USUL PENGABDIAN MASYARAKAT SOSIALISASI TENTANG KONEKSI MATEMATIKA UNTUK SISWA SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH OLEH: JUFRI, S.Pd NUPN: 9910676487 ERIPUDDIN, S.Hum NUPN: 9910676492 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
USUL PENGABDIAN MASYARAKAT
SOSIALISASI TENTANG KONEKSI MATEMATIKA UNTUK SISWA SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH
OLEH:
JUFRI, S.Pd NUPN: 9910676487
ERIPUDDIN, S.Hum NUPN: 9910676492
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN 2014
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah
2. Bidang Ilmu : Pendidikan Matematika3. Ketua Pelaksana
a. Nama : Jupri, S. Pdb. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NUPN : 9910676487d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Matematikae. Pangkat, Golongan : Penata Muda, III/Af. Jabatan Fungsional : -g. Fakultas/Prodi : FKIP/Pendidikan Matematikah. Alamat Rumah : Lengkopan, RT 02 RW 02i. Telepon/HP : 081378803664j. Alamat E-mail : [email protected]. Anggota : Eripuddin, S. Huml. NUPN : 9910676492
4. Lokasi Kegiatan : Aula SMP Muhammadiyah Rambah 5. Jumlah Belanja yang diusulkan : Rp 1.470.000
Pasir Pengaraian, 10 September 2014
Mengetahui, Ketua Pelaksana,Dekan Fakultas FKIP
Hardianto, M.Pd Ju f ri, S.Pd NIDN. 1024048201 NUPN. 9910676487
Menyetujui,Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Pasir PengaraianKetua,
Jismi Mubarak, M. Si
NIDN. 1005068203
USULAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Jupri, S.Pd
NUPN 9910676487Pangkat, Gol./Ruang Penata Muda /IIIAJabatan Fungsional -Jabatan Struktural -Prodi Pendidikan MatematikaFakultas FKIP
Dengan ini mengajukan permohonan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Adapun deskripsi kegiatan yang saya usulkan adalah sebagai berikut.
a. Nama Kegiatan Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah
b. Waktu Kegiatan 18 Oktober 2014, Pukul 09.00 - 12.30 WIBc. Tempat Kegiatan Aula SMP Muhammadiyah Rambahd. Bentuk Sosialisasie. Jenis Kegiatan Kelompokf. Sifat Kegiatan Sosialisasig. Target Peserta 100 Orang h. Rasionalisasi Sosialisasi ini penting dilakukan untuk menambah
pengetahuan siswa tentang pentingnya koneksi matematika dan aspek matematika
i. Kebutuhan Dana Rp 1.470.000
j. Tanggal Pelaksanaan
Rabu, 18 Oktober 2014, Pukul 09.00 - 12.30 WIB
k. Tanggal Pelaporan
Januari 2015
l. Pelaksana Jupri, S. Pd dan Eripuddin, S.Humm. Output Dengan sosialisasi ini diharapkan siswa matematika
lebih mencintai matematika dan lebih meningkatkan kesadaran tentang koneksi matematika.
n. Indikator - Nilai matematika siswa meningkat - Mengetahui dan paham dengan koneksi antar topik
matematika- Mengetahui dan paham dengan koneksi matematika
dengan ilmu yang lain- Mengetahui dan paham dengan koneksi matematika
dalam kehidupan sehari-hario. Keterangan -
Pasir pengaraian, 10 September
2014
Pengusul,
Jupri, S. Pd
NUPN. 9910676487
Mengetahui/Menyetujui
Dekan FKIP UPP,
Hardianto, M. Pd
NIDN. 1024048201
Menyetujui,
Ketua Prodi Pend. Matematika,
Lusi Eka Afri, M. Si
NIDN. 1001048701
Menyetujui,Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Pasir PengaraianKetua,
Jismi Mubarak, M. SiNIDN. 1005068203
1
A. Judul
Sosialisasi Tentang Koneksi Matematika Untuk Siswa SMP Muhammadiyah Rambah
B. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika merupakan ilmu universal yang diajarkan di
setiap jenjang pendidikan dan mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan
menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang
kuat sejak dini (Depdiknas, 2006).
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tujuan pembelajaran
matematika menginginkan agar peserta didik memiliki kemampuan, yaitu: (1)
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah; (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) Memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) Memiliki sifat menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupann sehari-hari yaitu memilik rasa ingin
tahu, perhatian, dan berminat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah sehari-hari (BSNP, 2006 ).
Pada tujuan pembelajaran matematika menurut kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) di atas pada poin 1 menyatakan siswa harus mampu
menjelaskan keterkaitan antar konsep matematika. Keterkaitan antar konsep
matematika ini selanjutnya dikenal dengan koneksi matematika.
C. Sasaran dan Lokasi Kegiatan
a. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran sosialisasi ini adalah Siswa SMP Muhammadiyah
Rambah.
b. Lokasi Kegiatan
Adapun lokasi kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Aula SMP
Muhammadiyah Rambah.
D. Tujuan/Kegunaan
Adapun tujuan dari sosialisasi koneksi matematika ini adalah:
1.Siswa mengenali representasi yang ekuivalen dari suatu konsep matematika
yang sama.
2.Siswa mengenali hubungan prosedur satu representasi ke prosedur representasi
yang ekuivalen.
3.Mampu menggunakan dan menilai koneksi beberapa topik matematika.
4.Mampu menggunakan dan menilai koneksi antara matematika dan disiplin ilmu
yang lain.
E. Tinjauan Pustaka
1. Penegertian Koneksi Matematika
Secara bahasa koneksi diartikan sebagai keterkaitan, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, koneksi diartikan sebagai hubungan yang dapat
memudahkan (melancarkan) segala urusan (kegiatan). Dalam konteks ini koneksi
matematika adalah keterkaitan baik antara konsep-konsep matematika, keterkaitan
matematika dengan disiplin imu lain dan keterkaitan matematika dengan
kehidupan sehari-hari. Herdiana (2010) mengungkapkan, koneksi matematika
dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara
internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan
secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain baik bidang studi lain
maupun dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Burner (dalam Herdiana, 2010)
menyatakan dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain.
Begitupula dengan yang lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori dan teori,
antara topik dengan topik, ataupun antara cabang matematika dengan cabang
matematika lain.
Bruner dan Kenney (1963), dalam Bell (1978: 143-144), mengemukakan
teorema dalam proses belajar matematika (Theorems on Learning Mathematics).
Kedua ahli tersebut merumuskan empat teorema dalam pembelajaran matematika
yakni (1) teorema pengkonstruksian (construction theorem) yang memandang
pentingnya peran representasi terkait dengan konsep, prinsip, dan aturan
matematik, (2) teorema penotasian (notation theorem) yang mana representasi
akan menjadi lebih sederhana manakala dengan menggunakan simbol, (3) teorema
pengontrasan dan keragaman (theorem of contrast and variation) yang
memandang perlunya situasi yang kontras dan yang beragam, dan (4) teorema
koneksi (theorem of connectivity). Kelima teorema tersebut bekerja secara
simultan dalam setiap proses pembelajaran matematika. Teorema koneksi sangat
penting untuk melihat bahwa matematika adalah ilmu yang koheren dan tidak
terpartisi atas berbagai cabangnya. Cabang-cabang dalam matematika, seperti
aljabar, geometri, trigonometri, statistika, satu sama lain saling kait mengkait.
NCTM (2000: 64) menyatakan bahwa matematika bukan kumpulan dari
topik dan kemampuan yang terpisah-pisah, walaupun dalam kenyataannya
pelajaran matematika sering dipartisi dan diajarkan dalam beberapa cabang.
Matematika merupakan ilmu yang terintegrasi. Memandang matematika secara
keseluruhan sangat penting dalam belajar dan berfikir tentang koneksi diantara
topik-topik dalam matematika. Kaidah koneksi dari Bruner dan Kenney
menyebutkan bahwa setiap konsep, prinsip, dan keterampilan dalam matematika
dikoneksikan dengan konsep, prinsip, dan keterampilan lainnya. Struktur koneksi
yang terdapat di antara cabang-cabang matematika memungkinkan mahasiswa
melakukan penalaran matematika secara analitik dan sintesik. Melalui kegiatan
ini, kemampuan matematika mahasiswa menjadi berkembang. Bentuk koneksi
yang paling utama adalah mencari koneksi dan relasi diantara berbagai struktur
dalam matematika. Bell (1978: 145) menyatakan bahwa tidak hanya koneksi
matematika yang penting namun kesadaran perlunya koneksi dalam belajar
matematika juga penting. Apabila ditelaah tidak ada topik dalam matematika yang
berdiri sendiri tanpa adanya koneksi dengan topik lainnya. Koneksi antar topik
dalam matematika dapat difahami anak apabila anak mengalami pembelajaran
yang melatih kemampuan koneksinya, salah satunya adalah melalui pembelajaran
yang bermakna. Koneksi diantara proses-proses dan konsep-konsep dalam
matematika merupakan objek abstrak artinya koneksi ini terjadi dalam pikiran
siswa, misalkan siswa menggunakan pikirannya pada saat menkoneksikan antara
simbol dengan representasinya (Hodgson, 1995: 14). Dengan koneksi matematik
maka pelajaran matematika terasa menjadi lebih bermakna.
Johnson dan Litynsky (1995: 225) mengungkapkan banyak siswa
memandang matematika sebagai ilmu yang statis sebab mereka merasa pelajaran
matematika yang mereka pelajari tidak terkait dengan kehidupannya. Sedikit
sekali siswa yang menganggap matematika sebagai ilmu yang dinamis, terutama
karena lebih dari 99% pelajaran matematika yang mereka pelajari ditemukan oleh
para ahli pada waktu sebelum abad ke delapanbelas (Stenn, 1978 dalam Johnson
dan Litynsky, 1995: 225).
Untuk memberi kesan kepada siswa bahwa matematika adalah ilmu yang
dinamis maka perlu dibuat koneksi antara pelajaran matematika dengan apa yang
saat ini dilakukan matematikawan atau dengan memecahkan masalah kehidupan
(breathe life) ke dalam pelajaran matematika (Swetz, 1984 dalam Johnson dan
Litynsky, 1995: 225). NCTM (2000:64) merumuskan bahwa ketika siswa mampu
mengkoneksikan ide matematik, pemahamannya terhadap matematika menjadi
lebih mendalam dan tahan lama. Siswa dapat melihat bahwa koneksi matematik
sangat berperan dalam topik-topik dalam matematika, dalam konteks yang
menghubungkan matematika dan pelajaran lain, dan dalam kehidupannya. Melalui
pembelajaran yang menekankan keterhubungan ide-ide dalam matematika, siswa
tidak hanya belajar matematika namun juga belajar menggunakan matematika.
2. Pentingnya Koneksi Matematika
Dalam NCTM (2000) di Amerika, disebutkan bahwa terdapat lima
kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni pemecahan masalah
(problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi
(communication), koneksi (connections), dan representasi (representation).
Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM di atas, maka dalam
tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan dalam Kurikulum 2006 yang
dikeluarkan Depdiknas pada hakekatnya meliputi (1) koneksi antar konsep dalam
matematika dan penggunaannya dalam memecahkan masalah, (2) penalaran, (3)
pemecahan masalah, (4) komunikasi dan representasi, dan (5) faktor afektif.
Dalam kedua dokumen tersebut, kemampuan koneksi matematik merupakan
kemampuan yang strategis yang menjadi tujuan pembelajaran matematika.
Standar Kurikulum di China tahun 2006 untuk sekolah dasar dan menengah juga
menekankan pentingnya koneksi matematik dalam bentuk aplikasi matematika,
koneksi antara matematika dengan kehidupan nyata, dan penyinergian matematika
dengan pelajaran lain.
Gagasan koneksi matematik telah lama diteliti oleh W.A. Brownell tahun
1930-an, namun pada saat itu ide koneksi matematik hanya terbatas pada koneksi
pada aritmetik (Bergeson, 2000:37). Koneksi matematik diilhami oleh karena
ilmu matematika tidaklah terpartisi dalam berbagai topik yang saling terpisah,
namun matematika merupakan satu kesatuan. Selain itu matematika juga tidak
bisa terpisah dari ilmu selain matematika dan masalah-masalah yang terjadi dalam
kehidupan. Tanpa koneksi matematika maka siswa harus belajar dan mengingat
terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang saling terpisah (NCTM,
2000:275). Konsep-konsep dalam bilangan pecahan, presentase, rasio, dan
perbandingan linear.
Kemampuan koneksi matematik merupakan hal yang penting namun siswa
yang menguasai konsep matematika tidak dengan sendirinya pintar dalam
mengoneksikan matematika. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa siswa
sering mampu mendaftar konsep-konsep matematika yang terkait dengan masalah
riil, tetapi hanya sedikit siswa yang mampu menjelaskan mengapa konsep tersebut
digunakan dalam aplikasi itu (Lembke dan Reys, 1994 dikutip Bergeson, 2000:
38). Dengan demikian kemampuan koneksi perlu dilatihkan kepada siswa
sekolah. Apabila siswa mampu mengkaitkan ide-ide matematika maka
pemahaman matematikanya akan semakin dalam dan bertahan lama karena
mereka mampu melihat keterkaitan antar topik dalam matematika, dengan konteks
selain matematika, dan dengan pengalaman hidup sehari-hari (NCTM, 2000:64).
Bahkan koneksi matematika sekarang dengan matematika jaman dahulu, misalkan
dengan matematika zaman Yunani, dapat meningkatkan pembelajaran matematika
dan menambah motivasi siswa (Banihashemi, 2003).
3. KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA
Kemampuan koneksi matematika menurut standar kurikulum NCTM
adalah:
1. Siswa dapat menggunakan koneksi antar topik matematika.
2. Siswa dapat menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu
lain.
3. Siswa dapat mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama.
4. Siswa dapat menghubungkan prosedur antar representasi ekuivalen.
5. Siswa dapat menggunakan ide–ide matematika untuk memperluas pemahaman
tetang ide–ide matematika lainnya.
6. Siswa dapat menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk
menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain.
7. Siswa dapat mengeksplorasi dan menjelaskan hasilnya dengan grafik, aljabar,
model matematika verbal atau representasi.
4. ASPEK KONEKSI MATEMATIKA
Menurut NCTM, koneksi matematika dibagi ke dalam tiga aspek yaitu:
1. Aspek koneksi antar topik matematika
Aspek ini dapat membantu siswa menghubungkan konsep–konsep atau
tema-tema matematika untuk menyelesaikan suatu situasi atau permasalahan
matematika.
Contoh I: Untuk menghitung sisa dari suku banyak
oleh maka langkah penyelesaiannya dapat dilakukan melalui proses
aljabar (substitusi) atau melalui proses bagan (pembagian bersusun, horner).
2. Aspek koneksi dengan disiplin ilmu lain.
Aspek ini menunjukkan bahwa matematika sebagai suatu disiplin ilmu,
selain dapat berguna untuk pengembangan disiplin ilmu yang lain, juga dapat
berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan bidang
studi lainnya.
Contoh: Untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan gerak
parabola pada bidang studi fisika, yaitu menghitung jarak terjauh dari sebuah batu
yang dilemparkan oleh seorang anak dengan kecepatan awal dan sudut elevasi
tertentu. Masalah ini berkaitan dengan konsep sudut rangkap pada trigonometri
dalam matematika.
3. Aspek koneksi dengan dunia nyata/koneksi dengan kehidupan sehari–hari.
Aspek ini menunjukkan bahwa matematika dapat bermanfaat untuk
menyelesaikan suatu permasalahan di kehidupan sehari–hari.
Contoh: Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan aritmatika
sosial, misalnya menghitung dan menentukan untung atau rugi dari suatu transaksi
jual beli.
Menurut Coxford (1995:4), terdapat tiga aspek yang berkaitan dengan
koneksi matematika, yaitu :
1. Penyatuan tema–tema
Penyatuan tema–tema seperti perubahan (change), data dan bentuk (shape)
dapat digunakan untuk menarik perhatian terhadap sifat dasar matematika yang
saling berkaitan. Gagasan tentang perubahan dapat menjadi penghubung antara
aljabar, geometri, matematika diskrit dan kalkulus.
Contoh: Bagaimana kaitan antara laju perubahan tetap dengan garis dan
persamaan garis? Bagaimana keliling suatu bangun datar dapat berubah ketika
bangun datar tersebut ditranformasikan? Apakah artinya laju perubahan sesaat
dari suatu fungsi di suatu titik? Setiap pertanyaan tersebut memberikan
kesempatan untuk mengaitkan topik–topik matematika dengan
menghubungkannya melalui tema perubahan. Tema lain yang memberikan
kesempatan yang luas untuk membuat koneksi matematika adalah data. Misalnya
data berpasangan menjadi konteks dan motivasi untuk mempelajari fungsi linear
karena data berpasangan sering ditampilkan dengan grafik fungsi.
2. Proses matematika
Proses matematika meliputi: representasi, aplikasi, problem solving dan
reasoning. Empat kategori aktivitas ini akan terus berlangsung selama seseorang
mempelajari matematika. Agar siswa dapat memahami konsep secara mendalam,
mereka harus dapat membuat koneksi di antara representasi. Aktivitas aplikasi,
problem solving dan reasoning membutuhkan berbagai pendekatan matematika
sehingga siswa dapat menemukan koneksi. Sebagai contoh: untuk mencari
turunan dengan menggunakan definisi fungsi, siswa harus mengaplikasikan limit
dan komposisi fungsi. Komposisi fungsi dengan polinom berderajat besar
melibatkan ekspansi binomial, yang koefisiennya dapat diperoleh melalui
perhitungan kombinatorik. Aktivitas problem solving seperti pencarian nilai
optimum melibatkan pemodelan, representasi aljabar atau kalkulus. Sedangkan
aktivitas reasoning seperti pembuktian pada rumus–rumus turunan.
3. Penghubung–penghubung matematika
Fungsi, matriks, algoritma, variabel, perbandingan dan transformasi
merupakan ide- ide matematika yang menjadi penghubung ketika mempelajari
topik–topik matematika dengan spektrum yang luas.
5. Materi dan Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi ini adalah ceramah,
diskusi dan tanya jawab. Materi yang disampaikan meliputi:
1. Pengertian dan pentingnya koneksi matematika.
2. Aspek koneksi matematika
Narasumber/pemateri menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya
jawab tentang pengertian dan pentingnya koneksi matmatika serta aspek koneksi
matematika.
6. Hasil yang diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Siswa dapat menggunakan koneksi antar topik matematika.
2. Siswa dapat menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu
lain.
3. Siswa dapat menggunakan ide–ide matematika untuk memperluas pemahaman
tetang ide–ide matematika lainnya.
4. Siswa dapat menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk
menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain.
5. Siswa dapat mengeksplorasi dan menjelaskan hasilnya dengan grafik, aljabar,
model matematika verbal atau representasi.
7. Jadwal
Adapun jadwal kegiatan sosialisasi koneksi matematika ini adalah sebagai
berikut:
Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Oktober 2014
No Pukul Materi Penanggung Jawab
109.00-09.15 Pembukaan Panitia
Sambutan I Ketua Panitia/ Salmah
Sambutan IIKetua Prodi Pendidikan Matematika/Tonaas Kabul, M. Si
Sambutan IIIDekan FKIP/ Hardianto, M.Pd
209.15-09.30 Rehat Panitia
309.30-11.00
Arti dan pentingya koneksi matematika
Suwandi, S. Pd
411.00-12.30 Aspek koneksi matematika
Hardianto, M. Pd/ Suwandi, S.Pd
8. Organisasi Pelaksana
Adapun personalia sosialisasi ini sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana : Suwandi, S. Pd
2.Anggota : Hardianto, M. Pd
3. Pembantu : Salmah
Syafri
Mustopa
9. Pembiayaan
Adapun biaya yang dibutuhkan pada kegiatan sosialisasi ini adalah:
No Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1. Spanduk 1 x 4 meter 1 buah Rp 30.000 Rp 120.000
2. Sertifikat peserta dan nara sumber/Pemateri
100 buah Rp 1.000 Rp 100.000
3. Sneck peserta/pemateri 100 orang Rp 2.500 Rp 250.000
4. Makan siang peserta 100 orang Rp 10.000 Rp 1.000.000
1. Total Rp 1.470.000
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSUL
Nama : Suwandi, S, PdNIDN : 9910676484Pangkat/ Golongan : Penata Muda/ IIIATempat/ Tanggal Lahir : Batang Samo/ 18 Januari 1987Jenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : DosenBidang Ilmu : Pendidikan MatematikaAlamat Kantor : Kampus Universitas Pasir Pengaraian
Desa Rambah Kec. Rambah Hilir Kab. Rokan Hulu
No. Telp/ HP : 085271520730Alamat Rumah : Desa Suka Maju kec. Rambah SamoRiwayat Pendidikan :No Tahun Gelar Institusi1 2004 Sarjana Pendidikan (S.Pd) Universitas Negeri Padang2 2010 Magister Pendidikan (M.Pd) Universitas Negeri Padang
Riwayat PekerjaanNo Tahun Pekerjaan1 2004 - sekarang Dosen Universitas Pasir Pengaraian2 2004 - sekarang Dosen Luar Biasa STAI Tuanku Tambusai
Pasir Pengaraian, September 2014
Hardianto, M.Pd NIDN. 1024048201