Top Banner
PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN PENGGUNAAN RIVANOL DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP PENYEMBUHAN VULNUS LASERATUM DI IGD RSUD RADEN MATTAHER JAMBI Pembimbing Substansi : dr. H. Abdul Aziz M, Sp.B.KBD Pembimbing Metodologi : dr. Nindya Aryanty, M.Med.,ED Ayu Wulandari G1A108003
42

Presentasi proposal.pptx

Oct 25, 2015

Download

Documents

pppppg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Presentasi proposal.pptx

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN PENGGUNAAN RIVANOL DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP

PENYEMBUHAN VULNUS LASERATUM DI IGD RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

 

Pembimbing Substansi : dr. H. Abdul Aziz M, Sp.B.KBD

Pembimbing Metodologi : dr. Nindya Aryanty, M.Med.,ED

Ayu Wulandari

G1A108003

Page 2: Presentasi proposal.pptx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengenalan fase-fase penyembuhan luka sangat membantu untuk implementasi rencana dan evaluasi manajemen luka. Salah satu factor yang berpengaruh pada penyembuhan luka adalah perawatan luka.

Teknik perawatan luka merupakan aspek yang sangat penting pada penyembuhan, meliputi pencucian luka (tindakan antiseptic), teknik debridement (pembuangan jaringan luka), dan pemilihan bahan antibiotik topikal

Page 3: Presentasi proposal.pptx

Dari beberapa teknik perawatan luka diatas pemilihan antiseptic sangatlah penting dalam penyembuhan luka yang optimal. Ada pun antiseptic yang digunakan untuk mencuci luka dan mengobati luka misalnya rivanol,povidone iodine,Alkohol,yodium,asam borat, derivate fenol, dan lainnya

Page 4: Presentasi proposal.pptx

Data rekam medis di RSUD Raden Mattaher Jambi diperoleh data luka laseratum/robek pada tahun 2011 sebanyak 52 kasus,dengan berbagai penyebab yaitu kecelakaan lalu lintas, digigit binatang, kejatuhan kanopi dan lainnya.

Page 5: Presentasi proposal.pptx

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana perbandingan Tingkat Kesembuhan antara rivanol dan povidone iodine terhadap penyembuhan vulnus laseratum “

Page 6: Presentasi proposal.pptx

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membandingan penggunaan rivanol dengan povidon iodine terhadap penyembuhan vulnus laseratum di IGD RSUD Raden Mattaher jambi.

Page 7: Presentasi proposal.pptx

1.3.2 Tujuan khusus1. Mengetahui tingkat kesembuhan vulnus laseratum dengan

menggunakan rivanol.

2. Mengetahui tingkat kesembuhan vulnus laseratum dengan menggunakan povidon iodine.

3. Membandingkan tingkat kesembuhan vulnus laseratum pada perawatan mengugunakan rivanol dan povidon iodine.

 

Page 8: Presentasi proposal.pptx

1.4 Manfaat PenelitianHasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi :

▪ Bagi Pihak Rumah sakit

▪ Bagi Pasien

▪ Bagi Peneliti dan Pengembangan Penelitian

Page 9: Presentasi proposal.pptx

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Vulnus (Luka)2.1.1 Defenisi Vulnus (luka)

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, gigitan hewan.

Page 10: Presentasi proposal.pptx

2.1.2 Klasifikasi vulnus (luka)

Vulnus (luka) dibedakan berdasarkan penyebab yaitu: 1. Ekskoriasi (luka lecet)

2. Vulnus scissum (luka iris)

3. Vulnus Laseratum (luka robek)

4. Vulnus punctum (luka tusuk)

5. Vulnus morsum (luka gigitan)

6. Vulnus combutio (luka bakar)

Page 11: Presentasi proposal.pptx

2.1.3 Defenisi vulnus laseratum (luka robek)

Vulnus Laseratum (luka robek) adalah merupakan suatu trauma tumpul yang terjadi pada efidermis dan jaringan dibawahnya akibat kekerasan yang mengenainya melebihi elastisitas kulit, dapat juga diakibatkan oleh kecelakaan dan memerlukan tindakan medis.

Page 12: Presentasi proposal.pptx

2.1.4 Perawatan Vulnus laseratum

Dalam menajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang dilalukan yaitu :1. evaluasi luka

2. Tindakan antiseptik

3. Pembersihan luka

4. Penjahitan luka

5. Penutupan luka

6. Pembalutan luka

7. Pemberian antibiotik dan pengangkatan jahitan.

Page 13: Presentasi proposal.pptx

2.1.5 Antiseptik yang digunakan pada perawatan luka

2.1.5.1 Rivanol

2.1.5.1.1 Defenisi rivanol

Rivanol (etakridin) adalah etakridin laktat dengan sifat-sifat sama seperti derivate akridin lainnya,bersifat bakteriostatik terhadap banyak kuman gram-positif tetapi kurang efektif terhadap kuman gram-negatif,dan tidak efektif terhadap spora.

2.1.5.1.2 Indikasi1. Membersihkan luka atau mencuci luka (Antiseptik)

2. Sebagai obat kompres

3. Antijamur lemah

4. Irigasi luka terinfeksi

Page 14: Presentasi proposal.pptx

2.1.5.1.3 Kontra indikasi

Terhadap basil TB

2.1.5.1.4 Efek samping

Reaksi alergi

2.1.5.1.5 Cara pemberian Serap rivanol dengan kapas atau kasa Usapkan kapas atau kasa yang telah diberi rivanol pada luka,

lakukan beberapa kali hingga luka benar-benar bersih. Bila perlu, balutkan kapas atau kasa yang mengandung rivanol

pada luka untuk menutup luka agar terlindung dari kotoran dan kuman.

2.1.5.1.6 FarmakologiZat warna organik sintetik atau yang disebut coal tar dyes

dipakai sebagai antiseptic, kemoterapi terhadap protozoa dan sebagai perangsang penyembuhan luka. Zat warna juga berguna untuk diagnostik.

Page 15: Presentasi proposal.pptx

2.1.5.2 Povidone iodine

2.1.5.2.1 Defenisi povidone IodinePovidon iodine adalah senyawa kompleks dari iodum

dengan povidon.mengandung tidak kurang dari 9,0% dan tidak lebih dari 12% iodum (1) dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

2.1.5.2.2 Indikasi1. Mencegah infeksi atau mengobati luka pada

kulit, luka sayat/terpotong, lecet2. Luka pasca bedah3. Merawat tali pusat bayi4. Mencegah infeksi pada luka khitan

Page 16: Presentasi proposal.pptx

2.1.5.2.3 Kontra indikasiMikrobakteri tuberkulosaq bersifat resisten terhadap bahan ini

2.1.5.2.4 Efek samping1. Alergi2. Hati-Hati bila digunakan pada permukaan kulit

rusak yang luas (misalnya luka bakar), karena iodium dapat diresorpsi dan meningkatkan kadarnya dalam serum sehingga dapat menimbulkan asidosis, neutropeni dan hipotirosis (selewat).

Page 17: Presentasi proposal.pptx

2.1.5.2.5 Cara pemberian1. Bersihkan luka dengan alcohol atau air bersih

2. Oleskan povidone iodine larutan antiseptic pada luka

3. bila perlu tutup luka dengan kapas/ kasa agar terlindung dari kotoran dan kuman

2.1.5.2.6 FarmakologiKompleks dari iod dengan polivinil-pirolidon

yang tidak merangsang dan dalam larutan air berangsur-angsur membebaskan iodium. Seperti heksaklorofen, terutama bila digunakan berulang kali, zat ini berkumulasi di kulit dan menyebabkan efek antiseptis yang bertahan lama.

Page 18: Presentasi proposal.pptx

Lagi pula komplek iodofor ini mudah larut dalam air dan mudah dicuci dari kulit atau pakaian, bersifat lebih stabil karena tidak menguap dan kerjanya lebih panjang dari pada iod. Karena sifat-sifatnya ini tingtur povidone-iod 10% dengan kadar iod bebas 1% telah menggantikan tingtur iodium konvensional.

Page 19: Presentasi proposal.pptx

2.1.6 proses penyembuhan luka

Terdapat 3 macam tipe penyembuhan luka, dimana pembagian ini dikarakteristikkan dengan jumlah jaringan yang hilang

1. Penyembuhan primer

2. Penyembuhan sekunder

3. Penyembuhan primer tertunda atau penyembuhan dengan jahitan tertunda

Page 20: Presentasi proposal.pptx

TAHAP PENYEMBUHAN LUKA PRIMER (KIRI) DAN SEKUNDER (KANAN)

Page 21: Presentasi proposal.pptx

2.1.7 Fisiologi penyembuhan luka

1. Fase inflamasi

2. Fase proliferasi

3. Fase remodeling atau maturasi

Page 22: Presentasi proposal.pptx

2.1.8 Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

1. Faktor instrinsik

Kondisi local yang merugikan pada tempat luka

1. Benda asing

2. Dehidrasi

3. Edema

4. Trauma kambuhan

5. Infeksi luka

6. Penurunan suhu luka

7. Pasokan darah yang buruk

8. Hipoksia lokal

Page 23: Presentasi proposal.pptx

9. Eksudat yang berlebihan

10. Jaringan nekrotik dan pengelupasan jaringan yang luas

11. Produksi limbah metabolik yang berlebihan

Faktor-faktor patofisiologi umum

1. Anemia

2. Gangguan kardiovaskular

3. Malnutrisi

4. Gangguan metabolic dan endokrin

5. Penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi

Faktor-faktor fisiologi normal yang berkaitan dengan usia

Page 24: Presentasi proposal.pptx

2.Faktor ekstrinsikPenatalaksanaan luka yang tidak tepat

1. Pengkajian luka yang tidak akurat

2. Penggunaan agens topical dan produk balutan luka primer yang tidak sesuai

3. Teknik penggantian balutan yang ceroboh

4. Sikap negative staf terhadap pengobatan dan penyembuhan

Efek merugikan dari terapi lain

5. Kemoterapi kanker

6. Dosis steroid tinggi yang berkepanjangan

7. Terapi radiasi

Page 25: Presentasi proposal.pptx

2.1.9 Evaluasi kesembuhan luka1. sifat alami lapisan dasar luka

1) Granulasi

2) Epitelialisasi

3) Jaringan nekrotik

2. Eksudat

3. Bau

4. Nyeri

5. Tepi luka

6.Eritema kulit

7. Kondisi umum kulit sekitarnya

Page 26: Presentasi proposal.pptx

2.1.10 komplikasi penyembuhan luka

1. Pround flesh (jaringan parut yang menonjol di atas permukaan luka

2. Pembentukan keloid (jaringan parut yang meluas melebihi batas luka asli)

3. Kontraktur luka yang luas yang mengganggu mobilitas jika terdapat di atas sebuah sendi.

4. Stenosis atau konstriksi yang menyebabkan terbentuknya parut disekeliling struktur tubular seperti tuba fallopi atau ureter.

 

Page 27: Presentasi proposal.pptx

5. Neuroma traumatic adalah serat-serat saraf perifer yang beregenerasi dan terperangkap di dalam jaringan parut setelah amputasi anggota gerak

6. Dehiscence adalah terpisahnya hingga terbuka suatu luka pembedahan

7. Eviserasi adalah pecahnya hingga terbuka luka pada abdomen disertai keluarnya usus dan merupakan keadaan gawat darurat yang serius.

 

Page 28: Presentasi proposal.pptx

2.2 KERANGKA TEORI

vulnus

Klasifikasivulnus: 1.Ekskoriasi

2.Vulnus scissum

3.Vulnus laseratum

4.Vulnus punctum

5.Vulnus morsum

6.Vulnus combutio

1Perawatan vulnus

2Antiseptik

3Proses kesembuhan vulnus

4Evaluasi kesembuhan luka

Rivanol

Nacl

Povidone iodine

Alcohol

Dan lain-lain

Page 29: Presentasi proposal.pptx

2.3 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Rivanol

Efektifitas penyembuhan luka

Povidone iodine

Page 30: Presentasi proposal.pptx

2.4 HIPOTESIS

Penggunaan rivanol menunjukan efektifitas yang berbeda di bandingkan dengan povidone iodine dalam penyembuhan vulnus laseratum (luka robek)

Page 31: Presentasi proposal.pptx

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

 

3.1 Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian Prospektif

dengan menggunakan rancangan studi komparatif yaitu membandingkan dua variabel yang berbeda.

Page 32: Presentasi proposal.pptx

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi

3.2.2 Waktu PenelitianWaktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012

Page 33: Presentasi proposal.pptx

3.3 POPULASI DAN SAMPEL3.3.1 Populasi

Semua pasien vulnus laseratum yang datang ke IGD RSUD Raden Mattaher

3.3.2 Sampel Sampel yang diambil total semua pasien Vulnus laseratum yang masuk ke IGD RSUD Raden Mattaher yang sesuai dengan kriteria inklusi

Page 34: Presentasi proposal.pptx

3.3.3 KRITERIA INKLUSI

1. Semua pasien Vulnus Laseratum dengan Luka terkontaminasi di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi pada bulan Desember tahun 2012

2. Luka yang di jahit

3. Luas luka < 10 cm

4. Bersedia menjadi subjek penelitian

5. Bersedia periksa kembali ke poli bedah setelah 1 minggu

Page 35: Presentasi proposal.pptx

3.3.4 Kriteria Eksklusi1. Pasien Vulnus Laseratum dengan komplikasi lain misalnya:

DM,Fraktur terbuka dll.

2. luka yang tidak dijahit

3. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

3.3.5 Cara pengambilan sampel

Cara pengambilan sampel ditentukan dengan Accidental Sampling yang merupakan cara pengambilan sample berdasarkan total populasi yang memenuhi kriteria inklusi dalam waktu yang ditetapkan.

Page 36: Presentasi proposal.pptx

3.4 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Defenisi operasional Cara ukur Alat ukur skala Hasil ukur

Rivanol Rivanol (etakridin) adalah etakridin laktat dengan sifat-sifat sama seperti derivate akridin lainnya,bersifat bakteriostatik terhadap banyak kuman gram-positif tetapi kurang efektif terhadap kuman gram-negatif,dan tidak efektif terhadap spora

Observasi langsung

Diagnosis pasien

Nominal a.(0) adab.(1) tidak

Povidone iodine

Povidon iodine adalah senyawa kompleks dari iodum dengan povidon.mengandung tidak kurang dari 9,0% dan tidak lebih dari 12% iodum (1) dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

Observasi langsung

Diagnosis pasien

Nominal a.(0) adab.(1) tidak

Efektifitas penyembuhan luka

Masa kerja dan efek obat luka setelah

pemberian hingga 7 hari setelah

pengobatan, dan ada atau tidak gejala

infeksi pada luka diamati dengan melihat

gejala infeksi yaitu, lapisan dasar luka

( Granulasi, Epitelialisasi, Jaringan

nekrotik), eksudat, Bau, nyeri, tepi luka,

eritema, kondisi umum kulit sekitarnya.

Observasi langsung

Diagnosis pasien

Ordinal 0) = efektifBila tidak ada gejala-gejala infeksi pada Ceklist (1)=Tidak efektif Bila ada gejala-gejala infeksi pada ceklist

Page 37: Presentasi proposal.pptx

3.5 Cara kerja dan pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember tahun 2012. Data diperoleh dengan cara menanyakan langsung pada pasien (wawancara). Prosedur pengambilan data meliputi:

1. Mengurus perizininan penelitian di RSUD Raden Mattaher..

2. Penelitian ini dilakukan dengan bekerjasama dengan dokter umum dan bedah selaku pelaku penangan luka.

3. Populasi yang dijadikan sampel adalah kelompok pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan diberikan rivanol dan povidone iodine, masing-masing diberi kode A dan B.

4. Setelah dilakukan tindakan pasien di observasi 7 hari kemudian di poli bedah dengan menggunakan cek list penyembuhan luka.

5. Bila pasien mengalami komplikasi maka pasien dikeluarkan dalam penelitian.

 

Page 38: Presentasi proposal.pptx

3.6 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

3.6.1 Pengolahan data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data selanjutnya diteliti ulang dan diperiksa ketepatan atau kesesuaian jawaban serta kelengkapannya dengan langkah sebagai berikut:

1. Editing

2. Tabulating

3. Coding

4. Data entry

5. Clening

Page 39: Presentasi proposal.pptx

3.6.2 ANALISIS DATA

Uji statistik yang digunakan adalah uji T dengan nilai kemaknaan berikut:

Jika p > 0,05 = Ho diterima

Jika p< 0.05 = H1 ditolak Ket:

Ho = Tidak ada perbedaan antara kedua kelompok

H1 = Terdapat perbedaan pada kedua kelompok

 

Page 40: Presentasi proposal.pptx

3.7 ETIKA PENELITIAN

Sebelum melakukan observasi penelitian terlebih dahulu meminta informed consent secara tertulis kepada pasien

3.8 Keterbatasan penelitian Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini mungkin terdapat

bias, dikarenakan penelitian ini tidak dilakukan secara uji eksperimental namun hanya observasional. Hal ini diakibatkan karena permasalahan etika kedokteran.

 

 

 

Page 41: Presentasi proposal.pptx

3.9 JALANNYA PENELITIAN

Semua pasien Vulnus Laseratum yang dating ke IGD RSUD Raden Mattaher Jambi

Semua pasien vulnus laseratum yang datang

ke IGD RSUD Raden Mattaher jambi

Rivanol

Observasi efektifitas penyembuhan vulnus

laseratum saat masuk IGD hingga 7 hari kemudian di

poli bedah

Memenuhi kriteri inklusi

Povidone iodine

Page 42: Presentasi proposal.pptx

TERIMA KASIH