MINI PROJECT
MINI PROJECTPENGGUNAAN ALAT PENANGKAP NYAMUK SEDERHANA SEBAGAI
ALTERNATIF UNTUK PEMBERANTASAN NYAMUK aedes aegypti DALAM RANGKA
MENGATASI KASUS CHIKUNGUNYA DI DESA KALIWUNGU KECAMATAN NGUNUT
KABUPATEN TULUNGAGUNG
Oleh : dr. YUSUPPembimbing : dr. KASIL ROKHMAD, MMRS
PUSKESMAS NGUNUTKABUPATEN TULUNGAGUNG2014
Latar BelakangLatar BelakangPerilaku 3M masih sulit
digalakkanPengetahuan masyarakat tentang Chikungunya masih
kurangPermasalahanTingginya kasus Chikungunya di DuniaChikungunya
merupakan salah satu KLB di IndonesiaDitemukan kasus Chikungunya di
KaliwunguINTERVENSIPenyuluhanAlat Penangkap NyamukPerumusan
Masalah
Tujuan KegiatanManfaat KegiatanAlat Penangkap Nyamuk
Sederhana
Alat dan Bahan:Botol plastik bekas ukuran 1,5 literAir 200mLGula
merah/aren 50grRagi 1grLakban/solasiKertas berwarna hitamLangkah
Pembuatan:Potong botol plastik di 1/3 atas. Simpan bagian
atas/mulut botol.Campur gula merah dengan air panas. Biarkan hingga
dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah
botol.
Langkah Pembuatan:Tambahkan ragi. Tidak perlu diaduk. Ini akan
menghasilkan karbon-dioksida.Pasang/masukkan potongan botol bagian
atas dengan posisi terbalik seperti corong.
Langkah Pembuatan:Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna
hitam, kecuali bagian atas, dan letakkan di beberapa sudut rumah
Anda.Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di
dalam botol.
Hal yang harus diperhatikan:Campuran larutan gula dan ragi
merupakan fermentasi yang akan menghasilkan gas CO2. Idealnya alat
dipasang tiap 3 meter, karena bau fermentasi akan tercium pada
radius tersebut. Larutan juga harus diganti tiap 2 minggu, karena
proses fermentasinya sudah berakhir.Warna hitam yang digunakan pada
alat tersebut digunakan karena nyamuk menyukai suasana yang gelap
dan pengap. Gunakan kapur anti semut atau tempatkan alat tersebut
di piring yang berisikan air. METODE
WAKTUDesainDesain mini project yang dilakukan menggunakan metode
survei lapangan ke lokasi yang telah ditentukan, dimana semua
sampel yang ditetapkan diamati langsung di lapangan dan diberi
intervensi. Data dikumpulkan untuk menentukan masalah apa yang
akhirnya akan diintervensi. Hasil ditampilkan dalam bentuk diagram
dan grafik untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi.
14Diagram Langkah
Strategi KegiatanSistem evaluasiKEGIATANTOLAK UKURSurvei
Pendahuluan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan masyarakat
untuk pemberantasan nyamukDidapatkan data-data yang lengkap tentang
perilaku yang menjadi factor resiko dan upaya-upaya yang telah
dilakukan u/ mencegah chikungunyaPenyuluhan tentang CHIKUNGUNYA dan
pencegahannya dengan Group DiscussionPretest dan posttestJumlah
kehadiran Dinilai keaktifan saat penyuluhan dan Diskusi
grupSimulasi Pembuatan Alat Penangkap Nyamuk SederhanaRole
playsJumlah kehadiran dalam setiap kegiatanDinilai keaktifan untuk
melakukan praktek dengan benar dan sistematisPenggunaan Alat
Penangkap Nyamuk SederhanaJumlah warga yang menggunakan
AlatEfektifitas alat untuk menangkap nyamuk (1-2 minggu pasca
intervensi) EVALUASI KEGIATANSurvei PendahuluanPencapaian
HasilProgram di Puskesmas Ngunut : Pengawas Jentik Berkala
(JUMANTIK), Fogging dan Penyuluhan tentang chikungunya dan PSN,
hanya dilakukan secara insidental. Perilaku yg menjadi faktor
resiko:Menguras bak mandi saat mulai terlihat kotor kira-kira
sekitar 2-3 minggu sekali. Kesadaran membuang atau mengubur kaleng
dan botol bekas masih kurang. Perilaku masyarakat untuk menggantung
pakaian di belakang pintu juga kadang masih dilakukan.
Pencapaian Hasil
Kondisi saluran air yang ada di desa Kaliwungu juga tidak
mengalir dengan baik. Sehingga, terdapat pertumbuhan jentik
nyamuk.Untuk program kerja bakti berdasarkan informasi dari bapak
Bambang, selaku Kepala Desa di Kaliwungu, kerja bakti kadang
dilaksanakan, tetapi untuk jadwal rutin masih belum ada.
Penyuluhan dan Group Discussion
Grafik Perbandingan Pre Test dan Post TestAnalisis
KeberhasilanPeningkatan hasil yang signifikan dari Pretest dan
posttestJumlah kehadiranJumlah peserta yang hadir ini sudah
memenuhi >50% target (dari jumlah total kader kesehatan didesa
Kaliwungu yaitu 30orang) Antusiasme yang tinggi
Simulasi Pembuatan Alat Penangkap Nyamuk Sederhana
Analisis Tingkat KeberhasilanKegiatan diikuti oleh peserta yang
aktif dan antusias.Hasil evaluasi dinilai baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan peserta mampu membuat Alat Penangkap Nyamuk
secara mandiri, dengan cara yang sistematis dan sesuai
langkah-langkah yang dijelaskan sebelumnya. Selain itu, juga dapat
dilihat dari sebagian besar alat yang dihasilkan, berhasil dibuat
secara rapi seperti yang dicontohkan oleh peneliti.
Evaluasi Penggunaan Alat Penangkap Nyamuk Sederhana
Jika Jumlah Nyamuk yang ditangkap >10ekor nilainya 100, 5-9
ekor nilainya 75,