Top Banner
PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IV dan V Semester Genap SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016) (Skripsi) Oleh Delima Meilyana Simamora FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
60

PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

May 24, 2019

Download

Documents

phamkhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAMPEMBELAJARAN IPA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IV dan V Semester Genap SD Negeri 1Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh

Delima Meilyana Simamora

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

ii

ABSTRAK

PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAMPEMBELAJARAN IPA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IV dan V Semester Genap SD Negeri 1Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh

DELIMA MEILYANA SIMAMORA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan kerjasama dan

pola kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV dan V Tahun Ajaran

2015/2016. Sampel penelitian adalah siswa kelas IVa berjumlah 28 siswa dan siswa

kelas Va berjumlah 37 siswa yang dipilih dengan purposive sampling. Desain

penelitian ini berupa deskriptif sederhana. Pengumpulan data dengan menggunakan

lembar observasi, angket siswa, wawancara guru, serta dokumentasi foto dan video.

Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif yakni hasil penelitian berupa data

kualitatif yang kemudian dideskripsikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan rerata kemampuan

kerjasama siswa SD Negeri 1 Rajabasa Raya berkriteria”sedang” sebesar 55,16%

melalui metode diskusi dalam pembelajaran IPA. Aspek kemampuan kerjasama

siswa yang paling tinggi yaitu aspek “disiplin”. Pola kerjasama siswa SD Negeri 1

Rajabasa Raya pada siswa kelas IVa memiliki empat pola yaitu kerjasama spontan,

Page 3: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

iii

kerjasama langsung, kerjasama kontrak, dan kerjasama tradisional, sedangkan

pada siswa kelas Va hanya memiliki tiga kerjasama yaitu kerjasama langsung,

kerjasama kontrak, dan kerjasama tradisional. Pola kerjasama siswa dalam

pembelajaran IPA yang paling menonjol pada kelas IVa dan kelas Va adalah pola

kerjasama kontrak dengan jumlah total 6 kelompok. Pada siswa kelas IVa,

kelompok yang menggunakan pola kerjasama kontrak dalam pembelajaran IPA

terdapat pada kelompok 3 dan 4, sedangkan siswa kelas Va terdapat pada

kelompok 1, kelompok 3, kelompok 4, dan kelompok 5.

Kata Kunci: kemampuan kerjasama, pembelajaran IPA, pola kerjasama

Page 4: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAMPEMBELAJARAN IPA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas IV dan V Semester Genap SD Negeri 1Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016)

OlehDelima Meilyana Simamora

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSarjana Pendidikan

padaProgram Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi
Page 6: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi
Page 7: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi
Page 8: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Dolok Sanggul, pada tanggal 31

Mei 1994, yang merupakan anak kedua dari empat

bersaudara pasangan Bapak Saleman Simamora dan Ibu

Sutiara br Purba.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah TK St. Lusia Doloksanggul

(1999-2000), SD St. Maria Doloksanggul (2000-2006), SMP St. Lusia

Doloksanggul (2006-2009), dan SMA Negeri 1 Doloksanggul (2009-2012). Pada

tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung melalui jalur undangan.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi panitia acara dalam kegiatan

UKMK (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen). Pada tahun 2015 penulis

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Bandar

Semuong, Kabupaten Tanggamus dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sanggi,

Kecamatan Bandar Semuong, Kabupaten Tanggamus. Pada tahun 2016 penulis

melaksanakan penelitian di SD Negeri 1 Rajabasa Raya untuk meraih gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Page 9: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini sebagai tanda cinta dan kasihku yang tulus kepada:

Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku yang memberiku kesempatan, kemampuan,dan kemenangan.

Bapakku (Saleman Simamora) dan Mamaku (Sutiara br Purba)yang terkasih yang selalu setia memberi ku doa dan dukungan untuk mencapai

kesuksesan dan juga yang telah mendidik danmembesarkan ku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Abangku terkasih Hotlam Martumbur Simamora S.IP dan adek-adekku terkasihDessi Merliana Simamora dan Hotner Maruahal Simamora yang selalu

memberiku doa dan semangat, dan selalu mendengarkan setiap keluhan maupuncurahan hatiku.

Para guru dan dosenku

Serta

Almamater Tercinta, Universitas Lampung

Page 10: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

MOTTO

“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala

rencanamu”

(Amsal 16:3)

“Tetapi Kamu Ini, Kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada

upah bagi usahamu”

(2 Tawarikh 15:7)

Page 11: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Kemampuan Kerjasama

Siswa Dalam Pembelajaran IPA (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas IV dan V

Semester Genap SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran

2015/2016)” sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan beserta jajaran dekanat

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan dosen

pembimbing akademik sekaligus pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis selama menyelesaikan

skripsi.

Page 12: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xii

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran yang baik dalam menyelesaikan skripsi.

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembahas yang telah

memberikan kritik, saran, dan motivasi yang berharga hingga terselesainya

skripsi ini.

6. Seluruh dosen Pendidikan Biologi yang telah mendidik dan membimbing

selama penulis menyelesaikan studi.

7. Seluruh civitas akademik SD Negeri 1 Rajabasa Raya yang telah membantu

selama proses penelitian.

8. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2012, atas kebersamaan dan

kekeluargaan selama di bangku kuliah.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan anugerah-Nya serta berkenan membalas

semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 20 Februari 2017

Penulis

Delima Meilyana Simamora

Page 13: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xiii

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 6F. Kerangka Pikir .................................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ................................................. 9B. Kemampuan Kerjasama ................................................................. 19C. Sekolah Dasar ................................................................................. 27

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 30B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 30C. Desain Penelitian ............................................................................ 30D. Prosedur Penelitian ......................................................................... 31E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 32F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 39B. Pembahasan .................................................................................... 44

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 53B. Saran ............................................................................................. 54

Page 14: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xiv

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 55

LAMPIRAN

1. Lembar Observasi Profil Kemampuan Kerjasama Siswa DalamPelaksanaan Kegiatan Pembelajaran............................................... 60

2. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Profil Kemampuan KerjasamaSiswa Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran......................... 61

3. Angket Profil Kemampuan Kerjasama Siswa Dalam PembelajaranIPA .................................................................................................. 62

4. Rubrik Penilaian Angket Profil Kemampuan Kerjasama SiswaDalam Pembelajaran IPA................................................................ 63

5. Keterangan dan Kriteria Skor ......................................................... 646. Wawancara Guru............................................................................. 657. Data Kemampuan Kerjasama.......................................................... 688. Foto-foto penelitian......................................................................... 709. RPP dan silabus siswa kelas IV ...................................................... 7110. RPP dan silabus siswa kelas V........................................................ 7811. Surat-surat penelitian ...................................................................... 93

Page 15: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Kerjasama Siswa Dalam

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran.................................................... 33

2. Kisi-kisi Angket Siswa Tentang Kerjasama Siswa Dalam

Pembelajaran IPA................................................................................. 33

3. Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................................. 34

4. Kriteria Kemampuan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran IPA

Kelas IV dan V..................................................................................... 37

5. Kriteria Penilaian Angket Siswa .......................................................... 38

6. Profil Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi.............................................................................................. 40

7. Profil Kemampuan Kerjasama Siswa Berdasarkan Pendapat Siswa ... 42

8. Pola Kerjasama Siswa .......................................................................... 43

Page 16: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Fikir .......................................................................... 8

2. Kerjasama Kontrak pada kelas IVa...................................................... 49

3. Kerjasama Kontrak pada kelas Va ....................................................... 50

Page 17: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan masalah

Tantangan yang paling menonjol pada abad 21 adalah semakin bertautnya

dunia ilmu dan teknologi, sehingga sinergi diantaranya menjadi semakin

cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi yang

telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara di Indonesia yang tidak terlepas juga dari pengaruh

perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni

dan budaya. Hal ini, ditantang untuk mampu menciptakan tata pendidikan

yang dapat ikut menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu ikut

membangun tatanan sosial dan ekonomi sadar pengetahuan sebagaimana

layaknya. Tentu saja dalam memandang ke depan dan merancang langkah

tidak boleh sama sekali berpaling dari kenyataan yang mengikat dengan

realita kehidupan (Mukmiman, 2014: 2).

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain terutama

dalam kehidupan masyarakat, sehingga dibutuhkan kerjasama dalam

menjalani kehidupannya. Begitu juga halnya dalam pendidikan, dengan

bekerja sama siswa mampu melakukan lebih banyak hal daripada bekerja

sendirian. Hal itu dibuktikan bahwa dalam masyarakat perlu dilakukan

Page 18: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

2

kerjasama secara kelompok, sehingga akan mengarah pada efisiensi dan

efektivitas yang lebih baik (West, 2002: 1). Kerjasama merupakan suatu

usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai

tujuan tertentu. Tanpa adanya kerjasama tidak akan ada keluarga, organisasi,

sekolah, khususnya tidak akan ada proses pembelajaran di sekolah

(Soekanto, 2006: 66).

Namun kenyataannya, sikap kerjasama belum terjalin baik antar sesama

siswa, karena masih banyak terjadi kekerasan siswa di sekolah dan

perkelahian antar pelajar. Hal ini dapat dilihat dari sebuah berita mengenai

kasus perkelahian SD Negeri 10 Palu. Perkelahian ini saling memukul satu

sama lain dengan menggunakan kayu dan bambu, sehingga mengakibatkan

puluhan siswa yang terluka. Diduga perkelahian ini dipicu karena salah

persepsi, saling ejek, tidak terima karena kalah dalam suatu perlombaan, dan

munculnya perilaku terlalu sosial, yaitu sikap ingin menang sendiri pada anak

(Kompas, 2013: 5).

Maka dari itu siswa perlu diperkenalkan tentang sikap kerjasama. Proses

kerjasama diawali dengan pendidikan, karena pendidikan memegang peranan

yang sangat penting dan strategis dalam membangun masyarakat yang

memiliki keterampilan dalam hal teknologi dan media, melakukan

komunikasi efektif, berpikir kritis, memecahkan masalah dan berkolaborasi.

Kerjasama dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam

mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh

dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis (Lie, 2005: 30).

Page 19: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

3

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dapat membentuk

sikap kerjasama siswa. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan yang melibatkan keaktifan siswa (BSNP, 2006: 17).

Sehingga, dalam pembelajaran IPA sangat dibutuhkan kerjasama secara

gotong royong dalam suatu kolaborasi yang positif untuk melatih

keterampilan sosial yang baik serta motivasi yang tinggi bagi anak didik.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa dapat menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Trianto, 2009: 153).

Hasil penelitian mengenai peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran,

dilakukan oleh (Widodo, 2013: 7) menunjukkan bahwa hasil observasi

kerjasama siswa berdampak positif dalam meningkatkan keaktifan siswa,

baik dari ranah afektif maupun psikomotorik. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan skor siswa dalam observasi yang dilakukan pada proses

pembelajaran di siklus I dan siklus II. Keaktifan ranah afektif siswa

mengalami peningkatan pada rerata persentase skor siswa, yaitu dari 72,63%

di akhir siklus I menjadi 78,31% di akhir siklus II. Rerata persentase skor

siswa pada hasil observasi keaktifan ranah psikomotorik juga meningkat,

yaitu dari 75,81% di akhir siklus I menjadi 79,63% di akhir siklus II.

Page 20: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

4

Hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas IVa dan Va SD Negeri 1

Rajabasa Raya diketahui bahwa metode pembelajaran dilakukan oleh guru

pada pembelajaran IPA yakni metode diskusi. Metode diskusi merupakan

cara yang dilakukan dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan

materi pembelajaran dimana siswa melakukan kerjasama dan memberikan

pendapat dalam suatu kelompok kecil atau kelompok besar secara kolaboratif

dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga akan mendorong

siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator dan

pengarah efektifitas pembelajaran.

Kerjasama antarsiswa dalam kegiatan belajar akan memberi lebih banyak

mendapatkan kesempatan berbicara, inisiatif, dan secara umum

mengembangkan kebiasaan yang baik, seperti pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan

demokratis. Sikap kerjasama dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar (SD)

karena Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan dasar untuk

membentuk karakter dan sikap siswa yang bertanggung jawab dan terampil.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian ini

untuk melihat bagaimana profil kemampuan kerjasama yang dikembangkan

di SD N 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam

penelitian sebagai berikut :

Page 21: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

5

1. Bagaimana profil kemampuan kerjasama siswa kelas IV dan V dalam

pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung?

2. Bagaimana pola kerjasama siswa kelas IV dan V dalam pembelajaran

IPA di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka penelitian

ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Profil kemampuan kerjasama siswa kelas IV dan V dalam pembelajaran

IPA di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung

2. Pola kerjasama siswa kelas IV dan V dalam pembelajaran IPA di SD

Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti, memberikan wawasan atau gambaran jika kelak menjadi guru

untuk melatih kemampuan kerjasama pada siswa, terlebih melatih

kemampuan kerjasama dalam pembelajaran IPA.

2. Guru, memberikan wawasan serta informasi untuk melatih keterampilan

kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.

3. Siswa, meningkatkan kemampuan kerjasama serta menumbuhkan interaksi

antar siswa terutama dalam pembelajaran IPA.

Page 22: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

6

4. Sekolah, memberikan informasi dalam perbaikan proses pembelajaran

serta untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam pembelajaran IPA.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kerjasama merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan siswa untuk

saling berbagi ilmu dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

2. Profil kerjasama merupakan keterampilan kerjasama yang harus dimiliki

oleh setiap individu dalam kelompok. Profil kerjasama yang diukur

meliputi aspek (a) respek, (b) disiplin, dan (c) taat aturan.

3. Pola kerjasama adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh setiap

anggota kelompok, aspek untuk mengukur pola kerjasama yaitu

(a) kerjasama spontan, (b) kerjasama langsung, (c) kerjasama kontrak, dan

(d) kerjasama tradisional.

4. Pembelajaran IPA merupakan konsep pembelajaran tentang alam dan

mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

Materi IPA di sekolah dasar pada semester genap untuk kelas IV

mencakup gaya; energi panas dan bunyi; energi alternatif; permukaan

bumi dan benda langit; lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap

daratan; hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Sedangkan, materi IPA kelas V semester genap mencakup

hubungan gaya, gerak dan energi; sifat-sifat cahaya; perubahan yang

terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Page 23: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

7

F. Kerangka Pemikiran

Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat

penting untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan penerapan

konsep diri. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPA di kelas dipengaruhi oleh

faktor-faktor untuk mencapai hasil belajar siswa dengan maksimal, yaitu

suasana kelas, suasana sekolah, media ajar, metode pembelajaran, bahan ajar

dan kurikulum. Suasana kelas dan suasana sekolah yang kondusif dan

interaktif akan meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa akan merasa

nyaman di kelas apabila teman-temannya saling mendukung, menghargai,

dan bekerjasama dalam pembelajaran seperti membentuk belajar kelompok.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah media ajar yang

merupakan suatu alat atau media pembelajaran yang dapat digunakan oleh

guru untuk menggambarkan ide yang abstrak dan asing menjadi konkrit

sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Mencapai proses belajar yang ideal,

hendaknya digunakan metode pembelajaran yang bervariasi supaya siswa

tidak merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa

dipengaruhi juga oleh bahan ajar yang merupakan bagian penting dalam

pelaksanaan pendidikan dan representasi dari penjelasan guru di depan kelas

serta memiliki kedudukan untuk mencapai kompetensi inti yang dikehendaki.

Faktor terakhir yaitu kurikulum yang merupakan menjadi penyangga utama

dalam proses belajar mengajar. Proses pendidikan akan dapat berjalan dengan

lancar, kondusif, dan interaktif apabila pendidikan bisa dijalankan dengan

baik sesuai dengan kurikulum. Guru merupakan sebagai fasilitator akan

Page 24: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

8

berhasil jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan

langkah-langkah yang sistematis dan baik yang memungkinkan terjadinya

penyempurnaan terhadap tujuan, bahan ajar, ataupun metode belajar mengajar

melalui proses umpan balik yang diperoleh dari hasil evaluasi. Dari beberapa

faktor diatas maka dapat terciptanya kerjasama pembelajaran IPA di sekolah

dasar. Dengan adanya kerjasama dalam pembelajaran, siswa dapat

mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh

dalam suasana belajar yang terbuka. Dengan pola belajar yang demikian

diharapkan aktivitas kerjasama siswa dalam pembelajaran dapat meningkat

dan hasilnya lebih baik dengan melakukan kerjasama yang baik. Adapun

bagannya sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

SuasanaKelas

MediaAjar

Kegiatan belajarmengajar (KBM)

IPA

Bahan Ajar

SuasanaSekolah

Kemampuan KerjasamaSiswa dalam

Pembelajaran IPA

MetodePembelajaran

Kurikulum IPA

Guru

Page 25: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains yang

berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. IPA

merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita merupakan bagian

dari pembelajaran IPA. Selanjutnya dikemukakan oleh Powler (dalam

Samatowa, 2011: 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan

gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur,

berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan

eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh,

sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau

oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara ekperimentasi yang sama

akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan

berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan

melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah tidak

hanya berlaku bagi IPA tetapi juga berlaku untuk bidang ilmu lainnya. Hal

Page 26: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

10

yang membedakan metode ilmiah dalam IPA dengan ilmu lainnya adalah

cakupan dan proses perolehannya. IPA memiliki karakteristik yang

membedakan dengan bidang ilmu lainnya (Djojosoediro, 2010: 19-20). Ciri-

ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:

1. IPA mempunyai nilai ilmiah, artinya kebenaran dalam IPA dapat

dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan

prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya. Sikap ilmiah

adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk

mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ilmiah meliputi: (a) obyektif

terhadap fakta; ( b) tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan; (c) berhati

terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,

walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri;

(d) tidak mencampur-adukkan fakta dengan pendapat; (e) bersikap hati-

hati; (f) sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan yang tinggi.

2. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh

adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga ditandai oleh munculnya “metode

ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja

ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikapi lmiah” (scientific

attitudes).

3. IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan

cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,

Page 27: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

11

eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, dan

observasi.

4. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan

bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil

eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan

observasi lebih lanjut.

5. IPA meliputi dua cakupan yaitu:

a. IPA sebagai Proses

IPA sebagai proses diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk

mendapatkan pengetahuan IPA. Iskandar (1997: 54) mengartikan

keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para

ilmuwan. Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya,

keterampilan psroses IPA dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

keterampilan proses dasar (basic skills) dan keterampilan proses

terintegrasi (integrated skills) (Moejiono dan Dimyati, 1992: 23).

Keterampilan-keterampilan proses dasar menjadi dasar untuk

keterampilan-keterampilan proses terintegrasi yang lebih kompleks.

Contoh: seseorang untuk dapat menabulasikan data (jenis keterampilan

proses terintegrasi) maka orang tersebut harus memiliki keterampilan

mengukur (jenis keterampilan proses dasar).

b. IPA sebagai Produk

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA

terdahulu dan umumnya telah tersusun secara lengkap dan sistematis

dalam bentuk buku teks. Pudyo (1991: 25) menyebutkan bentuk-bentuk

Page 28: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

12

produk IPA meliputi istilah, fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Iskandar (1997: 56) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-

pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa-

peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara

objektif. Sementara itu Susanto (1991: 18) mengartikan fakta sebagai

ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya

atau terjadinya suatu benda atau kejadian.

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja

atau sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai

upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah dan termasuk keabsahannya Ruslan (2003: 24). Surachmad (dalam

Hamalik. 2003: 4) mengatakan bahwa secara umum metode berarti ilmu

tentang jalan yang dilalui untuk mengajarkan kepada anak didik supaya dapat

tercapai tujuan belajar dan mengajar dengan cara sistematik. Berdasarkan

beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan metode adalah suatu cara

kerja atau sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek agar tercapai

tujuan pembelajaran. Diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih

individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka

mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar

menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.

Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

dimana guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk

mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

Page 29: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

13

kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah

(Taniredja, 2011: 23).

Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa

dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali,

memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu (Aqib 2014: 107). Metode

diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada

suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat

problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama, sehingga terjadi interaksi

antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar

pengalaman, informasi, memecahkan masalah (Djamarah, 2006: 99).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan metode

diskusi adalah proses pembelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada

para siswa/kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai

alternative pemecahan atas sesuatu masalah.

Menurut Aswan (2006:123) langkah-langkah metode diskusi di Sekolah

Dasar adalah:

1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan

pengarahan mengenai cara pemecahannya;

2. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok

diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua), sekretaris (pencatat), pelapor

(kalau perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana dan sebagainya;

Page 30: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

14

3. Pimpinan diskusi berada di tangan siswa yang memahami atau menguasai

masalah yang akan didiskusikan, berwibawa, dapat bertindak tegas,

sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain,

menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya

agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskusi

berjalan lancar, setiap anggota kelompok harus tahu persis apa yang akan

didiskusikan dan bagaimana cara berdiskusi;

4. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil yang dilaporkan

itu ditanggapi oleh semua siswa (terutama kelompok lain);

5. Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap laporan-laporan tersebut;

6. Siswa mencatat hasil diskusi;

7. Guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok.

Adapun kelebihan dan kelemahan dalam metode diskusi menurut Djamarah

( 2000: 28), yaitu:

1. Kelebihan Metode Diskusi

(a) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan

berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja); (b) Menyadarkan

anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan

pendapat secara konstruktif; (c) Membiasakan anak didik untuk

mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya

sendiri.

2. Kekurangan Metode Diskusi

(a) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar; (b) Peserta diskusi

mendapat informasi yang terbatas; (c) Dapat dikuasai oleh orang-orang

Page 31: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

15

yang suka berbicara; (d) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang

lebih formal.

Pembelajaran IPA terdapat banyak metode yang sesuai dengan pendekatan

saintifik (Sani, 2014: 88-171) antara lain: pembelajaran berbasis inkuiri;

pembelajaran penemuan (Discovery Learning); pembelajaran berbasis

masalah (Problem Based Learning); dan pembelajaran berbasis proyek

(Project Based Learning).

1. Metode Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri atau penemuan melibatkan siswa dalam merumuskan

pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya

membangun pengetahuan dan makna baru (Ridwan, 2014: 88). Situasi

inkuiri yang ideal dalam kelas terjadi, apabila murid-murid merumuskan

prinsip baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan

pengarahan minimal dari guru.

Beberapa hal yang menjadi ciri utama model inkuiri menurut Sanjaya (2006:

67), yaitu :

a. Inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari

dan menemukan, artinya model inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek

belajar;

b. Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban

sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat

menumbuhkan sikap percaya diri (Self Belief);

Page 32: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

16

c. Inkuiri mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan

kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari

proses mental.

2. Metode Pembelajaran Discovery Learning

Pembelajaran Discovery Learning adalah menemukan konsep melalui

serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan dan

percobaan. Jadi, belajar dengan menemukan (discovery) sebenarnya adalah

bagian dari proses inkuiri (Ridwan, 2014: 97). Discovery Learning

diantaranya, guru menyajikan masalah dengan mengajukan pertanyaan

tentang inti masalah misalnya bangun ruang,siswa berusaha memecahkan

dengan cara mengenal masalah (merumuskan permasalahan,merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, menganalisa data hasil, dan membuat

kesimpulan) serta menyampaikan hasil penelitian dari masalah yang

diteliti. Seorang siswa dikatakan melakukan discovery bila anak terlihat

menggunakan proses mentalnya dalam usaha menemukan konsep-konsep

atau prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan misalnya,

mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil

kesimpulan.

3. Metode Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Margeston (1994: 20) mengemukakan bahwa pembelajaran PBL

membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar

sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar

aktif. Kurikulum PBL membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian

Page 33: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

17

permasalahan dunia nyata (real world problem) secara terstruktur dan

untuk mengonstruksi pengetahuan siswa. Pembelajaran ini menuntut

siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan

permasalahan dan guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing

(Ridwan, 2014: 127).

4. Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Pembelajaran Project Based Learning merupakan pendekatan, strategi atau

metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat antar disiplin ilmu

(integrasi mata pelajaran), dan berjangka panjang (Ridwan, 2014: 171).

Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek yaitu, siswa

menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, siswa menemukan pemahaman

dalam proses menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya,

menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis dan terampil menyelidiki,

menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia nyata,

otentik dan isu-isu.

Pendekatan pembelajaran yang ditekankan pada kurikulum 2006 untuk SD

adalah pendekatan tematik. Pendekatan tematik dikenal sebagai pendekatan

terpadu yang merupakan model pembelajaran yang diusahakan untuk

mengembangkan keterpaduan antar konsep atau antar topik di dalam berbagai

bidang studi (Depdikbud dalam Suhendi, 2014: 230). Melalui cara ini maka

pembelajaran untuk siswa SD menjadi lebih bermakna, lebih utuh dan sangat

kontekstual dengan dunia anak-anak. Pembelajaran terpadu sangat

memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang

Page 34: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

18

holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran fisik

maupun emosionalnya.

Ilmu Pengetahuan Alam perlu diajarkan di Sekolah Dasar (SD) karena

mempunyai obyek dan menggunakan metode ilmiah. Guru harus paham

alasan mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Terdapat

berbagai alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan ke dalam

kurikulum sekolah, yaitu:

1. IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang

lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada

kemampuan bangsa dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar

teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan;

2. IPA merupakan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata

pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Sehingga anak

dihadapkan pada suatu masalah;

3. IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh

anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan

belaka;

4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang

dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan

(Samatawo, 2011: 4).

Page 35: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

19

B. Kemampuan kerjasama

Kerjasama merupakan sarana dan menjadi tanda terkait dengan kualitas

kelompok sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dalam suatu organisasi.

Membangun kerjasama kelompok diperlukan, rasa saling percaya,

keterbukaan atau transparansi, realisasi atau perwujudan diri dan saling

ketergantungan. Kerjasama dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu

tujuan yang hendak dicapai. Membangun suatu tim yang kuat sangat

dimungkinkan dan sangat sulit untuk diwujudkan, karena kerjasama

kelompok adalah cara untuk menguasai beberapa perilaku orang-orang dalam

suatu organisasi yang tidak sama. Kerjasama kelompok yang baik akan

tercipta jika setiap anggota kelompok memiliki komitmen yang sama dan

membutuhkan keberanian, ketekunan dan kedisiplinan (Wiranti, 2012: 59).

Kerjasama dalam proses pembelajaran merupakan salah satu hal yang

penting dalam suatu proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk

menyelesaikan suatu tugas kelompok, mereka memberikan dorongan,

anjuran, dan informasi pada teman sekelompoknya yang membutuhkan

bantuan. Kerjasama menyebabkan siswa yang lebih paham akan memiliki

kesadaran untuk menjelaskan kepada temannya yang belum paham. Maka,

proses pembelajaran di sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan akhirnya

tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa adanya kerjasama

(Lie, 2005: 28). Kerjasama sangat menguntungkan perkembangan dan

pertumbuhan siswa, baik secara jasmani maupun rohani, mental, spiritual dan

fisikal (Ihsan, 2005: 92).

Page 36: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

20

Kerjasama dikarenakan adanya kesamaan tanggungjawab masyarakat terdiri

atas kelompok-kelompok dan individu-individu yang berusaha

menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan.

Kesamaan tujuan kerjasama sekolah dengan masyarakat dan orang tua murid

adalah: (a) Membantu dan mengisi kegiatan anak di sekolah yang hanya

berkisar tujuan, sementara siswa waktunya dihabiskan di rumah dan di

masyarakat; (b)Memberikan sumbangan keuangan dan barang; dan (c)

Mencegah perbuatan dan tingkah laku yang kurang baik (Suryosubroto 2004:

16).

Bentuk-bentuk kerjasama sekolah dengan masyarakat dalam penelitian ini

merujuk pada Pasal 4 PP Nomor 39 Tahun 1992 yang meliputi:

a. Mengikutsertakan wali murid dalam menunjang pelaksanaan pendidikan;

b. Pemberian bantuan tenaga ahli;

c. Mendayagunakan tokoh-tokoh masyarakat untuk turut menunjang

pelaksanaan pendidikan;

d. Pengadaan dana dan memberi bantuan yang berupa wakaf, beasiswa,

hibah, pinjaman dan bentuk-bentuk lain;

e. Pengadaan dan pengadaan buku pelajaran dan peralatan pendidikan untuk

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Jenis kerjasama berdasarkan kedudukan atau status pelaku dapat dibedakan

menjadi dua menurut Saputra (dalam Nurhalimah 2012: 5) yakni kerjasama

setara dan kerjasama tak setara. Jenis kerjasama setara terjadi antara dua

orang yang mempunyai kedudukan yang sama, seperti kerjasama anak

Page 37: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

21

dengan anak. Serta kerjasama tak setara, jenis kerjasama ini terjadi antara

orang dengan kedudukan atau posisi berbeda, namun keduanya saling

membutuhkan dan saling menguntungkan. Sedangkan jenis kerjasama

berdasarkan proses kerjanya dapat dibedakan menjadi tiga yakni kerjasama

berkawan, kerjasama ini dilakukan dengan berkumpul bersama-sama untuk

menambah kesenangan dalam rangka melaksanakan tugas yang menjadi

tanggung jawab mereka. Kerjasama suplamenter, jenis kerjasama ini harus

dilakukan secara langsung dan bersama untuk mencapai tujuan bersama,

setiap anggota harus berkumpul untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara

bersama-sama. dan kerjasama berbeda, kerjasama ini dilakukan melalui

pembagian tugas secara teratur, kegiatan terbagi-bagi dan tidak sama satu

orang dengan yang lainnya.

Timbulnya kerjasama karena adanya kepentingan bekerjasama. Kebudayaan

adalah hal yang mendorong terjadinya kerjasama. Teori-teori sosiologi akan

dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerjasama

(Cooperation). Kerjasama dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

kerjasama spontan (spontaneous cooperation) merupakan kerja sama yang

serta-merta, kerjasama langsung (directed cooperation) merupakan hasil dari

perintah atasan atau penguasa, kerjasama kontrak (contractual cooperation)

merupakan kerja sama atas dasar tertentu, dan kerjasama tradisional

(traditional cooperation) merupakan bentuk kerja sama sebagai bagian atau

unsur dari sistem sosial (Soekanto, 2002:268).

Page 38: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

22

Bentuk kerjasama ditinjau dari pelaksanaan kerjasama terdiri dari lima

bentuk, yaitu kerukunan (gotong royong dan tolong menolong), bargaining

yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua

organisasi atau lebih, ko-optasi (co-optation) yaitu suatu proses penerimaan

unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu organisasi

sebagai suatu cara untuk menghindari terjadinya goncangan dalam stabilitas

organisasi yang bersangkutan, koalisi yaitu kombinasi antara dua organisasi

atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, join-venture yaitu kerjasama

dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu misalnya perfilman, pemboran

minyak, pertambangan dan perhotelan (Soekanto, 2002: 268-269).

Karakteristik suatu kelompok kerjasama menurut Johnson (dalam Jones and

Jennifer, 2008: 62) terlihat dari adanya lima komponen yang melekat pada

program kerjasama tersebut, yakni:

1. Saling ketergantungan yang positif diantara individu-individu dalam

kelompok tersebut untuk mencapai tujuan;

2. Interaksi tatap muka yang dapat meningkatkan sukses satu sama lain

diantara anggota kelompok;

3. Akuntabilitas dan tanggungjawab personal individu;

4. Keterampilan komunikasi interpersonal dan kelompok kecil;

5. Keterampilan bekerja dalam kelompok.

Profil kerjasama merupakan mendengarkan dengan sopan ketika orang lain

berbicara dan memulai berbicara setelah orang tersebut selesai berbicara,

menghormati dan menghargai ide-ide atau gagasan-gagasan yang diberikan

Page 39: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

23

oleh orang lain, merumuskan dan dapat menangkap ide-ide yang diberikan

oang lain, dan mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi di dalam

kelompok (Eggen dan Kauchak, 2013: 120). Adapun profil kemampuan

kerjasama dapat dilihat dari cara siswa: a) mengungkapkan gagasan dalam

kelompok secara efektif yaitu responsif, runtut, mudah dipahami dan disertai

contoh; b) pola pembicaraan yang terfokus dalam diskusi kelompok seperti

pola pembicaraan yang runtut, mudah dipahami dan terarah; c) mendengarkan

dengan baik ketika teman berpendapat dengan cara berusaha memperhatikan,

menyimak dan mencatat; d) memberikan kesempatan berpendapat kepada

teman dalam kelompok merupakan salah satu indikator adanya kebiasaan

yang baik dalam kerjasama, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang

responsif, menyimak, dan tidak memotong pembicaraan pada saat teman

berpendapat; e) memberikan gagasan yang cemerlang dapat dilihat dari

kemampuan memahami materi, mengorganisasikan ide dan mengaitkan

materi dengan keseharian dalam mengungkapkan gagasan (Purnomo, 2008:

37-43).

Peran yang harus dikembangkan siswa dalam berkelompok adalah: (a)

mengarahkan, yaitu menyusun rencana yang akan dilaksanakan dan

mengajukan alternatif untuk memecahkan masalah; (b) menerangkan, yaitu

menjelaskan kepada anggota kelompok lain; (c) bertanya, yaitu setiap

anggota kelompok berhak mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan

informasi yang lebih banyak; (d) mengkritik, yaitu memberikan sanggahan

dan mempertanyakan gagasan atau ide yang diajukan; (e) penengah, yaitu

Page 40: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

24

meredakan konflik dalam kelompok dan meminimalkan ketegangan yang

terjadi pada setiap kelompok.

Ketika melakukan kegiatan diskusi akan terbentuk pola kerjasama. Pola

kerjasama yang sering terjadi dalam proses pembelajaran memiliki beberapa

karakteristik berupa tim, berbagi tugas untuk mecapai tujuan pembelajaran,

diantaranya anggota tim saling memberi masukan untuk lebih memahami

masalah yang dihadapi (Ihsan, 2014: 9). Untuk mencapai kerjasama dan hasil

yang baik, penting dalam pembelajaran dilakukan dengan membentuk

kelompok yang efektif. Pembentukan kelompok yang efektif dapat dilihat

dari tiga jenis kelompok, yaitu kelompok dapat bersifat formal, informal, atau

dasar. Kelompok formal dibentuk untuk bekerja sama guna mencapai tujuan

yang lebih kompleks seperti menulis sebuah laporan atau sebuah presentasi.

Kelompok informal terbentuk secara acak, cepat, dan untuk bekerja sama

dalam jangka waktu yang singkat. Kelompok ini diciptakan untuk merespons

sebuah pertanyaan, sumbang saran gagasan, atau untuk berpartisiasi di dalam

usaha-usaha lain yang dijadikan sebagai permulaan dari sebuah kegiatan kelas

yang lebih lama.

Kelompok dasar ditujukan untuk membentuk sebuah komunitas yang

mengerjakan berbagai macam tugas. Selain itu, dapat dilihat dengan melihat

ukuran kelompok dalam kolaboratif berkisar antara dua sampai enam siswa.

Meski ukuran biasanya ditentukan berdasarkan sejumlah faktor dan

preferensi, namun Bean (1996: 76) memberikan dasar pemikiran yang kuat

untuk menetapkan lima sebagai ukuran yang paling efektif bagi kelompok-

Page 41: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

25

kelompok kelas formal dan informal. Keanggotaan dapat didasarkan pada

minat, kemampuan, sikap, atau sejumlah karakteristik lainnya dan kelompok

dapat bersifat homogen atau heterogen. Kelompok memiliki peran sebagai

berikut: a) fasilitator yaitu memimpin diskusi tim, menjaga agar kelompok

tetap mengerjakan tugas dan memastikan bahwa setiap orang menerima

bagian kerja merek; b) pencatat yaitu orang yang bertugas mencatat setiap

kegiatan tim seperti mencatat rangkuman diskusi; c) pelapor yaitu memiliki

peran sebagai juru bicara kelompok dan merangkum secara lisan kegiatan-

kegiatan atau kesimpulan kelompok; d) pencatat umum yaitu menjaga agar

kelompok selalu menyadari batas waktu yang dimiliki, bekerjasama dengan

fasilitator untuk menjaga agar kelompok tetap pada tugasnya dan dapat

menerima peran anggota kelompok yang tidak hadir; e) pemonitor berkas

yaitu mengambil berkas tim kemudian mengembalikan semua lembar tugas,

pekerjaan, atau catatan kepada semua anggota; f) kartu liar yaitu berperan

menggantikan anggota lain yang tidak hadir dan mengisi peran yang

dibutuhkan (Elizabert., Cross., dan Major, 2012).

Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang didasarkan atas

kerja kelompok yang dilakukan untuk mencapai tujuan khusus. Selain itu

juga untuk memecahkan soal dalam memahami suatu konsep yang didasari

rasa tanggung jawab dan berpandangan bahwa semua siswa memiliki tujuan

sama. Aktivitas belajar siswa yang komunikatif dan interaktif, terjadi dalam

kelompok-kelompok kecil. Dalam pembelajaran kooperatif adanya upaya

peningkatan prestasi belajar siswa (student achievement) dampak penyerta,

yaitu sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Terdapat empat hal

Page 42: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

26

yang sangat penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yakni: adanya

peserta didik dalam kelompok, adanya aturan main (role) dalam kelompok,

adanya upaya belajar dalam kelompok, adanya kompetensi yang harus

dicapai oleh kelompok (Rusman, 2012: 66).

Salah satu faktor yang mempengaruhi kerjasama siswa di dalam kelas adalah

model pembelajaran, salah satu inovasi dalam pembelajaran yang dapat

meningkatkan kerjasama siswa adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan sistem

pengelompokkan atau tim kecil, dengan jumlah siswa antar empat atau enam

orang dengan berbagai latar belakang jenis kelamin, dan suku (Sanjaya dalam

Nurnawati, 2012: 2). Terdapat tiga bentuk keterampilan kooperatif

sebagaimana diungkapkan oleh Lundegren (1994: 47), yaitu :

a. Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi: menggunakan

kesepakatan; menghargai konstribusi; mengambil giliran dan berbagi

tugas; berada dalam kelompok; berada dalam tugas; mendorong

partisipasi; mengundang orang lain untuk berbicara; menyelesaikan tugas

pada waktunya dan menghormati perbedaan individu.

b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi: menunjukan

penghargaan dan simpati; mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara

yang daapat diterima; mendengarkan dengan aktif; bertanya; membuat

ringkasan; menafsirkan; mengatur dan mengorganisir; menerima tanggung

jawab dan mengurangi ketegangan.

Page 43: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

27

c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi : mengkolaborasi;

memeriksa dengan cermat; menyatakan kebenaran; menetapkan tujuan dan

berkompromi.

C. Sekolah Dasar

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan tingkat dasar yang

diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI). Tingkat Sekolah Dasar adalah dasar pembentukan karakter setiap

anak karena pada usia anak-anak merupakan tahap operasional kongkrit yang

sesuai dengan usia anak sekolah dasar. Usia anak-anak terbukti sangat

menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Sehingga,

pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga dan sekolah, yang

merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak

(Afandi, 2011: 87).

Jenjang pendidikan dasar adalah jenis pendidikan formal untuk peserta didik

usia 7 sampai dengan 13 tahun dan merupakan persyaratan dasar bagi

pendidikan yang lebih tinggi dan juga jenjang terbawah dari sistem

pendidikan nasional, seperti yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan dasar

diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta

memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk

hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi

persyaratan untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah. Seringkali terjadi

Page 44: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

28

miskonsepsi dari masyarakat dan orang tua terhadap esensi dan karakteristik

pendidikan dasar. Esensi pendidikan dasar adalah ”paspor” bagi setiap peserta

didik untuk pengembangan dirinya di masa depan, dan ”bekal dasar” untuk

dapat hidup layak dalam hidup bermasyarakat. Maka, program belajar

pendidikan dasar harus mengembangkan potensi peserta didik secara terpadu

dan sinergis. Pola pembelajaran pada tingkat pendidikan dasar harus

dilakukan secara terpadu, karena secara psikologis perkembangan

kemampuan kognisi, kemampuan sosio-emaosional, kemampuan

pengembangan moral dan perkembangan fisik peserta didik usia pendidikan

dasar terjadi secara terpadu dan saling ketergantungan (Sa’ud dan Sumantri,

2007: 2-3).

Karakteristik anak sekolah dasar secara umum berikut ini: secara ilmiah

memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik pada dunia sekitar yang

mengelilingi diri mereka sendiri, mereka bergetar perasaannya dan terdorong

untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan

dan menolak kegagalan - kegagalan, mereka belajar secara efektif ketika

mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi, dan mereka belajar dengan

cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan mengajar anak – anak lainnya

(Mulyani dan Johar, 2011: 21).

Peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem pendidikan dasar di masa depan

memerlukan berbagai input pandangan yaitu, gagasan tentang pendidikan

dasar masa depan. Menghadapi harapan dan tantangan masa depan yang lebih

baik, pendidikan dipandang sebagai esensi kehidupan baik bagi

Page 45: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

29

perkembangan pribadi maupun perkembangan masyarakat. Misi pendidikan

dalam pendidikan dasar adalah memungkinkan setiap orang, tanpa kecuali,

mengembangkan sepenuhnya semua bakat individu, dan mewujudkan potensi

kreatifnya, termasuk tanggungjawab terhadap hidup sendiri, dan pencapaian

tujuan pribadi (Delors, 1996: 114).

Page 46: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

2130

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei Tahun Ajaran 2015/2016 di

SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri 1

Rajabasa Raya Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari kelas IVa berjumlah

28 siswa, kelas IVb berjumlah 30 siswa, kelas Va berjumlah 37 siswa dan

kelas Vb berjumlah 37 siswa. Sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah siswa kelas IVa dan Va yang dipilih dengan teknik purposive sampling

(Margono, 2010: 128). Pemilihan sampel ini didasarkan atas kriteria-kriteria

tertentu yaitu berdasarkan penggunaan metode diskusi yang digunakan guru

dalam pembelajaran IPA.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain deskriptif

sederhana (Sudaryono dkk, 2013: 9). Desain ini digunakan untuk

Page 47: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

31

mendeskripsikan mengenai situasi dalam kejadian-kejadian yang diamati.

Jadi penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang kemampuan kerjasama dan

pola kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV dan V.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Prapenelitian

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke Dekanat

FKIP yang ditujukan ke sekolah tempat diadakannya penelitian.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.

c. Melakukan diskusi dengan guru yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi metode pembelajaran yang sering digunakan dalam

pembelajaran IPA dan di dapatkan informasi dari guru kelas IV dan

kelas V menggunakan metode ceramah dan diskusi.

d. Menetapkan sampel penelitian, yaitu siswa kelas IVa dan Va SD N 1

Rajabasa Raya.

e. Membuat instrumen-instrumen yang diperlukan dalam penelitian yaitu:

angket mengenai profil kemampuan kerjasama yang diberikan kepada

siswa, lembar yang berisi pertanyaan untuk wawancara guru, dan

lembar observasi bagi peneliti berupa daftar cek serta catatan anekdot.

Page 48: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

32

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan penelitian ketika guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

IPA.

b. Melakukan pengamatan dikelas ketika siswa melakukan diskusi dengan

menggunakan lembar observasi dan dokumentasi yaitu video dan foto

di kelas selama dua kali pertemuan pada masing-masing kelas.

c. Memberikan angket wawancara kepada guru tentang pola kerjasama

yang diterapkan guru ketika siswa melakukan kerjasama sebelumnya.

d. Memberikan angket kepada siswa tentang pola kerjasama dan profil

kerjasama yang dilakukan dalam pembelajaran IPA.

e. Menganalisis dan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah

dilakukan.

E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data penelitian ini berupa data kualitatif yaitu kemampuan kerjasama

siswa dilihat berdasarkan keterampilan kooperatif siswa tingkat awal

(rendah, sedang, dan tinggi) dan pola kerjasama siswa (kerjasama spontan,

kerjasama langsung, kerjasama kontrak, dan kerjasama tradisional).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

Page 49: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

33

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dilakukan untuk mengamati kemampuan kerjasama

siswa selama proses pembelajaran di kelas IVa dan Va di SD Negeri 1

Rajabasa Raya Bandar Lampung.

Tabel 1. Kisi-kisi lembar observasi kemampuan kerjasama siswa dalampelaksanaan kegiatan pembelajaran.

No. Aspek kerjasama yang diukur Nomor Item1 Menggunakan kesepakatan 12 Menghargai kontribusi 23 Mengambil giliran dan berbagi tugas 34 Setiap anggota tetap berada dalam kelompok 45 Berada dalam tugas 56 Mendorong partisipasi 67 Mengundang orang lain 78 Menyelesaikan tugas dalam waktunya 89 Menghormati perbedaan individu 910 Musyawarah dalam kelompok 1011 Peran anggota kelompok 11, 12

(Sumber: Modifikasi dari Soekanto 1990 dan Lungdren (dalam Isjoni,2013:65-66)).

b. Angket

Angket merupakan suatu daftar pernyataan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden. Angket dalam penelitian ini berisi pernyataan

yang berkaitan dengan kemampuan kerjasama.

Tabel 2. Kisi-kisi angket siswa tentang kerjasama siswa dalampembelajaran IPA.

No. Aspek kerjasama yang diukur Nomor Item1 Menggunakan kesepakatan 12 Menghargai kontribusi 23 Mengambil giliran dan berbagi tugas 34 Setiap anggota tetap berada dalam kelompok 45 Berada dalam tugas 56 Mendorong partisipasi 6

Page 50: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

34

7 Mengundang orang lain 78 Menyelesaikan tugas dalam waktunya 89 Menghormati perbedaan individu 910 Musyawarah dalam kelompok 1011 Peran ketua kelompok 11, 12

(Sumber: Modifikasi dari soekanto 1990 dan Lungdren (dalam Isjoni,2013:65-66)).

c. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mempertegas hasil observasi, berupa

pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan kerjasama siswa dan

juga pola kerjasama siswa. Peneliti menerima informasi dari guru

secara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara yang

berisikan pertanyaan - pertanyaan.

Tabel 3. Daftar pertanyaan wawancara

Pertanyaan

1. Bagaimana bapak/ibu membentuk kelompok di dalam kelas,

berdasarkan:

a. Gender (Homogen/ heterogen)

b. Nilai siswa

c. Absen siswa yang sesuai dengan abjad

d. Urutan nomor absen ganjil atau genap

e. Kemauan siswa sendiri

f. Sikap atau karakter siswa

2. Berapa jumlah anggota dalam setiap kelompok yang Bapak/Ibu

buat?

3. Apakah dalam penilaian kelompok, bapak/ibu memperhatikan

cara kerjasama dan aktivitas siswa saat diskusi?

4. Apakah dalam diskusi Bapak/Ibu mengatur jalanya diskusi pada

masing-masing kelompok?

Page 51: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

35

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu mendorong siswa untuk belajar

dalam kelompok?

6. Bentuk tugas seperti apa yang Bapak/Ibu berikan dalam diskusi?

7. Apakah Bapak/Ibu mendorong siswa mendengarkan gagasan

dan pikiran siswa lainnya?

8. Bagaimana Bapak/Ibu mengingatkan siswa untuk berperan aktif

dalam diskusi?

9. Apakah siswa menyenangi pembelajaran kelompok?

10. Apakah siswa tertarik untuk belajar bersama dan saling belajar

dari siswa lain?

11. Apakah siswa merasa senang bertukar pendapat dan pikiran

antar sesama mereka?

12. Apakah siswa antusias mengerjakan tugas mata pelajaran IPA

secara berkelompok?

d. Dokumentasi

Peneliti melakukan dokumentasi dalam proses pengumpulan data

berupa foto dan video. Selain itu, peneliti meminta Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus sebagai bukti

pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Data-data yang ada adalah data kualitatif yang diubah menjadi data

kuantitatif kemudian dideskripsikan dengan mempersentasikannya.

Page 52: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

36

1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui angket siswa, hasil observasi (berupa

daftar cek) dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV dan V.

Wawancara diajukan untuk memperdalam pernyataan guru. Hasil

wawancara kemudian dianalisis dan dideskriptifkan yang berguna untuk

menunjang data penelitian. Selain itu, daftar cek yang dibuat berisikan

beberapa komponen mengenai kemampuan kerjasama dan pola kerjasama

siswa. Adapun langkah-langkah analisis penelitian ini sebagai berikut :

I. Langkah-langkah Menganalisis Lembar Observasi

Lembar observasi mengenai profil kemampuan kerjasama siswa,

peneliti mengklasifikasikan skor 0 (tidak baik) karena tidak terjalinnya

kerjasama dalam kelompok, skor 1 (kurang baik) karena kurangnya

kerjasama dalam satu kelompok, 2 (baik) karena sudah terjadi

kerjasama yang baik dalam setiap kelompok, hasil yang diperoleh

peneliti dari pelaksanaan komponen kerjasama. Kemudian untuk

menentukan pola kemampuan kerjasama, peneliti menggunakan

dengan ciri-ciri pola kerjasama.

Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk persentase.

Adapun rumus untuk menghitung persentase kemampuan kerjasama

menurut Ali (2013: 201) sebagai berikut:

% = × 100

Keterangan :

n = nilai yang diperoleh respondenN = nilai yang semestinya diperoleh responden% = persentase kemampuan kerjasama siswa kelas IV dan V

Page 53: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

37

Selanjutnya, menganalisis data penelitian dengan menggunakan

analisis persentase. Hasil perhitungan dalam bentuk persentasi

diinterpretasikan dengan tabel kriteria tingkat kemampuan kerjasama

siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung

ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk mengetahui

kriteria hasil perhitungan dibuat tabel.

Tabel 4. Kriteria kemampuan kerjasama siswa dalam pembelajaran IPAkelas IV dan V

No Kriteria Interval nilai1. Sangat tinggi 81 – 1002. Tinggi 61 – 803. Sedang 41 – 604. Rendah 21– 405. Sangat rendah 0-20

(Sumber: Riduwan, 2012: 89)

II. Langkah-langkah Menganalisis Angket Siswa

a. Angket siswa mengenai profil kemampuan kerjasama, peneliti

mengklasifikasikan skor 0 (tidak) dan 1 (ya).

b. Selanjutnya menghitung skor dari angket siswa yang diperoleh

dalam bentuk persentase. Adapun rumus untuk menghitung

persentase angket siswa menurut Ali (2013: 201) sebagai berikut:

% = × 100

Keterangan :

n = skor yang diperoleh respondenN = skor yang semestinya diperoleh responden% = persentase angket siswa mengenai profil kemampuan kerjasama

Page 54: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

38

c. Setelah dilakukan analisis perhitungan, data angket siswa mengenai

profil kemampuan dikelompokan ke dalam kriteria yang terdapat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Kriteria penilaian angket siswa

Persentase (%) Kategori100 Semuanya

76-99 Pada umumnya51-75 Sebagian besar

50 Setengahnya26-49 Hampir setengahnya1-25 Sebagian kecil

0 Tidak ada(Sumber: Koentjaraningrat dalam Nurhamzah, 2012: 44)

Page 55: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kemampuan kerjasama siswa dalam pembelajaran IPA secara

keseluruhan tergolong dalam kriteria“sedang” dengan persentase

55,16%. Hal ini dapat dilihat dari observasi dimana sebagian besar siswa

aktif dalam melakukan bertanggung jawab terhadap tugas, mampu berada

dalam kelompok, dan mengemukakan pendapatnya dengan yang lain.

2. Pola kerjasama siswa kelas IV dan V SD N 1 Rajabasa Raya ditemukan

empat pola kerjasama yaitu kerjasama spontan, kerjasama langsung,

kerjasama kontrak, dan kerjasama tradisional. Pola kerjasama yang

paling menonjol pada siswa kelas IV dan V yaitu pola kerjasama kontrak

dengan jumlah total 6 kelompok. Pada siswa kelas IV, kelompok yang

menggunakan pola kerjasama kontrak dalam pembelajaran IPA terdapat

pada kelompok 3 dan 4, sedangkan siswa kelas V terdapat pada

kelompok 1, kelompok 3, kelompok 4, dan kelompok 5.

Page 56: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

54

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas saran-saran yang dapat diajukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, harus memandu siswa dalam pengisian angket, dikarenakan

siswa masih duduk di Sekolah Dasar (SD) dikhawatirkan sulit untuk

memahami setiap pernyataan yang ada pada angket.

2. Bagi siswa, supaya membiasakan diri untuk bekerjasama dalam proses

pembelajaran baik dalam berkelompok atau tidak, dan untuk melatih

saling menghargai dan menerima pendapat orang lain dalam

menyelesaikan tugas kelompok.

Page 57: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

55

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS diSekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Vol. 1 hal 85-98.

Ali, M. 2013. Prosedur dan Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung.

Aqib, Z. 2014. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual(Inovatif).Yrama Widya. Bandung.

Aswan, Z. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Barkley, E. Elizabert., K. P. Cross., and C. H. Major. 2012. CollaborativeLearning Techniques: Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif. Penerjemah:Narulita Yusron. Penerbit Nusa Media. Bandung.

Bean. 1996. Collaborative Learning Techniques. Penerjemah: Lasmawan.Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Bruce Tuckman. 1965. 2 nd Edition, Evaluating Instructional Programs. Allyn andBacon. Boston USA.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar danMenengah. Jakarta.

Delors, Jacques. 1996. “Learning”: The Treasure Within, Report to UNESCO ofthe International Commission on Education for the Twenty-First Century.Paris: UNESCO Publishing.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasardan Menengah. Jakarta.

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rhineka Cipta. Jakarta.

. 2000. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Djojosoediro, W. 2010. Pengembangan dan Pembelajaran IPA SD. RefikaAditama. Bandung.

Page 58: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

56

Eggen. Kauchak. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Ihsan, F. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2013. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Peserta Diklat MelaluiPembelajaran Kolaboratif. (Online). (http://bkddiklat.ntbprou.go.id, diaksespada 10 Januari 2016; 07.28 WIB).

. 2014. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan KomunikasiAntar Peserta Didik. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

2013. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar, S. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. CV Maulana. Bandung.

Jennifer. Jones. 2008. Organization behavior, Second Editions. Addision WesleyPublishing Company. New York.

Kompas. 2013. Kasus perkelahian antar siswa sekolah dasar (Online). Diakseshttp://kompas.com/regional/2012/11/07/perkelahian-antar-siswa-sd-berkelahi-dengan-teman pada tanggal 02 November 2016 . Pukul 14.07 WIB.

Lie, A. 2005. Cooperative Learning, Mempratekkan Cooperative Learning diRuang-Ruang Kelas. PT Grasindo. Jakarta.

Lundergen, L. 1994. Cooperative Learning The Scaince Classroom. GLENCOEMacmilan/McGraw-Hill.

Maas, L. T. 2004. Peranan Dinamika Kelompok Dalam Meningkatkan EfektifitasKerja Tim. (Online). (http:// library.usu.ac.id/download/fkm/fkm, diaksespada 04 Agustus 2016; 22.13 WIB).

Margeston. 1994. Metode-metode Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Moedjiono. Dimyati. 1992. Startegi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikandan Kebudayaan. Jakarta.

Mukmiman. 2014. Tantangan pendidikan di Abad 21 (makalah). Fakultas IlmuSosial, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Diakses daristaff.uny.ac.id/.../ba-28-mkltp-unnesatantangan-pddk.

Mulyani, S. Johar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. C.V Maulana. Bandung.

Page 59: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

57

Nurhalimah, V. 2012. “Pengaruh Metode Proyek terhadap KemampuanKerjasama Anak Usia Dini pada Kelompok B di RA Perwanida 03 MojoAndong Boyolali”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Nurhamzah, A. 2015. Upaya Meningkatkan Kerja sama dan Hasil Belajar SiswaKelas IV Melalui Model Teams Game Tournament (TGT) pada MateriSumber Daya Alam Mata Pelajaran IPS Pada Kelas IV SDN Inpres BiruKecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Universitas Pasundan. Bandung.

Nurnawati Enis., Dwi Yulianti., dan Hadi Susanto. 2012. Peningkatan KerjasamaSiswa Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share. (Online).Unnes Physics Education Journal. (http://journal.unnes.ac.id, diakses pada 25Desember 2015; 12.20 WIB).

Pudyo. 2000. Keterampilan Dasar Mengajar IPA berbasis Konstruktivisme.FPMIPA. Universitas Malang. Jurusan Biologi.

Purnomo, H. 2008. Kemampuan Bekerjasama dan Proses PembiasaannyaMelalui Pembelajaran Fisika Berbasis Empat Pilar Pendidikan. (Online).(http://lib.unnes.ac.id/16955/1/4001506001.pdf, diakses pada 21 Januari2016; 21.20 WIB).

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Peneliti,Pemula. Alfabeta. Bandung.

Ridwan, A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.Bumi Aksara. Jakarta.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Samatawo, U. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. PT Indeks. JakartaBarat.

Sani, A. Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum2013. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group.Jakarta.

Sa’ud, U. S., M. Sumantri. 2007. Kurikulum Pendidikan Dasar Masa Depan.Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan MasaDepan, diselenggarakan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Diknas. Bogor.

Slavin. 1995. Cooperative Learning : Theory, Reserch and ParcticeSecond Edition. Allyn and Bacon Publishers. Boston.

Page 60: PROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ...digilib.unila.ac.id/25909/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPROFIL KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi

58

Soekanto, S. 2006. Sosiologi suatu pengantar Edisi 4. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

. 2002. Sosiologi Pengantar 1 Edisi 4. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Sudaryono, G., Margono, dan W. Rahayu. 2013. Pembangunan InstrumenPenelitian Pendidikan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Suhendi. 2014. Pembelajaran Sains Dalam Desain Pendekatan TematikTerintegratif. (Online). Jurnal Tarbawiyah. Vol. 11 No. 2, 221-234.(http://download.portalgaruda.org, diakses pada 25 Desember 2015; 10.00WIB).

Suryosubroto, B. 2004. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. RinekaCipta. Jakarta.

Susanto. 1991. Metode Penelitian Sosial. UNS Press. Surakarta.

Taniredja. 2011. Model-model Pengembangan Inovatif. Alfabeta. Bandung.

Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Prestasi Pustaka. Jakarta.

West, M. 2002. Effective Teamwork Kerja Sama Kelompok yang Efektif. Kanisius.Yogyakarta.

Widodo, U. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif untukMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa. (Skripsi). Universitas NegeriYogyakarta. Yogyakarta.

Wiranti. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.