-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
1/22
PROFESIONALISME BIDAN03AP R20101 Komentar
bypainlesslabordalamMateri Kuliah
BAB IPENDAHULUAN
Kita telah memasuki era globalisasi. Di era globalisasi ini,
dunia terasa tanpa batas sehingga
mengakibatkan terjadinya banjir informasi. Begitu juga dengan
pelayanan kesehatan yang
semakin maju dengan datangnya modal-modal asing, rumah sakit
asing, maupun tenaga
asing.
Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti
perkembangan di era ini.
Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri
mengikuti permainan
global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam
meningkatkan kualitas
pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi.
1
BAB II
PEMBAHASAN1. DEFINISI INTERNASIONAL BIDAN
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan
kebidanan, yang
seharusnya diakui di negaratempatnyan berada, berhasil
menjalankan program studinya di
bidang kebidanan dan memenuhi kualifikasiyang diperlukan untuk
dapat terdaftar dan/
atau izin resmi untuk melakukan praktek kebidanan.
Ia harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang
diperlukan kepada ibu
selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum, membantu
kelahiran sebagai
tanggung jawabnya, dan merawat bayi serta bayi baru lahir.
Perawatan ini mencakup
tindakan preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak,
upaya mendapatkan
bantuan medis dan pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan
medis tidak tersedia.
Bidan memiliki tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan
kesehatan tidak hanya
bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas tersebut
harus meliputi penyuluhan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua dan dikembangkan
sampai area tertentu, sepeti:
ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan bias
praktek dirumahsakit, klinik,
unit kesehatan, di rumah dan layanan lainnya.
B. PROFESI DAN PROFESIONAL BIDAN
http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/category/materi-kuliah/http://painlesslabor.wordpress.com/author/painlesslabor/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/#commentshttp://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
2/22
Secara umum, profesi merupakan pekerjaan yang memiliki
pengetahuan khusus,
melaksanakan peranan bermutu, melaksanakan cara yang disepakati,
merupakan ideologi,
terikat pada kesetiaan yang diyakini dan melalui pendidikan
perguruan tinggi. Profesi
sebagai suatu pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya memerlukan
tehnik dan prosedur,
dedikasi, sert peluang lapngan pekerjaan yang berorientasi pada
pelayanan, memiliki kodeetik yang mengarah pada orang atau subyek.
(Atik Purwandari;2008)
Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang
disebut profesionalisasi,
yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu
(inservice training)(Djaman
Satori, dkk;2008;1,5).
2
Mengenai ciri-ciri jabatan tersebut sebagai profesi, beberapa
ciri-ciri yang di berikan adalah
sebagaimana diuraikan oleh Atik Purwandari meliputi:
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dengan teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Pekerjaan yang mempunyai kode etik
5. pekerjaan yang mendapat imbalan jasa
6. pekerjaan yang dilaksanakan olehorang yang memiliki profesi
tersebut
Menurut Djaman Satori, dkk cirri-ciri profesi adalah sebagai
berikut:
1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya
dengan program danjenjang pendidikan yang baku
3. Ada organinisasi profesi yang mewadahi para pelakunya
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur pelaku etikpara
anggotanya dalammemperlakukan kliennya
5. Ada sitem imbalan jasa pelayanan yang adil dan baku
6. Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai
profesi
Ciri-ciri profesi lainnya menurutOmstein dan Levine adalah:
1. Melayani masyarakat, merupakan karier yang dilaksanakan
sepanjang hayat
2. Memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu diluar
jangkauan khalayak ramai
3. Menggunakan hasil, penelitian dan aplikasi dari teori ke
praktek
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
3/22
4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang
5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai
persyaratan masuk (memerlukan izin tertentu)
6. Otonomi dalam mengambil keputusan tentang ruang lingkup kerja
tertentu
7. menerima tanggung jawab terhadapkeputusan yang diambil dan
untuk kerja yangditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang
diberikan
8. mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan
penekanan terhadap layananyang diberikan
9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya
10. Menggunakan organisasi yang diatur oleh anggota profesi
sendiri
3
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk
mengetahui dan mengakui
keberhasilan anggotanya
12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan
atau menyangsikan
yang berhubungan dengan layanan yang diberikan
13. mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan
kepercayaan dari setiap
anggotanya
14. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila
dibanding dengan jabatan lain)
Pengertian profesional menunjuk 2 hal, yaitu orang yang
menyandang suatu profesi dan
penampilanseseorang dalam melakukan pekerjaannyayang sesui
dengan profesinya.
Dalamm pengertian kedua ini, istilah professional dikontraskan
dengan nonprofessional
atau amatir. Dalam kegiatan sehari-hari orang professional
melakukan pekerjaan sesuai
dengan ilmu yang dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.
Selanjutnya Walter Johnson(1956)
mengartikan petugas professional sebagai .seseorang yang
menampilkan suatu tugas
khusus yang memiliki tingkat kesulitan lebih dari biasa dan
mempersyaratkan waktu
persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan
pencapaian kemampuan,
ketrampilan dan pengetahuan yang berkadar tinggi(Djaman
Satori,dkk;2008)
Profesional juga dapat diartikan sebagai pemberi pelayanan sesui
dengan ilmu yang dimiliki
dan manusiawi secara penuh/utuh tanpa mementingkan kepentingan
pribadi melainkan
mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien
sebagaimana menghargai diri
sendiri.
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
4/22
Seorang anggota profesi dan melakukan pekerjaannya haruslah
professional. Setiap anggota
profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama
melalui wadah organisasi
profesi dapat belajar, untuk mendalami pekerjaan yang sedang
disandangnya dan belajar
dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan
saat yang akan datang
sehingga pelayanan kepada pemakai ( klien) akan semakin
meningkat
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai
wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu
dapat merawat
bayinya dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan filosifi yang
dianut keilmuan, metode
kerja, standar praktek, pelayanan dan kode etik profesi yang
dimiliki. Suatu jabatan profesi
yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai
ciri-ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang
professional. Ciri-ciri jabatan
professional adalah:
1. Pelakunya secara nyata dituntu cakap dalam bekerja, memiliki
keahlian sebagaitugaskhusus serta tuntutan jenis jabatannya
(cenderung spesialis)
2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional bukan
hasil pembiasaan ataulatihan rutinyang terkondisi, tetapi perlu
memiliki wawasan keilmuan yang mantap.Jabatan professional menuntut
pendidikan.
3. Pekerja professional dituntu berwawasan luas sehingga pilihan
jabatan atau kerjanyaharus disadari dengan nilai-nilai tertentu
sesuai jabatan profesinya. Pekerja professional
bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, bermotivasi
danberusaha berkaryasebaik baiknya.
4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari
masyarakat atau negaranya.Jabatan professional memiliki
syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi olehpelakunya.
Ini menjamin kepantasan berkaryadan sekaligus merupakan tanggung
jawabprofessional.
Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan.
Untuk menjadi jabatan
professional, bidan harus mampu menunjukkan ciri-ciri jabatan
professional, yaitu:
1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau
spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat
4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh
pemerintah
6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
7. Memiliki kode etik bidab
8. Memiliki etika bidan
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
5/22
9. Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki standar praktek
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan
profesi sebagai
kebutuhan masyarakat.
12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi
Sebagai bidan professional, selain memiliki syarat-syarat
jabatan professional bidan juga
dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menjaga agar pengrtahuannya tetap up to date terus
mengembangkan ketrampilan dankemahiran agar bertambah luas serta
mencakup semua aspek peran seorang bidan
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya dan
tidak berupaya
melampaui wewenangnya dalam praktek klinik3. Menerima tanggung
jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari
keputusan tersebut
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter
dan perawat) denganrasa hormat dan martabat
5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan
rumah sakit pendukunguntuk memastikan system rujukan yang
optimal
6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian
sejawat,pendidikan berkesinambungan, mengkaji ualang kasus audit
maternal/ perinatal
7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktek,
Meningkatkan akses dan mutuasuhan kebidanan
8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi
hidup mereka danmenghilangkan praktek kultur yang sudah terbukti
merugikan kaum wanita
Tuntutan berat tehadap tugas bidan adalah selalu berhadapan
dengan sasaran dan target
pelayanan kebidanan, KB dan pelayanan kesehatan masyarakat
dengan memperkuat
kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlahkeahlian yang
diterima dan berguna
bagi masyarakat. Konsekuensi logis dari semua itu karena
kepercayaan, sikap, ilmu
pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh
sebuah masyarakat itu
senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat seperti itu
seorang bidan harusmempersiapkansegenap kemampuan dan keahliannya
untuk menghadapi segala bentuk
perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang menyebabkan
bidan dapat menjai agen
pembaharu yang mengambil peran besar, dan peran iniakan dapat
dimainkan oleh bidan jik
alasannya memang mendayagunakan secara optimal. Masalah
ketenagaan atau bidan
merupakan masalah besar yang dihadapi para pemimpin mengembangka
sumber daya
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
6/22
manusia itu ( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada
lingkungan yang memiliki
kebudayaan yang sangat beragam ( Wahyuni;1996;158).
6
C. PRAKTIK BIDAN PROFESIONAL
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberi
pelayanan/ asuhan
kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen
kebidanan.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisis data,
diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Standar Pelayanan Kebidanan meliputi 24 standar yang
dikelompokkansebagai berikut:1. Standar Pelayanan Umum (2
standar)
2. Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)
3. Standar Pertolongan Persalinan (4 standar)
4. Standar Pelayanan Nifas (3 standar)
5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal (9
standar)
Standar Pelayanan Umum
Terdapat dua standar pelayanan umum, yaitu:
Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
Standar 2 Pencatatan
StandarPelayanan Antenatal
Terdapat 6 standar pelayanan Antenatal, yaitu:
Standar 3 Identifikasi Ibu hamil
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Standar 5 Palpasi Abdomen
Standar 6 Pengelolaan Anemia pada kehamilan
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
7/22
Standar 7 Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan
Standar 8 Persiapan Persalinan
Standar Pertolongan Persalinan
Terdapat 4 standar pertolongan persalinan, yaitu:
Standar 9 Asuhan saat persalinan
Standar 10 Persalinan yang aman
Standar 11 Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat
Standar 12 Penanganan kala II dengan gawat janin melalui
episiotomi
Standar Pelayanan Nifas
Terdapat 3 standar pelayanan nifas, yaitu:
Standar 13 Perawatan bayi baru lahir
Standar 14 Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan
Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Standar Penanganan Kegawatan Obstetri dan NeonatalTerdapat 9
standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal, yaitu:
Standar 16 Penanganan perdarahan pada kehamilan
Standar 17 Penanganan kegawatan pada eklamsia
Standar 18 Penanganan kegawatan pada partus lama/ macet
Standar 19 Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
Standar 20 Penanganan retensi plasenta
Standar 21 Penanganan perdarahan pascapartum primer
Standar 22 Penanganan perdarahan pascapartum sekunder
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
8/22
Standar 23 Penanganan sepsis puerperalis
Standar 24 Penanganan asfiksia neonatarum.
Standar Nomenklator Diagnosis Kebidanan1. Diakui dan telah
disahkan oleh profesi
2. Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
3. Memiliki ciri khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgementdalam praktik kebidanan5.
Dapat diselesaikan dengan pendekatan penatalaksanaan kebidanan
Bidan dalam menyelenggarakan praktiknya harus:
1. Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratan
kesehatan
2. Menyediakan tempat tidur untukm persalinan1 (satu), maksimal
5 tempat tidur3. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan
dan melaksanakan prosedur
tetap( protap) yang berlaku.
4.
85. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku
1. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin
Praktik Bidannya ataufotocopy izin praktiknya di ruang prakti, atau
tempat yang mau dilihat
2. bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur,
harus mempekerjakantenaga bidan yang lain yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya
3. Peralatan yang wajib dimiliki menjalankan praktik bidab
sesuai dengan jenis pelayananyang diberikan
4. Dalam menjalankan tugas, bidan harus senantiasa
mempertahankan dan meningkatkanketrampilan profesinya antara lain
dengan:
1. Mengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan atau saling tukar
informasi dengansesama bidan
2. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, baik
yang diselengarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi
profesi
3. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik
agar tetap siapdan berfungsi dengan baik
Wewenang bidan1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan
dimaksudkan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu
hamil / bersalin , nifas
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
9/22
dan bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini atau
pertolongan pertama sebelunrujukan dapat dilakukan secara cepat dan
tepat waktu
2. Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus:
1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar
profesi
2. Memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk tindakan yang
dilakukannya3. Mematuhi dan melaksnakan protap yang berlaku di
wilayahnya
4. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberika dan berupaya
secara optimadengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau
janin
3.
94. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi
pelayanan pada masa pranikah
termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan, persalinan, nifas,
menyusui dan masa
antara kehamilan (periode interval)
1. Pelayanan kepada wanita dalam masa pra nikah meliputi
konseling untuk remaja putri,konseling persiapan pra nikah dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan menjelangpernikahan. Tujuan dari
pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanitausia subur
dan pasangannya yang akan menikah agar mengetahui kesehatan
reproduksi,sehingga dapat berperilaku reproduksi sehat secara
mandiri dalam kehidupan rumahtangganya kelak.
Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, mas persalinan dan
masa nifas meliputi
pelayanan yang berkaitan dengan kewenanganyang diberikan.
Pelayanan dan pengobatan
kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
kelainan ginekologik ringan,seperti keputihan dan penundaan
haid.Pengobatan tersebut pada dasarnya bersifat
pertolongan sementara sebelum dirujuk kedokter
Pelayanan kesehatan kepada anak meliputi:
1. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit
di luar rumah sakit yangmeliputi:
1. Pertolongan persalinan yang atraumatik, bersih dan aman;
2. Menjag tubuh bayi agar tetaphangat dengan kontak dini
3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas
spontan
4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan
5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antar lain melalui
perawatan tali pusat secarahigienis,pemberian imunisasi dan
pemberian ASI ekslusif.
2. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada
bayi (28 hari);
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
10/22
3. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk
bayi dibawah 6 bulandan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi
atas 6 bulan;
4. Memantau tumbuh kembang balita untuk meningkatkan
kualitastumbuh kembang anakmelalui deteksi dini dan stimulasitumbuh
kembang balita
5. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan
sepanjang sesuai denganobat-obatan yang sudah ditetapkan segera
merujuk pada dokter
Beberapa tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan antara
lain :
1. Memberikan imunisasi pada wanita usia subur termasuk remaja
putri, calon pengantin,ibu dan bayi;
2.
103. Memberikan suntukian kepada penyulit kehamilan meliputi
memberi secara
parentalantibiotika pada infeksi/sepsis, oksitosin pada kala III
dan kala IV untukmencegah perdarahan post partum karena hipotonia
uteri, sedativapadapreeklamsia/eklamsi, sebagai pertolongan pertama
sebelum dirujuk
1. Melakukan tindakan amniotomipada pembukaan servik lebih dari
4 cm pada letakbelakang kepala, pada distosia karena inertia uteri
dan diyakini bahwa byi dapat lahirpervaginan
2. Kompresi bimanual internal dan/atau eksternaldapat dilakukan
untuk menyelamatkanjiwa ibu pada perdarahan post partum untuk
menghentikan perdarahan. Diperlukanketrampilan bidan dan
pelaksanaan tindakan sesuai dengan protap yangyang berlaku
3. Versi luar pada gemeli pada kelahiran bayi ke 2. kehamilan
ganda seharusnya sejaksemula direncanakan pertolomgan persalinannya
dirumah sakit ole dokter, jika hal initidak diketahi bidan yang
menolong persalinan terlebih dahulu dapat melakukan versiluarpada
bayi kedua
4. Ekstraksi vacuum pada bayi dengan kepala di dasar panggul
5. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia, yang sering
terjadi pda partus lama,ketuban pecah dini, persalinan dengan
tindakan dan pada bayi yang berat badan lahirrendah, utamanya bayi
prematur.
6. Hipotermia pada bayi baru lahir. Dengan mengeringkan,
menghangatkan, kontak dinddan metode kangguru
Bidan dalam menyelengarakan pelayanan kesehatan
masyarakatmengacu pada pedoman
yang ditetapkan. Beberapa kewajiban bidan yang prlu diperhatikan
dalam menjalankan
kewenangannya:
1. Meminta persetujuan yang akan dilakukan
2. Memberikan informasi
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
11/22
3. Melakukan rekam medik dengan baik
Pemberian surat keterangankelahiran dan kematian dilaksanakan
dengan ketentua sebagai
berikut :
1. Untuk surat keterangan kelahiran yang dapat di buat oleh
bidan yng memberikanpertolongan persalinan dengan menyebutkan
bahwa:
1. Identitas bidan penolong persalinan
2. Identitas suami dan ibu mulahirkan
3. Jenis kelamin, berat badan, dan panjang badab anak yng
dilahirkan
4.
115. Waktu kelahiran ( tanggal, tempat, jam)
1. untuk surat keterangan kematianhanya dapat diberikan kepada
ibu dan bayi yangmeninggalpada waktu pertolongan dilakukan dengan
menyebutkan
1. Identitas bidan
2. Identitas ibu/bayi yang meninggal
3. Identitas suami dari ibu yang meninggal
4. Identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal
5. Jenis kelamin
6. Waktu kematian( tempat, tnggal, jam)
7. Umur
8. Dugaan penyebab kematian
( MENTERI KESEHATAN RI)
Dr.Ahmad Sujudi
http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
PROFESI DAN PROFESIONALISME BIDAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/http://painlesslabor.wordpress.com/2010/04/03/profesionalisme-bidan/
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
12/22
Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang
telah memberikan
kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul PROFESI
DAN PROFESIONALISME BIDAN ini membahas mengenai pengertian,
fungsi, ciri-ciri dan syarat menjadi
profesi bidan yang profesional.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena
itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah
ini. Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga kehadiran makalah ini diharapkan mampu menjadi tambahan
wawasan informasi
penting bagi kita semua.
Bogor, September 2013
Hormat kami,penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2
Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Mendapatkan Profesi dan
Profesionalisme bidan....... 2
BAB II : PEMBAHASAN TEORI
2.1 Profesi Bidan ...... 3
2.2 Profesionalisme Bidan 5
2.3 Syarat Bidan Profesional..... 6
2.4 Tanggung jawab Bidan Profesional ....... 7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan. 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
13/22
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua
di dunia sejak adanya
peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita untuk
mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai
dan dihormati karena tugasnya
yang sangat mulia, memberi semangat membesarkan hati mendampingi
serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bainya dengan baik. Zaman
prasejarah dalam naskah kuno
sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil resiko membela
keselamatan bayi-bayi laki-laki
bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk dibunuh,
mereka sudah menunjukkan sikap
etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela
orang-orang yang berada dalam
posisi yang lemah yang pada zaman modern ini disebut peran
advokasi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang terkait dalam berbahasa yakni :
a. Kenapa pekerjaan seorang bidan bisa disebut profesi ?
b. Bagaimana cara seorang bidan bisa disebut profesionalisme
?
c. Apakah kesimpulan profesi dan professional dalam kebidanan
?
1.3 Tujuan mendapatkan profesi yang profesionalisme menjadi
seorang bidan
1. Mengetahui tata cara berprofesi yang baik dan benar .
2. Mengetahui tata cara seorang bidan menjadi
profesionalisme.
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
14/22
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2.1 PROFESI BIDAN
A.Pengertian Profesi
Didalam suatu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi
yang para
anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah
menyelesaikan pendidikan
dengan dasar ilmu yang sama.
Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik
dan
komp etens i profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.
Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi,
standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan
kebijakan profesi
Organisasi profesi mempunyai peran dan fungsi antara lain
sebagai :
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan
profesi tersebut.
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan profesi
tsb.
Pembina dan pengembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
profesi tersebut.
Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi.
B.Bidan dalam hal profesi
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus.
Sebagai pelayan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan
mempunyai tugas yang sangat unik,
yaitu:
Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi
anak-anaknya
Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang
didapat melalui proses pendidikan
dan jenjang tertentu
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
15/22
Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang
bertugas meningkatkan mutu pelayanankepada masyarakat
Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan
tetap memegang teguh kode etik
profesi.
C. Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu
:
Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat
melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya secara professional
Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan
profesinya, yaitu standar pelayanan
kebidanan, kode etik,dan etika kebidanan
Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan
profesinya
Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya
Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan masyarakatBidan memiliki organisasi profesi
Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta
dibutuhkan masyarakat
Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama
penghidupan.
2.2 PROFESIONALISME BIDAN
A.Definisi Profesionalisme Seorang Bidan
Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional / ahli secara
popular seorang pekerja apapun
sering dikatakan profesional, seorang profesional dalam bahasa
keseharian adalah seorang pekerja
yang terampil atau cakap dalam kerjanya biarpun keterampilan
tersebut produk dari fungsi minat dan
belajar dari kebiasaan.
B. Bidan Profesional
Bidan sebagai tenaga profesional termasuk rumpun kesehatan,
untuk menjadi jabatan professional
memiliki 9 syarat bidan profesional, meliputi :
Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan,
etika kode etik, kebidanan yang
membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
Asuhan ibu hamil (antenatal care)
Asuhan kebidanan ibu melahirkan (intranatal)
Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
Asuhan bayi lahir
Asuhan pada bayi balita
Keluarga berencana
Gangguan sistem reproduksi
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
16/22
Kebidanan komunitas2.3 Syarat Bidan Profesional
Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau
spesialis.
Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan.
Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat.
Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.
Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh
pemerintah.
Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
Memiliki kode etik bidan.
Memiliki etika bidan.
Memiliki standar pelayanan.
Memiliki standar praktik.Memiliki standar pendidikan yang
mendasari dan mengembangkan profesi sebagai kebutuhan
masyarakat.
Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi.
2.4 Tanggung Jawab Bidan Profesional
Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus menembangkan
keterampilan dan kemahirannya
agar bertambah luas serta mencakup semua aspek peran seorang
bidan.
Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan
tidak berupaya melampaui
wewenangnya dalam praktik klinik.
Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekuensi dalam keputusan tersebut.
Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (Bidan, dokter
dan perawat) dengan rasa hormat dan
martabat.
Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah
sakit pendukung untuk
memastikan sistem rujukan yang optimal.
Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup penilaian
sejawat, pendidikan
berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit
maternal/perinatal.
Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidang praktek,
meningkatkan akses dan mutu asuhan
kebidanan.
Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi
hidup mereka dan menghilangkan
praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
17/22
BAB III.
PENUTUP
Kesimpulan
Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan
bidan yang diakui oleh
negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi
terkait serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk
praktek bidan.Sebagai anggota
profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai pelayan
profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Kebidanan sebagai profesi merupakan komponen yang paling penting
dalam
meningkatkan kesehatan perempuan.
Saran
Penulis menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini banyak sekali
kekurangan yang ada
didalamnya. Baik dalam penulisan kata, tanda baca atau yang
lainnya. Sehingga penulis banyak
berharap kepada pembaca terutama agar memberikan apresiasinya
demi bergunanya karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo Purwandari, Atik. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.
Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.
Profesionalisme Bidan.http://painlesslabor.wordpress.com(di
akses pada tanggal 28 September 2012)
Diposkan olehIrda Mayenti di11:00 PM
http://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.html
http://painlesslabor.wordpress.com/http://painlesslabor.wordpress.com/http://painlesslabor.wordpress.com/https://plus.google.com/115052815789240470509https://plus.google.com/115052815789240470509https://plus.google.com/115052815789240470509http://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttp://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.htmlhttps://plus.google.com/115052815789240470509http://painlesslabor.wordpress.com/
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
18/22
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
19/22
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
20/22
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
21/22
-
5/24/2018 PROFESIONALISME BIDAN
22/22