Top Banner
Clinical Science Report Pielonefritis
19

Presentation 2

Jul 07, 2016

Download

Documents

....
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Presentation 2

Clinical Science Report

Pielonefritis

Page 2: Presentation 2

Definisi

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal dimana terjadi reaksi inflamasi pada pielum dan parenkim ginjal yang sifatnya akut maupun

kronis dan biasanya merupakan lanjutan dari sistitis akut (penyebaran asenden).

Page 3: Presentation 2

Anatomi Ginjal

Page 4: Presentation 2

Epidemiologi

Pada bayi baru lahir, prevalensi ISK pada bayi preterm (2,9%) melebihi dari bayi aterm (0,7%).

ISK lebih sering terjadi pada anak-anak usia prasekolah (1% - 3%) daripada di usia anak

sekolah (0,7% - 2,3%).

Tingkat prevalensi ISK adalah 1% - 3% pada anak perempuan 1 sampai 5 tahun

dan 1% pada usia anak-anak sekolah. Tingkat prevalensi di usia sekolah anak

laki-laki adalah 0,03%.

Page 5: Presentation 2

Etiologi

Escherichia coli (70-80%)KlebsiellaProteus

Staphylococcus saphrophyticuscoagulase-negative staphylococcus

Pseudomonas aeroginosaStreptococcus fecalis

Streptococcus agalactiiae

Page 6: Presentation 2

Faktor Resiko

Faktor anatomi• Refluks vesiko ureter

dan refluks intarenal• Obstruksi saluran

kemih• Benda asing dalam

saluran kemih (kateter urin)

• Duplikasi collecting system

• Ureterokel• Divertikulum kandung

kemih

Faktor pejamu• Meningkatnya

perlekatan ke sel uroepitel

Page 7: Presentation 2

Flora Usus

Munculnya tipe Uropatogen

Kolonisasi di perineal dan uretra anterior

Sistitis

Bakteri naik ke atas menuju ginjal

Pielonefritis akur

Virulensi Bakteri

Faktor Pejamu (Host)- Memperkuat

perlekatan ke sel uroepitel

- VUR- Refluks Intrarena- Tersumbatnya

saluran kemih- Benda asing

(kateter urin)

Patogenesa

Page 8: Presentation 2

Diagnosis

Anamnesis

demamnyeri pinggang belakangmual dan/atau muntah

Mungkin juga dapat disertai dengan gangguan buang air kecil, seperti

anyang-anyangan, rasa panas, nyeri perut bawah, air seni berwarna

merah.Menggigil

rasa lemah.

Page 9: Presentation 2

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita

0-1 Bulan

• Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma, panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, ikterus (sepsis)

1 bln-2 th

• Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau/berubah warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang

2-6 thn

• Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn • Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan

kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna.

Page 10: Presentation 2

Pemeriksaan Fisik

Demam, biasanya tidak lebih dari 39,5oC

Nyeri tekan suprapubikNyeri Ketok CVA

tergantung pada ginjal yang terinfeksi

Page 11: Presentation 2

Pemeriksaan PenunjangLeukosuria atau piuria : Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemiih

Hematuria: hematuria- positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air

kemih.

Urinalisis

Kultur UrinMengidentifikasi adanya mikroorganisme spesifik

Page 12: Presentation 2

Analsisa Darah

Leukositosis, didominasi oleh neutrofilLaju Endap Darah (LED) meningkat

Peningkatan kadar C-reactive proteinPada kultur darah juga bisa positif

Page 13: Presentation 2

Rontgen

Page 14: Presentation 2

USG

Page 15: Presentation 2

IVP

Page 16: Presentation 2

Penatalaksanaan

Antibiotik

Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif. Terapi

kausal dimulai dengan kotrimoksazol 2 tablet 2x sehari atau ampisilin 500 mg 4x sehari

selama 5 hari. Setelah diberikan terapi antibiotik 4 – 6 minggu, dilakukan

pemeriksaan urin ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah berhasil diatasi.

Page 17: Presentation 2
Page 18: Presentation 2

Prognosis

Prognosis pielonefritis baik ( penyembuhan 100% ) bila memperlihatkan

penyembuhanklinik maupun bakteriologi terhadap antibiotika. Bila faktor-faktor

predisposisi tidak diketahui atau berat dan sulit dikoreksi, kira-kira 40% dari pasien

menjadi kronik

Page 19: Presentation 2

KesimpulanPielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang

ginjal dimana terjadi reaksi inflamasi pada pielum dan parenkim ginjal yang sifatnya akut maupun kronis. Refluks vesicoureteral ini merupakan faktor risiko yang paling penting dalam terjadinya pielonefritis pada anak-anak. Penyebab adalah Escherichia coli (70-80%). Pada pielonefritis akut terjadi demam yang timbul mendadak, menggigil, malaise, muntah, sakit panggul atau perut, nyeri tekan di daerah kostovertebral, leukositosis, piuria dan bakteriuria. Pengobatan pielonefritis akut, disertai gejala sistemik infeksi, setelah sampel urin diambil untuk dibiakkan, diberi antibiotik parenteral (tanpa menunggu hasil biakan urin) untuk mencegah terjadinya parut ginjal.