-
PRESENTASI KASUSPARA 1 ABORTUS 2USIA 37 TAHUN, POST SECTIO
CAESAREA TRANSPERITONEAL PROFUNDA ATAS INDIKASI TALI PUSAT
MENUMBUNG LETAK OBLIQUE
Pembimbing : dr. HermanSumawan, M.Sc. Sp.OGDisusun Oleh :Aris
WibowoG4A013075David Santoso G4A013076Indo AssaG4A014063
-
IDENTITASNama : Ny. KNo. CM: 00921351Umur: 37 tahunAgama :
IslamPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPendidikan: SMPAlamat:Dawuhan Kulon
04/01 Kedung Banteng Kab. BanyumasMasukIGD: tanggal 19Desember
2014sampai jam 09.57 WIBRuang rawat: Flamboyan
-
ANAMNESISAutoanamnesa Tanggal 20 Desember 2014Keluhan utama:
Nyeri pada daerah tempat operasiKeluhan Tambahan: -Riwayat Penyakit
Sekarang : Pasien post operasi sectio caesarea transperitoneal
profunda, keluhan sekarang nyeri pada tempat operasi. Kronologis
dari awal ke IGD RSMS sampai perawatan di ruang flamboyan yaitu:
Pasien datang ke VK IGD RSMS pada tanggal 19 Desember 2014 jam
09.57 dengan keluhan kenceng-kenceng. Pasien sudah merasakan
kenceng-kenceng dan kadang-kadang terasa mules sejak jam 04.00 (19
Desember 2014). Belum terjadi pengeluaran lendir dan darah dari
jalan lahir. Pasien juga mengeluhkan pengeluaran air dari jalan
lahir sejak 2 hari yanglalu. Jam 10.22 (19 Desember 2014) pasien
menjalani Operasi. Bayi lahir jam 10.30 jenis kelamin laki-laki
berat badan 2800 gram dan panjang badan 49 cm.
-
Riwayat MenstruasiPasien mengalami menstruasi pertama saat
berusia 15 tahun. Menstruasi terjadi 28 hari sekali, selama 7 hari,
ganti pembalut 2-3 kali per hari.Riwayat MenikahPasien menikah 1x
selama 2 tahun.Riwayat ObstetriPara 1 Abortus 2.Riwayat
PersalinanAn I : Abortus/2 bulan/tidak kuret.An II: Abortus/3
bulan/tidak kuret
-
Riwayat ANC (Antenatal Care)Pasien rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan.Riwayat KBPasien tidak pernah menggunakan
KB.Riwayat ginekologiPasien tidak pernah mengalami operasi
ginekologi.Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit tekanan darah
tinggi disangkal.Riwayat penyakit kencing manis disangkalRiwayat
penyakit asma disangkalRiwayat alergi disangkal
-
Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit tekanan darah tinggi
disangkalRiwayat penyakit kencing manis disangkalRiwayat penyakit
asma disangkalRiwayat alergi disangkalRiwayat Sosial EkonomiPasien
sebagai ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai petani.Kesan
: Sosial ekonomi menengah ke bawahRiwayat GiziSelama hamil gizi
tercukupi dengan baik, makan teratur 2-3 kali sehari.
-
PEMERIKSAAN FISIK 20 Desember 2014Status GeneralisKeadaan Umum:
BaikKesadaran: Compos mentisVital Sign: Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi: 80 x/menitRespiratory rate: 20 x/menitSuhu: 36,5 CBerat
Badan: 56 kilogramTinggi Badan: 158 centimeterMata: konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Telinga: pendengaran baik, tidak
ada nyeri tekan mastoidHidung: tidak ada septum deviasi, tidak
keluar sekretMulut: tidak ada gusi berdarah, bibir tidak
sianosisTenggorokan: tidak ada pembesaran tonsil, faring tidak
hiperemisLeher: pembesaran kelenjar tiroid dan limfonodi tidak ada,
tidak ada tumor, tidak ada kaku leher
-
Thorax:Paru Inspeksi: dinding dada simetris, tidak ada
ketinggalan gerak, sela iga tidak melebarPalpasi: vocal fremitus
apex : dextra = sinistra vocal fremitus basal : dextra =
sinistraPerkusi: sonor pada semua lapang paruAuskultasi: apex:
dextra : SD vesikuler + sinistra: SD vesikuler + basal : dextra: SD
vesikuler +, RBH - sinistra: SD vesikuler +, RBH -RBK parahiler -,
Wheezing parahiler -.Jantung Inspeksi: tidak ada retraksi dada,
tidak ada pulsasi ictus cordisPalpasi: ictus cordis teraba di SIC 2
jari medial LMCSPerkusi: kanan atas: SIC II LPSD kiri atas: SIC II
LPSS kanan bawah: SIC IV LPSD kiri bawah: SIC V 2 jari medial
LMCSAuskultasi : S1 > S2, reguler, murmur (-), gallop
(-)Extremitas:Superior : Edema (-/-), akral hangat (+/+)Inferior :
Edema (-/-), akral hangat (+/+)
-
Pemeriksaan LokalisRegio AbdomenInspeksi: Sedikit cembung,kassa
(+) rembes (-)Palpasi: Nyeri Tekan (+), supelPerkusi:
TimpaniAuskultasi: Bising Usus (+) NormalRegio Genitalia
eksternaInspeksi : Rambut pubis tersebar merataEdema vulva tidak
ada Benjolan tidak ada Varises tidak ada Fluor tidak adaPerdarahan
(+)
-
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan LaboratoriumTanggal 19 Desember
2014Darah LengkapHb: 13.1 gr/dlNormal: 12 16 gr/dlLeukosit: 22780/l
(H)Normal: 4.800 10.800 /lHematokrit: 38 %Normal: 37 47 %Eritrosit:
4.4 juta/lNormal: 4,2 5,4 juta/lTrombosit: 251.000/lNormal: 150.000
450.000/lMCV: 85.3 fLNormal: 79 99 fLMCH: 29.6 pg (H)Normal: 27 31
pgMCHC: 34.7 %Normal: 33 37 %RDW: 14.3 %Normal: 11.5 14.5 %MPV:
10.3 fL Normal: 7.2 11.1 fLHitung JenisEosinofil: 0,2 % (L)Normal:
2 4 %Basofil: 0.0 % (L)Normal: 0 1 %Batang: 0.8 % (L)Normal: 2 5
%Segmen: 91.7 % Normal: 40 70%Limfosit: 6.0 % (L)Normal: 25
40%Monosit: 1.3 % (H)Normal: 2 8 %
-
DIAGNOSISPara 2, Abortus 0, Usia 37 Tahun Post Sectio Caesarea
Transperitoneal Profunda atas indikasi Tali Pusat Menumbung Letak
ObliqueDiagnosis AkhirPara 1 Abortus 2, 39 tahun postsectio
caesarea transperitoneal profunda (SCTP) a.i. tali pusat menumbung
letak oblique.
-
DEFINISITali Pusat Menumbung adalah keadaan tali pusat ada di
samping atau di bawah bagian terbawah janin. Tali pusat menumbung
merupakan komplikasi yang jarang terjadi, kurang dari 1 persen (0.3
sampai 0.6 persen) tetapi menyebabkan angka kematian janin yang
tinggi.
-
KLASIFIKASIKetuban Utuh : tali pusat terdepan/terkemukaKetuban
sudah pecah : tali pusat menumbungTerletak di samping kematian
dalam persalinan tanpa bukti yang nyataTurun kevaginaMelewati
introitus vagina
-
ETIOLOGIKeadaan2 yang menyebabkan gangguan adaptasi bagian bawah
janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup
oleh bagian bawah janinRisiko bertambah, apabila :
- presentasi majemuk - ketuban pecah
-
Etiologi JaninPresentasi abnormal :berturut-turutLetak
lintangLetak bokong, terutama bokong-kakiPresentasi kepala :
DKPPrematuritasKehamilan gandaHidramnion
-
Etiologi Maternal dan ObstetrikDisproporsi Kepala PanggulBagian
terendah yang tinggi : Multigravida
-
Etiologi Tali pusat dan PlasentaTali pusat yang panjangPlasenta
letak rendah
-
Etiologi IatrogenikPemecahan ketuban secara artifisialPembebasan
kepala dari PAPVersi ekstraksi
-
DIAGNOSISMelihat tali pusat di luar vulvaMeraba tali pusat pada
pemeriksaan vagina
Oleh karena kematian janin tinggi bila tali pusat sudah keluar,
maka dicari cara-cara untuk dapat menegakkan diagnosis lebih
awal
-
Pemeriksaan vaginalHARUS DILAKUKAN:
Bila terjadi gawat janin yang tidak diketahui sebabnya gejala
yang akhirBila ketuban pecah dengan bagian terendah yang masih
tinggiPada semua kasus malpresentasi pada waktu ketuban pecahBila
bayinya jelas prematurPada kasus gemelli
-
PROGNOSISPERSALINAN
Persalinan tidak terpengaruh oleh tali pusat
menumbungMaternal
Bahaya untuk ibu hanya apabila dilakukan tindakan traumatik
untuk menyelamatkan bayiJANIN
Kematian perinatal tak terkoreksi : 35 %Harapan tergantung
derajat dan lamanya kompresi tali pusat dan interval antara
diagnosis dan kelahiran bayi
-
Faktor yang mempengaruhi prognosis janinkeadaan janin pada waktu
diagnosis dibuat denyut tali pusatSemakin cepat dilahirkan, semakin
baikUmur kehamilan > UK mampu bertahan terhadap proses
traumatikTrauma kelahiranPembukaan serviksInterval saat diagnosis
lahirnya bayi
-
MANAJEMENTali pusat dibiarkan dan persalinan diteruskan pada
keadaan
Janin sudah meninggalJanin diketahui abnormalJanin masih sangat
prematur
-
Usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki
keadaan janinMendorong bagian terendah janin keatas tangan
penolongPosisi knee chest atau TrendelenburgBerikan oksigenPeriksa
DJJ lebih seringPemeriksaan vaginal untuk menentukan presentasi,
pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan keadaan tali
pusat
-
PEMBUKAAN SUDAH LENGKAPPresentasi kepala, kepala rendah di dalam
panggul : FEPresentasi kepala, kepala tinggi : versi ekstraksi
ruptur uteriPresentasi bokong : Ekstraksi kakiLetak lintang : versi
dalam menjadi presentasi kaki dan segera dilakukan ekstraksi
-
PEMBUKAAN BELUM LENGKAPSeksio sesaria, pilihan utamaReposisi
tali pusatPosisi TrendelenburgDilatasi servik secara manual, insisi
serviks dsb bahaya
-
PROFILAKSISHindari pemecahan ketuban saat kepala masih tinggi
atau pembukaan masih sedikitPasien dengan ketuban pecah di rumah,
sebaiknya dikirim ke rumah sakit
-
DEFINISI. Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin
melintang di dalam uterus dengan kepala pada satu sisi yang satu
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong
berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu
berada pada PAP.Angka kejadian letak lintang sebesar 1 dalam 300
persalinan. Hal ini dapat di diagnosis pada kehamilan muda
menggunakan USG.
-
Letak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi
berdasarkan:Letak kepalaLetak kepala janin di sebelah kiri ibuLetak
kepala janin di sebelah kanan ibu
Letak punggungDorso-anterior: jika punggung terletak di sebelah
depan ibuDorso-posterior: jika punggung terletak di sebelah
belakang ibuDorso-superior: jika punggung terletak di sebelah atas
ibuDorso-inferior: jika punggung terletak di sebelah bawah ibu
-
ETIOLOGIRelaksasi berlebihan dari dinding abdomen akibat
multiparitas yang tinggi. Pada multiparitas 4 atau lebih, insiden
letak lintang 10 kali lipat dibanding nuliparaKehamilan prematur,
hidramnion dan kehamilan kembarKeadaan yang menghalangi turunnya
kepala bayi ke rongga panggul seperti panggul sempit, tumor daerah
panggul dan plasenta previaKelainan bentuk rahi seperti uterus
arkuatus atau uterus subseptus
-
PENEGAKAN DIAGNOSISDengan inspeksi biasanya abdomen melebar
kesamping dan fundus uteri membentang sedikit diatas
umbilikus.Ukuran tinggi fundus uterus lebih rendah tidak sesuai
dengan umur kehamilanPada palpasi:Leopold 1 tidak ditemukan bagian
janin di daerah fundus uteriLeopold 2 balotemen kepala teraba pada
salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lainLeopold
3 dan 4 memberikan hasil negative
-
Pada pemeriksaan dalam:Pada awal persalinan bagian presentasi
akan sangat tinggi dan sangat sulit untuk dijangkauKarena bagian
presentasi yang buruk, selaput ketuban mungkin menggantung di
vagina atau lebih cepat pecahKelahiran stadium awal, bagian dada
bayi dapat dikenali adanya tulang rusuk diatas pintu atas
panggulKelahiran stadium pertengahan, skapula dan klavikula pada
sisi thoraks yang lain akan dapat dibedakanKelahiran stadium
lanjut, bahu masuk serta terjepit dalam rongga panggul dan salah
satu tangan atau lengan sering menumbung ke dalam vagina dan lewat
vulva
-
Punggung mudah ditemukan dengan palpasi, pada punggung anterior
suatu dataran keras terletak melintang di bagian depan perut ibu.
Pada punggung posterior bagian kecil dapat ditemukan bagian kecil
dapat ditemukan pada tempat yang sama.Bunyi jantung janin terdengar
di sekitar umbilicusPada pemeriksaan USG didapatkan letak
lintang
-
PENATALAKSANAANPada kehamilanDeteksi dini oleh bidan: konfirmasi
umur kehamilan, pemeriksaan luar, mengenali faktor resiko,
diagnosis, konseling.Penanganan pada kehamilan: dilakukan versi
luar jika kehamilan lebih dari 39 minggu, pemantauan letak dan
keadaan jani melalui ANC, memasuki persalinan dianjurkan untuk
masuk rumah sakit lebih dini agar dapat ditentukan diagnosa dan
penatalaksanaan.
-
Pada persalinanDeteksi dini oleh bidanPersiapan persalinan:
pemantauan persalinan dengan partograf, pemantauan kondisi kelainan
janin, pemberian cairan infus dan pemeriksaan laboratorium,
pemantauan DJJ dan his secara elektronis, dukungan mental pada ibu,
persiapan tenaga dan alat untuk mengantisipasi
terjadikegawatdaruratan.Persalinan dilakukan di instansi rumah
sakit dengan fasilitas operasi dan kegawatdaruratan neonatal,
dilakukan oleh ginekolog kolaborasi dengan pediatrik.Versi luar
mungkin dilakukan pada pasien inpartu, dengan syarat: pembukaan
< 4 cm dan ketuban masih utuhPada multiparitas, pertolongan
persalinan letak lintang tergantung dari beberapa faktor. Apabila
riwayat obstetrik dapat ditunggu hingga pembukaan lengkap, kemudian
dilakukan versi ekstraksi atau mengakhiri persalinan dengan
SC.Persalinan dengan SC pada letak lintang di indikasikan untuk
menghindari resiko perinatal
-
KomplikasiPada maternalRuptur uteri dan traumatik
uteriInfeksiTerdapat letak lintang kasep (Neglected Transverse
Lie)Meningkatnya kematian maternaL.Pada janinPada janin dapat
menyebabkan kematian janin karena: prolaps funikuli, asfiksia
karena gangguan sirkulasi uteroplasental, tekukan leher yang
kuat
-
DAFTAR PUSTAKABenson Ralph C.2004. Complication of Labor and
Delivery.Current Obstetric, Gynecologic,Diagnosis, Treatment. Lange
Medical Publication.California: 617-18.Cunningham FG, Gant NF,
Leveno KJ, Glistrap III LC, Hauth JC, Wenstrom KD. 2001.Postterm
pregnancy. In Williams obstetrics. 21st ed. McGraw Hill Inc ,
500-502.Llweil. Jones, D.2001. kelainan Presentasi Janin dalam
Dasar-dasar Obstetri & Ginekologi. Hipokrates. Jakarta.Manuaba
LB.G, Manuaba C, ManuabaF. 2007.Kelainan pada Amniotomi, Tali
Pusat, dan Plasenta.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta :
506-8.Martohoesodo, S dan Hariadi, R. 1999. Distokia Karena
Kelainan Letak serta Bentuk Janin dalam Ilmu Kebidanan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.MochtatR.1998. Tali
Pusat Menumbung.Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid 1. Jakarta : EGC.
381-2.Mochtar, D. 2002. Letak Lintang (Transverse Lie) dalam
Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi 2.
Jakarta : EGC; Hal. 366-72
-
Rukmini, LK. Wiludjeng .2005.Gambaran Penyebab Kematian Maternal
di Rumah Sakit (Studi di RSUD Pesisir Selatan, RSUD Padang
Pariaman, RSUD SIKKA, RSUD Larantuka dan RSUD Serang, 2005).
Surabaya.Sastrawinata S, Martaadisoebrata D, dkk. 2005.Kelainan
Plasenta,Tali Pusat,Gangguan Janin dan Distasia.Obstetri Patologi
Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : ECG.37-8,155-7.Sujiyatini,
dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.TaberB.
1994.Prolaps Tali Pusat.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi. Jakarta : ECG. 372-3.Wiknjosastro, H, dkk, editor.
2007. Ilmu Kebidanan. Edisi III, Cetakan Kesembilan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Wiknjosastro H,
Prawiroharjo, 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono PrawirohardjoYuliati D.2006. Menejemen Komplikasi
Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC.