Top Banner
MORFOLOGI & STRUKTUR BAKTERI A. SEJARAH BAKTERI Bakteri pertama kali ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani yang memiliki arti “small stick”. B. DEFINISI BAKTERI Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain. Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri, 1
47

print aku ya.docx

Sep 13, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MORFOLOGI & STRUKTUR BAKTERIA.SEJARAH BAKTERIBakteri pertama kali ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani yang memiliki arti small stick.B.DEFINISI BAKTERIBakteri, berasal dari kata Latin,bacterium(jamak, bacteria); adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri, Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin; yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti organisme.Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 m. Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau nukleus yangjelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :1.Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.2.Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, vakuola gas dan endospora.

C.MORFOLOGI BAKTERISecara harafiah,morfologiberarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentukorganisme, terutamahewandantumbuhandan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :1.Morfologi makroskopik(Kolonial morfologi)Karakteristik koloni : pengamatanpada plate agarColony's Shape, Ukuran, Edge / Margin, Chromogenesis / pigmentasi, Opacity, Ketinggian, Permukaan, Konsistensi, Emulsifiability, Bau2.Morfologi mikroskopis(Seluler morfologi)Struktur sel bakteri: pengamatandi bawah mikroskopdinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, vakuola gas dan endospora.

A.BENTUKAda 3 macam bentuk bakteri :1.Bentuk bulat (Kokus)Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk bentuk sebagai berikut:1.)Monokokus,berbentuk bulat, satu satu2.)Diplokokus,bentuknya bulat bergandengan dua dua.3.)Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.4.)Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.5.)Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah.6.)Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.7.)Mikrococcus, jika kecil dan tunggal2.Bentuk batang (Basil)Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang dan batang pendek, dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk batang dapat dibedakan lagi atas bentuk batang yang mempunyai garis tengah sama atau tidak sama di seluruh bagian panjangnya. Selain itu bakteri bentuk batang juga dapat dipisahkan sebagai berikut :a.Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnyaEscherichia colidanSalmonella typib.Diplobasil, berbentuk batang bergandengan dua duac.Streptobasil, berupa batang bergandengan seperti rantai. 3.Bentuk lengkung (Spiral)Di bagi menjadi:a.Koma (vibrio), berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nyaVibriocolerae, penyebab penyakit kolera.b.Spiral, berupa lengkungan lebih dari setengah lingkaran , contohnyaSpirillium minoryang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.c.Spiroooseta, berupa spiral yang halus dan lentur, contohnyaTreponema pallidum, penyebab penyakit sifilis

D.UKURAN BAKTERIUkuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran bakteri ada yang sangat kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa. Ukuran bakteri dinyatakan dengan satuan micron (micron = 0,001 mm). Pengukuran besarnya bakteri dapat dilakukan dengan okuler micrometer dan obyektif micrometer. Sebagai contoh adanya variasi ukuran bakteri dapat dilihat pada daftar berikut :NONAMA BAKTERIGARIS TENGAH ()PANJANG ()

1Eschericia coli0,51,0 - 3,0

2Proteus vulgaris0,5 11,0 - 3,0

3Salmonella thyposae0,6 - 0,72,0 - 3,0

4Streptococcus lactis0,5 1

5Staphyllococcus aureus0,8 1

6Bacillus subtrilis0,7 - 0,80,5 - 6,0

7Bacillus anthracis1 - 1,33,0 - 10,0

E.SUSUNAN SELSusunan sel bakteri terdiri dari :1.IntiAdanya inti pada bakteri dapat dibuktikan dengan mikroskop electron. Pada mikrograf electron, inti merupakan daerah yang tidak tembus cahaya electron. Ternyata bagian yang tidak tertembus elektron ini mnegandung asam deoksiribonukleat (ADN). Inti bakteri tidak memiliki membran sehingga termasuk organisme prokarion.2.SitoplasmaMerupakan isi sel yang disebut juga protoplasma. Protoplasma merupakan koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim, kalsium karbonat dan volutin. Bakteri sering menyimpan bahan cadangan makanan dalam bentuk granula-granula dalam sitoplasma.Volutin adalah suatu zat yang banyak mengandung asam ribonukleat (ARN) dan yang mudah menghisap zat warna tertentu., yaitu zat warna yang bersifat basa. Volutin terdapat pada basil difteri, dan tampak sebagai titik-titik berwarna-warni disebutgranila metakromatik.3.Lapisan PermukaanLapisan permukaan dapat berupa :a.Membrane selMembrane sel adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk menutrisi daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit, di samping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang. Membran Sel ini mempunyai sifat yang semipermeabel. Fungsi membrane sel:1.)Transpor bahan makanan secara selektif.2.)Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi.3.)Tempat ekspresibagi eksoenzim yang hidrolitik.4.)Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesa DNA.5.)Mengandung reseptor protein untuk sistem kemotaktikb.Dinding SelKebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Dinding sel ini berfungsi sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya serta mempertahankan tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20 atmosfir. Dinding bakteri tersebut terdiri dari lapisan peptidoglikan yaitu susunan yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari Nasetil glukosamin dan asam Nasetil muramat yang saling berikatan silang (cross linking) dengan ikatan kovalen. Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali padaMycoplasma.Fungsi dinding sel :1.Berperan dalam pembelahan sel.2.Pelaksanabiosintesa dinding sel itu sendiri.3.Determinan antigen permukaan bakteri.4.Pada gram(-) dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin.Dengan adanya peptidoglikan, bakteri terbagi dua yaitu bakteri:a.Gram positif yaitu bakteri yang bila diwarnai dengan kristal ungu atau jodium lalu dicuci dengan alcohol akan tetap mempertahankan warna ungu setelah pewarnaan. Hal ini terjadi karena bakteri gram positip mempunyai lapisan peptidoglikan yang lebih tebal.b.Gram negatif yaitu kebalikan gram positip di mana bakteri tersebut akan kehilangan warna ungunya setelah dicuci dikarenakan peptidoglikan gram negatip lebih tipis.Tabel perbedaan bakteri Gram positif dengan bakteri Gram negative :NOGRAM (+)GRAM (-)

1struktur dinding sel tebal, 15-80 nmstruktur dindng sel tipis, 10-15 nm

2dinding sel berlapis tunggal, monolayerdinding sel berlapis tiga, multilayer

3dinding sel mengandung lipid lebih normal (1-4 %)dinding sel mengandung lemak lebih banyak (11-22 %)

4mengandung asam teikoatmengandung lemak (lipopolisakarida)

5lebih rentan terhadap penisilinkurang rentan terhadap penisilin

6pertumbuhan dihambat oleh cat kristal violetpertumbuhan tidak dihambat oleh cat kristal violet

7komposisi nutrisi lebih rumitkompisisi nutrisi lebih sederhana

8lebih resisten terhadap gangguan fisiktidak resisten terhadap gangguan fisik

9resisten terhadap alkali (KOH 1%) larutresisten terhadap alkali (KOH 1%) lebih pekat

10tidak peka terhadap streptomisinpeka terhadap streptomisin

11toksin yang dibentuk endotoksin eksotoksintoksin yang dibentuk endotoksin

Tabel perbedaan bakteri BTA (+) dengan bakteri BTA (-) :NOBTA (+)BTA (-)

1memiliki lapisan lilin dan asam lemak mikolattidak memiliki lapisan lilin dan asam mikolat

2lipid mencapai 60 % dari berat dinding sel(-)

3tahan terhadap asamtidak tahan terhadap panas

F.STRUKTUR TAMBAHAN1.KapsulKebanyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel seluruhnya. Jika lapisan lendir ini cukup tebal, maka bungkus ini disebutkapsul.Lendir tidak mudah menghisap zat warna, hanya dengan pewarnaan yang khusus, lendir dapat terlihat. Kapsul berbeda dengan bahan lendir hasil metabolisme yang merupakan hasil sekresi.Beberapa bakteri ada yang membentuk lendir sebagai hasil sekresi, apabila ditumbuhkan pada media yang mengandung gula tertentu. Kapsul dan lendir dapat dibedakan dari segi morfologi dan biokimianya. Kapsul adalah bagian dari sel sedangkan lendir merupakan hasil sekresi.Fungsi kapsula pada bakteri selain untuk melindungi sel terhadap faktor-faktor lingkungan (misal terhdap kekeringan) juga bekerja sebagai pengikat antar sel. Kapsul mempunyai arti penting, karena erat hubungannya dengan sifat virulensi bakteri-bakteri patogen, apabila kehilangan kapsulnya maka akan turun virulensinya.2.FlagelFlagel adalah alat yang digunakan untuk gerakan bakteri. Semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian bakteri-bakteri yang berbentuk batang mempunyai flagel. Bakteri yang berbentuk coccus jarang sekali yang mempunyai flagel. Ukuran flagel sangat kecil dan tidak terlihat dengan mikroskop tanpa pengecatan. Tebal flagel antara 0,02 1 mikron, tergantung dari spesies bakteri, sedang panjangnya flagel biasanya melebihi panjangnya sel bakteri. Flagel terdiri dari bahan protein yang elastik, disebutflagelinyang mirip dengan myosin (suatu protein pada otot). Flagel berasal dari protoplasma, buka berasal dari dinging sel.Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitua.Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerakb.Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya.c.Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung tubuh bakteri.d.Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua ujungnya.e.Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya. 3.PiliPili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. Kebanyakan terdapat pada bakteri gram negative. Panjang pili berkisar antara 0,5 20 mikron. Pili tersusun melingkari sel, mempunyai jumlah kurang lebih 150 buah tiap sel.Pili mengandung suatu protein yang disebut pilin. Dalam garis besarnya dapat dikatakan, bahwa pili merupakan alat untuk melekat, misalnya dengan adanya pili sel-sel beberapa bakteri dapat melekat dekat permukaan medium cair di mana kadar oksigennya lebih baik.Pili juga dapat melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi perlekatan ini penting pada peristiwa konjugasi. Konjugasi adalah peristiwa penggabungan sel-sel jantan dengan sel-sel betina. Sel-sel bakteri jantan dilengkapi dengan pili khusus yang disebut pili kelamin (sex pilus). Pada waktu konjugasi sel ini melekat pada dinding sel betina.

4.EndosporaEndospora yaitu suatu benda berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat sangat membias cahaya, sukar dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar yang jelek. Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora bakteri mempunyai arti lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Bakteri yang membentuk spora adalah dari genusBacillusdanClostridium,selain itu juga beberapa spesies dariSarcina sp.Menurut KNAYSI, terjadinya spora atau sporulasi itu dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :1.)Tahap permulaan, mula-mula koloni menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat.2.)Setelah beberapa jam, terlihat adanya bahan-bahan lipoprotein yang menggumpal ke salah satu ujung sel, sehingga ujung itu tampak padat.3.)Maka timbullah bungkus yang menyerupai calon spora. Selubung terdiri dari 2 lapis, yaitu kulit luar disebut eksin dan kulit dalam disebut intin. Pada bebera spesies, inti itu menjadi dinding sel, apabila sel melanjutkan pertumbuhannya menjadi bakteri biasa.4.)Pada tahap yang terakhir, spora tampak berubah bentuk dan berubah volume. Endospora dapat tetap tinggal di salah satu ujung atau ditengah-tengah sel.Kedudukan spora bermacam-macam, ada yang terminal (jika kedudukannya di ujung), sentral (jika kedudukannya di tengah), dan sub terminal (jika kedudukannya diantara ujung dan tengah).

5.KlorosomKlorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.Contoh bakteri yang memiliki klorosam yaituRhodobacter sphaeroides.G.Cara Bakteri BerkembangbiakBakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan BakteriPertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :1. Suhu2. Derajat keasaman atau pH3. Konsentrasi garam4. Sumber nutrisi5. Zat-zat sisa metabolisme6. Zat kimiaPeranan BakteriDalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupunbakteriyangmerugikan,yaknisebagaiberikut:Bakteriyangmenguntungkansebagaiberikut:1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatankejudanyogurt3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan danAzotobacterchlorococcum.4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibiotic untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin.6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebabpenyakitlepra)3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antrakspadasapi)4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhanBakteri Berbahaya pada MakananSering tanpa kita sadari, makanan yang kita makan sehari-hari mengandung mikroorganisme yang dapat mengancam kesehatan bahkan jiwa kita, terutama makanan yang dimasak sembarangan. Secara alami, semua makanan mengandung sejumlah bakteri. Jenis bakteri ini akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit bila makanan yang dikonsumsi tidak diolah dan disimpan sebagaimana mestinya.Meskipun penyebaran penyakit yang ditimbulkan bakteri makanan ini tergantung pada usia, jumlah paparan dan tingkat imunitas seseorang, namun tidak ada salahnyawaspada.Berikut ini beberapa jenis bakteri berbahaya yang perlu diwaspadai dan cara mengatasinya ;

Campylabacterjejuni

Penyebaran: Daging sapi atau ayam yang terkontaminasi tinja/kotoran pada saat pemrosesan, air yang tidak dimasak dan susu yang tidak dipasteurisasi.

Gejala: diare yang terkadang disertai darah, kejang perut, sakit kepala dan merasa kedinginan.Gejala ini akan timbul dalam waktu 2-11 hari dan berlangsung selama1-2minggu.Pencegahan:Pastikan Anda mengolah daging atau ayam hingga matang sebelum dikonsumsiJangan meminum air mentah atau susu yang tidak dipasteurisasiCuci bersih pisau, talenan atau wadah yang bersentuhan dengan daging mentah

Gambar mikroskopis cahayaCampylabacter

Clostridiumbotulinum

Penyebaran: Bakteri ini biasanya terdapat pada daging semur atau masakan yang berkuah kental, makanan kaleng,. terutama bila mangkuk atau piring yang digunakan tidak steril atau bisa juga karena terlalu lama mendinginkan makanan

Gejala: Diare, mual-mual dan kram perut biasanya muncul dalam waktu 1-16 jam danberlangsungselama1-2hari.

Pencegahan:

Pertahankanagarmakanantetappanas.Pertahankan agar panas daging yang telah dimasak tetap di atas suhu 60 derajat celsius dan panaskan sekurang-kurangnya sampai pada 74 derajat celsius

Gambar ;Clostridium botulinum,menggunakan Mikroskop Cahaya

GambarMikroskop Elektron,tampak racun diproduksi saat bakteri berada dalam makanan,

PENJELASAN TAMBAHAN:Pada kasus intoksikasi melalui makanan, tidak ada kasus yang lebih berbahaya dibandingkan dengan botulisme. Penyebabnya adalah Clostridium botulinum. Botulisme ini sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Bakteri ini menghasilkan racun yang sangat berbahaya; 1 ons racun yang dihasilkan mampu membunuh semua penduduk negeri ini.Botulisme biasa terjadi karena mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi Clostridium botulinum. Botulisme dapat dihindari dengan memanaskan makanan sebelum dikonsumsi. Kasus kasus yang terjadi selalu berkaitan dengan mengonsumsi makanan dingin. Contohnya, kasus terbesar di Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1977 ketika 58 orang menderita botulisme setelah memakan makanan kaleng di sebuah restoran. Pada tahun 1982, seorang pria Belgia meninggal karena botulisme setelah makan makanan yang terbuat dari daging salmon kaleng yang telah terkontaminasi Clostridium botulinum.

Botulisme juga dapat terjadi pada bayi tapi, hal ini jarang terjadi. Hal ini tejadi sejak masa kehamilan enam bulan pertama. Selain itu, terdapat pula botulisme pada luka yang merupakan analog dari tetanus. Namun, botulisme pada luka ini sangat langka.Gambar :C. botulinum ketika tumbuh pada media laboratorium "egg yolk agar", tampak adanya zone presipitasi di sekitar koloni.

MACAM-MACAM TEKNIK PEWARNAANBAKTERIMikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan (Jimmo, 2008).Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana. Istilah pewarna sederhana dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja (Gupte, 1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat warna terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel microbe atau bagian-bagian sel microbe disebut teknik pewarnaan diferensial. Sedangkan pengecatan struktural hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga dapat membedakan bagian-bagian dari sel. Termasuk dalam pengecatan ini adalah pengecatan endospora, flagella dan pengecatan kapsul.(waluyo,2010)Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan. Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora, flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang, 2003)Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008).2.1 Macam-macam pewarnaan2.1.1 PewarnaanTujuan pewarnaan terhadap mikroorganisme ialah untuk :1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, maupun fungi.2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam jasad.4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat diketahui.Langkah-langkah utama teknik pewarnaan1. Pembuatan olesan bakteri, olesan bakteri tidak boleh terlalu tebal atau tipis2. Fiksasi, dapat dilakukan secara pemanasan atau dengan aplikasi bahan kimia seperti sabun, formalin, fenol.3. Aplikasi zat warna : tunggal, atau lebih dari 1 zat warnaTeknik pewarnaan dikelompokkan menjadi beberapa tipe, berdasarkanrespon sel bakteri terhadap zat pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan untuk pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram, dan pewarnaanacid-fast(tahan asam) untuk genusMycobacterium.Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan flagela, pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albert digunakan untuk melihat granula metakromatik(volutin bodies)padaCorynebacterium diphtheriae.Untuk semua prosedur pewarnaan mikrobiologi dibutuhkan pembuatan apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan beberapa teknik pewarnaan yang spesifik (Pelezar,2008).2.1.2 Macam-Macam PewarnaanSecara garis besar teknik pewarnaan bakteri dapat dikategorikan sebagai berikut :1. Pewarnaan sederhanaMenggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).Zat warna yang dipakai hanya terdiri dari satu zat yang dilarutkan dalam bahan pelarut. Pewarnaan Sederhana merupakan satu cara yang cepat untuk melihat morfologi bakteri secara umum. Beberapa contoh zat warna yang banyak digunakan adalah biru metilen (30-60 detik), ungu kristal (10 detik) dan fukhsin-karbol (5 detik).

2. Pewarnaan differensial bagi pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asamPewarnaan differensialPewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:Pewarnaan GramPewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteribakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau Gram.Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu : Zat warna utama (violet kristal) Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama. Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama. Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safraninPerbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif yaitu:Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu: Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 15 mm, berlapis tiga atau multilayer. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin. Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana. Tidak resisten terhadap gangguan fisik. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat Peka terhadap streptomisin Toksin yang dibentuk EndotoksinCiri-ciri bakteri gram positif yaitu: Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat. Bersifat lebih rentan terhadap penisilin. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit. Lebih resisten terhadap gangguan fisik. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut Tidak peka terhadap streptomisin Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

MEDIA DAN PENGGUNAAN1. BLOOD AGAR PLATEGuna: Untuk budidaya, isolasi dan deteksi aktivitas hemolitik dari streptococci, pneumococci dan teliti mikroorganisme tertentu.

2. CHOCOLATE AGAR PLATEGuna: Untuk isolasi dan budidaya berbagai mikroorganisme

3. MACCONKEY AGAR PLATE (MC)Guna: Untuk budidaya, isolasi selektif dan diferensiasi koli dan patogen enteric berdasarkan kemampuan memfermentasi laktosa. Laktosa organisme fermenting muncul sebagai merah untuk koloni merah muda. Laktosa-nonfermenting organisme muncul koloni sebagai tidak berwarna atau transparan

4. MUELLER-HINTON AGAR PLATE (MHA)Guna: Untuk pengujian kerentanan antimikroba dari berbagai nonfastidious, mikroorganisme yang tumbuh dengan cepat.

5. SALMONELLA-SHIGELLA AGAR PLATE (SS)Guna : Untuk isolasi selektif dan diferensiasi enterik pathogen basil, terutama yang termasuk ke dalam genus Salmonella. Media ini tidak direkomendasikan untuk isolasi primer spesies Shigella. Laktosa,fermentasi bakteri seperti Escherichia coli atau Klebsiella pneumonia muncul sebagai koloni merah muda atau merah kecil. Laktosa-nonfermenting bakteri seperti Spesies Salmonella, Proteus spesies dan spesies Shigella muncul sebagai tak berwarna koloni. Produksi H2S oleh spesies Salmonella bergantian pusat yang hitam koloni.

6. EOSIN METHYLEEN BLUE (EMB)Guna: Untuk isolasi, budidaya dan diferensiasi dari Gram-negatif bakteri enteric berdasarkan fermentasi laktosa. Bakteri yang memfermentasi laktosa, terutama bakteri coliform Escherichia coli,tampil sebagai koloni dengan kemilau metalik hijau atau biru-hitam untuk warna coklat. bakteri yang tidak memfermentasi laktosa muncul cahaya berwarna atau transparan ungu koloni

7. THIOSULFATE CITRATE BILE SALT SUCROSE AGAR PLATE (TCBS)Guna: Untuk isolasi selektif dan Vibrio cholerae Vibrio parahaemolyticus dari berbagai spesimen klinis dan epidemiologi investigasi.

8. SABORAUD DEXTROSE AGAR PLATEGuna: Untuk budidaya jamur patogen dan nonpathogenic, terutama dermatofita. Media dapat dibuat lebih selektif untuk jamur oleh selain antibiotik tertentu seperti kloramfenikol. Untuk budidaya ragi dan jamur filamen.

9. TRIPLE SUGAR IRON AGAR PLATE (TSIA)Guna: Untuk diferensiasi anggota basis Enterobacteriaceae pada fermentasi mereka laktosa, sukrosa dan glukosa dan produksi H2S.

10. MOTILITY INDOLE LYSINE MEDIUM (MOL Slant)Guna: Untuk budidaya dan diferensiasi anggota Enterobacteriaceae berdasarkan motilitas, aktivitas dekarboksilase lisin,deaminase lisin kegiatan dan produksi indole.

11. CHRISTENSEN UREA AGAR SLANTGuna: Untuk diferensiasi berbagai mikroorganisme, khususnya anggota Enterobacteriaceae, actinomycetes aerobik, streptokokus dan nonfermenting bakteri Gram-negatif, berdasarkan urease produksi.

12. SIMMONS CITRATE AGAR SLANTGuna: Untuk diferensiasi bakteri Gram-negatif berdasarka sitrat pemanfaatan. Bakteri yang dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon tunggal membiru menengah.

13. BILE ESCULIN AGAR SLANTGuna: Untuk isolasi identifikasi dan dugaan dari Enterococcus (Grup D streptococci).

14. 6.5 % NaClGuna: Untuk untuk budidaya dan diferensiasi bakteri berdasarkan kemampuan mereka untuk pertumbuhan pada toleransi 6,5% NaCl.

15. SELENITE-F BROTH (SF)Guna: Untuk isolasi dan budidaya spesies Salmonella dari kotoran dan lainnya spesimen.

16. THIOGLYCOLLATE MEDIUMGuna: Untuk budidaya baik organisme aerobik dan anaerobik dalam kinerja ujI sterilitas.

17. TRYPTICASE SOY BROTH (TSB)Guna: Untuk budidaya berbagai teliti dan nonfastidious mikroorganisme dari spesimen klinis dan dalam penyelidikan epidemiologis juga digunakan untuk estimasi cepat kualitas bakteriologis air.

18. PHENOL RED GLUCOSE (PR GLUCOSE)Guna: Untuk penentuan kemampuan mikroorganisme untuk fermentasi glukosa. Fermentasi ditentukan oleh produksi asam-menengah berubah kuning.

19. PHENOL RED MANNITOL (PR MANNITOL)Guna: Untuk penentuan kemampuan mikroorganisme untuk fermentasi manitol. Fermentasi ditentukan oleh produksi asam-menengah berubah kuning.

20. PHENOL RED SUCROSE (PR SUCROSE)Guna: Untuk penentuan kemampuan mikroorganisme untuk fermentasi sukrosa. Fermentasi ditentukan oleh produksi asam-menengah berubah kuning.

21. PHENOL RED LACTOSE (PR LACTOSE)Guna: Untuk penentuan kemampuan mikroorganisme untuk fermentasi laktosa. Fermentasi ditentukan oleh produksi asam-menengah berubah kuning.

22. OXIDATIVE FERMENTATION (OF GLUCOSE)Guna: Untuk membedakan bakteri Gram-negatif berdasarkan penentuan metabolisme oksidatif dan fermentasi glukosa. Bakteri fermentasi yang glukosa giliran kuning menengah.

23. LOWENSTEIN-JENSEN MEDIUMGuna: Untuk budidaya dan diferensiasi spesies Mycobacterium. M.tuberculosis muncul sebagai granular, kasar, koloni kering. M.kansasii muncul sebagai halus untuk koloni photochromogenic kasar. M.gordonae muncul sebagai mulus kuning-oranye koloni. M.avium muncul sebagai halus, tidak berwarna koloni. M.smegmatis muncul sebagai keriput, koloni putih krem.Juga digunakan untuk penanaman dan pemeliharaan spesies Gordona, Nocardia spesies, spesies Rhodococcus, dan paurometabolum Tsukamurella.

24. STUART TRANSPORT MEDIUMGuna: Untuk pengangkutan penyeka yang mengandung bahan klinis pernapasan atau saluran, dan organisme patogen enterik teliti lainnya.

25. KOVACS REAGENTGuna: Untuk penentuan bakteri yang memiliki nilai tryptophanase enzim mampu membelah triptofan, sehingga menghasilkan indol, asam piruvat dan amonia. Indol dapat dideteksi dalam medium tryptophan dengan memperhatikan pengembangan warna merah setelah menambahkan larutan yang mengandung p-Dimetilamino benzaldehida. (reagen Kovac's)

PENUTUPSecara harafiah,morfologiberarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentukorganisme, terutamahewandantumbuhandan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopis dan morfologi mikroskopis.Morfologi makroskopis mencakup morfologi koloni pada media plate. Sedangkan morfologi mikroskopis mencakup struktur bakteri saat diamati di bawah mikroskop seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus (pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.

DAFTAR PUSTAKAPusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.1989.Bakteriologi Klinik.Jakarta:Depkes RICrayonpedia.2010.Bentuk dan Ukuran Bakteri.http://www.crayonpedia.org/mw/1._Bakteri_10.1.diakses pada 9 Oktober 2012TonyB.2008.Bakteri, cirri-ciri, struktur, perkembangbiakan dan cara memanfaatkannya.http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/.Diakses 10 Oktober 2012

32