Top Banner
Pertemuan 3 / 30.09.09
22

PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Jun 29, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Pertemuan 3 / 30.09.09

Page 2: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

I.Perencanaan dan proses pemilihan lokasi

Sebagai tahap awal dari perencanaan lokasi, diperlukan suatu rencana pendahuluan dari:

Pemilihan lokasi yang berisi kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk dimplementasikan.

Sasaran program Kerangka strategis dasar untuk mencapai

sasaran program

Page 3: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Perencanaan strategis mengharuskan adanya :

Penelitian pendahuluan, Pengumpulan data, Analisis isu, dialog dan negosiasi yang diperlukan untuk menetapkan masalah, memahami pilihan, dan meletakkan dasar untuk rencana pengelolaan lokasi kawasan konservasi.

Page 4: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Empat tahapan dalam proses pemilihan lokasi:

1. Identifikasi habitat atau lingkungan kritis

2. Teliti tingkat pemanfaatan sumberdaya dan identifikasi sumber-sumber degradasi di kawasan

3. Tentukan lokasi dimana perlu dilakukan konservasi

4. Kaji kelayakan suatu kawasan prioritas yang dapat dijadikan kawasan konservasi, berdasarkan proses perencanaan lokasi.

Page 5: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

2. Kriteria pemilihan lokasi kawasan konservasi

Kriteria berfungsi untuk mengkaji kelayakan suatu lokasi bagi kawasan konservasi

Kelompok kriteria terdiri atas:

a. Kriteria ekologi

b. Kriteria sosial

c. Kriteria ekonomi

Page 6: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

A. Kriteria EkologiNilai suatu ekosistem dan jenis biota di pesisir dan laut:

1. keanekaragaman hayati didasarkan pada keragaman atau

kekayaan ekosistem, habitat, komunitas dan jenis biota.

2. KealamiaanDidasarkan pada tingkat degradasi

3. KetergantunganDidasarkan pada tingkat ketergantungan

spesies pada lokasi.

Page 7: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

4. Keterwakilan

Didasarkan pada tingkat dimana lokasi mewakili suatu tipe habitat, proses ekologis, komunitas biologi, ciri geologi / karakteristik alam lainnya.

5. Keunikan

Didasarkan keberadaan suatu spesies endemik atau yang hampir punah

6. Integritas

Didasarkan pada tingkat dimana lokasi merupakan suatu unit fungsional dari entitas ekologi.

Page 8: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

7. Produktivitas

Didasarkan pada tingkat dimana proses-proses produktifitas di lokasi memberikan manfaat/keuntungan bagi biota atau manusia

8. Kerentanan

Didasarkan pada kepekaan lokasi terhadap degredasi baik oleh alam/akibat aktivitas manusia

Page 9: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

B. Kriteria Sosial

Manfaat sosial dan budaya

1. Penerimaan sosial

Didasarkan tingkat kedudukan masyarakat lokal

2. Kesehatan masyarakat

Didasarkan pada tingkat dimana penetapan kawasan konservasi dapat membantu mengurangi pencemaran / penyakit yang berpengaruh pada kesehatan masyarakat

Page 10: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

3. Rekreasi

Didasarkan pada tingkat dimana lokasi dapat digunakan untuk rekreasi bagi penduduk sekitar

4. Budaya

Didasarkan pada nilai sejarah, agama, seni atau nilai budaya lain dari lokasi

5. Estetika

Didasarkan pada nilai keindahan dari lokasi

6. Konflik kepentingan

Didasarkan pada tingkat dimana kawasan konservasi dapat berpengaruh pada aktivitas masyarakat lokal

Page 11: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

7. Keamanan

Didasarkan pada tingkat bahaya dari lokasi bagi manusia karena adanya arus kuat, ombak besar dan hambatan lainnya.

8. Aksesibilitas

Didasarkan pada kemudahan mencapai lokasi baik dari darat maupun laut

9. Kepedulian masyarakat

Didasarkan pada tingkat dimana monitoring, penelitian, pendidikan / pelatihan di dalam lokasi dapat berkontribusi pada pengetahuan, apresiasi nilai-nilai lingkungan dan tujuan konservasi

Page 12: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

10. Konflik dan kompatibilitas

Didasarkan pada tingkat dimana lokasi dapat membantu menyelesaikan konflik antara kepentingan sumberdaya alam dan aktivitas manusia / kompatibilitas antara sumberdaya alam dan manusia dapat dicapai

Page 13: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

C. Kriteria Ekonomi

Manfaat ekonomi pesisir

1. Spesies penting

Didasarkan pada tingkat dimana spesies penting komersial tergantung pada lokasi

2. Kepentingan perikanan

Didasarkan pada jumlah nelayan yang tergantung pada lokasi dan ukuran hasil perikanan

Page 14: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

3. Bentuk ancaman

Didasarkan pada luasnya perubahan pola pemanfaatan yang mengancam keseluruhan nilai lokasi bagi manusia

4. Manfaat ekonomi

Didasarkan pada tingkat dimana perlindungan lokasi akan berpengaruh pada ekonomi lokal dalam jangka panjang

5. Pariwisata

Didasarkan pada nilai keberadaan atau potensi lokasi untuk pengembangan pariwisata

Page 15: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

3. Pentingnya pengelolaan terpadu kawasan konservasi

Pengelolaan kawasan konservasi di pesisir dan laut secara terpadu adalah :

pengelolaan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan laut dilakukan melalui penilaian secara menyeluruh (comprehensive assessment), merencanakan tujuan dan sasaran, kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanfaatanya guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan.

Page 16: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Keterpaduan dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi di pesisir dan laut mencakup empat aspek, yaitu:

a. Keterpaduan ekologis

b. Keterpaduan sektor

c. Keterpaduan disiplin ilmu

d. Keterpaduan stakeholder

Page 17: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

A. Keterpaduan Ekologis

Secara spasial dan ekologis, wilayah pesisir memiliki keterkaitan antara lahan atas (daratan) dan laut.

B. Keterpaduan Sektor

sebagai konsekuensi dari besar dan beragamnya sumberdaya alam di kawasan pesisir dan laut adalah banyaknya instansi atau sektor-sektor pelaku pembangunan yang bergerak dalam pemanfaatan sumberdaya alam.

Page 18: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

C. Kerpaduan Disiplin Ilmu

Wilayah pesisir memiliki sifat dan karakteristik yang unik dan spesifik, baik sifat dan karakteristik ekosistem pesisir maupun sifat dan karakteristik sosial budaya masyarakat pesisir. Dengan dinamika perairan pesisir yang khas, dibutuhkan disiplin ilmu khusus seperti hidro-oseonografi, dinamika oseonografi dsb.

Page 19: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

D. Keterpaduan Stakeholder

Segenap keterpaduan di atas, akan berhasil diterapkan apabila ditunjang oleh keterpadua dari pelaku dan pengelolaan pembangunan dikawasan pesisir.

pelaku pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan laut terdiri dari pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat pesisir, swasta/investor dan LSM

Perencanaan pengelolaan pembangunan harus mengunakan pendekatan dua arah, yaitu pendekatan “top down” dan “bottom up”

Page 20: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

Beberapa alasan pentingnya pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara terpadu:

1. Secara empiris, terdapat keterkaitan ekologis (hubungan fungsional) baik antar ekosistem di dalam kawasan pesisir maupun antara kawasan pesisir dengan lahan atas dan laut lepas.

2. Dalam suatu kawasan pesisir, biasanya terdapat lebih dari dua macam sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pembangunan

Page 21: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT

3. Dalam suatu kawasan pesisir, pada umumnya terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat (orang) yang memiliki keterampilan /keahlian dan profesi bekerja yang berbeda (petani, nelayan, petani rumput laut dll) dan sangat sulit/tidak mengkin mengubah profesi sekelompok orang yang sudah secara mentradisi.

4. Kawasan pesisir pada umumnya merupakan sumberdaya milik persama (common poroperty resources) yang bersifat open acces (yang dapat dimanfaatkan semua orang)

Page 22: PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR DAN LAUT