TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA TAHUN 2009 Pelindung/Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada {Hildegardis F. Bhoko, SKM} Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada {Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos} Tim Pengumpul Data : o Drg. Emerentiana Reny W, Mhith&IntDev o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Sitti Maryanti,SKM o Veronika Suka, SKM o Finsensius Susanto, SKM o Maria Yulita Bupu Tay, SKM o Benediktus Joni,A.Md.KL o Emerentiana Y.O Mbere,A.Md Tim Penyusun : o I.G. Agung K. Artanaya, SKM o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Yulius Widiyantoro, SKM Tim Penyunting : o Hildegardis F. Bhoko, SKM o Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos o I.G. Agung K. Artanaya, SKM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA
TAHUN 2009
Pelindung/Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Hildegardis F. Bhoko, SKM Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos Tim Pengumpul Data :
o Drg. Emerentiana Reny W, Mhith&IntDev o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Sitti Maryanti,SKM o Veronika Suka, SKM o Finsensius Susanto, SKM o Maria Yulita Bupu Tay, SKM o Benediktus Joni,A.Md.KL o Emerentiana Y.O Mbere,A.Md
Tim Penyusun :
o I.G. Agung K. Artanaya, SKM o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Yulius Widiyantoro, SKM
Tim Penyunting :
o Hildegardis F. Bhoko, SKM o Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos o I.G. Agung K. Artanaya, SKM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan dokumen Profil Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009 ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Profil Kesehatan Kabupaten ini merupakan salah satu sarana
yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan, termasuk kinerja yang telah diperoleh dalam penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.
Selain itu, Profil Kesehatan Kabupaten Ngada juga merupakan buku statistik kesehatan
Kabupaten, berisi data dan informasi yang menggrafikkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan sehingga Profil Kesehatan ini dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten dari tahun ke tahun.
Dokumen Profil Kesehatan ini tersusun berkat dukungan dan kerja sama dari para pengelola program baik di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit yang senantiasa saling memberikan informasi-informasi penting khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan juga berkat dukungan lintas sektor dalam penyediaan data dan informasi di Kabupaten Ngada.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Ngada yang telah
disusun ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi dalam
penyusunan dokumen Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih, semoga Dokumen Profil Kesehatan ini dapat memberikan informasi guna menentukan kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada di masa yang akan datang.
Sekian dan Terima kasih.
Bajawa, Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK I
NIP : 19570914198403200
ii
DAFTAR ISI Hal.
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR PETA DAFTAR LAMPIRAN
ii iii iv vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1 1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………. 2 1.3. Sistematika Penyajian ……………………………………………………………… 2 BAB II GRAFIKAN UMUM KABUPATEN NGADA 2.1. Kondisi Geografis …………………………………………………………………… 4 2.2. Keadaan Penduduk ……….............................................................................. 6 2.3. Keadaan Sosial Ekonomi.................................................................................. 8 2.4. Tingkat Pendidikan............................................................................................ 10 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Mortalitas …………………………………………………………………………….. 11 3.2. Morbiditas ……………………………………………………………………………. 15 3.3. Status Gizi ……………………………………………………………………………. 24 3.4. Umur Harapan Hidup ………………………………………………………………… 27 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar ……………………………………………………….. 29 4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ………………………............................. 42 4.3. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………………. 44 4.4. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar …………………….......... 46 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. Sarana Kesehatan …………………………………………………………………… 49 5.2. Tenaga Kesehatan …………………………………………………………………… 54 5.3. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………………………… 59 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 61 6.2. Saran…………………………………………………………………………………… 62 LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
6
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada
Tahun 2007-2009
15
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
55
Tabel 5.2 Realisasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 23
iv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada 5
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
7
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin
Dicakup Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
8
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
9
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
10
Grafik 3.1 Trend Angka Kematian Bayi Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009
12
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
14
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif per Kecamatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
16
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
18
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
19
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang
Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
21
Grafik 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
22
Grafik 3.8 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.9 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.10 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.11 Perkembangan Presentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di
Kabupaten Ngada tahun 2004-2009
25
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada tahun
2009
26
Grafik 4.1 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wilayah Kerja
Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009
30
v
Grafik 4.2 Presentase Cakupan pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada tahun 2009
31
Grafik 4.3 Trend Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada Tahun
2005-2009
32
Grafik 4.4 Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
33
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil
Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
34
Grafik 4.6 Presentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan di
Kabupaten Ngada tahun 2009
35
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009 35
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan Keseatan Siswa
SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
36
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
37
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
38
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada Tahun
2009
40
Grafik 4.14 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009 40
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Bajawa di Kabupaten Ngada Tahun 2009
42
Grafik 4.16 Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya
Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja di Kabupaten
Ngad Tahun 2009
43
Grafik 4.17 Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang
Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
45
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
46
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
48
vi
DAFTAR PETA / VISUALISASI
Hal
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada 4
Peta 3.1 Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
17
Peta 3.2 Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Ngada Tahun 2009 27
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada
tahun 2009
49
Peta 5.2 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas 50
Peta 5.3 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas,
Pustu dan Polindes
50
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi di Puskesmas
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Menurut
Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.6 Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian, dan Farmasi di
Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59
DATA DASAR PROFIL KESEHATAN KABUPATEN
NGADA
TAHUN 2009
Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada2010
DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tabel 4 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan menurut Kecamatan Tabel 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf Tabel 6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita Menurut Kecamatan Tabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan Tabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Luka dan Meninggal
Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, dan Pneumonia Balita Ditangani Tabel 10 HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare pada Balita Ditangani Tabel 11 Persentase Penderita Malaria Diobati Tabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Tabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Tabel 14 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi BBLR yang Ditangani Tabel 16 Status Gizi Balita dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Tabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Tabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/SMP/SMU Tabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Tabel 22 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Tabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kecamatan Tabel 24 Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 25 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 26 Jumlah Wanita USia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 27 Persentase Akses Ketersediaan Darah unutk Bumil dan Neonatus tang Dirujuk Tabel 28 Jumlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi DItangani
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tabel 29 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayahnan Gawat Darurat (Gadar) Tabel 30 Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 31 Jumlah Penderita dan Kematian Serta Jumlah Kecamatan dan Desa yang Terserang KLB Tabel 32 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Tabel 33 Persentase Desa/Keluarahan Dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan
Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Tabel 37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila Tabel 40 Cakupan Wanita USia Subur Mendapat Kapsul Yodium Tabel 41 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Tabel 42` Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana
Pelayanan Kesehatan Tabel 43 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes dan Memilki 4
Spesialis Dasar Tabel 44 Ketersediaan Obat Sesuai dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Tabel 46 Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan Kecamatan Tabel 47 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Tabel 48 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Tabel 49 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Tabel 50 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
Kecamatan Tabel 51 Persentase Institusi DIbina Kesehatan Lingkungannya Tabel 52 Persentase Rumah/Bangun yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 53 PersebaranTenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tabel 54 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 55 JUmlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Tabel 56 Jumlah Tenaga Kefarmasiahn dan Gizi di Sarana Kesehatan Tabel 57 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Tabel 58 JUmlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan Tabel 59 Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Sarana Kesehatan Tabel 60 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Tabel 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
1Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Memasuki millennium ketiga, dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menetapkan visi :” Masyarakat Ngada yang Mandiri untuk
Hidup Sehat” yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kabupaten Ngada menyadari, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi
sehingga dapat meminimalkan gangguan kesehatan baik yang disebabkan karena penyakit
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dan
pencapaiannya didukung oleh 3 misi yaitu :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat;
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan;
Meningkatkan kemitraan, pengarus-utamaan gender, memberdayakan masyarakat dan
atau kelompok masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan.
Untuk mewujudkan visi dan misi , diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur
pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah mengandung konsekuensi bahwa
masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam
menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat
ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Informasi Kesehatan (SIK) Propinsi dan untuk
memperoleh Sistem Kesehatan propinsi yang akurat maka diperlukan pemantapan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota hal ini disebabkan karena penataan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten/Kota
diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana
Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya kesehatan.
Salah satu produk dari SIK Kabupaten/Kota adalah ”Profil Kesehatan Kabupaten Ngada”.
2Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten
Ngada yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-
program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Selain hal tersebut diatas tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada Tahun 2009 ini adalah dalam rangka menyediakan informasi kesehatan sebagai
salah satu sarana untuk perencanaan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 dan tahun 2010 yang mengacu
kepada Visi Kabupaten Ngada serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas –
Puskesmas binaan dalam pencapaian Visi Kabupaten Ngada Sehat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum situasi atau keadaan kesehatan di
Kabupaten Ngada.
2. Untuk mengetahui hasil pencapaian program-program kesehatan serta permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaan program di Kabupaten Ngada pada tahun 2009.
3. Untuk menyediakan data-data kesehatan yang berguna dalam pengambilan keputusan
di tingkat yang lebih tinggi.
1.3 Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan dasar
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan
3Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indicator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009. Selain keberhasilan-
keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
4Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Ngada terletak di Pulau Flores bagian barat, propinsi Nusa Tenggara
Timur tepatnya pada koordinat 8o LS – 9o LS dan 120,45o BT – 121,5 o BT, dengan luas
wilayah 1.620,92 km2. Bagian utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan
berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan
bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada
Wilayah administratif Kabupaten Ngada telah berkembang dari tahun ke tahun
sesuai dengan perkembangan kependudukan. Kabupaten Ngada terdiri dari 9 Kecamatan,
78 Desa dan 16 kelurahan. Dimana kecamatan terluas adalah Riung 327,94 km2 atau
20,23% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Ngada. Dan yang luasnya paling kecil
adalah Kecamatan Jerebuu yaitu 82,26 km2 atau 5,07% dari keseluruhan luas wilayah.
Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten yang terletak di Bajawa yang
terjauh adalah Maronggela (Kecamatan Riung Barat) 74 km kemudian Riung (Kecamatan
Riung) 71 km dan yang terdekat adalah Surisina Kecamatan Bajawa yaitu 2 km.
5Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Secara topografis Kabupaten Ngada terdiri dari daerah pantai, lembah, daerah
perbukitan dan pegunungan dan memiliki ketinggian dari 0 meter sampai dengan lebih
dari 2000 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan ketinggian terhadap permukaan laut wilayah Kabupaten Ngada
dapat diklasifikasikan menjadi : Dataran Tinggi, yang ditandai dengan adanya gunung-
gunung seperti, Gunung Inerie dengan ketinggian 2.245 m, Gunung Lobo Butu dengan
ketinggian 1800 m, Gunung Inelika dengan ketinggian 1600 m, serta adanya pegunungan
lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngada. Dengan adanya sejumlah gunung
tersebut, maka Kabupaten Ngada banyak memiliki daerah yang cukup curam serta daerah
yang dapat dikategorikan sangat terpencil.
Dataran rendah, yang ditandai oleh sebagian besar terdapat di wilayah pantai selatan
seperti di Kecamatan Aimere dan sekitarnya, bagian tengah dengan dataran Kecamatan
So’a, Kecamatan Wolomeze, Kecamatan Bajawa Utara dan bagian utara yang terbentang
dari Kecamatan Riung Barat sampai dengan Kecamatan Riung. (Ngada dalam Angka,
2009).
Dari data yang ada menunjukkan wilayah Kabupaten Ngada merupakan daerah
perbukitan dengan rata-rata tingkat kemiringan tanah terbesar 15-25%. Oleh karena
wilayah terdiri dari dataran tinggi atau perbukitan menyebabkan akses terhadap fasilitas
kesehatan cukup sulit. Medan dan jalan menuju beberapa desa masih sangat sulit
dijangkau. Bajawa merupakan ibukota Kabupaten Ngada terletak di daerah dataran tinggi
sehingga akses transportasi dari dan ke ibukota propinsi cukup jauh dan membutuhkan
waktu yang relatif panjang. Hal ini dapat dilihat dari frekuaensi penerbangan transportasi
udara maupun laut tidak terlaksana secara rutin harian. Sehingga Kecamatan Bajawa
letak Ibukota Kabupaten Ngada serta kecamatan lainnya termasuk daerah sangat
terpencil, begitupun Puskesmas yang terletak di kecamatan tersebut dikategorikan
sebagai Puskesmas sangat terpencil.
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada
Sumber : Ngada Dalam Angka,2009; Profil Kesehatan Puskesmas,2009
6Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari 9 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Ngada masing-masing
Kecamatan telah mempunyai Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
tingkat Kecamatan dengan nama-nama Puskesmas sebagai berikut :
1. Kecamatan Aimere : Puskesmas Aimere
2. Kecamatan Golewa : Puskesmas Koeloda
3. Kecamatan Jerebuu : Puskesmas Watumanu
4. Kecamatan Bajawa : Puskesmas Kota dan Puskesmas Surisina
5. Kecamatan Soa : Puskesmas Waepana
6. Kecamatan Bajawa Utara : Puskesmas Watukapu
7. Kecamatan Riung : Puskesmas Riung
8. Kecamatan Riung Barat : Puskesmas Maronggela
9. Kecamatan Wolomeze : Puskesmas Natarandang
2.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Ngada jumlah penduduk Tahun 2009
sebanyak 138.050 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngada, dimana jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 67.015 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
71.035 jiwa dengan tingkat kepadatan 85 jiwa per km2. Jumlah Rumah Tangga 29.352 KK
dan rata-rata jiwa per rumah tangga 5 jiwa per rumah tangga. Jika dibandingkan laju
pertumbuhan penduduk selama 3 tahun terakhir menurut data BPS Kabupaten Ngada yaitu
jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 134.127 jiwa (sudah dipisahkan dengan penduduk
wilayah Nagekeo), maka terjadi penambahan penduduk pada tahun 2008 sebanyak 3885
jiwa (2,9%), jumlah penduduk 2008 sebanyak 138.012 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 1%.
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
Jml Desa/kel
Jml Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata
Jiwa/ RT
Kepadatan Penduduk/
km2
1 Aimere 152,50 12 14.864 3.265 5 97
2 Golewa 250,72 21 34.827 7.394 5 139
3 Jerebuu 82,26 8 7.992 1.757 5 97
4 Bajawa 133,30 17 32.930 6.894 5 247
5 Bajawa Utara 167,38 7 8.309 1.656 5 50
6 Soa 91,14 7 11.947 2.397 5 131
7 Riung 327,94 12 14.388 3.318 4 44
8 Riung Barat 312,49 6 7.795 1.645 5 25
9 Wolomeze 103,19 4 4.998 1.026 5 48
KABUPATEN 1.620,92 94 138.050 29.352 5 85
7Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan dengan penduduk
perempuan, dengan ratio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 94,3. Ratio penduduk
menurut jenis kelamin yang tertinggi di Kecamatan Wolomeze (98,3) dan Kecamatan
Bajawa Utara (97,1) sedangkan ratio jenis kelamin kecamatan lainnya rata-rata sama
yaitu diatas 90%, meningkat dibandingkan rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Ngada
tahun 2008 yaitu 90,1.
Komposisi penduduk Kabupaten Ngada dirinci menurut golongan umur dan jenis
kelamin menunjukkan proporsi terbesar (penduduk laki-laki dan perempuan) berada pada
kelompok umur 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun dan 1-4 tahun. Komposisi
penduduk usia kerja yaitu yang beumur 15 – 64 tahun. Dan dikelompokkan menjadi
“Angkatan Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Menurut hasil Susenas 2007 secara
keseluruhan penduduk Kabupaten Ngada berumur 15 tahun ke atas yang termasuk
angkatan kerja berjumlah 124.902 orang atau 77,0% dari seluruh penduduk berumur 15
tahun ke atas. Lebih banyaknya komposisi penduduk perempuan dibandingkan laki-laki
memberikan ruang bagi sektor kesehatan untuk lebih memperhatikan kesehatan
perempuan terutama ibu, karena mereka sangat berperan penting dalam keluarga. Dan
juga perhatian lebih pada WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan USia Subur),
mengingat komposisi penduduk Ngada paling banyak pada usia produktif.
Gambaran komposisi penduduk secara labih rinci dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini.
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
Sumber : Ngada dalam Angka,2009; Profil Puskesmas 2009
8Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk Kabupaten Ngada bisa dilihat dari pengeluaran
penduduk menurut golongan pengeluaran <100.000 rupiah perkapita sampai 1.000.000 –
diatas 1.000.000 rupiah dimana presentasi penduduk terbesar pada pengeluaran 100.000 –
149.000 rupiah perkapita perbulan yaitu sebesar 28,03%, sedangkan penduduk dengan
pengeluaran Rp.1.000.000 atau lebih hanya berkisar 0,11% (Susenas 2007). Dapat
dikatakan sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada masih berada pada tingkat ekonomi
rendah. Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan sebesar 138.259 rupiah
(66.67%). Sedangkan rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk non makanan sebesar
69.131 rupiah (33,33%). Rata-rata pengeluaran untuk sektor pendidikan sebesar 5.007
rupiah perkapita (2,41%) sedangkan untuk sector kesehatan sebesar 4.113 rupiah
perkapita atau hanya sekitar 1,98% dari seluruh pengeluaran (Ngada Dalam Angka, 2009).
Hal ini menunjukkan bahwa perhatian penduduk Kabupaten Ngada pada kesehatan masih
rendah, sehingga penyediaan dana oleh pemerintah terhadap sector kesehatan perlu
ditingkatkan.
• Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin yang terdata di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak
65.826 jiwa atau sebesar 47,68% dari total penduduk. Penduduk miskin merupakan
tanggungan Negara (Pasal 34 UUD 1945) sehingga pemerintah menyediakan Jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin yang terdata dengan memberikan jaminan pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin yang memiliki kartu amkesmas atau menjadi
peserta Jamkesmas. Dari 65.826 jiwa penduduk miskin yang terdata, semua sudah
memilki kartu jamkesmas baik Jamkesmas Pusat maupun Jamkesmas daerah.
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin Dicakup dalam Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Subdin Yankes, 2009
9Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar tersebut, diketahui bahwa persentase masyarakat miskin terbanyak
berada di wilayah Kecamatan Maronggela , yaitu 62% penduduk terdata sebagai penduduk
miskin (4.818 penduduk miskin dari 7.795 penduduk), disusul oleh Kecamatan Bajawa
Utara dengan persentase penduduk miskin sebesar 61% (5.079 penduduk miskin dari 8.309
penduduk terdata), kemudian kecamatan Wolomeze dengan persentase penduduk miskin
58% (2.914 penduduk miskin dari 4.998 penduduk terdata). Sedangkan kecamatan Golewa,
Jerebuu dan Bajawa Utara persentase penduduk miskin dibawah 50%.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2008 sebanyak 67.446
orang (48,9 dari keseluruhan penduduk) (Profil Kesehatan 2008) maka jumlah penduduk
miskin Kabupaten Ngada mengalami penurunan sebanyak 1620 orang atau penduduk
miskin berkurang sebesar 1,22%. Dan jumlah masyarakat miskin yang tercakup Askeskin
pada tahun 2007 sebanyak 42%, pada tahun 2008-2009 Program Askeskin digantikan oleh
Jamkesmas dengan tujuan yang sama yaitu memberikan jaminan pelayanan kesehatan
gratis bagi penduduk miskin yang terdata. Dengan semakin meningkatnya persentase
cakupan jaminan kesehatan penduduk miskin diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan penduduk miskin. Pelayanan Jamkesmas tahun 2009 pada masyarakat miskin
dapat dilihat pada gambar berikut.
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Jamkesmas 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase pelayanan penduduk miskin
tertinggi terdapat di Puskesmas Watumanu (116%) dan Puskesmas Riung (116%). Kedua
Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas dengan akses sarana transportasi seperti
kondisi jalanan dan kendaraan yang cukup sulit untuk mencapai Ibukota kabupaten dalam
hal ini RSUD Bajawa sebagai pelayanan rujukan strata 1. Rincian lebih lengkap mengenai
data penduduk miskin dapat dilihat pada lampiran tabel 36 dan 37.
10Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.4 Tingkat Pendidikan
Kemampuan baca tulis penduduk dicerminkan dengan angka melek huruf, yaitu
persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin.
Penduduk 10 tahun keatas yang melek huruf di Kabupaten Ngada sebanyak 50,04%,
dengan persentase penduduk laki-laki 10 tahun keatas yang melek huruf sebesar 48,8%
sedangkan perempuan lebih tinggi yaitu sebesar 51,9% . Persentase penduduk melek huruf
tertinggi di Kecamatan Aimere (89.6%) dan terendah di Kecamatan Jerebuu (11.0%).
Sedangkan pesentase penduduk menurut tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada
gambar berikut :
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber ; Ngada Dalam Angka, 2009, Profil Kesehatan 2009.
Dari gambar menunjukkan bahwa persentase tertinggi penduduk usia 10 tahun
keatas berdasarkan tingkat pendidikan paling tinggi pada tingkat pendidikan SD/MI (40%)
sedangkan yang tidak tamat SD/tidak mempunyai ijazah sebanyak 35% kemudian disusul
dengan tingkat pendidikan SLTP (9,0%). Data lebih terperinci mengenai tingkat pendidikan
dan angka melek huruf Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 4
dan 5.
11Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan seberapa
besarnya masalah tersebut. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai :
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau
Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang
diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan
patologisnya.
Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat
adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya
keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara
sosial ekonomi. Faktor-faktor yang dapat menentukan derajat kesehatan adalah : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan/genetik.
Program pembangunan kesehatan di kabupaten Ngada ini dilaksanakan dikatakan
cukup berhasil dibuktikan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai beberapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat.
Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status
Gizi. Indikator-indikator tersebut ditentukan oleh 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat,
Lingkungan, Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Keempat faktor utama ini diintervensi
melalui beberapa kegiatan pokok yang mempunyai dampak ungkit besar terhadap upaya-
upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat serta
status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular.
3.1 Mortalitas
Data kematian yang terdapat pada masyarakat dapat diperoleh melalui survey,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Sehingga jumlah kematian
bayi, balita dan ibu maternal yang dilaporkan oleh petugas kesehatan, belum
menggambarkan Angka Kematian sebenarnya di masyarakat.
Jumlah bayi lahir mati yaitu kematian bayi sejak lahir sampai dengan 28 minggu
tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jumlah bayi lahir mati di Kabupaten Ngada
tahun 2009 sebanyak 55 kasus kematian, atau 1,74% dari 3170 kelahiran. Kelahiran hidup
sebanyak 3115 kelahiran. Salah satu penyebab masih tingginya kasus lahir mati karena
12Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
masih banyak persalinan yang dilakukan tidak di sarana kesehatan dan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan berkompetensi bidan, dimana 7,94% persalinan ditolong oleh Dukun
atau sebanyak 250 persalinan.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus lahir mati tahun 2008 sebanyak 59 kasus
maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
kelahiran maka persentase lahir mati mengalami peningkatan, dan persentase persalinan
ditolong oleh dukun mengalami peningkatan. Hal ini merupakan masalah serius yang harus
segera diatasi sejalan dengan kebijakan Revolusi KIA Provinsi NTT yang menyatakan
bahwa semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 17,7 atau 18 per 1000 Kelahiran Hidup, dengan absolut kematian sebanyak 55
kasus. Yang sama artinya setiap 1000 kelahiran hidup terjadi 18 kematian bayi.
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah Asfiksia, penyebab kedua adalah
Pneumonia, penyebab lainnya adalah Aspirasi, Diare, Kejang, Ikterus, Infeksi, Malaria,
Cacat Bawaan, dan Kecelakaan.
Trend AKB di Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir (2005-2009) dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik 3.1. Trend Angka Kematian Bayi dper 1000 Kelahiran Hidup Di kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Jika dibandingkan dengan Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Ngada tahun
2008 sebesar 16,5/1000 Kelahiran hidup dengan absolut kematian sebanyak 57
kematian, maka AKB Kabupaten Ngada mengalami peningkatan, namun jumlah
absolut kasus menurun. AKB Propinsi NTT yang dilaporkan tahun 2007 sebesar 11/1000
KLH (1159 kematian), hal ini menunjukkan bahwa AKB Kabupaten Ngada lebih tinggi
dari AKB Propinsi NTT. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2002/2003 AKB Indonesia sebesar 35 per 1.000 KLH.
13Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
AKB Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami
peningkatan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2007, dan terjadi peningkatan
AKB yang cukup tinggi pada tahun 2008 dan 2009.
Mengatasi hal tersebut pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah menyediakan dana untuk pelacakan kasus kematian bayi antara lain melalui
kerjasama dengn AIP-MNH (Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal
Healt) dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dan kompetensi kebidanan
serta pertemuan-pertemuan lintas sektor dan lintas program dengan petugas
kesehatan di Puskesmas, Pustu dan Polindes.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 2,9 atau 3 per 1000 Kelahiran Hidup. Jika dibandingkan dengan AKABA tahun
2008 yaitu 3,1 per 1000 Kelahiran Hidup, maka tidak terjadi peningkatan atau
penurunan. Namun secara absolut atau dilihat dari jumlah kasus kematian balita
terjadi penurunan dari 13 kasus pada tahun 2008 menjadi 9 kasus pada tahun 2009.
Penyebab kematian Balita terbanyak adalah Pneumonia, sedangkan penyebab
kematian lainnya adalah Kejang, Obs. Febris dan Gizi Buruk. Jumlah kelahiran dan
kematian bayi dan balita secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6.
c. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu atau AKI mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten Ngada
tahun 2009 yang dilaporkan sebesar 224,7 atau 225 per 100.000 Kelahiran Hidup
dengan absolut 7 kasus kematian ibu dari 3115 KLH. Jika debandingkan dengan AKI
Kabupaten Ngada Tahun 2008 yang dilaporkan sebesar 144/100.000 KLH atau 5
kematian dari 3464 KLH, maka terjadi peningkatan AKI, atau peningkatan jumlah
kematian. Angka tersebut masih dibawah target IS 2010 yaitu sebesar 102/100.000
KLH pada tahun 2015 (MDG’s).
Dari 7 kasus Kematian Ibu 3 kasus terjadi di Kecamatan Golewa dengan
penyebab Perdarahan karena Kehamilan di Luar Kandungan (KET) dan perdarahan
setelah melahirkan (post-Partum), 2 kasus terjadi di Kecamatan Aimere dengan
penyebab Hepatitis, jantung dan Pre-eklamsia berat, 1 kasus kematian terjadi di
Kecamatan Riung dengan penyebab Perdarahan Post-Partum, 1 kasus terjadi di
Kecamatan Riung Barat dengan penyebab Emboli Air Ketuban (Suspect Emboli Air
14Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Ketuban). Data kasus kematian ibu secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran,
tabel 7.
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa AKI Kabupaten Ngada dari tahun 2005-
2008 cenderung mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 terjadi peningkatan
AKI.
Adanya kasus kematian ibu maternal di Kabupaten Ngada disebabkan oleh
kurangnya kuantitas maupun kualitas tenaga bidan terutama di wilayah terpencil dan
sangat terpencil, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan Emergensi
Obstetrik dan Neonatal baik itu di Polindes, di Pustu dan Puskesmas, kondisi sosial
ekonomi masih rendah untuk membiayai, masih ada pertolongan persalinan oleh
dukun, kunjungan rumah ( sweeping ) post persalinan oleh petugas belum optimal,
serta letak geografis yang masih sulit untuk mengakses sarana kesehatan dan belum
diterapkannya P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi)
secara optimal.
Upaya untuk menekan angka kematian ibu dilakukan denganmeningkatkan
kemitraan bidan dan dukun untuk mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan
dengan harapan agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Selain tersebut diatas upaya yang dilakukan adalah penggerakan dan
pengembangan Desa Siaga dengan membangun 5 jejaring yaitu Notifikasi, Donor Darah,
Pendanaan, transportasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi dan KB. Jejaring Notifikasi
bertugas untuk mendata semua sasaran kesehatan terutama ibu hamil, bayi, balita dan
kelompok rentan. Jejaring Donor Darah mendata semua golongan darah dari warga
setempat, sehingga pada saat ibu hamil atau warga yang membutuhkan darah. Jejaring
Pandanaan bertugas untuk mengumpulkan iuran atau dana solidaritas warga untuk
kesehatan. jejaring Transportasi untuk memudahkan merujuk warga terutama ibu hamil
15Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Jejaring Kespro dan KB bertujuan untuk
konseling KB pada PUS dan pendataan akseptor aktif. Terobosan lain yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
dengan mencanangkan REVOLUSI KIA yaitu Semua Persalinan dilakukan di fasilitas
kesehatan yang memadai.
3.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari pengumpulan data di masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui kunjungan rumah dan laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
Puskesmas dan sarana pelayanan swasta.
A. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Dari laporan LB1 (Laporan Bulanan) puskesmas menunjukkan bahwa terdapat
beberapa penyakit yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada Tahun 2007 -2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Trend No Jenis Penyakit
% % %
1 Infeksi Akut pada Saluran Pernapasan Bag Atas
21,00 22,68 27,07 ↑
2 Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium (Termasuk Malaria Tropika)
4,02 6,81 7,35 ↑
3 Penyakit pada sistem otot, jaringan pengikat (Pyk tulang blkg, radang sendi & rematik)
5 Infeksi Penyakit Usus lain di luar diare, colera atau disentri
2,60 2,50 3,33 ↑
6 Penyakit lain pada saluran pernapasan bag atas di luar ISPA
9,61 2,38 2,60
7 Diare 2,02 1,99 ↓ 8 Ginggivitis atau Penyakit Periodental 1,95 9 Penyakit Kecacingan 1,66 10 Scabies 1,53 11 Penyakit lainnya 26,64 37,71 40,16 ↑ Sumber : Laporan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Khusus dan Rujukan, 2009
Dari data penyakit diatas menunjukkan bahwa Penyakit Infeksi akut pada saluran
pernapasan bagian atas merupakan penyakit pada urutan pertama selama 3 tahun terakhir
ini. Sedangkan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan yaitu
urutan ke-5 tahun 2007, ke-3 tahun 2008 dan urutan ke-2 tahun 2009, hal ini disebabkan
karena telah tersedianya sarana dan prasarana laboratorium di Puskesmas untuk
16Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemeriksaan parasit malaria, dan hal ini menyebabkan Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan
laboratoris) mundur ke urutan ke-4, data malaria klinis ini sebagian besar merupakan
pasien yang berobat ke Pustu maupun Polindes, yang tidak tersedia laboratorium dasar.
B. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1. Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah
kesehatan terutama di Kabupaten Ngada yang merupakan daerah endemik malaria,
dimana penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu hamil,balita dan lansia.
Jumlah kasus malaria klinis (demam tinggi disertai dengan menggigil) di
Kabupaten Ngada masih tinggi, terlihat dari jumlah penderita tahun 2009 (yang
berobat ke Puskesmas) sebanyak 10.721 kasus, dengan AMI (Annual Malaria Incidence)
78 per 1000 penduduk. Sedangkan kasus malaria positif pemeriksaan darah di
laboratorium sebanyak 7912 kasus atau sebanyak 42,46% dari seluruh kasus penderita
malaria klinis, API (Annual Parasite Incidence) Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebesar
57 per 1000 penduduk. Semua penderita Malaria dengan gejala klinis maupun positif
yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes maupun ditemukan pada saat pusling
diberikan pengobatan malaria.
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Kesehatan 2009; Laporan Bidang Kesmas, 2009.
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kasus malaria klinis terbanyak terjadi di
Kecamatan Bajawa/ke Puskesmas Kota sebanyak 2.736 kasus. Penderita malaria klinis
di Kecamatan Bajawa Utara wilayah kerja Puskesmas Watukapu dan Kecamatan riung
Barat wilayah kerja Puskesmas Maronggela serta kecamatan Wolomeze wilayah kerja
Puskesmas Natarandang tidak dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium karena di
Puskesmas bersangkutan belum tersedia Laboratorium kesehatan.
17Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus Malaria Klinis 20.776 kasus pada tahun
2008 maka kasus malaria klinis mengalami penurunan. Penyebaran wilayah endemis
malaria dapat dilihat pada peta berikut :
Dari peta diatas diketahui bahwa daerah dengan potensi endemis berat atau
tinggi adalah Kecamatan Soa, dengan AMI paling tinggi yaitu 172 per 1000 penduduk.
Sedangkan daerah dengan endemis malaria Sedang adalah Kecamatan Golewa,
Bajawa, Aimere, Bajawa Utara dan Riung Barat. Daerah Endemis Malaria Ringan atau
Rendah adalah Kecamatan Riung dan Wolomeze.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit malaria
dalam bentuk peran serta masyarakat melalui : (1) kepatuhan minum obat anti
malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan
gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,
Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada, 2009
Bila dilihat dari rasio masing-masing tenaga kesehatan di kabupaten Ngada
dibandingkan dengan rasio tenaga kesehatan standar nasional maka tenaga Perawat
dengan rasio 114 per 100.000 penduduk merupakan paling tinggi cakupannya (97%),
kemudian tenaga teknisi medis (Analis Lab, Teknik elektromedik dan Anestesi) yaitu 12
per 100.000 penduduk. Bila dilihat perbandingan rasio pada tabel diatas maka tenaga
kesehatan di kabupaten Ngada masih sangat kurang atau belum mencukupi untuk
melayani seluruh penduduk di Kabupaten Ngada. Penjelasan mengenai kualifikasi tenaga
kesehatan dan penyebarannya seperti dibawah ini :
56Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tenaga Medis terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis. Pada tahun
2009 jumlah tenaga Dokter Spesialis sebanyak 4 tenaga Dokter spesialis yaitu Spesialis
Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan dan Spesialis Anak. Namun 4
tenaga dokter spesialis ini merupakan tenaga kontrak atau tidak tetap, yang
bergantian selama 3 bulan sekali bekerja sama dengan RSUP Sanglah Denpasar.
Sehingga rasio tenaga dokter spesialis 3 per 100.000 Penduduk, belum
menggambarkan rasio dokter spesialis sebenarnya.
Jumlah tenaga dokter umum tahun 2009 sebanyak 19 orang, dengan rincian 12 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas dan 7 orang tenaga dokter di RSUD Bajawa. 4 orang
tenaga dokter di RSUD Bajawa sedang melanjutkan pendidikan, sehingga pelayanan
dokter umum yang masih aktif di RSUD Bajawa sebanyak 3 orang, sehingga 3 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas diperbantukan ke RSUD Bajawa. Dan untuk mengatasi
dokter umum di pelayanan gawat darurat dilakukan kerjasama dengan dokter PTT
Puskesmas secara bergilir mendapat tugas jaga di Unit Gawat Darurat Bajawa. Rasio
dokter umum dalah 14 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional 40 per
100.000 penduduk.
Tenaga dokter gigi tahun 2009 sebanyak 4 orang dokter gigi yaitu 2 orang dokter gigi
PTT bertugas di Puskesmas dan 2 orang dokter gigi PNS di RSUD Bajawa. Dengan rasio
dokter gigi 3 per 100.000 penduduk, masih jauh dibawah standar nasional.
Jumlah tenaga Bidan tahun 2009 sebanyak 100 orang. Dengan rincian 78 bidan
bertugas di Puskesmas dan 22 bidan bertugas di RSUD Bajawa. Menurut kualifikasi
pendidikannya, bidan dengan pendidikan DIII sejumlah 18 orang dan Bidan DI sejumlah
82 orang. Jika dilihat kualifikasi pendidikan maka sebagian besar bidan belum
memenuhi standar kompetensi kebidanan yaitu Diploma 3. Hal ini diatasi dengan
penyelenggaraan Progsus D3 Kebidanan kerja sama dengan Poltekkes Kesehatan
Kupang di Bajawa, yang diikuti oleh 45 orang Bidan. Dengan demikian rasio tenaga
bidan 72 per 100.000 penduduk belum menggambarkan rasio sebenarnya jika dilihat
dari kualifikasi pendidikannya.
Tenaga Perawat di Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebanyak 157 orang, dengan rincian
93 bertugas di Puskesmas, Pustu dan Polindes, 60 bertugas di RSUD Bajawa dan 4
orang di Dinas Kesehatan kabupaten. Menurut kualifikasi pendidikan, perawat dengan
pendidikan S1 keperawatan sebanyak 7 orang, D3 Keperawatan 166 orang dan SPK 34
orang. Dengan rasio tenaga perawat 114 per 100.000 penduduk. Tenaga perawat yang
bertugas di Puskesmas dan Jaringannya sebanyak 93 orang jika dibandingkan dengan
jumlah sarana kesehatan dasar yaitu 10 Puskesmas, 32 Pustu dan 48 Polindes (90
sarana) maka tenaga perawat masih belum memenuhi kebutuhan pada sarana
kesehatan yang ada.
57Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Perawat gigi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 25 orang dengan rincian 20
orang bertugas di Puskesmas, 4 orang di RSUD dan 1 orang di Dinas Kesehatan
kabupaten. Dengan rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk.
Tenaga Gizi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 12 orang dengan rincian 8 orang
bertugas di Puskesmas, 2 orang bertugas di RSUD dan 2 orang bertugas di Dinas
Kesehatan Kabupaten. Secara kualifikasi pendidikan tenaga gizi D4 sebanyak 1 orang
bertugas di RSUD, tenaga D3 gizi 10 orang dan D1 gizi 1 orang. 2 Puskesmas belum
mempunyai tenaga gizi yaitu Pusksesmas Watukapu dan Natarandang. Rasio tenaga
gizi 9 per 100.000 penduduk.
Apoteker di Kabupaten Ngada sejumlah 6 orang, 3 Apoteker bertugas di Puskesmas, 2
Apoteker bertugas di RSUD dan 1 Apoteker bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dengan rasio Apoteker 4 per 100.000 penduduk.
Tenaga farmasi dan asisten apoteker berjumlah 17 orang, yaitu Sarjana Farmasi 2
orang, D3 farmasi 7 orang dan SMF 8 orang. Puskesmas Watukapu dan Natarandang
belum mempunyai tenaga farmasi. Rasio asisten apoteker 12 per 100.000 penduduk.
Sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan di Kabupaten Ngada sebanyak 19 orang
dengan rincian 13 sanitarian bertugas di Puskesmas, 1 orang bertugas di RSUD dan 5
orang bertugas di Dinas Kesehatan. Secara kualifikasi pendidikan sanitarian dengan
pendidikan D3 Sanitasi 13 orang dan pendidikan SPPH 6 orang. Rasio sanitarian 14 per
100.000 penduduk.
Sarjana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 21 orang,
dengan rincian 2 orang bertugas di Puskesmas, 3 orang bertugas di RSUD dan 16 orang
bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten. Rasio tenaga Kesehatan Masyarakat 15 per
100.000 penduduk.
Tenaga Analis Laboratorium tahun 2009 sebanyak 9 orang yaitu 3 orang di Puskesmas
dan 6 orang di RSUD. Terdapat 7 Puskesmas yang belum memiliki tenaga analis,
sehingga labkes belum berfungsi maksimal.
Tenaga ATEM dan Photorontgent sejumlah 7 orang dan bertugas di RSUD (ATEM 2
orang dan Rontgent 5 orang). Tenaga ATEM sangat kekurangan mengingat peralatan
kesehatan yang begitu banyak memerlukan tenaga teknisi khusus dalam maintenance
dan perbaikan.
58Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Gigi dan Dokter Umum di Puskesmas Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.6. Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian dan Farmasi di Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
4.3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayanan kesehatan di kabupaten Ngada berasal dari berbagai sumber
yaitu APBN, APBD, bantuan luar negeri dan sumber-sumber pemerintah lainnya.
Pada tahun 2009 total pembiayaan kesehatan kabupaten Ngada adalah
sejumlah Rp. 31.060.416.660,- angka ini sudah termasuk anggaran pemerintah maupun
bantuan luar negeri. Total APBD kabupaten Ngada tahun 2009 adalah sejumlah
Rp.383.755.382.398,- bila dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan yang
dialokasikan melalui APBD maka anggaran kesehatan kabupaten Ngada adalah 6,72% dari
total APBD yaitu Rp. 25.779.652.321,- sudah termasuk dengan gaji pegawai. Sedangkan
anggaran kesehatan pemerintah per Kapita adalah Rp. 186.741. Alokasi anggaran tersebut
merupakan anggraan yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. Alokasi anggaran
kesehatan di Dinas Kesehatan kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel berikut :
60Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tabel 5.2 Realisasi Anggran Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Alokasi Anggaran Kesehatan No Sumber Biaya
Rp %
1 APBD Kab/Kota (Termasuk Gaji dan
Dana DAK)
25.779.652.321,- 83,00
2 APBD Propinsi 26.685.000,- 0,09
3 APBN
- JAMKESMAS 1.344.668.935,- 4,33
- DEKON 133.411.250,- 0,43
4 Pinjaman/Hibah luar negeri
- AIP-MNH (AussAid) 587.138.500,- 1,89
- Proyek Gafi/GV 487.080.000,- 1,57
5 Bansos (Bantuan Sosial) 1.242.800.000,- 4,0
6 ADB (DHS II) 1.125.000.000,- 3,62
6 Jamkesmas Pemda 333.935.416.660,- 1,08
TOTAL 31.060.416.660,-
Anggaran kesehatan ini merupakan anggaran kesehatan pada istansi kesehatan
saja belum termasuk anggaran kesehatan dari sektor-sektor terkait lainnya.
61Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain
upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya
pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Ngada selama tahun 2009
tergambar dalam Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun ini berbagai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan,
sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Ngada. Gambaran yang demikian merupakan fakta diketahui oleh seluruh
pejabat publik dan masyarakat.
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan. Salah satu luaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Dalam
perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang
sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor
maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas menjadi relatif lebih
sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Ngada yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan.
Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini tetap
dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini belum mendapat apresiasi yang memadai
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun
paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan
yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kabupaten Ngada,
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada senantiasa mencari terobosan-terobosan dalam hal
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk melengkapi data dan
informasi kesehatan khususnya yang bersumber dari puskesmas.
62Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
6.2 Saran
1. Dari gambaran pencapaian pelaksanaan program kesehatan di atas, dapat
diketahui bahwa masih ada pelaksanaan program yang belum optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih
serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat
yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan nasional.
2. Adanya peningkatan AKI perlu mendapat perhatian serius, sejalan dengan
kebijakan Provinsi NTT dalam Revolusi KIA, penanggulanngan AKI diutamakan
dimulai dari tingkat keluarga dan desa dengan mengoptimalkan Program Desa
Siaga.
3. Penyusunan buku Profil kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 telah diupayakan
untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas data
maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan buku Profil
kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan. Oleh karena itu untuk penyusunan
Profil Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan keseriusan dari tingkat
bawah yaitu pustu dan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan data dan
informasi guna evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan
kesehatan.
4. Ketidaklengkapan tabel-tabel dalam lampiran Profil Kesehatan ini salah satunya
disebabkan ada beberapa item data yang tidak jelas definisi operasionalnya. Oleh
karena itu untuk tahun-tahun mendatang setiap data yang dibutuhkan perlu
disertai dengan definisi operasional yang jelas.
5. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan keakuratan
data.
6. Optimalisasi kinerja TIM SIKDA Kabupaten Ngada untuk pengumpulan data profil
kesehatan.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
NGADA 2009
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1,621 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 94 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 138,050 Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km 2 85.17 Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Lakilaki 67,015 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 71,035 Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan 65.42 Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin 94.34 Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 50.42 % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Lakilaki) 48.83 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 51.91 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup 3115 Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 55 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17.7 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 9 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2.9 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 7 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 224.7 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th Tabel 9 20 TB Paru Sembuh 61.70 % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani 100.00 % Tabel 10 23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10 24 Angka Kesakitan DBD 6.52 Tabel 10 25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10 26 Angka Kesakitan Diare 18.02 Tabel 10 27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10 28 Angka Kesakitan Malaria 77.66 Tabel 11 29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) #DIV/0! % Tabel 12 30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #DIV/0! % Tabel 12 31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani #DIV/0! % Tabel 13 32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14 33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14 34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14 35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14 36 Jumlah Kasus Campak 0 Kasus Tabel 14 37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14 38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) 72.41 % Tabel 15 40 Kunjungan Bayi 76.22 % Tabel 15 41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.73 % Tabel 15 42 BBLR ditangani 100 % Tabel 15
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 83.76 % Tabel 17 48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 58.90 % Tabel 17 49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92.06 % Tabel 17 50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 76.42 % Tabel 18 51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 64.07 % Tabel 18 52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 23.88 % Tabel 18 53 Peserta KB Baru 13.70 % Tabel 19 54 Peserta KB Aktif 71.05 % Tabel 19 55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20 56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21 57 Desa/Kelurahan UCI 81.91 % Tabel 22 58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 73.77 % Tabel 23 59 DropOut Imunisasi DPT1Campak 6.17 % Tabel 23 60 MPASI Bayi BGM 41.34 % Tabel 24 61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 70.83 % Tabel 24 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 24 63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 59.18 % Tabel 25 64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 56.27 % Tabel 25 65 WUS dg imunisasi TT5 8.37 % Tabel 26 66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 68 Bumil Risti/Komplikasi 6.40 % Tabel 28 69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 92.31 % Tabel 28 70 Neonatal Risti dirujuk 0.90 % Tabel 28 71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100.00 % Tabel 28 72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 50.00 % Tabel 29 73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 30 74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45.79 % Tabel 32 75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 23.40 % Tabel 33 76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.22 % Tabel 34 77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 63.56 % Tabel 34 78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 66.72 % Tabel 34 79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 52.23 % Tabel 36 80 Penduduk Miskin dicakup Jamkesmas 100.00 % Tabel 37 81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 71.28 % Tabel 37 82 Bayi Gakin BGM Mendapat MPASI 79.55 % Tabel 37 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 37.20 % Tabel 39 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium 6.35 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 52.94 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga berPHBS 51.59 % Tabel 45 87 Posyandu Aktif 22.99 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 87.94 % Tabel 47
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 89 Rumah Sehat 61.50 % Tabel 47 90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 87.13 % Tabel 48 91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 88.77 % Tabel 48 92 KK memiliki Jamban 83.35 % Tabel 49 93 KK memiliki Jamban Sehat 64.89 % Tabel 49 94 KK memiliki Tempat Sampah 26.76 % Tabel 49 95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 71.84 % Tabel 49 96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 6.32 % Tabel 49 97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 56.15 % Tabel 49 98 TUPM Sehat 56.08 % Tabel 50 99 Institusi dibina Keslingnya 88.42 % Tabel 51 100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 14.18 % Tabel 52 101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 45.90 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 27 Orang Tabel 53 103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 104 Orang Tabel 53 104 Jumlah Tenaga Farmasi 23 Orang Tabel 53 105 Jumlah Tenaga Gizi 12 Orang Tabel 53 106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 20 Orang Tabel 53 107 Jumlah Tenaga Sanitasi 19 Orang Tabel 53 108 Jumlah Tenaga Kesmas 21 Orang Tabel 53 109 Jumlah Tenaga Kesehatan 390 Orang Tabel 53 110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 4 Orang Tabel 55 111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 19 Orang Tabel 55 112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 4 Orang Tabel 55
Sumber: Laporan Program TB Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 LB1 Puskesmas Tahun 2009
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Pasien TB (+), di wilayah kerja Watukapu, Natarandang dan Maronggela melakukan pemeriksaan sputum di Puskesmas Waepana
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
Sumber:Laporan Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
Kasus HIV/AIDS adalah Kasus HIV yang masih hidup dari tahun 2003 dan yang ditemukan baru tahun 2009
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
SUB JUMLAH I 137,549 851 138,400 1 RSUD BAJAWA 18,600 4,971 23,571
#DIV/0! SUB JUMLAH II 18,600 4,971 23,571 1 Sarana Yankes lainnya #DIV/0!
#DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 156,149 5,822 161,971 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 138,050 138,050 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 113.11 4.22
Sumber:LB4 Puskesmas Tahun 2009 Ket : kunjungan ke sarana yankes lainnya (BP Swasta), sudah termasuk dengan kunjungan puskesmas di wilayah BP Swasta kecuali Puskesmas Waepana tidak termasuk kunjungan ke BP
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR NGADA 2009
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! #DIV/0!
3 Lab Swasta/BP Swasta 6 1 16.67
4 PUSKESMAS 10 7 70.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 1 52.94
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009
Ket : Kemampuan Labkes : Mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar 4 spesialis dasa : pelayanan kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 3 3 9 7 1 8 1 RS ………… 2 1 2 3 8 1 1 2 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 2 3 8 1 1 2 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 2 6 2 2 JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 7 8 23 1 10 1 12 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.35 0.72 7.24 8.69
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
PERAWAT BIDAN SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH DIII SPRG JUMLAH
4 Bantuan Luar Negeri (AIPMNH) 587,138,500 1.89 0
BLN Proyek Gafi/GV 487,080,000 1.57 0
5 BANSOS (Bantuan Sosial) 1,242,800,000 4.00 0
6 ADB (DHSII) 1,125,000,000 3.62
7 Jamkesmas Kuota PEMDA 333,980,654 1.08 0
31,060,416,660 100 11,319,249,714 100
383,755,382,398 383,755,382,398
6.72 2.30
224.99 81.99
Sumber: Laporan Sub Bagian Keuangan Dinkes Ngada tahun 2009 : LKPJ Dinas Kesehatan tahun 2009 ; Laporan RSUD Bajawa tahun 2009 ; Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Ket : Anggaran Kesehatan APBD Kabupaten (Dinas Kesehatan) sudah termasuk dengan gaji pegawai
CAKUPAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2009(PERMENKES RI NO.741/MENKES/PER/VIII/2008)
KABUPATEN NGADA
NO JENIS PELAYANAN INDIKATORTARGET SPM 2009 CAKUPAN SPM (%)
Pelayanan Kesehatan Dasar Penyebut merupakan ibu hamil riil
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiCakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan di Sarana Kesehatan
Sarkes yang memiliki kemampuan UGD
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskinCakupan balita gizi buruk mendapat perawatanCakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit- AFP Rate per 100.000 penduduk <15 tahun- Penemuan penderita pneumonia balita balita riil yang ditangani di
sarkes
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Pasien masyarakat miskin yg dirujuk ke RS
Penyelidikan Epidemiologi dan Penangggulangan KLB
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tinggi dan meningkatnya kasus penyakit DBD dan malaria disebabkan kurangnya kebersihan lingkungan, 2. Tingginya penderita TB Paru 3. Adanya balita g izi buruk. Tindakan :
- Pengobatan penderita malaria dan TB Paru - Pemantauan gizi balita dan pencegahan meningkatnya kasus, - Perawatan balita gizi buruk 1 orang. - Penyuluhan PHBS, kesehatan lingkungan dan penyuluhan gizi
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
1. Tingginya penyakit malaria dan meningkatnya kasus demam berdarah, disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, juga oleh migrasi penduduk dari daerah lain
2. Meningkatnya kasus gizi buruk pada balita disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyakit penyerta Tindakan :
- Pengobatan dan pemeriksaan darah pasien penderita malaria - Pengobatan penderita DBD - Penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan - Fogging di wilayah yang berkasus penyakit DBD - Penyuluhan, Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih Tingginya kasus malaria oleh karena darah endemik 2. Meningkatnya penderita DBD oleh karena terjadi penularan melalui vektor 3. Adanya kasus TB bar sebanyak 7 orang. 4. Meningkatnya balita gizi buruk menjadi 6 kasus oleh karena kurangnya asupan makanan Tindakan : - Pengobatan penderita malaria dan DBD - Penyuluhan dan pengobatan penderita TB. - Penyuluhan kebersihan lingkungan dan sanitasi - Foging sarang nyamuk - Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk - Penyuluhan gizi masyarakat oleh petugas
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kasus DBD oleh karena terjadinya penularan melalui vektor dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat. 2. Tingginya kasus malaria oleh karena daerah endemik 3. Adanya kasus AFP Tindakan :
- Pengobatan penderita DBD dan Malaria - Pengambilan darah untuk pemeriksaan parasit malaria - Penyuluhan kesehatan lingkungan dan Gerakan 3 M Plus bagi masyarakat potensi kasus DBD - Peningkatan cakupan imunisasi bagi bayi, balita.
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan.
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih adanya kasus DBD sebanyak 8 kasus disebabkan penularan oleh vektor dan mobilisasi penduduk. 2. Tingginya penderita malaria oleh karena daerah endemik, masyarakat tidak memanfaatkan kelambu serta kondisi lingkungan yang buruk 3. Masih adanya Balita Gizi buruk disebabkan asupan makanan kurang, pola asuh dan pola makan anak yang salah Tindakan :
- Pengobatan penderita - Penyuluhan pemanfaatan kelambu dan kesehatan lingkungan - Penyuluhan gizi masyarakat, pola asuh anak dan makanan gizi seimbang - Perawatan balita gizi buruk oleh petugas
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan. Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kematian ibu sebanyak 3 orang disebabkan oleh perdarahan, penyakit kronis dan suspek emboli air ketuban. 2. Tingginya kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, pneumonia dan aspirasi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus D-III Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
1. Kematian ibu 1 orang. 2. Tingginya kematian bayi 4 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih menjalankan
pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
1. Masih adanya kematian ibu 1 kasus 2. Tingginya kematian bayi 3 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 121 41,58% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 241 86,89% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 193 69,42%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 217 81,89% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 169 61,23%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 3 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Imunisasi DPT 3 masih rendah Tindakan :
- Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 150 51,55% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 167 60,07% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 134 48,20%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 145 54,72% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 186 67,39%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 8 8 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Kunjungan Neonatus 1 masih rendah Tindakan :
- Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya - Pendataan sasaran yang belum optimal.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 127 43,64% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 259 93,16% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 201 72,30%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 227 85,66% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 258 93,48%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 5 5 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 133 45,70% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 232 83,45% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 179 64,39%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 190 71,70% 2. Imunisasi DPT3 *) 3313 276 209 75,72%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 2 66,67%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel
UPAYA KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.1
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan Jumlah Sasaran /Tahun Jumlah Sasaran /Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 135 43,39% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 249 89,57% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 181 65,12%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 208 78,49% 2. Imunisasi DPT3*) 3313 276 219 79,35%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 2 2 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : Analisis Masalah :
1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan Tindakan : - Khusus untuk pengadaan sarana kesehatan sedang dalam penyiapan dokumen admnistrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam Pelaksanaan Kontrak untuk pengadaan mobil Pusling dan kendaraan roda-2
Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 JAMINAN KESEHATAN
Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 2.913 243 2.960.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 74 11 - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) 88 31 - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten. Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 42.091.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah :
1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten.
Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4.303 485 6.985.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 380 51 250.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah. Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4390 339 9.120.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 235 108 1.525.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah :
1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan : MEI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 3.680.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 1.275.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberikan penjelasan dan motivasi kepada rumah sakit agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA RUTIN DAN CEPAT (KOMDAT) JANUARI S/D MEI TH. 2010
DATA DASAR PUSKESMAS TH. 2009 CAKUPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TH. 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
JUNI 2010
PROFIL KESEHATAN TAHUN 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGADA
TAHUN 2009
Pelindung/Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Hildegardis F. Bhoko, SKM Pengarah : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos Tim Pengumpul Data :
o Drg. Emerentiana Reny W, Mhith&IntDev o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Sitti Maryanti,SKM o Veronika Suka, SKM o Finsensius Susanto, SKM o Maria Yulita Bupu Tay, SKM o Benediktus Joni,A.Md.KL o Emerentiana Y.O Mbere,A.Md
Tim Penyusun :
o I.G. Agung K. Artanaya, SKM o Mursina Wahyuningsih Daeng, SKM o Yulius Widiyantoro, SKM
Tim Penyunting :
o Hildegardis F. Bhoko, SKM o Martinus Beno Doven, A.Md.KL, S.Sos o I.G. Agung K. Artanaya, SKM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan dokumen Profil Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009 ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Profil Kesehatan Kabupaten ini merupakan salah satu sarana
yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil-hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan, termasuk kinerja yang telah diperoleh dalam penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan.
Selain itu, Profil Kesehatan Kabupaten Ngada juga merupakan buku statistik kesehatan
Kabupaten, berisi data dan informasi yang menggrafikkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan sehingga Profil Kesehatan ini dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten dari tahun ke tahun.
Dokumen Profil Kesehatan ini tersusun berkat dukungan dan kerja sama dari para pengelola program baik di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit yang senantiasa saling memberikan informasi-informasi penting khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan juga berkat dukungan lintas sektor dalam penyediaan data dan informasi di Kabupaten Ngada.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Ngada yang telah
disusun ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kontribusi dalam
penyusunan dokumen Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih, semoga Dokumen Profil Kesehatan ini dapat memberikan informasi guna menentukan kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada di masa yang akan datang.
Sekian dan Terima kasih.
Bajawa, Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK I
NIP : 19570914198403200
ii
DAFTAR ISI Hal.
KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR PETA DAFTAR LAMPIRAN
ii iii iv vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1 1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………. 2 1.3. Sistematika Penyajian ……………………………………………………………… 2 BAB II GRAFIKAN UMUM KABUPATEN NGADA 2.1. Kondisi Geografis …………………………………………………………………… 4 2.2. Keadaan Penduduk ……….............................................................................. 6 2.3. Keadaan Sosial Ekonomi.................................................................................. 8 2.4. Tingkat Pendidikan............................................................................................ 10 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Mortalitas …………………………………………………………………………….. 11 3.2. Morbiditas ……………………………………………………………………………. 15 3.3. Status Gizi ……………………………………………………………………………. 24 3.4. Umur Harapan Hidup ………………………………………………………………… 27 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar ……………………………………………………….. 29 4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ………………………............................. 42 4.3. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………………. 44 4.4. Keadaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar …………………….......... 46 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. Sarana Kesehatan …………………………………………………………………… 49 5.2. Tenaga Kesehatan …………………………………………………………………… 54 5.3. Pembiayaan Kesehatan……………………………………………………………… 59 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 61 6.2. Saran…………………………………………………………………………………… 62 LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
6
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada
Tahun 2007-2009
15
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya per 100.000 Penduduk di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
55
Tabel 5.2 Realisasi Anggaran Kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 23
iv
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada 5
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
7
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin
Dicakup Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
8
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
9
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
10
Grafik 3.1 Trend Angka Kematian Bayi Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009
12
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-
2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
14
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif per Kecamatan di
Kabupaten Ngada Tahun 2009
16
Grafik 3.4 Kecenderungan Angka Malaria Positif dan Angka Malaria Klinis (API &
AMI) di Kabupaten Ngada tahun 2005-2009
18
Grafik 3.5 Trend Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada
Tahun 2005-2009
19
Grafik 3.6 Perbandingan TB Paru Klinis, TB Paru BTA Positif, Penderita yang
Diobati dan yang Sembuh Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
21
Grafik 3.7 Trend Insiden Kasus HIV/AIDS yang Terdeteksi di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
22
Grafik 3.8 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.9 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Pekerjaan di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.10 Proporsi Kasus HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Ngada
Tahun 2003-2009
23
Grafik 3.11 Perkembangan Presentase Kasus Bayi Berat Badan Lahir Rendah di
Kabupaten Ngada tahun 2004-2009
25
Grafik 3.12 Proporsi Status Gizi Baik, Kurang dan Buruk di Kabupaten Ngada tahun
2009
26
Grafik 4.1 Presentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Menurut Wilayah Kerja
Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009
30
v
Grafik 4.2 Presentase Cakupan pemberian Tablet Besi (Fe3) Pada Ibu Hamil
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada tahun 2009
31
Grafik 4.3 Trend Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Kabupaten Ngada Tahun
2005-2009
32
Grafik 4.4 Presentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Ngada Tahun 2009
33
Grafik 4.5 Cakupan Ibu Hamil, Ibu Hamil Risti/Komplikasi dan Ibu Hamil
Risti/Komplikasi Ditangani di Kabupaten Ngada Tahun 2009
34
Grafik 4.6 Presentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Kecamatan di
Kabupaten Ngada tahun 2009
35
Grafik 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi ke Puskesmas di Kabupaten Ngada tahun 2009 35
Grafik 4.8 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita/Prasekolah, Penjaringan
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat dan Pelayanan Keseatan Siswa
SMP/SMU Kabupaten Ngada Tahun 2009
36
Grafik 4.9 Cakupan ASI Eksklusif menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten
Ngada Tahun 2009
37
Grafik 4.10 Persentase KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
38
Grafik 4.11 Cakupan Pencapaian Desa UCI Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.12 Cakupan Imunisasi BCG, DPT, Polio dan Campak di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
39
Grafik 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Ngada Tahun
2009
40
Grafik 4.14 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kabupaten Ngada Tahun 2009 40
Grafik 4.15 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Bajawa di Kabupaten Ngada Tahun 2009
42
Grafik 4.16 Persentase Kunjungan Rawat Jalan ke Puskesmas dan Jaringannya
Dibandingkan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja di Kabupaten
Ngad Tahun 2009
43
Grafik 4.17 Perbandingan Rumah Tangga yang Ada dengan Rumah Tangga yang
Dipantau serta Rumah Tangga menerapkan PHBS di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
45
Grafik 4.18 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
46
Grafik 4.19 Persentase TUPM Sehat Menurut Jenis TUPM di Kabupaten Ngada
Tahun 2009
48
vi
DAFTAR PETA / VISUALISASI
Hal
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada 4
Peta 3.1 Penyebaran Malaria Klinis per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun
2009
17
Peta 3.2 Peta Kecamatan Rawan Gizi Kabupaten Ngada Tahun 2009 27
Peta 5.1 Peta Penyebaran Puskesmas, Pustu dan Polindes di Kabupaten Ngada
tahun 2009
49
Peta 5.2 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas 50
Peta 5.3 Peta Travel Time/Waktu Jangkau dari Rumah Penduduk ke Puskesmas,
Pustu dan Polindes
50
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi di Puskesmas
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas Menurut
Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
58
Peta 5.6 Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian, dan Farmasi di
Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59
DATA DASAR PROFIL KESEHATAN KABUPATEN
NGADA
TAHUN 2009
Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada2010
DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL
Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tabel 4 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan menurut Kecamatan Tabel 5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf Tabel 6 Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi dan Balita Menurut Kecamatan Tabel 7 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan Tabel 8 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio Korban Luka dan Meninggal
Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tabel 9 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, dan Pneumonia Balita Ditangani Tabel 10 HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare pada Balita Ditangani Tabel 11 Persentase Penderita Malaria Diobati Tabel 12 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Tabel 13 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Tabel 14 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Tabel 15 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi dan Bayi BBLR yang Ditangani Tabel 16 Status Gizi Balita dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Tabel 17 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Tabel 18 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/SMP/SMU Tabel 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 20 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tabel 21 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Tabel 22 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Tabel 23 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kecamatan Tabel 24 Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 25 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 26 Jumlah Wanita USia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Tabel 27 Persentase Akses Ketersediaan Darah unutk Bumil dan Neonatus tang Dirujuk Tabel 28 Jumlah dan Persentase Ibu Hamil dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi DItangani
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tabel 29 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayahnan Gawat Darurat (Gadar) Tabel 30 Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 31 Jumlah Penderita dan Kematian Serta Jumlah Kecamatan dan Desa yang Terserang KLB Tabel 32 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Tabel 33 Persentase Desa/Keluarahan Dengan Garam Beryodium yang Baik Menurut Kecamatan
Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Tabel 37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila Tabel 40 Cakupan Wanita USia Subur Mendapat Kapsul Yodium Tabel 41 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Tabel 42` Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana
Pelayanan Kesehatan Tabel 43 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes dan Memilki 4
Spesialis Dasar Tabel 44 Ketersediaan Obat Sesuai dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Tabel 45 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Tabel 46 Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan Kecamatan Tabel 47 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Tabel 48 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Tabel 49 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Tabel 50 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
Kecamatan Tabel 51 Persentase Institusi DIbina Kesehatan Lingkungannya Tabel 52 Persentase Rumah/Bangun yang Diperiksa dan Bebas Jentik Nyamuk Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Tabel 53 PersebaranTenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Tabel 54 Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 55 JUmlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Tabel 56 Jumlah Tenaga Kefarmasiahn dan Gizi di Sarana Kesehatan Tabel 57 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Tabel 58 JUmlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan Tabel 59 Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Sarana Kesehatan Tabel 60 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Tabel 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
1Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Memasuki millennium ketiga, dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada menetapkan visi :” Masyarakat Ngada yang Mandiri untuk
Hidup Sehat” yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kabupaten Ngada menyadari, mau dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi
sehingga dapat meminimalkan gangguan kesehatan baik yang disebabkan karena penyakit
maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dan
pencapaiannya didukung oleh 3 misi yaitu :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat;
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan;
Meningkatkan kemitraan, pengarus-utamaan gender, memberdayakan masyarakat dan
atau kelompok masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan.
Untuk mewujudkan visi dan misi , diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur
pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah mengandung konsekuensi bahwa
masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri, termasuk dukungan dalam
menyusun Sistem Informasinya. Kualitas Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat
ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Informasi Kesehatan (SIK) Propinsi dan untuk
memperoleh Sistem Kesehatan propinsi yang akurat maka diperlukan pemantapan Sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota hal ini disebabkan karena penataan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sesuatu yang sangat penting. SIK Kabupaten/Kota
diharapkan antara lain dapat menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana
Pembangunan Daerah tersebut serta sebagai landasan pengembangan sumber daya kesehatan.
Salah satu produk dari SIK Kabupaten/Kota adalah ”Profil Kesehatan Kabupaten Ngada”.
2Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten
Ngada yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan
dengan kesehatan seperti data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-
program kesehatan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Selain hal tersebut diatas tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten
Ngada Tahun 2009 ini adalah dalam rangka menyediakan informasi kesehatan sebagai
salah satu sarana untuk perencanaan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian
pembangunan kesehatan di Kabupaten Ngada tahun 2009 dan tahun 2010 yang mengacu
kepada Visi Kabupaten Ngada serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas –
Puskesmas binaan dalam pencapaian Visi Kabupaten Ngada Sehat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 yaitu :
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum situasi atau keadaan kesehatan di
Kabupaten Ngada.
2. Untuk mengetahui hasil pencapaian program-program kesehatan serta permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaan program di Kabupaten Ngada pada tahun 2009.
3. Untuk menyediakan data-data kesehatan yang berguna dalam pengambilan keputusan
di tingkat yang lebih tinggi.
1.3 Sistimatika Penyajian
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Ngada. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan dasar
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan
3Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan diuraikan dalam bab ini juga memuat indicator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009. Selain keberhasilan-
keberhasilan, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
4Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA
2.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Ngada terletak di Pulau Flores bagian barat, propinsi Nusa Tenggara
Timur tepatnya pada koordinat 8o LS – 9o LS dan 120,45o BT – 121,5 o BT, dengan luas
wilayah 1.620,92 km2. Bagian utara berbatasan dengan Laut Flores, bagian selatan
berbatasan dengan Laut Sawu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Nagekeo dan
bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur.
Peta 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Ngada
Wilayah administratif Kabupaten Ngada telah berkembang dari tahun ke tahun
sesuai dengan perkembangan kependudukan. Kabupaten Ngada terdiri dari 9 Kecamatan,
78 Desa dan 16 kelurahan. Dimana kecamatan terluas adalah Riung 327,94 km2 atau
20,23% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Ngada. Dan yang luasnya paling kecil
adalah Kecamatan Jerebuu yaitu 82,26 km2 atau 5,07% dari keseluruhan luas wilayah.
Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten yang terletak di Bajawa yang
terjauh adalah Maronggela (Kecamatan Riung Barat) 74 km kemudian Riung (Kecamatan
Riung) 71 km dan yang terdekat adalah Surisina Kecamatan Bajawa yaitu 2 km.
5Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Secara topografis Kabupaten Ngada terdiri dari daerah pantai, lembah, daerah
perbukitan dan pegunungan dan memiliki ketinggian dari 0 meter sampai dengan lebih
dari 2000 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan ketinggian terhadap permukaan laut wilayah Kabupaten Ngada
dapat diklasifikasikan menjadi : Dataran Tinggi, yang ditandai dengan adanya gunung-
gunung seperti, Gunung Inerie dengan ketinggian 2.245 m, Gunung Lobo Butu dengan
ketinggian 1800 m, Gunung Inelika dengan ketinggian 1600 m, serta adanya pegunungan
lainnya yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngada. Dengan adanya sejumlah gunung
tersebut, maka Kabupaten Ngada banyak memiliki daerah yang cukup curam serta daerah
yang dapat dikategorikan sangat terpencil.
Dataran rendah, yang ditandai oleh sebagian besar terdapat di wilayah pantai selatan
seperti di Kecamatan Aimere dan sekitarnya, bagian tengah dengan dataran Kecamatan
So’a, Kecamatan Wolomeze, Kecamatan Bajawa Utara dan bagian utara yang terbentang
dari Kecamatan Riung Barat sampai dengan Kecamatan Riung. (Ngada dalam Angka,
2009).
Dari data yang ada menunjukkan wilayah Kabupaten Ngada merupakan daerah
perbukitan dengan rata-rata tingkat kemiringan tanah terbesar 15-25%. Oleh karena
wilayah terdiri dari dataran tinggi atau perbukitan menyebabkan akses terhadap fasilitas
kesehatan cukup sulit. Medan dan jalan menuju beberapa desa masih sangat sulit
dijangkau. Bajawa merupakan ibukota Kabupaten Ngada terletak di daerah dataran tinggi
sehingga akses transportasi dari dan ke ibukota propinsi cukup jauh dan membutuhkan
waktu yang relatif panjang. Hal ini dapat dilihat dari frekuaensi penerbangan transportasi
udara maupun laut tidak terlaksana secara rutin harian. Sehingga Kecamatan Bajawa
letak Ibukota Kabupaten Ngada serta kecamatan lainnya termasuk daerah sangat
terpencil, begitupun Puskesmas yang terletak di kecamatan tersebut dikategorikan
sebagai Puskesmas sangat terpencil.
Grafik 2.1 Proporsi Luas Kecamatan di Kabupaten Ngada
Sumber : Ngada Dalam Angka,2009; Profil Kesehatan Puskesmas,2009
6Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari 9 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Ngada masing-masing
Kecamatan telah mempunyai Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
tingkat Kecamatan dengan nama-nama Puskesmas sebagai berikut :
1. Kecamatan Aimere : Puskesmas Aimere
2. Kecamatan Golewa : Puskesmas Koeloda
3. Kecamatan Jerebuu : Puskesmas Watumanu
4. Kecamatan Bajawa : Puskesmas Kota dan Puskesmas Surisina
5. Kecamatan Soa : Puskesmas Waepana
6. Kecamatan Bajawa Utara : Puskesmas Watukapu
7. Kecamatan Riung : Puskesmas Riung
8. Kecamatan Riung Barat : Puskesmas Maronggela
9. Kecamatan Wolomeze : Puskesmas Natarandang
2.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Ngada jumlah penduduk Tahun 2009
sebanyak 138.050 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngada, dimana jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 67.015 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
71.035 jiwa dengan tingkat kepadatan 85 jiwa per km2. Jumlah Rumah Tangga 29.352 KK
dan rata-rata jiwa per rumah tangga 5 jiwa per rumah tangga. Jika dibandingkan laju
pertumbuhan penduduk selama 3 tahun terakhir menurut data BPS Kabupaten Ngada yaitu
jumlah penduduk tahun 2007 sebanyak 134.127 jiwa (sudah dipisahkan dengan penduduk
wilayah Nagekeo), maka terjadi penambahan penduduk pada tahun 2008 sebanyak 3885
jiwa (2,9%), jumlah penduduk 2008 sebanyak 138.012 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 1%.
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
No Kecamatan Luas
Wilayah (km2)
Jml Desa/kel
Jml Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata
Jiwa/ RT
Kepadatan Penduduk/
km2
1 Aimere 152,50 12 14.864 3.265 5 97
2 Golewa 250,72 21 34.827 7.394 5 139
3 Jerebuu 82,26 8 7.992 1.757 5 97
4 Bajawa 133,30 17 32.930 6.894 5 247
5 Bajawa Utara 167,38 7 8.309 1.656 5 50
6 Soa 91,14 7 11.947 2.397 5 131
7 Riung 327,94 12 14.388 3.318 4 44
8 Riung Barat 312,49 6 7.795 1.645 5 25
9 Wolomeze 103,19 4 4.998 1.026 5 48
KABUPATEN 1.620,92 94 138.050 29.352 5 85
7Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan dengan penduduk
perempuan, dengan ratio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 94,3. Ratio penduduk
menurut jenis kelamin yang tertinggi di Kecamatan Wolomeze (98,3) dan Kecamatan
Bajawa Utara (97,1) sedangkan ratio jenis kelamin kecamatan lainnya rata-rata sama
yaitu diatas 90%, meningkat dibandingkan rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Ngada
tahun 2008 yaitu 90,1.
Komposisi penduduk Kabupaten Ngada dirinci menurut golongan umur dan jenis
kelamin menunjukkan proporsi terbesar (penduduk laki-laki dan perempuan) berada pada
kelompok umur 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun dan 1-4 tahun. Komposisi
penduduk usia kerja yaitu yang beumur 15 – 64 tahun. Dan dikelompokkan menjadi
“Angkatan Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Menurut hasil Susenas 2007 secara
keseluruhan penduduk Kabupaten Ngada berumur 15 tahun ke atas yang termasuk
angkatan kerja berjumlah 124.902 orang atau 77,0% dari seluruh penduduk berumur 15
tahun ke atas. Lebih banyaknya komposisi penduduk perempuan dibandingkan laki-laki
memberikan ruang bagi sektor kesehatan untuk lebih memperhatikan kesehatan
perempuan terutama ibu, karena mereka sangat berperan penting dalam keluarga. Dan
juga perhatian lebih pada WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan USia Subur),
mengingat komposisi penduduk Ngada paling banyak pada usia produktif.
Gambaran komposisi penduduk secara labih rinci dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini.
Grafik 2.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin Tahun 2009
Sumber : Ngada dalam Angka,2009; Profil Puskesmas 2009
8Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi
Tingkat ekonomi penduduk Kabupaten Ngada bisa dilihat dari pengeluaran
penduduk menurut golongan pengeluaran <100.000 rupiah perkapita sampai 1.000.000 –
diatas 1.000.000 rupiah dimana presentasi penduduk terbesar pada pengeluaran 100.000 –
149.000 rupiah perkapita perbulan yaitu sebesar 28,03%, sedangkan penduduk dengan
pengeluaran Rp.1.000.000 atau lebih hanya berkisar 0,11% (Susenas 2007). Dapat
dikatakan sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada masih berada pada tingkat ekonomi
rendah. Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan sebesar 138.259 rupiah
(66.67%). Sedangkan rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk non makanan sebesar
69.131 rupiah (33,33%). Rata-rata pengeluaran untuk sektor pendidikan sebesar 5.007
rupiah perkapita (2,41%) sedangkan untuk sector kesehatan sebesar 4.113 rupiah
perkapita atau hanya sekitar 1,98% dari seluruh pengeluaran (Ngada Dalam Angka, 2009).
Hal ini menunjukkan bahwa perhatian penduduk Kabupaten Ngada pada kesehatan masih
rendah, sehingga penyediaan dana oleh pemerintah terhadap sector kesehatan perlu
ditingkatkan.
• Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin yang terdata di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak
65.826 jiwa atau sebesar 47,68% dari total penduduk. Penduduk miskin merupakan
tanggungan Negara (Pasal 34 UUD 1945) sehingga pemerintah menyediakan Jaminan
kesehatan bagi penduduk miskin yang terdata dengan memberikan jaminan pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin yang memiliki kartu amkesmas atau menjadi
peserta Jamkesmas. Dari 65.826 jiwa penduduk miskin yang terdata, semua sudah
memilki kartu jamkesmas baik Jamkesmas Pusat maupun Jamkesmas daerah.
Grafik 2.3 Persentase Penduduk Miskin Terdata dan Persentase Penduduk Miskin Dicakup dalam Jamkesmas Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Subdin Yankes, 2009
9Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Dari gambar tersebut, diketahui bahwa persentase masyarakat miskin terbanyak
berada di wilayah Kecamatan Maronggela , yaitu 62% penduduk terdata sebagai penduduk
miskin (4.818 penduduk miskin dari 7.795 penduduk), disusul oleh Kecamatan Bajawa
Utara dengan persentase penduduk miskin sebesar 61% (5.079 penduduk miskin dari 8.309
penduduk terdata), kemudian kecamatan Wolomeze dengan persentase penduduk miskin
58% (2.914 penduduk miskin dari 4.998 penduduk terdata). Sedangkan kecamatan Golewa,
Jerebuu dan Bajawa Utara persentase penduduk miskin dibawah 50%.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2008 sebanyak 67.446
orang (48,9 dari keseluruhan penduduk) (Profil Kesehatan 2008) maka jumlah penduduk
miskin Kabupaten Ngada mengalami penurunan sebanyak 1620 orang atau penduduk
miskin berkurang sebesar 1,22%. Dan jumlah masyarakat miskin yang tercakup Askeskin
pada tahun 2007 sebanyak 42%, pada tahun 2008-2009 Program Askeskin digantikan oleh
Jamkesmas dengan tujuan yang sama yaitu memberikan jaminan pelayanan kesehatan
gratis bagi penduduk miskin yang terdata. Dengan semakin meningkatnya persentase
cakupan jaminan kesehatan penduduk miskin diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan penduduk miskin. Pelayanan Jamkesmas tahun 2009 pada masyarakat miskin
dapat dilihat pada gambar berikut.
Grafik 2.4 Presentase Penduduk Miskin Mendapat Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Puskesmas 2009; Laporan Jamkesmas 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa presentase pelayanan penduduk miskin
tertinggi terdapat di Puskesmas Watumanu (116%) dan Puskesmas Riung (116%). Kedua
Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas dengan akses sarana transportasi seperti
kondisi jalanan dan kendaraan yang cukup sulit untuk mencapai Ibukota kabupaten dalam
hal ini RSUD Bajawa sebagai pelayanan rujukan strata 1. Rincian lebih lengkap mengenai
data penduduk miskin dapat dilihat pada lampiran tabel 36 dan 37.
10Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
2.4 Tingkat Pendidikan
Kemampuan baca tulis penduduk dicerminkan dengan angka melek huruf, yaitu
persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin.
Penduduk 10 tahun keatas yang melek huruf di Kabupaten Ngada sebanyak 50,04%,
dengan persentase penduduk laki-laki 10 tahun keatas yang melek huruf sebesar 48,8%
sedangkan perempuan lebih tinggi yaitu sebesar 51,9% . Persentase penduduk melek huruf
tertinggi di Kecamatan Aimere (89.6%) dan terendah di Kecamatan Jerebuu (11.0%).
Sedangkan pesentase penduduk menurut tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada
gambar berikut :
Grafik 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Kabupaten Ngada tahun 2009
Sumber ; Ngada Dalam Angka, 2009, Profil Kesehatan 2009.
Dari gambar menunjukkan bahwa persentase tertinggi penduduk usia 10 tahun
keatas berdasarkan tingkat pendidikan paling tinggi pada tingkat pendidikan SD/MI (40%)
sedangkan yang tidak tamat SD/tidak mempunyai ijazah sebanyak 35% kemudian disusul
dengan tingkat pendidikan SLTP (9,0%). Data lebih terperinci mengenai tingkat pendidikan
dan angka melek huruf Kabupaten Ngada tahun 2009 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 4
dan 5.
11Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus
dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan seberapa
besarnya masalah tersebut. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai :
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau
Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang
diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan
patologisnya.
Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat
adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya
keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara
sosial ekonomi. Faktor-faktor yang dapat menentukan derajat kesehatan adalah : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan/genetik.
Program pembangunan kesehatan di kabupaten Ngada ini dilaksanakan dikatakan
cukup berhasil dibuktikan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun
masih dijumpai beberapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi
masyarakat.
Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan Status
Gizi. Indikator-indikator tersebut ditentukan oleh 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat,
Lingkungan, Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika. Keempat faktor utama ini diintervensi
melalui beberapa kegiatan pokok yang mempunyai dampak ungkit besar terhadap upaya-
upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat serta
status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular.
3.1 Mortalitas
Data kematian yang terdapat pada masyarakat dapat diperoleh melalui survey,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Sehingga jumlah kematian
bayi, balita dan ibu maternal yang dilaporkan oleh petugas kesehatan, belum
menggambarkan Angka Kematian sebenarnya di masyarakat.
Jumlah bayi lahir mati yaitu kematian bayi sejak lahir sampai dengan 28 minggu
tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jumlah bayi lahir mati di Kabupaten Ngada
tahun 2009 sebanyak 55 kasus kematian, atau 1,74% dari 3170 kelahiran. Kelahiran hidup
sebanyak 3115 kelahiran. Salah satu penyebab masih tingginya kasus lahir mati karena
12Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
masih banyak persalinan yang dilakukan tidak di sarana kesehatan dan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan berkompetensi bidan, dimana 7,94% persalinan ditolong oleh Dukun
atau sebanyak 250 persalinan.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus lahir mati tahun 2008 sebanyak 59 kasus
maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Namun jika dibandingkan dengan jumlah
kelahiran maka persentase lahir mati mengalami peningkatan, dan persentase persalinan
ditolong oleh dukun mengalami peningkatan. Hal ini merupakan masalah serius yang harus
segera diatasi sejalan dengan kebijakan Revolusi KIA Provinsi NTT yang menyatakan
bahwa semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai.
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 17,7 atau 18 per 1000 Kelahiran Hidup, dengan absolut kematian sebanyak 55
kasus. Yang sama artinya setiap 1000 kelahiran hidup terjadi 18 kematian bayi.
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah Asfiksia, penyebab kedua adalah
Pneumonia, penyebab lainnya adalah Aspirasi, Diare, Kejang, Ikterus, Infeksi, Malaria,
Cacat Bawaan, dan Kecelakaan.
Trend AKB di Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir (2005-2009) dapat
dilihat pada gambar berikut :
Grafik 3.1. Trend Angka Kematian Bayi dper 1000 Kelahiran Hidup Di kabupaten Ngada Tahun 2005-2009
Jika dibandingkan dengan Angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Ngada tahun
2008 sebesar 16,5/1000 Kelahiran hidup dengan absolut kematian sebanyak 57
kematian, maka AKB Kabupaten Ngada mengalami peningkatan, namun jumlah
absolut kasus menurun. AKB Propinsi NTT yang dilaporkan tahun 2007 sebesar 11/1000
KLH (1159 kematian), hal ini menunjukkan bahwa AKB Kabupaten Ngada lebih tinggi
dari AKB Propinsi NTT. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2002/2003 AKB Indonesia sebesar 35 per 1.000 KLH.
13Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
AKB Kabupaten Ngada selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami
peningkatan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2007, dan terjadi peningkatan
AKB yang cukup tinggi pada tahun 2008 dan 2009.
Mengatasi hal tersebut pemerintah Kabupaten Ngada melalui Dinas Kesehatan
telah menyediakan dana untuk pelacakan kasus kematian bayi antara lain melalui
kerjasama dengn AIP-MNH (Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal
Healt) dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dan kompetensi kebidanan
serta pertemuan-pertemuan lintas sektor dan lintas program dengan petugas
kesehatan di Puskesmas, Pustu dan Polindes.
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Ngada tahun 2009 yang dilaporkan
sebesar 2,9 atau 3 per 1000 Kelahiran Hidup. Jika dibandingkan dengan AKABA tahun
2008 yaitu 3,1 per 1000 Kelahiran Hidup, maka tidak terjadi peningkatan atau
penurunan. Namun secara absolut atau dilihat dari jumlah kasus kematian balita
terjadi penurunan dari 13 kasus pada tahun 2008 menjadi 9 kasus pada tahun 2009.
Penyebab kematian Balita terbanyak adalah Pneumonia, sedangkan penyebab
kematian lainnya adalah Kejang, Obs. Febris dan Gizi Buruk. Jumlah kelahiran dan
kematian bayi dan balita secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6.
c. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu atau AKI mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama
kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten Ngada
tahun 2009 yang dilaporkan sebesar 224,7 atau 225 per 100.000 Kelahiran Hidup
dengan absolut 7 kasus kematian ibu dari 3115 KLH. Jika debandingkan dengan AKI
Kabupaten Ngada Tahun 2008 yang dilaporkan sebesar 144/100.000 KLH atau 5
kematian dari 3464 KLH, maka terjadi peningkatan AKI, atau peningkatan jumlah
kematian. Angka tersebut masih dibawah target IS 2010 yaitu sebesar 102/100.000
KLH pada tahun 2015 (MDG’s).
Dari 7 kasus Kematian Ibu 3 kasus terjadi di Kecamatan Golewa dengan
penyebab Perdarahan karena Kehamilan di Luar Kandungan (KET) dan perdarahan
setelah melahirkan (post-Partum), 2 kasus terjadi di Kecamatan Aimere dengan
penyebab Hepatitis, jantung dan Pre-eklamsia berat, 1 kasus kematian terjadi di
Kecamatan Riung dengan penyebab Perdarahan Post-Partum, 1 kasus terjadi di
Kecamatan Riung Barat dengan penyebab Emboli Air Ketuban (Suspect Emboli Air
14Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Ketuban). Data kasus kematian ibu secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran,
tabel 7.
Grafik 3.2 Trend Angka Kematian Ibu Dilaporkan di Kabupaten Ngada Tahun 2005-2009 (per 100.000 Kelahiran Hidup)
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa AKI Kabupaten Ngada dari tahun 2005-
2008 cenderung mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 terjadi peningkatan
AKI.
Adanya kasus kematian ibu maternal di Kabupaten Ngada disebabkan oleh
kurangnya kuantitas maupun kualitas tenaga bidan terutama di wilayah terpencil dan
sangat terpencil, kurangnya sarana dan prasarana dalam pelayanan Emergensi
Obstetrik dan Neonatal baik itu di Polindes, di Pustu dan Puskesmas, kondisi sosial
ekonomi masih rendah untuk membiayai, masih ada pertolongan persalinan oleh
dukun, kunjungan rumah ( sweeping ) post persalinan oleh petugas belum optimal,
serta letak geografis yang masih sulit untuk mengakses sarana kesehatan dan belum
diterapkannya P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi)
secara optimal.
Upaya untuk menekan angka kematian ibu dilakukan denganmeningkatkan
kemitraan bidan dan dukun untuk mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan
dengan harapan agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya
penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Selain tersebut diatas upaya yang dilakukan adalah penggerakan dan
pengembangan Desa Siaga dengan membangun 5 jejaring yaitu Notifikasi, Donor Darah,
Pendanaan, transportasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi dan KB. Jejaring Notifikasi
bertugas untuk mendata semua sasaran kesehatan terutama ibu hamil, bayi, balita dan
kelompok rentan. Jejaring Donor Darah mendata semua golongan darah dari warga
setempat, sehingga pada saat ibu hamil atau warga yang membutuhkan darah. Jejaring
Pandanaan bertugas untuk mengumpulkan iuran atau dana solidaritas warga untuk
kesehatan. jejaring Transportasi untuk memudahkan merujuk warga terutama ibu hamil
15Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Jejaring Kespro dan KB bertujuan untuk
konseling KB pada PUS dan pendataan akseptor aktif. Terobosan lain yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah
dengan mencanangkan REVOLUSI KIA yaitu Semua Persalinan dilakukan di fasilitas
kesehatan yang memadai.
3.2 Morbiditas
Angka kesakitan penduduk diperoleh dari pengumpulan data di masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui kunjungan rumah dan laporan bulanan,
triwulan, semester dan tahunan dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
Puskesmas dan sarana pelayanan swasta.
A. Pola 10 Penyakit Terbanyak
Dari laporan LB1 (Laporan Bulanan) puskesmas menunjukkan bahwa terdapat
beberapa penyakit yang selalu menduduki urutan teratas tiap tahunnya, yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak dan Trend Penyakit di Kabupaten Ngada Tahun 2007 -2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Trend No Jenis Penyakit
% % %
1 Infeksi Akut pada Saluran Pernapasan Bag Atas
21,00 22,68 27,07 ↑
2 Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium (Termasuk Malaria Tropika)
4,02 6,81 7,35 ↑
3 Penyakit pada sistem otot, jaringan pengikat (Pyk tulang blkg, radang sendi & rematik)
5 Infeksi Penyakit Usus lain di luar diare, colera atau disentri
2,60 2,50 3,33 ↑
6 Penyakit lain pada saluran pernapasan bag atas di luar ISPA
9,61 2,38 2,60
7 Diare 2,02 1,99 ↓ 8 Ginggivitis atau Penyakit Periodental 1,95 9 Penyakit Kecacingan 1,66 10 Scabies 1,53 11 Penyakit lainnya 26,64 37,71 40,16 ↑ Sumber : Laporan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Khusus dan Rujukan, 2009
Dari data penyakit diatas menunjukkan bahwa Penyakit Infeksi akut pada saluran
pernapasan bagian atas merupakan penyakit pada urutan pertama selama 3 tahun terakhir
ini. Sedangkan Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan yaitu
urutan ke-5 tahun 2007, ke-3 tahun 2008 dan urutan ke-2 tahun 2009, hal ini disebabkan
karena telah tersedianya sarana dan prasarana laboratorium di Puskesmas untuk
16Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
pemeriksaan parasit malaria, dan hal ini menyebabkan Malaria Klinis (tanpa pemeriksaan
laboratoris) mundur ke urutan ke-4, data malaria klinis ini sebagian besar merupakan
pasien yang berobat ke Pustu maupun Polindes, yang tidak tersedia laboratorium dasar.
B. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1. Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah
kesehatan terutama di Kabupaten Ngada yang merupakan daerah endemik malaria,
dimana penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu hamil,balita dan lansia.
Jumlah kasus malaria klinis (demam tinggi disertai dengan menggigil) di
Kabupaten Ngada masih tinggi, terlihat dari jumlah penderita tahun 2009 (yang
berobat ke Puskesmas) sebanyak 10.721 kasus, dengan AMI (Annual Malaria Incidence)
78 per 1000 penduduk. Sedangkan kasus malaria positif pemeriksaan darah di
laboratorium sebanyak 7912 kasus atau sebanyak 42,46% dari seluruh kasus penderita
malaria klinis, API (Annual Parasite Incidence) Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebesar
57 per 1000 penduduk. Semua penderita Malaria dengan gejala klinis maupun positif
yang berkunjung ke Puskesmas, Pustu, Polindes maupun ditemukan pada saat pusling
diberikan pengobatan malaria.
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Malaria Klinis dan Malaria Positif Per Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Sumber : Profil Kesehatan 2009; Laporan Bidang Kesmas, 2009.
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kasus malaria klinis terbanyak terjadi di
Kecamatan Bajawa/ke Puskesmas Kota sebanyak 2.736 kasus. Penderita malaria klinis
di Kecamatan Bajawa Utara wilayah kerja Puskesmas Watukapu dan Kecamatan riung
Barat wilayah kerja Puskesmas Maronggela serta kecamatan Wolomeze wilayah kerja
Puskesmas Natarandang tidak dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium karena di
Puskesmas bersangkutan belum tersedia Laboratorium kesehatan.
17Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus Malaria Klinis 20.776 kasus pada tahun
2008 maka kasus malaria klinis mengalami penurunan. Penyebaran wilayah endemis
malaria dapat dilihat pada peta berikut :
Dari peta diatas diketahui bahwa daerah dengan potensi endemis berat atau
tinggi adalah Kecamatan Soa, dengan AMI paling tinggi yaitu 172 per 1000 penduduk.
Sedangkan daerah dengan endemis malaria Sedang adalah Kecamatan Golewa,
Bajawa, Aimere, Bajawa Utara dan Riung Barat. Daerah Endemis Malaria Ringan atau
Rendah adalah Kecamatan Riung dan Wolomeze.
Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit malaria
dalam bentuk peran serta masyarakat melalui : (1) kepatuhan minum obat anti
malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan
gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,
Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian Dinkes Ngada, 2009
Bila dilihat dari rasio masing-masing tenaga kesehatan di kabupaten Ngada
dibandingkan dengan rasio tenaga kesehatan standar nasional maka tenaga Perawat
dengan rasio 114 per 100.000 penduduk merupakan paling tinggi cakupannya (97%),
kemudian tenaga teknisi medis (Analis Lab, Teknik elektromedik dan Anestesi) yaitu 12
per 100.000 penduduk. Bila dilihat perbandingan rasio pada tabel diatas maka tenaga
kesehatan di kabupaten Ngada masih sangat kurang atau belum mencukupi untuk
melayani seluruh penduduk di Kabupaten Ngada. Penjelasan mengenai kualifikasi tenaga
kesehatan dan penyebarannya seperti dibawah ini :
56Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tenaga Medis terdiri dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis. Pada tahun
2009 jumlah tenaga Dokter Spesialis sebanyak 4 tenaga Dokter spesialis yaitu Spesialis
Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Kandungan dan Spesialis Anak. Namun 4
tenaga dokter spesialis ini merupakan tenaga kontrak atau tidak tetap, yang
bergantian selama 3 bulan sekali bekerja sama dengan RSUP Sanglah Denpasar.
Sehingga rasio tenaga dokter spesialis 3 per 100.000 Penduduk, belum
menggambarkan rasio dokter spesialis sebenarnya.
Jumlah tenaga dokter umum tahun 2009 sebanyak 19 orang, dengan rincian 12 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas dan 7 orang tenaga dokter di RSUD Bajawa. 4 orang
tenaga dokter di RSUD Bajawa sedang melanjutkan pendidikan, sehingga pelayanan
dokter umum yang masih aktif di RSUD Bajawa sebanyak 3 orang, sehingga 3 orang
tenaga dokter PTT di Puskesmas diperbantukan ke RSUD Bajawa. Dan untuk mengatasi
dokter umum di pelayanan gawat darurat dilakukan kerjasama dengan dokter PTT
Puskesmas secara bergilir mendapat tugas jaga di Unit Gawat Darurat Bajawa. Rasio
dokter umum dalah 14 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional 40 per
100.000 penduduk.
Tenaga dokter gigi tahun 2009 sebanyak 4 orang dokter gigi yaitu 2 orang dokter gigi
PTT bertugas di Puskesmas dan 2 orang dokter gigi PNS di RSUD Bajawa. Dengan rasio
dokter gigi 3 per 100.000 penduduk, masih jauh dibawah standar nasional.
Jumlah tenaga Bidan tahun 2009 sebanyak 100 orang. Dengan rincian 78 bidan
bertugas di Puskesmas dan 22 bidan bertugas di RSUD Bajawa. Menurut kualifikasi
pendidikannya, bidan dengan pendidikan DIII sejumlah 18 orang dan Bidan DI sejumlah
82 orang. Jika dilihat kualifikasi pendidikan maka sebagian besar bidan belum
memenuhi standar kompetensi kebidanan yaitu Diploma 3. Hal ini diatasi dengan
penyelenggaraan Progsus D3 Kebidanan kerja sama dengan Poltekkes Kesehatan
Kupang di Bajawa, yang diikuti oleh 45 orang Bidan. Dengan demikian rasio tenaga
bidan 72 per 100.000 penduduk belum menggambarkan rasio sebenarnya jika dilihat
dari kualifikasi pendidikannya.
Tenaga Perawat di Kabupaten Ngada Tahun 2009 sebanyak 157 orang, dengan rincian
93 bertugas di Puskesmas, Pustu dan Polindes, 60 bertugas di RSUD Bajawa dan 4
orang di Dinas Kesehatan kabupaten. Menurut kualifikasi pendidikan, perawat dengan
pendidikan S1 keperawatan sebanyak 7 orang, D3 Keperawatan 166 orang dan SPK 34
orang. Dengan rasio tenaga perawat 114 per 100.000 penduduk. Tenaga perawat yang
bertugas di Puskesmas dan Jaringannya sebanyak 93 orang jika dibandingkan dengan
jumlah sarana kesehatan dasar yaitu 10 Puskesmas, 32 Pustu dan 48 Polindes (90
sarana) maka tenaga perawat masih belum memenuhi kebutuhan pada sarana
kesehatan yang ada.
57Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Perawat gigi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 25 orang dengan rincian 20
orang bertugas di Puskesmas, 4 orang di RSUD dan 1 orang di Dinas Kesehatan
kabupaten. Dengan rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk.
Tenaga Gizi di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 12 orang dengan rincian 8 orang
bertugas di Puskesmas, 2 orang bertugas di RSUD dan 2 orang bertugas di Dinas
Kesehatan Kabupaten. Secara kualifikasi pendidikan tenaga gizi D4 sebanyak 1 orang
bertugas di RSUD, tenaga D3 gizi 10 orang dan D1 gizi 1 orang. 2 Puskesmas belum
mempunyai tenaga gizi yaitu Pusksesmas Watukapu dan Natarandang. Rasio tenaga
gizi 9 per 100.000 penduduk.
Apoteker di Kabupaten Ngada sejumlah 6 orang, 3 Apoteker bertugas di Puskesmas, 2
Apoteker bertugas di RSUD dan 1 Apoteker bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dengan rasio Apoteker 4 per 100.000 penduduk.
Tenaga farmasi dan asisten apoteker berjumlah 17 orang, yaitu Sarjana Farmasi 2
orang, D3 farmasi 7 orang dan SMF 8 orang. Puskesmas Watukapu dan Natarandang
belum mempunyai tenaga farmasi. Rasio asisten apoteker 12 per 100.000 penduduk.
Sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan di Kabupaten Ngada sebanyak 19 orang
dengan rincian 13 sanitarian bertugas di Puskesmas, 1 orang bertugas di RSUD dan 5
orang bertugas di Dinas Kesehatan. Secara kualifikasi pendidikan sanitarian dengan
pendidikan D3 Sanitasi 13 orang dan pendidikan SPPH 6 orang. Rasio sanitarian 14 per
100.000 penduduk.
Sarjana Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Ngada tahun 2009 sebanyak 21 orang,
dengan rincian 2 orang bertugas di Puskesmas, 3 orang bertugas di RSUD dan 16 orang
bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten. Rasio tenaga Kesehatan Masyarakat 15 per
100.000 penduduk.
Tenaga Analis Laboratorium tahun 2009 sebanyak 9 orang yaitu 3 orang di Puskesmas
dan 6 orang di RSUD. Terdapat 7 Puskesmas yang belum memiliki tenaga analis,
sehingga labkes belum berfungsi maksimal.
Tenaga ATEM dan Photorontgent sejumlah 7 orang dan bertugas di RSUD (ATEM 2
orang dan Rontgent 5 orang). Tenaga ATEM sangat kekurangan mengingat peralatan
kesehatan yang begitu banyak memerlukan tenaga teknisi khusus dalam maintenance
dan perbaikan.
58Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.4 Peta Penyebaran Tenaga Dokter Gigi dan Dokter Umum di Puskesmas Menurut Kecamatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Peta 5.5 Peta Penyebaran Tenaga Bidan dan Perawat di Puskesmas menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
59Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Peta 5.6. Peta Penyebaran Tenaga Ahli Gizi, Sanitarian dan Farmasi di Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Ngada Tahun 2009
4.3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayanan kesehatan di kabupaten Ngada berasal dari berbagai sumber
yaitu APBN, APBD, bantuan luar negeri dan sumber-sumber pemerintah lainnya.
Pada tahun 2009 total pembiayaan kesehatan kabupaten Ngada adalah
sejumlah Rp. 31.060.416.660,- angka ini sudah termasuk anggaran pemerintah maupun
bantuan luar negeri. Total APBD kabupaten Ngada tahun 2009 adalah sejumlah
Rp.383.755.382.398,- bila dibandingkan dengan alokasi anggaran kesehatan yang
dialokasikan melalui APBD maka anggaran kesehatan kabupaten Ngada adalah 6,72% dari
total APBD yaitu Rp. 25.779.652.321,- sudah termasuk dengan gaji pegawai. Sedangkan
anggaran kesehatan pemerintah per Kapita adalah Rp. 186.741. Alokasi anggaran tersebut
merupakan anggraan yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada. Alokasi anggaran
kesehatan di Dinas Kesehatan kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel berikut :
60Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
Tabel 5.2 Realisasi Anggran Kesehatan di Kabupaten Ngada Tahun 2009
Alokasi Anggaran Kesehatan No Sumber Biaya
Rp %
1 APBD Kab/Kota (Termasuk Gaji dan
Dana DAK)
25.779.652.321,- 83,00
2 APBD Propinsi 26.685.000,- 0,09
3 APBN
- JAMKESMAS 1.344.668.935,- 4,33
- DEKON 133.411.250,- 0,43
4 Pinjaman/Hibah luar negeri
- AIP-MNH (AussAid) 587.138.500,- 1,89
- Proyek Gafi/GV 487.080.000,- 1,57
5 Bansos (Bantuan Sosial) 1.242.800.000,- 4,0
6 ADB (DHS II) 1.125.000.000,- 3,62
6 Jamkesmas Pemda 333.935.416.660,- 1,08
TOTAL 31.060.416.660,-
Anggaran kesehatan ini merupakan anggaran kesehatan pada istansi kesehatan
saja belum termasuk anggaran kesehatan dari sektor-sektor terkait lainnya.
61Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain
upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya
pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Ngada selama tahun 2009
tergambar dalam Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun ini berbagai peningkatan
derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan,
sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Ngada. Gambaran yang demikian merupakan fakta diketahui oleh seluruh
pejabat publik dan masyarakat.
Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan. Salah satu luaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan. Dalam
perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang
sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor
maupun masyarakat.
Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era
desentralisasi, pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas menjadi relatif lebih
sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil
Kesehatan Kabupaten Ngada yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan.
Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini tetap
dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh
perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Profil Kesehatan Kabupaten Ngada ini belum mendapat apresiasi yang memadai
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun
paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan
yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kabupaten Ngada,
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada senantiasa mencari terobosan-terobosan dalam hal
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk melengkapi data dan
informasi kesehatan khususnya yang bersumber dari puskesmas.
62Profil Kesehatan Kabupaten Ngada 2009
6.2 Saran
1. Dari gambaran pencapaian pelaksanaan program kesehatan di atas, dapat
diketahui bahwa masih ada pelaksanaan program yang belum optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih
serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat
yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan nasional.
2. Adanya peningkatan AKI perlu mendapat perhatian serius, sejalan dengan
kebijakan Provinsi NTT dalam Revolusi KIA, penanggulanngan AKI diutamakan
dimulai dari tingkat keluarga dan desa dengan mengoptimalkan Program Desa
Siaga.
3. Penyusunan buku Profil kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2009 telah diupayakan
untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas data
maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam penyusunan buku Profil
kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan. Oleh karena itu untuk penyusunan
Profil Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan keseriusan dari tingkat
bawah yaitu pustu dan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan data dan
informasi guna evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan
kesehatan.
4. Ketidaklengkapan tabel-tabel dalam lampiran Profil Kesehatan ini salah satunya
disebabkan ada beberapa item data yang tidak jelas definisi operasionalnya. Oleh
karena itu untuk tahun-tahun mendatang setiap data yang dibutuhkan perlu
disertai dengan definisi operasional yang jelas.
5. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan keakuratan
data.
6. Optimalisasi kinerja TIM SIKDA Kabupaten Ngada untuk pengumpulan data profil
kesehatan.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2009 ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
NGADA 2009
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1,621 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 94 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 138,050 Jiwa Tabel 1 4 Kepadatan Penduduk /Km 2 85.17 Jiwa/Km 2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Lakilaki 67,015 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 71,035 Jiwa Tabel 2 7 Rasio Beban Tanggungan 65.42 Tabel 2 8 Rasio Jenis Kelamin 94.34 Tabel 2 9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 50.42 % Tabel 5 10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Lakilaki) 48.83 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 51.91 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 12 Jumlah Lahir Hidup 3115 Bayi Tabel 6 13 Jumlah Bayi Mati 55 Bayi Tabel 6 14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17.7 Tabel 6 15 Jumlah Balita Mati 9 Balita Tabel 6 16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2.9 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 7 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 224.7 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan 19 AFP Rate < 15 th Tabel 9 20 TB Paru Sembuh 61.70 % Tabel 9 21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9 22 HIV/AIDS ditangani 100.00 % Tabel 10 23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10 24 Angka Kesakitan DBD 6.52 Tabel 10 25 DBD ditangani 100.00 % Tabel 10 26 Angka Kesakitan Diare 18.02 Tabel 10 27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10 28 Angka Kesakitan Malaria 77.66 Tabel 11 29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) #DIV/0! % Tabel 12 30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #DIV/0! % Tabel 12 31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani #DIV/0! % Tabel 13 32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14 33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14 34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14 35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14 36 Jumlah Kasus Campak 0 Kasus Tabel 14 37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14 38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
B.3 Status Gizi 39 Kunjungan Neonatus (KN2) 72.41 % Tabel 15 40 Kunjungan Bayi 76.22 % Tabel 15 41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.73 % Tabel 15 42 BBLR ditangani 100 % Tabel 15
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 83.76 % Tabel 17 48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 58.90 % Tabel 17 49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92.06 % Tabel 17 50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 76.42 % Tabel 18 51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 64.07 % Tabel 18 52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 23.88 % Tabel 18 53 Peserta KB Baru 13.70 % Tabel 19 54 Peserta KB Aktif 71.05 % Tabel 19 55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20 56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21 57 Desa/Kelurahan UCI 81.91 % Tabel 22 58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 73.77 % Tabel 23 59 DropOut Imunisasi DPT1Campak 6.17 % Tabel 23 60 MPASI Bayi BGM 41.34 % Tabel 24 61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 70.83 % Tabel 24 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 24 63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 59.18 % Tabel 25 64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 56.27 % Tabel 25 65 WUS dg imunisasi TT5 8.37 % Tabel 26 66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 27 68 Bumil Risti/Komplikasi 6.40 % Tabel 28 69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 92.31 % Tabel 28 70 Neonatal Risti dirujuk 0.90 % Tabel 28 71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100.00 % Tabel 28 72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 50.00 % Tabel 29 73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 30 74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45.79 % Tabel 32 75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 23.40 % Tabel 33 76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.22 % Tabel 34 77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 63.56 % Tabel 34 78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 66.72 % Tabel 34 79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 52.23 % Tabel 36 80 Penduduk Miskin dicakup Jamkesmas 100.00 % Tabel 37 81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 71.28 % Tabel 37 82 Bayi Gakin BGM Mendapat MPASI 79.55 % Tabel 37 83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 37.20 % Tabel 39 84 WUS yang diberi Kapsul Yodium 6.35 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 52.94 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga berPHBS 51.59 % Tabel 45 87 Posyandu Aktif 22.99 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan 88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 87.94 % Tabel 47
NO INDIKATOR No. Lampiran ANGKA/NILAI 89 Rumah Sehat 61.50 % Tabel 47 90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 87.13 % Tabel 48 91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 88.77 % Tabel 48 92 KK memiliki Jamban 83.35 % Tabel 49 93 KK memiliki Jamban Sehat 64.89 % Tabel 49 94 KK memiliki Tempat Sampah 26.76 % Tabel 49 95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 71.84 % Tabel 49 96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 6.32 % Tabel 49 97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 56.15 % Tabel 49 98 TUPM Sehat 56.08 % Tabel 50 99 Institusi dibina Keslingnya 88.42 % Tabel 51 100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 14.18 % Tabel 52 101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 45.90 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan 102 Jumlah Tenaga Medis 27 Orang Tabel 53 103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 104 Orang Tabel 53 104 Jumlah Tenaga Farmasi 23 Orang Tabel 53 105 Jumlah Tenaga Gizi 12 Orang Tabel 53 106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 20 Orang Tabel 53 107 Jumlah Tenaga Sanitasi 19 Orang Tabel 53 108 Jumlah Tenaga Kesmas 21 Orang Tabel 53 109 Jumlah Tenaga Kesehatan 390 Orang Tabel 53 110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 4 Orang Tabel 55 111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 19 Orang Tabel 55 112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 4 Orang Tabel 55
Sumber: Laporan Program TB Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2009 LB1 Puskesmas Tahun 2009
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Pasien TB (+), di wilayah kerja Watukapu, Natarandang dan Maronggela melakukan pemeriksaan sputum di Puskesmas Waepana
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
Sumber:Laporan Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
Kasus HIV/AIDS adalah Kasus HIV yang masih hidup dari tahun 2003 dan yang ditemukan baru tahun 2009
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
SUB JUMLAH I 137,549 851 138,400 1 RSUD BAJAWA 18,600 4,971 23,571
#DIV/0! SUB JUMLAH II 18,600 4,971 23,571 1 Sarana Yankes lainnya #DIV/0!
#DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 156,149 5,822 161,971 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 138,050 138,050 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 113.11 4.22
Sumber:LB4 Puskesmas Tahun 2009 Ket : kunjungan ke sarana yankes lainnya (BP Swasta), sudah termasuk dengan kunjungan puskesmas di wilayah BP Swasta kecuali Puskesmas Waepana tidak termasuk kunjungan ke BP
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR NGADA 2009
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100.00 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0! #DIV/0!
3 Lab Swasta/BP Swasta 6 1 16.67
4 PUSKESMAS 10 7 70.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 1 52.94
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kesehatan kabupaten Ngada tahun 2009
Ket : Kemampuan Labkes : Mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar 4 spesialis dasa : pelayanan kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 3 3 9 7 1 8 1 RS ………… 2 1 2 3 8 1 1 2 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 2 3 8 1 1 2 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 2 6 2 2 JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 7 8 23 1 10 1 12 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.35 0.72 7.24 8.69
Sumber: Laporan Subag UP Dinkes Tahun 2009, Profil RSUD Bajawa 09
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KABUPATEN/KOTA TAHUN
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN NGADA 2009
PERAWAT BIDAN SARJANA KEPW
DIII PERAWAT
LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH DIII SPRG JUMLAH
4 Bantuan Luar Negeri (AIPMNH) 587,138,500 1.89 0
BLN Proyek Gafi/GV 487,080,000 1.57 0
5 BANSOS (Bantuan Sosial) 1,242,800,000 4.00 0
6 ADB (DHSII) 1,125,000,000 3.62
7 Jamkesmas Kuota PEMDA 333,980,654 1.08 0
31,060,416,660 100 11,319,249,714 100
383,755,382,398 383,755,382,398
6.72 2.30
224.99 81.99
Sumber: Laporan Sub Bagian Keuangan Dinkes Ngada tahun 2009 : LKPJ Dinas Kesehatan tahun 2009 ; Laporan RSUD Bajawa tahun 2009 ; Laporan Jamkesmas Tahun 2009
Ket : Anggaran Kesehatan APBD Kabupaten (Dinas Kesehatan) sudah termasuk dengan gaji pegawai
CAKUPAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2009(PERMENKES RI NO.741/MENKES/PER/VIII/2008)
KABUPATEN NGADA
NO JENIS PELAYANAN INDIKATORTARGET SPM 2009 CAKUPAN SPM (%)
Pelayanan Kesehatan Dasar Penyebut merupakan ibu hamil riil
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditanganiCakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan di Sarana Kesehatan
Sarkes yang memiliki kemampuan UGD
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskinCakupan balita gizi buruk mendapat perawatanCakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit- AFP Rate per 100.000 penduduk <15 tahun- Penemuan penderita pneumonia balita balita riil yang ditangani di
sarkes
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Pasien masyarakat miskin yg dirujuk ke RS
Penyelidikan Epidemiologi dan Penangggulangan KLB
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tinggi dan meningkatnya kasus penyakit DBD dan malaria disebabkan kurangnya kebersihan lingkungan, 2. Tingginya penderita TB Paru 3. Adanya balita g izi buruk. Tindakan :
- Pengobatan penderita malaria dan TB Paru - Pemantauan gizi balita dan pencegahan meningkatnya kasus, - Perawatan balita gizi buruk 1 orang. - Penyuluhan PHBS, kesehatan lingkungan dan penyuluhan gizi
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
1. Tingginya penyakit malaria dan meningkatnya kasus demam berdarah, disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, juga oleh migrasi penduduk dari daerah lain
2. Meningkatnya kasus gizi buruk pada balita disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyakit penyerta Tindakan :
- Pengobatan dan pemeriksaan darah pasien penderita malaria - Pengobatan penderita DBD - Penyuluhan sanitasi dan kesehatan lingkungan - Fogging di wilayah yang berkasus penyakit DBD - Penyuluhan, Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
No
Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih Tingginya kasus malaria oleh karena darah endemik 2. Meningkatnya penderita DBD oleh karena terjadi penularan melalui vektor 3. Adanya kasus TB bar sebanyak 7 orang. 4. Meningkatnya balita gizi buruk menjadi 6 kasus oleh karena kurangnya asupan makanan Tindakan : - Pengobatan penderita malaria dan DBD - Penyuluhan dan pengobatan penderita TB. - Penyuluhan kebersihan lingkungan dan sanitasi - Foging sarang nyamuk - Pemantauan dan perawatan balita gizi buruk - Penyuluhan gizi masyarakat oleh petugas
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kasus DBD oleh karena terjadinya penularan melalui vektor dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat. 2. Tingginya kasus malaria oleh karena daerah endemik 3. Adanya kasus AFP Tindakan :
- Pengobatan penderita DBD dan Malaria - Pengambilan darah untuk pemeriksaan parasit malaria - Penyuluhan kesehatan lingkungan dan Gerakan 3 M Plus bagi masyarakat potensi kasus DBD - Peningkatan cakupan imunisasi bagi bayi, balita.
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan.
PENYAKIT, GIZI DAN KEMATIAN
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
No Jenis Penyakit / Masalah Gizi Jumlah Kasus Baru Jumlah Kematian
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Masih adanya kasus DBD sebanyak 8 kasus disebabkan penularan oleh vektor dan mobilisasi penduduk. 2. Tingginya penderita malaria oleh karena daerah endemik, masyarakat tidak memanfaatkan kelambu serta kondisi lingkungan yang buruk 3. Masih adanya Balita Gizi buruk disebabkan asupan makanan kurang, pola asuh dan pola makan anak yang salah Tindakan :
- Pengobatan penderita - Penyuluhan pemanfaatan kelambu dan kesehatan lingkungan - Penyuluhan gizi masyarakat, pola asuh anak dan makanan gizi seimbang - Perawatan balita gizi buruk oleh petugas
Ket.: *) data kasus TB Paru dari Puskesmas belum dilaporkan. Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN Analisis Masalah : 1. Tingginya kematian ibu sebanyak 3 orang disebabkan oleh perdarahan, penyakit kronis dan suspek emboli air ketuban. 2. Tingginya kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, pneumonia dan aspirasi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus D-III Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
1. Kematian ibu 1 orang. 2. Tingginya kematian bayi 4 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh meningkatnya kematian ibu dan bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut
masih menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.2.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
1. Tingginya kematian bayi 3 orang. 2. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih menjalankan
pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita
KEMATIAN IBU DAN BAYI
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
1. Masih adanya kematian ibu 1 kasus 2. Tingginya kematian bayi 3 disebabkan oleh asfiksia, pneumonia, Infeksi. 3. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah kurangnya tenaga kompeten (Bidan didesa) oleh karena petugas tersebut masih
menjalankan pendidikan di Progsus Kebidanan. Tindakan :
- Penanganan kematian ibu dan bayi - Peningkatan kerjasama antar petugas kesehatan untuk melaksanakan pelayanan Ibu dan Anak di wilayah yang tidak ada bidan - Pertemuan Audit Maternal Perinatal bagi petugas di wilayah kerja puskesmas yang ada kasus - Peningkatan kemitraan bidan dan dukun melalui pertemuan-pertemuan di desa. - Penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak oleh petugas serta penyakit pada bayi dan balita.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 121 41,58% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 241 86,89% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 193 69,42%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 217 81,89% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 169 61,23%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 3 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Imunisasi DPT 3 masih rendah Tindakan :
- Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 150 51,55% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 167 60,07% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 134 48,20%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 145 54,72% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 186 67,39%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 8 8 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah 3. Kunjungan Neonatus 1 masih rendah Tindakan :
- Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Peningkatan cakupan imunisasi bayi di posyandu dan sweeping imunisasi bayi balita untuk lokasi rumah penduduk yang sulit transportasinya - Pendataan sasaran yang belum optimal.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 127 43,64% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 259 93,16% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 201 72,30%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 227 85,66% 2. Imunisasi DPT3 3313 276 258 93,48%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 5 5 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
UPAYA KESEHATAN
Formulir RC.3
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan
Jumlah Sasaran / Tahun
Jumlah Sasaran / Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 133 45,70% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 232 83,45% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 179 64,39%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 190 71,70% 2. Imunisasi DPT3 *) 3313 276 209 75,72%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 3 2 66,67%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN :
Analisis Masalah : 1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel
UPAYA KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.1
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Pencapaian Kumulatif Bulan ini No Jenis Pelayanan Jumlah Sasaran /Tahun Jumlah Sasaran /Bulan Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) A KESEHATAN IBU 1. K4 3491 291 135 43,39% 2. Persalinan oleh nakes (Pn) 3334 278 249 89,57% 3. Persalinan di fasilitas kesehatan 3334 278 181 65,12%
B KESEHATAN ANAK 1. Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 3175 265 208 78,49% 2. Imunisasi DPT3*) 3313 276 219 79,35%
C PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1. Penderita TB selesai pengobatan - 2 2 100%
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN : Analisis Masalah :
1. Kunjungan K4 masih rendah 2. Persalinan di Fasilitas Kesehatan masih rendah
Tindakan : - Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak - Peningkatan penyuluhan kunjungan bumil di sarana kesehatan dan kunjungan rumah oleh petugas - Penyuluhan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten - Pendataan sasaran.
Ket. : *) Sasaran Imunisasi : Data riel Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan Tindakan : - Khusus untuk pengadaan sarana kesehatan sedang dalam penyiapan dokumen admnistrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi.
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.1
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam penyiapan dokumen administrasi
PENGELOLAAN DANA
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MEI Tahun : 2010
Dana Dekonsentrasi Dana TP Dana DAK No Unit Pengelola
Analisis Masalah : 1. Kegiatan yang bersumber bersumber dana DAK digunakan untuk pengadaan , pembangunan , peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan belum dilaksanakan pada saat ini sedang dalam proses/penyiapan administrasi kegiatan
Tindakan : - Sedang dalam Pelaksanaan Kontrak untuk pengadaan mobil Pusling dan kendaraan roda-2
Bajawa, 26 Juni 2010
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008 JAMINAN KESEHATAN
Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : JANUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 2.913 243 2.960.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 74 11 - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) 88 31 - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah : 1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten. Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN
Formulir RC.4.2
Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : PEBRUARI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 42.091.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - - -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisis Masalah :
1. Rendahnya jumlah pemanfaatan pelayanan oleh karena ketermbatan pelaporan yang dikirim ke kabupaten. 2. Rendahnya realisasi keuangan oleh karena belum semua laporan puskesmas dikirim ke Kabupaten.
Tindakan : - Memberi penjelasan dan motivasi kepada puskesmas agar laporan kegiatan dan keuangan segera dikirim untuk kelengkapan pertanggungjawaban dan tindak
lanjut di Kabupaten.
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : MARET Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4.303 485 6.985.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 380 51 250.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah. Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA
Formulir RC.4.2
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR Bulan : APRIL Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 4390 339 9.120.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) 235 108 1.525.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
ANALISIS MASALAH DAN TINDAKAN
Analisi Masalah :
1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberi penjelasan dan motivasi agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu
JAMINAN KESEHATAN Kabupaten : NGADA Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
Bulan : MEI Tahun : 2010 Jumlah Peserta Jamkesmas (kuota) : 48.686 jiwa Jumlah Peserta Jamkesda (non kuota) : 8.000 jiwa
Jumlah Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pemanfaatan dana bulan ini ( Rupiah)
No JENIS PELAYANAN
JAMKESMAS JAMKESDA JAMKESMAS JAMKESDA (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 3.680.000.- -
2 Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas (PPK I) - - 1.275.000.- -
3 Rawat Jalan Tingkat Lanjut (PPK II) - - - -
4 Rawat Inap Tingkat Lanjut (PPK III) di PPK lanjutan - - - -
Analisi Masalah : 1. Khusus untuk Pelayanan di Rumah Sakit, laporan kegiatan dan klaim dana belum dikirim ke Dinas Kesehatan 2. Untuk pemanfaatan dana Jamkesda masih mengajukan klaim ke Daerah.
Tindakan yang diambil : - Memberikan penjelasan dan motivasi kepada rumah sakit agar laporan dikirim ke Dinas Kesehatan tepat waktu.
Bajawa, 26 Juni 2010 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
HILDEGARDIS F. BHOKO, SKM PEMBINA TK. I
NIP 195709141984032008
LAPORAN
KOMUNIKASI DATA RUTIN DAN CEPAT (KOMDAT) JANUARI S/D MEI TH. 2010
DATA DASAR PUSKESMAS TH. 2009 CAKUPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TH. 2009
PEMERINTAH KABUPATEN NGADA DINAS KESEHATAN
JUNI 2010
Design by : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada Sub Bag Perencanaan, Evaluasi dan Pelapo ran, Juni 2010
Revolusi KIA NTT : “Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai”