“ KELOMPOK GEMPA BUMI” BY : SANDI SUTRISNA 1131511170 UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA Studi Kasus Mengenai Pesisir dan Laut
“KELOMPOK GEMPA BUMI”BY : SANDI SUTRISNA
1131511170UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA
Studi Kasus Mengenai
Pesisir dan Laut
Pesisir dan Laut
Di indonesia hampir setengahnya merupakah
pesisir serta lautan yang mengelilingi
beberapa pulau kecil di sekitarnya. Yang
banyak di manfaatkan oleh masyarakat
sebagai salah satu bentuk mata pencarian
mereka.
Info Seputar Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Pulau-pulau besar yang terbentang dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan pulau-pulau yang lebih kecil lainnya menyediakan tanahuntuk hidup manusia, berbagai hewan dan tumbuhan.
Posisi geografi Indonesia pada koordinat 6 derajatLintang Utara – 11.5 derajat Lintang Selatan serta 91.8750 derajat – 144.3750 derajat Bujur Timur(PP 38 Th 2002).
Perairan laut yang luas membentang, menghubungkan pulau-pulau tersebut. Berbagaiperairan dangkal dan dalam menyediakan sumberkekayaan alam yang luar biasa bagi hidup manusia.
Info Seputar Indonesia
Menurut perhitungan yang dilakukan oleh Tim CIDA/Bappenas (1988), pada tahun 1987 nilaiekonomi total yang dihasilkan oleh sebelaskegiatan pembangunan (pemanfaatan) sumberdaya pesisir dan lautan sebesar 36,6 triliyun, atausekitar 22% dari total produk domestik bruto.
Panjang pantai 81.000 km atau 14% garis pantaiseluruh dunia, di mana 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan laut. Jumlah pulau adalah 18.108 di mana hanya 6.000 pulau berpenduduk. Luaslaut kedaratan 3.1 juta km2. Luas laut ZEE 2.7 jtkm2. Zona pesisir dapat menopang kehidupan60% penduduk Indonesia.
Permasalahan yang terdapat di sekitar
pesisir dan lautan
lsu-isu kualitas lingkungan dan
sumberdaya alam pesisir dan laut
dicirikan oleh adanya perubahan-
perubahan yang terjadi pada suatu
habitat/kawasan atau sumberdaya alam
sebagai dampak berbagai kegiatan
pembangunan, seperti :
1. Sedimentasi dan pencemaran
Kegiatan pembukaan lahan atas dan pesisir untuk p
ertanian, pertambangan dan pengembangan kota
merupakan sumber beban sedimen dan pencemaran
perairan pesisir dan laut. Adanya penebangan hutan
dan penambangan di Daerah Aliran Sungai (DAS) telah
menimbulkan sedimentasi serius di beberapa daerah
muara dan perairan pesisir. Pembukaan lahan atas
sebagai bagian dari kegiatan pertanian, telah
meningkatkan sampah-sampah pertanian baik sampah
padat maupun cair yang masuk ke perairan pesisir
melalui aliran sungai. Serta sampah maupun limbah
yang berasal dari kegiatan rumah tangga maupun
pabrik yang langsung masuk ke area pesisir dan laut.
2. Degradasi Garis Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu
masalah serius degradasi garis pantai di
wilayah pesisir. Selain proses-proses alami,
seperti angin, arus, hujan dan gelombang,
aktivitas manusia juga menjadi penyebab
penting erosi pantai.
3. Degradasi Terumbu Karang
Isu utama lain tentang penurunan kualitas lingkungan hidup adalah degradasi terumbu karang. Degradasi terumbu karang di perairan pesisir disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, diantaranya pemanfaatan sebagai sumber pangan (ikan-ikan karang), sumber bahan bangunan (galian karang), komoditas perdagangan (ikan hias), dan obyek wisata (keindahan dan keanekaragaman hayati).
4. Konversi Hutan Mangrove
Konversi Hutan mangrove sebagai lokasi
pertambakan dan lokasi pemukiman
mendorong degradasi hutam mangrove
hingga ribuan hektar di seluruh kawasan
Timur Indonesia. Serta Penggunaan Bom dan
bahan beraruc seperti Cianida sampai tahun
2007 telah menyisakan kerusakan terumbu
karang hingga mencapai 70 % dari total
luasan terumbu karang Indonesia umunya dan
Kawasan Timur Indonesia khususnya.
Solusi terhadap permasalahan SDA di
pesisir dan laut secara garis besar :
Pengelolaan sumberdaya alam yang ada selamaini, semakin disadari tidak sesuai dengan nilai-nilaipemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Dimana, yang dimaksud berkelanjutanini setidaknya mencakup empat hal pokok:
upaya memenuhi kebutuhan manusia yang ditopangdengan kemampuan daya dukung ekosistem.
upaya peningkatan mutu kehidupan manusia dengancara melindungi dan memberlanjutkan.
upaya meningkatkan sumberdaya manusia dan alamyang akan dibutuhkan pada masa yang akan datang, dan
upaya mempertemukan kebutuhan-kebutuhanmanusia secara antar generasi.
Kasus yang terjadi di kepulauan
Riau Riau sebagai salah satu Provinsi yang memiliki daerah
perairan terluas di Indonesia. Wilayah Kepulauan Riau
memiliki ciri khas tersendiri yaitu terdiri dari ribuan pulau
besar dan kecil yang tersebar di Laut Cina Selatan dan
pertemuan antara laut Cina Selatan, Selat Malaka dan
Selat Karimata. Fisiografi kepulauan mempengaruhi
ekosistem-ekosistem yang terbentuk di kawasan
Kepulauan Riau yang didominasi oleh ekosistem laut
dangkal. Ekosistem alami yang terdapat di wilayah
pesisir Kepulauan Riau berturut-turut dari darat adalah
perairan laut dangkal, terumbu karang, padang lamun,
rumput laut, mangrove dan pantai. Ekosistem terumbu
karang adalah salah satu ekosistem subur yang
terdapat di Kepulauan Riau.
Dalam pengelolaannya, justru terdapat isu-isu
permasalahan di wilayah pesisir Riau Kepulauan antara
lain :
Kerusakan terumbu karang
Abrasi/erosi terjadi dipantai yang terbuka terhadap rambatan gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Abrasi yang intensif terjadi di pantai timur pulau Natunasaat bertiup angin muson utara – timur laut. Abrasi yang intensif juga terjadi dipantai timur pulau-pulau kabupaten karimun, akibat adanya penambangan pasirlaut di dasar perairan tersebut. Abrasi terjadi akibat penggalian yang intensifnyahantaman gelombang karena berkurangnya peredaman energi dan gelombang.
Penurunan kualitas air di sekitar perairan Karimun kerena peningkatankekeruhan akibat penambangan pasir.
Peningkatan aktivitas kepelabuhan dan industri seperti pelayaran, konstruksigalangan kapal yang merupakan potensi pencemaran terutama di sekitar pantaibaguan barat dan utara pulau Batam dari segulung, sekupang dan batu ampar.
Overfishing
Kerusakan habitat
Penggunaan alat tangkap yang dilarang oleh pemerintah seperti : penggunaanbahan peledak, racun (Potassium sianida), Trawl,/ pukat harimau yang secaraekologi merusak kelestarian sumberdaya alam terutam terumbu karang.
Dampak penambangan yang bersifat negatif misalnya pencemaran kualitaslingkungan, erosi, abrasi dan hilangnya pulau-pulau.
Solusi atau Upaya-upaya Penyelamatan dari Kelompok
Gempa Bumi terhadap Pesisir dan Laut khususnya di
Kepulauan Riau
Perlunya Kesadaran Manusia akan pentingnya SDA untuk
kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Pengololaan yang baik oleh pemerintah serta warga sekitar
menentukan bagaimana kondisi pesisir dan laut di suatu daerah.
Penangkapan hasil laut dengan tidak terlalu mengambil keuntungan
secara besar, dapat membantu terpeliharanya okosistem laut
secara jangka panjang. Dan dengan penggunaan alat yang ramah
lingkungan.
Hendaknya aturlah cara ataupun proses pembuangan limbah atau
sampah rumah tangga supaya tidak bermuara di pesisir ataupun
laut.
Tetaplah untuk membudidayakan kawasan hutan mangrove seluas
mungkin.
Kesimpulan
Pesisir serta laut merupakan suatu anugrahTuhan yang sangat berharga dan bermanfaat bagikelangsungan hidup umat manusia, hendaknyaSDA tersebut kita jaga dan di pergunakan sebaikmungkin tanpa merusak habitat aslinya, jangansampai hanya untuk mendapatkan keuntunganpribadi atau golongan semata kita merugikanbanyak orang akibat kerusakan yang di timbulkan. Pergunakanlah SDA tersebut dengan cara yang bijak demi keberlangsungan hidup generasi kitake depan. Marilah kita memulai untuk menjagakeindahan alam tersebut bersama-sama di mulaidari hal yang terkecil dari diri kita masing-masing.