Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara IV. 1 Bab IV PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARA 4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI WILAYAH Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan Ibukota Blambangan Kotabumi. Secara klimatologis, Kabupaten Lampung Utara terletak diantara 4,34 0 – 5,06 0 Lintang Selatan dan 104,30 0 – 105,08 0 Bujur Timur, dengan luas Wilayah Kabupaten Lampung Utara 2.725,63 Km 2 atau 7,72% dari luas wilayah Provinsi Lampung, yang berbatasan dengan : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.
31
Embed
PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARAsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOC… · 15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9 16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11 17 MuaraSungkai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 1
Bab IV PROFIL KABUPATEN LAMPUNG UTARA
4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI WILAYAH
Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di
Provinsi Lampung dengan Ibukota Blambangan Kotabumi. Secara
klimatologis, Kabupaten Lampung Utara terletak diantara 4,340 – 5,060 Lintang
Selatan dan 104,300 – 105,080 Bujur Timur, dengan luas Wilayah Kabupaten
Lampung Utara 2.725,63 Km2 atau 7,72% dari luas wilayah Provinsi
Lampung, yang berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat
Untuk lebih jelasnya mengenai batasan administratif, dapat dilihat pada
Gambar Peta Administrasi Kabupaten Lampung Utara.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 2
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 3
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 08 Tahun 2006, wilayah Kabupaten Lampung
Utara pada tahun 2006 dimekarkan menjadi 23 kecamatan dan 247 desa /
kelurahan.
Tabel 4.1
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lampung Utara
No Kecamatan Luas/area
(Ha)
Luas terhadap
kabupaten (%)
Jumlah
desa/kel
1 Bukit Kemuning 11.498 4,22 8
2 Abung Tinggi 13,306 4,88 8
3 Tanjung Raja 33.170 12,17 19
4 Abung Barat 6.008 2,20 14
5 Abung Tengah 9.193 3,37 11
6 Abung Kunang 4.020 1,47 7
7 Abung Pekurun 18.247 6,73 9
8 Kotabumi 5.911 2,17 13
9 Kotabumi Utara 17.519 6,43 8
10 Kotabumi Selatan 10.422 3,82 14
11 Abung Selatan 14.136 5,19 16
12 Abung Semuli 9.688 3,55 7
13 Blambangan Pagar 19.139 7,02 7
14 Abung Timur 10.447 3,83 12
15 Abung Surakarta 11.051 4,05 9
16 Sungkai Selatan 8.965 3,29 11
17 MuaraSungkai 11.869 4,35 11
18 Bunga Mayang 12.576 4,61 11
19 Sungkai Barat 6.896 2,53 10
20 Sungkai Jaya 5.220 1,92 9
21 Sungkai Utara 12.759 4,68 15
22 Hulu Sungkai 9.263 3,40 10
23 Sungkai Tengah 11.160 4,09 8
JUMLAH 272.563 100,00 247 Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2014
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 4
4.2 DEMOGRAFI
4.2.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Lampung Utara tahun 2013 berdasarkan
Lampung Utara dalam Angka 2014 adalah sebesar 598.892 jiwa. Angka
tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tercatat sebesar
584.277 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kotabumi
Selatan yaitu mencapai 65.627 jiwa dengan luas wilayah sebesar 104,22 Km2,
sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Abung Kunang
sebanyak 9.579 jiwa dengan luas wilayahnya sebesar 40,20 Km2.
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di
Kabupaten Lampung Utara dapat dilihat pada Tabel 4.2
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 5
Tabel 4.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Utara Tahun 2013
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Kepadatan
/ Km2
1 Bukit Kemuning 114,98 39.676 345
2 Abung Tinggi 133,06 16.427 123
3 Tanjung Raya 331.70 30.628 92
4 Abung Barat 60,08 19.039 317
5 Abung Tengah 91,93 15.824 172
6 Abung Kunang 40,20 9.579 238
7 Abung Pekurun 183,47 11.441 62
8 Kotabumi 59,11 53.160 899
9 Kotabumi Utara 175,19 30.892 176
10 Kotabumi Selatan 104,22 65.627 630
11 Abung Selatan 141,36 47.895 339
12 Abung Semuli 96,88 24.130 249
13 Blambangan Pagar 191,39 17.295 93
14 Abung Timur 104,47 34.585 331
15 Abung Surakarta 110,51 27.750 251
16 Sungkai Selatan 89,65 21.693 242
17 Bunga Mayang 125,76 32.794 276
18 Muara Sungkai 118,69 14.568 116
19 Sungkai Barat 68,96 12.192 177
20 Sungkat Jaya 52,20 10.094 193
21 Sungkai Utara 127,59 33.224 260
22 Hulu Sungkai 92,63 14.100 152
23 Sungkai Tengah 111,60 15.892 142
JUMLAH 2.725,63 598.892 220
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2014
Untuk kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan Kotabumi
mencapai tingkat kepadatannya sebesar 899 Jiwa/Km2 dengan luas wilayah 59,11
Km2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Abung
Pekurun yang luas wilayahnya 183,47 Km2 sebesar 62 Jiwa/Km2.
4.2.2 Perekonomian Wilayah Lampung Utara
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) adalah indikator utama
perekonomian di suatu wilayah.PDRB atas dasar harga berlaku dapat
digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan digunakan unuk mengetahui pertumbuhan ekonomi.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 6
Pelaksanaan otonomi daerah mulai bulan januari 2001 memberi kewenangan
serta keleluasan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam
mengembangkan potensi ekonomi dan sumber-sumber keuangan daerah
yang dimilikinya. Potensi utama kab. Lampung Utara adalah dari sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian dan perikanan
mencerminkan kekuatan dan sebagai daya dukung peningkatan produktifitas
masyarakat.
PDRB merupakan nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit
kegiatan ekonomi yang berada di suatu wilayah selama kurun waktu tertentu,
nilai PDRB Kab. Lampung Utara atas dasar harga berlaku pada tahun 2013
mencapai 14.410.408 juta rupiah sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
sebesar Rp.24.000.000.
Pertumbuhan ekonomi riil Kabupaten Lampung Utara pada Tahun 2013
sebesar 5,71% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 6,03%,
jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor
penganggkutan dan komunikasi sebesar 8,47% dan listrik, gas, serta air
bersih sebesar 6,89%
Struktur perekonomian Lampung Utara masih di dominasi oleh sektor
pertanian dengan kontribusi 30,97% namun dari tahun ke tahun besarnya
kontribusi sektor ini semakin menurun seiiring meningkatnya peranan sektor
lainnya sebesar 17,28%, Pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,38%.
Secara makro, keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat
31%
17%
1%
0% 2%
14%
13%
10%
12%
Distribusi persentase PDRB Menurut sektor
pertanian
industri pengolahan
pertambangan dan penggalian
listrik, gas dan air bersih
bangunan
perdagangan, hotel & restoran
pengangkutan dan komunikasi
keuangan, sewa, dan jasa persh
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 7
dilihat dari meningkatnya pendapatan domestik regional bruto (PDRB), total
PDRB menunjukan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh
penduduk dalam periode tertentu ( biasanya satu tahun ). Semakin tinggi
kenaikan PDRB maka semakin tinggi pula pertumbuhan nilai ekonominya.
Dari data PDRB diatas maka dasar harga konstan dan atas dasar harga
berlaku maka sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap
naiknya nilai PDRB yaitu sebesar ( 38,43% ), sedangkan sektor lain yang
menjadi penyumbang terbesar PDRB adalah dari sektor perdagangan,
restoran dan hotel (17,64%), serta dari sektor industri pengolahan (15,06%).
Pertumbuhan perekonomian sebesar 5,73%.
PDRB merupakan besaran dari nilai tambah bruto yang dihasilkan dari seluruh
unit kegiatan usaha yang berada pada suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu. Pada tahun 2013 PDRB Kab. Lampung Utara mencapai 14.410.408
juta rupiah dengan PDRB perkapita sebesar 24.06 juta Rupiah. Kegiatan
perekonomian Lampung Utara masih didominasi oleh empat sektor kegiatan
yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran
serta pengangkutan dan komunikasi Hal ini dapat dilihat dari kontribusi
masing-masing sektor terhadap total PDRB.
Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,71% lebih rendah dibandingkan tahun
2012 sebesar 6,03%. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor
penganggkutan dan komunikasi sebesar 8,47% dan sektor industri
pengolahan sebesar 9,19%. Selain untuk mengukur kinerja perekonomian,
PDRB juga dapat digunakan untuk mengestimasikan laju inflasi. Inflasi
merupakan indeks yang menggambarkan perubahan harga. Laju inflasi PDRB
Lampung Utara Tahun 2,82% dalam struktur pertanian dan perkebunan.
Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat
dinikmati oleh setiap penduduk secara rata-rata. Angka ini terbentuk dari
jumlah pendapatan yang timbul (Income Origined) dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun. Pendapatan perkapita di kabupaten Lampung
Utara dalam struktur ekonomi atas harga berlaku dengan sebesar tercatat
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 8
21,21 juta Rupiah, dengan demikian kita masih mengharapakan Kabupaten
Lampung Utara kembali masuk 50 besar Kabupaten/Kota terkaya versi warta
ekonomi.
4.3 TOFOGRAFI
Gambaran topografi menjabarkan mengenai kondisi ketinggian dan kontur
wilayah yang dimana kabupaten Lampung Utara merupakan rangkaian Bukit
barisan yang terdiri dari lereng-lereng curam dan terjal ( 7% dari luas
Kabupaten Lampung Utara ) dengan ketinggian 450-1500 m/dpl. Kawasan
tersebut ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder di bagian timur
tertutup vulkanis awan gelap yang terbentang dari daerah persawahan dan
perkebunan. Di bagian utara terdapat lapisan sedimen vulkanis dan celah
(fisaves erruption) yang menghasilkan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan yaitu
dinamai lapisan palembang bed yang ditandai dengan adanya singkapan
endapan tufa masam.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 9
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 10
4.4 GEOHIDROLOGI
Iklim disuatu tempat sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya curah
hujan, hari hujan, temperatur udara, evaporasi, transpirasi dan kecepatan angin
yang erat hubungannya dengan topografi, vegetasi dan ketinggian suatu
tempat. Untuk membantu memudahkan manusia dalam mengelola SDA, maka
dibuat berbagai klasifikasi iklim berdasarkan atas berbagai faktor.
Menurut LR Oldman (1978) di wilayah Propinsi Lampung dijumpai tipe iklim A
hingga E. Pembagian/klasifikasi iklim ini didasarkan atas keperluan air untuk
kehidupan tanaman, yaitu apabila curah hujan lebih dari 100 mm/bulan
tanaman akan sulit tumbuh normal. Jika lebih dari 200 mm/bulan dengan empat
bulan berturut-turut basah dapat ditanami padi sawah 2 kali setahun tanpa
irigrasi.
Adapun klasifikasi menurut LR Oldeman tersebut :
# Type A : Bulan basah (lebih dari 200 mm/bulan) lebih dari 9 bulan
secara berturut-turut dengan kurang dari 2 bulan kering
(kurang dari 100 mm/bulan) berturut-turut.
# Type B : Bulan basah 7 - 9 bulan berturut – turut dengan kurang dari
2 bulan kering berurutan.
# Type C1 : Bulan basah 5 - 6 bulan berturut – turut dengan kurang
dari 2 bulan kering (kurang dari 100 mm/bulan).
# Type C2 : Bulan basah 5 - 6 bulan berturut – turut dengan kurang
dari 2 – 3 bulan kering berturut – turut.
# Type D2 : Bulan basah 3 - 4 bulan berturut – turut dengan kurang dari
2 – 3 bulan kering berturut – turut.
# Type D3 : Bulan basah 3 - 4 bulan berturut – turut dengan kurang
dari 4 – 6 bulan kering berturut – turut.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 11
Kabupaten Lampung Utara termasuk dalam daerah beriklimtropis Iklim tropis dengan
musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Temperatur rata – rata
30º C, dengan jumlah 197 mm/bulan dan hujan rata – rata 12 hari/bulan. Curah hujan
paling tinggi terjadi pada bulan Februari dan paling rendah pada bulan Agustus.
Daerah dengan curah hujan tinggi adalah Kecamatan Bukit Kemuning dan curah
hujan terendah adalah Kecamtan Kotabumi Utara. Salah satu faktor penting dari
aspek ini adalah berkaitan dengan iklim Lampung Utara yang tergolong katagori iklim
B (Smeith dan Ferguson) terkait dengan potensi pertanian yang sangat besar di
Lampung Utara yang membutuhkn dukungan pengairan yang memadai, maka
pengairan alami menjadi faktor penting penentu keberhasilan pembangunan
pertanian di Lampung Utara.
Gambaran mengenai geohidrologi menjabarkan penggunaan air tanah dan wilayah
DAS secara deskriptif dengan didukung oleh peta-peta seperti wilayah sungai/DAS
dengan skala peta 1:50.000. Secara hidrologi, Kabupaten Lampung Utara terdapat
banyak sungai-sungai yang mengalir dari barat ke arah timur yang rendah. Nama-
nama sungai dan panjang sungai yang terdapat di Kabupaten Lampung Utara dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 12
Tabel 4.3.
Sungai-sungai di Kabupaten Lampung Utara
No. Nama Sungai Panjang Daerah Alir (km)
1 Way Rarem 42 193
2 Way Galing 27 131,5
3 Way Kulur 26 137
4 Way Sabuk 38 143,5
5 Way Kelamas 32 108,2
6 Way Rendah 30 156
7 Way Talang Mas 57 134
8 Way Melungun 45 133
9 Way Kelanga 22 76
10 Way sungkai hulu 38 116
11 Way Buluh 25 64
12 Way Buyut 33 124
13 Way Hanakau 29 59,5
14 Way Sungko Hilir 25 80
15 Way Papan 33 208
Sumber : BPS Kab. Lampung Utara
Adapun beberapa ketinggian kota dari permukaan laut di Kabupaten Lampung Utara
terlihat pada Tabel 4.4.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 13
Tabel 4.4
Ketinggian wilayah dari permukaan laut
NO
KOTA/CITY
Ketinggian/
Height Above Sea
Level
Kecamatan/
District
1 Bukit Kemuning 205 Buki Kemuning
2 Kotabumi 32 Kotabumi
3 Tanjung Raja 149 Tanjung Raja
4 Bumi Agung Marga 28 Abung Timur
5 Ogan Lima 105 Abung Barat
6 Kalibalangan 38 Abung Selatan
7 Madukoro 33 Kotabumi Utara
8 Tata Karya 26 Abung Surakarta
9 Ketapang 33 Sungkai Selatan
Sumber : BPN Propinsi Lampung
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 14
Gambar 4.3
Peta hidrologi Kabupaten Lampung Utara
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 15
4.5 Geologi
Struktur dan Karakteristik
Pada wilayah Lampung Utara bagian utara terdapat lapisan sedimen
vulkanis dan celah (fisaves errution) yang mengalami pelipatan di zaman
pleistosin tua, yang menghasilkan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan
Palembang (Palembang Bed). Lapisan ini terdapat di Kotabumi yang ditandai
dengan singkapan endapan tulfa masam. Dari literatur dan peta geologi
dapat diinventarisir adanya bahan-bahan tambang, diantaranya adalah
minyak bumi yang terdapat pada lapisan Palembang Bed, terakumulasi
sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi di daerah Palembang yakni di
wilyah bagian sebelah timur Kotabumi.
Potensi
Wilayah Kabupaten Lampung Utara cenderung di dominasi oleh satuan
lahan dan jenis tanah sebagaimana tertera di tabel berikut ini
Tabel 4.5
Dominasi jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara
No Satuan
Lahan
Simbol
Jenis Tanah
Dominasi Jenis
Tanah
1 2 3 4
1 Aluvial Af. 1.2.2 Tropaquepts,
Fluvaquents,
Dystropepts
Au. 1.2 Fluvaquents,
Tropaquepts
Au. 1.3 Fluvaquents,
Tropaquepts
2 Perbukitan Hab. 1.3.3 Dystropepts
Hab. 1.8.2 Dystropepts
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 16
No Satuan
Lahan
Simbol
Jenis Tanah
Dominasi Jenis
Tanah
3 Dataran Tuf
Masam
Idf. 3.2
Idf. 4.2
Idf. 5.2
Idq. 2.1
Idq. 3.1
Idq. 3.2
Idq. 4.2
Huplodux
Dystropepts
Dystropepts
Hapludox
Hapludox
Hapludox
Dystropepts
4 Dataran Pf. 3.2
Pf. 4.2
Hapludox
Dystropepts
5 Volkan Va. 2.2.1
Va. 2.2.2
Va. 2.3.2
Vab. 1.1.2
Vab. 1.2.3
Vab. 1.3.3
Vab. 1.4.2
Vab. 1.4.3
Vab. 2.3.2
Vd. 2.3.2
Vd. 2.3.3
Vd. 2.6.2
Vab.
2.11.3
Humitropepts
Humitropepts
Dystrandepts
Troporthents
Dystrandepts,
Dystropepts,
Humitropepts,
Dystropepts,
Dystrandepts,
Tropaquepts
Humitropepts
Dystropepts
Humitropepts
Humitropepts
Dystropepts
Humitropepts
6 Aneka
Bentuk
X.1
X.2
X.3
Lembah Terjal
Pemukiman
Daerah Berair,
Danau
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 17
Sumber : Peta Satuan Lahan dan Tanah Lembar Baturaja 1011, Lembar
Menggala Lembar Kota Agung 1010.
Hasil analisis capaian indikator Jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara
berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Tanah IPB Bogor pada Tahun
1997 terdapat 4 (empat) klasifikasi tanah utama yaitu: regosol, podsolik
coklat, latosol dan podsolik merah kuning, adalah sebagaimana disajikan
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 6
Jenis tanah di Kabupaten Lampung Utara
Sumber : : Lampung Dalam Angka Tahun 2007.
Keterangan : )* termasuk kecamatan pemekarannya.
Untuk kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Lampung Utara
berkisar antara 30 – 100 cm. Kondisi ini dasarnya sangat berpengaruh pada
kegiatan pertanian baik lahan basah, lahan kering dan tanaman keras,
karena kegiatan pertanian memerlukan kedalaman efektif tanah lebih besar
dari 30 cm. Oleh sebab itu, khusus untuk tanaman pahan lahan basah
dipersyaratkan pada kedalamam lebih dar 60 cm, sedangkan tanaman
pangan lahan kering dan tanaman tahunan/keras cukup sesuai untuk
kedalaman efektif tanah lebih dari 30 cm, dan untuk kedalaman tanah kurang
dari 30 cm sesuai untuk dikonservasikan.
Kedalaman efektif tanah > 90 cm, meliputi daerah-daerah lembah, bantaran
sungai dan dataran banjir yang tersebar di Kabupaten Lampung Utara.
Kedalaman efektif tanah antara 30 – 90 cm, meliputi daerah-daerah yang
berada disekitar perbukitan (Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Barat,
Abung Tengah). Kedalaman efektif tanah kurang dari 30 cm meliputi
sebagian daerah-daerah perbukitan yaitu Bukit Kemuning, Tanjung Raja,
Abung Barat dan Abung Tengah.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 18
Tekstur tanah ikut menunjang bagi pertumbuhan tanaman dimana tanah
yang teksturnya sedang sampai halus relative lebih mudah diolah dengan
kandungan unsur hara serta penyuburnya relative terjaga. Kondisi
sturktur/tekstur tanah sedang sampai halus sangat cocok pembudidayaan
tanaman lahan basah dan tanaman lahan kering sedangkan tekstur kasar
lebih sesuai untk tanaman keras/tahunan.
4.6 KLIMATOLOGI
Kabupaten Lampung Utara termasuk dalam daerah beriklim tropis, terdiri dari
dua musim yaitu musim penghujan dari bulan Oktober s/d Maret dan musim
kemarau dari bulan April s/d September, secara bergantian sepanjang tahun,
dengan jumlah hujan rata-rata 153,5 mm/bulan atau jumlah hari hujan rata-rata
dalam sebulan adalah 12 hari/bulan. Suhu udara rata – rata minimum berkisar
antara 21, 4 0C - 24,0 0C, sedangkan suhu udara rata – rata maksimum berkisar
antara 32,1 0C s/d 35,5 0C . Kelembaban udara rata – rata 82 – 89 % dan
tekanan udara rata – rata 1004,90 – 1007,30 mlbar. Sedangkan rata – rata
kecepatan angin maksimum yang terjadi adalah sebesar 3 knot.
4.7 SOSIAL DAN EKONOMI
4.7.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggi merupakan tujuan yang
ingin dicapai oleh setiap daerah. Namun manfaat tersebut harus juga dirasakan
oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan kata lain, aspek pemerataan, aspek
pertumbuhan dan aspek perkembangan harus menjadi pertimbangan penting
dalam menyususun kebijakan pembangunan.
Dalam permasalahan ini akan diuraikan beberapa indikator, yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi Kabupaten
Lampung Utara.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 19
A. Pertumbuhan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan
jasa yang diproduksi di wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu (satu
tahun). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian
secara makro, adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat 2
(dua) jenis penilaian PDRB, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar
harga konstan. Selain menjadi bahan dalam dalam mengukur tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, juga dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa
kegunaan angka PDRB ini antara lain :
(1) Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan setiap
sektor ekonomi;
(2) Untuk mengetahui struktur perekonomian;
(3) Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk sebagai salah satu
indikator tingkat kesejahteraan masyarakat;
(4) Untuk mengetahui tingkat inflasi/deflasi berdasarkan pertumbuhan harga
produsen.
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ekonomi secara umum bertujuan untuk meningkatkan produksi
nasional, regional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan keterpaduan peran antar dan
antara pemerintah, swasta serta masyarakat, dalam menggerakkan roda-roda
perekonomian daerah.
Secara makro, keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat dilihat
dari capaian nilai PDRB. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah
(added value), yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu (biasanya
satu tahun). Semakin tinggi kenaikan PDRB semakin tinggi pula pertumbuhan
ekonominya, demikian pula sebaliknya. Selanjutnya Pertumbuhan PDRB per
sektor atas dasar harga konstan di Kabupaten Lampung Utara adalah
sebagaimana tabel berikut ini.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Utara
IV. 20
Tabel 4.7
PDRB Lampung Utara 2011—2013 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000