Top Banner
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN Refarat UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JANUARI 2015 MAKASSAR SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS PADA ANAK OLEH GHULAM AHMAD MUBARA! 105"2 01#$ 10 PEMBIMBING %r& I'%r(at) S(a)f*+, S-&A DIBA.AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015
24

Print Sle

Oct 05, 2015

Download

Documents

barue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
OLEH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 
 Nama : G/*+a A/a% M*ara
Stambuk : 105"2 01#$ 10
Judul Laporan Kasus : S)3te)4 +*-*3 er)teat3*3
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran ni!ersitas "uhammadiyah "akassar#
"akassar$ Januari %&'(
 
KATA PENGANTAR 
)u*i syukur atas kehadirat Allah S+T karena segala limpahan rahmat dan hidayah,
 Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba,Nya sehingga
 penulis bisa menyelesaikan laporan kasus ini dengan *udul S)3te)4 +*-*3 er)teat3*3#
Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di
-agian Ilmu Kesehatan Anak#
-erbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas rlaporan kasus ini# Namun
 berkat bantuan$ saran$ kritikan$ dan moti!asi dari pembimbing serta teman,teman sehingga
tugas ini dapat terselesaikan#
)enulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih banyak kepada %r& A&
I'%r(at) S(a)f*+, S-& A selaku  pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan
tekun dan sabar dalam membimbing$ memberikan arahan dan koreksi selama proses
 penyusunan tugas ini hingga selesai#
)enulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih *auh dari yang diharapkan$ oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran demi
 perbaikan dan kesempurnaan tugas ini#
Semoga laporan kasus ini berman.aat bagi pemba/a umumnya dan penulis se/ara
khusus#
4# -A- II : )2"-A3ASAN
F# 4# Arthritis Lupus ##############################################################################
F# 8# Fenomena 9aynaud #######################################################################
3# 4# <bat,<batan Imunosupresi. ######################################################
3# (# )lasmapharesis ###########################################################################
I# )rognosis ###################################################################################################
Systemi/ Lupus 2rythematosus 6SL27 adalah penyakit autoimun kronis yang dapat
melibatkan berbagai sistem organ$ dan dapat menyebabkan morbiditas yang signi.ikan dan
 bahkan kematian= '%
<rgan yang sering terkena yaitu sendi$ kulit$ gin*al$ otak$ hati$ dan lesi dasar pada
 pada organ tersebut adalah suatu !askulitis yang ter*adi oleh karena pembentukan dan
 pengendapan kompleks antigen,antibodi# SL2 ditandai dengan pembentukan berma/am,
ma/am antibodi yang ditu*ukan terhadap komponen inti sel$ yaitu 0NA$ 9NA$ dan
nukleoprotein# Kadang,kadang awalnya hanya satu organ yang terkena selama beberapa
 bulan atau tahun yang kemudian berkembang ke beberapa organ lain#'
)enyakit lupus *uga dapat ditemukan pada semua kelompok usia dimana banyak 
mengenai usia produkti. yaitu antara usia %' sampai (& tahun dengan pre!alensi ' sampai
4> dalam '&&#&&& penduduk pada suku A.ro,Karibia# 0i 2ropa tara$ pre!alensi penyakit
lupus berkisar 4& kasus per '&&#&&& penduduk dan %&& kasus per '&&#&&& penduduk 
ditemukan pada orang dengan kulit hitam#"eskipun penyakit ini merupakan penyakit
autoimun$ akan tetapi terdapat peran eksogen misalnya lingkungan 6ultra!iolet$ hormon7
maupun .aktor endogen seperti .aktor geneti/# 4
"endiagnosis SL2 pada anak *uga tidaklah mudah# )ada banyak kasus$ dapat mun/ul
ge*ala seperti demam$ nyeri sendi$ arthritis$ ruam kulit$ nyeri otot$ lelah$ dan kehilangan berat
 badan yang nyata# Semua ge*ala ini tentunya tidak spesi.ik# 0ibutuhkan beberapa
 pemeriksaan laboratorium untuk mendukung maupun menyingkirkan diagnosisnya#
0iagnosis dini sangat penting dalam menentukan terapi yang tepat untuk meminimalkan
kemungkinan komplikasi yang dapat timbul# SL2 pada anak biasanya lebih parah daripada
 pada orang dewasa$ dari segi onset dan per*alanan penyakit#%
Lupus adalah penyakit kronik yang tingkat penyebaran dan remisinya tidak dapat
diprediksi# Sekali anak didiagnosis dengan SL2 maka ia membutuhkan dukungan
keluarganya dan penanganan multidisiplin ilmu dalam men*alani kehidupan dengan
 penyakitnya tersebut# +alaupun beberapa literatur mengatakan bahwa SL2 tidak ada obatnya$
namun hasil pengobatan *angka pan*ang pada anak dengan SL2 dapat memberi hasil yang
 
Sistemik Lupus 2ritematosus adalah penyakit multi organ yang berdasarkan kelainan
immunologik# <rgan yang sering terkena yaitu sendi$ kulit$ gin*al$ otak$ hati$ dan lesi
dasar pada pada organ tersebut adalah suatu !askulitis yang ter*adi oleh karena
 pembentukan dan pengendapan kompleks antigen,antibodi# SL2 ditandai dengan
 pembentukan berma/am,ma/am antibodi yang ditu*ukan terhadap komponen inti sel$
yaitu 0NA$ 9NA$ dan nukleoprotein# Kadang,kadang awalnya hanya satu organ yang
terkena selama beberapa bulan atau tahun yang kemudian berkembang ke beberapa organ
lain# penyakit sistemik ini *uga 9iwayat Alamiahnya tidak dapat di ramalkan seiring
 progresi.$ berakhir dengan kematian *ika tidak diobati# tetaoi dapat mereda se/ara spontan
atau tetap membara selama bertahun, tahun# SL2 pada anak umumnya lebih akut dan
lebih memberat dari pada SL2 pada orang dewasa# # %$?
B& ETIOLOGI
2tiologi L2S masih belum *elas$ namun telah terbukti bahwa L2S merupakan
interaksi antara .aktor genetik 6disregulasi imun$ hormon7 dan lingkungan 6sinar @-$
obat7$ yang berakibat pada terbentuk lim.osit T dan - autoreakti. yang persisten#>
0iagnosis L2S pada anak ditegakkan dengan terpenuhinya paling sedikit 4 dari ''
kriteria klasi.ikasi yang dibuat oleh Ameri/an 5ollege o. 9heumatology '?>%$ dengan
sensiti!itas ?8 dan spesi.isitas '&&#1 0emam intermiten atau menetap$ lelah$ berat
 badan turun$ dan anoreksia merupakan ge*ala L2S yang akti.# Kelainan dapat ter*adi pada
mukokutan 6ruam malar$ lesi diskoid$ aloplesia$ ulserasi mukosa mulutB nasal7$
muskuloskeletal 6artralgia$ artritis7$ gin*al 6hematuria$ proteinuria$ hipertensi7$ susunan
sara. pusatBSS) 6ke*ang$ psikosis$ halusinasi7$ *antung 6perikarditis7$ pare 6pleuriti/7$
sindrom$ anti.os.olipid 6tromboemboli7$ !askulitis$ mata 6mata kering7$ dan
gastrointestinal 6mual$ hepatitis7#'1
 pada SL2 yaitu dis.ungsi sel T$ produksi autoantibodi$ pembentukan kompleks imun$
hipokomplementemia yang akhirnya menyebabkan kerusakan *aringan sampai saat ini
 belum dapat dipastikan# -eberapa .akta telah ditemukan tetapi belum merupakan suatu
hipotesis yang men/akup semuanya# Agaknya etiologi SL2 merupakan multi.aktor#'
 
6& EPIDEMIOLOGI
Lupus adalah penyakit yang langka$ namun tidak *arang# Ke*adian lupus *arang pada
anak usia sekolah$ namun .rekuensinya meningkat pada rema*a#
Insidens L2S pada anak sebesar '&,%& kasusB'&&#&&& anak dan sangat *arang ter*adi
sebelum usia ( tahun$ sedangkan pada perempuan umumnya ter*adi pada usia sesudah
 pubertas dan sebelum menopause#',4 )erbandingan *umlah pasien perempuan dan laki,
laki antara (,'&:' tampaknya hormon estrogen yang berlebih dan akti!itas androgen yang
inadekuat mengganggu respons imun# )enyakit L2S lebih sering ter*adi pada keluarga
dengan riwayat L2S atau penyakit autoimun lainnya# )eran .aktor genetik pada L2S
terletak pada gen dalam ma*or histo/ompatibility /ompleC$ haplotipe yang rentan adalah
09-'D&> dan 09-'D&1 '1
 Ne.ritis lupus maupun L2S pada umumnya terutama ditemukan pada anak 
 perempuan# 0itemukan setelah umur '& tahun# Sangat *arang pada anak kurang dari (
tahun meskipun ada laporan kepustakaan pada anak umur % tahun# 0i amerika serikat
 *umlah pasie L2S pada beberapa 9AS di Amerika menu*ukkan bahwa anak perempuan
 berumur antara '&,'% tahun adalah 4$4 per '&&#&&& pada anak kulit putih# 1' per '&&#&&&
 pada anak oriental 6asia7 '?$ >8 per '&&#&&&anak kulit hitam# 0an '1 per '&&#&&& anak 
keturunan spanyol# )erbedaan insiden pada berbagai ra tersebut di perkirakan ter*adi oleh
karena perbedaan genetik dan ekspresi hormonal terhadap sistem imun# 'SL2 *uga di
mulai pada masa kanak,kaak biasanya pada anak yang berusia > tahun yang terkena
 biasanya anak perempuan 6> : '7 pada semua kelompok umur# Namun pada kelompok pre
 puberitas rasionya 1 : '# Semua ras dapat terkena dan pre!alensinya lebih tinggi pada ras
yang berkulit gelap# Amerika latin# Asia dan beberapa suku asli amerika# '$?
D& PATOGENESIS 1,#
SL2 adalah penyakit autoimun yang mengenai multipel organ# Kadang,kadang$ yang
menon*ol hanya satu organ tubuh yang terkena$ misalnya gin*al pada ne.ritis lupus$ tetapi
lambat laun organ,organ lain akan menyusul# ;ambaran klinis yang ditemukan ter*adi
akibat terbentuknya autoantibodi terhadap berbagai ma/am antigen *aringan#
Autoantibodi yang paling banyak ditemukan adalah terhadap inti sel$ yaitu terhadap 0NA
tubuh sendiri berupa anti 0NA double stranded   6ds,0NA7$ *uga anti 0NA  single
 stranded  6ss,0NA7#
;angguan imunitas pada SL2 ditandai oleh persistensi lim.osit - dan T yang bersi.at
autoreakti.# Autoantibodi yang terbentuk akan berikatan dengan autoantigen membentuk 
 
kompleks imun yang mengendap berupa depot dalam *aringan# Akibatnya akan ter*adi
akti!asi komplemen sehingga ter*adi reaksi in.lamasi yang menimbulkan lesi di tempat
tersebut#
Faktor keluarga yang kuat terutama pada keluarga dekat# 9esiko meningkat %(,(&
 pada kembar identik dan ( pada kembar diEygoti/$ diduga menun*ukkan kaitannya
dengan .aktor genetik# )enyakit lupus disertai oleh petanda penyakit genetik seperti
de.isiensi herediter komplemen 6seperti 5'$ 5'r$ 5's$ 54 dan 5%7 dan imunoglobulin
6IgA7$ atau ke/enderungan *enis .enotip 3LA 6,09% dan ,0917# Faktor imunopatogenik 
yang berperan dalam SL2 bersi.at multipel$ kompleks dan interakti.#
Jumlah sel - meningkat pada pasien dengan lupus yang akti. dan menghasilkan
 peningkatan kadar antibodi dan hipergamaglobulinemia# Jumlah sel - yang memproduksi
Ig; di darah peri.er berkorelasi dengan akti!itas penyakit# Akti!asi sel - poliklonal
disebabkan oleh antigen eksogen$ antigen yang merangsang proli.erasi sel - atau
abnormalitas intrinsik dari sel -# Antibodi Ig; anti,ds0NA dengan a.initas tinggi *uga
merupakan karakteristik$ yang disebabkan oleh hipermutasi somatik selama akti!asi sel -
 poliklonal yang diinduksi oleh .aktor lingkungan seperti !irus atau bakteri#
Selain memproduksi autoantibodi$ sel - *uga mempengaruhi presentasi antigen dan
respon di.erensiasi sel Th# ;angguan pengaturan produksi autoantibodi disebabkan
gangguan .ungsi 50>G$ natural killer /ell dan ine.isiensi *aringan idiotip,antiidiotip#
Imunoglobulin mempunyai struktur tertentu pada bagian determinan antigenik yang
disebut idiotip$ yang mampu merangsang respons pembentukan antibodi antiidiotip#
Sebagai respons tubuh terhadap peningkatan kadar idiotip maka akan dibentuk antiidiotip
yang bersi.at spesi.ik terhadap berbagai *enis struktur determin antigen sesuai dengan
 *enis idiotip yang ada# Se/ara teoritis mungkin sa*a salah satu dari antiidiotip mempunyai
si.at spesi.ik antigen diri hingga dengan pembentukan berbagai antiidiotip dapat timbul
akti!itas autoimun# )ersistensi antigen dan antibodi dalam bentuk kompleks imun *uga
disebabkan oleh pembersihan yang kurang optimal dari sistem retikuloendotelial# 3al ini
disebabkan antara lain oleh kapasitas sistem retikuloendotelial dalam membersihkan
kompleks interaksi antara autoantibodi dan antigen yang terlalu banyak# 0engan adanya
kadar autoantibodi yang tinggi$ pengaturan produksi yang terganggu dan mekanisme
 pembersihan kompleks imun yang terganggu akan menyebabkan kerusakan *aringan oleh
kompleks imun#
Selama per*alanan penyakit lupus tubuh membuat beberapa *enis autoantibodi
 
di*umpai pada penderita lupus adalah antibodi antinuklear 6autoantibodi terhadap 0NA$
9NA$ nukleoprotein$ kompleks protein,asam nukleat7# mumnya titer anti,0NA
mempunyai korelasi dengan akti!itas penyakit lupus#
-eberapa antibodi antinuklear mempunyai aksi patologis direk$ yaitu bersi.at
sitotoksik dengan mengakti.kan komplemen$ tetapi dapat *uga dengan mempermudah
destruksi sel sebagai perantara bagi sel makro.ag yang mempunyai reseptor F/
imunoglobulin# 5ontoh klinis mekanisme terakhir ini terlihat sebagai sitopenia autoimun#
Ada pula autoantibodi tertentu yang bersi.at membahayakan karena dapat berinteraksi
dengan substansi antikoagulasi$ diantaranya antiprotrombinase 6antibodi terhadap
glikoprotein trombosit7$ sehingga dapat ter*adi trombositopenia$ dan trombosis disertai
 perdarahan# Antibodi antinuklear telah dikenal pula sebagai pembentuk kompleks imun
yang sangat berperan sebagai penyebab !askulitis#
Autoantibodi pada lupus tidak selalu berperan pada patogenesis ataupun bernilai
sebagai petanda imunologik penyakit lupus# Antibodi antinuklear dapat ditemukan pada
 bukan penderita lupus$ atau *uga dalam darah bayi sehat dari seorang ibu penderita lupus#
Selain itu diketahui pula bahwa penyakit lupus ternyata tak dapat ditularkan se/ara pasi. 
dengan serum penderita lupus#
Adanya keterlibatan kompleks imun dalam patogenesis SL2 didasarkan pada adanya
kompleks imun pada serum dan *aringan yang terkena 6glomerulus renal$ tautan dermis,
epidermis$ pleksus koroid7 dan akti!asi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan
hipokomplemenemia selama .ase akti. dan adanya produk akti!asi komplemen#
-eberapa kompleks imun terbentuk di sirkulasi dan terdeposit di *aringan$ beberapa
terbentuk insitu 6suatu mekanisme yang sering ter*adi pada antigen dengan a.initas tinggi$
seperti ds0NA7# Komponen 5' dapat terikat langsung pada ds0NA dan menyebabkan
akti!asi komplemen tanpa bantuan autoantibodi#
Kompleks imun menyebabkan lesi in.lamasi melalui akti!asi kaskade komplemen#
Akibatnya terdapat .aktor kemotaktik 651a$ 5(a7$ adanya granulosit dan makro.ag
sehingga ter*adi in.lamasi$ seperti !askulitis# -eberapa .aktor terlibat dalam deposit
kompleks imun pada SL2$ antara lain banyaknya antigen$ respon autoantibodi yang
 berlebih dan penurunan pembersihan kompleks imun karena ine.isiensi atau kelelahan
sistem retikuloendotelial# )enurunan .ungsi ini dapat disebabkan oleh penurunan reseptor 
komplemen 59' pada permukaan sel# )ada lupus ne.ritis$ lesi gin*al mungkin ter*adi
 
imun#
)asien dengan SL2 akti. mempunyai lim.ositopenia T$ khususnya bagian 504G yang
mengakti!asi 50>G 6T,supressor7 untuk menekan hiperakti. sel -# Terdapat perubahan
6 shift 7 .enotip sitokin dari sel Th& ke sel Th%# Akibatnya sitokin /enderung untuk 
membantu akti!asi sel - melalui IL,'&$ IL,4$ IL,( dan IL,8#
Autoantibodi yang terdapat pada SL2 ditu*ukan pada antigen yang terkonsentrasi
 pada permukaan sel apoptosis# <leh karena itu abnormalitas dalam pengaturan apoptosis
mempunyai peranan penting dalam patogenesis SL2# )ada SL2 ter*adi peningkatan
apoptosis dari lim.osit# Selain itu$ ter*adi pula persistensi sel apoptosis akibat de.ek 
 pembersihan 6clearance7# Kadar 5' yang rendah men/egah ambilan sel apoptosis oleh
makro.ag# )eningkatan ekspresi -/l,% pada sel T dan protein Fas pada 50>G
mengakibatkan peningkatan apoptosis dan lim.ositopenia#
"eskipun hormon steroid 6 sex hormone7 tidak menyebabkan L2S$ namun mempunyai
 peranan penting dalam predisposisi dan dera*at keparahan penyakit# )enyakit L2S
terutama ter*adi pada perempuan antara menars dan menopause$ diikuti anak,anak dan
setelah menopause# Namun$ studi oleh 5ooper dkk menyatakan bahwa menars yang
terlambat dan menopause dini *uga dapat mendapat L2S$ yang menandakan bahwa
 pa*anan estrogen yang lebih lama bukan risiko terbesar untuk mendapat L2S#
Adanya de.isiensi relati. hormon androgen dan peningkatan hormon estrogen
merupakan karakteristik pada SL2# Anak,anak dengan SL2 *uga mempunyai kadar 
hormon FS3 6 Follicle-stimulating hormone7$ L3 6 Luteinizing hormone7 dan prolaktin
yang meningkat# )ada perempuan dengan SL2$ *uga terdapat peningkatan kadar '8 al.a
hidroksiestron dan estriol# Frekuensi SL2 *uga meningkat saat kehamilan trimester ketiga
dan postpartum# )ada hewan per/obaan hormon androgen akan menghambat
 perkembangan penyakit lupus pada hewan betina$ sedangkan kastrasi prapubertas akan
mempertinggi angka kematian penderita *antan#
Fakta bahwa sebagian kasus bersi.at sporadis tanpa diketahui .aktor predisposisi
genetiknya belum dapat diungkapkan se/ara *elas$ menun*ukkan .aktor lingkungan *uga
 berpengaruh# In.eksi dapat menginduksi respon imun spesi.ik berupa molecular mimicry
yang menga/au regulasi sistem imun#
 
E& MANIFESTASI KLINIS
)enyakit ini seringkali diawali dengan ge*ala yang samar,samar$ seperti demam$
.atigue$ dan kehilangan berat badan# Tanda dan ge*ala yang mun/ul pada anak tidaklah
sama dengan pada dewasa# Lupus yang dimulai pada masa anak,anak biasanya se/ara
klinis lebih berat# )ada penyakit yang sudah lan*ut dan berbulan bulan sampai tahunan
 barulah menun*ukkan mani.estasi klinis yang lebih spesi.ik dan lengkap serta /enderung
melibatkan multiorgan# %$8
0ua ge*ala yang sering mun/ul pada anak adalah ruam kulit dan arthritis# 9uam malar 
yang khas$ atau disebut butterfly rash 6ruam kupu,kupu7 mun/ul akibat adanya sensiti.itas
yang berlebihan terhadap /ahaya matahari 6 photosensitive7 dan dapat memburuk dengan
adanya in.eksi !irus atau stress emosional# 9uam ini tidak sakit dan tidak gatal# Jumlah
ruam men*adi sedikit pada lipatan nasolabial dan kelopak mata# 9uam lain biasanya
mun/ul pada telapak tangan$ serta telapak kaki# 9uam malar dapat sembuh sempurna
tanpa parut dengan terapi# "ungkin terdapat ulkus pada membran mukosa# 9ambut dapat
 berubah men*adi lebih kering dan rapuh$ bahkan sampai alopesia# Arthritis seringkali
mun/ul$ dan dapat berlan*ut men*adi pembengkakan sendi *ari,*ari tangan atau kaki# %$4$
Gaar 1 Butterfly rash 7r*a 4*-*84*-* 9 malar rash: -a%a a'a4 %e';a' +*-*3
"ani.estasi kulit didapatkan pada lupus diskoid dan biasanya dapat menyebabkan
 parut# )ada lupus diskoid$ hanya kulit yang terlibat# 9uam kulit pada lupus diskoid sering
ditemukan pada wa*ah dan kulit kepala# -iasanya berwarna merah dan mempunyai tepi
lebih tinggi# 9uam ini biasanya tidak sakit dan tidak gatal$ tetapi parutnya dapat
menyebabkan kerontokan rambut permanen# (,'& pasien dengan lupus diskoid bisa
men*adi SL2#
Gaar 2 R*a -a%a +*-*3 %)34)%
"ani.estasi klinis lain adalah petekie dan perdarahan karena trombositopenia# )ada
anak mungkin tidak ada ge*ala sistemik lain selain itu$ dan biasanya didiagnosis sebagai
 Idiopathic Thrombocytopenic Purpura 6IT)7# Kelainan neurologis dapat pula ditemukan
 pada sebagian anak# mumnya ge*ala berupa nyeri kepala yang tidak spesi.ik# Akhir,
akhir ini$ khorea lebih umum ditemukan sebagai mani.estasi klinis dari SL2 daripada
demam reumatik# 2nse.alopati$ myelitis atau polineuropati *arang ditemukan# Fenomena
9aynaud sering ditemukan pada anak dengan lupus$ biasanya dihubungkan dengan
krioglobulin# %$4
0iagnosis SL2 biasanya mulai dipertimbangkan pada seorang anak dengan sakit lebih
dari satu minggu yang tidak diketahui sebabnya# mumnya anak didiagnosis dengan
Hsuspe/t in.eksi !irusH sebelum akhirnya diagnosis lupus ditegakkan$ walaupun sangat
sedikit in.eksi !irus yang ge*alanya lebih dari seminggu$ dan kebanyakan in.eksi lain
 biasanya sudah dapat ditentukan sebabnya dalam minggu pertama# Anak dengan demam
dan kehilangan berat badan seringkali dipikirkan adanya keganasan atau penyakit
in.lamasi kronis lain 6misal: 5rohn disease$ atau !askulitis sistemik7# %
Tae+ 1 Ma')fe3ta3) 4+)')3 SLE 6yang di/etak tebal: paling sering ditemukan7(
Keadaan umum
"udah lelah
A+-e3)a
Lesi diskoid
Tenosino!itis
"iopati
U+3era3) ra+ %a' 'a3a+
A're43)a, -e'*r*'a' erat a%a', '(er) -er*t %)f*3
0ismotilitas eso.agus
Kardio!askuler 
Subklinis 6hanya kelainan pada tes .ungsi paru7
)neumonitis$ in.iltrat pulmoner$ atelektasis
Khorea
)apiloedema
Trombositopenia
 
0iagnosis lupus sering hampir dapat dipastikan pada keadaan lupus yang berat# )ada
kasus yang lebih ringan$ seringkali dokter kesulitan untuk menegakkan diagnosis#
Ameri/an 5ollege o. 9heumatology 6A597 membuat kriteria untuk klasi.ikasi SL2#
Tae+ 2 Kr)ter)a A6R 7Ameri/an 5ollege o. 9heumatology7 9e!isi  '??$ untuk 
Klasi.ikasi Lupus 2ritematosus Sistemik %
9uam malar 6butterfly rash7
Arthritis non,erosi. 
Antibodi anti.os.olipid 6G7$ berdasarkan:
Lupus antikoagulan
)ositi. palsu pada tes serologis untuk si.ilis dalam waktu 8 bulan
Tes antinuklear antibodi 6ANA7 positi. 
Jika didapatkan 4 dari '' kriteria diatas kapanpun dalam masa obser!asi penyakit$
 
;ambaran klinis pasien ne.ritis lupus sangat ber!ariasi$ karena kelainan patologi
anatomik gin*al pada NL dapat mengenai berbagai struktur parenkim gin*al$ yaitu
glomerulus$ tubulus dan pembuluh darah# "ulai dari tanpa kelainan pada urinalisis$ atau
hanya edema$ proteinuriaBhematuria ringan sampai gambaran klinis yang berat yaitu
sindrom ne.rotik$ glomerulone.ritis yang disertai penurunan .ungsi gin*al yang progresi.$
atau hipertensi yang dapat disertai ense.alopati hipertensi.# '
F& 2& L*-*3 D)34)%
Sebesar % sampai 1 lupus diskoid ter*adi pada usia dibawah '( tahun# Lesi kulit
diskoid pada pasien anak terdiri dari ber/ak eritema yang menimbul dengan adherent 
eratotic scaling   dan follicular plugging $ pada lesi lama dapat ter*adi parut atro.i dan
 banyak mun/ul pada kulit yang sering terkena sinar matahari$ sebagaimana halnya pada
 pasien dewasa# Lesi diskoid sering menyebabkan timbulnya *aringan parut dan dapat
kambuh kembali *ika pasien terpapar sinar ultra!iolet# Sekitar lupus diskoid akan
men*adi SL2 dalam waktu ( tahun# +alaupun belum ada penelitian yang menyebutkan
lupus diskoid dapat berkembang men*adi SL2 pada anak$ namun presentasi lupus diskoid
 pada anak yang /ukup *arang harus mendapatkan perhatian dari dokter yang merawat#
3asil pemeriksan laboratorium menun*ukkan adanya antibodi antinu/lear 6ANA7 yang
disertai peningkatan kadar Ig; yang tinggi dan leukopeni ringan# -ukti klinis dan
laboratoris lain yang menun*ukkan adanya penyakit sistemik penting untuk memantau
 progresi.itas penyakit ini men*adi SL2# 1$>
F& =& S)3te Saraf P*3at
;e*ala SS) mun/ul pada %& 1& pada anak dan dewasa dengan SL2$ dan dapat
melibatkan ge*ala,ge*ala neurologis atau psikiatrik# Tidak seperti mani.estasi penyakit
lain$ keterlibatan SS) dapat terlihat di tahun pertama penyakit pada (,>( pasien yang
akan berkembang men*adi penyakit SS)# ;e*ala SS) ber!ariasi mulai dari dis.ungsi
serebral global dengan kelumpuhan dan ke*ang sampai ge*ala .okal seperti nyeri kepala
dan kehilangan memori# ;e*ala neuropsikiatrik ada pada 11 8& pasien SL2 dewasa
dengan kelainan SS)#
 
Se/ara klinis$ ada banyak kemiripan SL2 dengan ge*ala SS) pada anak dan dewasa#
0iantaranya psikosis$ depresi$ organic brain syndrome$ dan dis.ungsi kogniti.# ;angguan
motorik 6khorea7 lebih sering pada anak$ mungkin berhubungan dengan adanya antibodi
anti,.os.olipid# Nyeri kepala *uga sering men*adi gela*a dari SL2 namun penyebab nyeri
kepala lain *uga tidak kalah banyaknya# Nyeri kepala ini harus dibuktikan bukan berasal
dari kelainan intrakranial$ biasanya disebabkan oleh trombosis !ena serebralis dan
hipertensi intrakranial# Trombosis !ena serebralis bisanya terkait dengan antibodi
anti.os.olipid# -ila diagnosa lupus serebralis sudah diduga$ kon.irmasi dengan 5T S/an
 perlu dilakukan# 1$>
F& "& Art/r)t)3 L*-*3
Artritis nonerosi. pada dua atau lebih persendian peri.er$ ditandai dengan nyeri tekan$
 bengkak atau e.usi# )ada lebih dari ?& pasien anak$ seringkali mun/ul poliarthritis yang
mengenai sendi,sendi besar maupun ke/il# Arthritis biasanya lebih mudah untuk diterapi$
dibandingkan dengan kelainan organ lain pada SL2# Tidak seperti reumatoid arthritis$
arthritis SL2 terasa sangat nyeri$ dan nyeri yang dirasakan pasien tidak sebanding dengan
temuan klinisnya yang terlihat ringan# )emeriksaan radiologi pada sendi yang terkena$
menun*ukkan osteopenia tanpa adanya perubahan pada tulang sendi# Anak dengan 9A
sendi poliartikular beberapa tahun kemudian dapat men*adi L2S# 1
F& 5& Ser3)t)3 L*-*3 7-+e*r)t)3, -er)4ar%)t)3:
9iwayat nyeri pleura atau terdengar  pleural friction rub atau terdapat e.usi pleura
 pada pemeriksaan .isik$ menun*ukkan adanya pleuritis pada pasien# Nyeri pleura adalah
nyeri dada yang ta*am$ yang diperburuk oleh batuk$ menarik na.as dalam dan perubahan
tertentu posisi tubuh# Atau dapat pula mun/ul sebagai perikarditis$ dibuktikan dengan
2K; atau terdengar  pericardial friction rub  atau terdapat e.usi perikardial pada
 pemeriksaan .isik# $>
F& $& Fe'e'a Ra('a*%
0itandai oleh keadaan pu/at$ disusul oleh sianosis$ eritema dan kembali hangat#
Ter*adi karena disposisi kompleks imun di endotelium pembuluh darah dan akti!asi
komplemen lokal#>
F& >& Ga';;*a' Dara/
Terdapat salah satu diantara kelainan darah ini: '7 Anemia hemolitik dengan
retikulositosis$ %7 Leukopenia 4&&&Bmm1  pada ' pemeriksaan$ 17 Lim.openia
'(&&Bmm1  pada % pemeriksaan$ 47 Trombositopenia '&&#&&&Bmm1  tanpa adanya
inter!ensi obat#>
Lupus neonatus$ merupakan komplikasi kehamilan yang mengenai *anin pada ibu
dengan SL2# -ayi,bayi yang terkena dapat menderita ruam$ trombositopenia atau blokade
 *antung kongenital$ kelainan hepar dan berbagai mani.estasi sistemik lainnya Sindrom
lupus neonatus dianggap disebabkan oleh .aktor,.aktor maternal pada *anin$ tetapi
 patogenesis yang tepat belum pasti#
ntuk menegakkan diagnosis lupus neonatus$ The 9esear/h 9egistry .or Neonatal
Lupus memberikan dua kriteria sebagai berikut :
'# Adanya antibodi (% k0 SSAB9o$ 8& k0 SSAB9o atau 4> k0 SS-BLa pada serum ibu#
%# Adanya blok *antung atau rash pada kulit neonatus#
)atogenesis blok *antung kongenital neonatus pada penderita L2S dengan anti
SSAB9o dan Anti SS-BLa positip belum *elas diketahui# "ekanisme yang diper/aya saat
ini adalah adanya trans.er antibodi melalui plasenta yang ter*adi pada trimester ke dua
yang menyebabkan trauma imunologik pada *antung dan sistem konduksi *antung *anin#
Sekali ter*adi tran.er antibodi ini maka kelainan yang ter*adi bersi.at menetap dan akan
mani.es pada saat bayi lahir# saha untuk menghentikan trans.er antibodi ini ke *anin
seperti pemberian kortiokosteroid$ gammaglobulin intra!ena atau plasmaparesis telah
gagal men/egah ke*adian blok *antung kongenital neonatal# <leh karena itu pemeriksaan
antibodi ini sangat penting untuk seorang ibu yang menderita SL2 dan ingin hamil#
H& PENATALAKSANAAN
Telah disebutkan bahwa angka mortalitas pada pasien lupus pada dekade terakhir ini
telah mengalami banyak perbaikan# 3al ini terutama disebabkan karena penggunaan obat
kortikosteroid dan sitostatik# ;e*ala ekstra renal akan /epat menghilang pada pemberian
kortikosteroid# )ada pasien dengan ge*ala ekstra,renal ringan$ tidak diperluka terapi
kortikosteroid$ /ukup diberi obat salisilat$ anti malaria 6hidroksi klorokuin7$ atau obat anti
in.lamasi non steroid# '
Jenis penatalaksanaan ditentukan oleh beratnya penyakit# Luas dan *enis gangguan
organ harus ditentukan se/ara hati,hati# 0asar terapi adalah kelainan organ yang sudah
ter*adi# Adanya in.eksi dan proses penyakit bisa dipantau dari pemeriksaan serologis#
"onitoring dan e!aluasi bisa dilakukan dengan parameter laboratorium yang
dihubungkan dengan akti!itas penyakit#
)enyakit SL2 adalah penyakit kronik yang ditandai dengan remisi dan relaps# Terapi
suporti. tidak dapat dianggap remeh# 2dukasi bagi orang tua dan anak penting dalam
meren/anakan program terapi yang akan dilakukan# 2dukasi dan konseling memerlukan
tim ahli yang berpengalaman dalam menangani penyakit multisistem pada anak dan
rema*a$ dan harus meliputi ahli reumatologi anak$ perawat$ petugas sosial dan psikologis#
 Ne.rologis perlu dilibatkan pada awal penyakit untuk pengamatan yang optimal terhadap
komplikasi gin*al# 0emikian pula keterlibatan dermatologis dan nutrisionis *uga
diperlukan# )erpindahan terapi ke masa dewasa harus diren/anakan se*ak rema*a#%$1
H& 1& Krt)43ter)%
)rednison hampir selalu men*adi pilihan dalam penatalaksanaan SL2# "eskipun e.ek 
samping *angka pan*ang kortikosteroid banyak$ obat ini dianggap yang terbaik untuk 
ne.ritis lupus dan SL2 pada umumnya# 3arus dipertimbangkan pada anak$ bahwa e.ek 
samping kortikosteroid *angan sampai lebih buruk daripada penyakitnya itu sendiri# 3al
ini dapat menyebabkan anak men*adi tidak mau melan*utkan terapi yang di*alaninya# '$%
Karena e.ek sampingnya yang banyak$ dosisnya harus dikurangi segera setelah
mun/ul perbaikan se/ara klinis dan pemeriksaan laboratorium# )ada permulaan penyakit
anak biasanya diberikan *adwal minum obat prednison tiga kali sehari# )ada pertengahan$
dosis diturunkan namun tetap dilan*utkan# %
)emberian awal kortikosteroid dimulai dari dosis tinggi$ yaitu % mgBkg--Bhari atau
8& mgBm%Bhari 6maksimum >& mg#hari7 dan diturunkan se/ara bertahap bila terdapat
 perbaikan ge*ala penyakit$ proteinuria$ .ungsi gin*al$ normalisasi komplemen darah$ dan
 penurunan titer anti ds,0NA# )enurunan dosis berlangsung selama 4,8 minggu# 0osis
 prednison diturunkan se/ara bertahap sampai (,'& mgBhari atau &$',&$% mgBkg-- dan
dipertahankan selama 4,8 minggu# -ila tidak ter*adi relaps$ pemberian steroid diuah
man*adi selang sehari dan diberikan pada pagi hari# -ila timbul relaps$ dosis dinaikkan
lagi men*adi % mgBkg--Bhari#'
2.ek samping yang paling mengganggu pada usia rema*a terutama adalah peningkatan
 
intermitten intra!ena disertai suplementasi !itamin 0 dan kalsium bisa mempertahankan
densitas mineral tulang# Fraktur patologis *arang ter*adi pada anak SL2# 9esiko .raktur 
 bisa di/egah dengan intae  kalsium dan program exercise  yang lebih baik# "elalui
 program alternate$ e.ek samping steroid pada pertumbuhan bisa dikurangi# Sebelum
menetapkan e.ek obat$ penyebab endokrin seperti tiroiditis dan de.isiensi hormon
 pertumbuhan harus dieksklusi# Nekrosis a!askuler bisa ter*adi pada '&,'( pasien L2S
anak yang mendapat steroid dosis tinggi dan *angka pan*ang#> )ada beberapa anak$ pota
tidur dapat terganggu karena pengaruh kortikosteroid# Sebagian anak men*adi lebih
hiperakti.$ moody$ dan sulit memulai tidur# 3al ini dapat diatasi dengan memberikan
kortikosteroid malam hari lebih awal# -eberapa anak dengan terapi kostikosteroid dosis
tinggi mengalami peningkatan dalam .rekuensi -AK malam hari sehingga sulit untuk 
memulai tidur kembali# Jika ada e.ek negati. seperti ini$ dosis kortikosteroid dapat
disesuaikan# -eberapa e.ek samping kortikosteroid dapat dilihat pada tabel 4#
H& 2& H)%r4+r4*)'
3idroklorokuin mulai diberikan sebagai terapi standar$ digunakan pada lupus dera*at
sedang atau sebagai kombinasi dengan obat lain pada lupus yang berat# Ada beberapa
studi menun*ukkan pemakaian obat ini se/ara berkala dapat menurunkan resiko
kekambuhan penyakit# 3idroklorokuin *uga memiliki e.ek pada lipid plasma dan dapat
menurunkan resiko komplikasi kadrio!aksular# )emakaian *angka pan*ang
3idroklorokuin dapat menyebabkan retinopati$ namun resiko ini dapar diminimalisasi
dengan mengatur pemberian tidak lebih dari 8 mgBkg--Bhari# %
H& =& A3a a3et)+3a+)3)+at %a' at8at AINS
Asetil salisilat dosis rendah 61,( mgBkg--Bhari7 dapat digunakan sebagai pro.ilaksis
episode trombositopeni# -iasanya digunakan pada anak dengan antibodi anti.os.olipid
yang tinggi danBatau anak dengan lupus antikoagulan#
Anti in.lamasi non steroid 6AINS7 digunakan untuk ge*ala dan tanda pada
muskuloskeletal$ yang dapat men*adi parah se/ara tiba,tiba pada anak dengan terapi
 
)engobatan dengan agen imunosupresan 6sitostatik7 dipakai dalam kombinasi dengan
kortikosteroid# <bat yang paling sering dipakai adalah siklo.os.amid dan aEatioprin#
Indikasi pemakaian obat sitostatik adalah:
, -ila dengan kortikosteroid hasil yang didapat tidak memuaskan untuk 
mengontrol penyakit
, -ila timbul e.ek samping pada penggunaan kortikosteroid$ misalnya hipertensi
, -ila NL berat yaitu NL proli.erati. di.us$ se*ak awal diberikan kombinasi
kortikosteroid dan sitostatik#
-iasanya obat sitistatik diberikan se/ara oral$ tetapi akhir,akhir ini dilaporkan
 penggunaan sitistatik se/ara parenteral yaitu siklo.os.amid dengan /ara pulse terapi yaitu
dengan memberi bolus intra!ena &$(,' gramBm% se/ara in.us selama ' *am# )ada hari
 pemberian in.us anak dian*urkan sering ken/ing untuk men/egah timbulnya komplikasi
sistitis hemoragik#
Lehman dkk 6'?>?7 melaporkan hasil baik dengan pemberian  pulse  siklo.os.amid
sekali sebulan selama 8,'% bulan dengan hasil perbaikan .ungsi gin*al pada NL proli.erasi
di.us# 0osis yang dipakai adalah (&& mgBm% pada bulan pertama$ (& mgBm% pada bulan
kedua dan selan*utnya ' gramBm% 6dosis maksimal 4& mgBkg--7# )ada pasien dengan
kelainan .ungsi gin*al atau hepar hanya dipakai dosis (&& mgBm%# -ila *umlah leukosit
%&&&Bm% dosis tidak boleh dinaikkan$ dan bila '&&&Bm% dosis diturunkan '%( mgBm%# '
H& 5& P+a3a-/are3)3
Telah digunakan bertahun,tahun pada lupus yang re.rakter# Terkadang ada man.aatnya
terutama bila dikombinasi dengan kortikosteroid dosis tingi dan siklo.os.amid# Namun ini
 bukanlah terapi yang e.ekti.#%
H& $& S-+e'e4t)
ntuk anak dengan sitopenia re.rakter yang tidak responsi. dengan terapi standar 
untuk idiopatik trombositopenia$ splenektomi biasanya men*adi e.ekti.# Namun hal ini
meningkatkan resiko ter*adinya sepsis$ terutama dari kuman,kuman salmonella dan
 pneumokokus#%
 
H& >& Tra'3-+a'ta3) S*3* T*+a'; ata* Se+ P*'<a
Transplantasi Sumsum Tulang atau Sel )un/a se/ara autologous atau alogenik lebih
e.ekti. pada pasien dewasa# Terdapat angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi dengan
 pendekatan terapi sema/am ini$ sehingga ini merupakan pilihan terakhir# %
J& PROGNOSIS #
)enyakit lupus bere!olusi se/ara spontan dengan bangkitan serangan diselingi oleh
.ase remisi$ dengan masa dan kualitas yang ber!ariasi# "enurut Sibley$ bangkitan
diartikan sebagai eksaserbasi atau perkembangan tanda atau keluhan baru yang
memerlukan perubahan terapi# Fase remisi sebetulnya merupakan bentuk klinis yang
kurang ganas dengan gangguan predominan pada sendi dan kulit# -eberapa .aktor telah
dikenal dapat menimbulkan bangkitan akti!itas lupus di luar masa e!olusi spontan$ yaitu
 pa*anan sinar ultra!iolet$ in.eksi$ beberapa *enis obat tertentu seperti misalnya antibiotik 
yang membentuk siklus aromatik 6penisilin$ sul.a$ tetrasiklin7$ garam emas$ .enotiaEin$
dan antikon!ulsan$ serta kehamilan#
)ada masa reakti!asi yang mendadak$ gambaran penyakit berubah ber!ariasi dari
 bentuk yang semula *inak dapat men*adi ganas dengan komplikasi !iseral# Sebaliknya$
 bentuk yang ganas dapat dikontrol atau seperti sembuh di bawah pengobatan#
SL2 memiliki angka sur!i!al untuk masa '& tahun sebesar ?&# )enyebab kematian
dapat langsung akibat penyakit lupus$ yaitu karena gagal gin*al$ hipertensi maligna$
kerusakan SS)$ perikarditis$ sitopenia autoimun# Tetapi belakangan ini kematian tersebut
semakin menurun karena perbaikan /ara pengobatan$ diagnosis lebih dini$ dan
kemungkinan pengobatan paliati. seperti hemodialisis lebih luas#
In.eksi dan sepsis merupakan penyebab kematian utama pada lupus$ bukan hanya
akibat kortikoterapi tetapi *uga karena de.isiensi imun akibat penyakit lupusnya itu
sendiri# )engurangan risiko in.eksi hanya dapat dilakukan dengan pen/egahan terhadap
semua sumber in.eksi serta deteksi dini terhadap in.eksi#
Se/ara skematis e!olusi penyakit lupus memperlihatkan % pun/ak ke*adian kematian$
yaitu satu pun/ak prekoks akibat komplikasi !iseral yang tidak terkontrol$ dan satu
 pun/ak lain yang lebih *auh akibat komplikasi kortikoterapi#
)ada tahun '?>&,'??&$ !-year survival rates sebesar >1,?1# -eberapa peneliti
melaporkan bahwa 8,>( pasien L2S dapat hidup selama '& tahun sebesar >> dari
 pasien mengalami sedikitnya /a/at dalam beberapa organ tubuhnya se/ara *angka pan*ang
dan menetap#
Systemi/ Lupus 2rythematosus adalah suatu penyakit autoimun yang di/irikan oleh
adanya produksi antibodi yang tidak biasa dalam darah$ yaitu antibodi terhadap double
 stranded  0NA# SL2 delapan kali lebih banyak pada wanita daripada pria# )enyebab SL2
tidak diketahui$ namun$ keturunan$ !irus$ sinar ultra!iolet dan obat,obatan$ semuanya
dapat berperan#
Lebih dari '& pasien dengan lupus yang terbatas pada kulit akan men*adi SL2#
Sebelas kriteria dapat membantu dalam mendiagnosis SL2# )engobatan SL2 se/ara
langsung mengurangi peradangan danBatau tingkat akti.itas autoimun#
)asien dengan SL2 dapat men/egah kekambuhan dengan menghindari paparan
/ahaya matahari dan tidak menghentikan pengobatan dengan tiba,tiba serta memonitor 
kondisinya pada dokter#
DAFTAR PUSTAKA
'# Alatas$ 3usein$ dkk# %&&4#  "uu A#ar $efrologi Ana %disi &# Jakarta: -alai )enerbit
Fakultas Kedokteran ni!ersitas Indonesia#
%# "alleson$ )ete dan Jenny Tekano# %&&#  'iagnosis and (anagement of )ystemic
 Lupus %rythematosus in *hildren# From: Journal o. )ediatri/ and 5hild 3ealth '>:%#
)ublished by 2lse!ier Ltd#
1# ;itelman$ "arisa Klein$ et/# %&&%# )ystemic Lupus %rythematosus in *hildhood #
From Journal: 9heumati/ 0isease 5lini/s o. North Ameri/a# )ublished by +-S#
4# Friska Ji.anti# Alwi "appiasse# %&'& Studi 9etrospekti. Lupus 2ritematosus di
Subdi!isi Alergi Imunologi# -agian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 9S) dr#
+ahidin Sudirohusodo "akassar )eriode
(# +ebb$ Ni/holas and 9obert )ostlethwaite# %&&1# *linical Paediatric $ephrology +rd  
 %dition# SA: <C.ord ni!ersity#
8# Kusuma$ Anak Agung Ngurah Jaya# %&&#  Lupus %ritematosus )istemi pada
 ,ehamilan# 0ari: Jurnal )enyakit 0alam !ol > no# %# 0iterbitkan oleh: 0i!isi Feto
"aternal S"F <bstetri dan ;inekologi FK nudB9S) Sanglah$ 0enpasar#
# )an/a$ +idianto# %&&?# )ystemic Lupus %rythematosus )L%.# A!ailable on:
http:BBwidiantopan/a#blogdetik#/omBsystemi/,lupuserythematosus# A//essed at:
January$ 'th %&'&#
http:BB/hildren/lini/#wordpress#/omBsle,anak# A//essed at: January$ 'th %&'&#
?# Nelson$ +aldo 2$ et/# %&&%# $%L)/$ Ilmu ,esehatan Ana %disi 0!1 Jakarta: 2;5
'&# Anonim# %&&>#  Lupus %ritematosus )istemi1 A!ailable on:
http:BBwww#klikdokter#/omBsle# A//essed at: January$ 'th %&'&#
''# Isbagio 3$ Albar M$ Kas*mir YI$ et al# Lupus 2ritematosus Sistemik# %&&?# 0alam:
Sudoyo A+$ Setiyohadi -$ Alwi I$ et al$ editor# Ilmu )enyakit 0alam Jilid III# 2disi
kelima# Jakarta: Interna )ublishing %(8(,%(?#
'%# 0eborah "# Kamphuis S# %&'% # )ystemic Lupus %rythematosus in *hildren and
 Adolescents# )ediatr 5lin North Am #
'1# Sudewi N$ Kurniati N$ Suyako# "unasir M# ,arateristi linis sistemi lupus
eritromatous sistemi pada ana # %&&?# Srai pediatri# di!isi Alergi,imunologi
0epartemen Ilmu kesehatan anak Fakultas Kedokteran ni!ersitas indonesia#