Mempersembahkan. . .. Rusdi Munir : 083060008 Yandi herdiansyah : 103060010 Kismad Ridwan : 123060012 Fauzan Muhtada Abdilah : 123060022
Mempersembahkan. . ..
Rusdi Munir : 083060008
Yandi herdiansyah : 103060010
Kismad Ridwan : 123060012
Fauzan Muhtada Abdilah : 123060022
SISTEMATIKA
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
KESIMPULAN
TINJAUAN TEORI
ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN
GAMBARAN UMUM
Pergerakan orang dan barang terus
mengalami pertumbuhan dan
perkembangan suatu kota
dipengaruhi oleh mekanisme
interaksi antar berbagai kegiatan
yang berkaitan antara satu dengan
yang lainnya.
Latar Belakang
Mengidentifikasi kondisi dan kinerja
jaringan jalan Kota Bandung
Tujuan
• Identifikasi kondisi lalu lintas
Kota Bandung
• Identifikasi kondisi prasarana
jalan Kota Bandung
• Klasifikasi fungsi jalan Kota
Bandung
• Identifikasi kondisi angkutan
umum Kota Bandung
Sasaran
PENDAHULUAN
1. UU no. 38 tahun 2004 tentang jalan
2. UU no. 26 tahun 2006 tentang penataan ruang
3. UU no. 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan
4. PP no. 34 tahun 2006 tentang jalan
Landasan Hukum
Transportasi adalah suatu pergerakan/perpindahan orang atau barang
dari suatu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan
sarana angkutan/moda tertentu (Ofyar Z. Tamin, 1998).
Sistem transportasi di suatu kota berkaitan erat dengan sistem sosial
ekonominya, sehingga kinerja sistem transportasi akan mempengaruhi
bagaimana perkembangan dan perubahan perikehidupan sosial ekonomi
populasinya
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air
TINJAUAN TEORI
Kondisi dan Sistem Jaringan Jalan Kota Bandung
Total panjang jalan di Kota Bandung pada tahun 2006 sekitar 1.241,331 km yang terdiri
dari jalan nasional 33,560 km (sesuai dengan Kepmen Kimpraswil 369 tahun 2004),
jalan propinsi 17,580 km (sesuai dengan SK Gubernur Jawa Barat No. 620/4135/Sarek
tahun 2005) dan jalan kota 1.190,191 km.
No. Ruas Jalan Panjang (Km)
1 Jl.By. Pass Soekarno Hatta 18,36
2 Jl. Raya Ujung Berung ( Abd. H. Nasution ) 8,57
3 Jl. Elang Raya 0,430
4 Jl. Rajawali Barat 1,000
5 Jl. Nurtanio 1,190
6 Jl. Jendral Sudirman 1,240
7 Jl. Raya Cibeureum 2,770
Jumlah 33,560
Tabel Panjang Jalan Nasional
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga) Kota Bandung Tahun 2013
Gambaran Umum
No. Ruas Jalan Panjang (Km)
1 Jl. Setiabudhi 4,980
2 Jl. Sukawangi 0,180
3 Jl. Sukajadi 2,570
4 Jl. H.O.S. Tjokroaminoto ( Pasirkaliki ) 1,050
5 Jl. Padjadjaran 2,170
6 Jl. A. Rahman Saleh 0,870
7 Jl. Wahid Hasyim ( Kopo ) 2,000
8 Jl. Mohamad Toha 1,500
9 Jl. Ters. Buah Batu 2,260
Jumlah 17,580
No. Wilayah Jumlah RuasPanjang (Km)
1 Bojonagara 667 222,305
2 Cibeunying 667 229,599
3 Karees 995 249,656
4 Tengallega 470 154,072
5 Ujung Berung 467 179,935
6 Gede Bage 622 154,624
Jumlah 3.888 1.190,191
Panjang Jalan Kota
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga) Kota Bandung Tahun 2010
Panjang Jalan Propinsi
Kondisi jalan kota di wilayah Kota Bandung sebagain besar menggunakan jenis
perkerasan hotmix dan penetrasi dengan panjang jalan kota dalam kondisi baik 704,27 km
(59,2%), kondisi sedang 351,96 km (29,6%), kondisi rusak 132,77 (11,2%) dan kondisi
rusak berat 1,2 km (0,1%).
No. Wilayah
Panjang Jalan
(Km)
Jenis Permukaan Jalan
Hotmix
(Km)
Penetrasi
(Km)
Beton
(Km)
Paving
Blok
(Km)
1. Bojonagara 222,305 114,999 101,778 5,527 -
2. Cibeunying 229,599 149,177 77,412 3,009 -
3. Karees 249,656 120,973 114,068 14,265 0,350
4. Tengallega 154,072 116,948 32,982 0,461 3,681
5. Ujung Berung 179,935 59,879 116,566 - 3,490
6. Gede Bage 154,624 70,705 82,110 - 1,809
Jumlah 1.190,191 632,681 524,916 23,262 9,330
No. Status
Kondisi
Baik Sedang Rusak
Km % Km % Km %
1. Jalan Nasional 2,40 5,65 22,11 52,02 18,00 42,34
2. Jalan Propinsi 14,88 64,72 3,15 13,70 27,95 21,58
3. Jalan Kabupaten - - - - - -
4. Jalan Kota 795,795 72,10 184,749 16,74 123,166 11,16
Kondisi Angkutan Umum
Tahun 2008, jumlah trayek angkutan umum resmi di Kota Bandung berjumlah 38
trayek dan 4.695 kendaraan. Angkutan kota yang beroperasi di Kota Bandung
selama 5 tahun terakhir belum pernah mengalami penambahan baik dari sisi
jumlah kendaraan maupun jumlah trayek. Hal ini tidak sejalan dengan
perkembangan kota dan pertumbuhan demand yang cukup pesat. Dampaknya
adalah tumbuhnya angkutan tidak resmi serta ojeg khususnya pada daerah-daerah
yang baru berkembang.
Trayek Panjang Trayek (km)Jumlah Kendaraan
SK Wali kota Beroperasi
Kota Bandung 895.8 5.436 4.695
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga) Kota Bandung Tahun 2013
TRANS METRO BANDUNG
Trans Metro Bandung telah mengoperasikan koridor pertama yaitu koridor
Cibeureum-Cibiru sejauh 16 km.
Terdapat 16 halte di jalur Trans Metro Bandung. Bus koridor I ini hanya
melewati Jalan By Pass Soekarno Hatta.
Terminal di kota bandung jumlahnya puluhan dan letaknya hampir tersebar di Wilayah
Bandung Raya. Terminal tersebut dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi terminal A , B
dan C.
Di Kota Bandung, terdapat 2 terminal yang diklasifikasikan terminal kelas A, yaitu
Terminal Leuwi Panjang dan Terminal Cibereum. Terminal yang berfungsi dan
melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota, dan antar propinsi.
Terdapat 3 terminal tipe B dan salahsatu terminal tipe B ( Terminal Ciwastra )
Terminal yang melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi.
Terdapat 10 terminal tipe C dan salahsatu terminal setingkat tipe C ( Terminal ujung
berung)
Terminal yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan atau
kecamatan.
No. Nama Terminal Tipe Luas (m2)Instansi pengelola
1. Leuwi Panjang A 40.000 Dishub Kota Bandung
2. Cicaheum A 11.000 Dishub Kota Bandung
3. Ledeng B 2.350 Dishub Kota Bandung
4. Ciroyom B 1.253 Dishub Kota Bandung
5. Ciwastra B 3.200 Dishub Kota Bandung
6. Stasiun Hall C 4.236 Dishub Kota Bandung
7. Dago C 2.449 Dishub Kota Bandung
8. Ujung Berung C 1.675 Dishub Kota Bandung
9. Antapani C 3.200 Dishub Kota Bandung
10 Abdul Muis C 500 Dishub Kota Bandung
11. Tegal Lega C 3.000 Dishub Kota Bandung
12. Sadang serang C 3.000 Dishub Kota Bandung
13. Gedebage C 2.000 Dishub Kota Bandung
14 Cibaduyut C 700 Dishub Kota Bandung
15. Sederhana C 500 Dishub Kota Bandung
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga) Kota Bandung Tahun 2013
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
C = Kapasitas (smp/jam).
Co = Kapasitas dasar (smp/jam).
FCw = Faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan.
FCsp = Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (tidak berlaku
untuk jalan satu arah).
FCsf = Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs = Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah penduduk).
ANALISIS JARINGAN JALAN
PanjangJalan
LuasWilayahx 100 %
PanjangJalan
Jumlahpendudukx 100%
Aksesibilitas
Mobilitas
Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas Ruas Jalan
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
C = Kapasitas (smp/jam).
Co = Kapasitas dasar (smp/jam).
FCw = Faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan.
FCsp = Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (tidak berlaku untuk jalan satu arah).
FCsf = Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs = Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah penduduk).
No Parameter Kondisi Nilai
1 Kapasitas Dasar (Co) Dua Lajur Tak Terbagi 4/2 UD 6000
2Faktor Penyesuaian Lebar -
2 Km 0,91Jalur Lalulintas (Fcw)
3Faktor Penyesuaian -
Dua Arah 0,99Pemisahan Arah (Fcsp)
4Faktor Penyesuaian - Hambatan Samping Sangat
Rendah Dengan Bahu Jln ≤ 0,5 M0,81
Hambatan Samping (Fcsf)
5 Faktor Penyesuaian -
Ukuran Kawasan Perkotaan (Fccs)
Jumlah Penduduk 2.417.287 Jiwa
(Data Kependudukan, Tahun 2010)1,00
= 6.000 x 0,91 x 0,99 x 0,81 x 1,00
= 4.378,37 smp/jam
Analisa Kinerja Jaringan Jalan
Analisa Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan jalan yang dianggap sesuai bagi suatu perjalanan dalam kota adalah
dalam kategori sedang atau nilai V/C kurang dari 0.8 Nilai V/C kurang dari 0.8 ini
memungkinkan kendaraan bergerak dalam kecepatan stabil, meskipun terdapat
gangguan yang menyebabkan perlambatan sewaktu-waktu yang tidak dapat dihindari.
Rasio antara volume lalu lintas terhadap kapasitas ruas jalan akan menentukan
kecepatan kendaraan dan tingkat pelayanan jalan.
Tingkat pelayanan Jalan Setiabudi tertinggi pada hari kerja jam sibuk berdasarkan
perhitungan rasio V/C tertinggi adalah sebesar 0.726 dengan kecepatan perjalanan rata-
rata 33.11 km/jam dan waktu tempuh 21.74 sec, berdasarkan hasil tersebut bahwa Jl. Dr.
Setiabudi untuk tingkat pelayanannya dianggap sesuai untuk perjalanan dalam kota.
Analisa Jaringan Jalan
Luas wilayah Kota Bandung sebesar 16.630 Ha, sedangkan luas jalan yang berada di
wilayah Kota Bandung berkisar antara 38.800 km2 dan 52.000 km2. sehingga perkiraan
luas area jalan dibandingkan dengan luas wilayah Kota Bandung sekitar 2,32 % sampai
dengan 3,10%. perbandingan luas ini jauh dari yang dipersyaratkan untuk perbandingan
luas area jalan dan luas wilayah minimal 5%.
a. Luas Wilayah Ha 16.630
b. Perkiraan luas area jalan (x10ribu) Km2 3.88 – 5.20
c. Perkiraan luas area jalan/luas wilayah % 2.32 – 3.10
maka jaringan jalan yang ada di Kota Bandung belum sesuai berdasarkan luas wilayah,
sehingga perlu perencanaan lanjut untuk memenuhi kebutuhan jaringan jalan.
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Bina Marga) Kota Bandung Tahun 2013
Prasarana Jaringan Transportasi Lokal
No. Kebutuhan Sarana Transportasi Luas Lahan Jangkauan Analisa Kebutuhan
1.Fasilitas sarana transportasi umum
lokal
Becak/andong ---
Melayani jalan lokal
sekunder/primer ---
Ojek ---
Melayani jalan local
sekunder/primer ---
Angkutan kota (roda
4, 2500 cc) ---
Melayani jalan
kolektor sekunder ---
Mini bus (roda 6, 3500
cc) ---
Melayani jalan
kolektor primer---
Bus umum (roda 6, >
3500 cc) ---
Melayani jalan arteri ---
2.Fasilitas prasarana transportasi
umum lokal
Terminal wilayah (tiap
Kecamatan)2000 m2 120.000 penduduk 20 Unit
Terminal wilayah (tiap
kelurahan)1000 m2 30.000 penduduk 80 Unit
Pangkalan oplet /
angkot500 m2 120.000 penduduk 20 Unit
Pangkalan becak /
andong 200 m2 30.000 penduduk 80 Unit
Pangkalan ojek 200 m2 30.000 penduduk 80 Unit
Halte -- -- --
Parkir-- 3% x Luas Wilayah 498,9 Ha
Sistem transportasi yang paling dominan di wilayah Kota Bandung
adalah transportasi darat, khususnya transportasi jalan.
Kecepatan rata-rata di Kota Bandung relatif rendah, umumnya
kecepatan rata-rata di setiap ruas jalan Bandung berkisar antara 11
km/jam - 13 km/jam disebabkan kapasitas jalan yang tidak cukup
untuk menampung pertumbuhan jumlah kendaraan yang setiap
tahunnya bertambah.
jaringan jalan di Kota Bandung belum sesuai atau memenuhi
kebutuhannya berdasarkan luas wilayah Kota Bandung.
Kesimpulan