BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerim makanan atau bahan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat di katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat zat gizi dan zat zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yyang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Makanan yang kita makan tidak dapat di manfaatkan oleh tubuh dalam bentuk energy sebelum melalui proses pencernaan, arbsobsi, dan metabolisme. Tubuh memerlukan energi untuk fungsi fungsi fisiologis organ tubuh, pergerakan, mempertahankan temperature, fungsi kelenjar, kerja hormon, pertumbuhan, dan penggantian sel sel yang rusak Absorbsi merupakan pemindahan agen subtract seperti air, elektrolit, vitamin, dan nutrisi melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke cairan interstisial dari saluran pencernaan. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat zat lain
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerim makanan atau bahan bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat di katakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat zat gizi dan zat
zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yyang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit.
Makanan yang kita makan tidak dapat di
manfaatkan oleh tubuh dalam bentuk energy sebelum
melalui proses pencernaan, arbsobsi, dan
metabolisme. Tubuh memerlukan energi untuk fungsi
fungsi fisiologis organ tubuh, pergerakan,
mempertahankan temperature, fungsi kelenjar, kerja
hormon, pertumbuhan, dan penggantian sel sel yang
rusak
Absorbsi merupakan pemindahan agen subtract
seperti air, elektrolit, vitamin, dan nutrisi
melewati membrane epithelium digestif dan masuk ke
cairan interstisial dari saluran pencernaan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari nutrisi ?
2. Apa saja elemen – elemen nutrisi ?
3. Apa saja keseimbangan energi?
4. Bagaimana status nutrisi ?
5. Bagaimana pengkajian pada kasus nutrisi ?
6. Bagaimana diagnosa keperawatan dan intervensi
pada kasus nutrisi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian nutrisi
2. Mengetahui elemen – elemen nutrisi
3. Mengetahui keseimbangan energi
4. Mengtahui status nutrisi
5. Mengetahui pengkajian pada kasus nutrisi
6. Mengetahui diagnosa keperawatan dan intervensi
pada kasus nutrisi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat zat lain
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerim makanan atau bahan bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat di
katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat zat gizi3
dan zat zat lain yang terkandung, aksi, reaksi,
dan keseimbangan yyang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit.( tarwoto dan watonah )
B. Elemen – Elemen Nutrisi
Tubuh memerlukan nutrisi untuk kelangsungan
fungsi – fungsi tubuh. Zat gizi berfungsi sebagai
penghasil energi bagi fungsi organuntuk
pergerakan, serta kerja fisik. Sebagian zat gizi
berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan
tubuh serta berperan sebagai pelindung dan
pengatur.
Elemen nutrisi terdiri atas karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh.
Karbohidrat akan terurai dalam bentuk glukosa yang
kemudian di manfaatkan tubuh dan kehilangan
glukosa akan di simpan di hati dan jaringan otot
dalam bentuk glikogen.
a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat di
golongkan menjadi tiga jenis yaitu
monosakarida, disakarida, dan poliskarida.
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis
karbohidrat yang paling sederhana dan
4
merupakan molekul yang paling kecil.
Dalam bentuk ini karbohidrat dapat di
serap oleh pembuluh darah di usus.
Jenis monosakarida adalah glukosa,
dektrosa yang terdapat pada buah
buahan dan sayur sayuran frutkosa yang
banyak terdapat pada buah – buhan,
sayuran dan madu, serta galaktosa yang
merupakan pemecah dari disakarida.
2. Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa,
maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan
maltosa banyak terdapat pada makanan
nabati, sedangkan laktosa merupaka
jenis gula dalam air susu baik pada
susu ibu maupun susu hewan.
3. Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa
molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati,
glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
1. Sumber energi yang murah
2. Sumber energi utama bagi otak dan
syaraf
3. Cadangan untuk tenaga tubuh
4. Pengaturan metabolism lemak
5
5. Efisiensi penggunaan protein
6. Memberikan rasa kenyang
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat berasal dari makanan
pokok, umumnya berasal dari tumbuh tumbuhan
seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain lain. Sedangan karbohidrat
pada hewani berbentuk glikogen
d. Pencernaan karbohidrat
Pencernaan karbohidrat dilakukan secara
mekanik dan kimia. Pencernaan secara mekanik
melibatkan gerakan otot otot, untuk
mengunyah, merobek, mendorong, dan menelan
makanan sehingga menjadi bagian bagian kecil
atau halus. Pencernaan karbohidrat secara
mekanik terjadi di mulut, lambung, dan usus
halus. Pencernaan karbohidrat secara kimia
melalui bantuan enzim amilase saliva yang
diaktifkan oleh HCL, enzim enterokinase yang
di hasilkan oleh usus dengan mengaktifkan
maltose, laktosa, dan sukrosa untuk mengubah
untuk menjadi gula sederhana. Enzim lain yang
berperan dalam pencernaan karbohidrat adalah
pankreatik alfa amilase yang di hasilkan oleh
pakreas dan berfungsi mencegah pati menjadi
maltose yang selanjutnya akan di ubah menjadi
glukosa
6
e. Absorbsi karbohidrat
Karbohidrat belum dapat di absorbsi oleh usus
sebelum di pecah menjadi bagian bagian kecil
atau di cerna. Pencernaan karbohidrat
menghasilkan disakarida dan trisakarida dan
selanjutnya akan diubah menjadi glikogen
engan pengaruh insulin.
f. Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat merupakan sumber
energy utama tubuh. Hamper 80% energy
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram
karbohidrat akan dihasilkan 4 kilokalori
(kkal). Glukosa dapat berasal dari zat tepung
dan gula, asam amino, serta gliserol. Di
dalam tubuh, glukosa tersimpan dalam plasma
darah dalam bentuk glukosa darah, dan
kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan
di otot dalam bentuk glikogen. Setelah
kebutuhan energy terpenuhi, kelebihan glukosa
akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam
jaringan adiposa. Glukosa darah dipertahankan
secara optimal untuk kebutuhan energy seperti
otak dan fungsi organ yang lain.
Untuk dapat dimanfaatkan oleh sel dan
jaringan, karbohidrat harus diubah terlebih
dahulu menjadi glukosa. Proses metabolisme
glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme
7
utama, yaitu melalui proses aerob dan
anaerob. Proses metabolism aerob berlangsung
dengan menggunakan enzim di dalam mitokondria
dan dengan bantuan oksigen, sedangkang
metabolism anaerob berlangsung di dalam
sitoplasma. Glukosa berada dalam sel tubuh
dengan cara difusi yang dibantu oleh hormone
insulin. Insulin merupakan hormone yang
berfungsi dalam mempertahankan glukosa darah.
Jika insulin tidak ada atau kadarnya
berkurang, maka glukosa darah akan meningkat.
Kelainan yang ekstrem glikosa darah dapat
menimbulkan penurunan kesadaran, koma, dan
meninggal.
Metabolism karbohidrat terjadi melalui empat
proses sebagai berikut.
1. Glikogenolisis, yaitu perubahan dari
katabolisme glikogen menjadi glukosa,
karbon dioksida, dan air. Ketika glukosa
darah turun, maka glikogen akan dipecah
dengan bantuan enzim glikogen
fosforilase menjadi glukosa 1-fosfat,
selanjutnya menjadi glukosa 6-fosfat
yang kemudian dengan bantuan oksigen
diubah menjadi energy.
8
2. Glikogenesis merupakan proses anabolisme
atau pembentukan glikogen dari glukosa.
Ketika glukosa masuk dalam sel kemudian
di fosforisasi menjadi glukosa – 6 –
fosfat, kemudian di ubah menjadi glukosa
– 1 – fosfat, selanjutnya melalui
bantuan enzim glikogen sintase akan di
ubah menjadi glikogen. Sintesis dan
penyimpanan glikogen terjadi di hati dan
sel otot skeletal.
3. Glukoneogenesis adalah proses
pembentukan glukosa dari protein dan
lemak misalnya dari asam amino dan
gliserol. Ketika cadangan energy dan
karbohidrat menurun, maka untuk
mempertahankan glukosa darah terjadi
pemecahan lemak dan protein
4. Glikolisis merupakan proses pemecahan
glukosa menjadi asam piruvat dan molekut
atp. Pada proses glikolisis 1 molekul
glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada
rantainya (C6H12O6) akan terpecah menjadi
2 molekul piruvat yang memiliki 3 atom
karbon (C6H3O3). Proses glikolisis
terjadi di sitosol sel yang di percepat
oleh enzim spesifik.
2. Protein
9
Protein merupakan jenis unsur zat gizi yang sangat
berperan dalam penyusunan senyawa senyawa penting
seperti enzim, hormon, dan antibodi.
a. Jenis protein
Protein adalah senyawa kompleks, tersusun
atas asam amino atau peptida. Pada manusia
terkandung 22 jenis asam amino yang berbeda.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino. Berdasarkan sumbernya, asam amino di
kelompokkan menjadi dua macam yaitu asam
amino esensisal dan asam amino non esensial.
Asam amino esensial hanya terdapat di peroleh
dari luar tubuh seperti makanan karena tidak
dapat disintesiskan dalam tubuh, misalnya
lisin, triptofan, fenilalanin, dan leusin.
Sedangkan asam amino non esersial merupakan
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh
dari senyawa lain, misalnya glutamine,
alanin, hidroksisilin dan piruvat.
Tabel jenis asam amino
Asam amino
esensial
Asam amino non
esensialHistidin Alanin Isoleusin Arginin Leusin Asam aspartatLisin SitrulinMetionin Sistein
10
Fenilalanin SistineTreonin Asam glumamatTriptofan GlisinValin Hidroksilisin
HidroksiprolinSerin dan tiroksin
Berdasarkan susunan kimianya protein di
golongkan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Protein sederhana, yaitu jenis protein
yang tidak berkaitan dengan senyawa lain
seperti albumin dan globulin.
2. Protein bersenyawa protein ini dapat
membentuk ikatan dengan zat lain seperti
dengan glikogen membentuk glikoprotein,
dengan hemobglobin membentuk kromoprotein.
3. Turunan atau derivate dari protein,
termasuk dalam turunan protein misalnya
albuminosa, pepton dan gelatin.
b. Fungsi protein
1. Daam bentuk albumin berperan dalam
keseimbangan cairan yaitu dengan
meningkatkan tekanan osmotik koloid serta
keseimbangan asam dan basa
2. Perubahan dan pemelihraan jaringan tubuh
3. Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim
dan hormon
11
4. Sumber energi di samping karbohidrat dan
lemak ( lipid )
5. Dalam bentuk kromosom, protein berperan
sebagai tempat menyimpan dan meneruskan
sifat sifat keturunan.
c. Sumber protein
1. Protein hewani, yaitu protein yang berasal
dari hewan seperti susu, daging, telur,
hati, udang, kerang, ayam dan sebagainya.
2. Protein nabati, yaitu protein yang berasal
dari tumbuhan seperti jagung, kedelai,
kacang hijau, tepung terigu, dan
sebagainya.
d. Pencernaan protein
Jika ada makanan yang mengandung protein
masuk ke lambung, maka akan menstimulasi
produksi peptinogen oleh sel utama (chief
cell ) lambung. Pepsinogen dengan bantuan HCl
diaktifkan dengan cepat menjadi pepsin pada
pH di bawah 5,0 dan akan efektif pada pH 2,0.
Produksi pepsinogen di pengaruhi oleh adanya
hormon asetilkolin, gastrin, dan sekretin
selama ada makanan dan kerjanya di hambat
oleh keadaaan alkali seperti pada keadaan
keasman di usus. Pepsin mengubah protein
menjadi polipeptida, yaitu albuminosa dan
pepton. Di susus, albuminosa dan pepton akan
12
di ubah menjadi asam amino dengan bantuan
enzin tripsin dan pancreas.
e. Absorbsi protein
Setiap hari sekitar 200 gr asam amino di
absorbsi melalui ileum dan masuk ke kapiler
kalpiler darah vilis melalui proses difusi,
selanjtnya di bawa ke vena portahekatika.
Karena protein dapat larut dalam air sehingga
umumnya penyerapan dapat terjadi secara
sempurna, maka hamper tidak tersisa protein
makanan dalam fases.
f. Metabolisme protein
Protein merupakan sumber energy selain
karbohidrat dan lemak. Setiap 1 gr protein
akan menghasilkan 4 kkal. Setelah asam amino
diserap di usus dan masuk ke aliran darah
menuju ke hati, selajutnya akan di seber
keseluruh jaringan tubuh dan di manfaatkan
untuk mengganti sel sel yang rusak,
pembentukan protein plasma darah, serta
pembentukan enzim dan hormon.
Asam amino yang tidak dapat dipergunakan
akan di transportasikan kembali ke hati untuk
kemudian di lakukan katabolisme dengan
dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga
terpecah menjadi senyawa asam organik dan
amoniak (NH3). Asam organic seperti asam
13
keton akan di manfaatkan kembali untuk
pembentukan asam amino lainnya, sedangkan
amoniak akan di ubah menjadi urea dan di
buang melalui ginjal.
Apabila asam amino dari makanan
berlebihan atau melebihi kebutuhan tubuh,
maka kelebihan atau sisanya tidak dapat di
timbun, tetapi akan di ubah menjadi lemak
sebagai cadangan kalori tubuh.
g. Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan
protein adalah berikut ini.
1. Berat badan seseorang. Semakin besar berat
badanya kebutuhan akan protein juga lebih
bersar, hal ini sangat terkait dengan
semakin banyaknya jumlah sel dan jaringan
yang harus di pertahankan dan memperbaiki
jaringan yang rusak.
2. Aktivitas. Aktivitas membutuhkan tambahan
energi yang di antaranya berasal dari
protein.
3. Keadaan pertumbuhan. Bayi : 3 gr/kg BB,
anak anak : 1,75 – 2,5 gr/kg BB, dan pada
remaja sampai dengan usia lanjut kebutuhan
protein 1,25 – 1,75 gr/kg BB.
4. Pada wanita hamil ditambah 10 gr/ hari
5. Pada ibu menyusui ditambah 20gr/hari
14
6. Keadaan atau kondisi kesehatan, misalnya
sakit atau terjadi infeksi.
3. Lemak ( Lipid )
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang
menghasilkan jumlah kalori lebih besar dari
pada karbohidrat dan protein.
a. Jenis lemak
Berdasarkan ikatan kimianya lemak di
bedakan menjadi :
1. Lemak murni, yaitu lemak yang
terdiri atas asam lemak dan
gliserol. Asam lemak bebas dapat
dengan mudah menembus membrane
sel melalui proses difusi.
2. Lemak yang berikatan dengan unsur
lain seperti fosfolipid merupakan
senyawa ikatan lemak dengan garam
fosfor, glikolipid (senyawa
ikatan lemak dengan glikogen ),
serta lipoprotein ( senyawa
antara lipid dan protein ).
b. Fungsi lemak
1. Sebagai sumber energi, memberikan
kalori dimana dalam 1 gr lemak
pada peristiwa oksidasi akan
15
menghasilkan kalori sebanyak 9
kkal.
2. Melarut vitamin sehingga dapat di
serap oleh usus.
3. Untuk aktivitas enzim seperti
enzim fosfolipid
4. Penyusun hormon seperti
biosintesis hormon teroid.
c. Sumber lemak
Sumber lemak berasal dari nabati dan
hewani, lemak nabati mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh seperti pada
kacang kacanagan, kelapa, dan lain lain.
Sedangkan lemak hewani banyak mengandung
asam lemak jenuh dengan rantai panjang
seperti pada daging sapi, kambing, dan
lain lain
d. Pencernaan lemak
Pencernaan lemak di mulai di mulut
dengan bantuuan enzim lipase saliva yang
di hasilkan di sublingual, kemudian di
lambung dan duodenum dengan bantuan
enzim lipase yang di hasilkan oleh
pancreas. Enzim lipase di aktivkan oleh
adanya garam empedu yang masuk ke duo
denum. Lemak di cerna menjadi asam
lemak, monogsiklerida, dan kolesterol
16
dengan bantuan garam garam empedu dan
lipase lalu di serap ke darah menuju
hati.
e. Absorbsi lemak
Sekitar 80 gr/ hari lemak diabsorbsi
dalam usus khususnya di duodenum melalui
mekanisme difusi pasif. Asam lemak
dengan rantai pendek ( terdiri atas 10 –
12 atom karbon ) masuk ke jaringan
kapiler dan selanjutnya di bawa ke vena
porta hepatika sebagai asam lemak bebas.
Sedangkan asam lemak dengan rantai
panjang ( Lebih dari 12 atom karbon) di
sintesis kembali menjadi tridliserida,
kemudian bergabung bersama liprotein,
kolerol, dan fosfolipid membentuk
silomikron selanjutnya akan di absorbsi
oleh lakteal dari villi. Dari lakteal
kemudian masuk ke sirkulasi limfatik dan
selanjutnya masuk ke sirkulasi darah
f. Metabolisme lemak
Metabolisme lemak terjadi di hati,
ketika lemak di absorbsi di usus halus
atau di lepaskan dari jaringan adiposa,
gliserol, yang merupakan bagian dari
lemakndi pecah menjadi piruvat, asam
lemak, dan komponen lemak lainnya.
17
Ketika terjadi penurunan gula
darah, dimana cadangan karbohidrat dan
protein menurun, maka lemak di ubah
menjadi glukosa. Pada kondisi tertentu
oksidasi lemak menjadi tidak sempurna
dan menghasilkan keton dalam darah lebih
cepat dari yang diutuhkan sel untuk
sumber energi maka terjadi ketosis.
Karena keton berupa asam maka dapat
mengakibatkan asidosis metabolik dimana
pH darah menjadi turun. Pada kondisi ini
pernafasan pasien menjadi cepat untuk
membuang lebih banyak ion hydrogen.
Kondisi ketosis merupakan keadaan
kegawatan dimana orang yang mengalami
keracunan dan menurunnya kesadaran
sehingga dapat mengalami kematian.
Jika dalam makanan terdapat
kelebihan lemak dalam tubuh akan
disimpan dan akan di pergunakan sebagai:
1. Cadangan energi atau tenaga
2. Bantalan alat alat tubuh seperti
ginjal dan bola mata
3. Mempertahankan panas tubuh
karena lemak sebagai penghambat
panas ( konduktor yang buruk )
18
4. Perlindungan tubuh terhadap
trauma dan zat kimia yang
berbahaya
5. Pembentuk postur tubuh seperti
orang yang terlihat gemuk atau
kurus karena adanya lemak.
4. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organic yang di
butuhkan tubuh dalam jumlah kecil dan
tidak dapat di produksi dalam tubuh.
Vitamin sangat berperan dalam proses
metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator.
a. Jenis vitamin
Vitamin dikelompokan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
1. Vitamin yang larut dalam air seperti
vitamin B kompleks, B1 (Tiamin), B2 (
Riboflavin), B3 (niasin), B5(Asam
pontotenat),
B6(Piridoksin),B12(kobalamin), Asam
fosfat, dan vitamin C. Jenis vitamin
ini dapt larut dalam air sehingga
kelebihannya akan dibuang melalui
urine.
19
2. Vitamin yang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam lemak seperti
vitamin AD,E,dan K
b. Sumber dan fungsi vitamin
1. Vitamin B1, banyak terdapat pada biji
bijian tumbuhan seperti padi, kacang
tanah, kacang hijau, gandum , roti ,
sereal, jaringan tubuh hewan, ginjal
hati, dan ikan. Fungsinya adalah
mencegah terjadinya penyakit beri
beri, neuropati perifer, gangguan
konduksi sitem syaraf, dan
ensefalopati wernicke.
2. Vitamin B2, banyak terdapat pada
ragi, hari, ginjal, susu, keju,
kacang almond, dan yoghurt. Fungsinya
adalah memperbaiki kulit, mata serta
mencegah terjadinya
hiperbilirubinemia pada bayi baru
lahir yang mendapatkan fototerapi
3. Vitamin B3, banyak terdapat pada
berbagai jenis makanan dari hewani
dan nabati seperti sereal, beras,
kacang – kacangan. Fungsi vitamin ini
adalah menetralisasi zat racun,
berperan dalam sintesis lemak,
memperbaiki kulit dan syaraf, serta
20
sebagai koenzim pada banyak enzim
dehidroginase yang terdapat dalam
sitosol dan mitokondria.
4. Vitamin B5, sumber vitamin ini
melimpah di berbagai jenis makanan,
baik di tumbuhan maupun di hewani,
sehingga jarang terjadi kekurangan
vitamin B5, fungsinya sebagai
katalisator reaksi kimia dalam
pembentukan koenzim A yang berperan
dalam pembentukan energi (ATP).
5. Vitamin B6, vitamin ini banyak
terdapat pada hati, ikan, daging,
telur, pisang, dan sayuran. Fungsinya
berperan dalam proses metabolisme
asam amino, proses glikogenolisis
pembentukan antibodi, serta
regenerasi sel darah merah.
Kekurangan vitamin ini dapat
mengakibatkan dermatitis, bibir pecah
pecah, sariawan, anemia, dan kejang.
6. Vitamin B12, vitamin ini banyak
terdapat pada daging, ikan, kepiting,
telur, susu, dan tempe. Fungsinya
membantu pembentukan sel darah merah,
mencegah kerusakan sel darah merah,
21
mencegah kerusakan sel syaraf, dan
membantu metabolisme protein.
7. Vitamin C, sumbernya banyak pada
sayuran dan buah seperti jeruk,
mangga, tomat, stoberi, asparagus,
kol, susu, mentega, ikan dan hati.
Fungsinya membantu pembentukan
tulang, otot,dan kulit, membantu
penyerapan zat besi, serta melindungi
tubuh dari radikal bebas.
8. Asam folat, sumbernya terdapat pada
hati, daging, sayuran hijau, kacang
kacangan. Fungsinya dalam membantu
metabolisme, khususnya asam amino,
pematangan sel darah merah, serta
mencegah terjadinya penyakit jantung
bawaan. Kekurangan dapat
mengakibatkan anemia megaloblastik.
9. Vitamin D, sumber vitamin ini adalah
ikan, telur susu, keju, tahu, tempe.
Fungsinya adalah meningatkan
penyerapan kalsium, fosfor untuk
kekuatan tulang dan gigi, pengaturan
produk hormon, serta pengaturan kadar
kalsium darah.
10. Vitamin A, banyak terdapat pada
ikan, telur, daging, hati, susu,
22
wortel, labu, dan bayam. Fungsinya
membangun sel sel kulit, melndungi
sel retina dari kerusakan. Kekurangan
vitamin ini dapat mengakibatkan
gangguan penglihatan pada senja hari
( Rabun senja )
11. Vitamin E, sumbernya banyak
terdapat pada minyak sayur, alpukat,
kacang kacangan, sayuran, daging,
telur, susu, ikan. Manfaat vitamin
ini adalah sebagai anti oksidan
dengan cara memutuskan berbagai
rantai radikal bebas
12. Vitamin K, vitamin ini banyak
tedapat pada jaringan tanaman,
sayuran, dan hewan sebagai bahan
makanan, produksi oleh bakteri usus.
Fungsinya adalah membantu dalam
proses pembekuan darah dan jika
terjadi kekuranagan dapat
mengakibatkan penyakit perdarahan.
c. Absorbsi Vitamin
Vitamin yang larut dalam air seperti
vitamin B dan vitamin C, mudah di
absorbsi dalam epithelium mukosa usus
melalui proses difusi, kecuali vitamin
B12 yang hanya dapat di absorbsi dengan
23
bantuan intrinsic faktor yang dihasilkan
oleh sel pariental lambung. Vitamin B12,
diabsorbsi pada ileum terminal.
Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
seperti vitamin A,D,E,dan K akan
diabsorbsi dalam lemak seperti vitamin
A,D,E,K dan B12 yang di absorbsi dari
darah di simpan dalam hati dan kemudian
dipergunakan kembali jika di perlukan
oleh tubuh.
5. Mineral
Mineral adalah ion organik esensial untuk
tubuh karena peranannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia. Mineral dan vitamin
tidak menghasilkan energy, tetapi
merupakan elemen kimia yang berperan dalam
mempertahankan proses tubuh.
a. Jenis mineral
Berdasarkan kebutuhannya dalam
tubuh, mineral di kelompokan
menjadi dua yaitu :
1. Makromineral yaitu jumlah
kebutuhan mineral tubuh
terdiri dari 100mg/hari
seperti natrium (Na),
kalsium (Ca), fosfor (P),
24
kalium (K), klorida (Cr),
dan magnesium (Mg)
2. Mikromineral, yaitu jumlah
kebutuhan mineral kurang
dari 100mg/hari, seperti zat
besi(Fe), seng (Zn),
kronmium ( Cr), mangan (Mn),
tembaga (Cu), fluor ( F),
dan Yodium ( I ).
b. Fungsi mineral
Mineral berperan dalam tiga proses
berikut ini.
1. Pertukaran konsentrasi
osmotic cairan tubuh,
misalnya natrium dan klorida
yang berperan dalam
mempertahankan cairan
ekstrsel. Kalium sangat
penting dalam mempertahankan
konsentrasi osmotic
intrasel.
2. Proses fisiologis, variasi
dari ion ion berperan dalam
berbagai proses fisiologis
seperti mempertahankan
transmembran potensial,
pembentukan dan
25
mempertahankan tulang,
kontraksi otot, pembentukan
neurotransmitter,
pembentukan hormon,
pembekuan darah,transport
gas, dan sistem penyangga
( Buffer).
3. Sebagai kofaktor esensial
berbagai reaksi enzimatik,
seperti pada calcium –
dependent ATPase pada tulang
yang membutuhkan ion
magnesium. ATPase untuk
mengubah glukosa menjadi
asam piruvat membutuhkan ion
kalium dan magnesium.
c. Absorbsi mineral
Terjadi melalui proses difusi dan
transport aktif. Meningkatkan
absorbsi sodium di pengaruhi oleh
intake makanan yang tinggi natrium
dan pengaruh hormon aldosteron.
Peningkatan absorbsi di pengaruhi
oleh hormone paratiroid. Ion
klorida, yodium, bikarbonat, dan
nitrat diabsorbsi melalui proses
difusi, sedangkan sulfat dan fosfat
26
masuk ke epitel usus hanya dengan
transport aktif .
6. Air
Merupakan media transport nutrisi dan
sangat penting dalam kehidupan sel sel
tubuh.
Setiap hari sekitar 2 liter air masuk ke
tubuh kita melalui minum, sedangkan cairan
digestif yang di produksi oleh berbagai
saluran organ pencernaan sekitar 8 – 9
liter, sehingga sekitar 10 – 11 liter
cairan beredar dalam tubuh. Namun demikian
dari 10 – 11 liter cairan yang masuk hanya
50 – 200 ml yang dii keluarkan melalui
fases selebihnya direabsobsi
Absobsi air terjadi pada usus halus dan
usus besar dan terjadi pada saat proses
difusi
1. Jejunum : 5 – 6 liter/hari
2. Ileum : 2 liter/hari
3. Kolon : 1,5 liter/hari
C. Keseimbangan Energi
Energy dibutuhkan oleh tubuh untuk aktivitas dan
fungsi fisiologis organ tubuh. Agar fungsi fungsi
tersebut berjalan normal, maka energy yang
dibutuhkan harus seimbang dengan energi yang
masuk. Dinamika keseimbangan energi yaitu :
27
Keseimbangan energy = Pemasukan energy –
Pengeluaran energi
Energy yang masuk adalah total pengeluaran energi
( kebutuhan energi ) sehingga keseimbangan energi
sama dengan energy yang masuk di kurangi
pengeluaran energy.
1. Intake energi
Energy yang masuk ( intake energy )
merupakan energi yang di hasilkan selama
oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber
utama energy manusia yang berupa
karbohidrat, protein dan lemak. Besarnya
energy yang dihasilkan di ukur dengan
satuan kalori. Satu kalori juga disebut
dengan satu kalor besar (K ) atau kkal
adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menaikan temperature 1 kg air sebanyak 1
derajad Celsius. Satu kkal=1K atau sama
degan 1000 kalori. Ketika makanan tidak
tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang tersimpan dalam hati dan
jaringan otot.
2. Output energi
Pengeluaran ( output ) energy adalah
energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mendukung jaringan dan fungsi fungsi organ
tubuh. Kebutuhan energi menghasilkan panas
28
60%, di gunakan untuk bekerja dan
penyimpanan dalam bentuk lemak atau
glikogen. Output energi dibagi menjadi dua
bagian, yaitu output energi pada saat
beraktivitas.
a. Output energy saat istirahat
Pada saat beristirahat, energy di
butuhkan untuk proses proses – proses
tubuh vital seperti aktivitas enzim,
pergerakan jantung, pernafasan, dan lain
lain. Energy yang dibutuhkan pada saat
beristirahat di sebut dengan BMR.
Pengukuran BMR dilakukan dengan mengukur
konsumsi oksigen dan produksi CO2. Pada
saat istirahat, dimana seseorang harus
puasa selama 12 jam, istirahat mental
dan fisik, tidur terlentang selama tes
seseorang dalam keadaan sadar dan
temperature lingkungan antara 20 – 25
derajad celcius.
Faktor yang mempengaruhi laju
metabolisme basal meliputi jaringan
aktif dalam tubuh seperti otot dan
kelenjar, besar dan luasnya permukaan
tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin,
29
umur, sekresi hormone misalnya hormon
tiroksin, keadaan tidur, tonus otot,
keadaan emosional dan mental, intake
makanan keadaan hamil, serta pengaruh
penyakit.
b. Output energi saat aktivitas
Energy yang di keluarkan saat
beraktivitas tergantung dari jenis
aktivitas yang di lakukan misalnya untuk
aktivitas duduk 40 kal/jam, berdiri
60kal/jam, menjahit 70kal/jam, mencuci
piring 130 – 176 kal/jam.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan
energy adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan laju metabolisme basal
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Temperature lingkungan
e. Penyakit atau status kesehatan
Dengan demikian, output energi atau kebutuhan
energy di tentukanoleh laju metablisme basal dan
energy untuk aktivitas fisik. Kegiatan lain yang
membutuhkan energi adalah sebagai berikut
1. Vital kebutuhan seperti pernafasan, sirkulasi
darah dan lainnya
2. Kegiatan mekanik oleh otot 30
3. Aktivitas otot dan syaraf
4. Energi kimia untuk membangun jaringan aktivitas
enzim, dan hormon
5. Sekresi cairan pencernaan
6. Absorbsi zat zat gizi di saluran pencernaan
7. Pengeluaran hasil metabolisme
Jika nilai intake lebih kecil, maka di sebut
keseimbangan negatif, sehingga cadangan makanan
dikeluaran dan hal ini akan mengakibatkan
penurunan berat badan. Sebaliknya jika intake
energi lebih banyak dari yang di kelurkan maka
terjadi keseimbangan positif dan kelebihan energy
akan di simpan disimpan dalam tubuh sebagai
cadangan energi.
D. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi di tentukan mulai
adanya indeks masa tubuh ( body mass index – BMI )
dan berat tubuh ideal (ideal body weight – IBW)
1. Body Mass index ( BMI )
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan
seseorang dengan tinggi badan. BMI di hubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
paduan untuk mengkaji kelebihan berat badan
( over weight ) dan obesitas
Rumus BMI di perhitungkan
31
BB (Kg) BB(pon) x 704,5
TB (M) Atau TB ( inci )2
2. Ideal Body Weight ( IBW )
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam
fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal
adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi seratus dan di kuarang atau di tambah
10% dari jumlah tersebut.
Rumus IBW di perhitungkan
E. Pengkajian pada Status nutrisi
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu
makan
b. Apakah ada diet yang di lakukan secara
khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat
badan dan berapa lama periode waktunya ?
d. Adakah status fisik pasien yang dapat
meningkatkan diet seperti luka bakar dan
demam?32
( TB – 100 ) + 10 %
e. Adakah toleransi makanan atau minuman
tertentu ?
2. Faktor yang mempengaruhi diet
a. Status kesehatan
b. Kultur dan kepercayaan
c. Status sosial ekonomi
d. Faktor psikologis
e. Informasi yang salah tentang makanan dan
cara berdiet
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik : apatis, lesu
b. Berat badan : Obesitas, kurus
( underweight )
c. Otot : flaksia atau lemah, tonus
kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
d. Sistem syaraf : bingung, rasa terbakar,
paresthesia, reflex menurun
e. Fungsi gastrointestinal :anoreksia ,
kontipasi, diare, flatulensi, lien
f. Kardiovaskuler : Nadi lebih dari 100
kali/menit irama abnormal, TD rendah atau
tinggi
g. Rambut : kuasam, kering, pudar, kemerahan,
tipis, pecah
h. Kulit : kering, pucat, iritasi, ptekie,
lemak di subkutan tidak ada
33
i. Bibir : kering, pecah, bengkak, lesi,
stomatitis, membran mukosa pucat.
j. Gusi : perdarahan, peradangan
k. Lidah : edema, hiperemis
l. Mata : konjungtiva pucat, kering,
eksoftalamus, tanda tanda inveksi
m. Gigi : caries, nyeri, kotor
n. Kuku : mudah patah
o. Pengukuran atropometri
i. Berat badan ideal : ( TB – 100) + 10
%
ii. Lingkar pergeangan tangan
iii. Lingkar lengan atas ( MAC):
Nilai normal:
a. Wanita : 28,5 cm
b. Pria : 28,3 cm
iv. Lipatan kulit pada otot trisep
( TSF )
Nilai normal:
a. Wanita : 16,5 – 18 cm
b. Pria : 12,5 – 18 cm
4. Laboraturium
a. Albumin ( N: 4 – 5,5 mg/ 100 ml )
b. Tranferin (N: 170 – 25 mg/ 100ml )
c. Hb (N: 12 mg%)
d. BUN ( N: 10 – 20 mg / 100 ml )
34
e. Ekresi kreatinin untuk 24 jam ( N: laki
laki : 0,6 – 1,3 mg/ 100ml, wanita : 0,5 –
1,0 mg/ 100 ml )
F. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi pada Kasus
Nutrisi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : Keadaan dimana intake nutrisi kurang
dari kebutuhan metabolisme tubuh
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Efek dari pengobatan
b. Mual atau muntah
c. Gangguan intake makan
d. Radiasi atau kemoterapi
e. Penyakit kronis
Kemungkinan data yang ditemukan
a. Berat badan menurun
b. Kelemahan
c. Kesulitan makan
d. Nafsu makan berkurang
e. Hipotensi
f. Ketidakseimbangan elektrolit
g. Kulit kering
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
a. Anoreksia nervosa
b. AIDS
c. Pembedahan 35
d. Kehamilan
e. Kanker
f. Anemia
g. Maramus
Tujuan yang di harapkan
a. Terjadi peningkatan berat badan sesuai
batasan waktu
b. Peningkatan status nutrisi
Intervensi Rasional 1. Tingkat intake
makanan melalui :
a. Mengurangi
gangguan dari
lingkungan
seperti berisik
dan lain lain
b. Jaga privasi
c. Jaga kebersihan
ruangan ( barang
– barang seperti
sputum pot,
urinal tidak
berada dekat
tempat tidur )
d. Beriakan obat
sebelum makan
1.Cara khusus untuk
meningkatkan nafsu
makan
36
jika ada indikasi
)1. Jaga kesehatan
mulut pasien
2.Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu
makan 2. Bantu pasien
makan jika tidak
mampu
3. Membantu pasien
makan
3. Sajikan makanan
yang mudah di
cerna dalam
keadaan hangat,
tertutup, dan
berikan sediktit
– sedikit tetapi
sering
4.Meningkatkan
selera makan dan
intake makanan
4. Selingi makan
dengan minum
5.Memudahkan makanan
masuk 5. Hindari makanan
yang meengandung
gas
6.Mengurangi rasa
nyaman
6. Ukur intake
makanan dan
timbang berat
badan
7.Observasi
kebutuhan nutrisi
7. Lakukan latihan
pasif dan aktif
8.Menambah Nafsu
makan
37
8. Kaji tanda tanda
vital, sensori,
bising usus
9.Membantu mengkaji
keadaan pasien
9. Monitor hasil
lab, seperti
glukosa, albumin,
hemoglobin,
kolaborasi dengan
dokter
10.Monitor status
nutrisi
10.Beriakn umpan
balik yang
positif tentang
penngkatan intake
berat badan
11.Meningkatkan
kepercayaan untuk
meningkatkan makanan
11.Beriakan
pendidikan
kesehatan tentang
cara diet,
kebutuhan kalori
dan tindakan
keperawatan yang
berhubungan
dengan nutrisi
jika pasien
menggunkan NGT
12.Meningkatkan
pengetahuan agar
pasien lebih
kooperatif
12.Cek kepatenan
tube
13.Menghindari
aspirasi dan
38
obstruksi tube13.Pemberian cairan/
mkanan tidak
lebih 150 cc
sekali pemberian
14.Menghindari
aspirasi
14.Cek temperatur
makanan agar
tidak terlalu
panas atau dingin
15.Mengurangi kram
dan terbakar pada
abdomen
15.Atur posisi
semiflowler saat
memberikan makan
16.Mengurangi
reguritasi
16.Jelaskan
bagaimana tube
bekerja dan
perawatanya
17.Mencegah
komplikasi
2. Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Definisi : Pasien dengan resiko atau actual
mengonsumsi makanan melebihi dari kebutuhan
metabolisme tubuh.
Kemungkinan berhubungan dengan
a. Kelebihan intake
b. Gaya hidup
c. Perubahan kultur
39
d. Psikologi
Kemungkinan data yang ditemukan
a. 20% lebih berat dari badan ideal
b. Pola makan yang berlebihan
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
a. Obesitas
b. Hipotirodisme
c. Pasien dengan pemakaian kortikosteroid
d. Imobilisasi yang lama
e. Sindrom cushings
f. Bulimia
Tujuan yang diharapkan
a. Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat
badan yang terkontrol.
b. Perencanaan control berat badan untuk yang akan
datang
c. Tidak terjadinya penurunan berat badan yang
berlebihan
Intervensi Rasioal1. Lakukan pengkajian
kembali pola makan
pasien
1.Informasi dasar
untuk perencanaan
awal dan validasi
data 2. Diskusikan dengan 2.Membantu mencapai
40
pasien tentang
kelebihan makanan
tujuan
3. Diskusikan motivasi
untuk menurunkan
berat badan
3.Membantu memecahkan
masalah
4. Kolaborasi dengan
ahli diet yang
tepat
4.Menentukan makanan
yang sesuai
5. Ukur intake makanan
dalam 24 jam
5.Mengetahui jumlah
kalori yang masuk6. Buat program
latihan untuk
olahraga
6.Meningkatkan
kebutuhan energi
7. Hindari makanan
yang banyak
mengandung lemak
7.Makanan berlemak
banyak menghasilkan
energi8. Berikan pengetahuan
tentang
a. Program diet
yang benar
b. Akibat yang
mungkin timbul
pada kelebihan
berat badan
8.Memberikan
informasi dan
mengurangi komplikasi
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat zat lain
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerim makanan atau bahan bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat di
katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat zat
gizi dan zat zat lain yang terkandung, aksi,
reaksi, dan keseimbangan yyang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit.( tarwoto dan
watonah )
42
Elemen elemen nutrisi terdiri dari
karbohidrat, protein lemak atau lipid, vitamin,
mineral, dan air.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tarwoto dan wartonah.2010.Kebutuhan Dasar Manusia