5/28/2018 Premenstruasi syndrom
1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SINDROM PREMENSTRUASI
2.1 Pendahuluan
Sebagian besar wanita yang berada pada usia reproduktif (85 s/d 97 %) mengeluh
terhadap nyeri somatis dan gangguan mental yang timbul sebelum menstruasi
namun, karakteristik asal dan tingkat keluhan yang berbeda membuat mereka tidak
memperhatikannya setiap siklus sehingga menghasilkan dasar yang tidak adekuat
untuk mendiagnosa Sindrom Premenstruasi.3;9-12
2.2 Defenisi
Definisi yang dianut terhadap sindrom ini meliputi gangguan mental dan somatik
yang berat yang muncul secara siklik terutama pada fase premenstruasi yang
secara signifikan menghambat aktivitas sehari-hari. Kumpulan dari gejala gejal
tersebut muncul pada fase luteal pada siklus menstruasi ( 1 sampai 2 minggu
sampai terjadinya menstruasi) dan gejala tersebut hilang setelah terjadinya
menstruasi.3;9-12
Penelitian yang dilakukan oleh Borenstein J et al pada wanita di Amerika Serikat
menunjukkan hubungan antara sindrom premenstruasi dan tingkat ketidak hadiran
pekerja meningkat pada waktu kerja, sehingga menurunkan efisiensi produktifitas
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
2/23
pada waktu bekerja dan pada akhirnya akan menjadi masalah dalam pembayaran
gaji para wanita dengan Sindrom Premenstruasi.13
Pada kenyataannya terjadi peningkatan prevalensi dari keluhan dan gangguan pada
Sindrom Premenstruasi. Walaupun sindrom ini sudah diteliti pada waktu yang lalu
penyebab timbulnya gangguan masih belum dimengerti sepenuhnya sehingga
terdapat berbagai kemungkinan terapi yang terbukti tidak efektif.13;14
2.3. Epidemiologi dari Sindrom Premenstruasi
Menurut kriteria diagnosis yang diterbitkan olehAmerica Collage Of Obstetricsn
Gyneconogy(ACOP), Diagnosa Sindrom Premenstruasi dapat ditegakkan bila
sedikitnya satu gangguan mental dan satu keluhan somatik yang timbul dengan
tingkat keparahan sedang dan berat.6;15
Menurut kriteria DSM IV dalam mendiagnosis PMDD yaitu singkatan yang lebih
parah dari Sindrom Premenstruasi setidaknya lima dari keluhan dari dalam daftar
dibawah harus ada, termasuk gangguan mental yang hebat. Bentuk yang parah dari
Sindrom Premenstruasi ditemukan sebanyak 2,5 s/d 3 % pada wanita pada usia
reproduktif, sementara sekitar 40 % wanita akan mengalami keluhan Sindrom
Premenstruasi dengan tingkat yang tidak terlalu parah.
6;15-17
2.4. Etiologi
Untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap faktor penyebab potensial
dari Sindrom Premenstruasi dan bagaimana zat gizi mempengaruhi biokimia wanita
adalah penting untuk mengetahui siklus menstruasi. Siklus mentruasi terdiri atas
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
3/23
fase folikuler dan fase luteal yang merupakan hasil dari interaksi yang kompleks
antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.18
Fase folikuler awal yang ditandai dengan menstruasi memiliki memiliki karakteristik
berupa kadar hormon FSH yang tinggi dan kadar hormon LH estrogen dan
progesteron yang rendah. Kadar FSH yang tinggi memicu pertumbuhan folikel
sementara estrogen berfungsi sebagai sintesis dan poliferasi dari endomentrium.
Estrogen akan mengikat secara cepat pada saat terjadi pematangan folikel yang
akan merangsang Luteinizing hormon. Hormon ini akan merangsang ovulasi yang
muncul 14 hari sebelum menstruasi dan berakhir pada saat berhentinya fase
folikuler. Pada fase Luteal LH menyebabkan sel granulosa dari folikel yang ruptur
dan akan membentuk corpus luteum, yang akan menghasilkan progesteron dalam
jumlah besar dan sedikit estrogen.18;19
Fase luteal ditandai dengan berkurangnya produksi ovarium terhadap estrogen dan
peningkatan produksi progesteron oleh corpus luteum yang mencapai puncaknya
pada pertengahan fase luteal , kadar LH dan FSH kembali rendah. Bila tidak terjadi
fertilisasi ovum akan mengalami degenerasi menjadi corpus luteum yang akan
menyebabkan turunnya kadar progesteron dan estrogen secara cepat. Penurunan
kadar progesteron dan esterogen ini menghasilkan kerusakan dan peluruhan dinding
endomentrium, yang selanjutnya ditandai sebagi hari pertama dari siklus menstruasi
berikutnya.18;19
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
4/23
Gambar 1 Siklus Menstruasi
Etiologi dari sindrom ini bersifat multifaktor dan belum sepenuhnya dimengerti. Efek
dari gangguan hormonal, terutama tingkatan progesteron yang rendah pada fase
luteal, mengganggu fungsi dari aktifitas Adosteron yang mengakibatkan retensi air,
ketidak seimbangan Hipofisis Pituitary - Adrenal mengakibatkan sekresi yang
tidak adekuat dari hormon adrenal, mengganggu sekresi dari neurotransmiter yang
menghasilkan hiperprolactinemia fungsional kekurangan kalsium, magnesium
,piridoksin, alkohol gangguan toleransi glukosa, obesitas dan faktor lingkungan
seperti stres semua pernah dilakukan. Secara umum penyebab utama dari sindrom
ini disebabkan oleh turunnnya kadar progesteron pada fase luteal. Progesteron
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
5/23
dapat menimbulkan kecemasan melalui kerja metabolisme dari progesteron
terutama aloprecnenolon yang merupakan neuron aktifator yang bekerja pada
sistem gabah yang terdapat diotak. Namun data yang mengenai para partisipan
yang mengalami gangguan hormonal permanen pada Sindrom Premenstruasi masih
sangat kurang, kadar progesteron tidak selalu berubah pada wanita penderita
Sindrom Premenstruasi. Sindrom Premenstruasi dipercaya berkaitan dengan
metabolit neurobolit progesteron termasuk metabolit yang secara spontan yang
dihasilkan didalam saraf pusat. Metabolit yang paling utama adalah 3 -hiddrogsi-5-
-dihigroprogerteron dan 3--5-tetra hiderodiocsi korticosteron.8Komponen-
komponen ini bersifat ansiolitik analgetik dan analstetik yang akan berinteraksi
dengan reksektor gabah, yang merupakan reksektor utama penghambat reotramisi.
Disisi lain pregnenolon sulfat (PS) yang dapat dihidrolisasi menjadi pregnenolon oleh
steroit sulfat dan MMDA yang merupakan reseptor perantara susunan saraf pusat
terhadap pertukaran kalsium interasel.18;19
Perbedaan konsentrasi dari steroid diatas terbukti berkaitan dengan angka kejadian
Sindrom Premenstruasi. Siklus menstruasi yang disertai dengan gejala Sindrom
Premenstruasi yang parah pada pase premenstrual telah terbukti berkaitan dengan
peningkatan level ekstradiol secara Signifikan dan tampak penurunan dari
progesteron. Semakin beratnya gejala Sindrom Premenstruasi yang terjadi pada
siklus dengan level ektradiol yang tinggi, preknenollon, dan preknenolllon sulfat.
Sementara level yang tinggi dari 3--OHDHP dan 3--THDOC berkaitan dengan
keluhan Sindrom Premenstruasi yang sedang. Peningkatan keparahan dari gejala
Sindrom Premenstruasi berkaitan dengan kadar yang lebih tinggi dari pregnenollon
sulfat (PS) mempengaruhi proses prilaku dan memori penemuan ini menunjukkan
peran yang penting dari steroid sebagai etiologi dari Sindrom Premenstruasi. 5;6;18;19
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
6/23
Pada fase luteal Sindrom Premenstruasi mempengaruhi proses perilaku dan memori
penemuan ini mengkonfirmasi peran yang penting dari steroid sebagai etiologi
Sindrom Premenstruasi. Lebih lanjut peran yang signifikan dari interaksi antara
alkohol dan Gama amino butiric acid ( GABA ) telah diformulasikan pada
simtomatologi dari Sindrom Premenstruasi. Hal ini menunjukkan selama fase luteal
terjadi penurunan alkohol yang menghasilkan penurunan Allopregnenolon
diperifer.Mastalgia/mastodinia salah satu dari komposisi Sindrom Premenstruasi,
merupakan gejala yang sering dijumpai berkaitan dengan kelainan pada
payudara.2;5;20
Levin et almenyimpulkan suatu hipotesis bahwa regulasi normal dari vasodilator
dan pemanjangan vaskularisasi pada saat fase luteal pada siklus menstruasi
bertujuan untuk meningkatkan pelepasan endotelial Nitric Oxide (NO). Sebagai hasil
akan muncul kadar estrogen dan progesteron yang maksimal pada fase ini.Kadar
yang berlebih dari NO memiliki efek sistemik tambahan yang mungkin muncul
sebagai Sindrom Premenstruasi. Obesitas dan insulin resisten diduga sebagai faktor
terjadinya Sindrom Premenstruasi. Sama halnya dengan diet rendah kalsium dan
vitamin D3 yang menyertai obesitas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
hambatan reuptek dari serotin meningkatkan sensifitas jaringan terhadap insulin dan
akan mengurangi indeks masa tubuh. Susan thys et al dalam penelitiannya
perubahan siklus metabolisme kalsium pada yang berhubungan dengan siklus
menstruasi dengan premenstrual sindrom dengan hasil terjadi penurunan kadar
kalsium yang bermakna pada penderita premenstrual sindrom di bandingkan
kelompok kontrol.2;5;20-22
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
7/23
Sedangkan metabolisme magnesium beberapa peneliti salah satunya Bolte et al
2001,metabolisme dari magnesium yang abnormal berhubungan dengan gangguan
neuropsikiatri tampak dari gangguan mood dan gejala fisik yang tampak seperti
migrain, epilepsy,nyeri kronik. Dikarenakan magnesium mempunyai hubungan
secara langsung dengan fungsi dari sel yang normal, maka jika terjadi penurunan
kadar magnesium akan menimbulkan gejala gejala pada Sindrom Premenstruasi.
9;16;20-22
Beberapa penelitian memperlihatkan terjadinya penurunan kadar magnesium secara
bermakna dibandingkan dengan kadar magnesium pada wanita normalPeran
magnesium dalam gejala Sindrom Premenstruasi bersifat multi faktor karena
fungsinya yang banyak dalam metabolisme seluler. Magnesium berperan dalam :
1. Sintesa dopamin.
2. Konjugasi estrogen dengan secara langsung meningkatkan aktifitas
glucuronyl transferase, enzim yang berperan dalam glukoronidasi estrogen di
hati.
3. Aktivasi vitamin B terutama vitamin B6.
4. Produksi energi.
5. Sintesa second messenger cAMP (cyclic AMP), yang mempunyai peranan
penting dalam keseimbangan hormon.
6. Konversi LA menjadi GLA,pada batasan rata rata anti inflamasi pada sintesis
PG1.
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
8/23
Penurunan magnesium dapat disebabkan karena penggunaan diuretik, pengguna
alkohol dan asupan lemak yang tinggi setiap harinya dan malabsorbsi syndrome.
9;21-25
2.5. Gejala klinis pada sindrom premenstruasi
Terdapat banyak gejala yang dihubungkan dengan sindrom premenstruasi namun
gejala yang paling sering adalah gejala iritabilitas ( mudah tersinggung) dan disforia
( perasaan sedih ) gejala mulai dirasakan 7- 10 hari menjelang menstruasi berupa
gejala fisik maupun psikis yang mengganggu aktifitas sehari hari dan menghilang
setelah menstruasi .11;17;26
MenurutAmerican Standart Assocition DSM IV menyebutkan bahwa gejala -
gejala sindrom premenstruasi dapat meliputi gejala fisik dan psikis di jelaskan pada
tabel 1
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
9/23
Tabel 1
American College of Obstetricians and Gynecologist diagnostic criteria forSINDROM PREMENSTRUASI
Patient reports one or more of the following affective and somatic symptomesduring 5 days before menses in each of 3 prior menstrual cycles
Affective
Depression
Angry outbursts
AnxietyIrritability
Confusion
Social withdrawal
Somatic
Breast tenderness
Abdominal bloating
Headache
Swelling of extremities
Symptoms relived within 4 days of menses onset without
recurrence until at least cycle day 13
Symptoms present in absence of any pharmacologic
therapy, hormone ingestion or drug or alcohol abuse
Symptoms occur reproducibly during 2 cycles of
prospective recording
Patient suffers from identifiable dysfunction in social or
economic performance
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
10/23
Tabel 2
Kriteria diagnostik menurut DSM-IV
DSM-IV diagnostic criteria for PMDD
One year duration of symptoms which are present for the
majority of cycles (occur luteal, remit follicular
Five of the following symptoms (with at least one of these marked with*)must occur during the week before menses and remit within days ofmenses:
Irritability*
Affective lability* (sudden mood swings)
Depressed mood or hopelessness*
Tension or anxiety*
Decreased interest in activities
Difficulty concentrating
Change in sleep
Feeling out of control
Lack of energy
Change in appetite (food cravings) Other physical symptoms (breast tenderness, bloating)
Seriously interferes with work, social activities, relationship
Not an exacerbation of another disorder
Confirmed by prospective daily ratings at least 2 consecutive symptomaticcycles
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
11/23
Tabel 3
Pembagian Dari Sindrom Premenstruasi
Premenstrual
syndrome
Subtype
Typical
Symtoms
Incidencein
Premenstrual
syndrome I
Sufferers
Possibleetiologies Possibletherapies
PMTA Nervoustension
Moodswings
Irritability
Anxiety
6675% VitaminB6
deficiency
Magnesium
deficiency
VitaminB6
Magnesium
Progesterontherapy
Dopamineagonists
Anxiolytics
Decreasedintakeof
vitaminD&calsium
PMT-H Weightgain(>
3lb.during3
consecutive
cycles)
Swellingof
extermities
Breast
tenderness
6572% Stress
Magnesium
deficiency
VitaminB6
deficiency
Comsumptionof
refinedsugar
Aldosterone
antagonists
Magnesium
VitaminB6
Dopamineagonist
Diuretics
Decreasedintake of
vitaminD&calsium
Sodiumintake
limitedto3g/day
PMT-C Headache
Cavingforsweets
Increased
appetite
Heartpounding
Fatigue
Dizziness/
fainting
2435% VitaminB6
deficiency
Magnesium
deficiency
Zincdeficiency
VitaminC
deficiency
Cis-linoleicacid
deficiency
VitaminB6
Magnesium
Zinc
VitaminC
Incresedintakeof
linoleicacid
Decreasedintakeof
vitaminD&calcium
Decreasedalcohol
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
12/23
intake
Decreasedintake of
refinedsugar
PMT-D Depression
Forgetfulness
Crying
Confusion
Insomnia
2337% VitaminB6
deficiency
Magnesium
deficiency
VitaminB6
Magnesium
Estrogen
Decreasedintakeof
vitaminD
&
calcium
Dan menurut Guy E Abraham et almenyatakan gejala gejala klinis yang di jumpai
pada sindrom premenstruasi di bagi menurut gejala yaitu : tipe A,H,C dan tipe D.
Sekitar 80 % merupakan gangguan premenstrual syndrome tipe A, sedangkan tipe
H sekitar 60 %,premenstrual syndrome tipe C sebanyak 40 % dan sindrom
premenstruasi tipe D sebanyak 20 % kadang kadang seorang wanita mengalami
gejala gabungan misalnya tipe A dan D secara bersamaan.27
Setiap tipe sindrom premenstruasi memiliki gejalanya sendiri yaitu tipe A(anxiety)
ditandai dengan gejala seperti cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan
beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat
haid. Gejala ini timbul akibat tidak seimbangnya hormon estrogen dan progesteron ,
dan dijumpai kadar estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan progesteron.
sindrom premenstruasi tipe H( hyperhydration ) memiliki gejala edema (
pembengkakan , perut kembung nyeri pada payudara, pembengkakan tangan dan
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
13/23
kaki, peningkatan berat badan sebelum haid ). Gejala tipe dari ini dapat juga
dirasakan bersamaan dengan tipe sindrom premenstruasi tipe lain. Pembengkakan
ini terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel ( ekstrasel ) karena
tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretik
untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya
mengurangi gejala yang ada. Sindrom premenstruasi tipe C(craving) ditandai
dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makan yang manis-manis (biasanya coklat)
dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah
menyantap gula dalam jumlah banyak,timbul gejala hipoglikemia seperti
kelelahan,jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan.
Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat.
Rasa ingin mengkonsumsi makanan manis disebabkan stres, tinggi garam dalam
diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak essensial (omega 6), atau kurangnya
magnesium. Sindrom premenstruasi tipe D(depression) ditandai dengan gejala
depresi,ingin menangis,lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam
mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang- kadang muncul rasa ingin
bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya premenstrual syndrom tipe D
berlangsung bersamaan dengan sindrom premenstruasi tipe A, hanya sekitar 3 %
dari seluruh tipe sindrom premenstruasi benar-benar murni tipe D.(27) sindrom
premenstruasi tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
progesteron dan estrogen, dimana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu
tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi sindrom premenstruasi
tipe D dengan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan
asam amino tyrosine, penyerapan dan penimbunan timbal di tubuh,atau kekurangan
magnesium dan vitamin B terutama B6..27
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
14/23
2.6. Diagnosis
Dalam mendiagnosa sindrom premenstruasi, adalah sangat penting untuk
menyingkirkan apakah ada penyakit lain yang mendasari timbulnya gejala yang
dirasakan. Premenstrual sindrom dapat diduga pada wanita yang mengalami
gangguan fisik ataupun mental beberapa saat sebelum menstruasi yang
berlangsung setiap siklusnya.14;18;27
Ada 3 elemen penting yang menjadi dasar diagnosa apakah seorang wanita
mengalami sindrom premenstruasi yaitu jika ditemukan:
1. Gejala yang sesuai dengan gejala sindrom premenstruasi.
2. Dialami setiap siklus menstruasi (konsisten).
3. Menimbulkan gangguan dalam aktifitas sehari- hari.
Menurut The National Institute of Mental Health Criteriaseseorang dapat dikatakan
mengalami sindrom premenstruasi apabila mengalami 1 dari 6 gejala gangguan
perilaku dan 1 dari 4 gangguan somatik Hamilton et al, 1994. Apabila seorang
wanita mengalami 5 atau lebih dari gejala sindrom premenstruasi dan sangat
menggangu aktivitas sehari maka dapat dikategorikan dalam premenstrual dysphoric
disorders menurut Freeman et al, 2004. sindrom premenstruasi harus dibedakan
dengan perubahan yang biasa dirasakan sebelum menstruasi yang tidak
menimbulkan gangguan dalam melaksanakan aktifitas sehari- hari misalnya rasa
tegang pada payudara. Keadaan ini adalah ciri khas dari siklus ovulasi normal yang
terjadi setiap bulan. Untuk mengetahui apakah gejala yang dialami oleh seorang
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
15/23
wanita adalah gejala sindrom premenstruasi maka perlu dilakukan secara
retrospektif terhadap keluhan yang dialami minimal 2- 3 sikuls haid Nick Panay et
al 2006.14;18;27
2.7.Terapi
Sampai diagnosis hormonal dapat ditegakkan pasien sebaiknya diberikan anjuran
terapi non farmakologis selama 2 sampai 3 bulan.2;11;17;27
2.7.1.Terapi Non Farmakologis
a. Modifikasi diet seperti pembatasan garam, kafein, coklat, alkohol dan
lemak (sebanyak 20-30%).
b. Suplemen makanan berupa :
Kalsium 1200 mg/hari
Magnesium 400 mg/hari
Vitamin E 400 unit/hari
Vitamin B6 50-100mg/hari
L-tryptophan 6g/hari dimulai dari ovulasi hingga hari ketiga menstruasi
c. Olahraga teratur seperti : jalan pagi selama 30 menit atau latihan aerobik
sedang
d. Tehnik relaksasi untuk menetralisir dan menghilangkan stress.
2.7.2. Terapi Farmokologis
Suatu penelitian cohort study yang dilakukan pada tahun 2002 di Inggris, yang
menganalisis obat-obatan yang paling sering diresepkan oleh dokter umum, pada
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
16/23
kurun waktu 1992 1998 terhadap 612.700 orang wanita menunjukkan lebih dari
300 jenis terapi yang berbeda. Terapi yang mengandung progestagen merupakan
yang paling sering diresepkan (sebanyak 44% pada 1993, 42% pada 1998),
kemudian diikuti oleh selective seretonine-reuptake inhibitors (sebanyak 2% pada
1993, 11% pada 1998) yang merupakan hasil dari efek samping neurotoksik yang
mungkin timbul bila diberikan dalam dosis besar. Bila ditemukan fungsional
hiperprolaktinemia (70% wanita yang mengalami mastalgia memiliki kadar prolactin
yang abnormal) pada wanita dengan Sindrom Premenstruasi, terapi rutin terhadap
kondisi ini harus segera dimulai. Penggunaan bromocriptine dengan dosis 5 mg
setiap harinya pada sore hari menunjukan hasil yang memuaskan dalam
menghilangkan keluhan mastalgia pada wanita yang mengalami tumor payudara
jinak.3;12
Pada penelitian lain menunjukkan, penghentian gejala Sindrom Premenstruasi
pada wanita yang menderita fungsional hiperprolactinemia yang diobati dengan
ekstrak Vitex Agnus Castus(VAC) dengan dosis 20 mg/hari yang kemudian
dibandingkan dengan placebo. Perbaikan klinis terjadi secara biokimia melalui
penurunan kadar prolactin pada fase luteal dan penghambatan sekresi hormon
tersebut yang terlihat pada tes dinamik, sejalan dengan peningkatan level
progesteron pada fase luteal, yang berakhir dengan penghentian kehamilan
melalui persalinan.6;15;21
Penelitian yang membandingkan efektifitas antara antara bromociptine dan VAC
yang dilakukan oleh Kilicdag et al, memberikan hasil yang hampir sama; namun
laporan menyatakan bahwa sebanyak 12,5% wanita yang diterapi dengan
bromocriptine mengalami keluhan mual dan muntah.15
Sebuah survey yang
dilakukan oleh penguna obat obatan herbal pada tahun 1998 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
17/23
bahwa kemungkinan kedua terbanyak yang mungkin diobati oleh Sindrom
Premenstruasi. Beberapa wanita menderita efek samping yang lebih parah, yang
membuat mereka mencari metode yang natural. Berri merupakan bagian yang
paling populer dari tanaman VAC dan mengandung zat potensial yang aktif dalam
jumlah besar, meliputi minyak, iridoids dan flavonoids. Penelitian yang dilakukan
terhadap manusia dan hewan menunjukkan ekstrak dari tanaman ini mengikat
reseptor dopamin yang terletak pada anterior hipofisis dan menurunkan sekresi
prolactin baik basal ataupun stimulus (TRH dan MCP). Disimpulkan juga bahwa
ekstrak dari VAC menurunkan sekresi prolactin, yang menimbulkan penekanan
berulang terhadap LH, yang mengakibatkan pertumbuhan maksimal dari korpus
luteum pada fase luteal dan peningkatan kadar progesterone sehingga
mengurangi Sindrom Premenstruasi. Jarry et al, menyimpulkan bahwa
phytoestrogen pada VAC menghasilkan aktifitas ER beta-selektif. Efek dari aktifitas
VAC adalah terkait dengan dosis. Badan kesehatan Jerman membuktikan
kegunaan VAC untuk mengatasi siklus menstruasi yang ireguler, Sindrom
Premenstruasi, dan mastodinia/mastalgia. Karena kemampuannya dalam
berikatan dengan hormon, dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi VAC selama
kehamilan dan menyusui.28
Pada sebuah penelitian double blind yang dilakukan secara acak terhadap 175
wanita, VAC diberikan dengan dosis 3,5 atau 4,2 g per hari kemudian
dibandingkan dengan vitamin B6 dengan dosis 2x100 mg per hari. Perkembangan
yang signifikan terlihat pada 77,1% wanita yang menderita Sindrom Premenstruasi
yang diterapi dengan menggunakan VAC berbanding dengan 60,6% wanita yang
diterapi dengan vitamin B6. Insidens terhadap timbulnya efek samping seperti
ruam kulit, jerawat, sakit kepala, dan peningkatan aliran darah menstruasi adalah
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
18/23
minimal. Pada penelitian yang lain, efek positif dari 20 mg VAC terhadap gejala
yang timbul pada Sindrom Premenstruasi adalah sebesar 52% dari seluruh
wanita, berbanding dengan 24% yang menggunakan placebo. Tidak ada penelitian
jangka panjang yang pernah dilakukan untuk membandingkan terapi standar
(SSRIs, OC) dengan VAC. Dari data yang diperoleh menunjukkan efek teraupetik
dari VAC sangat menjanjikan, akan tetapi masih terdapat kontroversi dan
membutuhkan lebih banyak penelitian.28;29
Setelah hiperprolactenimea disingkirkan, gangguan pada fase luteal harus
diperhitungkan. Bila terbukti, standar terapi berupa progesteron dan progestagen
adalah rutin. Akan tetapi artikel mega analisis yang diterbitkan pada tahun 2002
membuktikan bahwa berdasarkan bukti bukti medis, keuntungan yang diperoleh
melalui terapi menggunakan progesteron dan progestagen pada wanita yang
menderita sindrom premenstruasi semakin berkurang.
Baru baru ini ACOG merekomendasikan penggunaan Selective Serotonine
Reuptake Inhibitors (SSRIs) sebagai terapi sindrom premenstruasi. Banyak gejala
sindrom premenstruasi seperti depresi, gangguan tidur, cemas, agressif,
menurunnya ambang rasa nyeri dan kesulitan untuk konsentrasi adalah karena
penurunan neurotransmisi serotonin. Bukti lain menunjukkan peranan yang
signifikan dari sistem serotoninergik dalam hubungannya dengan fase luteal pada
wanita penderita sindrom premenstruasi. Lebih lanjut lagi, efek terhadap seks
hormon pada peningkatan serotonin, ikatan, dan transport juga menjadi indikasi.
Untuk alasan inilah telah dipikirkan akan adanya gangguan regulasi terhadap
sistem serotonin, yang bertanggung jawab terhadap banyaknya kasus sindrom
premenstruasi.18
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
19/23
Sebuah literatur review menunjukkan bahwa banyak data yang menunjukkan
fluoxetine merupakan obat yang efektif, diikuti oleh sertraline, citalopram,
paroxetine, dan clomopramine. Baik fluoxetine dan sertraline telah terbukti efektif
dalam mengobati gangguan mental dan fungsi psikososial, performa kerja, dan
kualitas hidup dari wanita penderita sindrom premenstruasi. Obat diberikan dengan
dosis harian atau hanya pada fase luteal. Wanita dengan rasa cemas yang
menetap, kepada merekalah terbukti SSRIs tidak efektif setelah pemakaian selama
3 bulan, mungkin diperlukan penggunaan obat jenis anxiolitic pada fase luteal.
Namun, observasi menunjukkan buspirone dan alprazolam merupakan
kontraindikasi. Pada wanita denga fase luteal yang tidak sesuai yang
menggunakan kontrasepsi, penggunaan hormon seks dosis rendah secara oral
sepertinya menjanjikan, sama halnya dengan progestine-drospirenone, yang
merupaka analog dari antagonis mineralokortikoid, spironolacton. Sebuah
penelitian percobaan secara double blind terhadap 326 wanita menunjukkan
bahwa penggunaan 3mg drospirenone dengan 30g ethynil estradiol selama 6
bulan secara signifikan mengurangi gejala sindrom premenstruasi.19
Yang harus diingat adalah, terutama dalam menulis resep untuk terapi sindrom
premenstruasi, banyak wanita menggunakan suplemen makanan dan obat
obatan yang dijual bebas, terutama bila resep yang mereka terima terbukti tidak
efektif di masa lalu, yang mungkin menimbulkan berbagai interaksi. Selanjutnya
dalam setiap kunjungan pasien haruslah ditanyakan mengenai gejala tambahan
yang mungkin timbul ataupun perubahan lain yang timbul selama pengobatan.28-30
Kesimpulan, beberapa terapi sepertinya akan menunjukkan keberhasilan dan
efktif. Diantaranya meliputi peningkatan aktifitas fisik, perubahan pola
makan,suplemen mineral, perbaikan fase luteal dan penghambatan ovulasi.
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
20/23
Banyak penelitian yang masih harus dikembangkan untuk dapat secara penuh
memahami keuntungan penggunaan terapi VAC pada wanita yang menderita
sindrom premenstruasi.28;29
Tabel 4. Manajemen Sindrom Premenstruasi
Sequential approach to the office management of Premenstrual
syndrome
1 Listening, charting, stress reduction
2 Dietary modification
3 Step 2 + Pyridoxine
4 Step 3 + EPO
5 Step 3 + vitamine E
6 Step 2 + Progesteron suppositories
7 Psychoteraphy or group support at any stage above
2.8. Magnesium
Magnesium adalah salah satu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 12 dengan
berat molekul 24,23Da . Magnesium merupakan kation ke empat terbesar dalam
tubuh dan kation kedua terbesar di dalam intrasellular.
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
21/23
Magnesium merupakan kofaktor untuk sebagian enzim yang berada dalam tubuh
yang mempunyai peranan penting untuk metabolisme energi, yang berperan dalam
tranfer phospat yang melibatkan ATP. Magnesium mempunyai peranan penting di
intrasellular.9;23
Aktifasi Magnesium
Di dalam tubuh manusia dewasa kadar magnesium mencapai 24 gram ( 1mol) yang
mana sebagian besar berada di tulang dan jaringan lunak , hanya 0,3% kadar
magnesium dari massa tubuh berada dalam darah. Magnesium yang berkerja pada
enzime mengalami hemostasis di intrasellular yang berfungsi mengaktifkan tiamin
sehinga dapat disimpulkan bahwa peran magnesium sangat penting. Distribusi
magnesium dalam tubuh diperkirakan 66% di dalam tulang, 33% di dalam otot dan
jaringan lunak, dan kurang lebih 1% dalam darah. Di dalam darah 55% magnesium
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
22/23
dalam keadaan bebas (dalam bentuk ion) dan secara fisiologi aktif, 30% berikatan
dengan protein (terutama albumin), dan 15% dalam bentuk anion kompleks.31;32
Magnesium berfungsi sebagai kofaktor pada semua proses transphosporilase,
sehingga fungsi sangat penting. Rata-rata didalam makanan kita sehari-hari
mengandung sekitar 300 mg magnesium perhari,yang diperoleh dari sayuran hijau,
biji-bijian dan daging. 40% dari magnesium yang dikonsumsi akan diabsorbsi di usus
halus setelah 1 jam dan membutuhkan waktu hampir 12 jam untuk mencapai usus
besar. Absorbsi magnesium berbeda dengan absorbsi dengan elektrolit lainnya.
Hampir 70 80 % plasma magnesium di filter di gromerulus dan magnesium yang
terikat dengan protein. Hanya sekitar 20-30 % saja yang absorbsi ditubulus proximal,
artinya tubulus proximal akan lebih banyak mengabsorbis air dibandingkan
magnesium ini. Setelah digunakan pada sintesis berbagai sel, magnesium akan
diekresikan secara sirkadian di ginjal, dimana ekskresikan terbanyak terjadi pada
malam hari. 31;32
2.8.1. Defisiensi Magnesium
Fungsi magnesium mempunyai peranan penting , dimana sangat berkaitan satu
komponen dengan lainnya. Berlawanan dengan kalsium, dimana membutuhkan
parathyroid dan vitamin D, magnesium justru menstimulasi kerja parathyroid dan
vitamin D. Beberapa substansi yang dapat menurunkan absorsi magnesium adalah
ethanol, obat-obat diuretic, kopi, teh, garam, soda, Kalsium, foscarnet, amphoterisin
B, cyclosporine, azathioprine, cisplatin, dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5/28/2018 Premenstruasi syndrom
23/23
Beberapa hal yang dapat menyebabkan peningkatan magnesium adalah diare,
muntah, fistula billiar, penyakit pancreas, akut tubular nekrosis, diabetic
ketoasidosis, dan lainnya. Abraham (1982) melalui penelitiannya menyatakan
adanya hubungan antara defisiensi magnesium dan sindrom pre menstruasi.
Facchinetti (1991) meneliti hubungan pemberian magnesium dan plasebo sebagai
terapi sindrom pre-menstruasi. Hasilnya, ternyata pemberian magnesium pada
sindroma pre-menstruasi efektiv mengobati gejala-gejala tersebut.25;31-33
2.9. Kerangka Konsep
Karakteristik Wanita Usia
Reproduktif
Kadar Serum Magnesium
SINDROM
PREMENSTRUASI
Variabel Independent Variabel Dependent
Universitas Sumatera Utara