Anatomi Fisiologi Ganglia basalis Ganglia basalis adalah massa yang terdiri dari sekumpulan inti-inti di subtansia abu-abu pada bagian hemisfer otak.
Terdiri : Nukleus kaudatus, putamen, globus palidus dan area abu – abu lain di dasar otak.
- Korpus Neostriatum ( nukleus kaudatus, putamen
- Paleostriatum ( Globus palidus )
- Nukleus Lentiformis ( Putamen dan Globus Palidus )
Neuron di ganglia basalis membentuk hubungan sirkuit yang berperan dalam sistim motorik ( ekstrapiramidalis) dgn melibatkan inti-inti subtalamus dan mesenfalon.
Substantia nigra : pusat dopaminergik dari striatum dan merupakan bag. Dari sistem ektrapiramidalis yang berperan dlm proses informasi yang berasal dari kortek menuju striatum yangselanjutnya mengembalikan informasi tsb kembali ke kortek menuju thalamus
Fungsi Striatum : mengatur postur dan tonus otot
Kelainan basal ganglia : hipokinetik movement disorder ( penyakit parkinson ) dan hiperkinetik movement disorders ( chorea, tremor )
Gangguan Ganglia Basalis, dibagi menjadi dua :
1. Lesi pada globus palidus dan subtansia nigra sindroma hipokinesia-hipertonia ( akinesia ). Ex : Parkinson
2. Lesi pada putamen dan nukleus kaudatus sindroma hiperkinesia-hipotonia. Ex : Khorea, Atetosis
Kelainan Ganglia Basalis
3. Hipokinesia-Hipertoni Parkinson
4. Hiperkinesia-Hipotonia Khorea, Atetosis, Hemibalismus, Hiperkinetic Dystonic Syndrome, Penyakit Wilson, Hemifasial Spasme.
Anatomi
Fisiologi
Ganglia Basalis
Ganglia basalis adalah massa yang terdiri dari sekumpulan inti-inti di subtansia abu-abu pada bagian hemisfer otak.
Neuron di ganglia basalis membentuk hubungan sirkuit yang berperan dalam sistim motorik (ekstrapiramidalis) dgn melibatkan inti-inti subtalamus dan mesenfalon.
Substantia nigra : pusat dopaminergik dari striatum dan merupakan bag. Dari sistem ektrapiramidalis yang berperan dlm proses informasi yang berasal dari kortek menuju striatum yangselanjutnya mengembalikan informasi tsb kembali ke kortek menuju thalamus
Kelainan basal ganglia : hipokinetik movement disorder ( penyakit parkinson )
Parkinson
Disease
DefinisiPenyakit parkinson (Parkinson’s Disease)
adalah gangguan otak progresif yang ditandai
dengan kehilangan neuron di area otak tengah
yang dikenal sebagai substansia nigra.
Etiologi Idiopatik
(virus, genetic, toksisitas, atau penyebab lain yang tidak diketahui)
Defisiensi Dopamine dalam substansi nigra di otak
Faktor Predisposisi
Usia : umumnya diatas 50-60 thn
Keracunan logam berat
Trauma
Obat-obatan
Aterosklerosis
Faktor Resiko
Laki-laki lebih beresiko
1,5 kali dibanding wanita
Perokok
Pekerjaan
Klasifikasi Parkinsonismus primer primer atau idiopatik
(penyakit parkinson/ paralisis agitans)
Parkinsonismus sekunder atau simtomatik
Sindrom paraparkinson (Parkinson’s plus)
Stadium Tingkat 1 (Awal) :
Unilateral, ekspresi wajah berkurang, posisi fleksi
lengan yang terkena, tremor, ayunan lengan berkurang.
Tingkat 2 (Ringan) :
Bilateral, postur membungkuk ke depan, gaya jalan
lambat dengan langkah kecil-kecil, sukar membalikkan
badan.
Tingkat 3 (Sedang) :
Gangguan gaya berjalan menonjol, terdapat ketidak
stabilan postural.
Tingkat 4 (Berat) :
Disabilitasnya jelas berjalan terbatas tanpa bantuan,
lebih cenderung jatuh.
Tingkat 5 (Ketergantungan Penuh) :
Hanya berbaring atau duduk di kursi roda, tidak mampu
berdiri/berjalan meskipun dibantu, bicara tidak jelas,
wajah tanpa ekspresi, jarang berkedip. (Bambang
Setyohadi, dkk.2007)
Manifestasi Klinis
TRAP
Tremor : Gemetar. Max saat istirahat
Rigidity : kekakuan, peningkatan tonus otot
Akinesia : tidak ada gerakan, lamban
Posture : tidak stabil, bungkuk
Gejala Motorik
Gejala Non Motorik
Demensia
Trauma karena jatuh
Gangguan Mood
Depresi
Apatis
Emosionalisme
Ansietas
Psikosis
Pencegahan Terapkan pola hidup sehat
Konsumsi gizi seimbang
Konsumsi teh hijau
Lakukan olahraga secara rutin.
Hindari terpapar senyawa parakuat yang banyak
terkandung di dalam pestisida dan herbisida
Hindari daerah yang banyak
terpapar logam berat.
Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah yang mengandung antioksidan
PenatalaksanaanFarmakologi
Antikolinergik
Amantidin (simetrel)
Levodopa
Bromokriptin (parlodel)
inhibitor ((MAOI)
Antihistamin
Terapi
pembedahanPallidotomi
Thalamotomi
Transplantasi sel dari ganglia basalis atau
medula adrenal
Terapi stimulasi otak dalam
Terapi
RehabilitasiFisioterapi
Okupasi
Psikoterapi
Prognosis
Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-
gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu
belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena
parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang
hidupnya.
Asuhan KeperawatanPengkajian
Anamnesa (P,Q,R,S,T)Riwayat PenyakitPemeriksaan FisikKeadaan Umum (Breathing, Blood, Brain)Tingkat KesadaranPemeriksaan Fungsi SerebriPemeriksaan Saraf KranialPemeriksaan Sistem MotorikPemeriksaan RefleksPemeriksaan Sistem Sensori (Bladder, Bowel, Bone)
Pemeriksaan PenunjangAnalisis Cairan SerebrospinalisMRI / CT-ScanPET (Positron Emission Tomography)EEG (Electro Enchepalogram)
Masalah Keperawatan1.Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekakuan
dan kelemahan otot.2.Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan
depresi dan disfungsi karena perkembangan penyakit.3.Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan tremor, pelambatan dalam proses makan,kesulitan menguyah dan menelan.
4.Hambatan komunikasi verbal yang berhubungan denganpenurunan volume bicara, pelambatan bicara,ketidakmampuan menggerakan otot-otot wajah.
5.Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahanneuromuskular, menurunnya kekuatan, kehilangan kontrolotot/koordinasi.
IntervensiHambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekakuan dankelemahan otot.
Tujuan : Dalam waktu 2 x 24 jam, klien mampu melaksanakan aktivitasfisik sesuai dengan kemampuannya.Kriteria Hasil : Klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidakterjadi kontraktur sendi, bertambahnya kekuatan otot. Klienmenunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
Intervensi Rasionalisasi
Kaji mobilitas yang ada danobservasi peningkatan kerusakan.Kaji secara teratur fungsimotorik.
Mengetahui tingkat kemampuan kliendalam melakukan aktivitas.
Lakukan program latihan yangmeningkatkan kekuatan otot.
Meningkatkan koordinasi danketangkasan, menurunkan kekakuanotot dan mencegah kontraktur bilaotot tidak digunakan.
Lakukan latihan postural. Latihan postural untuk melawankecenderungan kepala dan lehertertarik kedepan dan kebawah.
Ajarkan teknik berjalan khusus : Ajarkan untuk berkosentrasi
pada berjalan tegak,memandang lurus kedepan,dan menggunakan caraberjalan dengan dasar lebar(misalnya berjalan dengankaki terpisah).
Klien dianjurkan untuklatihan berjalan dengandiiringi musik marchingband atau lagu, karena halini memberikan rangsangan
Teknik berjalan khusus dapat jugadipelajari untuk mengimbangi gayaberjalan menyeret dan kecenderungantubuh condong kedepan.
sensorik. Latihan bernapas sambil
berjalan membantu untukmenggerakan rangka tulangrusuk dan transpor oksigenuntuk mengisi bagian paru-paru yang kadar oksigennyarendah.
Melakukan periode istirahatyang sering untuk membantupencegahan frustasi dankelelahan.
Anjurkan mandi hangat dan masaseotot.
mandi hangat dan masase membantuotot-otot rileks saat melakukanaktivitas pasif dan aktif danmengurangi nyeri otot akibat spasmeyang mengakibatkan kekakuan.
Bantu klien melakukan latihanROM, perawatan diri, sesuaitoleransi.
Untuk memelihara fleksibilitassendi sesuai kemampuan.
Kolaborasi dengan ahlifisioterapi untuk latihan fisikklien.
Peningkatan kemampuan dalammobilisasi ekstremitas dapatditingkatkan dengan latihan fisikoleh tim fisioterapis.
Intervensi
Pendidikan Kesehatan1 Anjurkan pasien atau beritahu keluarga pasien untuk
melakukan pengobatan secara berkala ke dokter
2 Beritahu pasien informasi atau pendidikan tentang
penyakit Parkinson (penyebab, gejala, pengobatan,
komplikasi, dll)
3 Beritahu keluarga pasien agar selalu mendukung pasien
demi kesembuhannya dan sebisa mungkinmenghindarkan
pasien dari stressor
4 Beritahu pasien dan keluarga pasien organisasi atau
perkumpulan orang-orang yang menderita penyakit Parkinson
(yang sudah ada)agar saling berhubungan dan sharing antar
sesama penderita
5 Beritahu pasien agar menghindari pekerjaan berat
6 Beritahu pasien dan keluarga pasie tentang pencegahan
risiko jatuh di rumah, seperti : gunakan pencahayaan yang
adekuat khusunya saat malam hari, mengamankan karpet yang
longgar agar tidak tersandung, dll
7 Anjurkan untuk melakukan terapi wicara jika mengalami
gangguan komunikasi verbal
8 Anjurkan pasien untuk selalu melakukan latihan gerak
badan ataupun berpikir, seperti : bermain wii nintendo,
menari tango, latihan gym, tai chi, hydrotherapy, dll
(sesuai anjuran dan kemampuan)
9 Tidak ada diet spesifik untuk penyakit Parkinson, namun
penting untuk asupan kalori dan nutrisi yang adekuat agar
mempertahkan kekuatan, struktur tulang, massa otot.
Anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter an ahli
diet.
Aspek Legal Etik1 Otonomi (Autonomy)
2 Berbuat baik (Beneficience)
3 Keadilan (Justice)
4 Tidak meugikan (Nonmaleficience)
5 Kejujuran (Veracity)
6 Menepati janji (Fidelity)
7 Kerahasiaan (Confidentiality)
8 Akuntabilitas (Accountability)