Introduction
Introduction
1. The new edition has been updated to reflect the Institute of
Internal Auditors (IIA) International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing that were released
during 2009.
2. Each chapter has a new section on new developments to reflect
changes that have occurred since the second edition was
published.
3. A series of multi-choice questions has been developed and
included at the end of each chapter.
4. A number of important contributions from Dan Swanson on
Information Systems auditing and other topics have been included
throughout the book.
Reasoning Behind The Book
It contained basic material on managing, planning, performing
and reporting the audit,recognizing the underlying need to get the
job done well
The new Handbook contains a whole range of different views and
extracts of writings from a variety of representatives from the
audit community
There are also special contributions from Richard Todd and Andy
Wynne who have provided several examples, written specially for the
Handbook, taken from their many years of professional internal
auditing work.
Gerald Vinten, Paul Moxey, Mohammed Khan, John Watts ,Neil Cowan
and Dan Swanson have likewise shared their experiences with the
reader
The IIA definition of internal auditing was not changed when the
standards were revised in January 2009 and remains as follows :
Internal auditing is an independent, objective assurance and
consulting activity designed to add value and improve an
organisations operations. It helps an organisation accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined approach to
evaluate and improve the effectiveness of risk management, control
and governance processes
The Internal Auditing Handbook has early chapters on Corporate
Governance Perspectives,Managing Risk and Internal Controls
There are chapters on quality, professional standards, audit
approaches, managing IA, planning, performance and reporting audit
work and specialist areas such as fraud and IS auditing
The IIA Standards and Links to Book
The Handbook addresses most aspects of internal auditing that
are documented in the IIA International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing.
The results culminated in a new IPPF and a reengineered
Professional Practices Council the body that supports the IPPF
Atribut Standards
1000 Purpose, Authority, and Responsibility
1100 Independence and Objectivity
1200 Proficiency and Due Professional Care
1300 Quality Assurance and Improvement Program
Performance Standard
2000 Managing the Internal Audit Activity
2100 Nature of Work
2200 Engagement Planning
2300 Performing the Engagement
2400 Communicating Results
2500 Monitoring Progress
2600 Resolution of Senior Managements Acceptance of Risks
1.3 How to Navigate around the Book
Sinopsis singkat buku pegangan yang akan membantu pekerjaan
pembaca melalui materi-materi. buku pegangan tidak benar-benar
dirancang untuk dibaca dari depan ke belakang tetapi digunakan
lebih sebagai sumber referensi. Meskipun begitu, harus ada logika
dalam penyusunan bahan sehingga semua materi teratur jika pembaca
ingin membaca melalui setiap bab secara urut.
Chapter 1 Introduction
chapter pertama mengacu pada isi dari buku pegangan dan daftar
Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal
Chapter 2 Corporate Governance Perspectives
chapter kedua meliputi tata kelola perusahaan secara umum, dalam
hal ini merangkum topik dari sudut pandang bisnis daripada berfokus
hanya pada ketentuan IA.
Chapter 3 Managing Risk
chapter ini berkomentar pada kebutuhan untuk merumuskan siklus
manajemen risiko sebagai bagian dari respon terhadap ancaman dan
peluang
Chapter 4 Internal Controls
Bab 4 membawa pembaca melalui seluruh spektrum konsep kontrol
dari penalaran, model kontrol, prosedur, dan hubungan ke manajemen
risiko.
Chapter 5 The Internal Audit Role
Bab ini bergerak ke garis depan bahan IA. Setelah berhasil
melewati alasan di balik peran Audit (tata kelola, manajemen risiko
dan pengendalian), kita bisa beralih ke peran audit yang
sebenarnya. Salah satu komponen kunci adalah bagian kompetensi
audit, yang membentuk faktor keseimbangan dalam persamaan -
challenge' dan meeting a challenge
Chapter 6 Professionalism
Salah satu fitur dari arah atas dari fungsi IA adalah semakin
pentingnya standar profesional.Beberapa standar yang diterbitkan
dirangkum dalam bab ini, meskipun pijakan utama bagi buku pegangan
berkisar pada IPPF
Chapter 7 The Audit Approach
mengintegrasikan teknik CRSA (Control risk self-assessment)
dengan proses audit dan konsep yang menarik ini adalah fitur dari
bab ini. Pekerjaan audit spesialis lain yang melibatkan investigasi
manajemen, investigasi penipuan dan sistem informasi audit juga
disebutkan pada bab ini
Chapter 8 Setting an Audit Strategy
Salah satu pandangan adalah bahwa merumuskan strategi IA adalah
salah satu tugas yang paling penting bagi CAE (Chief Audit
Executive/ Kepala Eksekutif Audit). Bab ini mencakup bagian dalam
mendirikan perusahaan audit yang baru.
Chapter 9 Audit Field Work
Kerja Lapangan Audit meliputi seluruh proses pemeriksaan dari
perencanaan tugas untuk melaporkan hasil, sementara wawancara
adalah sarana utama untuk memperoleh informasi untuk audit
Chapter 10 Meeting the ChallengeBab singkat akhir ini mencoba
untuk melacak perkembangan penting yang berdampak pada audit
internal dan termasuk komentar dari berbagai sumber di arah yang
akan datang
1.4 The Handbook as a Development Tool
Buku pegangan Internal Audit adalah kumpulan bahan referensi
yang dapat digunakan untuk membantu mendukung upaya konstan auditor
internal untuk profesionalisme. Ini berisi landasan dasar informasi
audit yang harus diasimilasi oleh auditor internal yang
kompeten
The Development of Internal Auditing
Audit Internal sekarang menjadi profesi yang sepenuhnya
dikembangkan dalam hal peranan audit, pemberian layanan dan
pendekatan. Untuk memenuhi apresiasi audit internal, pengembangan
dan peningkatan kualitas untuk masa depan adalah hal yang penting
dan patut untuk diikuti.
The Evolution of the Audit Function
Penting untuk memahami inti audit internal dan cara
pengembangannya selama bertahun-tahun. Dapat dipastikan bahwa
fungsi audit internal telah berjalan melalui sejumlah tahapan dalam
perkembangannya.
Berikut merupakan dasar dan tahapan evolusi fungsi audit :
Extension of external audit
Audit intenal dikembangkan sebagai perpanjangan atau perluasan
dari peranan audit eksternal dalam pengujian ketelitian catatan
akuntansi yang memiliki kontribusi untuk mempublikasikan laporan
keuangan.
Internal Check
Peran pengujian internal dikembangkan untuk mecakup daerah
non-keuangan, hal ini menyamakan tugas fungsi audit internal ke
bentuk pemeriksaan internal. Sejumlah besar transaksi dilakukan
pemeriksaan berganda untuk memberikan jaminan bahwa mereka benar
dan diotorisasi oleh prosedur yang telah ditetapkan.
Probity Works
Pekerjaan berdasarkan kejujuran datang sebagai adaptasi
pemeriksaan catatan akuntansi dimana auditor akan datang tanpa
pemberitahuan di berbagai lokasi dan kantor lokal dan melakukan
serangkaian uji rinci sesuai dengan program audit yang dibentuk
sebelumnya.
Non-financial System
Perubahan sistem non finansial dalam pemeriksaan tingkat rendah
muncul saat audit memperoleh pemisahan dari fungsi akuntansi dengan
bagian audit internal yang sengaja dibentuk.
Chief Aditor
Chief Auditor adalah posisi senior dalam organisasi yang
bertanggungjawab atas aktivitas audit internal
Audit Committees
Adalah badan yang berada dibawah komisaris beranggotakan minimal
satu anggota komisaris dan dua orang yang bersifat independen dan
bertanggungjawab langsung kepada komisaris
Professionalism
Audit internal modern baru muncul pada tahun 1942 ketika
Institute of Internal Auditors terbentuk dan memisahkan diri dari
Auditor Eksternalmenjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat
perhatian yang lebih luas
The Development of Internal Audit Services
Tipe pelayanan audit telah berubah menyesuaikan ekspektasi dari
profesi baru ini dan penelusuran perkembangan selama 20 thn
terakhir seperti berikut
1. Internal Check Procedures
Audit internal dianggap sebagai komponen pelengkap dari
pemeriksaan internal untuk melakukan pemeriksaan ganda pada
transaksi akuntansi
Idenya adalah melakukan sebanyak mungkin pengecekan item
2. Transaction-based Approach
Pengujian dengan program untuk mencari kesalahan atau
kecurangan
Pengujian ini dianggap efisien sehingga dibuat rincian pengujian
agar dapat selalu diterapkan
3. Statistical Sampling
Pendekatan ilmiah digunakan dengan statistical sampling yaitu
hasil dari pemeriksaan sampel dianggap dapat mewakili keseluruhan
populasi
Probity-Based Work
Pendekatan transaksi di mana sesuatu yang tak diinginkan
diselidiki
Pendekatan probity memungkinkan kepala akuntan untuk ngecek
kewajaran finansial dalam perusahaan
Spot Check
Cek ke lokasi yang dilakukan tanpa pemberitahuan lebih dulu
Risk Analysis
Probity approach dapat dibatasi dengan cara melakukan analisis
resiko sehingga hanya area yang memiliki resiko tinggi lah yang di
kunjungi
System-based approach
System based audit digunakan untuk memberi saran pada pihak
manajemen tentang jenis pengendalian apa yang harus mereka
gunakan
Operational audit
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian
organisasi terhadap prosedur operasi standar dan metode yang
diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi
efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan
Management audit
Lebih fokus terhadapa masalah pengendalian yang timbul dari
aktivitas manajerial
Menyoroti poin-poin penting yang berkaitan dengan berbagaiproses
manajerial yang menggerakkan organisasi menuju tujuannya
Risk based auditing
Pola audit yang didasarkan atas pendekatan resiko
auditor pertama-tama harus memahami dulu bagaimana visi, misi,
tujuan, target, danstrategi dari perusahaan, baru kemudian
mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang berpotensi menghalangi
pencapaian tujuan
Risk based audit approach
Tentukan ancaman-ancaman (kesalahan dan ketidakberaturan)
Identifikasi prosedur pengendalian yang diimplementasikan
Evaluasi prosedur pengendalian
Evaluasi kelemahan