PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASIDAN PENYULIT
PADA IBU HAMIL
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan
pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota
keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal
yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta
menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian
resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa
ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan
teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang
sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. Persiapan
persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipatif dan
persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Idealnya
wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika
haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika
terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui
dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada
trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).Ketika seorang ibu mulai
mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : Amenorhe Mual dan
muntah Mengidam Pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia
menemukan tanda mungkin hamil seperti : Pembesaran perut Tes
kehamilan positif, Tanda chadwick Tanda braxtohicks dan
lain-lainDiharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga
kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan yang dilakukan
pada kehamilan dini, yaitu :a. AnamnesaAnamnesa adalah tanya jawab
antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan
yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa
kehamilan.1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial
)2) Anamnesa Keluarga3) Anamnesa Medik4) Anamnesa Haid5) Anamnesa
Kebidanan
b. Pemeriksaan Umum1) Tinggi badanPada wanita hamil yang pertama
kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita
hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm
tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan
berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan
memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.
2) Berat badanPada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang
pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan
berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi
kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita
hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan
nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan
janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat
badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum
hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg
seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg
harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.3) Tanda-tanda
vitalDalam keadaan normal tekanan darah dalam kehamilan trimester
terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak
melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka
kemungkinan adanya preeklampsi.4) Pemeriksaan kepala dan
leherPemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher.
Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis
maka kemungkinan anemia.5) Pemeriksaan payudaraPada wanita hamil
payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi
bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak,
adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.6) Pemeriksaan
abdominalPemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari
pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.
7) Pemeriksan genetaliaUntuk memeriksa genetalia biasanya dengan
pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan
porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.8) Pemeriksaan ekstremitas
atas dan bawahPemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya
varises dan oedema.c. Pemeriksaan laboratoriumTest laboratorium
perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk
memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine.
Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui
adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk
mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam
urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau dari infeksi
saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika
dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda
serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan
diabetes.B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program
untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri
dari : 1 kali pada trimester pertama 1 kali pada trimester kedua 2
kali pada trimester ketigaPelayanan standar minimal yang diperoleh
harus mencakup 14 T Timbang berat badan Ukur Tekanan darah Ukur
Tinggi Fundus Uteri Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe
60 mg, asam folat 500 ug). Tes terhadap penyakit menular seksual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Test/pemeriksaan Hb
Test/pemeriksaan urin protein Test reduksi urin Tekan pijat
payudara Tingkat kebugaran (senam hamil) Terapi yodium kapsul
Terapi obat malaria
Pada trimester I, menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan
seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada riwayat abortus
sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati.
Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I,
maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau
komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam
kehamilannya.C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN
INDIVIDUPelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada
setiap ibu hamil berbeda beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi
dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan
terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.Pada ibu
hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan
darah, urin, dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada
ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika
perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula
untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu
berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi
protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal
ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang
agresif.Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, disamping
pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin
lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG),
Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan
sebagainya.Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah
cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda tanda hipertensi ganas
(tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila janin
telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini
sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit dalam
; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.
Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang
diberikan antara lain : Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk
terlalu lama dan jangan memakai ikat pinggang terlalu kencang.
Anjurkan kepada ibu supaya jalan jalan dan senam hamil untuk
memperlancar peredaran darah. Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki
atau pembalut tungkai elastis. Dapat diberikan obat obatan :
Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan
Varemoid.PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek
kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada
indikasi.
Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)
Pemberian tablet Fe90 hari
Konseling umumMemperkuatMemperkuatMemperkuat
Konseling khususJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Perenc. Persalinan
Perenc. Penanganan komplikasi
D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINIKunjungan I (16 minggu) dilakukan
untuk : Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.Kunjungan
II (24 28 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi
alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan
persalinanKunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
Mengulang perencanaan persalinanKunjungan IV (36 minggu), dilakukan
untuk : Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III Mengenali adanya
kelainan letak dan presentasi Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan.USG merupakan suatu media
diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari
gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai
metode pemeriksaan yang aman.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric
laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi
Usia ibu hamilJumlah kehamilanJantungStatus perkawinan
HPHT, siklus haidUmlah persalinanTekanan darah tinggiRespon ibu
dan keluarga terhadap kehamilan
Perdarahan per vaginamJumlah persalinan cukup bulanDMJumlah
keluarga di rumah yang membantu
KeputihanJumlah persalinan prematureTBCSiapa pembuat keputusan
dalam keluarga
Mual dan muntah jumlah anak hidupPernah operasikebiasaan makan
dan minum
Masalah / kelainan pada kehamilan sekarangjumlah keguguran
Alergi obat / makanankebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan
alkohol
Pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)jumlah
aborsiGinjalkehidupan seksual
perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas
terdahuluAsmapekerjaan dan aktivitas sehari-hari
adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan
terdahuluEpilepsipilihan tempat untuk melahirkan
berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kgPenyakit
hatipendidikan
Adanya masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas
terdahuluPernah kecelakaanpenghasilan
Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium
Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan
tinggi badan muka: edema, pucat mulut & gigi :kebersihan,
karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung
payudara:putting susu , tumor abdomen:bekas operasi ekstremitas
:edema, varises refleks patella costrovertebral angle tenderness
(CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit
Pada setiap kunjungan : mengukur TFU palpasi untuk menentukan
letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi detak jantung
janin
Pada kunjungan pertama :
Pemeriksaan vulva /perineum untuk : Varises Kondiloma Edema
Hemoroid Kelainan lain
Pemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda
infeksi Cairan dari ostium uterPemeriksaan untuk menilai : Serviks*
Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra*Bila usia kehamilan < 12
mingguKunjungan pertama :Darah : Hemoglobin Glukosa VDRL
Urin : Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa
Kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah
dari kunjungan pertama
EVALUASI1. Kapan pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?2. Apa
saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?3. Carilah 1
khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu
hamil tersebut sesuai kasus yang sau dari buat?
HAND OUTMata Kuliah : Askeb IV SKS : 2 SKSDosen : Delfi Prima
Yufi Topik : Prinsip deteksi dini terhadap komplikasi dan penyakit
yang terjadi pada ibu masa kehamilan,persalinan, dan nifas.Sub
topic : a. Pemeriksaan kehamilan dinib. kontak dini kehamilan TM
Ic. pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individud. skrining untuk
deteksi dinibOBJEKTIF PERILAKU SISWA
1. Setelah pembelajaran ini diharapkan, mahasiswa mampu
melakukan asuhan kebidanan pada ibu ibu hamil dengan berbagai
komplikasi tanpa bantuan dosen dengan benar2. Setelah perkuliahan
selesai mahasiswa bisa memahami tentang pemeriksaan kehamilan dini
(Early ANC Detections), kontak dini kehamilan TM I, Pelayanan ANC
berdasarkan kebutuhan individu, skiring untuk deteksi dini.
A. REFERENSI1. Prawirohardjo sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta
:Bina Pustaka. 2007. 2. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri
Edisi 2. Jakarta: EGC3. Sastrawinata, sulaiman. Obsetetri
Fisiologi. Bandung : Eleman. 1983
B. ALAT DAN BAHAN Hand out, Power point, LCD, Laptop, White
board, Spidol, flip chart.
C. LAMPIRAN MATERI
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASIDAN PENYULIT
PADA IBU HAMIL
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan
pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota
keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal
yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta
menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian
resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa
ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan
teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang
sehat2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. Persiapan
persalinan yang bersih dan aman4. Perencanaan antisipatif dan
persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Idealnya
wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika
haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika
terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui
dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada
trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).Ketika seorang ibu mulai
mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : Amenorhe Mual dan
muntah Mengidam Pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika dia
menemukan tanda mungkin hamil seperti : Pembesaran perut Tes
kehamilan positif, Tanda chadwick Tanda braxtohicks dan
lain-lainDiharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga
kesehatan baik itu bidan maupun dokter. Pemeriksaan yang dilakukan
pada kehamilan dini, yaitu :a. AnamnesaAnamnesa adalah tanya jawab
antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan
yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa
kehamilan.1) Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial
)2) Anamnesa Keluarga3) Anamnesa Medik4) Anamnesa Haid5) Anamnesa
Kebidanan
b. Pemeriksaan Umum1) Tinggi badanPada wanita hamil yang pertama
kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita
hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm
tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan
berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan
memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.
2) Berat badanPada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang
pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan
berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi
kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita
hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan
nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan
janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat
badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum
hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg
seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg
harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.3) Tanda-tanda
vitalDalam keadaan normal tekanan darah dalam kehamilan trimester
terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak
melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka
kemungkinan adanya preeklampsi.4) Pemeriksaan kepala dan
leherPemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher.
Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis
maka kemungkinan anemia.5) Pemeriksaan payudaraPada wanita hamil
payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi
bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak,
adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.6) Pemeriksaan
abdominalPemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari
pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.
7) Pemeriksan genetaliaUntuk memeriksa genetalia biasanya dengan
pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan
porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.8) Pemeriksaan ekstremitas
atas dan bawahPemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya
varises dan oedema.c. Pemeriksaan laboratoriumTest laboratorium
perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk
memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine.
Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui
adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk
mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam
urine merupakan hasil kontaminasi darI vagina atau dari infeksi
saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika
dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda
serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan
diabetes.B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program
untuk kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri
dari : 1 kali pada trimester pertama 1 kali pada trimester kedua 2
kali pada trimester ketigaPelayanan standar minimal yang diperoleh
harus mencakup 14 T Timbang berat badan Ukur Tekanan darah Ukur
Tinggi Fundus Uteri Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe
60 mg, asam folat 500 ug). Tes terhadap penyakit menular seksual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Test/pemeriksaan Hb
Test/pemeriksaan urin protein Test reduksi urin Tekan pijat
payudara Tingkat kebugaran (senam hamil) Terapi yodium kapsul
Terapi obat malaria
Pada trimester I, menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan
seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada riwayat abortus
sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus
diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati.
Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I,
maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau
komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam
kehamilannya.C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN
INDIVIDUPelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada
setiap ibu hamil berbeda beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi
dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan
terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.Pada ibu
hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan
darah, urin, dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada
ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika
perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula
untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu
berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi
protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal
ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang
agresif.Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, disamping
pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin
lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG),
Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan
sebagainya.Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah
cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda tanda hipertensi ganas
(tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila janin
telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini
sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit dalam
; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.
Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang
diberikan antara lain : Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk
terlalu lama dan jangan memakai ikat pinggang terlalu kencang.
Anjurkan kepada ibu supaya jalan jalan dan senam hamil untuk
memperlancar peredaran darah. Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki
atau pembalut tungkai elastis. Dapat diberikan obat obatan :
Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan
Varemoid.PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek
kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada
indikasi.
Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)
Pemberian tablet Fe90 hari
Konseling umumMemperkuatMemperkuatMemperkuat
Konseling khususJika ada indikasiJika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Perenc. Persalinan
Perenc. Penanganan komplikasi
D. SKRINING UNTUK DETEKSI DINIKunjungan I (16 minggu) dilakukan
untuk : Penapisan dan pengobatan anemia Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.Kunjungan
II (24 28 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatannya. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi
alat reproduksi dan saluran perkemihan Mengulang perencanaan
persalinanKunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : Pengenalan
komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. Penapisan
preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
Mengulang perencanaan persalinanKunjungan IV (36 minggu), dilakukan
untuk : Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III Mengenali adanya
kelainan letak dan presentasi Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan.USG merupakan suatu media
diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk
mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari
gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai
metode pemeriksaan yang aman.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric
laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi
Usia ibu hamilJumlah kehamilanJantungStatus perkawinan
HPHT, siklus haidUmlah persalinanTekanan darah tinggiRespon ibu
dan keluarga terhadap kehamilan
Perdarahan per vaginamJumlah persalinan cukup bulanDMJumlah
keluarga di rumah yang membantu
KeputihanJumlah persalinan prematureTBCSiapa pembuat keputusan
dalam keluarga
Mual dan muntah jumlah anak hidupPernah operasikebiasaan makan
dan minum
Masalah / kelainan pada kehamilan sekarangjumlah keguguran
Alergi obat / makanankebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan
alkohol
Pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)jumlah
aborsiGinjalkehidupan seksual
perdarahan pada kehamilan, persalin-an, nifas
terdahuluAsmapekerjaan dan aktivitas sehari-hari
adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan
terdahuluEpilepsipilihan tempat untuk melahirkan
berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi > 4 kgPenyakit
hatipendidikan
Adanya masalah -masalah selama kehamilan, persalin-an, nifas
terdahuluPernah kecelakaanpenghasilan
Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium
Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan
tinggi badan muka: edema, pucat mulut & gigi :kebersihan,
karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung
payudara:putting susu , tumor abdomen:bekas operasi ekstremitas
:edema, varises refleks patella costrovertebral angle tenderness
(CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit
Pada setiap kunjungan : mengukur TFU palpasi untuk menentukan
letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi detak jantung
janin
Pada kunjungan pertama :
Pemeriksaan vulva /perineum untuk : Varises Kondiloma Edema
Hemoroid Kelainan lain
Pemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda
infeksi Cairan dari ostium uterPemeriksaan untuk menilai : Serviks*
Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra*Bila usia kehamilan < 12
mingguKunjungan pertama :Darah : Hemoglobin Glukosa VDRL
Urin : Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa
Kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah
dari kunjungan pertama
EVALUASI1. Kapan pemeriksaan kehamilan dini di laksanakan?2. Apa
saja yang dilakukan pada kontak dini trimester 1?3. Carilah 1
khasus pada ibu hamil dan apakah pelayanan Anc yang di butuhkan ibu
hamil tersebut sesuai kasus yang sau dari buat?Diposkan oleh Delfi
Primayufi di 04.41
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT
PADA IBU HAMIL
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT
PADA IBU HAMIL
(bidan helse nopiana)
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial di dalam keluarga. Seorang ahli medis
menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan
pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan penyambutan anggota
keluarga yang baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal
yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta
menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.Sistem penilaian
resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi kehamilan. Setiap kehamilan dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa
ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Kebijakan
teknis yang dilaksanakan adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang
sehat2. melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan3. persiapan
persalinan yang bersih dan aman4. perencanaan antisipatif dan
persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DINI (EARLY ANC DETECTION)Ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan / dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan /
asuhan antenatal.Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda
presumtif hamil seperti : 1. amenorhe2. mual dan muntah3.
mengidam4. pingsan5. pembesaran payudara dan lain-lain.Atau ketika
dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :1. pembesaran perut2.
tes kehamilan positif,3. tanda hegar4. tanda piscazek5. tanda
pembesaran uterus dan lain-lain diharapkan ibu tersebut segera
memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun
dokter.
B. KONTAK DINI KEHAMILAN TRIMESTER IKebijakan program untuk
kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari
:1. 1 kali pada trimester pertama2. 1 kali pada trimester kedua3. 2
kali pada trimester ketiga
Pelayanan standar minimal yang diperoleh harus mencakup 7 T 1.
Timbang berat badan2. Ukur Tekanan darah3. Ukur Tinggi Fundus
Uteri4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap5. Pemberian
Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam
folat 500 ug).6. Tes terhadap penyakit menular seksual7. Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan.
Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan
memudahkan kita dalam mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi
yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam kehamilannya.
C. PELAYANAN ANC BERDASARKAN KEBUTUHAN INDIVIDU
PenilaianAntenatalKunjunganIKunjunganIIKunjunganIIIKunjunganIV
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan keseluruhan (umum)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan (dalam)Jika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Pemeriksaan laboratoriumJika ada indikasiJika ada indikasiCek
kembali Hb dan pemerik saan laborato rium lain jika ada
indikasi.
Pemberian TTTT1(0,5 cc)TT2 (0,5 cc)
Pemberian tablet Fe90 hari
Konseling umumMemperkuat Memperkuat Memperkuat
Konseling khusus Jika ada indikasiJika ada indikasiJika ada
indikasiJika ada indikasi
Perenc. Persalinan
Perenc. Penanganan komplikasi
D. SKRINING UNTUK DETEKSI1. Kunjungan I (16 minggu) dilakukan
untuk :a. Penapisan dan pengobatan anemiab. Perencanaan
persalinanc. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya.2. Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk :a.
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b.
Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan3. Kunjungan III (32
minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan
dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat
reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan
persalinan4. Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk :a. Sama
seperti kegiatan kunjungan II dan IIIb. Mengenali adanya kelainan
letak dan presentasi c. Memantapkan rencana persalinand. Mengenali
tanda-tanda persalinan.
Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric laluRiwayat
penyakitRiwayat sosial ekonomi
1. Usia ibu hamil2. HPHT, siklus haid3. perdarahan per vaginam4.
keputihan5. mual dan muntah6. masalah/kelainan pada kehamilan
sekarang7. pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)
1. jumlah kehamilan2. jumlah persalinan3. jumlah persalinan
cukup bulan4. jumlah persalinan premature5. jumlah anak hidup6.
jumlah keguguran7. jumlah aborsi 8. perdarahan pada kehamilan,
persalin-an, nifas terdahulu9. adanya hipertensi dalam kehamilan
pada kehamilan terdahulu10. berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi
> 4 kg11. Adanya masalah-masalah selama kehamilan, persalin-an,
nifas terdahulu
1. Jantung2. tekanan darah tinggi3. DM4. TBC5. Pernah operasi6.
Alergi obat / makanan7. Ginjal8. Asma 9. Epilepsi10. Penyakit
hati11. Pernah kecelakaan1. Status perkawinan2. respon ibu dan
keluarga terhadap kehamilan3. jumlah keluarga di rumah yang
membantu4. Siapa pembuat keputusan dalam keluarga5. kebiasaan makan
dan minum6. kebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan alkohol7.
kehidupan seksual8. pekerjaan dan aktivitas sehari-hari9. pilihan
tempat untuk melahirkan10.pendidikan11.penghasilan
Fisik umumPemeriksaan luarPemeriksaan dalamLaboratorium
Kunjungan pertama : tekanan darah suhu badan nadi berat badan
tinggi badan muka : edema, pucat mulut & gigi : kebersihan,
karies, tonsil tiroid / gondok tulang belakang / punggung :
scoliosis payudara ; putting susu, tumor abdomen : bekas operasi
ekstremitas : edema, varises, refleks patella costrovertebral angle
tenderness (CVAT) kulit : kebersihan, penyakit kulit
kunjungan berikutnya tekanan darah berat badan edema masalah
dari kunjungan pertamaPada setiap kunjun-gan : mengukur TFU palpasi
untuk menentukan letak janin (atau lebih dari 28 minggu) Auskultsi
detak jantung janinPada kunjungan per-tama :Pemeriksaan vulva/
perineum untuk : Varises Kondiloma Edema Hemoroid Kelainan
lainPemeriksaan dengan speculum untuk menilai : Serviks Tanda-tanda
infeksi Cairan dari ostium uteriPemeriksaan untuk menilai :
Serviks* Uterus* Adneksa* Bartolini Skene Uretra
* Bila usia kehamilan < 12 mingguKunjungan pertama Darah :
Hemoglobin Glukosa VDRL
Urin ; Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa
A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu
perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka
kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang
mempunyai angka kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi
dibandingkan dengan negara lain. Menurut SDKI (2003) angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup yaitu 3-6
kali lebih tinggi dari negara ASEAN lainnya. AKI di Indonesia
bahkan lebih jelek dari negara Vietnam yaitu 95 per 100.000
kelahiran hidup. AKI di Indonesia sekitar 18.000 setiap tahun yang
berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap
setengah jam seorang perempuan meninggal yang berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan, hal ini berarti setiap setengah jam
seorang perempuan meninggal yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas.B. Tujuan1. Mengetahui tentang deteksi dini
terhadap kelainan masa kehamilan pada trimester I, II dan III2.
Mengetahui tentang komplikasi dan penyulit masa kehamilan trimester
I, II dan III
BAB IIPEMBAHASAN
A. Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan
Penyulit Pada Ibu Hamil Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun
emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.
Seorang ahli medis menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam
memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam merencanakan
penyambutan anggota keluarga yang baru, memantau
perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh
kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi
yang tidak normal. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena
itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi
kehamilan. Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya. Kebijakan teknis yang dilaksanakan
adalah :1. Mengupayakan kehamilan yang sehat2. Melakukan deteksi
dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman4.
Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi komplikasi. Pemeriksaan kehamilan dini (early anc
detection) Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan /
dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal. Ketika seorang ibu mulai
mendapatkan tanda presumtif hamil seperti :1. Amenorhe2. mual dan
muntah3. Mengidam4. Pingsan5. pembesaran payudara dan lain-lain.6.
Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti :7.
pembesaran perut8. tes kehamilan positif,9. tanda hegar10. tanda
piscazek11. tanda pembesaran uterus dan lain-lain Diharapkan ibu
tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu
bidan maupun dokter. Kontak dini kehamilan trimester 1 Kebijakan
program untuk kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan,
terdiri dari :a. 1 kali pada trimester pertamab. 1 kali pada
trimester keduac. 2 kali pada trimester ketiga Pelayanan standar
minimal yang diperoleh harus mencakup 7 T 1. Timbang berat badan2.
Ukur Tekanan darah3. Ukur Tinggi Fundus Uteri4. Pemberian imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) lengkap5. Pemberian Tablet zat besi, minimal 90
tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat 500 ug).6. Tes
terhadap penyakit menular seksual7. Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan. Dengan adanya kontak dini khususnya pada
trimester I, maka akan memudahkan kita dalam mendeteksi adanya
kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam
kehamilannya. Skrining untuk deteksi1. Kunjungan I (16 minggu)
dilakukan untuk :a. Penapisan dan pengobatan anemiab. Perencanaan
persalinanc. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya.2. Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk :a.
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.b.
Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihanc. Mengulang perencanaan persalinan3. Kunjungan III (32
minggu), dilakukan untuk :a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan
dan pengobatannya.b. Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat
reproduksi dan saluran perkemihanc. Mengulang perencanaan
persalinan4. Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk :a. Sama
seperti kegiatan kunjungan II dan IIIb. Mengenali adanya kelainan
letak dan presentasic. Memantapkan rencana persalinand. Mengenali
tanda-tanda persalinan.Riwayat kehamilan iniRiwayat obstetric
laluRiwayat penyakitRiwayat sosial ekonomi
1.Usia ibu hamil2.HPHT, siklus haid3.perdarahan
pervaginam4.keputihan5.mual dan muntah6.masalah/kelainan pada
kehamilan sekarang7.pemakaian obat-obat (termasuk
jamu-jamuan)1.jumlah kehamilan2.jumlah persalinan3.jumlah
persalinan cukup bulan4.jumlah persalinan premature5.jumlah anak
hidup6.jumlah keguguran7.jumlah aborsi8.perdarahan pada kehamilan,
persalin-an, nifas terdahulu9.adanya hipertensi dalam kehamilan
pada kehamilan terdahulu10.berat bayi < 2,5 kg atau berat bayi
> 4 kg11.Adanya masalah-masalah selama kehamilan, persalin-an,
nifas terdahulu1.Jantung2.tekanan darah tinggi3.DM4.TBC5.Pernah
operasi6.Alergi obat / makanan7.Ginjal8.Asma9.Epilepsi10.Penyakit
hati11.Pernah kecelakaan1.Status perkawinan2.respon ibu dan
keluarga terhadap kehamilan3.jumlah keluarga di rumah yang
membantu4.Siapa pembuat keputusan dalam keluarga5.kebiasaan makan
dan minum6.kebiasaan merokok, menggunakan obat-obat dan
alkohol7.kehidupan seksual8.pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari9.pilihan tempat untuk
melahirkan10.pendidikan11.penghasilan
Deteksi dini pada kala I1. Insersia UteriTanda dan gejala : His
tidak adekuat 160110 mmHg Pusing hebat Mata berkunang-kunang
KejangManajemen : Infus cairan RL Rujuk6. Ring bandleTanda dan
gejala : Nyeri yang hebat pada perut bagian bawah Kontraksi
hipotonik Muncul tanda-tanda pre syok Fetal distressManajemen :
Infus cairan RL Rujuk7. SuhuTanda dan gejala : Suhu >
38OcManajemen : Istirahat baring Minum banyak Kompres untuk
menurunkan suhu Bila dalam 4 jam suhu tidak turun, beri antibiotik
dan rujuk8. NadiTanda dan gejala : >100 x/menit Urine pekat Suhu
> 38oCManajemen : Beri minum banya/cukup Pantau 2 jam Bila tidak
ada perbaikan beri antibiotic, pasang infuse RL RujukDeteksi dini
pada kala II1. Tali pusat menumbungTanda dan gejala: Teraba tali
pusat saat PDManajemen : Bila DJJ +, rujuk dengan posisi terlentang
dan kepala janin ditahan oleh 2 jari penolong dari dalam vagina Ibu
dengan posisi sujud bokong lebih tinggi dari kepala Bila DJJ-,
beritahu ibu/keluarga tenatang kondisinya dan penatalaksannannya
sesuai persalinan kala I2. Perubahan DJJTanda dan gejala :
Takikardi (>160 dlm 10 menit) Bradikardi (