-
LAPORANPRAKTEK KERJA LAPANGANPERAWATAN BOILER VICKRES HOSKINS
PT.ROHUL SAWIT INDAH
OLEHKUSWANTO NIM : 0712016PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN
PERTANIANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASIR PENGARAIANROKAN
HULU2010
-
PENDAHULUAN
Latar belakangBoiler dengan istilah lain Ketel Uap yang berasal
dari kata To Boil yang artinya adalah Mendidihkan. Sehingga boiler
dapat diartikan sebagai pesawat kalor atau alat untuk memindahkan
panas ( Uap ). Fungsi dari boiler yang utama adalah untuk
memanaskan air dengan memberikan sejumlah kalor panas terhadap air
dalam keadaan vakum. Sehingga air mendidih akan mengalami perubahan
fasa yaitu menjadi uap.
Boiler yang ada di PT. RSI ( ROHUL SAWIT INDUSTRI ) adalah
VICKERS HOSKINS ( M ) SDN BHD yang berfungsi untuk menghasilkan uap
yang dibutuhkan pada pengolahan kelapa sawit. Boiler ini berguna
untuk keseluruh unit seperti, kernel, sterilizer, SPO, dan seluruh
unit yang membutuhkan uap. Kapasitas uap yang dihasilkan dalam
boiler ini adalah 27200 Kg/jam. Boiler di pabrik kelapa sawit
merupakan jantung dari pabrik kelapa sawit, apa bila boiler
mengalami kerusakan maka pabrik tidak akan bisa beroperasi tanpa
boiler.
-
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah pemakaian boiler Manusia telah mengetahui cara
pemanasan air dan mendapat uap air. Semenjak itu manusia bisa
melakukan pekerjaan merebus ( boiling ) dan manusia tahu cara untuk
mempergunakan uap bagi kepentingan. Para insinyur Yunani dan Roma
telah mempunyai pengetahuan yang menarik tentang sifat-sifat air
panas dan uap, akan tetapi mereka tidak melakukan percobaan untuk
memakai ilmunya tersebut.
-
Meletusnya revolusi industi, maka di mulai era baru penggunaan
tenaga mesin sebagai pengganti tenaga manusia dan hewan. Sejak itu
pemakaian boiler semakin meluas dengan bermunculan desain baru
berupa boiler pipa air dan boiler pipa api seperti packaget boiler,
Marine Boiler, Yarrow Boiler, Takuma Boiler Babcock, Wilcox,
Vickres boiler, dan modifikasi lainya.
2.2.Fungsi boiler
Boiler atau lebih dikenal sebagai ketel uap pada dasarnya adalah
sebuah bejana yang dipergunakan sebagai tempat untuk memproduksi
uap (steam). Uap dari pemanasan air dalam boiler dilakukan pada
temperatur tertentu untuk kemudian digunakan untuk berbagai
keperluan.
-
Pada umunya boiler terdiri dari dua komponen yaitu 2.2.1. Dapur
Dapur adalah sebagai ruang pembakaran yang mana untuk merubah
energi kimia menjadi energi panas.2.2.2. Alat penguap ( Evaporator
)Evaporator suatu proses yang telah terjadi di dapur dan yang mana
energi pembakaran atau panas menjadi energi potensial uap.2.3.
klasifikasi boiler Boiler secara umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :2.3.1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam
pipa2.3.2. Berdasarkan pemakaian boiler.2.3.3. Berdasarkan letak
dapur.2.3.4. Menurut jumlah lorong api.2.3.5. Menurut bentuk dan
letak api.2.3.6. Berdasarkan perbedaan sirkulasi air Boiler.2.3.7.
Berdasarkan Sumber panas (Heat Source).2.3.8. Berdasarkan tekanan
kerja.
-
2.4. Boiler Berdasarkan kapasitasnya Berdasarkan kapasitas
Boiler Vickres Hoskins termasuk dalam kelompok kapasitas tinggi
yaitu di atas 250 Ton uap/ jam. 2.5. Pengertian PerawatanDefinisi
perawatan adalah suatau kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatau peralatan atau memperbaikinya sampai
suatu kondisi di terima.2.6. Tujuan Perawatan2.6.1. Untuk M
emperpanjang Usia Kegunaan Asset.2.6.2. Untuk Menjamin Ketersediaan
Optimum yang di pasang untuk produksi atau jasa pendapatan laba
investasi semaksimal mungkin.2.6.3. Untuk menjamin Kesiapan
Oprasional dari seluruh peralatan yang di perlukan dalam keadaan-
keadaan darurat setiap waktu.2.6.4. Untuk Menjamin Keselamatan
operator yang menjalankan peralatan tersebut.2.6.5. Menjaga agar
peralatan suatu dalam kondisi yang stabil sehingga dapat
mempermudah operasi.2.6.6. Dapat Mengikuti Kerusakan sedini
mungkin, Sehingga Kerusakan Fatal dapat di hindari.
-
2.7. Faktor Kebersihan Peralatan
2.7.1. Kemampuan Personil Untuk Merawat.
2.8. Perawatan Terencana ( planed Maintenance )2.7.2.
Ketersediaan Data Mesin.
2.7.3. Keterbatasan Standar Pekerjaan2.7.4. Kemanpuan, Kemauan
Merencanakan Perawatan2.7.5. Kedisiplinan Personil Perawatan.2.7.6.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( k3 ) 2.7.7. Kelengkapan Fasilitas
Kerja
-
Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan dengan
interval waktu tertentu dengan maksud untuk menghindari kemungkinan
terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.Perawatan
pencegahan ini dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai
berikut : InspeksiMemastikan bahwa perlengkapan yang beroprasi
sesuai dengan yang direncanakan.Mengetahui potensi-potensi yang
bisa menimbulkan masalah mekanik.Mengidentifikasi komponen atau
fungsi yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan.Pemeliharaan
Waktu, seperti harian,mingguan, Bulanan dan seterusnya Jam kerja,
seperti pelayanan untuk mesin setelah jam kerja atau untuk waktu
tertentu Satuan produksi, seperti pelayan untuk mesin yang telah
menghasilkan jumlah tertentu dalam suatu produk.
2.8.1. Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance )
-
2.8.2.Perawatan Kolektif ( Collectivef Maintenance ) Perawatan
kolektif adalah perawatan yang dilakukan untuk perbaikansuatu
bagian ( termasuk penyetelan/pengaturan ) yang terhenti oleh
suatukondisi yang bisa diterima.
2.9. Perawatan Tak Terencana Perawatan tak terencana yaitu
pemeliharaan yang didefenisikan sebagai perawatan harus segera
dilaksanakan tindakan untuk pencegahan akibat yang lebih serius dan
parah. Misalnya kehilangan produksi, kerusakan besar atau alasan
keselamatan kerja. 2.10. Perbaikan Perbaiakan adalah untuk
mengembalikan kemampuan kerja ke kondisi yang dapat diterima, hal
ini dilakukan bila peralatan atau mesin mengalami kerusakan baik
yang besar maupun yang kecil, atau merupakan perbaikan suatu
komponen lain atau kerja mesin secara keseluruhan.
-
2.11. Keselamatan Kerja PerawatanKeselamatan pekerja (
operator)Hal-hal yang perlu diperhatikan dalah sebagai berikut :
1.sebelum melakukan pekerjaan pahamilah dahulu buku petunjuk (
Manual Book ) serta tata urusan yang harus dilakukan.2.pakailah
alat pelindung yang di berikan, seperti,sepatu,helm,serta kaca mata
kerja.3. gunakan alat bantu bila melakukan pekerjaan yang sangat
berat.4.janga melakukan ha-hal yang meyimpang dari urutan
pekerjaan.
-
2. Keselamatan peralatan
Pergunakan peralatan sesuai dengan kegunaan dan kemampuanya
masing- masing. Susun kembali peralatan yang di pakai setelah
selesai digunakan dan ditempatkan kembali ketempat yang semula.
Tempatkan peralatan yang sensitive ( sepeti alat ukur ) terpisah
dari peralatan yang dapat merusakanya. Setelah selesai menggunakan
alat, bersihkan kembali peralatan tersebut dari kotoran-kotoran
yang menempel yang dapat mengakibatkan korosi.
-
PEMBAHASAN
4.1. Pembuangan Abu pada Air LockAir lock berfungsi untuk
mengatur jatuhnya debu.
-
a. Penjelasan pembuangan abu pada air lock.
Debu yang ada pada air lock harus kita bersihkanagar tidak
terjadi penumpukan pada pipapembuangan yang ada pada air lock.
Karena, apa bilatidak dilakukuan pembersihan akan
menghambatpembuangan debu pada pipa air lock seperti gambardibawah
ini.
-
b. Langkah kerja pembersihan.
Cara kerja pembersihannya yaitu : Air disemperotkan pada debu
yang menumpuk di pipa air lock.Debu yang menumpuk pada pipa air
lock kita dorong menggunakan besi.Pipa air lock kita bersihkana dan
air pada pipa air lock harus tetap mengalir.
Keselamatan kerja.Keselamatan kerja dapat di bagi tiga
diantaranya yaitu :
-
1. Keselamatan kerja manusia
Kita harus memakai perlengkapan seperti : Kaus
tangan,Masker,Sepatu, dan Helem .
2. Keselamatan benda kerjaKita harus menjaga alat dan benda
kerja yang kita gunakan. 3. Keselamatan lingkungan kerjaJangan
memukul pipa air lock pada saat membersihkan debu pada pipa air
lock.
-
4.2. Membersihkan ( spui ) air pada water kolom dan gelas
penduga.
Gelas penduga adalah : Suatu alat untuk dapat melihat tinggi
kolom air yang ada di dalam ketel uap, yang mana gelas pedoman ini
masing-masing ujungnya dihubungkan dengan ruangan uap dan ruangan
air
-
B. Langkah kerja pembersihan.
Pada saat kita melakukan pembersihan pada gelaspenduga sebaiknya
kita lalukan pada saat gelaspenduga dingin. Adapun alat untuk
melakukanpembersiha yaitu : kain lapair, dan Soda
Langkah kerjanya : Ambil kain lap dan bersihkan bagian kaca yang
terlihat kotor secara berlahan-lahan agar tidak pecah.
Setelah bersih, basahi kain lap dengan air dan soda ditaburkan
secukupnya untuk membuang kotoran yang masih melekat pada kaca
gelas penduga.
-
C. Keselamatan kerja
1. Keselamatan kerja manusiaSepatu Kaca mataMaskerKaus tangan 2.
Keselamatan benda kerjaKembalikan peralatan ketempat asalnya 3.
Keselamatana lingkungan kerja Jangan terlalu menekan kaca gelas
penduga pada saat pembersihan.
-
D.Kesimpulan kerja
Pembersihan pada gelas penduga harus sangat hati-hati agar gelas
penduga tidak pecah. Karna gelas penduga mudah pecah. Pembersihan
pada gelas pedoman dilakukan setiap 1 jam sekali
-
Prosedur pengujian gelas penduga
1. Tutup kran air dan buka kran pengering selama + 5 detik 2.
Tutup kran pengering dan buka kran air (Air seharusnya kembali ke
titik normal relatif cepat, jika tidak maka ini dapat disebabkan
hambatan dalam kran air maka harus segera diperbaiki 3. Tutup kran
uap dan buka kran pengering selama + 5 detik 4. Tutup kran
pengering dan buka kran uap (jika air tidak kembali ke titik normal
maka ini dapat disebabkan hambatan pada kran uap, maka perbaiki
segera)
-
4.3.Melaksanakan soot blowing ( pembersihan pipa-pipa ).
A. Penjelasan Soot blowing adalah suatu alat untuk membuang
jelajah-jelajah yang menempel pada pipa-pipa.
B. Cara melaksanakan soot Blowing Yakinlah bahwa kerangan stop
uap soot blowing sudah di tutup ; pastikan bahwa kerangan drain (
buangan ) telah dibuka. Keterangan utama dari mechanical Soot
Blowing dibuka sedikit untuk menghangatkan pipa ; kemudian dibuka
bertahap sedikit demi sedikit hingga terbuka penuh.
-
Soot Blowing harus dilakukan satu demi satu dari keterangan soot
blower sepanjang arah pengaliran Gas Pembakaran.
Bagian dalam water tube kemungkinan ada kerak.Pasang-pasangan
batu api penyearah gas panaskemungkinan terjadi panas
Agar memutar soot blowing itu dalam batas yang ditunjukan oleh
indicator dari pegangan operasi yang berada didepan blowing dan
lakukan dalam 4 menit dengan masa putar 3 X dan diputar secara
perlahan-lahan.
Apabila dilakukan soot blowing berulang-ulang dan temperature
out gas masih tetap / 380 0c: harus dilakukan pemeriksaan pada
:
-
Apabila dari cerobong asap diketahui asap yang keluar masih
bercampur dengan abu dalam jumlah besar, maka sering lakukan
blowing. Jangan memakai soot Blowing tanpa memutarnya untuk jangka
waktu lama.
Setelah selesainya operasi soot blowing,keterangan utama dari
soot blower harusditutup dan kerangan drain (buangan)
harusdibiarkan terbuka.
-
C.Keselamatan kerja.
1. Keselamatan kerja manusiaPakailah sepatuKaus tanganhelem2.
Keselamatan benda kerjaKembalikan peralatan yang kita ambil
ketempat semula3. Keselamatan kerja lingkungan Jangan memutar
kerangan terlalu kuatJanagan membuka kerangan dengan cara
memukul
-
D. Kesimpulan kerja
Soot Blowing dilakukan setiap 3 s/d 4 jam.
-
4.4.Bersihkan ruang bakar ( Dapur )
a. Penjelasan.Abu yang ada pada ruang dapur pembakaran harus
kita bersihkan agar tidak terjadi penumpukan pada ruang pembakaran.
Karena apabila abu yang ada pada ruang pembakaran tidak kita
bersihkan akan mempersulit penambahan bahan bakar yang akan kita
masukan. Pembersihan abu pada ruang pembakaran dapat dilakukan
dengan cara, menarik ( pengorekan ) abu yang telah menumpuk pada
ruang pembakaran. Seperti gambar di bawah ini.
-
b. Cara kerja pengorekan Sebelum melakukan pengorekan abu,
langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu menyediakan peralatan
seperti : Pengorek abuAir Gerobak, dan Skop
-
Setelah peralatan yang kita perlukan sudah di sediakan barulah
kita lakukan pengorekan dengan cara :
Tariklah abu dengan menggunakan pengorek abu
Pengorekan dilakukan dari samping.Pengorekan dilakukan secara
pelan-pelan agar api yang didalam dapur tidak menyembur keluar.Abu
yang telah kita tarik kita siram dengan air, agar gumpala-gumpalan
api mati.
-
c. Keselamatan Kerjakeselamatan kerja ada tiga yaitu : 1.
Keselamatan kerja manusiaKita harus memakai perlengkapan
diantaranya :Sepatu septiHelemKaus tanganMaskerSebelum pengangkutan
abu yang telah kita tarik, terlebih dahulu abu kita siram dengan
air agar mempermudah pengangkutan dan tidak berdebu.
-
2. Keselamatan benda kerja
3. Keselamatan lingkungan kerjaJangan membuka pintu dapur dengan
cara memukulSetelah pengorekan abu selesai tutp kembali pintu
dapur
Kembalikan peralatan Bersihkan peralatand. Kesimpulan Pengorekan
abu pada ruang dapur Boiler kita lakukan 1 minggu sekali sebelum
Boiler dioperasikan.
-
Perlakuan pada boiler pada saat stop operation dalam waktu yang
tidak lama.
Tutup kerangan induk ( Main Valve )Perhatikan level air dalam
gelas penduga dan sirkulasikan air pada boiler hingga tekanan turun
dan ditahan pada 10 kg/cm2 Stop Forced Draf Fan dan Jet Fan ( 2nd
F.D.Fan ). Keluarkan abu dan kerak sisah pembakaran dari pintu
dapur.Stop Induced Draf Fan dan Damper buka penuh.Menurunkan abu
dari rangka bakar dengan mengoprasikan dumbing grate dan
mengeluarkan abu dari pintu abu.
-
Buka pintu dapur dan pintu abu, sedang pintu-pintu yang lainya
tidak perlu dibuka.
Periksa dengan sesama semua kerangan blow down dan continiuous
blow down apakah sudah tertutup semua dan tidak terdapat kebocoran,
dan juga kerang air Vent jangan ada yang terbuka; Hal ini untuk
menjaga agar kondisi air dalam boiler tidak banyak berkurang.
Bolw down adalah : Suatu alat untuk mengeluarkan air atau
kotoran yang berupa endapan lumpur yang ada di dasar ketel uap dan
berguna pula untuk mengeluarkan atau mengosongkan seluruh air, bila
ketel uap akan dibersihkan.
-
Gambar .Continuous Blowdown EquipmentFrom boiler drumFlow
meterDetectorWater level control valveTo blow outTank
-
Cara melaksanakan Bolw Down
Pada saat bolier Full operasi sangant perlu di lakukan Bolw
Down, terlebih-lebih apabila kondisi keondisi ketel kurang memenuhi
standar yang di tentukan, hal ini jika lebih sering di lakukan,
akan lebih baik.Pada saat malakukan blow Down, operator harus
dengan seksama memperhatikan kondisi air di dalam gelas penduga.
Operator yang melakukan Bolw Down tidak di benarkan mengoprasikan
kerangan atau alat-alat lain dalam waktu yang bersamaan. Lamanya
Blow Down tergantung dengan kondisi air di dalam gelas penduga.
Hindari melakukan Bolw Down melalui ke empat buah Header pada saat
Boiler oprasi, sebab sangat mempengaruhi sistem sirkulasi air di
dalam boier dan dapat menimbulkan bahaya lanjutan. Bolw Down
melalui ke empat buah Header harus di lakukan setiap boiler akan di
operasiakan; atau pada saat boiler akan stop oprasi dengan
sekaligus untuk menurunkan tekanaan boier
-
Caranya :
Buka keranganNo. 27 sepenuhnya.Buka kerangan No.28
berlahan-lahan hingga sesuai dengan kebutuhan.Setelah kondisi air
dalam gelas penduga noramal tutup kerangan No. 28Tutup kerangan.
No. 27.Buka kembali kerangan sedukit untuk membuanga sisah-sisah
air, selanjutnya tutup kembali.
-
ShaftHandleWater inletWater outletValve bodyStay
boltCoverPakingValve chamberGambar.4.8. Katup Blowdown (katup
Y)
-
Pindahkan semua saklar ke posisi Off terkecuali instrument
Panel. Jika boiler stop dalam kondisi seperti ini ; operator harus
juga mengadakan checking setiap 1 s/d 2 jam sekali; Hal ini untuk
menjaga apabila kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan.
-
Perlakuan pada boiler apabila stop operasi dalam waktu yang
cukup lama.
Apa bila boiler stop oprasi dalam jangka waktu yang relatif lama
harus dilakukan perawatan-perawatan agar tidak terjadi korisif pada
boilr tersebut dengan jalan : Tekanan kerja boiler harus
Nol.Perawatan Dry Cutting : Perawatan ini adalah cara yang paling
baik untuk perawatan boiler yang stop oprasi dalam waktu yang
reltif lama. Yaitu dengan jalan masukan Gas Nitrogen ( N2 ) kedalam
boiler dan ditahan hingga tekanan 2 kg/cm2. Biaya perawatn seperti
ini biasanya sangat tinggi.Perawatan Wet Cutting " ; yaitu dengan
jalan mengisi air kedalam boiler dan diberi chemical sebagai bahan
pencuci semua dosis, kemudian di adakan pengapian hingga tekanan
2-3 kg/cm2. Dan setiap 2 s/d 3 bulan sekali diadakan penggantian
air dan bahan pencucianya. Dan setiap hari kondisi airnya harus di
analisa ( di periksa ).
-
Emergency stop/trouble ( pemberhentian mendadak )
1. Mati listrik ( elektrik suspension )Pindahkan secepatnya
system pengisian air umpan dari Electric pump pada steam pump.
Tutup penuh valve main steam ( kerangan induk ).Buka semua pintu
dapur dan pintu abu bagian depan. Buka damper I. D. Fan 100% secara
normal, dengan jalan menarik Arm( Tuas )Pembuka damper I. D.
Fan.Pindahkan kerangan pengisi air umpan dari system water
regulating control pada kerangan by pass.
-
2.Apa bila level air terus menerus jatuhPeriksa semua kerangan
buangan condensate dan blow down apakah ada yang terbuka, terutama
kerangan blow down dari ke empat buah header dan dari lower drum.
Jaga agar temperature air pengisi boiler tadak boleh lebih dari 100
0c. Temperature air pengisi 100 0c ; maka air masuk ke pompa sudah
bercampur dengan uap ; sehingga dapat menyebabkan kevakuman di
dalam air pompa dan dapat mengakibatkan bahaya lanjutan.Periksa
kondisi air dalam Feed Water Tenk dan peralatan-peralatan pada Feed
Water Tenk.Periksa kondisi pompa yang di pergunakan atas
kemungkinan-kemungkinan kesalahan fungsinya.
-
3.Akibat kekurangan air pada boiler1.Jika ternyata level air
dalam gelas penduga di bawah batas rendah, segera matikan
pembakaran ; tutup keranga uap utama dan kerang suplai upa lainya
untuk memelihara jumlah air yang masih ada di dalam Boiler.Cari
sebab-sebabnya dengan melakukan pemeriksaan pada bagian-bagian
peralatan seperti Meteran level air pada uper drum.Regulator level
air pada drum.Meter air pengisi.Tekanan pada inlet dan out let air
pengisi.Level air dalam feed water tank.Pompa air pengisi.Pemipaan
air pengisi.Dan lain-lain yang mencurugakan.
-
Apa bila telah di dapatkan sebab-sebabnya, dasar level air harus
di dapatkan kembali; apa bila dasar level air pada Boiler masih
dalam batas-batas yang di izinkan, maka pindahkan kerang-kerangan
pengisi dan kerangan regulasi ke kerang by pass. Selanjutnya Boiler
dapat di oprasikan kembali.2. Apa bila air dalam gelas penduga
kondisi kosong sama sekali, sehingga tidak di ketahui sampai dimana
titik Terendah kondisi air di dalam Boiler, sedangkan boiler full
operation. Dalam hal seperti ini Boiler tidak boleh langsung di isi
air secara tiba-tiba; sebab pipa pada drum atau sudah memperoleh
panas yang berlebihan. Apa bila di pompakan air secara tiba-tiba
maka pipa-pipa pada drum atas yang di pasang secara Expander (
Pengerolan ) akan terjadi penyusutan yang tiba-tiba pula dan dapat
mengakibatkan pipa-pipa Boiler tersebut bengkok dan drum atas akan
jatuh. Hal-hal yang harus kita kita lakukan pada kondisi seperti
ini : Menutup semua kerangan suplai uap untuk menjaga jumlah air
yang ada di dalam Boiler.Matikan suplai bahan bakar, matikan
blower-blower dust collector.Menutup penuh semua damper-damper pada
I. D. fan, F. D. fan dan jet Fan.Secepatnya api didalam ruangan
pembakaran dimatikan dan di keluarkan.Pintu-pintu dapur di tutup
rapat-rapat agar jangan ada udara luar yang masuk keruangan
pembakaran yang dapat menurunkan temperature Boile secara drastis
dan juga mengakibatka penyusutan air yang cepat.
-
Boiler di biarkan seperti ini hingga dingin sendiri sera alamiah
selama 3 hari.Setelah Boiler benar-benar dingin, air dalam boiler
di kosongkan, hand hole dan manhole di buka semua.Periksa expand (
pengerolan ) pipa-pipa main water tube, apakah terdapat kerusan
Expended dari pipa-pipa tersebut.Bila tidak terdapat kerusakan,
pastikan dengan melakukan Hydrostatic test sebesar tekanan karja 3
kg/cm2.Bila terjadi kebocoran, maka ulangi lagi Expendednya dan
bila di Hydrotest tidak terdapat kebocoran, Boiler dapat di
operasikan kembali dengan mengadakan pemanasan awal.
-
kesimpulanPerawatan yang di lakukan terhadap mesin Boiler
menjaga agar mesin selalu beroperasi dengan baik adalah perawatan
harian dan perawatan pencegahan ( Preventive Maintenace ).
Penggantian bahan dan alat pada Boiler harus sesuai dengan
referensi dari pabrik pembuat mesin.
-
TRIMAKASIH