Presentasi APP 2012

AKSI PUASA PEMBANGUNANAKSI PUASA PEMBANGUNAN(APP) 2012(APP) 2012

“DIPERSATUKAN DALAM

EKARISTI,

DIUTUS UNTUK BERBAGI”

Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi

Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2012 menjadi kesempatan seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk melanjutkan dan lebih mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi) dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadi sebagai sarana untuk semakin mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015.


Untuk memperdalam tema di atas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA


Perjalanan pertemuan 1-5 :

•Pertama : Zakheus menemukan Tuhan Sang Gembala Baik yang hadir (Luk. 19: 1-10). Tuhan yang mau menyapa dengan KASIH.

2. Kedua : Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid (Yoh. 13: 1-7) Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu

dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Disitu nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

• Ketiga : setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladanNya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan….

“...kamu yang harus memberi mereka makan..(Matius 14: 13-21). Pada pertemuan ini kita kembali diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama

•Ke empat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia (Mrk. 8:31-38), adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai.

5.Kelima:

Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita menjadi ROTI HIDUP (Yoh. 6: 48-58). Itulah ciri hidup yang ekaristis. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi.

Pertemuan1TEMUKAN TUHAN YANG HADIR

( Lukas 19:1-10)

Kisah Pertemuan Zakheus dengan Tuhan Yesus

Dimana( Where)

-Yerikho : kota kerajaan Romawi-Makmur, tempat penting utk pemungutan pajak/bea-Pemungutan pajak = oleh swasta (sewa)-Banyak pemungut cukai (salah satu Zakheus)

Siapa (Who):

- Zakheus : Kepala pemungut cukai (dibenci, rendah)

- Digambarkan sbg orang kaya (tdk halal)- Orang berdosa - Apakah Zakheus puas dengan kekayaannya itu?- Atau gelisah dengan cara hidupnya?- Zakheus mendengar orang banyak berbicara

tentang Yesus- Zakheus mungkin mengetahui sikap Yesus thd

orang2 berdosa

Apa (what) yg dilakukan Zakheus :

-Berusaha melihat Yesus yang lewat-Gagal karena terhalang orang banyak-Tidak putus asa (pulang ke rumah/kantor)-Berlari mendahului orang banyak-Memanjat pohon ara (pohon ara = pendek = mudah dipanjat)-Zakheus melihat Tuhan Yesus, Tuhan Yesus melihat dia

- Yesus gembala baik mengetahui keinginan hati Zakheus (kedamaian dan kebahagiaan)

- Yesus memenuhi keinginan hati Zakheus (Luk.19:6b)

- Zakheus menyambut Yesus (segera dan sukacita)

Apa (what) yg dilakukan Yesus :

-Melihat dan menyapa Zakheus (Gembala Baik)

-Menumpang (tinggal/ada) di rumah Zakheus

-Hasilnya : Zakheus melihat Tuhan Yesus, Tuhan Yesus melihat dia

-Yesus gembala baik mengetahui keinginan hati Zakheus (kedamaian dan kebahagiaan)

- Yesus memenuhi keinginan hati Zakheus (Luk.19:6b)

- Zakheus menyambut Yesus (segera dan sukacita)

- Terjadi keajaiban besar dalam diri Zakheus (menjadi warga Kerajaan Allah = terlepas dari ikatan harta dunia)

- Kehadiran Yesus dalam diri Zakheus membuahkan pertobatan yang nyata dalam tindakan (Luk. 19:8).

Tanggapan Orang banyak :-Tidak memberi kesempatan, mengejek (Zakheus)-Bersungut-sungut, kecewa, marah (pd Yesus)

Tanggapan Yesus :-Bertentangan dg pikiran orang banyak-Hari ini telah terjadi keselamatan di rumah ini……(ayat 9)-Anak Manusia datang untuk mencari dan

menyelamatkan yang hilang (ayat 10).

Benang merah:-Kisah Zakheus adalah bagaimana orang berusaha menemukan Tuhan-Yesus menyapa Zakheus membantu kita merenungkan bahwa Allah kita adalah Allah yang baik dan murah hati.-Yesus Sang Gembala Baik tidak pernah melihat kesalahan orang sebagai harga mati, asal mau bertobat.-Sang Gembala baik selalu mencari yang tersesat untuk diselamatkan.-Pertemuan Yesus dengan Zakheus menghasilkan buah terbesar yaitu pertobatan untuk berbagi.

Membangun Niat:-Bagaimana saya merasakan bahwa Tuhan menyapa dan hadir dlm hidup saya setiap saat?-Usaha Zakheus, menjadi teladan untuk melihat Yesus, tak ada kata menyerah. Bagaimana dengan saya?-Seringkali orang2 disekeliling Yesus menghalangi orang lain untuk melihat Yesus. Bagaimana dengan saya?-Bagaimana saya menemukan Tuhan yang hadir dalam pribadi orang2 di sekitar saya (yang berbeda, dianggap berdosa, orang yang bersalah pada saya)?

Pertemuan2TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH

(Yohanes 13:1-17)MELAYANI DENGAN KASIH ITU

BAGAIMANA? SEPERTI APA?Yesus membasuh kaki murud-murid-NyaSiapa (Who)-Tuhan Yesus = guru-Murid-murid = pengikut Yesus (guru), yg diajar, diutus-Petrus = murid, batu karang, dasar gereja-Yudas Iskariot = murid, penghianat, kotor

Kapan (When)

-Sebelum Paskah

-Saat2 akhir Yesus bersama murid2 (pelajaran terakhir)

-Sebelum pelajaran baru (perintah baru)

Apa (What) yg dilakukan Yesus :

-Mengasihi murid2Nya sampai akhir-Makan bersama = sbg sahabat-Bangun = berbuat sesuatu, bergerak-Menanggalkan jubah (melepas atribut, jarak, status, kuasa, pangkat, rendah hati)-Mengikat pinggang (siap melayani, berbuat)-Membasuh kaki (Budaya Jahudi : pekerjaan budak)

Pertemuan2TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH

(Yohanes 13:1-17)

- Masyarakat dibangun dengan model piramid; Puncak : berkuasa, kaya, pandai (menguasai

dan memimpin)- Bawah: budak, pelayan, imigran, miskin,

pendosa, sakit, cacat (dipinggirkan dan tidak diperhitungkan).

- pemimpin penuh kasih, rendah hati dan melayani)

- Yesus mengubah model masyarakat (pemimpin yang berkuasa

pemimpin penuh kasih, rendah hati dan melayani)

Apa (What) yg dilakukan Petrus:

-Tidak mau kakinya dibasuh Yesus (manusiawi, pola pikir ttg Yesus yang sejati dg gambaran sbg pemimpin dan raja)

-Yesus : tdk dibasuh = tdk mendapat bagian dlm Yesus ≠ melakukan kehendak guru ≠ murid

-Basuh kaki = spy bersih semua (pelayanan hrs dengan tulus, murni ≠ kotor/motivasi yg bertentangan dg kehendak Tuhan).

- Yesus mengenakan pakaianNya (guru, Putra Allah, menyampaikan pesan BapaNya)

- Yesus memberi teladan, dan memerintahkan murid2Nya melakukannya diantara mereka (gereja).

- Berbahagialan kamu jika melakukannya.

Rangkuman dari bacaan ini (Yoh. 13:1-17) ;

-Yesus memberi teladan sekaligus perintah agar kita (murid/gereja) saling melayani dengan kasih.

-Pembasuhan kaki adalah bagian hakiki dari pesan kasihNya, pesan dari seorang gembala baik, yg memberi teladan pengosongan diri, dg menjadi gembala baik yg melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati.

- Pelayanan yang tulus terwujud bila kita bisa menempatkan diri sbg bagian terkecil (pelayan/hamba) dlm masyarakat agar terhindar/bersih dari semangat kewenangan, kuasa, kemuliaan, dan motiv2 lain yg tidak sesuai dg kehendak Tuhan.

- Kita akan memperoleh kebahagiaan bila kita melayani dengan tulus dan rendah hati.

Membangun Niat :

-Apakah pelayanan saya selama ini sudah dilakukan dg ketulusan dan kerendahan hati, atau ada motivasi2 yg tdk sesuai dg kehendak Tuhan?

-Tindakan konkrit apa yang kita lakukan (ribadi/lingkungan/komunitas) sbg wujud nyata pelayanan yg tulus dan semangat kerendahan hati?

Matius 14 : 13-21

Pertemuan 3

- Karya Yesus dalam pengajaran, belas kasihNya dalam penyembuhan

- ...Kamu harus memberi mereka makan... (ayat 16)

- Yesus mengajak para murid untuk berbuat sesuatu

- Arti kata Berkorban

- Arti kata Berbagi

- Kisah penggandaan makanan bukan sekedar mujizat, tetapi mujizat pembentukan dan pengembangan komunitas yang peduli, dimana orang peduli satu dengan yang lain dengan semangat pelayanan yang murah hati.

- Roda Kehidupan Kristiani

- Spiritualitas Pietisme

- Aktivisme

- Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yak 2:17)

- Bermurah hati kepada orang MLKTD

DOA FIRMAN

PERSEKUTUAN PELAYANAN

Membangun Niat :

+ Pada waktu bersamaan, beranikah kita mengorbankan kepentingan pribadi atau keluarga atau komunitas demi orang yang membutuhkan bantuan ?

+ Adakah keberanian dalam diriku untuk membagikan apa yang ada padaku, walaupun yang aku miliki hanya sedikit, bahkan harus “kehilangan” ?

Pertemuan 4

SYARAT MENGIKUTI YESUSMarkus 8 : 31 - 38

Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri.

Kehendak Allah tidak lain adalah terus bertekun di dalam pelayanan, di dalam sesulit apapun tantangan itu. Menemukan kedamaian dalam situasi itu sehingga kita tetap bertahan dalam pelayanan. Sehingga kita berani untuk kehilangan nyawa sekalipun untuk pelayanan itu. Membangun Niat :Apa bentuk penyangkalan diri kita di dalam pelayanan mengikuti Yesus?Apa bentuk memanggul salib dalam pelayanan mengikuti Yesus?

Pertemuan 5

EKARISTI : PERAYAAN KEHIDUPANYohanes 6 : 48 : 58

Pertemuan yang ke-5 ini merupakan rangkuman perjalanan pendalaman iman kita, tentang menemukan Allah dalam hidup (pertemuan 1), mengalami Allah sebagai gembala baik yang melayani dengan kasih dan kemurahan hati (pertemuan 2), meneladaniNya untuk berani berkorban dan berbagi (pertemuan 3) serta mengikuti Dia (pertemuan 4). Itulah ciri hidup yang ekaristis.

Ada 3 hal daya ekaristi atau Roti yang menghidupkan dalam keseharian kita yaitu berkaitan dengan iman, persaudaraan dan pelayanan kasih.

• Pertama, dengan selalu mengikuti Ekaristi setiap hari/minggu, kita mengalami Allah yang hadir. Dengan Ekaristi, kita semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus sebagai Gembala Baik. Sang Gembala yang memberi teladan kepada kita untuk melayani dengan kasih, murah hati dan berani mengorbankan diri.

• Kedua, melalui ekaristi, kita bisa memiliki daya persaudaraan sejati. Berkat Roti Hidup yang kita rayakan, maka semua orang ditarik menuju kepada keselamatan yang ditawarkan Allah. Semua orang bersama-sama merayakan perayaan keselamatan di dalam ekaristi. Di hadapan Allah semua satu dan sama. Allah melalui perayaan ekaristi menyatukan semua orang dan memberinya rahmat dan berkat melalui Roti Hidup ini yang sama, tidak ada perbedaan.

• Ketiga, bahwa melalui perayaan ekaristi kita sebagai umat beriman yang sudah menerima Roti Hidup kemudian diutus untuk melakukan karya pelayanan dan tugas kita sehari-hari di dunia dalam bidang kehidupan kita masing-masing. Maka unsur pelayanan kasih dalam kehidupan ini menjadi sebuah unsur perutusan yang diberikan oleh Gereja setiap kali kita selesai merayakan ekaristi.

Membangun Niat :

Silakan rumuskan apakah hidup yang ekaristis itu? Sudahkah kita mencerminkan hidup yang ekaristis seperti yang kita rumuskan itu?

Apa tindakan konkret kita sebagai pribadi atau kelompok untuk menjadi “Roti Hidup” bagi sesama dan lingkungan hidup kita?

TERIMA KASIHTUHAN MEMBERKATI

Presentasi ini dapat di l ihat di :

www.kksbarnabas.wordpress.com

Untuk penjelasannya,nanti akan diposting dari hasi l s imulasi para fasi l itator Paroki Santo Barnabas

http://www.kksbarnabas.wordpress.com/