PRAKTIKUM V ALAT PENGECAPAN DAN GERAK REFLEKS TUJUAN 1. Mengetahui peta rasa lidah. 2. Mengetahui cara menguji rasa pada lidah. 3. Menguji rasa pada lidah 4. Mengetahui tempat-tempat pengukuran tendon 5. Mengetahui cara pengukuran refleks tendon 6. Melakukan pemeriksaan refleks tendon DASAR TEORI A. Alat Pengecapan Reseptor pengecap adalah kemoreseptor yang memberi respon pada zat-zat yang larut dalam cairan mulut yang membasahinya.Reseptor ini berada pada setiap putik kecap. Sel- sel reseptor mempunyai sejumlah rambut yang menjulur kedalam pori pengecap,yaitu lubang pada permukaan epitel putik kecap. Putik kecap pada manusia terletak dalam mukosa epiglottis,palatum dan faring,serta dalam dinding papilla fungiformis dan papilla valatae lidah. Anatomi Lidah Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi oleh suatu membran mukosa dengan struktur yang bervariasi sesuai daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dan berkelompok membentuk berkas yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Permukaan dorsal lidah berstektur irregular,yang ditutupi disebelah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKTIKUM V
ALAT PENGECAPAN DAN GERAK REFLEKS
TUJUAN
1. Mengetahui peta rasa lidah.
2. Mengetahui cara menguji rasa pada lidah.
3. Menguji rasa pada lidah
4. Mengetahui tempat-tempat pengukuran tendon
5. Mengetahui cara pengukuran refleks tendon
6. Melakukan pemeriksaan refleks tendon
DASAR TEORI
A. Alat Pengecapan
Reseptor pengecap adalah kemoreseptor yang memberi respon pada zat-zat yang larut
dalam cairan mulut yang membasahinya.Reseptor ini berada pada setiap putik kecap. Sel-sel
reseptor mempunyai sejumlah rambut yang menjulur kedalam pori pengecap,yaitu lubang
pada permukaan epitel putik kecap. Putik kecap pada manusia terletak dalam mukosa
epiglottis,palatum dan faring,serta dalam dinding papilla fungiformis dan papilla valatae
lidah.
Anatomi Lidah
Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi oleh suatu membran mukosa dengan
struktur yang bervariasi sesuai daerahnya. Serabut ototnya saling menyilang dan
berkelompok membentuk berkas yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Permukaan dorsal lidah
berstektur irregular,yang ditutupi disebelah anterior oleh sejumlah besar tonjolan kecil yang
disebut papilla. Sepertiga posterior lidah dipisahkan dari dua pertiga bagian anterior oleh
batas berbentuk huruf V,yaitusulcus terminalis. Dibelakang batas ini terdapat pangkal lidah
dengan permukaan yang memperlihatkan tonjolan-tonjolan kecil berupa tonsil lingualis dan
kumpulan nodul limfoid.Sejumlah besar papilla di bagian anterior lidah merupakan
peninggian membran mukosa yang memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Terdapat empat tipe
papilla yang dikenali(Junqueira,2011):
1. Papilla filiformis
Papilla ini berjumlah cukup banyak,berbentuk kerucut memanjang dan memiliki
banyak lapisan tanduk yang membuat permukaannya terlihat keabuan atau keputihan.
Epitelnya tidak memiliki kuncup kecap dan perannya bersifat mekanis dalam
menyediakan permukaan kasar yang mempermudah pergerakan makanan selama
mengunyah.
2. Papilla fungiformis
Berjumlah lebih sedikit,sedikit bertanduk,dan berbentuk jamur dengan inti jaringan
ikat dan sebaran kuncup kecap pada permukaan atasnya. Papilla ini tersebar secara
acak diantara papilla filiformis.
3. Papilla foliate
Papilla ini kurang berkembang pada orang dewasa,tetapi terdiri atas rigi dan alur
parallel pada permukaan lidah dengan kuncup kecap.
4. Papilla vallata atau circumvallate
Berjumlah paling sedikit dan merupakan papilla terbesar dilidah serta memiliki lebih
dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia. Dengan diameter sebesar satu sampai
tiga mm,tujuh sampai dua belas papilla vallata sirkular normalnya berbentuk garis
huruf V tepat dibelakang sulcus terminalis. (Junqueira,2011)
Gambar anatomi lidah
Kuncup Pengecap
Kuncup pengecap (taste buds) ,alat indera untuk pengecapan,merupakan badan ovoid
yang berukuran 50-70 µm didalam epitel berlapis lidah dan mukosa mulut. Tiap-tiap kuncup
pengecap terbentuk oleh 4 jenis sel; sel basal; sel tipe 1 dan 2 yang merupakan sel
sustentakularis; dan sel tipe 3 yang merupakan sel reseptor pengecap (gustatorik) yang
membuat hubungan sinaps dengan saraf sensorik. Sel tipe 1,2 dan 3 memiliki mikrovili yang
membentuk proyeksi ke dalam pori-pori pengecap,suatu lubang ditepi lidah. Leher dari sel-
sel ini berhubungan satu sama lain dengan sel epitel lain disekitarnya melalui tight
junction,sehingga satu-satunya bagian reseptor pengecap yang dapat dicapai cairan dalam
rongga mulut adalah puncak mikrovili. (Ganong,2008)
Gambar Kuncup Pengecap
Persarafan Lidah
Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Saraf sensoris, utuk mempersarafi :
a. Duapertiga anterior oleh nervus lingualis.
b. Sepertiga posterior oleh nervus lingualis, glosofaring dan vagus.
2. Saraf pengecap, untuk mempersarafi :
a. Duapertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis.
b. Satupertiga posterior oleh nervus glosofaring.
3. Saraf motorik
Mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus, hioglosus dan genioglosus.
Pada manusia terdapat 4 cita rasa dasar yaitu manis,asam,pahit dan asin. Zat yang pahit
dapat dirasakan pada lidah bagian belakang,asam pada bagian sepanjang pinggir,manis pada
ujung lidah dan asin pada dorsal depan. Zat yang rasanya asam dan pahit juga dirasakan pada
palatum bersama-sama dengan rasa manis dan asin. Ke-4 jenis rasa tersebut dapat dirasakan
pada faring dan epiglottis.
Mekanisme Kerja Reseptor
Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron aferen; reseptor berespons
terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk-bentuk energi rangsangan menjadi sinyal
listrik.Terdapat jalur-jalur tersendiri yang berlabel dari reseptor-reseptor ke Sistem Saraf
Pusat, sehingga informasi mengenai jenis dan lokasi rangsangan dapat dipecahkan oleh
Sistem Saraf Pusat, walaupun semua informasi datang dalam bentuk potensial aksi. Namun,
apa yang dipersepsikan oleh otak dari berbagai masukan tersebut adalah suatu abstraksi
bukan realitas. Satu-satunya rangsangan yang dapat dideteksi adalah rangsangan yang
memiliki reseptor.Selain itu, sewaktu sinyal-sinyal sensorik naik melalui pengolahan yang
semakin lama semakin kompleks, sebagian informasi mungkin ditekan, sementara bagian-
bagian lain mungkin diperkuat.
Stimulasi suatu reseptor menghasilkan potensial reseptor berjenjang.Kekuatan dan
kecepatan perubahan rangsangan tercemin dalam besarnya potensial reseptor, yang pada
gilirannya menentukan frekuensi potensial aksi yang terbentuk di neuron aferen.Besar
potensial reseptor juga dipengaruhi oleh tingkat adaptasi reseptor, yang mengacu pada
penurunan potensial reseptor walaupun rangsangan terus berlanjut. Reseptor tonik
beradaptasi secara lambat atau tidak sama sekali, sehingga terus memberikan informasi
mengenai rangsangan yang mereka pantau. Reseptor fasik beradaptasi secara cepat dan sering
memperlihatkan off-response, sehingga memberikan informasi mengenai perubahan dalam
bentuk energi yang mereka pantau.
B. Gerak Refleks
Refleks adalah respons terhadap stimulus yang menjalae pada rute yang disebut lengkung
refleks. (Sloane,2003)
menurut Ganong dalam Buku Ajar Fisiologi Manusia Lengkung refleks terdiri atas
alat indra , neuron aferen, satu sinaps atau lebih yang umumnya terdapat di pusat integrasi
sentral, neuron aferen dan efektor. Lengkung Refleks yang paling sederhana adalah lengkung
refleks monosinaptik yaitu lengkung refleks yang mempunyai sinaps tunggal di anatara
neuron aferen dan eferen. Lenkung refleks monosinaptik disebut juga refleks regang.
Rangsangan yang membangkitkan refleks regang adalah regangan pada otot dan
responya adalah kontraksi otot yang diregangkan tersebut. Alat indranya adalah kumparan
otot (Muscle Spindle). Impuls di otot dihantarkan ke SSP melalui serabut saraf sensorik
penghantar cepat. Impuls kemudian langsung diteruskan ke neuron motorik yang
mempersarafi otot yang teregang (Ganong,2008)
Sebagai contoh dari refleks regang adalah Refleks patellar atau kneer-jerk merupakan
contoh refleks peregangan yang dipakai dalam pemeriksaan neurologis.(Sloane,2003), refleks
regang dapat dibangkitkan pada hampir semua otot besar di tubuh ketukan pada tendon
triseps brakii misalnya akan menimbulkan respons ekstensi pada sendi siku yang merupakan
refleks kontraksi otot triseps. Ketuka pada tendon Achilles akan memberikan refleks sentakan
pada pergelangan kaki, yang disebabkan oleh refleks kontraksi otot gastrocnemius.
(Ganong,2008).
Pada pergerakan otot, otot memberikan tenaga dan tulang berfungsi sebagai
pengungkit dan sendi berfungsi sebagai peumpu.
Berikut ini gerakan pada persendian :
1. Fleksi adalag gerakan yag memperkecil sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh.
Seperti saat meneku siku (menggerakan lengan ke arah depan), menekuk lutut
(menggerakan tungkai ke arah belakang ), atau juga menekuk torso ke arah samping.
a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan ke arah depan
(meninggikan bagian dorsal kaki).
b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.
Fleksi timbul akibat adannya refleks sentakan atau refleks fleksor, yang terjadi akibat
stimulus nyeri, bersifat melindungi dan berlangsung dalam tubuh sama banyaknya dengan
refleks peregangan.
2. Ekstensi adalah gerakan yang meperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh
a. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis seperti gerak meluruskan persendian
pada siku dan lutut setelah fleksi.
b. Hiperektensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180°, seperti gerakan menekuk torso atau kepala ke arah belakang.
Gerak ekstensi timbul dengan adanya refleks ekstensor yang bersilangan yang
berkaitan erat dengan refleks fleksor , merupakan ekstensi lengan secara kolateral yang
terjadi akibat fleksi lengan pada sisi ipsilateral.(Sloane,2003)
Refleks regang disebut juga refleks miotatik, tendon atau refleks propriosetatif,
penting untuk mempertahankan postur tubuh. (Sloane,2003)
ALAT DAN BAHAN
A. Alat Pengecapan
Wadah larutan penguji
Lidi kapas
Peta lidah
Larutan gula
Larutan garam
Larutan kininasulfat
Larutan asam cuka
B. Gerak Refleks
Palu / Hammer
CARA KERJA
A. Alat Pengecapan
1. Minta OP untuk berpuasa minimal selama 15 menit sebelum pemeriksaan.
2. Minta OP untuk menjulurkan lidah. Oleskan salah satu larutan yang tidak diketahui
OP dengan menggunakan lidi kapas.
3. Minta OP menyebutkan rasa pada salah satu bagian lidah,bila OP dapat merasakannya
beri tanda pada peta lidah dan bila tidak dapat merasakannya beri tanda (-).
4. Kemudian OP diganti dan diperlakukan sama dengan nomor 1-3 dengan
menggunakan jenis larutan yang berbeda.
5. Begitu seterusnya sehingga semua larutan dapat dirasakan.
6. Cata hasil pengujian.
B. Gerak Refleks
a. Refleks Biseps
1) Membuka lengan baju sampai di atas saku
2) Pemeriksa menyangga tangan OP hingga posisi fleksi 90˚
3) Mencari tendon bisep dengan cara meraba bagian distal otot biseps. Jika antebranchi fleksi
maksimal maka tendon teraba bergerak
4) Memukul dengan palu refleks pada bagian tendon tersebut
5) Bila terdapat gerakan halus pada tendon otot sampai dengan gerakan fleksi pada
antebranchi maka dikatakan refleks biseps positif (+)
a. Refleks triseps (C7, C8 – Radial nerve)
1) Membuka lengan baju sampai di atas siku
2) Pemeriksa menyangga tangan OP hingga posisi adduksi
3) Mencari tendon otot branchii triseps dengan cara meraba bagian distal otot branchii
triseps. Jika antebranchii adduksi maksimal maka tendon teraba bergerak
4) Memukul dengan palu refleks pada bagian tendon tersebut
5) Bila terdapat gerakan halus pada tendon otot sampai dengan gerakan adduksi pada
antebranchii maka refleks triseps dikatakan positif (+)
b. Refleks patellar /knee-jerk refleks (L3, L4 – femoral nerve)
1) OP duduk dengan posisi kaki menggantung
2) Meraba bagian distal lutut untuk untun mencari tendon patella
3) Memukul dengan palu refleks pada bagian tendon tersebut
4) Bila tedapat gerakan eksistensi cruris maka dikatakan refleks patela positif (+)
c. Refleks Achilles (S1, S2 – sciatic nerve)
1) OP duduk dengan posisi kaki sejajar dengan lantai
2) Melakukan dorso fleksi pada plantar pedis. Meraba tendon achilles
3) Memukul denngan palu refleks pada bagian tendon tersebut
4) Bila terdapat gerakan dordo fleksi maka dikatakan refleks achilles (+)
HASIL PENGAMATAN
A. Alat pengecapan
Gambar 1.Peta Lidah Aulia Gambar 2. Peta Lidah Dina
Gambar 3.Peta Lidah Mutia Gambar 4. Peta Lidah Lutfi
+Pahit
+Asam
+Asam
+Asin
+Asam
+Asam
Manis+
+Asin
+Pahit
Manis+
+Asam
+Asin
Manis+
+Asam
+Asam
+Pahit
+Pahit
+Asam
+Asam
+Asin
+Asin
Manis+
Gambar 5.Peta Lidah Rifqa Gambar 6. Peta Lidah Indah Dwiphayanti
Gambar 7. Peta Lidah Riko
B. Gerak Refleks
Tabel 4.1. Gerak Refleks
No. NamaGerak Refleks pada
Biseps Trisep Patela Achilles
1 Fathan H. R. Fleksi Ekstensi Abduksi Plantafleksi