Top Banner
 ANALISA PENGARUH WAKTU PENGGILINGAN DALAM PROSES MECHANICAL ALLOYING TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK KOMPOSIT AL- AL 2 O 3  PEMANFAAT AN LIMBAH ALUMUNI UM HASIL PERMESINAN DISUSUN OLEH :  ANGGA SHENA PERMA T A 3331080730 TEKNIK MESIN - UNTIRTA
17

Presentasi Ta Angga

Nov 03, 2015

Download

Documents

Arul Rizki

pendahuluan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ANALISA PENGARUH WAKTU PENGGILINGAN DALAM PROSES MECHANICAL ALLOYING TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK KOMPOSIT AL-AL2O3 PEMANFAATAN LIMBAH ALUMUNIUM HASIL PERMESINAN

ANALISA PENGARUH WAKTU PENGGILINGAN DALAM PROSES MECHANICAL ALLOYING TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK KOMPOSIT AL-AL2O3 PEMANFAATAN LIMBAH ALUMUNIUM HASIL PERMESINAN

DISUSUN OLEH :

ANGGA SHENA PERMATA3331080730TEKNIK MESIN - UNTIRTA

1OUTLINEPENDAHULUAN

TUJUAN PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL & PEMBAHASAN

KESIMPULAN & SARAN

PENDAHULUANPENELITIANPERKEMBANGAN INDUSTRI

LIMBAH LOGAMKOMPOSITLOGAMMETALURGI SERBUKPRODUKPENDAHULUAN

PLANETARY BALL MILL

MEKANISME MECHANICAL ALLOYING

AlAl2O3

AlAl2O3

TUJUAN PENELITIAN Mengetahui pengaruh waktu penggilingan dalam proses mechanical alloying terhadap kekerasan komposit logam alumunium berpenguat alumina (Al2O3).

Mengetahui struktur mikro hasil proses mechanical alloying komposit logam alumunium berpenguat alumina (Al2O3).

Mengetahui waktu optimum penggilingan (milling time) terhadap karakteristik dari komposit logam yang berasal dari limbah.

METODE PENELITIAN

DATA HASIL PENGUJIANNO SAMPELPARAMETERWAKTU PENGGILINGANDENSITAS(gr/cm3)POROSITAS(%)KEKERASAN(BHN)16 Jam3.020.2385.428 Jam3.050.20111.67310 Jam3.080.13132.67PEMBAHASAN UJI DENSITASDensitas dari suatu material dapat ditentukan dengan berat per satuan volume dari material tersebut (Smallman, 2007). Jadi, semakin padat material menyebabkan nilai densitas dari material tersebut akan semakin meningkat. Pada penelitian ini besarnya tekanan kompaksi yang digunakan tidak berubah, sehingga kepadatan material pada saat kompaksi relatif sama.Perbedaan nilai densitas terjadi karena pada hasil pengujian terdapat porositas yang menyebabkan nilai densitas berbeda.

PEMBAHASAN UJI POROSITASSemakin lamanya waktu penggilingan nilai porositas mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan teori dari hubungan antara densitas dan porositas dimana apabila densitas naik maka porositas turun begitu juga sebaliknya (Voshchinnikof, 2002).Penurunan porositas disebabkan butir serbuk alumunium sebagai matrik dan alumina sebagai penguat mengalami penurunan ukuran partikel sehingga pada saat kompaksi serbuk mudah mengalami penyesuaian letak pada tempat-tempat yang lebih luas atau belum terjadi deformasi pada partikel serbuk tersebut.PEMBAHASAN PENGUJIAN KEKERASAN (BRINELL HARDNESS)Pada waktu penggilingan yang lebih singkat distribusi partikel masih belum homogen (S.M. Zebarjad, 2007) sehingga hal ini belum terlalu mempengaruhi nilai kekerasan pada material komposit alumunium dan alumina pada masing-masing sampel. Homogenitas & ukuran partikel serbuk alumunium/alumina sangat mempengaruhi nilai kekerasan yang dihasilkan pada sampel yang dibuat. Hal ini dikarenakan semakin lamanya waktu penggilingan (milling) maka proses pengerasan dan penghancuran antara matrik alumunium yang ulet & alumina yang getas dan keras semakin menghasilkan partikel serbuk dengan distribusi merata.HASIL METALOGRAFI6 JAM8 JAM10 JAM

AlumuniumAluminaAlumuniumAlumuniumAluminaAluminaKESIMPULANDensitas sampel meningkat seiring dengan lamanya waktu penggilingan dengan menggunakan planetary ball mil. Dimana densitas tertinggi adalah 3.08 g/cm3 dengan waktu penggilingan (milling) selama 10 jam. Nilai porositas terendah adalah 0.131% dengan waktu penggilingan (milling) selama 10 jam.

Semakin meningkatnya lama waktu penggilingan memberikan kenaikan pada nilai kekerasan komposit logam Al/Al2O3. Nilai kekerasan tertinggi didapat pada pada waktu penggilingan selama 10 jam sebesar 132.67 BHN.

Pada pengamatan metalografi tampak jelas fasa-fasa alumunium (putih terang) dan alumina (abu-abu). Semakin lamanya waktu penggilingan tampak jelas persebaran butir serbuk yang semakin homogen & merata, namun masih belum optimal.SARANChamber planetary ball mill sebagai media penggilingan diperhatikan & dibersihkan hingga steril untuk mengurangi unsur pengotor pada material komposit.

Pada saat kompaksi dari hasil metalurgi serbuk disarankan menggunakan hotpress agar karakteristik & kompaktibilitas material lebih baik.

Waktu penggilingan (milling) dilakukan lebih lama lagi.

Penggunaan jenis mill yang lebih baik lagi untuk proses penggilingan, seperti High Energy Mill (HEM).

REFERENSIASM Handbook Volume 21, 2001, Composites, ASM International Handbook Committee.ASM Hand Book, Vol 7, 1998, Powder Metallurgy , ASM International Hanbook Committee.S.M. Zebarjad, S.A. Sajjadi, 2006, Dependency of physical and mechanical properties of mechanical alloyed AlAl2O3 composite on milling time, ScienceDirect : USAKhan, Akhtar S., 2005, Nanocrystalline aluminum and iron: Mechanical behavior at quasi-static and high strain rates, and constitutive modeling, ScienceDirect : USAPramono., A., 2009, Fantasi Explosive, Jurusan Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon.Randal,M.German.1996.Sintering Theory and Practice. New York: USA.Smallman., R. E. 2007. Physical Metallurgy And Advanced Material. Seventh Edittion, Elsevier, Ltd. India.C. Suryanarayana, 2001, Mechanical alloying and milling. Pergamon : USAEkawati Dhian, Zulfia Anne, 2008, Pengaruh Temperatur Sinter Terhadap Karakteristik Komposit Aluminium Grafit dengan Wetting Agent Tembaga: Depok, Universitas Indonesia.Gibson, Ronal F., 9194, Introduction To Physical Metallurgy, Second edition. McGraw-Hill. Inc.New York.Pramono A., 2008. Komposit Sebagai Trend Teknologi Masa Depan, Untirta. Cilegon.Voshchinnikov., N.V. 2002. A New Model of Composite Interstellar Dust Grains. St. Petersburg. Russia.

TERIMA KASIH