Prediksi dari KARAKTERISTIK dari Methane PRODUKSI SUPIT Urang di
tempat di KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR INDONESIA
PREDIKSI KARAKTERISTIK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SUPIT
URANG DAN PRODUKSI GAS METANAAchmad Fauzan HS*Center forEnergy and
Environment Regional Development, Muhammadiyah University at Malang
In Indonesia
ABSTRAK. Supit Urang adalah TPA sampah milik Pemkot Malang Jawa
timur. Komposisi sampah di malang (74%) organics menghasilkan
menghasilkan gas metan yang merupakan gas rumah kaca (Green House
Gas/ GHG). Beberapa cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim
adalah dengan pengurangan gas metan dengan cara diambil dan
dimanfaatkan untuk dibakar atau untuk menghasilkan listrik.
Sebagaipersiapan perlu diperkirakan karakteristik produksi gas
metan tsb. Naskah ini didedikasikan untuk mendapatkan prediksi
karakteristik produksi gas Metan selam beberapa tahun.
Perhitungan ini didasarkan pada data limbah produksi pada 2006,
data penduduk data dari tahun 2001 hingga 2006, dengan menggunakan
rumus formal pertumbuhan limbah kualitas & kuantitas. Prediksi
dan simulasi karakteristik produksi sampah adalah dengan
menggunakan Jacobs Single phase Model yang telah divalidasi oleh
TNO, Utretch Belanda.
Jumlah sampah di lokasi penimbunan menjadi 172 040 ton pada
tahun 2007. TPA memiliki 4 sel yang sudah terisi penuh, 1 sel
sedang operasional dan 1 untuk persiapan selanjutnya. TPA memiliki
491.875 m3 dan 319.580 m3 yang masih kosong. Diasumsikan tempat
tersebut akan terisi penuh dan ditutup pada 2017, produksi sampah
pada tahun tersebut 39 980 541 ton/ tahun, akumulasi adalah
3,151,273,375 ton. Puncak produksi metan adalah 12 179 626 m3 per
tahun pada 2019. Kemudian produksi akan turun dan akan menjadi 14
784 m3/tahun pada tahun 2065.
Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang
diusulkan oleh BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi
limbah yang 1500m3 per hari atau hampir 600 ton per hari. Produksi
gas metan adalah 51 27%, atau sekitar 118.234.147m3per tahun.
Listrik diproduksi 5 560 000 kWh / tahun. Dengan harga 0038 / kWh
maka pendapatan adalah 211,280 / tahun atau Rp 2.324.080.000 /
tahun.1. Pendahuluan
Pengelolaan limbah padat (sampah) di beberapa negara maju
seperti Kanada, Denmark, Jerman, Jepang, theNetherlands, Swedia dan
Amerika Serikat adalah menggunakan pembakar sampah (incinerator)
untuk menghasilkan energi, terutama sampah dengan kadar organik
rendah (S. Sakai, dll, 1996). Situasi ini berbeda dengan keadaan di
negara berkembang termasuk Indonesia, karena di kebanyakan negara
berkembang terdapat lebih banyak kandungan organics (68-70%).
Mekanisme pembangunan bersih atau clean development mechanism
(CDM), dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca menawarkan
peluang investasi bagi negara berkembang, khususnya dalam hal
pengelolaan sampah. Sampai saat ini banyak proyek CDM yang fokus
kepada program pengendalian emisi dari TPA sampah. Penerapan
sanitary landfill atau TPA bersanitarijika tidak dilengkapi dengan
pembangkit listrik atau flarin, justru lebih buruk dalam hal
meng-emisi karbon dari pada menggunakan TPA opendumping (J. R.
Barton, at all, 2007). Metana merupakan gas rumah kaca (GRK) yang
menyumbang pemanasan global 21 kali lebih besar dari CO2. Harus
dikurangi emisinya dengan cara ditangkap/ diekstraksi untuk
dijadikan CO2 dengan cara flaring maupun dijadikan bahan bakar
pembangkit listrik (H. Insam a, B. Wett, 2007; Lenny Bernstein,
Gary Yohe,dkk, 2007). Disebutkan dalam Protokol Kyoto bahwa negara
negara maju (Annex I) menurunkan emisi GRKnya pada tahun 2008 2012
rata-rata 5,2% dari total emisi dunia tahun 1990 menggunakan
mekanisme CDM (clean development mechanism). Mekanisme ini memberi
kesempatan negara negara berkembang untuk memperoleh dana atas
program pegurangan emisi (Lenny Bernstein, Gary Yohe,dkk, 2007; Wim
Maaskant, 2008; JR Barton, Issaias, Stentiford, 2007; Matt van
Domselaar & Bill Ryan, 2006). Jika Indonesia memanfaatkan ini
akan diperoleh pemasukan atau devisa.
Malang adalah kota di Jawa timur Indonesia, dengan populasi pada
tahun 2003 adalah 763,465 orang. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Malang cukup tinggi, rata-rata dari tahun 1998 sampai 2006, adalah
1,24%. Pertumbuhan tertinggi adalah pada 2003 yaitu 0,33% sedangkan
pertumbuhan terendah adalah pada 2002 yaitu 0,01%.
Indonesia menerapkan perundangan baru No 18 tahun 2008 tentang
persampahan yang memaksa pemerintah daerah menerapkan sanitari
lokasi TP. Jika hal ini diterapkan, maka emisi metan ke atmosfir
menjadi lebih tinggi daripada sistem terbuka atau open dumping (HA
Abu Qdais, 2006). Alternatif solusi adalah dengan meningkatkan
sanitary landfill menjadi methane capture base landfill atau TPA
berbasis penagkapan gas Metan yang dibingkai dalam proyek CDM.
Sebagai persiapan perlu dilakukan berbagai persiapan, pendataan dan
perhitungan. Naskah ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi saat
ini, situasi di TPA sampah Supit Urang Malang dan prediksi kondisi
pada masa mendatang, yang meliputi: : a. Sumber limbah b. Jumlah
Sampah masuk TPA c. Komposisi sampah d. Kecenderungan Sampah masuk
TPAf. Apakah sebuah lokasi dan tempat yang Final g. System
manajemen persampahan di lokasi TPA.
h. Kondisi sel TPAi. Charateristics dari lokasi penimbunan
limbah2. Metodologi
Data terutama berdasar data sekunder dari Kota Malang pendekatan
ini memungkinkan peneliti untuk mempertimbangkan berbagai hal
seperti: aset (keuangan, sosial, fisik, manusia dan alam); strategi
mata pencaharian dan interaksi dengan aturan, hukum, budaya dan
badan-badan resmi (misalnya polisi dan pemerintah).Pengamatan di
lokasi pembuangan juga berperan penting dalam bagian tentang
penelitian ini.
Studi pustaka satu perkiraan yang dikutip atau dirujuk dari
sumber-sumber sekunder. Wawancara juga dilakukan dengan sejumlah
karyawan , otoritas lokal yang terlibat dalam pengelolaan limbah
sampah. Prediksi dengan jumlah produksi sampah setiap tahun
Menggunakan rumus foemal pertumbuhan.
3.Hasil dan Pembahasan3.1. Data umum Sumber Sampah
Sumber dan Produksi Sampah di kota Malang meliputi:
Rumah Tangga kegiatan; sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan
rumah tangga adalah, kertas dan plastik. Akumulasi dari limbah oleh
rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan setiap
rumah atau di dalam kantong plastik, dala keadaan bercampur, Sampah
Perkantoran dan pusat perbelanjaan: yang sebagian besar sampah yang
dihasilkan adalah sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan
logam.Sampah dari daerah Industri: dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat. Sampah
umum, biasanya diletakkan di tempat sampah. Pensortiran sederhana
biasanya dilakukan oleh industri, seperti plastik, kertas, dan
bagian dari kulit biasanya disimpan dalam kontainer yang berbeda
untuk dijual. Sedangkan limbah yang dianggap tidak berharga dibuang
di tempat tersendiri. Untuk limbah cair dan limbah berbahaya, jika
perusahaan tidak memiliki fasilitas yang memadai atau incenerator
atau fasilitas pengelolaan limbah cair, maka limbah harus dibawa ke
fasilitas yang dimiliki oleh departemen pengelolaan sampah di
pemerintah kota Malang yang akan diproses lebih lanjut sebelum
dibuang. Sampah dari Fasilitas medis sudah dipisahkan antara sampah
medis dan non medis Sampah non medis dikumpulkan menggunakan
kantong plastik dan dikumpulkan dalam sampah container yang
dimiliki oleh fasilitas medis. Sementara sampah medis dibawa ke
incenerator. Sebagian lembaga medis yang tidak dimiliki
incenerator, limbah medisnya harus dibawa ke rumah sakit Pemerintah
yang memiliki incenerator dengan kapasitas 400 kg atau ke
incenerator yang dikelola dinas pengelolaan sampah Kabupaten
Malang. Sampah Jalanan: berasal dari pembersihan di jalanan
kebanyakan berbentuk organik ,plastik, kertas dan punting. Sampah
yang terkumpul langsung kirim ke TPA.
Sampah Pasar: Sampah yang dihasilkan oleh kegiatan pasar,
dikumpulkan di tempat sampah di depan setiap toko dan kemudian
dikumpulkan pada sore hari ke tempat penyimpanan di pasar yang akan
diangkut ke TPA3.2. Jumlah Sampah Dihasilkan
Jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk yang disajikan dalam
tabel di bawah ini. Keseluruhan jumlah sampah yang dibuang per hari
adalah 1.039 m3, jika diasumsikan bahwa terdapat 360 hari dalam
setahun maka jumlah keseluruhan dibuang oleh penduduk pada tahun
2006 adalah 374.040 m3 per tahun.Kepadatan sampah Sampah di kota
Malang, diukur dengan cara sampling sampah dimasukkan dalam box 1
M3 aslal sampah dari setiap kecamatan di Malang. Hasilnya
adalahTable 1: . Waste Generation (cart/day) in Malang
NO.SUB DISTRICTNumber of people
(life)Waste production
(M3/day)M3/life/dayKg/life/day
1.Kedung Kandang1580491340.0008480.38
2.Klojen1271502610.0020530.92
3.Blimbing1724132820.0016360.74
4.Lowokwaru1708031420.0008310.37
5.Sukun1810042200.0012150.55
TOTAL78090610390.0013310.60
Sumber: Dinas kebersihan kota Malang
3.3. Komposisi Bahan limbah
Komposisi dari sampah berdasarkan analisis di TPA Supit Urang
pada 3 April, 2008 menunjukkan bahwa komposisi sampah dapur atau
sampah organik selain kayu semakin tinggi yaitu 74%, karet dan
kulit tidak ditemukan, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa
kulit atau karet telah didaur ulang di tingkat sebelumnya. Meskipun
sebagian besar telah terambil tempat pembuanagn sebelumnya,
sebagian kecil kertas (2,6% ) masih ditemui dari komposisi sampah.
Untuk hasil keseluruhan silakan lihat tabel di bawah iniTabel 2:
Komposisi sampahNO
TYPES OF WASTE COMPOSITIONAverage weight (%) NO
TYPES OF WASTE COMPOSITIONAverage weight (%)
1 Kitchen waste 74.83 9 Paper*)2.64
2 Plastic waste (unpainted/colorless ) 8.07 10 Thick Paper
0.94
3 Plastic ( painted/colored) 4.30 11 Metal0.01
4 Plastic Botols1.47 12 Iron0.35
5 Textile3.59 13 Glass0.43
6 Rubber0.00 14 Others1.22
7 Leather0.00 TOTAL 100.0
8 Wood / Bamboo2.16
*) kertas kecil uncollectible dalam penyimpanan sementara
Sumber: Analisis sampel Sampah di TPA Supit Urang
3.4. Tren Pembentukan Sampah (waste generation)Rata-rata
pembentukan sampah bervariasi antar kecamatan, karena berbagai
kegiatan di daerah tersebut. Tabel di bawah ini menunjukkan
pembenetukan sampah per hari di setiap kecamatan di Malang.
Tabel 3: Produksi Sampah
NO.SUB DISTRICTNumber of people
(life)Waste production
(M3/day)M3/life/dayKg/life/day
1.Kedung Kandang1580491340.0008480.38
2.Klojen1271502610.0020530.92
3.Blimbing1724132820.0016360.74
4.Lowokwaru1708031420.0008310.37
5.Sukun1810042200.0012150.55
TOTAL78090610390.0013310.60
Sumber: Dinas kebersihan kota Malang, 2006
Tabel di atas menunjukkan bahwa pembentukan sampah tertinggi
adalah di Kecamatan Blimbing, dan yang terendah adalah pembentukan
sampah di Kecamatan Kedung Kandang; hal ini dipengaruhi oleh
kegiatan masyarakat di setiap daerah.3.5. Rumus Formal Pertumbuhan
Sampah kualitas & kuantitasnyaJumlah sampah dimasa mendatang
diperkirakan dengan mengalikan produksi sampah setiap orang dengan
proyeksi jumlah penduduk di kota Malang di tahun yang akan
datang.
Untuk proyeksi harian volume sampah di masa mendatang, digunakan
pendekatan sbb: Qn = Pn x V Catatan: Qn = limbah yang generasi
berikutnya dalam n tahun per hari Pn = jumlah penduduk pada tahun
berikutnya n V = volume sampah yang dihasilkan rata-rata orang per
hari Penduduk kota selalu meningkat karena tingkat pertumbuhan
penduduk.Secara umum, peningkatan jumlah penduduk tersebut
disebabkan oleh tingkat kelahiran maupun urbanisasi. Prediksi
jumlah populasi di tahun-tahun ini adalah dengan menggunakan rumus:
Pn = Po (1 + r) n Catatan: Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po =
jumlah penduduk pada data terbaru r = rata-rata pertumbuhan
penduduk per tahun (%) N = waktu proyeksi
Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun didasarkanpada jumlah
penduduk Malang dalam 6 tahun, yang dihitung antara 2001 hingga
2006 data diambil dari Biro Statistik Malang. Dari data Biro
Statistik Malang jumlah penduduk dari perkiraan selama 10 tahun
akan muncul dalam tabel di bawah ini.Tabel 4: The prediction of
population numbers in Malang / District
NoDistrictYears
20072008200920102011
1Kedungkandang156030158049160093162165164263
2Sukun178647181004183391185810188260
3Klojen126373127150127933128720129512
4Blimbing170684172413174160175925177707
5Lowokwaru167862170803173796176841179939
Total799597809419819373829460839681
Source: Result Analysis
Continuation
NoDistrictYears
201220132014201520162017
1Kedungkandang166388168541170721172930175167177433
2Sukun190743193259195808198390201007203658
3Klojen130309131110131917132729133545134367
4Blimbing179508181327183164185020186894188788
5Lowokwaru183092186299189563192885196264199703
Total850039860536871173881953892877903948
Source: Result Analysis
Dari tabel Sampah Produksi per hari per kecamatan di atas, dan
tabel penduduk prediksi dari 2007 sampai 2017, kita dapat
memprediksi proyeksi jumlah sampah yang dihasilkan per hari. Hasil
limbah generasi proyeksi adalah sebagai berikut:
Table of Waste Generation Projection
Sub District200820092010
m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day
Kedungkandang134,025660058,62135,758960835,34137,515961622,7
Sukun371,6012166523,7376,5017168719,7381,4679170945,2
Klojen208,017494091209,298494670,42210,585995252,8
Blimbing143,275263792,81144,72764439,2146,193765092,25
Lowokwaru207,525693941,65211,162195587,8214,861897262,55
Total1064,445478407,81077,448484252,51090,625490175,5
Source: Analysis Result
Sub District201120122013
m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day
Kedungkandang139,29562419,94141,09763227,44142,922864045,58
Sukun386,4978173199,2391,5954175483,6396,7607177798,3
Klojen211,881695838,88213,185596428,66214,49697021,4
Blimbing147,674565751,59149,171166417,96150,682767090,99
Lowokwaru218,625998966,45222,4568100700,6226,3533102464,5
Total1103,975496176,11117,506502258,21131,215508420,7
Continuance
Sub District201420152016
m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day
Kedungkandang144,771464873,98148,5416148,5416150,463267424,54
Sukun401,9938180143,4412,6674412,6674418,1099187365,4
Klojen215,816297618,58218,4796218,4796219,824499431,58
Blimbing152,209367770,68155,3089155,3089156,882869851,56
Lowokwaru230,319104259,7238,4608238,4608242,6391109836,7
Total1145,11514666,31173,4581173,4581187,919533909,7
Source: Analysis Result
3.6. Composting fasilitas Bahan komposting kebanyakan berasal
dari limbah rumah tangga dan beberapa pembersihan sampah kota.
Jumlah masukan bahan dari limbah rumah tangga untuk composting
adalah 6 gerobak per hari yang sama dengan 9 m3 per hari, yang
setara dengan 270 m3 per bulan dan 1.080 m3 per tahun. Fasilitas
yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Malang memproduksi 1.230
kg per bulan yang setara dengan 14.760 kg per tahun.
3.7. Solid Waste Management System di lokasi penimbunan
Final
Berdasarkan hasil survei di lokasi TPA, sistem pembuangan sampah
di Supiturang adalah open dumping; yaitu pembuangan sampah di ruang
terbuka di lokasi TPA dan menyebabkan beberapa masalah lingkungan:
1. Polusi di air tanah yang disebabkan oleh leachate (lindi). 2.
Polusi udara yang disebabkan oleh gas, bau, dan dusts. Hal ini
disebabkan oleh inexistence tanah seluas tak tertahankan yang
menyebabkan polusi udara. 3. Berisiko tinggi api pembakaran, karena
degradasi organik di dalam timbunan sampah akan rilis tertentu
seperti gas metan mudah terbakar. Tanpa perhatian yang baik, hal
ini dapat mengakibatkan bahaya kebakaran. 4. Penurunan estetika
lingkungan jika daerah tidak dikelola dengan sungguh-sungguh. Dalam
jangka panjang di masa depan, kawasan menjadi tidak reusable. 5.
Dengan volume sampah di lokasi penimbunan yang meningkat setiap
saat suatu hari akan penuh, saat itu harus diperoleh daerah baru
untuk memperluas TPA.
Rencana pembangunan kedepan, tempat yang harus dikelola dengan
sistem TPA bersanitasi; sampah dipilah disumbernya seawall mungkin,
diroses, digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Selain itu,
TPA didisain tidak perlu perluasan. Secara berkala, kita dapat
merencanakan tempat menggunakan siklus sel yang akan menghasilkan
kondisi seimbang, di mana tempat perluasan tidak lagi diperlukan di
masa mendatang.
3.8. Kondisi cell di TPA Supiturang
Berdasarkan survei di lokasi, dan pengamatan bahwa kondisi dari
lokasi sel TPA adalah sebagai berikut: TPA Supit Urang memiliki 6
sel. Cell 1: Tidak aktif / sudah penuh sejak tahun 1998 dan tidak
lagi dipergunakan sebagai daerah pembuangan sampah, Luas 8.000m2,
telah di reboisasi hingga saat ini. Cell 2: Nonaktif, luas kawasan
adalah 16000m3 Cell 3: Masih aktif (kondisi hampir penuh), luas
kawasan ini 12000m2 Cell 4: Nonaktif, luas kawasan adalah 13500m2
Cell 5: Nonaktif (full), luas kawasan adalah 10.625m2 dan baru saja
diisi. daerah yang kosong yang belum digunakan adalah 2000m2;
daerah akan digunakan dalam rencana pembangunan tempat sel.
Berdasarkan hasil survei lapangan, sampah yang dating di tidak
dipisahkan, sehingga sampah anorganik bercampur dengan organik. Hal
itu menyebabkan sampah tidak dapat digunakan Data Sekunder yang
diterima dari lokasi, tempat hasil pengukuran yang dilakukan pada
tahun 2004, timbunan yang tinggi dalam setiap sel yang dikenal
bervariasi antara 6-13,6 m.
Table 6 : Estimation of Landfill Volume, Capacity and Idle
Capacity
Cell NoLength (m)Width (m)Cell Area (m2)Waste Pile elevation
(m)Cell Base Elevation (m)Pile HeightCell Volume (m3)Cell Capacity
(m3)Pile Volume (m3)
1105.575.83800010099971273345733450.0
2183.487.2416000991.697813.61725721725720.0
3184.665120001008997111044551115087053
41509013500995.6989.667279213089658104
5125.3584.76106251005997.57.56871110069831987
6205.610722000996.3996.300.0222437222437
Total491875811456319580
Source: Data analisis berdasar kompilasi data dari PT Bio Energi
Surya Persada. Untuk mengantisipasi kebutuhan TPA dengan penduduk
yang semakin padat, sistem pengelolaan TPA sampah harus dikelola
lebih baik untuk menghindari/ menekan kemungkinan perluasan wilayah
di masa mendatang. Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan sistem
pengelolaan sampah bersanitasi 3.9. Fasilitas Insenerator di TPA
Supiturang TPA Supiturang memiliki satu fasilitas insenerator yang
sudah tidak digunakan. Menurut wawancara dengan pejabat/ penanggung
jawab lapangan di TPA, alat ini tidak lagi diopersasikan karena
mahalnya biaya operasional. Akibatnya, mereka menggunakan
pembakaran kompor untuk membakaran limbah.3.10. Limbah cair di TPA
Supiturang
Dari lokasi penimbunan sampah keluar air llindi yang ditampung
melalui saluran saluran di sekitar timbunan sampah. TPA Supit Urang
memiliki pengolahan lindi sederhana, sistem gravitasi, Terdiri dari
beberpa bak penampung. Pada bak penampung pertama lindi didiamkan
sehingga bahan terlarut mengendap, air bagian atas disallurkan ke
bak penampung berikutnya, didiamkan lagi sehingga kotoran
mengendap, begitu seterusnya hingga bak ke 5. Harapannya pada akhir
proses air sudah bersih dan dapat dialirkan ke sungai. 3.12.
Karakteristik TPA Sampah yang dating di TPA berasal dari sumber
yang berbeda beda sehingga komposisinya juga berbeda-beda.
Komposisi sampah yang akan ditampilkan dalam persentase (%)berat
(biasanya berat basah) atau % dari volume (basah). Sampah yang
dihasilkan dapat dikategorikan sebagai limbah organik dan
anorganik. Limbah organik dapat dikategorikan ke dalam mudah-diurai
dan susah diurai. Kategori pertama termasuk sampah dapur, sampah
makanan, sampah sayuran, buah. Sedangkan yang kedua adalah kertas,
tekstil, karet, kayu, dan kulit. Sampah anorganik yang tidak dapat
terurai termasuk logam, besi, kaca, tembikar. Berdasarkan hasil
pengamatan sampah di Malang, komposisinya seperti table Disamping
komposisi sampah , karakteristik fisik dan kimia limbah juga
penting dalam proses pengelolaan sampah. Karakteristik kimia
menjelaskan struktur kimia dari limbah, yang terdiri dari beberapa
elemen, seperti: C, N, O, P, H, dan S.
Gambar 1: Produksi Metana per tahun
Gambar 2: Produksi Metana per hariJumlah sampah di lokasi
penimbunan menjadi 172 040 ton pada tahun 2007. TPA memiliki 4 sel
yang sudah terisi penuh, 1 sel sedang operasional dan 1 untuk
persiapan selanjutnya. TPA memiliki 491.875 m3 dan 319.580 m3 yang
masih kosong. Diasumsikan tempat tersebut akan terisi penuh dan
ditutup pada 2017, produksi sampah pada tahun tersebut 39 980 541
ton/ tahun, akumulasi adalah 3,151,273,375 ton. Puncak produksi
metan adalah 12 179 626 m3 per tahun pada 2019. Kemudian produksi
akan turun dan akan menjadi 14 784 m3/tahun pada tahun 2065.
Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang
diusulkan oleh BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi
limbah yang 1500m3 per hari atau hampir 600 ton per hari. Produksi
gas metan adalah 51 27%, atau sekitar 118.234.147m3per tahun.
Listrik diproduksi 5 560 000 kWh / tahun. Dengan harga 0038 / kWh
maka pendapatan adalah 211,280 / tahun atau Rp 2.324.080.000 /
tahun.
Gambar: Tampilan monitoring Flaring melalui Next Master4.
Referensi 1. S. Sakai, a S. E. Sawell, b A. J. Chandler, c T. T.
Eighmy, d D. S. Kosson, e J. Vehlow f, H. A. van der Sloot, g J.
Hartldn h and O. Hjelmar j, 1996 , WORLD TRENDS IN MUNICIPAL SOLID
WASTE MANAGEMENT Waste Management, Vol. 16, Nos 5/6, pp. 341-350,
1996.
2. J.R. Barton *, I. Issaias, E.I. Stentiford, 28 November 2007,
CARBON MAKING THE RIGHT CHOICE FOR WASTE MANAGEMENT IN DEVELOPING
COUNTRIES , School of Civil Engineering, University of Leeds, Leeds
LS2 9JT, UK, Esselvier Waste Manajemen Journal.
3. H.A. Abu Qdais, 2006 TECHNO-ECONOMIC ASSESSMENT OF MUNICIPAL
SOLIDVWASTE MANAGEMENT IN JORDAN waste management, Habitat
International 30 (2006) 863871
4. Peter Beigl, Sandra Lebersorger, Stefan Salhofer, 2007
MODELLING MUNICIPAL SOLID WASTE GENERATION: A REVIEW, Institute of
Waste Management, Department of Water, Atmosphere and Environment,
BOKU University of Natural Resources and Applied Life, Sciences,
Muthgasse 107, 1190 Vienna, Austria, Waste Management 28 (2008)
200214, www.elsevier.com/locate/wasman, 0956-053X/$, 2007 Elsevier
Ltd. All rights reserved.,
5. Kurian Joseph, 2006, STAKEHOLDER PARTICIPATION FOR
SUSTAINABLE WASTE MANAGEMENT, Habitat International 30 (2006)
863871, Centre for Environmental Studies, Anna University, Chennai
600025, India6. Ir. Bambang N, MT , (Bapeko Malang), Ir. Sunarto,
MT; Dr. Bambang W, MM; Ir. A. Fauzan H, MT; Zamzami, ST, MT; Drs.
Joko S, Ak; Matsen J (BGP); Sarifa, ST MT; Dr. Nazaruddin, MM;l Nur
Subekhi ST, MT; Jamal, STATUS REPORT OF SUPIT URANG LANDFILL MALANG
REGENCY EAST JAWA. Formulir Pendaftaran
SEMINAR NASIONAL
ENERGI TERBARUKAN: Peluang dan TantanganDalam Rangka Mendukung
Desa Mandiri Energi E3i(Energy, Economics, Environment, and
Independent)
e-Application Form
Peserta Seminar Nasional
Mohon didaftar sbg peserta:[ ] Pemakalah; [ ] Non-Pemakalah
Nama :Achmad Fauzan HS
Gelar: Ir .MT
Lahir di: Kab Lumajang , 18 Mei 1967
Alarnat: Pondok Bestari Indah C5-266, Landungsari Dau Malang,
65144
Telp Kantor Faksimile: 0341 464318 ekst 165
Telp./HP
: 0888 33 99 22 3
Unit Kerja
: Center for Energy and Environment Regional Development
Instansi -,. :Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang.
e-mai
: [email protected]
Judul Makalah:PREDIKSI KARAKTERISTIK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH SUPIT URANG DAN PRODUKSI GAS METANA
PREDICTION of CHARACTERISTICS of SUPIT URANG LANDFILL and METAN
PRODUCTION at of MALANG REGENCYat EAST JAVA INDONESIA
[ ]Biaya Pendaftaran sebesar :250 000
Bukti pembayaran Jadi satu dengan makalah yang satu sehingga
berjumlah 500 000
[ }Biaya Prosiding :Rp
Dibayarkan ke Bank BNI 46 Cabang Universitas Diponegoro
Tembalang
nomor rekening 0168975476, a.n. Suryadi Poerbo, SE, MM
Padatanggal:
Pengirim: