PENUNTUN PRAKTIKUM
BIOLOGI
MATERI: Sel dan Jaringan Tumbuhan
Buah
Daun
Batang
Akar
KELAS:
WAKTU: 2 X 35 MENITSTANDAR KOMPETENSI:1. Memahami struktur dan
fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupanKOMPETENSI DASAR: .
Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan Mengidentifikasi organela sel
tumbuhan dan hewan
TEORI DASAR
Dinding sel pada tumbuhan merupakan pembentukan rangka tubuh
tanaman. Dibentuk oleh protoplasma sebagai hasil sekresinya.
Berfungsi sebagai pelindung protoplasma terhadap kerusakan dari
luar. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks, umumnya
terdiri dari tiga lapisan:
(1) Lamela tengah/Subtansi interseluler merupakan bagian dinding
sel yang pertama kali dibentuk ketika sel membelah diri, yang
memisahkan protoplasma antara dua lumen sel.sebagian besar terdiri
atas air dan pektin.
(2) Dinding prmer merupakan lapisan yang dibentuk oleh
penyisipan selulosa, pektin, polisakarida non-selulosa dan
hemiselulosa, lapisan diatas lamela tengah.
(3) Penebalan didnding sekunder terbentuk oleh penyisipan lignin
dan menimbulkan kekuatan mekanik pada sel.
Noktah: ketika penebalan dinding sel berlangsung, pada beberapa
tempat, masih terdapat bagian dinding yang tidak ikut menebal,
yakni pada didnding sel dimana terdapat hubungan antara dua
protoplasma dari dua sel. Sehingga saat penebalan sel berlagsung,
akan terbentuk rongga yang dikenal dengan noktah (pit).
JARINGAN SEDERHANA
Tumbuhan terdiri dari sel-sel yang dilekatkan satu dengan yang
lainnya oleh suatu perekat yang terutama terdiri atas pektin. Ada
tiga macam jaringan sederhana pada tumbuhan yaitu: (1) Parenkim:
Sel meristematik tumbuh menjadi sel permanen (parenkima), dengan
bentuk isodiametris atau segi banyak yang tidak teratur. Sel
parenkim dapat memiliki beragam bentuk yang disesuaikan dengan
fungsinya, misalnya :
DAUNA. STOMATA
Stomata adalah suatu Pori halus / celah yang terbentuk pada sel
epidermis tumbuhan, terutama terdapat pada permukaan daun sebelah
bawah.Merupakan tempat berlangsungnya pertukaran gas gas antara
udara didalam ruang ruang antar sel dari sel sel sub epidermal
dengan udara atmosfir.
Celah tersebut dikelilingi oleh dua buah sel epidermis khusus,
berbentuk ginjal atau halter, mengandung kloroplast, yang disebut
sel penutup (sel penjaga / guard cell).Disekeliling sel penjaga
terdapat 2 atau lebih sel, yang disebut sel tetangga (accessory
cells / subsidiary cells). Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan
jumlah dan letak sel tetangga dikenal tipe stoma (B.P Pandey,
1980., Loveless, 1987) :
B. STRUKTUR JARINGAN DAUN
Daun umunya tersusun atas 3 bagian penting yaitu : Lapisan
Pelindung (epidermis atas dan epidermis bawah)
Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu atau
beberapa lapis sel. Pada epidermis terdapat variasi akibat adanya
trikoma, stomata, sel kipas dll.Dinding luar epidermis dapat
membentuk lapisan non selular terpisah, mengandung zat lemak, kutin
yang disebut kutikula.
Mesofil
Mesofil terdiri dari sel sel parenkim yang mengandung
kloroplast, macam - macam idioblast berupa sel atau saluran
kelenjar, lithoeyst, sklereids, dll. Pada kebanyakan tumbuhan
dikotiledon, mesofil berdiferensiasi ,menjadi parenkim pagar
(palisade) dan parenkim bunga karang (spons). Palisade terdiri dari
sel sel yang bentuknya silindris, tegak dan rapat. Sedangkan pada
spons tersusun oleh sel sel ynag tidak teratur dan banyak
mengandung ruang antar sel. Sistem pertulangan daun (sistem
pembuluh)
Sistem pertulangan daun, merupakan sistem jaringan pembuluh
lanjutan dari jaringan pembuluh batang atau cabangnya yang
membentuk suatu sistem jala yang kompleks pada mesofil yang
merupakan temat pertemuan antara jarimgan spons dan jaringan
palisade.Biasanya mempunyai ikatan pembuluh kolateral,bikolateral
ataukonsentris.Pada ikatan pembuluh kolateral maka xilemnya
terletak pada permukaan daun sebelah atas (adaksial). Pada daun
rumput-rumputan, disekeliling ikatan pembuluhnya terdapat seludang
ikatan pembuluh ; terdiri atas selapis sel parenkim yang berdinding
tipis, dan di sebelah luarnya dikelilingi oleh selapis sel
sklerenkim. Pada konifer, ikatan pembuluhnya terletak di dalam
suatu jaringan yang terdiri dari sel-sel hidup, berisi kloroplas
yang kemudian dikelilingi pula oleh lapisan endodermis. Jaringan
tersebut dinamakan jaringan transfuse.Berdasarkan susunan anatomi
daun (cross section) umumnya daun terdiri atas 3 tipe:(1) Daun
dorsiventral atau bivasial, susunan anatomi daun tidak simetris,
dimana jaringan pagar terdiri dari satu lapis sel atau yang
letaknya terdapat dibawah epidermis permukaan daun sebelah atas(2)
Daun isobilateral / isolateral, memiliki jaringan pagar yang
terletak di bawah epidermis pada kedua permukaan daun.
BATANGBatang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting
bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah.Batang adalah
bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat munculnya daun, bunga,
dan buah. Di samping itu, batang juga berfungsi menyalurkan mineral
dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tubuh. Secara anatomis dan morfologis batang dapat
dibedakan dalam 3 macam golongan tumbuhan yaitu Gymnospermae,
Monocotyledonae, Dicotyledone.Perbandingan batang dikotil,
monokotil dan gymnospermae tergantung dengan keberadaan berkas
pembuluh.Berkas pembuluh monokotil tersebar diseluruh jaringan
penyokong sehingga tidak ada perbedaan antara korteks dan
empulur.Sedangkan berkas pembuluh dikotil tersusun dalam lingkaran
yang membagi jaringan dasar menjadi daerah-daerah yang berbeda.
Bagian-bagian batang yang terpenting adalah epidermis, korteks
(hypodermis, endodermis) dan stele (perisikel, jaringan pembuluh
dan empulur).Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil
sebagai aktifitas kambium fasikuler dan kambium
intrafasikuler.Aktifitas kambium ini pada umumnya bersifat
bidereksional, ke arah luar menghasilkan floem sekunder dan ke arah
dalam menghailkan xilem sekunder.Di dalam floem maupun xilem
sekunder terdapat berkas-berkas parenkim ke arah radial.Parenkim
ini disebut parenkim jari-jari empulur.Berdasarkan letak xilem dan
floem pada ikatan pembuluh, terdapat 4 macam ikatan pembuluh, yaitu
:
AKARSTRUKTUR JARINGAN AKAR
Struktur akar primer: pada potongan melintang akar primer
dijumpai 3 sistem jaringan pokok, yaitu:
1. Jaringan kulit (epidermis)
2. Jaringan dasar (korteks) dan
3. Jaringan pengangkut
Di ujung akar terdapat bagian akar primer yang lain, yaitu
tudung akar, yang terdiri atas sel-sel parenkim yang berfungsi
sebagai pelindung protomeristem akar dan melumasi akar untuk
mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu
akar itu menembus tanah (A. R. Loveless, 1987).
Epidermis terletak agak jauh dari meristem akar, terdiri atas
selapis sel berdinding tipis, berkutikula dan tersusun rapat.
Sebagian besar sel episermis akar dapat membentuk tonjolan yang
disebut bulu akar/rambut akar, yang berfungsi baik untuk penyerapan
dan penunjang tumbuhan (A.R. Loveless, 1987; B. P. Pandey,
1980).
Korteks terutama terdiri atas sel-sel parenkim berdinding tipis
yang tersusun longgar.Pada tumbuhan air tersusun atas sel-sel
parenkim.Pada akar tumbuhan monokotil, korteks biasanya mempunyai
sklerenkim.Kadang-kadang terdapat sel kolenkim. Sel-sel korteks
sering mengandung butir pati, sel idioblast maupun kristal. Lapisan
terluar jaringan korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis
dapat berdiferensiasi menjadi hipodermis yang dindingnya mengandung
suberin, disebut eksodermis.Sedang lapisan terdalam jaringan
korteks berdiferensiasi menjadi sel-sel berbentuk kotak dan
tersusun rapat tanpa rongga antar sel yang disebut dengan
endodermis.Pada sel endodermis terdapat pita caspary, yaitu
penebalan lapisan suberin pada dinding radial dan tangensialnya
yang tampak sebagai pita melingkar.Tetapi pada lapisan tersebut
masih terdapat sel-sel yang tidak mengalami penebalan dindingnya
sehingga masih dapat dilalui air yang dinamakan sel penerus atau
passage cell.
Stele (silinder pusat), adalah bagian yang palilng dalam dari
akar.Lapisan terluarnya disebut pericycle atau perikambium, terdiri
dari satu atau lebih lapisan sel. Ikatan pembuluh akar terdiri dari
ikatan pembuluh radial.Struktur sekunder pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae biasanya segera terjadi pertumbuhan sekunder yang
disebabkan oleh aktivitas kambium.
TUJUAN PRAKTIKUM:Melihat dan Mengenal struktur dinding sel dan
noktahALAT DAN BAHAN
Sebutkan semua alat dan bahan yang digunakan
Mikroskop spec? Alat membuat preparat ? Biji Salak muda (Salacca
edulis) berapa Banyaknya? Iodin berapa banyak? AirTolong dijelaskan
tahapan kegiatan lebih rinci
PROSEDUR PENGAMATAN
1. Tahap Persiapan Alat
2. Tahap Persiapan Objek
3. Cara Kerja
Penyiapan Preparat Letakan setetes reagen batang pengocok gelas
pada kaca objek yang bersih, tak berlemak ataupun berdebu (untuk
membersihkan gunakana air, kemudian alkohol) Buatlah sayatan dari
objek yang akan dilihat setipis mungkin, baik secara melintang
maupun mebujur (sesuai keperluan) Dengan menggunakan pinset atau
jarum, sayatan yang akan diamati itu diletakkan di daam tetesan
reagen tersebut ada kaca objek. Tutuplah dengan kaca penutup yang
bersih, tdak berlemak dan berdebu dengan cara:Satu sisi kaca
penutup ditaruh pada tetesan sehingga cairan sedikit melekat pada
kaca objek.sisi yang berhadapan dengan pinset/jarum, kemudian
ditaruhkan perlahan-lahan sampai objek tertutup. Bila tetesan
terlalu besar, maka kelebihan air harus diserap manggunakan kertas
hisap, dan bila tidak dilakukan maka air akan menempel pada lensa
objek dan dapat mengganggu pengamatan dan merusak lensa. Tetesan
yang terlalu kecil dapat diperpesar dengan menambahkan cairan
melalui sisi kaca penutup, dan diusahakan jangan sampai ada
gelembung udara di bawah kaca penutup. Pengamatan Object
(1) buatlah preparat dari irisan biji salak muda dalam medium
air
(2) tutuplah preparat dengan kaca penutup
(3) amati di bawah mikroskop bagian dinding sel, pit dan pit
membran
(4) untuk membuktikan dinding sel mengandung selulosa, tambahkan
preparat dengan larutan iodium.(Jelaskan tata cara menggunakan
alatnya)
PengukuranJelaskan apa saja yang diamati dan diukur
4. Pencatatan Hasil Pengamatan
Buatkan skema Lembar Kerja Pengamatan
Lampirkan LEMBAR PENGAMATANGb.1. Irisan Biji muda Salacca
edulis
(A) Dinding sel(B) Pit (C) Lamela tengah
(b) Aktinenkim: Sel-sel parenkim berbentuk bintang yang juga
banyak mengandung rongga sel.
(a) Klorenkim: Sel parenkim yang sel-selnya mengandung klorofil
dan berfungsi untuk fotosintesis.
Gb.2. Tangkai Cucurbita peppo
(A)klorenkim(B)Klorofil
Gb.3 .Tangkai daun Canna indica
(A)Aktinenkim
(C) Aerenkim: sel-sel Parenkim yang diantara sel-selnya
mengandung banyak rongga udara yang besar, ang berfungsi untuk
pengangkutan udara dan gas.Terutama pada tumbuhan yang hidup di
dalam air ( aquatic plant ).
Gb.4.Tangkai daun Colocasia sp.
(A)Aerenkim (B) Pati yang terdapat pada jaringan parenkim
(2) Kolenkim: terdiri atas sel-sel hidup dengan penebalan
dinding primer yang sebagian besarterdiri atas selulosa dan pektin.
Terdiri atas : (a) Kolenkim papan : penebalan terjadi pada dinding
tangensial. (b) Kolenkim sudut : penebalan terjadi pada bagian
sudut.
(3) Sklerenkim: terdiri atas sel-sel mati, penebalan dindingnya
adalah primer dan sekunder, biasanya banyak mengandng lignin dan
selulose.
Gb.6.TempurungCocos nucifera
(A)sklereid (B) Serat
Gb. 5.Tangkai daun Apium graveolens
(A)Klorenkim (B) Kolenkim sudut
(2) Tipe Anisositik (pola sel tidak sistematis), apabila
memiliki dua sel tetangga, yang satu diantaranya sangat besar atau
sangat kecil dua dibandingkan dua lainnya.
(1) Tipe Anomositik atau irregular celled (pola sel tidak
beraturan), apabila tidak memiliki sel tetangga (sel tetangga
menyerupai dengan bentuk sel lainnya).
Gb.8.Daun Kalanchoe pinnata
Tipe stomata Anisositik, sel penjaga bangun ginjal
Gb.7.Daun Asplenium nidus
Tipe stomata Anomositik, sel penjaga bangun ginjal
(4) Tipe Diasitik (pola sel melintang), apabila memiliki dua sel
tetangga yang dinding normalnya tegak lurus dengan dengan sel
penjaga
(3) Tipe Parasitik (pola sel sejajar), apabila memiliki dua sel
tetangga yang poros panjangnya sejajar dengan sel penjaga
Gb.10.Daun Zea mays
Tipe stomata Diastik, sel penjaga bangun halter
Gb.9.Daun Rhoeo discolor
Tipe stomata Parasitik, sel penjaga bangun ginjal
(1) Struktur Anatomis daun Monokotil
(2) Struktur Anatomis daun Dikotill
Gb.12.Daun Ficue elastica
(A) Epidermis (B) Parenkim (C) Palisade/pagar (D) Bunga
karang/spons (E) Jar. Vaskuler (F) stomata
Gb.11.Daun Zea mays
(A) Epidermis (B) Bulliform cell (C) Jar. Vaskuler (D) Floem (E)
Xilem (F) jar. Mesofil yang belum trerdiferensiasi
(1) Tipe kolateral : yaitu xilem dan floem terletak
berdampingan, umumnya floem terletak disebelah luar xilem. Bila
diantara xilem dan floem terdapat kambium, maka disebut kolateral
terbuka.Bila tidak ada kambium maka disebut kolateral tertutup.
Gb.13. Batang Arachishypogea (Dikotil)
(A)Kambium pembuluh (B)Floem (C)Xilem
(D)Epidermis(E)Parenkim.Memiliki tipe ikatan pembuluh kolateral
terbuka.
Gb.14. Batang Zea mays (Monokotil)
(A)Xilem(B)Floem(C)Epidermis (D)Parenkim. Memiliki tipe ikatan
pembuluh kolateral tertutup
(2)Tipe Bikolateral : bila xilem terletak diantara floem luar
dan floem dalam.
(3) Tipe radial : xylem dan floem terletak bersebelahan pada
axis yang berbeda, dipisahkan oleh jaringan selain jaringan
pengangkut. (Hanya terdapat pada akar)
Gb.15. Tangkai buah Cucurbita pepo
(A)Xilem (B)Floem (C)Parenkim.
Gb.16. Akar Zea mays
(A)Floem (B)Parenkim (C)Xilem (D) Epidermis .
(4) Tipe Konsentris : bila xilem dan floem berbentuk
cincin-cincin silindris. Bila xilem letaknya mengelilingi floem
disebut ikatan pembuluh konsentris ampivasal.Bila floem letaknya
mengelilingi xilem disebut ikatan pembuluh konsentris
ampikribal.
Gb.17. Daun Asplenium nidus
(A) Floem (B)Xilem(C)Parenkim
Tipe ikatan pembuluh Konsentris ampikribal
Gb.21. Akar Helianthus annus tua
(3)Struktur Anatomis Akar Monokotil
Gb.18. Akar Cycas rhumpii
(A)Epidermis (B)Korteks (C) Endodermis (E) Silinder Pusat
(2)Struktur Anatomis Akar Monokotil
(1)Struktur Anatomis Akar Gymnospermae
Gb.19. AkarZea mays
(A)Epidermis (B)Eksodermis(C)Korteks (D) Endodermis (E) Xilem
(F) Floem (G) Empulur