PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEGAWAI SERTA DAMP AKNYA P ADA KINERJA PEGAWAI DAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI PADA BAPPEDA WILAYAH III PROVINSI JAWA BARAT) RAHMA T RUKMANANPM. 089113042 SEMINAR USULAN PENELITIANPROGRAM S3-UNIVERSIT AS PASUNDAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Perubahan orde baru menjadi orde reformasimerupakan suatu perubahan yang signifikan dalamsegala bidang, termasuk bidang pelayanan
pemerintah terhadap publik.
Era reformasi membawa tumpuan harapanmasyarakat bangsa Indonesia yang sudah jenuh
dengan krisis ekonomi moneter dan krisis politikyang melemahkan supremasi hukum, kesenjanganekonomi sosial, tidak meratanya pembangunan,mendarah-dagingnya praktek Korupsi,
Menurut Speyer (2004) kondisi birokrasi di Indonesia saat inidianggap sebagai sesuatu yang berat, lambat, tidak kreatif, dantidak sensitif terhadap publik. Hal ini yang menjadi penyebabkrisis yang meluas di Indonesia.
Salah satu cara untuk membenahi hal tersebut adalahdengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber dayamanusia aparatur, dan terus melakukan upaya melaluiberbagai kebijakan dalam rangka peningkatan kompetensi PNSdemi terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik.
Sebagaimana dikatakan Stoner (1996) bahwa, bagaimanasebuah organisasi akan mampu melaksanakantanggungjawabnya akan banyak tergantung pada orang-orangyang mengelolanya.
Persentase jumlah kab/kota yang memilikiperaturan daerah pelayanan satu atap Keterangan
Jumlah kab/kota yang memiliki PPTSP (PusatPelayanan Terpadu Satu Pintu) adalah 11kab/kota dari 26 kab/kota di Jabar, yakni : KotaCimahi, Bandung, Banjar, KabupatenIndramayu, Sukabumi, Kuningan, Sumedang,
Purwakarta, Tasikmalaya, Ciamis, dan Bekasi.Sumber : RKPD Jabar, 2009.
Jumlah kab/kota yang memiliki PPTSP(Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu)adalah 11 kab/kota dari 26 kab/kota di Jabar,yakni : Kabupaten Indramayu, Majalengka,Kuningan, Cirebon, Sumedang, Kota Banjar,
Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kota Bandung,Kabupaten Bandung, Kota Cimahi,Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi,Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta,dan Kabupaten Subang. Sumber : RKPDJabar, 2010.
TABEL DI ATAS MENUNJUKKAN TERJADINYA PENURUNAN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK PADA TAHUN 2009 BILA DIBANDINGKAN DENGANTAHUN SEBELUMNYA
TABEL DI ATAS MENUNJUKKAN MASIH TINGGINYA TINGKATKEMISKINAN DI PROVINSI JAWA BARAT PADA TAHUN 2008 SECARARATA-RATA SEBESAR 13,55%. TINGGINYA ANGKA INI RELEVANDENGAN TINGKAT PENGANGGURAN YANG BERADA DI PROVINSIJAWA BARAT PADA TAHUN 2008 SEBESAR 12,28%.
TEMA SENTRAL DALAM PENELITIAN INIADALAH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DANKINERJA PEGAWAI.
KINERJA PEGAWAI DAN KUALITASPELAYANAN AKAN MENINGKAT APABILADIDORONG OLEH ADANYA KEPEMIMPINAN YANG HANDAL DAN MOTIVASI KERJA YANGBAIK SEHINGGA MENIMBULKAN KOMPETENSIPEGAWAI YANG PROFESIONAL
SEHINGGA DAMPAKNYA TERHADAPMEMBAIKNYA KINERJA PEGAWAI DANMENINGKATNYA RANK KUALITASPELAYANAN TERHADAP PUBLIK
1. Peringkat Indonesia selalu di bawah dalam hal pelayanan birokrasi
2. Kondisi birokrasi di Indonesia saat ini dianggap sebagai sesuatu yang berat, lambat, tidak kreatif, danidak sensitif terhadap publik
3. Nilai capaian kinerja birokrasi masih rendah
4. Tingkat indeks competitiveness birokrasi kita berada pada urutan terendah dengan 100 negara lain didunia.
5. Kuantitas jumlah sumber daya manusia sangat minim dengan rasio 1,9 % dari jumlah penduduk.
6. Aspek tingkat pelayanan publik dan pembangunan ekonomi di wilayah III tidak terlalu signifikan
7. Masih tingginya angka kemiskinan di Provinsi Jawa Barat di atas 10%,8. Perkembangan ekonomi di provinsi Jawa Barat relatif naik, namun angka pencapaian kemiskinan masih
di atas 10%.
9. Pertumbuhan ekonomi jawa Barat terus mengalami peningkatan namun terjadi penurunan di tahun 2008
10. Nilai realisasi investasi PMA dan PMDN sama hal-nya dengan kasus kontribusi manufaktur dan eksporturun tajam pada tahun 2007
11. Turunnya Nilai Tukar Pertanian pada tahun 2008 karena adanya masalah distribusi dari input pertanianseperti krisis pupuk dan turunnya harga-harga internasional komoditi pertanian
12. Kontribusi Ekspor melemah terus hingga tahun 2008
13. inflasi yang menurun dari tahun 2004-2007 kembali menjadi dua digit pada tahun 2008
14. Terjadi peningkatan penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang tergolong kasus korupsi
15. Pencapaian target indeks pembangunan manusia di wilayah III dipandang belum optimal
16. Pencapaian tingkat pengangguran di wilayah III dipandang belum optimal,
17. Pencapaian tingkat kemiskinan di wilayah III dipandang belum optimal
18. Pencapaian laju pertumbuhan ekonomi di wilayah III dipandang belum optimal,
Berdasarkan hasil empirisme ditemukannya tema sentralyang menjadi bahan untuk diteliti yaitu rendahnyakualitas pelayanan yang dilakukan oleh pihakpemerintah akibat dari rendahnya kinerja pegawaiaparatur yang ada, hal ini tercermin dari indikator
pencapaian pembangunan yang masih berada di bawahnilai target yang telah ditetapkan.
Studi kepustakaan diperoleh bahwa rendahnya kualitaspelayanan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secaraeksternal maupun internal. Secara eksternal adalahpengaruh dari luar organisasi, sedangkan secara internaladalah kondisi sumber daya manusia
Penelitian yang akan dilakukan termasuk ke dalamrumpun manajemen, sehingga grand theory yangmenjadi acuan dalam penelitian ini adalah ilmumanajemen dan manajemen sumber daya manusia
(MSDM).
middle theory-nya adalah perilaku organisasi danpelayanan publik,
operasionalisasi teorinya yaitu teori kepemimpinan,motivasi, kompetensi, kinerja pegawai dan kualitaspelayanan.
4. Motivasi kompetensi (competence motivation ),5. Motivasi esteem (penghargaan),6. Motivasi komunikasi dan7. Motivasi kekuasaan (power
motivation ).
(Victor Vroom dalam Wursanto, (2000 : 149);Keith dan Newstrom, (1996 : 6); Filmore H.Stanford dalam Mangkunegara.2002;93; danStephen Robbins & Timothy A. Judge, (2006:166)
Riyono danZulaifah (2001)
Kompetensi Pegawai(Y1)
1.Komunikasi2.Keahlian dalam membinarelationship
3.Pengumpulan Informasi4.Keahlian analisa danpengambilan keputusan5.Keahlian dalam berorganisasi6.Fleksibilitas dan adaptasi7.Integritas & Etika8. Objektivitas9.Penerapan Standar,10.Kebijakan11.Kepemimpinan & Inisiatif
Spencer & Spencer (1993 : 9);sanderson et.al (2002); Dharma(2002:20); Sampson & Fytros, (2008a);Siswanto (2003:8) dan Kepala BadanKepegawaian Negara Nomor 46A tahun2002 Tanggal 21 Nopember 2003 danKeputusan Lembaga AdiministrasiNegara, Nomor:541/XIII/10/6/2001
Wibowo (2007;105)Lucky (2000)
Wibowo (2007;105)
Kinerja Pegawai(Y2)
1.Kuantitas kerja2.Kualitas kerja3.Efektivitas kerja4.Efektivitas sumber daya5.Sikap kooperatif6.Kebutuhan terhadap7.pengawasan
{Dessler (1997:125); Bernadin danRussel (2000); Mathis dan Jackson(2002); Dharma (2002)}