Top Banner

of 27

PRAKTIKUM EBM

Jan 14, 2016

Download

Documents

blok ilmu kedokteran komunitas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PRAKTIKUM

EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)

Bagaimanakah kelangsungan hidup pasien dapat diprediksi dengan meninggalkan kebiasaanpasien (merokok/berhenti merokok)?

Disusun oleh :

Hera

Rana

Zelta

Zyga

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013

KATA PENGANTARAssalammualaikum wr. wb.Alhamdulillah, puji dan syukur saya ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun Laporan Evidence Based MedicineSelanjutnya, Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah IKAKOM Blok Kedokteran Komunitas.

Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saya ingin meminta maaf atas segala kekurangan tersebut, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya pengetahuan, wawasan, dan keterampilan saya. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan, guna untuk kesempurnaan laporan selanjutnya dan perbaikan untuk kita semua.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan berupa ilmu pengetahuan untuk kita semua.

Wassalammualaikum wr. wb.

Bandar Lampung, 28 Mei 2015

Tim PenulisSoal:Tn Y berusia 52 tahun sudah didiagnosis menderita kanker paru-paru kemudian datangberkonsultasitentangpenyakitkankerparu-paru stadium awal.Pasienmempunyaikebiasaanmerokok. Karena telah di diagnosis menderita kanker paru-paru, maka dokter menyarankankepada pasien untuk berhenti merokok. Pasien bertanya apakah dengan kebiasaan merokoknya ini akan meningkatkan stadium kanker paru-paru yang dideritanya dan bagaimana perjalanan penyakit kedepannya. Kemudian dokter memberikan penjelasan mengenai prognosis penyakitnya berkaitan dengan berhenti merokok.

Bagaimanakah kelangsungan hidup pasien dapat diprediksi dengan meninggalkan kebiasaanpasien (merokok/berhenti merokok)?

Evidence-based Medicine (EBM)

Langkah-langkah Evidence-based Medicine (EBM), yaitu:

a. Langkah 1: Merubah kebutuhan akan informasi (mengenai terapi, pencegahan, diagnosis, prognosis, etiologi, dll) menjadi pertanyaan yang dapat dijawab.

Merumuskan pertanyaan klinis dengan menggunakan rumus PICO: Patient dan problem (bagaimana pasien dan masalah apa, yaitu kausa/etiologi/ harm, diagnosis, terapi, atau prognosis)?

Intervention (tes diagnostik, terapi, paparan, dsb)

Comparison (jika relevan, misalnya terapi standar, gold standard, plasebo)

Clinical outcome (Patient-Oriented Evidence that Matters, misalnya, perbaikan klinis, mortalitas, morbiditas, kualitas hidup) Evidence-based Medicine (EBM) jurnal yang berjudul The Self-Regulation Model of Illness Applied to Smoking Behavior in Lung CancerLangkah 1: Rumuskan masalah klinis pasien Patient dan ProblemBagaimanakah kelangsungan hidup pasien dapat diprediksi dengan meninggalkan kebiasaanpasien (merokok/berhenti merokok)?

InterventionBagaimanakah keefektifan pemberhentian kebiasaan merokok terhadap stadium kanker dan kelangsungan hidup pasien? ComparisonManakah yang efektif antara berhenti merokok dengan tidak berhenti merokok dalam kelangsungan hidup dan meningkatkan stadium kanker? Clinical outcomeApakah dengan menghentikan kebiasaan merokok dapat menurunkan stadium kanker paru-paru yang diderita serta dapat menghentikan penjalaran penyakit kedepannyab. Langkah 2: Mencari bukti-bukti klinis yang terbaik dalam menjawabnyaPencarian bukti-bukti biasanya melalui literatur (literature search) dengan mengakses Medline, Pubmed, Cochrane Collaboration, dan sebagainya. Situs pencarian literatur lain adalah:

Sumber bukti sistem: BMJ Clinical Evidence (http://www.clinicalevidence. com)

UpToDate (http://www.uptodate.com),

PIER: The Physicians Information and Education Resource (http://pier.acponline.org/index.html)

WebMD (http://webmd.com)denan

ACP Medicine (www.acpmedicine.com)

Bandolier (http:// www.ebandolier.com/).

Sumber bukti sinopsis (CATS= Critically Appraised Topics) ACP [American College of Physicians] Journal Club (http://www.acpjc.org)

EBM (http://ebm. bmj.com), CATs (www.cebm.jr2.ox.ac.uk)

POEMs (www.infopoems.com), BestBETS (www.bestbets.com).

Sumber bukti sintesis: Cochrane Library (http://www3. interscience.wiley. com/ cgi-bin/mrwhome/106568753/HOME)

DARE www.york.ac.uk/inst/crd/welcome.htm)

Medline, Ovid EBMR, Evidence-Based Medicine / ACP Journal Club, dan lain-lain.

Sumber bukti studi MEDLINE/ PubMed (www.pubmed.com/)

Embase (www.ovid.com)

Trip database (www.tripdatabase.com/). Pada praktikum ini kami memilih mengakses Pudmed.langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Buka google Tulis di search engine: Pubmed Lalu pilih Pubmed Clinical Queries Pada kotak search engine, tulis "Diagnosis of Helicobacter pylori Infection" Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories Pada kotak Category, pilih Diagnosis Pada kotak Scope, pilih Broad Lalu pilih jurnal yang sesuai Kami memilih jurnal yang berjudul:Usefulness of a Helicobacter pylori stool antigen test for diagnosing H.pylori infected C57BL/6 micec. Langkah 3: Penilaian secara kritis (critical appraisal) bukti-bukti tersebut berdasarkan validitas, impact, and applicability (manfaatnya terhadap praktik klinik kita)

Validity: apakah temuan benar?

Importance: apakah temuan penting (signifikansi statistik dan signifikansi klinis?)

Applicability: apakah temuan bisa diterapkan pada pasien saya?

Validity (V): bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari desain studi, cara peneliti memilih subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding factor). Importance/Impact (I): Suatu intervensi medis yang mampu secara substantif dan konsisten mengurangi risiko terjadinya hasil buruk (bad outcome), atau meningkatkan probabilitas terjadinya hasil baik (good outcome). Aplicability (A): efikasi (efficacy) dan efektivitas (effectiveness) dari sebuah intervensi.

Berikut hasil yang didapat dari sumber bukti yang relevan menggunakan metode VIA:

V:disain metode : This was a prospective one-group descriptive longitudinal design.Sampel : Eligibility criteria included those participants who were age 18 years or older, had a confirmed diagnosis of lung cancer (non-small cell or small cell) within the past 60 days, and self-reported current smoking within the past seven days. I:Identity (baseline vs. 24 weeks: p=0.026; baseline vs. 6 months: p=0.005) and acute/chronic timeline (p=0.018) mean scores significantly increased over time; personal and treatment control mean scores significantly decreased over time (p=0.007 and p=0.047, respectively). Understanding the context in which a patient perceives disease and smoking behavior may contribute to developing interventions that influence behavior change. A:Berdasarkan penelitian, menghentikan kebiasaan merokok dapat menurunkan stadium kanker yang diderita pasien dan dapat menurunkan penjalaran penyakit dikemudian hari sehingga dapat diaplikasikan.

Citical appraisal :

Judul makalah

1. Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu pendek?Judul makalah tidak terlalu panjang dan tepat menggambarkan isi makalah. Tidak semua metoda untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori diikutsertakan dalam judul makalah. Karena memang dalam makalah pun lebih ditekankan pada tes antigen. 2. Apakah judul menggambarkan isi utama penelitian?Judul makalah sesuai dengan isinya karena memang di dalam makalah di jelaskan bahwa kegunaan antigen HpSA lebih ditekankan dalam mendeteksi infeksi Helicobacter pylori, sedangkan untuk metode yang lainnya hanya sebagai pembanding.Untuk itu sudah tepat jika judul yang diambil adalah Kegunaan Tes Antigen Helicobacter pylori untuk Mendiagnosa Tikus C57BL/6 yang terinfeksi Helicobacter pylori.3. Apakah judul cukup menarik?Judul yang ada cukup menarik, singkat dan jelas. Dari judul saya sudah bisa tau isi dari makalah tersebut lebih memfokuskan pembahasan kegunaan tes antigen dalam memndeteksi infeksi Helicobacter pylori, walaupun di dalam makalah ini pun diikutsertakan metode-metode lainnya untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori. 4. Apakah judul menggunakan singkatan, selain yang baku?Iya, penulis kurang konsisten karena pada awal kalimat Helicobacter pylori ditulis tanpa disingkat. Namun di akhir penulis menulis H.pylori. Menurut saya lebih baik penulisannya tidak disingkat. Penulis tidak boleh berfikir dengan menulis H.pylori judul yang ada menjadi lebih singkat, namun tidak sesuai dengan aturan yang ada. Judul sudah tepat diletakan di tengah tanpa disingkat dan digaris baah. Pengarang dan institusi

1. Apakah nama-nama tersebut telah dituliskan sesuai dengan aturan jurnal?Nama pengarang dan institusi dicantumkan dua spasi setelah judul dan ditengah. Jika pengarang lebih dari dua, dipisahkan dengan tanda koma kecuali untuk nama terakhir dipisahkan dengan kata dan. Pada makalah ini terlihat nama pengarang dan institusi dicantumkan tidak dua spasi setelah judul. Letak dari judul memang sudah ditengah. Di makalah ini pengarang lebih dari dua dan sudah dipisahkan dengan koma. Pada pengarang terakhir tidak dipisahkan dengan kata dan.

Abstrak

1. Apakah merupakan abstrak satu paragraf, atau abstrak terstruktur?Abstrak memberikan uraian lebih terperinci untuk aspek masalah, metode, temuan, dan interpretasi. Setiap aspek dapat terdiri dari dua sampai tiga kalimat. Abstrak pada makalah ini terdiri dari satu paragraf dan sudah memberikan uraian yang terperinci semua aspek sudah ada. 2. Apakah sudah tercakup komponen IMRAD(Introduction, Method, Result, Discussion)?

Iya, sudah mencakup komponen IMRAD.

a. Introduction :Tes anitigen Helicobacter pylori (HpSA) menawarkan metode non-invasif yang berguna untuk mendiagnosis infeksi tanpa mengorbankan binatang.

b. Metode : Dalam studi ini, tikus jantan C57BL / 6 yang terinfeksi Helicobacter pylori ATCC 49503 (1 108 CFU / mouse) dengan inokulasi intragastrik tiga kali dengan selang 2 hari, dan spesimen tinja yang terinfeksi Helicobacter pylori dikumpulkan 1, 3, 5, 7, 14, 21 hari setelah infeksi untuk menilai keandalan tes HpSA.

c. Hasil : Lima dari enam spesimen positif pada 5-21 hari setelah infeksi, dan kepekaan dari tes HpSA adalah 83,33%.

d. Interpretasi : Tes kit HpSA akan berguna dan efektif untuk memantau Helicobacter pylori pada berbagai hewan laboratorium, Helicobacter pylori dapat dengan mudah dipantau tanpa mengorbankan binatang.3. Apakah secara keseluruhan abstrak informatif?Iya, abstrak secara keseluruhan sudah informatif. Sebagai pembaca saya sudah mengetahui jika metode tes antigen hasil kepekaannya sama dengan metode uji urease cepat dan genom DNA polymerase chain reaction (PCR), dan keuntungannya metode tes antigen ini tidak perlu mengorbankan binatang. 4. Apakah abstrak lebih dari 200 atau 250 kata?Tidak, hanya terdapat 175 kata pada abstrak ini. Cukup singkat namun sudah informatif dan mencakup aspek IMRAD. Pendahuluan

1. Apakah Pendahuluan terdiri dari 2 paragraf atau 2 bagian?Suatu pendahuluan harus dapat menjawab pertanyaan : Apa yang telah saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting? Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?FungsiPendahuluanadalah: Memperlihatkankonteksdarikaryayangdilaporkan.Pendahuluan diisidenganmendiskusikan literatur utama penelitian dan meringkaskan pemahaman kita terkini tentangmasalahyangdiselidiki. Menyatakantujuandarikaryadalambentukhipotesis,pertanyaan,ataumasalahyangdiselidiki Menjelaskandenganringkasdasarpemikiranataualasandanpendekatan,danjika mungkin hasilyangmungkindiperolehdaristuditersebut.Pendahuluan pada makalah ini terdiri dari 6 paragraf.

Apa yang telah saya pelajari?

Helicobacter pylori merupakan bakteri Gram-negatif, microaerobic, spiral bakteri dengan flagela kutub yang tinggal di dekat permukaan mukosa lambung manusia.Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting?

Sejak penemuan H. pylori pada tahun 1983, telah menjadi salah satu bakteri patogen yang paling umum pada manusia menyebabkan gastritis kronis dan penyakit ulkus peptikum dan berhubungan dengan adenokarsinoma lambungApa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi ini?

H. pylori menghasilkan sejumlah besar urease untuk mengkatalisis hidrolisis urea. Urease menetralkan asam lambung dengan menghasilkan amonia dari urea, yang penting untuk kelangsungan hidup H. pylori dalam host [12,13]. Dengan demikian, sebuah diagnosis pylori H. didasarkan pada mendeteksi urease.

13C-urea breath test (UBT) adalah tes non-invasif paling direkomendasikan untuk mendeteksi infeksi H. pylori dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas [15] tinggi. Namun, UBT tidak dapat diterapkan pada hewan percobaan karena biaya yang tinggi dan persyaratan untuk instrumen analitis mahal [16]. Dengan demikian, banyak peneliti telah menggunakan reaksi berantai (PCR) tes polimerase untuk memantau infeksi dalam tinja tanpa biopsi atau mengorbankan hewan dan dikonfirmasi infeksi dengan tes napas 13C-Urea [17,18].Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?

Peningkatan minat telah diarahkan tes non-invasif, dibandingkan dengan metode invasif endoskopi berbasis (histologi dan uji urease cepat), sebagai metode non-invasif tidak memerlukan penilaian endoskopi.

Dengan penelitian ini dapat mengevaluasi sensitivitas dan spesifisitas dari H. pylori stool antigen (HpSA) metode deteksi kit berbasis untuk memantau berbagai jenis hewan laboratorium tanpa pengorbanan.2. Apakah paragraf atau bagian pertama mengemukakan alasan dilakukannya penelitian?Bagian pertama menjelaskan Helicobacter pylori itu sendiri dan kondisi-kondisi yang didapatkan adanya Helicobacter pylori. Alasan dilakukannya penelitian adalah Helicobacter pylori telah menjadi salah satu bakteri patogen yang paling umum pada manusia menyebabkan gastritis kronis dan penyakit ulkus peptikum dan berhubungan dengan adenokarsinoma lambung. Serta adanya peningkatan minat telah diarahkan pada tes non-invasif, dibandingkan dengan metode invasif endoskopi berbasis (histologi dan uji urease cepat), sebagai metode non-invasif tidak memerlukan penilaian endoskopi3. Apakah paragraf atau bagian kedua menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian, dan desain yang digunakan?Iya, bagian kedua menyatakan hipotesis, tujuan, dan desain yang digunakan.

Hipotesis : Metode non-invasif dapat mendiagnosis infeksi Helicobacter pylori seperti metode invasif tanpa mengorbankan binatang.

Tujuan : Untuk mengevaluasi sensitivitas dan spesifisitas dari tes antigen Helicobacter pylori metode deteksi kit untuk memantau berbagai jenis hewan laboratorium tanpa pengorbanan.

Desain : Menggunakan SD Bioline H. pylori Ag Kit (SD, Inc, Yongin, Korea) untuk mendeteksi infeksi H. pylori pada C57BL / 6 tikus.4. Apakah Pendahuluan didukung oleh pustaka yang kuat dan relevan?Iya, pada awal paragraf dijelaskan Helicobacter pylori dan juga diikutsertkan berbagai penemuan-penemuan ilmiah seperti :

Pada tahun 1983, Marshall dan Warren menemukan sebuah bakteri melengkung tak dikenal yang hadir di hampir semua pasien dengan gastritis kronis aktif, ulkus duodenum, ulkus lambung atau makanan pedas, asam, stres, dan gaya hidup yang dianggap sebagai penyebab utama radang sebelum tahun 1982, ketika bakteri ini ditemukan. 5. Apakah Pendahuluan lebih dari 1 halaman?Iya, menurut saya isi pendahuluan cukup penting, tidak terlalu panjang, sudah bisa menjawab pertanyaan :Apa yang telah saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting? Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?Metode

1. Apakah disebut desain, tempat,dan waktu penelitian?Tidak ada penjelasan desain, tempat dan waktu penelitian pada makalah tersebut. Hanya dijelaskan tikus ditempatkan di sebuah ruangan dengan kondisi lingkungan yang konstan (22 2 ; 40-70% kelembaban relatif, 12 jam siklus terang-gelap, 150-300 lux kecerahan). Setelah membaca makalah ini, saya mengetahui bahwa desain penelitiannya adalah eksperimental. Namun penulis tidak dengan jelas menyebutkannya. 2. Apakah disebut populasi sumber ( populasi terjangkau)?Tikus jantan C57BL / 6 (berat, 20-24 g) diperoleh dari Samtako Bio Korea (Osan, Korea). Semua hewan percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar dan telah disetujui oleh Kelembagaan Perawatan Hewan dan Penggunaan Komite Wonkwang University, Korea (Persetujuan No WKU-1201).Populasi yang digunakan tersirat pada makalah ini, tidak ada kalimat yang dengan tegas menjelaskan populasi sumber (populasi terjangkau). 3. Apakah kriteria pemilihan ( inklusi dan eksklusi) dijelaskan?Tidak dijelaskan secara rinci apa kriteria inklusi dan eksklusinya. Namun yang saya tangkap dari makalah ini yang termasuk kriteria inklusi adalah :

Tikus berat 20-24 gram

Jantan

Bebas patogen

Usia 6-8 minggu

Menurut saya akan lebih baik lagi jika di buat poin-poin apa saja kriteria inklusi dan eksklusinya.

4. Apakah cara pemilihan subyek ( teknik sampling ) disebutkan?Tidak dijelaskan bagaimana cara pemilihan subyek, langsung disebutkan 6 tikus jantan. Tidak ada teknik sampling. 5. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan dan disebut pula alasannya?Tidak disebutkan dan tidak ada rumus yg digunakan untuk pengambilan besar sampel. 6. Apakah perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai?Tidak ada rumus yang digunakan. 7. Apakah komponen-komponen rumus besar sampel diisi dengan angka-angka yang masuk akal?Tidak ada rumus besar sampel, sehingga tidak bisa diidentifikasi apakah angka-angkanya masuk akal. 8. Apakah observasi, pengukuran,serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat mengulanginya?Tikus itu secara lisan diinokulasi dengan H. pylori (1 109 CFU / mouse) tiga kali dengan selang 2 hari. Setelah inokulasi, spesimen tinja dikumpulkan di hari 1, 3, 5, 7, 14, dan 21. H. pylori antigen dievaluasi menggunakan tersedia secara komersial SD Bioline H. pylori Ag kit (Standard Diagnostics, Inc) sesuai dengan instruksi pabrik. Spesimen (250 mg) diinkubasi dengan larutan pengencer pada suhu kamar selama 30 menit dan kemudian 100 uL ditempatkan pada pylori Ag perangkat H. pemeriksaan. Hasil tes diperiksa sekitar 15 menit kemudian. Satu garis merah menunjukkan negatif dan garis ganda merah mengindikasikan pylori H. hasil positif.

Setelah saya membaca jurnal ini dapat dimengerti bagimana observasi, pengukuran, dan intervensi dilakukan sehingga orang lain bisa mengulanginya. 9. Bila teknik pengukuran tidak dirinci, apakah disebutkan rujukannya?Teknik pengukuran menyebutkan Satu garis merah menunjukkan negatif dan garis ganda merah mengindikasikan pylori H. hasil positif.10. Apakah pengukuran dilakukan secara tersamar?Tidak, pada makalah dijelaskan peneliti menggunakan antigen kit untuk menentukan H. pylori jangkauan deteksi. Setelah inokulasi akhir H. pylori ke C57BL / 6 tikus, peneliti mengumpulkan spesimen tinja pada hari 1, 3, 5, 7, 14, dan 21. Tinja mengandung sedikit air. Inkubasi spesimen tinja dalam larutan pengencer selama 30 menit dengan vortexing setiap 10 menit. Kemudian, ditempatkan 100 uL sampel pada Bioline H. pylori Ag perangkat deteksi kit SD. Pada hari 1, tidak ada hasil positif. Namun, rasio positif meningkat pada hari-hari 3 (16,7% [1/6]), 5 (66,7% [4/6]), dan 7-21 (83,3% [5/6]). 11. Apakah dilakukan uji keandalan pengurangan (kappa)? Tidak dilakukan uji keandalan pengurangan (kappa). 12. Apakah definisi istilah dan variabel penting dikemukan?Tidak disebutkan variabel dependen dan independen yang bisa mempengaruhi jalannya penelitian ini. 13. Apakah ethical clearance diperoleh?Iya, karena dengan menggunakan tes antigen kit HpSA akan berguna dan efektif untuk memantau Helicobacter pylori pada berbagai hewan laboratorium, tanpa mengorbankan binatang tersebut.14. Apakah persetujuan subyek diperoleh?Iya, karena Semua hewan percobaan dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar dan telah disetujui oleh Kelembagaan Perawatan Hewan dan Penggunaan Komite Wonkwang University, Korea (Persetujuan No WKU-1201).15. Apakah disebutkan rencana analisis, batas kemaknaan, dan power penelitian?Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan analisis varians dan SPSS for Windows v.12.0 (Chicago, IL, USA). Sebuah nilai-P