UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
..
BIDANG HASIL POKOK PENDIDIKAN IPA
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Djam’an Satori, MA
KO
NT
RU
KT
IVIS
& K
ON
ST
EK
TU
AL
.
Bandung, 27 Okt2 013
Hakikat IPA
Oleh:
Firmanul Catur Wibowo NIM 1303252
V-K
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata KuliahSupervisi Pendidikan IPA
IPA(Content) PEDAGOGY
CORE KEY RESULT AREAS
Pokok Pendidikan IPA
KONTRIBUSI RELATIFKONTRIBUSI RELATIF
American Association of Physics Teacher (1988: 3),
“Pemegang peran paling penting pada mutu pendidikan
adalah guru”
Guru adalah kunci mutu pendidikan
Pendidikan pusat pemberdayaan dan pembangunan
masyarakat
investasi modal manusia (human capital investment)
Kualitas sistem pendidikan yang unggul diperlukan
sistem penjaminan mutu (quality assurance) yang
baik.
Standarisari penjaminan mutu pendidikan telah diatur
dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan PP No 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Muara IPA adalah menciptakan masyarakat yang melek/literasi sains
(Scientific Literacy).
Literasi sains didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan
membantu membuat keputusan tentang alam semesta dan interaksi
manusia dengan alam.
1. Bagaimana bidang hasil pokok pendidikan IPA?
2. Bagaimana indikator keberhasilan pendidikan IPA?
3. Bagaimana kompetensi pendidikan IPA?
4. Bagaimana kontribusi relatif pendidikan IPA terhadap pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya?
5. Bagaimana karakteristik model pembelajaran IPA bagi calon guru
yang mendukung pembangunan sains?
Fokus Masalah
Core Pendidikan IPA……..
Pendidikan IPA : membelajarkan peserta didik untuk memahami
hakikat sains yang terdiri atas proses, produk dan aplikasinya,
mengembangkan sikap ingin tahu, keteguhan hati dan
ketekunan serta sadar akan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat serta terjadi pengembangan ke arah sikap positif
(Alit Mariana, IM; 2009).
Pendidikan IPA vs teknologi : bagaikan 2 sisi mata uang.
Kontribusi : menciptakan sumber daya insani unggul di bidang
sains
1. UU No 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas
2. PP No 19 Tahun 2005 tentang
SNP
3. BSNP
4. Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan: BAN – S/M; BAN-
PNF; BAN-PT
Sistem
Penja
minan
Mutu
(QA)
Dalam rangka Mencapai Kualitas Pendidikan
Unggul………
BIDANG HASIL POKOK PENDIDIKAN IPA
IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, (Suhandi dan Wibowo, 2012)
Penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar,
pengembangan keterampilan sains, dan pengembangan keterampilan
berpikir, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan
prinsip-prinsip (Wibowo, 2013)
3 KOMPONEN DALAM
RUMUSAN SAINS
kumpulan konsep,
prinsip, hukum, dan
teori,
Proses ilmiah
(fisik dan mental dalam
mencermati fenomena
alam, termasuk juga
penerapnnya)
sikap keteguhan hati,
keingin-tahuan,
ketekunan, menyingkap
rahasia alam
BIDANG HASIL POKOK PENDIDIKAN IPA
Tujuan pendidikan IPA di sekolah adalah membelajarkan siswa sehingga
mampu:
A. Mengembangkan pengalamam dan kesenangan untuk mengetahui
dan memahami alam semesta;
B. Menggunakan proses ilmiah dan prinsip-prinsip yang tepat dalam
membuat keputusan pribadi;
C. Melibatkan kecerdasan dalam topik dan perbincangan yang tepat
dalam membuat keputusan pribadi; dan
D. Meningkatkan produktivitas ekonomi mereka melalui penggunaan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan literasi sains
seseorang dalam karirnya.
National Science Education Standards (1996)
AIMTujuan Pendidikan Mata Pelajaran IPA disetiap Jenjang
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
Taiwan (Science Education Key Learning Area Senior Secondary – Physics in Taiwan)
Science Education Key Learning Area –Senior Seconday –
Taiwam
Potret di Negara Indonesia
Learning Target :
Tujuan Pendidikan IPA
1) Knowledge and understanding:
Phenomena, fact and patterns, prinsip, consept, law, theoritiesand models,Vocabulary, termonology and conventions,Knowledge of techniques and skills,Aplication of physics.
2) Skill and Process:Scientific thinking, Scientific inversigation, Practical, Problem solving, Decision making, Information handling,Communication,Collaboration, Self directed learning
3) Values and Attitudes :Towards themselves and othersTowards physics and the worldTowards learning
1. Pengetahuan dan pemahaman (scientific information),Dimensi ini mencakup belajar informasi spesifik seperti fakta, konsep, teori, hukum dan penyelidikan pengetahuan sejarah sains.
2. Penggalian dan penemuan (exploring and discovering; scientific process),
Dimensi ini berhubungan dengan penggunaan proses-proses IPA untukmempelajari bagaimana ahli IPA bekerja dan berpikir. Keterampilan yang harus diajarkan mencakup : mengamati, mendeskripsikan, mengklasifikasidan mengorganisasikan, mengkomunikasikan, berhipotesis, mengujihipotesis, menginterpretasikan data, penggunaan ketrampilan psikomotorikdan sebagainya.
3. Imajinasi dan kreativitas.Dimensi ini berhubungan dengan kemampuan memvisualisasikan ataumenghasilkan gambaran mental, mengkombinasikan objek dan gagasandengan cara-cara baru, memecahkan masalah dan teka-teki, menghasilkanide atau gagasan yang tidak biasa.
4. Sikap dan Nilai.Dimensi ini erat hubungannya dengan pengembangan kepekaan terhadaporang lain, mengekspresikan perasaan dengan cara kondusif serta mampumenghambil keputusan yang didasari oleh nilai individu, sosial dan isulingkungan.
5. Penerapan.Dimensi ini berhubungan dengan kemampuan mengidentifikasi konsep IPA dalam penggunaannya dengan kehidupan sehari-hari; memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang bekerja pada alat-alat rumah tangga; memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah yang ditulispada mass media
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
Indikator lulusan dapat diartikan sebagai
pencapaian standar kompetensi IPA sesuai
dengan yang tercantum dalam Permen No. 22
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar dan pencapain standar
kompetensi lulusan sesuai dengan yang
tercantum pada Permen No. 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Indikator Lulusan
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
1. Menguasai materi subjek IPA melalui proses inkuiri,
2. Menyampaikan isu, peristiwa, fenomena, masalah, topik yang relevan dengan IPA
serta menarik perhatian siswa,
3. Memahami pentingnya memperbarui pengetahuan dan wawsan melalui berbagai
cara dan media, serta ikut serta dalam forum-forum berbasis keguruan,
4. Mengenali dan mampu memperkenalkan teknologi kepada siswa dalam konteks
STS,
5. Mengetahui dan mengimplementasikan cara untuk memberi kemudahan bagi
siswa untuk memahami konsep IPA dan menguasai keterampilan proses IPA ,
6. Memahami dan merespon adanya perbedaan diantara siswa dalam belajar IPA,
7. Mengerti perlunya asesmen baik bagi siswa maupun bagi guru, mengenali dan
dapat menerapkan cara mengases yang bervariasi sesuai dengan apa yang akan
diases.
8. Mengerti fungsi dan menerapkan penelitian tindakan kelas sebagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keprofesionalannya
sendiri. (National Committee of Science Education, 1996)
Indikator Kompetensi Guru
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
Penyelenggaraan pendidikan IPA mempunyai
karakteristik yang berbeda dari pada ilmu lain.
Pendidikan IPA mensyaratkan adanya
kurikulum yang merupakan core dari
implementasi pembelajaran IPA. Kurikulum
tersebut harusnya berisi tujuan pembelajaran
IPA yang jelas, bisa dicapai, dan bisa menjadi
framework untuk memandu guru
mengembangkan unit pembelajaran IPA. Baik
guru, pihak sekolah, maupun fasilitas belajar
seharusnya mendukung ketercapaian tujuan
yang tercantum dalam kurikulum.
Indikator penyelenggaraan
pendidikan IPA
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
Belajar IPA tanpa didukung fasilitas belajar IPA
tidak akan menghasilkan pemahaman yang
baik terhadap IPA. Fasilitas disini bukan berarti
mahal, lengkap, canggih, modern, maupun
buatan pabrik; tetapi fasilitas harus diartikan
sebagai pemilihan yang tepat untuk mendukung
membelajarkan IPA.
Indikator fasilitas belajar
IPA
INDIKATOR KEBERHASILAN PENDIDIKAN IPA
Indikator ini terkait dengan seberapa jauh
masyarakat mengetahui visi dan misi
pendidikan IPA yang kemudian mempengaruhi
partisipasinya dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan IPA.
Indikator kepedulian
masyarakat
KOMPETENSI PENDIDIKAN IPA
Kompetensi pendidikan IPA merupakan
elaborasi dari kompetensi yang telah
digariskan dalam Permendiknas No 23
Tahun 2006 yang meliputi knowledge,
understanding, skill, value, attitude, dan
interesting.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan
bersikap, berpikir, dan bertindak secara
konsisten sebagai perwujudan dari
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dimiliki peserta didik.
PERBANDINGAN KOMPETENSI PEND. IPA
Di Indonesia :
1. Knowlegde,
2. Understanding,
3. Skill,
4. Values,
5. Attitudes,
6. Interes.
Di Taiwan :
1. Knowlegde and
Understanding,
2. Skill and
Process
3. Values and
Attitudes,
Kompetensi Pendidikan IPA------
elaborasi dari Permendikas No 23 tahun2006
KOMPETENSI PENDIDIKAN IPA
SNP : 8
standar
QC Goal
IPAStandar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Angka partisipasi
pendidikan : rasio jumlah
siswa terhadap junlah
penduduk usia sekolah.
Posisi Indonesia, dibawah
Filipina, Thailand,
Singapura, Malaysia atau
Korea,
2. Pendidikan bagian dr
upaya meningkatkan
kualitas SDM
KONTRIBUSI RELATIF PENDIDIKAN IPA TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
Pendidikan adalah
Investasi Jangka
Panjang
KONTRIBUSI RELATIF PENDIDIKAN IPA TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
(1) Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan,
(2) Peningkatan Mutu dan Daya
Saing Pendidikan, dan
(3) Penguatan Tata Kelola,
Akuntabilitas, dan Citra Publik
KONTRIBUSI PENDIDIKAN IPA TERHADAP PENINGKATAN HDI
(1) Tergambar pada standar isi dan proses yang digariskan
dalam kurikulum. Jika dikaji dari luaran pembelajaran
dalam kurikulum, maka dapat dibagi dalam 3 bagian
yaitu pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan
proses dan nilai serta sikap ilmiah.
(2) Core pendidikan IPA refleksi dari isi dan proses dalam
kurikulum.
(3) 4 kompetensi utama yaitu 1) factual knowledge, 2)
conceptual knowledge, 3) procedural knowledge, dan
4) metacognitive knowledge
KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN IPA
Model mengajar itu memiliki empat karakteristik (Hinduan, 2001):
(1) Model mengajar memadukan matakuliah IPA dengan
matakuliah metodologi,
(2) Staf pengajar pendidikan guru (dosen) mendemonstrasikan
cara mengajar di sekolah menerapkan prinsip-prinsip atau
teori-teori yang akan didiskusikan,
(3) Staf pengajar pendidikan guru memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk berlatih,
(4) Memberikan pengayaan untuk memperkuat/mengkaji lebih
dalam penguasaan mahasiswa tentang IPA. Pengayaan
diharapkan menjadi latar belakang pengetahuan yang
berkaitan langsung bagi kebutuhan pengajaran IPA di
sekolah dan tidak terlalu berorientasi akademis
Supaya berhasil diperlukan ….
(1) Peranan pimpinan (Stakeholder) dalam memberikan
dukungan agar implementasinya berjalan sesuai Aturan
(2) Seorang pimpinan atau manager harus memiliki peran
sentral dalam menyusun rencana masa depan (berupa
visi dan misi), seperti diungkapkan Deming (dalam
Salis : 100 – 103) dengan istilah 14 poin Deming.
(3) Herarki terbalik menekankan pada pola hubungan yang
berorientasi pada layanan dan betapa pentingnya
pelanggan bagi sebuah institusi (Salis, 80-81)