-
Kegiatan 5
A. Judul
Identifikasi Vektor Nyamuk
B. Tujuan
Mengidentifikasi jentik Dan nyamuk dewasa sebagai vector
Penyakit.
C. Dasar Teori
Nyamuk termasuk family Culicidae dan merupakan family yang
sangat besar
yang terdiri dari 31 genus dan ratusan spesies, genus yang
terbesar yang penting untuk
ilmu kedokteran adalah Anophelesa,Culex,Aedes,dan Mansonia.
Nyamuk mempunyai
bagian mulut yang panjang dan hanya betina yang menghisap darah.
Telur diletakan
diatas air atau ditempat lembab. Larva dan pupa kedua-duanya
hidup didalam air,
nyamuk dewasa keluar dari pupa dan kawin pada umur 1 samapai 2
hari, yang betina
menghisap darah setiap 4 sampai 5 hari untuk kemudia
bertelur
Pada bab ini akan dibahas 3 jenis nyamuk penyebab Demam
berdarah, malaria
dan penyakit filariais.
1. NyamukAedes spp
Aedes spp merupakan Spesies nyamuk yang terdiri dari Aedes
aegypti
dan Aedes albopiktus yang hidup di daerah tropis dan merupakan
vektor
utama penyakit demam berdarah yang hidup aktif di siang hari dan
lebih
senang mengisap darah manusia, biasanya ketahanan hidup Spesies
ini
tergantung pada ketinggian permukaan laut dan tidak di temukan
di daerah
dengan ketinggian lebih dari 1000 m diatas permukaan laut.
Tempat perindukan Aedes spp adalah di dalam rumah dan diluar
rumah,
nyamuk Aedes aegypti biasa aktif di dalam rumah biasanya hinggap
dibaju
baju yang bergantungan dan berada di tempat yang gelap seperti
di bawah
tempat tidur, dan mempunyai ciri pada tubuhnya tampak bercak
hitam putih
bila di lihat dengan kaca pembesar di sisi kanan kiri
punggungnya tampak
dua garis berwarna putih, suka bertelur di air yang bersih
seperti di
tempayan, bak mandi, vas bunga segar yang berisi air dan lain
nya dan
menetas di dinding bejana air, telur ( jentik ) nyamuk Aedes
aegypti bisa
bertahan 2-3 bulan. Sedangkan nyamuk Aedes albopiktus biasanya
aktif di
luar rumah dan banyak terdapat di kebun ( pekarangan rumah)
misalnya
-
pada kaleng-kaleng bekas,botol plastik, ban mobil bekas,
tempurung dan
pelepah kelapa, bambu pagar dan lain nya yang menampung air
hujan di
halaman rumah.
Cirinya hampir sama dengan nyamuk Aedes aegypti bila di lihat
dengan
kaca pembesar ( mikroskop ) tampak di medium punggung nya ada
garis
putih, waktu menggigit nya juga sama pada pagi dan sore hari
Penularan
penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina
yang
mengisap darah. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada
siang
hari, aktivitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang
hari, dengan 2
puncak aktivitas antara pukul 08.00-13.00 dan antara jam
15.00-17.00. Hal
itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang
diperlukannya
untuk Aedes spp memproduksi telur.Nyamuk jantan tidak
membutuhkan
darah, dan memperoleh energi dari nectar bunga ataupun tumbuhan,
Jenis
ini menyenangi area yang gelap dan lembab.
Nyamuk Aedes spp biasanya berukuran lebih kecil jika
dibandingkan
dengan ukuran nyamuk rumah (Culex quinquefasciatus).Telur Aedes
spp
mempunyai dinding bergaris-garis dan membentuk bangunan
menyerupai
gambaran kain kasa.Sedangkan larva Aedes spp Nyamuk Aedes
spp
dewasa memiliki ukuran sedang, dengan tubuh berwarna hitam
kecoklatan.Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan
garis-garis putih
keperakan seperti gambar dibawah ini (Gambar 1.Spesies Nyamuk
Aedes
aegypti dan Gambar 2.Spesies Nyamuk Aedes albopictus).
Gambar 1 Nyamuk Aedes aegypti Gambar 2. Nyamuk Aedes
albopictus
-
2. Nyamuk Anopheles Sp
Nyamuk Anopheles sp adalah adalah nyamuk vektor penyakit
malaria,
Nyamuk Anopheles memiliki tubuh yang langsing dan 6 kaki panjang
dan
memiliki sayap yang bersisik
Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk
dalam
metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya
terdapat
stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi
lingkungan,
misal : suhu, adanya zat kimia/biologisdi tempat hidup.
Nyamuk anopelesakan meletakkan telurnya dipermukaan air satu
persatu ataubergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles
mempunyai
alat pengapung.
Anopheles sp mempunyai habitat pada tempat-tempat air yang
tidak
mengalir, air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah,
di airpayau,
di tempat yang terlindung matahari dan ada juga yang mendapat
sinar
matahari langsung.
Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam
tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat
untuk
mendapatkanunpan/darah (feeding places) dan tempat untuk
beristirahat
(reesting palces) Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictusclan
anopheles
vagus senang berkembang biak di air payau.Tempat yang
langsung
mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anophelessundaicus,
anopheles
mucaltus dalam berkembang biak.Breeding palces yang terlindung
daTi
sinar matahari disenangi anopheles vagus,anopheles barbumrosis
untuk
berkembang biak.
Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk
anopheles
vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang
biak.Air yang
tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi
anopheles
acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang
biak.nyamuk ini
bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung
keluar
rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalahnyamuk
betina.Salah satu ciri khas dari nyamuk anophelesadalah pada
saat
posisi istirahat menungging.
-
3. Nyamuk Culex sp
Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai
vektor
penyakit yang penting seperti West Nile Virus, Filariasis,
Japanese
enchepalitis, St Louis encephalitis.
Nyamuk dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci). Dan
dalam morfologinya nyamuk memiliki tiga bagian tubuh umum:
kepala,
dada, dan perut. Nyamuk Culex yang banyak di temukan di
Indonesia yaitu
jenis Culex quinquefasciatus.
Nyamuk betina menghisap darah untuk proses pematangan telur,
berbeda dengan nyamuk jantan. Nyamuk jantan tidak memerlukan
darah tetapi hanya menghisap sari bunga.Setiap nyamuk
mempunyai
waktu menggigit, kesukaan menggigit, tempat beristirahat dan
berkembang biak yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
a. Tempat berkembang biak
Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang tempat
misalnya di air bersih dan air yang kotor yaitu genangan air,
got
terbuka dan empang ikan.
b. Perilaku makan\
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama
pada malam hari.Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang
peliharaan, unggas, kambing, kerbau dan sapi. Menurut
penelitian
yang lalu kepadatan menggigit manusia di dalam dan di luar
rumah
nyamuk Culex sp hampir sama yaitu di luar rumah (52,8%) dan
kepadatanmenggigit di dalam rumah (47,14%), namun ternyata
angka dominasi menggigit umpan nyamuk manusia di dalam
rumah lebih tinggi (0,64643) dari nyamuk menggigit umpan
orang di luar rumah (0,60135).
c. Kesukaan beristirahat
Setelah nyamuk menggigit orang atau hewan nyamuk tersebut
akan beristirahat selama 2 sampai 3 hari. Setiap spesies
nyamuk
mempunyai kesukaan beristirahat yang berbeda-beda.
-
Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah.Nyamuk ini
sering berada dalam rumah sehingga di kenal dengan nyamuk
rumahan.
d. Aktifitas menghisap darah
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama
pada malam hari (nocturnal).Nyamuk Culex sp menggigit
beberapa
jam setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit.
Dan
puncak menggigit nyamuk ini adalah pada pukul 01.00-02.00
Nyamuk dewasa merupakan ukuran paling tepat untuk
memprediksi potensi penularan arbovirus.[14] Larva dapat di
temukan
dalam air yang mengandung tinggi pencemaran organik dan
dekat
dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki rumah-rumah
di
malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk
mamalia
lain.
D. Alat dan Bahan
Identifikasi Jentik
1. Alat
- Mikroskop -Cawan Petri
-
- Pipet - objek gelas
- Deck gelas -
2. Bahan
- Alcohol - sampel Jentik / larva
-
E. Cara Kerja
Identifikasi Jentik Nyamuk
1. Pengambilan Sampel (jentik /larva )
2. Jentik atau larva yang berada didalam gelas plastic
dipindahkan kedalam cawan
petridish dengan menggunakan pipet plastic lalu di matitikan
dengan formalin
10% / alcohol 70%
3. Setelah larva atau jentik nyamuk mati maka dipindahkan keatas
slides
mikroskop dengan menggunakan jarum kemudian tetesi dengan
Canada
balsam/ gliserol lalu tutup seluruh permukaan larva atau jenitk
dengan
menggunakan deck gelas,jika terdapat gelembung udara maka
dikeluarkan
dengan jarum.
-
4. Jentik / larva yang sudah dibuat preparat maka diidentifikasi
dengan
menggunakan mikroskop dengan menggunakan perbesaran : lensa
obyektif 40
x dan lensa okuler 10 x .
Identifikasi Nyamuk
1. Sampel nyamuk dewasa dari larva atau pupa yang ditaruh dalam
gelas
plasitk yang berisi 100 ml.
2. Sampel dipindahkan ke gelas plastic kering yang sudah
dilubangi .matikan
nyamuk dengan eter atau chloroform setelah mati dada nyamuk
ditusuk
dengan jarum pentul dan dilengketkan pada gabus.
-
Identifikasi sampel dibawah mikroskop.
F. Hasil Pengamatan
Hari ke
Tahap
perkembang
an
Hasil Pengamatan
Foto pengamatan Warna Bentuk Ukuran
1-3
Telur
berwarna
hitam
Berbentuk
rakit, ber-
kumpul dan
beroper-
kulum
0,08 mm
terjadi
setelah
1-2
hari
telur
meneta
s
Larva Instar
1
duri-duri
(spinae)
pada dada
belum
jelas dan
corong
pernapasan
berukuran
1-2 mm
-
pada siphon
belum jelas.
terjadi
setelah
2-3
hari
telur
meneta
s
Instar 2 Bagian
corong
kepala
menghita
m
duriduri
belum jelas
, corong kepala mulai menghitam.
2,53,5 mm
III
terjadi
setelah
3-4
hari
telur
meneta
s
Instar 3 berwarna
coklat
kehitama
n
duri-duri
dada mulai
jelas dan
corong
pernapasan
berwarna
coklat
kehitaman
4-5 mm
terjadi
setelah
4-6
hari
telur
meneta
s
Instar 4
hitam warna
kepala gelap
5-6 mm
pupa
terjadi
setelah
6-7
hari
telur
meneta
Pupa Hitam berbentuk
seperti
koma, berukuran besar namun lebih ramping dibandingkan dengan
pupa
berukuran
besar
namun
lebih
ramping
dibandingka
n dengan
-
s spesies nyamuk lain. Pasa paddle tak berduri
pupa
spesies
nyamuk
lain
dewasa
terjadi
setelah
9-10
hari
telur
meneta
s
Nyamuk
dewasa
kaki dan
sayapnya
berwarna
dasar
hitam
dengan
bintik -
bintik
putih
Antena
berbulu
lebat
(membedak
an dengan
betina).
Skutelum
berlobus
satu (dari
dorsal)
G. Pembahasan
Hasil dari pengamatan Jentik nyamuk Pada praktikum Identifikasi
vector
nyamuk dari telur,larva,pupa,dan nyamuk menunjukkan bahwa nyamuk
dan jentik
nyamuk yang diamati adalah jenis nyamuk Culex karena dapat di
identifikasi
berdasarkan pada bentuk telur,larva,pupa dan nyamuk.
Klasifikasi
Klasifikasi Culex adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda,
Class : Insecta,
Ordo : Diptera,
Family : Culicidae
Genus : Culex
Nyamuk Culex merupakan jenis serangga yang masuk pada kelas
Hexapoda orde
Diptera.Pada umumnya nyamuk mengalami 4 tahap dalam siklus
hidupnya
-
(metamorfosis), yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.Nyamuk Aedes
aegypti mengalami
metamorfosis sempurna, yaitu telur larva pupa dewasa.Stadium
telur, larva dan
pupa hidup didalam air, sedangkan stadium dewasa hidup diluar
air.
Nyamuk Culex dapat diamati mulai dari stadium telur kemudian
larva dan pupa
serta stadium dewasanya.Berikut ini merupakan penjelasannya.
a. Telur
Gambar . Telur Culex
Dari hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop telur
culex
berbentuk rakit, berkumpul dan beroperkulum Lonjong seperti
peluru Ujungnya
tumpul dan Tidak tahan keringberwarna hitam dengan ukuran 0,08
mm. Telur-
telur yang berwarna putih ini kemudian berubah warna menjadi
semakin gelap, dan
dalam beberapa jam menjadi hitam legam. Warna gelap ini
berfungsi untuk
melindungi telur-telur tersebut agar tidak terlihat oleh
serangga maupun burung
pemangsa.Nyamuk Culex sp. betina dapat meletakkan telur sampai
100 butir setiap
datang waktu bertelur.Telur-telur tersebut diletakkan di atas
permukaan air dalam
keadaan menempel pada dinding vertikal bagian dalam
tempat-tempat
penampungan air. Nyamuk Culex sp. betina lebih menyukai tempat
penampungan
air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan
dengan tempat
penampungan air yang terbuka, karena tempat penampungan air yang
tertutup
longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga
mengakibatkan ruang di
dalamnya lebih gelap Telur akan menetas dalam waktu 1 sampai 3
hari pada suhu
30 C, sementara pada suhu 16 C telur akan menetas dalam waktu 7
hari. Telur
dapat bertahan lama tanpa media air dengan syarat tempat
tersebut lembab. Telur
dapat bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu -2 C sampai 42
C.
-
b. Larva
Larva nyamuk Culex memiliki bentuk siphon langsing dan kecil
yang
terdapat pada abdomen terakhir dengan rambut siphon yang
berkelompok-
kelompok, bentuk comb scale lebih dari satu baris, jentik nyamuk
culex
membentuk sudut di tumbuhan air (menggantung).Larva Culex sp.
mempunya
ciri-ciri yaitu Adanya corong udara pada segmen yang
terakhir.ada segmen
abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas
(Palmatus
hairs), Pada corong udara terdapat pectin.Sepasang rambut serta
jumbai akan
dijumpai pada corong (siphon).Pada setiap sisi abdomen segmen
kedelapan
terdapat comb scale sebanyak 8-21 atau berjajar 1 sampai
3.Bentuk individu
dari comb scale seperti duri.Pada sisi thorax terdapat duri yang
panjang
dengan bentuk kurva danadanya sepasang rambut di kepala.
Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari.Stadium larva terbagi
menjadi
empat tingkatan perkembangan atau instar.
Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetasberukuran 1-2 mm,
duri-duri
(spinae) pada dada belum jelas dan corong pernapasan pada siphon
belum jelas.
Gambar larva pada instar 1
instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetasberukuran 2,53,5
mm, duri
duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
-
Gambar larva Instar2
instar III terjadi setelah 3-4 hari telur menetasberukuran 4-5
mm, duri-duri
dada mulai jelas dan corong pernapasan berwarna coklat
kehitaman
Gambar Larva Instar 3
dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetasberukuran
5-6 mm dengan
warna kepala gelap.
Gambar Larva instar 4
Sejumlah larva-larva berubah warna, menyesuaikan dengan warna
tempat di
mana mereka berada, hal ini berfungsi sebagai kamuflase agar
tidak mudah terlihat
oleh pemangsa.Larva-larva ini berubah warna melalui berbagai
proses kimia yang
terjadi pada tubuhnya. Tidak diragukan lagi bahwa telur, larva
maupun nyamuk
betina bukanlah yang menciptakan sendiri ataupun mengendalikan
berbagai proses
kimia yang mengakibatkan perubahan warna tersebut seiring dengan
perjalanan
metamorfosis nyamuk
corong kepala
mulai menghitam
corong pernapasan
berwarna coklat
kehitaman
-
Ketika periode inkubasi telur telah berlalu, para larva lalu
keluar dari telur-
telur mereka dalam waktu yang hampir bersamaan.Larva (jentik
nyamuk) yang
makan terus-menerus ini tumbuh sangat cepat hingga pada akhirnya
kulit
pembungkus tubuhnya menjadi sangat ketat dan sempit.Hal ini
tidak
memungkinkan tubuhnya untuk tumbuh membesar lagi.Ini pertanda
bahwa
mereka harus mengganti kulit.Pada tahap ini, kulit yang keras
dan rapuh ini
dengan mudah pecah dan mengelupas.Para larva tersebut mengalami
dua kali
pergantian kulit sebelum menyelesaikan periode hidup mereka
sebagai larva.
Jentik nyamuk mendapatkan makanan dengan cara yang
menakjubkan.
Mereka membuat pusaran air kecil dalam air dengan menggunakan
bagian ujung
dari tubuh mereka yang ditumbuhi bulu sehingga mirip
kipas.Kisaran air tersebut
menyebabkan bakteri dan mikro-organisme lainnya tersedot dan
masuk ke dalam
mulut larva nyamuk. Proses pernapasan jentik nyamuk, yang
posisinya terbalik di
bawah permukaan air, terjadi melalui sebuah pipa udara yang
mirip dengan
"snorkel" (pipa saluran pernapasan) yang biasa digunakan oleh
para penyelam.
Tubuh jentik mengeluarkan cairan yang kental yang mampu mencegah
air untuk
memasuki lubang tempat berlangsungnya pernapasan.
c. Pupa
Pupa berbentuk seperti koma, berukuran besar namun lebih
ramping
dibandingkan dengan pupa spesies nyamuk lain. Pasa paddle tak
berduri.Pupa
merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air,
pada
stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan
sayap hingga
dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu
sampai
dua hari.Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi
nyamuk,
dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar
dari larva
menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
Pada tahap larva (jentik), terjadi pergantian kulit sekali
lagi.Pada tahap ini,
larva tersebut berpindah menuju bagian akhir dari perkembangan
mereka
-
yakni tahap kepompong (pupal stage).Ketika kulit kepompong
terasa sudah
sempit dan ketat, ini pertanda bagi larva untuk keluar dari
kepompongnya.
Selama masa perubahan terakhir ini, larva nyamuk menghadapi
tantangan
yang membahayakan jiwanya, yakni masuknya air yang dapat
menyumbat
saluran pernapasan. Hal ini dikarenakan lubang pernapasannya,
yang
dihubungkan dengan pipa udara dan menyembul di atas permukaan
air, akan
segera ditutup. Jadi sejak penutupan ini, dan seterusnya,
pernapasan tidak lagi
melalui lubang tersebut, akan tetapi melalui dua pipa yang baru
terbentuk di
bagian depan nyamuk muda. Tidak mengherankan jika dua pipa ini
muncul ke
permukaan air sebelum pergantian kulit terjadi (yakni sebelum
nyamuk keluar
meninggalkan kepompong).
Gambar Pupa Culex
d. Nyamuk Dewasa
Nyamuk Culex Dewasa memiliki Antena berbulu lebat (membedakan
dengan
betina).Skutelum berlobus satu (dari dorsal).Hinggap sejajar
dengan
dinding.Kemunculan nyamuk dari kepompong diawali dengan robeknya
kulit
kepompong di bagian atas.Resiko terbesar pada tahap ini adalah
masuknya air ke
dalam kepompong.Untungnya, bagian atas kepompong yang sobek
tersebut dilapisi
oleh cairan kental khusus yang berfungsi melindungi kepala
nyamuk yang baru
"lahir" ini dari bersinggungan dengan air.Masa-masa ini
sangatlah kritis.Sebab
tiupan angin yang sangat lembut sekalipun dapat berakibatkan
kematian jika
nyamuk muda tersebut jatuh ke dalam air.Nyamuk muda ini harus
keluar dari
kepompongnya dan memanjat ke atas permukaan air dengan
kaki-kakinya sekedar
menyentuh permukaan air.
-
Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin
dan
nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu
24-36 jam.
Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk
mematangkan
telur.Stadium dewasa terjadi setelah 9-10 hari telur menetas.
Meskipun umur
nyamuk Culex sp. betina di alam pendek yaitu kira-kira 2 minggu,
tetapi waktu
tersebut cukup bagi nyamuk Culex sp. betina untuk menyebarkan
virus dengue
dari manusia yang terinfeksi ke manusia yang lain.
Gambar Nyamuk Culex dewasa
H. Kesimpulan
Dari hasil Pengamatan Praktikum identifikasi Vektor nyamuk
dapat
disimpulkan bahwa nyamuk dan jentik yang diamati merupakan
Nyamuk Jenis Culex
tapi belum jelas spesies dari nyamuk culex tersebut.Nyamuk Culex
mengalami 4 tahap
dalam siklus hidupnya (metamorfosis), yaitu telur, larva, pupa
dan dewasa. Pada
Stadium Larva memliki 4 tingkatan yaitu Instar 1,instar 2,instar
3 dan instar 4.Nyamuk
Culex merupakan Vektor dari Penyakit Filariasis.
Antena berbulu
lebat
(membedakandeng
an betina).
-
Daftar Pustaka
Fahmi, F. 2009. Pemeriksaan Jentik Berkala.
http://www.docstoc.com/docs/20753000/Pemeriksaan-Jentik-Berkala.
Rosyidi, A. 2007.Mosquito
Trap.http://rosyidi.com/mosquito-trap/: PKL Agam Rosyidi
dan Pamby Yudardidi Puskesmas Kepanjen Malangdengan bimbingan
dr.Hadi
Puspita. Sitasi tanggal 18 Mei 2013
Yudahstuti, R. 2011. Pengendalian Vektor dan Rodent.Surabaya :
Pustaka Melati.
Team Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Kesehatan Lingkungan.
FIKK: Universitas
Negri Gorontalo