Top Banner
HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR Kelompok 7 Preseptor : dr.Eni Yantri,SpA Pembimbing : dr.Delfican
33

Presentation1 hipotermi

Dec 15, 2015

Download

Documents

aghniajolanda

hjhjghhg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Presentation1 hipotermi

HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR

Kelompok 7

Preseptor : dr.Eni Yantri,SpA

Pembimbing : dr.Delfican

Page 2: Presentation1 hipotermi

Batasan

Bayi baru lahir :

Hipotermi: keadaan dimana bayi baru lahir memiliki suhu tubuh dibawah 36,50C (97,70F) pada pengukuran di aksila.

Page 3: Presentation1 hipotermi

Latar belakang

Hipotermi telah diketahui menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir hampir di setiap benua di dunia.

Penelitian di California, Amerika Serikat (2006) 64 % kasus hipotermi pada bayi baru lahir terjadi pada dengan berat lahir cukup (≥2500 gr).

Page 4: Presentation1 hipotermi

Termoregulasi pada bayi baru lahir

Termoregulasi kemampuan untuk menyeimbangkan antara produksi panas dan hilangnya panas

Bayi baru lahir memiliki respon terhadap suhu lingkungan baik secara fisiologis maupun tingkah laku lemak coklat

posisi fleksi

Kegagalan termoregulasi hipotermi

Page 5: Presentation1 hipotermi

KLASIFIKASI HIPOTERMI

hipotermi ringan :Suhu tubuh 36-36.50C (96,8-97,70F)

hipotermi sedang :Suhu tubuh 32-360C (89,6-96,80F)

hipotermi berat :Suhu tubuh dibawah 320C (89,60F). 1

Page 6: Presentation1 hipotermi

Faktor risiko hipotermi pada bayi baru lahir

Lahir preterm Luas permukaan tubuh Berat badan lahir rendah Skor apgar rendah Suhu lingkungan rendah Riwayat kehamilan multipel

Page 7: Presentation1 hipotermi

Mekanisme hipotermi pada bayi baru lahir

Penurunan produksi panas Peningkatan panas yang hilang

Konduksi Konveksi Radiasi Evaporasi

Kegagalan termoregulasi

Page 8: Presentation1 hipotermi
Page 9: Presentation1 hipotermi

DIAGNOSIS

Hipotermi ditandai dengan akral dingin, tidak mau minum, kurang aktif, kutis marmorata, pucat, takipneu dan takikardia

Diagnosis hipotermi ditegakkan dengan pengukuran suhu baik suhu tubuh atau kulit bayi yang dapat dilakukan melalui aksila, rektal atau kulit

Page 10: Presentation1 hipotermi

Alloanamnesis menentukan hipotermi yang disebabkan oleh paparan lingkungan sekitarnya.

Page 11: Presentation1 hipotermi

Tatalaksana hipotermi

Berdasarkan klasifikasi Terapi dengan inkubator Terapi dengan pemanas Terapi cairan dan medikamentosa

Page 12: Presentation1 hipotermi

Tatalaksana hipotermi sedang Ganti pakaian yang dingin atau basah Anjurkan menghangatkan bayi dengan

melakukan kontak kulit dengan kulit atau perawatan bayi lekat (Kangaroo Mother Care) atauHangatkan kembali bayi dengan menggunakan alat pemancar panas atau inkubator

Periksa suhu alat dan suhu ruangan. Hindari paparan panas yang berlebihan dan

posisi bayi lebih sering diubah.

Page 13: Presentation1 hipotermi
Page 14: Presentation1 hipotermi

Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering.

Amati tanda kegawatan (misalnya gangguan nafas, kejang, tidak sadar)

Periksa kadar glukosa darah Periksa suhu tubuh bayi setiap jam Setelah suhu tubuh normal, pantau bayi

selama 12 jam berikutnya, periksa suhu tiap 3 jam.

Page 15: Presentation1 hipotermi

Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan.

Nasihati ibu cara menghangatkan bayi di rumah.

Page 16: Presentation1 hipotermi

Tatlaksana hipotermi berat

Segera hangatkan bayi dibawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin. Gunakan inkubator atau ruangan hangat, bila perlu

Ganti baju yang dingin dan basah Hindari paparan panas yang berlebihan dan

posisi bayi sering diubah. Bila bayi dengan gangguan nafas (frekuensi

nafas lebih dari 60 atau kurang dari 30 kali/menit, tarikan dinding dada, merintih saat ekspirasi ), lakukan manajemen gangguan nafas.

Page 17: Presentation1 hipotermi

Pasang jalur IV dan beri cairan IV sesuai dengan dosis rumatan, dan infus tetap terpasang dibawah pemancar panas, untuk menghangatkan cairan

Periksa kadar glukosa darah Nilai tanda kegawatan bayi (misalnya

gangguan nafas, kejang atau tidak sadar) setiap jam dan nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam batas normal.

Page 18: Presentation1 hipotermi

Ambil sampel darah dan beri antibiotik sesuai dengan yang disebutkan dalam penanganan kemungkinan besar sepsis.

Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap

bila bayi tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI peras begitu suhu bayi mencapai 35°C.

Periksa suhu tubuh bayi setiap jam.

Page 19: Presentation1 hipotermi

Bila suhu naik paling tidak 0,5°C/jam, berarti upaya menghangatkan berhasil, kemudian lanjutan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam.

Periksa juga suhu alat yang dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam.

Page 20: Presentation1 hipotermi

Setelah suhu bayi normal Lakukan perawatan lanjutan untuk bayi

Pantau bayi selama 12 jam kemudian, dan ukur suhunya setiap 3 jam.

Pantau bayi selama 24 jam setelah penghentian antibiotik. Bila suhu bayi tetap dalam batas normal dan bayi minum dengan baik dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan dan nasehati ibu bagaimana cara menjaga agar bayi tetap hangat selama di rumah.3

Page 21: Presentation1 hipotermi

Terapi dengan inkubator

Inkubator biasanya digunakan pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1800 gram.

Inkubator tertutup memberikan panas secara konveksi kecuali bila inkubator ini dilengkapi dengan dua lapis dinding.

Kehilangan panas secara evaporasi dapat dikompensasi jika kelembapan ditambahkan ke dalam inkubator.

Suhu inkubator disesuaikan dengan berat badan bayi baru lahir

Page 22: Presentation1 hipotermi

Penyesuaian suhu inkubator dengan berat badan bayi baru lahir

Berat badan lahir Suhu (°C)

(Made Widia)

Suhu (°C)

(FK UI)

500 35,5 + 0,5 -

1000 34,9 + 0,5 35

1500 34,0 + 0,5 34

2000 33,5 + 0,5 33,5

2500 33,2 + 0,5 33,2

Page 23: Presentation1 hipotermi

Seorang bayi dapat dilepaskan dari inkubator bila suhu tubuhnya dapat dijaga pada suhu lingkungan < 30,0°C (biasanya bila berat badannya mencapai 1600-1800 gram).

Page 24: Presentation1 hipotermi

Terapi dengan pemanas

digunakan untuk bayi yang sangat tidak stabil atau selama pelaksanaaan suatu prosedur medis.

Panas dihasilkan dari proses radiasi Suhu diatur dalam sebuah “servomode” dan

“nonservomode”( disebut juga tipe manual). pemanas ini digunakan dalam waktu yang

terbatas seperti dalam ruang persalinan. Penutupan kulit dengan bahan semipermeabel

dapat membantu mengurangai kehilangan air transepidermal/TEWL yang tak disadari.5

Page 25: Presentation1 hipotermi

Terapi cairan dan medikamentosa Pemberian makanan sedini mungkin,

terutama ASI Jika makanan oral belum memungkinkan

berikan IVFD glukosa 5% atau 10% : biknat 1,5% = 4:1

Kebutuhan cairan : Hari I : 60 ml/kgBB/hari Hari II : 80 ml/kgBB/hari Hari III : 90 ml/kgBB/hari Hari IV – IX: 80-100 ml/kgBB/hari Hari >X : 125-150 ml/kgBB/hari

Page 26: Presentation1 hipotermi

Antibiotik profilaksis: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis,

digabung dengan Gentamisin 2 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosisLama pemberian antibiotik sampai 5 hari

Vitamin K injeksi 1 mg 1 kali

Page 27: Presentation1 hipotermi

Pencegahan hipotermi dengan 10 langkah proteksi termal

Ruang melahirkan yang hangat Pengeringan segera Kontak kulit dengan kulit Pemberian ASI Tidak segera memandikan atau

menimbang bayi Pakaian dan selimut bayi yang adekuat

Page 28: Presentation1 hipotermi
Page 29: Presentation1 hipotermi

Rawat gabung Transportasi hangat Resusitasi hangat Pelatihan dan sosialisasi rantai hangat

Page 30: Presentation1 hipotermi

Cara memandikan bayi

Page 31: Presentation1 hipotermi

KESIMPULAN Bayi baru lahir masih memiliki keterbatasan

dalam termoregulasi tubuhnya.

Hipotermi adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir memiliki suhu tubuh dibawah 36,50C (97,70F) pada pengukuran dengan aksila.

Mekanisme terjadinya hipotermi meliputi penurunan produksi panas, peningkatan kehilangan panas (konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi), dan kegagalan termoregulasi

Page 32: Presentation1 hipotermi

Diagnosis hipotermi dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat, cepat, dan adekuat

Tatalaksana hipotermi mencakup tatalaksana umum, langkah proteksi termal, pemakaian inkubator, pemakaian pemanas, dan terapi medikamentosa

Page 33: Presentation1 hipotermi

TERIMA KASIH