PRINSIP PENGAMBILAN CONTOH BENIH DAN LOT Dr. Ir. Abdul Qadir, M.Si. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultar Pertanian IPB University Pengujian Mutu Benih TPH Berdasarkan ISTA Rules 2020 BALAI BESAR PPMB-TPH 23 Oktober 2020
PRINSIP PENGAMBILAN CONTOH BENIH DAN LOT
Dr. Ir. Abdul Qadir, M.Si.
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultar Pertanian IPB University
Pengujian Mutu Benih TPH Berdasarkan ISTA Rules 2020
BALAI BESAR PPMB-TPH
23 Oktober 2020
RUANG LINGKUP BAHASAN
1. PENGUMPULAN DATA
2. PENGERTIAN PENGAMBILAN CONTOH
3. TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH
4. PROBABILITY SAMPLING
5. NON PROBABILITY SAMPLING
PENGETAHUAN DASAR PENGAMBILAN CONTOH :
Pe
ng
um
pu
lan
Da
ta
Data Tidak Tersedia
Pembangkitan Data
Design Percobaan
Lingkungan
Perlakuan
Pengukuran
Data Tersedia
Penentuan
Sample
Teknik Sampling
Probability
Non Probability
Pe
ng
am
ata
nPe
ub
ah
-pe
ub
ah
DA
TA P
EN
GA
MA
TAN
1. PENGUMPULAN DATA
Teknik Sampling dalam implementasinya terutama dalam teknologibenih, digunakan istilah Teknik Pengambilan Contoh
Populasi
Contoh
Pengambilan
Contoh
Pendugaan Karakter
Populasi
Tingkat Keyakinan
(Peluang)
Representatif
2, PENGERTIAN PENGAMBILAN CONTOH
Penarikan sebagian anggota populasi untuk menilai suatu
karakter tertentu dari populasi
Mengapa dilakukan pengambilan
contoh
Aspek Logik terkait tujuan
pengambilan contoh
Aspek Efisiensi dalam
pelaksanaan pendugaan
parameter
LOT BENIH dapat diartikan sebagai populasi benih dengan karakteristik
tertentu seperti varietas, waktu panen, dan karakter mutu benih
Semua nilai yang mungkin,mengenai karakteritik tertentu
dari semua anggota gugus
sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti”
Contoh benih sangat menentukan penilaian terhadap lot benih
Mengapa Contoh Harus Representatif
Sebaliknya, Jika suatu metode pengambilan cenderung memberi contohdi mana beberapa karakteristik populasi direpresentasikan berlebih ataukurang (over or under-represented) maka metode pengambilan contohtersebut ber-bias
Suatu metode pengambilan contoh yang ber-bias, mempunyai kecen-derungan contoh yang tidak representatif
Contoh yang representatif, yaitu contoh dengan karakteristik yangmenggambarkan karakteristik populasi dan jumlah contoh yang memadai
Jika contohnya representatif, statistik yang diperoleh dari analisis terhadapdata contoh akan mendekati apa yang didapat dari populasi
Tujuan Pengambilan Contoh Benih untuk mendapatkan contoh
dengan ukuran yang sesuai untuk pengujian, dan peluang
keberadaan setiap komponen dalam contoh tersebut sama
dengan tingkat keberadaannya di dalam lot benih (ISTA)
Teknik Pengambilan Contoh
Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Stratified Random Sampling
3. Systematic Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
5. Multistage Sampling
Non Prabability Sampling
1. Purposive Sampling
2. Accidental Sampling
3. Quota Sampling
4. Snowball Sampling
3. TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH
Teknik Pengambilan Contoh yang digunakan untuk mendapat contoh yang
representative pada kondisi populasi yang tersedia
4. PROBABILITY SAMPLING
Pengambilan contoh yang berbasis kaidah peluang melalui
pengambilan contoh secara acak, dengan tingkat akurasi bisa
dihitung
Acak dimaksudkan bahwa setiap unit memiliki peluang yang
sama untuk terpilih
Diperlukan kerangka contoh (sampling frame) yang berupa daftarseluruh unit atau anggota populasi
Salah satu teknik pengambilan contoh yang memberikan peluangyang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadianggota contoh. Dengan probability sampling, maka pengambilancontoh dilakukan secara acak atau random dari populasi yang ada.
Populasi
Contoh
Menggunakan Tabel Acak
Ukuran contoh (n)
4.1. Simple Random Sampling
Suatu prosedur pengambilan contoh, dimana
jika sebuah contoh berukuran n diambil dari
suatu populasi sedemikian rupa, sehingga
setiap contoh berukuran n yang mungkin,
memiliki peluang sama untuk terambil
Peluang yang sama, sehingga diperlukan
suatu persyaratan kondisi populasi yang
homogen
Pengambilan Contoh Acak Sederhana
Pengambilan Contoh Benih di Gudang,
menggunakan Simple Random Sampling
Dengan prinsip Simple Random Sampling, maka pengambilan contoh benih di gudangdiharuskan :
Kejelasan Identitas unit contoh
Kehomogenan unit contoh
Kesamaan peluang terambil sebagai contoh dari setiap unit
contoh terutama yang berkaitan tata letak unit contoh
kejelasan keseluruhan unit contoh dalam lot benih
Alar pengambil contoh benih yang mendukung
Teknis prosedur pengambilan contoh dari unit contoh
sehingga diperoleh contoh primer, komposit, kirim, dan
contoh kerja.
Tiap butir benih memiliki peluang sama menjadi contoh
primer, komposit, kirim dan contoh kerja
4.2. Stratified Random Sampling
@@@@@
@@@@@@@@
$$$$$$$$$$$$$$$$$
$$$$$$$$$$$$$$$$$
&&&&&&&&&&
&&&&&&
@@@@
$$$$$$$$$
&&&&
proportionate
Diambil secara acak
@@@@
$$$$$$$$$$$$$$$
$$$$$$$$$$$$$$$$$
$$$$$$$$$$$$$$$$$
&&&&&&&&&&
&&&&&&
@@@@
$$$$$$$$$
&&&&
disproportionate
Membagi populasi menjadi beberapalapisan/strata sehingga relatif homogen dalam setiap lapisan, kemudian mengambil secara acakdari setiap lapisan
Terdapat informasi pendahuluan mengenai heterogenitas populasi, dan diketahui secara pasti jumlah anggota sub populasi (lapisan) maupun keseluruhan populasi
Metode ini dibuat untuk meningkatkan ketepatan informasi yang diinginkan
Ukuran contoh tiap lapisan disesuaikan denganporsi anggota tiap lapisan terhadap total, proporsionate.
Ukuran contoh dari tiap lapisan tidak tergantungporsi anggota tiap lapisan terhadap total, disproportionate
Pengambilan Contoh Acak Berlapis
4.3. Cluster Random Sampling
secara
acak
B C D
F G H I J
A K L M N
A B
C D
D 1 D5
........
C3 C5
.........
B2, B4
.........
A1, A3
..........
D11,
D13...
D52,
D55...
A12,
A15...
A32,
A36...
Mengambil beberapa gerombol secara acak dari
populasi, dan kemudian mengambil semua, atau
memilih secara acak sebagian unsur dari setiap
gerombol yang terpilih untuk dijadikan contoh
Bila gerombolnya berupa daerah geografis, maka
disebut penarikan contoh area
Efisien digunakan bila populasinya tersebar luas.
Pengambilan Contoh Acak Gerombol
4.4. Systematic Random Sampling
satu
contoh
secara acak
dengan pola
tertentu
ditentukan
contoh yang
lain
Pengambilan Contoh Acak Sistematis
Mengambil contoh dengan suatu pola tertentu
Tiap unit contoh, tidak memiliki peluang yang sama
untuk terambil sebagai contoh
Praktis dan efisien dalam teknis pelaksanaannya
Pemeriksaan Lapang dalam sertifikasi benih, untuk mengambilcontoh pemeriksaan, menggunakan Systematic Random Sampling
4.5. Multistage Sampling
Pengambilan Contoh Bertahap
Populasi heterogen dan berukuran luas
Tahap pertama memilih cluster yang homogen
Tahap berikutnya mengambil contoh dalam cluster
secara acak, atau menentukan sub cluster dan
baru mngambil contoh
B C D
F G H I J
A K L M N
BCDFGHI
JKL MNA
secara
acak
contoh
Uji Petik Mutu Benih bisadidasarkan pada Multistage Smapling
5. NON PROBABILITY SAMPLING
Jumlah populasi tidak diketahui secara pasti Responden/objek terlalu sedikit Menggunakan pertimbangan tertentu
Pemilihan tidak dilakukan secara acak Generalisasi terhadap populasi agak sulit dilakukan Sering digunakan dalam penelitian sosial, marketing
research dan sering kali kurang praktis digunakan
Teknik pengambilan contoh yang tidak memberipeluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggotapopulasi untuk dipilih menjadi contoh.
Populasi
Contoh
Jumlah contoh ditentukan
Dengan ciri-ciri tertentu, contoh
ditentukan sampai jumlah yang
ditentukan
Jika pengambil contoh > 1 orang, maka
jumlah contoh dibagi secara
proporsional
5. 1. Quota Sampling Pengambilan contoh dari populasi yang yng
memiliki karakter tertentu sampai jumlah (kuota)yang diinginkan.
Populasi tidak diperhitungkan akan tetapidiklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
Contoh diambil dengan memberikan kuota tertentuterhadap kelompok.
Setelah kuota terpenuhi, maka pengumpulan datadihentikan.
Pengambilan Contoh Kuota
Populasi
Contoh
Contoh diambil secara
kebetulan
5. 2. Accidental Sampling
Dengan syarat contoh yang
ditentukan cocok sebagai
sumber data
Pengambilan contoh berdasarkankebe-tulan
Pengambilan contoh tidak ditetapkanterlebih dahulu, langsung saja me-ngumpulkan data dari unit samplingyang ditemui.
Pengambilan Contoh Aksidental
Populasi
Contoh
5.3. Purposive Sampling
Contoh diambil
berdasarkan
pertimbangan tertentu
sesuai dengan tujuan
penelitian
Pengambilan contoh dengan
pertimbangan tertentu, didasarkan
atas ciri-ciri tertentu
Unit contoh disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu berdasarkan
tujuan pengambilan contoh
Pengambilan Contoh berdasarkan Tujuan
5. 4. Snowball Sampling
Populasi
Contoh1
Contoh2
Contoh3
Contoh4
Contoh5
Contoh6
Pengambilan contoh pada suatuunit contoh, kemudian diambilcontoh lagi berdasarkaninformasi contoh yang sudahterambil
Dan begitu seterusnya, sehinggajumlah contoh semakin lama semakin banyak, hinggadianggap cukup.
Pengambilan Contoh Prinsip Bola Salju
TERIMA KASIH
“Kesalahan diagnose dokter terhadapseorang pasien, akan menyebabkan
seorang pasien menderita”
“ Kesalahan diagnose analis benih terhadap contohbenih yang tidak akurat, akan menyebabkan puluhan
bahkan ratusan orang menderita”
tapi