PowerPoint Presentation
GAMBARAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN
TENTANG PENYAKIT HIV DAN AIDSPADA SISWA SMA DAN SEDERAJAT DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SARIPENELITIANILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN ILMU KESEHATAN
MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAMPUSKESMAS GUNUNG
SARI2015Pembimbing Puskesmas Gunung Sari :dr. IGN Agung Ariawandr.
Bq. Qudratini Fitriana
Pembimbing Fakultas Kedokteran Universitas Mataram : dr. I
Komang Grudug, M.Phdr. Rika Hastuti, M.Kes
Disusun Oleh :
Anggy Novitasari S, Ked.Heri Satryawan S, Ked.Iwan Hardiyanta S,
Ked.M. Yadienul Akbar S, Ked.MC. Syaiful Ghazi Yamani S, Ked.Ni
Komang Fraidayanti S, Ked. Pandu Tridana Sakti S, Ked.Sandityas
Putrawan S, Ked.BAB IPENDAHULUANEpidemi HIV merupakan masalah dan
tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di duniaSampai akhir
Desember 2012 dilaporkan 21.511 kasus HIV dan 5.686 kasus penderita
AIDS di Indonesia dengan angka kematian 1.146 kasus Triwulan I
(Januari-Maret) 2013 meningkat menjadi 26.880 penderita HIV dan
6.146 kasus penderita AIDS di Indonesia, dengan angka kematian
sebanyak 1.199 kasus. Hal ini menunjukan bahwa dalam 3 bulan
penderita HIV/AIDS telah meningkat 5.829 penderita di Indonesia.
Sekitar 82% kejadian pada kelompok umur 15 sampai 49 tahun.Penemuan
kasus HIV dan AIDS di Provinsi NTB jumlahnya relatif masih kecil
akan tetapi menunjukkan peningkatan yang cukup signifikanKasus yang
ditemukan berasal dari seluruh Kabupaten/Kota dan sudah mengenai
berbagai kelompok masyarakat baik dari kelompok perilaku resiko
tinggiHIV dan AIDS di Provinsi NTB telah mengenai semua kelompok
umur termasuk bayi dan anak balita dengan proporsi terbesar
(>85%) menyerang usia produktif (15 49 th).Survei Riskesdas 2010
menunjukkan bahwa kira-kira 42 persen dari jumlah penduduk usia di
atas 15 tahun belum pernah mendengar tentang HIV/AIDSBanyak remaja
mencoba mencari tahu dengan cara melakukannya sendiri dan kurang
menyadari akibat yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
Gunung sari merupakan salah satu dari 17 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan
lokasi yang strategis dekat perkotaan dan daerah wisata.HIV/AIDS
merupakan salah satu lingkup dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Essensial Terpadu (PKRET)Di wilayah kerja Puskesmas Gunung sari
terdapat 7 SMU/MA, 1 SMK dan 6 Pondok pesantren
Rumusan MasalahBagaimana gambaran tingkatan pengetahuan
siswa-siswi tentang HIV/AIDS sebelum dilakukan penyuluhan?Bagaimana
gambaran pengetahuan siswa-siswi tentang HIV/AIDS sesudah dilakukan
penyuluhan?
Tujuan PenelitianUntuk mengetahui gambaran pengetahuan
siswa-siswi tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah penyuluhan.Manfaat
PenelitianBagi PenelitiMerupakan pengalaman berharga guna
memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang penyuluhan dan
penelitian melalui kegiatan penelitian lapangan.
Bagi Institusi Pendidikan Profesi DokterSebagai bacaan dan bahan
dalam memberikan informasi tentang HIV/AIDS dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan penyuluhan di bidang kesehatan
masyarakat.
Bagi Puskesmas GunungsariSebagai informasi acuan yang dapat
digunakan sebagai bahan peningkatan mutu program pelayanan dan
penyuluhan di wilayah kerja Puskesmas Gunungsari terutama dibidang
program kesehatan remaja, VCT, dan kesehatan reproduksi.
Manfaat PenelitianBagi Tempat PenelitianDiharapkan proses
penelitian dan penyuluhan dapat sebagai acuan ataupun pedoman bagi
para pelajar siswa-siswi di sekolah menengah atas dan sederajat
dalam meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS.
Bagi Peneliti SelanjutnyaDiharapkan agar hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan kajian khususnya bagi peneliti yang
tertarik untuk mengembangkan hasil penelitian ini guna pengembangan
ilmu kedokteran di bidang kesehatan masyarakat.
BAB IITINJAUAN PUSTAKAProgram Penanggulangan HIV-AIDS Pukesmas
Gunung SariMelalui Program Layanan Komprehensif Berkesinambungan
(LKB) HIV dan IMS ini meliputi upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif Mencakup layanan HIV dan IMS, seperti kegiatan
KIE pengetahuan komprehensif, promosi penggunaan kondom,
pengendalian faktor risiko, Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan
(PDP), Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA).LKB ini juga
memberikan dukungan baik aspek manajerial, medis, psikologis maupun
sosial ODHA selama perawatan dan pengobatan.Program Penanggulangan
HIV-AIDS Pukesmas Gunung SariLayanan VCT yang bertujuan memberikan
layanan konseling dan penanganan pasien yang terinfeksi HIV/AIDS di
wilayah kerja puskesmas Gunungsari. Berdasarkan data Laporan
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial Terpadu (PKRET) pada bulan
Desember Tahun 2013 hingga bulan April Tahun 2015 tidak didapatkan
kasus HIV/AIDS positif.
Kerangka Konsep
BAB IIIMETODE PENELITIANRancangan PenelitianMetode penelitian :
Studi Deskriptif Kuantitatifstudi deskriptif kuantitatif, yaitu
suatu metode yang dilakukan dengan tujuan :membuat gambaran atau
deskripsi suatu keadaan secara objektif dalam bentuk angka-angka
dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya (Arikunto,
2006). untuk menampilkan gambaran pengetahuan penyakit HIV dan AIDS
pada murid SMA dan sederajat di wilayah kerja Puskesmas Gunung
Sari.18Tempat dan Waktu PenelitianTempat Penelitian : dilaksanakan
di 8 SMA dan sederajat berdasarkan data penjaringan kesehatan
peserta didik Puskesmas Gunung Sari tahun 2014 : SMAN 1 Gunung
SariSMKN 1 Gunung SariMA Johar PelitaMA Addinul QoyyimMA An-NajahMA
Al-AziziyahMA RaudlatushibyanMA At-TahzibPenelitian dilakukan
selama 2 bulan, dimulai dari bulan April hingga bulan Mei 2015.
Sampel PenelitianTeknik pengambilan sampel: simple random
samplingBesar sampel dihitung dengan rumus proporsi :
Keterangan :N = Jumlah Populasi Murid SMA di Gunung Sarid =
Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki Untuk memudahkan
perhitungan besar sampel bedasarkan proporsi sekolah maka peneliti
menggunakan 100 sampel pada penelitian ini.Rincian Jumlah Sampel
Per SekolahSMAN 1 Gunung Sari: 27 muridSMKN 1 Gunung Sari: 27
muridMA Johar Pelita : 3 muridMA Addinul Qoyim: 10 muridMA
An-Najah: 10 muridMA Al-Aziziyah: 13 muridMA Raudlatushibyan: 6
muridMA At-Tahzib: 4 murid
Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria Inklusi :Murid SMA dan
sederajat dengan usia 15 - 19 tahunMurid dalam keadaan sadar dan
mampu berkomunikasi dengan lancar.
Kriteria Eksklusi : Murid yang tidak bersedia diikutsertakan
atau menolak sebagai responden dalam penelitian.
Variabel PenelitianVariabel tunggal, yakni : Pengetahuan tentang
penyakit HIV dan AIDS.
Definisi Operasional Penelitian Dalam penelitian ini, aspek
penilaian pengetahuan tentang penyakit HIV AIDS meliputi :Gambaran
umum dan definisiEtiologiCara penularanMedia penularanMekanisme
Terjadinya PenyakitGejalaCara pemeriksaan Cara
pencegahanTerapiTempat konsultasi dan pemeriksaan
Instrumen dan Prosedur PenelitianInstrumen : KuesionerProsedur
Penelitian :Murid SMA/sederajat yang dipilih menjadi sampel
penelitian diberikan kuesioner dan dipandu untuk menjawab
pertanyaan yang ada di kuesioner mengenai pengetahuan dan
identifikasi faktor resiko HIV/AIDS pada murid SMA/ sederajat.
Setelah data terkumpul, murid dikumpulkan untuk diberikan
penyuluhan mengenai HIV/AIDS. Setelah penyuluhan diberikan
kuesioner yang sama dan dipandu kembali untuk menjawab pertanyaan
pada kuesioner untuk mengetahui pengetahuan setelah penyuluhan. Uji
ValiditasSampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Jika didapatkan
nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3, maka butir
pertanyaan dinyatakan valid. PertanyaanCorrected Item-Total
CorrelationPertanyaan 10,260Pertanyaan 20,314Pertanyaan
30,402Pertanyaan 40,169Pertanyaan 5-0,323Pertanyaan 6Pertanyaan
7Pertanyaan 8Pertanyaan 9Pertanyaan 10Pertanyaan 11Pertanyaan
12Pertanyaan 13Pertanyaan 14Pertanyaan 15Pertanyaan 16Pertanyaan
17Pertanyaan 18Pertanyaan 19Pertanyaan
200,3680,3590,1670,4380,5500,2010,1970,4260,3980,0100,5090,1070,4950,3300,261Uji
ReliabilitasSampel yang digunakan berjumlah 30 orang. Jika
koefisien reliabilitas menunjukkan angka 0,6 maka disimpulkan bahwa
instrumen reliabel Jumlah PertanyaanCronbachs AlphaCronbachs Alpha
Based on Standardized Item200,7140,710Pengolahan Data dan Analisis
DataData yang diperoleh kemudian dikelompokan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :Editing (penyuntingan data)Coding
(pemberian kode)Tabulating (memasukkan data kedalam tabel)
Analisa data yang didapat melalui kuesioner kemudian disajikan
dalam tabel atau grafik. Penyajian data dilanjutkan dengan
pembahasan.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik Responden
Menurut Jenis KelaminMenurut Usia
Menurut AlamatMenurut KelasDATA GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SMA
SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHANJawabanSoal Nomer Ke
-1234567891011ABABABABABABABABABABABBenar901001283689230733395106610934681980218960100Salah50571723835272153134397343264202011160Tidak
Tahu5031090350460590510620170590240Keterangan : A : gambaran
pengetahuan pre-test penyuluhanB : gambaran pengetahuan post-test
penyuluhan
1. Indikator Gambaran Umum Pengetahuan HIV/AIDS
2. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Penyebab HIV/AIDS
3. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Cara Penularan
HIV/AIDS
3. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Cara Penularan
HIV/AIDS
4. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Media Penularan
HIV/AIDS
5. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Gejala Penyakit
HIV/AIDS
6. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Diagnosis Penyakit
HIV/AIDS
7. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Patofisiologi
HIV/AIDS
8. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Pencegahan Penularan
Infeksi HIV/AIDS
9. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Terapi HIV/AIDS
10. Indikator Gambaran Pengetahuan Mengenai Tempat Konsultasi
& Pemeriksaan Penyakit HIV/AIDS
BAB VPENUTUP(KESIMPULAN & SARAN)KESIMPULANBerdasarkan hasil
penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Sebelum dan Sedudah
Dilakukan Penyuluhan Tentang Penyakit HIV Dan AIDS Pada Siswa SMA
dan Sederajat di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : Pengetahuan siswa tentang penyakit
HIV dan AIDS sebelum dilakukan penyuluhan sangatlah kurang,
dibuktikan dengan banyaknya siswa yang menjawab pilihan jawaban
TIDAK TAHU.Terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang penyakit
HIV dan AIDS setelah dilakukan penyuluhan, dengan persentase
peningkatan pengetahuan rata-rata diatas 50 persen.
KESIMPULAN Pengetahuan siswa tentang gambaran umum penyakit HIV
dan AIDS sudah sangat baik yaitu 90% siswa sudah dapat menjawab
dengan benar sebelum dilakukan penyuluhan.
4. Penyuluhan merupakan salah satu metode yang sangat baik dalam
meningkatkan pengetahuan siswa, dengan media penyuluhan yang
variatif (pemutaran video dan media presentasi animasi) serta tanya
jawab yang komunikatif dan santai.
KESIMPULAN 5. Beberapa faktor yang menyebabkan masih ada siswa
yang menjawab salah antara lain :daya fokus siswa saat menyimak
penyuluhan kurang, siswa belum paham dengan materi yang disampaikan
dan malu untuk bertanya, kondisi ruangan dan alat pendukung
penyuluhan penyuluhan (LCD dan sound system) yang kurang memadai,
dan beberapa materi tentang penyakit HIV/AIDS yang sulit dimengerti
siswa karena tidak berhubungan dengan jurusan pelajaran yang
diambil siswa (jurusan bahasa, ilmu islam, dan IPS).
SARANBagi RespondenDiharapkan para remaja meningkatkan
pengetahuan dalam mencari informasi tentang HIV/IAIDS dengan
mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan dari
berbagai media sehingga diharapkan dapat menambah wawasan yang luas
mengenai HIV/AIDS agar terhindar dari resiko tertular HIV/AIDS.
SARANBagi Institusi SMA/MA/SederajatDiharapkan pihak sekolah
bekerjasama dengan institusi kesehatan untuk memberikan pendidikan
kesehatan kepada siswanya khususnya mengenai HIV/AIDS agar siswa
mendapatkan pengetahuan yang mengeanai HIV/AIDS.
Puskesmas Gunung SariDiharapkan institusi bekerja sama dengan
pihak sekolah dan menambah referensi tentang HIV/AIDS serta metode
penyuluhan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan guna menarik
minat para pelajar terhadap pentingnya wawasan mengenai penyakit
HIV/AIDS sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya.SARANBagi
PenelitiDiharapkan penelitian selanjutnya mengembangkan variabel
dan instrument penelitian sehingga diperoleh hasil yang
bervariasi.
TERIMAKASIH TERIMAKASIH