Praktikum Anatomi III TIU: Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot, inervasi dan vaskularisasi pada ekstrimitas superior TIK: 1. Mahasiswa mampu menyebutkan nama otot-otot pada ekstrimitas superior 60 % benar 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot pada ekstrimitas superior 60% benar 3. Mahasiswa mampu menyebutkan inervasi dan vaskularisasi ekstrimitas superior 40% benar A. Struktur superficial ekstrimitas superior (Perhatikan Gambar 1.) Dibawah kulit terdapat jaringan subcutaneus yang terdiri dari lemak. Lapisan ini disebut juga fascia superficialis. Lapisan berikutnya berupa lembaran jaringan ikat yang disebut facia profunda (investing fascia) yang membungkus otot. Apabila tidak ada otot diantara tulang dan kulit maka fascia ini langsung menempel pada tulang dan sekaligus bertindak sebagai periosteum. Berikut berbagai macam fascia profunda (yang selanjutnya hanya disebut fascia saja dan diikuti nama daerah yang dibungkusnya) pada ekstrimitas superior adalah: 1. Fascia pectoralis Fascia ini menutup musculus pectoralis mayor dan di lateral beralih menjadi fascia axillaris. 2. Fascial axillaris, fascia ini menutup bagian ketiak (axilla). 3. Fascia claviculopectoralis. Fascia ini turun dari clavicula menutupi musculus subclavius dan musculus pectoralis minor. Fascia ini yang terdapat di antara kedua otot tersebut dinamai membran costocoracoideus. Membran ini ditembus oleh nervus pectoralis lateralis (yang akan menginervasi m. pectoralis mayor). Sementara itu, bagian fascia yang terletak di bawah m. pectoralis minor disebut ligamentum suspensorium axilla yang menguatkan fascia axillaris. 4. Fascia deltoideus, fascia ini membungkus m. deltoideus 5. Fascia brachialis, fascia yang membungkus otot regio brachium. Fascia ini merupakan lanjutan dari fascia disuperior (fascia deltoideus, fascia axillaris, dan fascia pectoralis). Fascia ini juga bertlanjut ke distal sebagai fascia antebrachialis. Fascia brachialis masuk membentuk septum intermuscularis membagi otot-otot brachium kedalam dua kompartemen yaitu kompartemen anterior (flexor) dan kompartemen posterior (ekstensor). 6. Fascia antebrachialis, fascia yang membungkus otot-otot regio antebrachium. Seperti pada fascia brachium, fascia antebrachium juga masuk untuk membagi otot-otot diregio ini menjadi dua kompartemen bersama membrana interossea (diantara ulnae dan radius). Bagian distalnya mengalami penebalan membentuk retinaculum ekstensorum. 7. Fascia palmaris, merupakan lanjutan retinaculum flexorum dan ekstensorum. Bagian tengah dari fascia palmaris dinamai aponeurosis palmaris. Aponeurosis ini berbentuk segitiga, tebal, dan tempat melekatnya tendo m. palmaris longus. B. Otot (musculus) Berdasarkan posisi dan fungsinya otot-otot ektrimitas superior dapat di kelompok menjadi: I. Otot-otot axioapendicular (otot ekstrinsik bahu) a. Otot-otot axioapendicular anterior (pectoral): pectoralis mayor, pectoralis minor, subclavius, dan seratus anterior b. Otot-otot axioapendicular posterior Superficial: trapezius, latisimus dorsi Profunda: lepator scapula, rhomboideus mayor dan minor II. Otot-otot Scapulohumeral (otot intrinsik bahu):deltoideus, supraspinatus, infraspinatus, teres mayor, teres minor, dan subscapularis III. Otot-otot brachium IV. Otot-otot antebrachium V. Otot-otot palmar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Praktikum Anatomi III
TIU: Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot, inervasi dan vaskularisasi pada ekstrimitas superior
TIK: 1. Mahasiswa mampu menyebutkan nama otot-otot pada ekstrimitas superior 60 % benar 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot pada ekstrimitas superior 60% benar
3. Mahasiswa mampu menyebutkan inervasi dan vaskularisasi ekstrimitas superior 40% benar
A. Struktur superficial ekstrimitas superior (Perhatikan Gambar 1.) Dibawah kulit terdapat jaringan subcutaneus yang terdiri dari lemak. Lapisan ini disebut juga fascia superficialis. Lapisan berikutnya berupa lembaran jaringan ikat yang disebut facia profunda (investing fascia) yang membungkus otot. Apabila tidak ada otot diantara tulang dan kulit maka fascia ini langsung menempel pada tulang dan sekaligus bertindak sebagai periosteum. Berikut berbagai macam fascia profunda (yang selanjutnya hanya disebut fascia saja dan diikuti nama daerah yang dibungkusnya) pada ekstrimitas superior adalah: 1. Fascia pectoralis
Fascia ini menutup musculus pectoralis mayor dan di lateral beralih menjadi fascia axillaris. 2. Fascial axillaris, fascia ini menutup bagian ketiak (axilla). 3. Fascia claviculopectoralis. Fascia ini turun dari clavicula menutupi musculus subclavius dan
musculus pectoralis minor. Fascia ini yang terdapat di antara kedua otot tersebut dinamai membran costocoracoideus. Membran ini ditembus oleh nervus pectoralis lateralis (yang akan menginervasi m. pectoralis mayor). Sementara itu, bagian fascia yang terletak di bawah m. pectoralis minor disebut ligamentum suspensorium axilla yang menguatkan fascia axillaris.
4. Fascia deltoideus, fascia ini membungkus m. deltoideus 5. Fascia brachialis, fascia yang membungkus otot regio brachium. Fascia ini merupakan lanjutan
dari fascia disuperior (fascia deltoideus, fascia axillaris, dan fascia pectoralis). Fascia ini juga bertlanjut ke distal sebagai fascia antebrachialis. Fascia brachialis masuk membentuk septum intermuscularis membagi otot-otot brachium kedalam dua kompartemen yaitu kompartemen anterior (flexor) dan kompartemen posterior (ekstensor).
6. Fascia antebrachialis, fascia yang membungkus otot-otot regio antebrachium. Seperti pada fascia brachium, fascia antebrachium juga masuk untuk membagi otot-otot diregio ini menjadi dua kompartemen bersama membrana interossea (diantara ulnae dan radius). Bagian distalnya mengalami penebalan membentuk retinaculum ekstensorum.
7. Fascia palmaris, merupakan lanjutan retinaculum flexorum dan ekstensorum. Bagian tengah dari fascia palmaris dinamai aponeurosis palmaris. Aponeurosis ini berbentuk segitiga, tebal, dan tempat melekatnya tendo m. palmaris longus.
B. Otot (musculus) Berdasarkan posisi dan fungsinya otot-otot ektrimitas superior dapat di kelompok menjadi:
I. Otot-otot axioapendicular (otot ekstrinsik bahu) a. Otot-otot axioapendicular anterior (pectoral): pectoralis mayor, pectoralis minor,
subclavius, dan seratus anterior b. Otot-otot axioapendicular posterior
Superficial: trapezius, latisimus dorsi Profunda: lepator scapula, rhomboideus mayor dan minor
II. Otot-otot Scapulohumeral (otot intrinsik bahu):deltoideus, supraspinatus, infraspinatus, teres mayor, teres minor, dan subscapularis
III. Otot-otot brachium IV. Otot-otot antebrachium V. Otot-otot palmar
Gambar 1. Struktur superficial ekstrimitas superior
Otot-otot axioapendicular (ekstrinsik bahu) anterior atau otot-otot pectoral Yaitu otot-otot yang menghubungkan antara ekstrimitas superior ke sumbu tubuh bagian depan. Ada empat otot yaitu: pectoralis mayor, pectoralis minor, subclavius dan seratus anterior. Nama otot
Origo Insersio Inervasi Aksi
Pectoralis mayor
Ada dua caput: 1. Caput clavicularis:
permukaan anterior ½ medial klavikula
2. Caput sternocostalis: permukaan anterior sternum, superior cartilago costa VI, dan aponeurosis m. Obliquus eksternus
Lateral sulcus intertubercularis humeri
Nervus pectoralis lateral et medial (C5, C6, C7, C8, Th1)
Adduksi dan rotasi medial humerus Jika bekerja sendiri-sendiri, Caput clavicularis menyebabkan fleksi humerus dan caput sternocostalis mengekstensikannya
Pectoralis minor
Costa III, IV, V dekat cartilago costanya
Processus coracoid scapula
Nervus pectoralis medial (C8, Th1)
Stabilisasi skapula dengan menariknya kedepan dan kebawah terhadap dinding thoraks
Subclavius Pertemuan antara costa I dengan cartilagonya
Permukaan bawah 1/3 tengah calvicula (sulcus subclavius)
Menahan scapula pada dinding thoraks, merotasi scapula
Gambar 2. Otot-otot bahu ekstrinsik anterior
Klinis: Paralisis nervus seratus anterior terjadi bila terjadi cedera nervus thoracicus longus. Margo medial scapula tertarik kebelakang lateral dinding dada, sehingga memberi gambaran seperti sayap sehingga deformitas ini disebut juga winged scapula. Sebagai tambahan, tungkai atas tidak bisa diabduksikan melebihi garis horizontal karena kegagalan seratus anterior untuk merotasi humeroglenoidal keatas. Otot-otot axioapendicular posterior Yaitu otot-otot yang menghubungkan antara ekstrimitas superior dan sumbu tubuh bagian belakang. Otot-otot ini terdiri dari dua lapis yaitu lapisan superficial dan profunda. Otot-otot superficial antara lain: trapezius dan lattisimus dorsi Nama otot Origo Insersio Inervasi Aksi
Minor: basis scapulae Mayor: margo media dibawah basis spina scapulae sampai ke angulus inferior
Nervus scapularis dorsalis (C4 dan C5)
Menarik scapula dan merotasikannya agar medepresikan cavitas glenoidalis Menempelkan scapula ke dinding thorax
Gambar 3. Otot-otot bahu ekstrinsik posterior Otot-otot scapulohumeral (Bahu intrinsik) Ada enam otot yang disebut sebagai otot-otot bahu intrinsik yaitu musculus deltoideus, supra spinatus, infra spinatus, teres minor, teres mayor dan subscapularis. Mereka merupakan otot-otot yang relatif pendek yang terbentang dari scapula ke humerus dan bekerja pada articulatio humeri. Empat diantara otot-otot tersebut disebut rotator cuff muscle (otot-otot SITS), yaitu otot-otot yang membentuk tendon yang mengelilingi articulatio humeri. Sehingga mereka berfungsi sebagai perotasi sendi itu. Mereka adalah S=Supraspinatus, I=Infra spinnatus, T=Teres minor, S=Subscapularis. Nama otot Origo Insesio Inervasi Aksi
Deltoideus Mulai dari 1/3 lateral clavicula, acromion dan spina scapula (berseberangan terhadap insertio trapezius)
Tuberosistas deltoideus os humeri
Nervus axillaris (C5 dan C6)
Pars calvikularis: fleksi dan endorotasi Pars acromialis: abduksi lengan Pasr spinalis: ekstensi dan eksorotasi
Supra spinnatus
Fossa supra spinatus Tuberculum mayus (permukaan superior)
Nervus suprascapularis (C4, C5, C6)
Menginisiasi dan membantu deltoideus dalam abduksi brachium dab bekerja bersama rotator cuff muscle
Infra spinnatus
Fossa infra spinatus Tuberculum mayus (permukaan tengah)
Nervus suprascapularis (C5, C6)
Eksorotasi, membantu menahan caput humerus didalam cavitas glenoideus
Teres minor Bagian tengah dari margo lateral
Tuberculum minus (permukaan inferior)
Nervus axillaris (C5 dan C6)
Eksorotasi, membantu menahan caput humerus didalam cavitas glenoideus
Teres mayor Permukaan belakang angulus inferior
Pinggir medial dari sulcus intertubercularis
Nervus subscapularis inferior (C5, C6)
Adduksi dan endorotasi brachium
subscapularis Fossa subscapularis Tuberculum minus Nervus subscapularis superior et inferior (C5, C6, C7)
Endorotasi dan adduksi lengan atas, membantu menahan caput humerus didalam cavitas glenoideus
Gambar 4. Rotator cuff muscle dan pintu-pintu (celah) yang terdapat pada regio scapularis posterior. Klinis: Cedera nervus axillaris Pada fraktur collum humeri dapat terjadi cedera nervus axillaris (C5 dan C6) sehingga menyebabkan atropi otot deltoideus. Sehingga tonjolan bahu menjadi datar Cedera rotator cuff muscle dan supraspinatus Jika terjadi cedera pada otot-otot ini maka stabilitas sendi humeralis akan terganggu. Diantara otot-otot tersebut yang paling sering robek adalah supraspinatus. Pada orang tua sering terjadi tendonitis degeneratif dari tendo-tendo rotator cuff.
Gambar 5. Struktur yang melintasi foramen suprascapularis, spatium triangularis dan spatium
quadrangularis. III. Otot-otot lengan atas (brachium) Otot brachium ada lima, dapat dibagi menjadi:
Otot segmen posterior: ticeps brachii dibantu oleh anconeus diinervasi oleh nervus radialis
Nama otot Origo Insersio Inervasi Fungsi
Biceps brachii Caput longum: tuberculum supraglenoidalis superior Caput brevis: ujung processus coracoideus
Tuberositas radii dan aponeurosis bicipitalis pada fascia antebrachii
Nervus Musculocutaneus
Mensupinasi dan memfleksikan ante brachium Caput brevis menjaga articulatio humeri tidak dislokasi
Brachialis Setengah bawah permukaan anterior humerus
Processus coronoideus dan tuberositas ulna
Nervus Musculocutaneus
Fleksi antebrachii pada semua posisi
Coracobrachilis ujung processus coracoideus
Sepertiga tengah permukaan medial humerus
Nervus Musculocutaneus
Membantu fleksi dan adduksi brachium Menjegah dislokasi caput humeri sewaktu abduksi
Triceps brachii Caput longum: tuberculum infraglenoidalis Caput lateral: permukaan belakang humerus diatas linea spiralis Caput medial: permukaan belakang humerus dibawah linea spiralis
Olecranon dan fascia antebrachium
Nervus radialis Ekstensor utama antebrachium; mencegah dislokasi humerus;
Anconeus Epicondylus lateralis humerus
Olecranon dan bagian atas permukaan belakang ulna
Nervus radialis Membantu triceps dalam mengekstensi antebrachii; menstabilisasi articulatio cubiti; mengabduksi ulna selama pronasi
Arteri dan Vena Arteri yang menyuplai brachium adalah arteri brachialis yang merupakan lanjutan dari arteri axillaris. Arteri brachialis dimanfaatkan dalam penghitungan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Kompresi arteri brachialis guna mengurangi perdarahan dilakukan ditengah brachium. dasarnya adalah adanya anastomosis antara arteri brachialis profunda dengan arteri collateralis ulnae inferior. Jika kompresi dilakukan diatas percabangan arteri brachialis profunda maka akan terjadi nekrosis. Walaupun anastomosis (jalur kolateral) ini memungkinkan untuk mengatasi oklusi parsial sementara, namun oklusi total mendadak dan laserasi menyebabkan paralisis otot-otot dalam beberapa jam. Hasil paralisis ini akan membentuk jaringan ikat yang menyebabkan pemendekan permanen. Keadaan ini menyebabkan deformitas fleksi yang disebut ischemic compartment syndrome (Volkmann ischemic contracture). Vena pada ekstrimitas superior secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu: vena superficialis dan vena profunda. Vena superficialis dapat dilihat dari luar berwarna kebiruan. Ada dua vena superficialis pada ekstrimitas superior yaitu vena chepalica (di lateral) dan vena basilica (di medial). Kedua vena tersebut akan bermuara ke vena axillaris. Nervus pada brachium Nervus yang melewati lengan atas adalah nervus musculocutaneus, medianus, ulnaris dan radialis. Cedera pada nerpus musculocutaneus menyebabkan paralisis coracobrachialis, biceps dan brachialis. Fleksi cubiti dan supinasi antebrachium sangat terganggu. Cedera pada nervus radialis pada lengan menyebabkan wrist drop. Cedera pada nervus ulnaris menyebabkan claw hand. Cedera nervus medianus biasanya terjadi pada lengan bawah dan pergelangan tangan. Nervus medianus melewati carpal tunnel. Bila nervus ini cedera disini akan mengakibatkan paralisis otot-otot tenar dan otot lumbricalis I dan II. Jika cedera terjadi pada daerah cubiti maka akan terjadi kehilangan kemampuan fleksi sendi metqacarpo-phalangeal, interphalang proksimal dan distal dari jari II dan III. Keadaan dimana ibujari gerakannya menjadi terbatas disebut tangan monyet (ape hand). Klinis Biceps tendinitis Tondo caput longum biceps diliputi oleh synovial sheat (sarung sinovial; vagina). Pemakaian yang menyebabkan mikro trauma berulang menyebabkan nyeri bahu dan peradangan yang timbul disebut biceps tendinitis. Apabila digunakan terus maka caput longun biceps akan sobek disebut deformitas popeye. IV. Otot-otot anterior ante-brachium Dibagi menjadi dua bagian:
Kompartemen anterior terdiri dari otot-otot fleksor dan pronator yang diinervasi oleh nervus medianus, kecuali otot fleksor carpi ulnaris oleh nervus ulnaris
Kompartemen posterior terdiri dari otot-otot ekstensor dan supinator yang diinervasi oleh nervus radilais
Kompartemen anterior Otot-otot fleksor dan pronator dibagi berdasarkan lapisanya menjadi lapisan superficial dan profunda. Lapisan superficial terdiri dari: palmaris longus, pronator teres, fleksor carpi radialis, fleksor digitorum superficialis, fleksor carpi ulnaris. Sedangkan lapisan profunda (lebih dalam) terdiri dari: fleksor digitorum profundus, fleksor policis longus, pronator quadratus. Nama Otot Origo Insersio Inervasi Fungsi
Lapisan superficial
1. Pronator ters Caput ulnaris: Processus coronoideus Caput humeralis: Epicondylus medial humerus*
½ proxsimal dari permukaan posterior ulana, radius dan membrana interosseus
Basis osis metacarpal I
Nervus radialis Abduksi ibu jari dan mengeksensikannya pada sendi carpo-metacarpal
3. ekstensor policis longus
1/3 tengah dari permukaan posterior ulna dan membrana interoseus
Aspek dorsal dari phalang distal I
Nervus radialis Ekstensi ibu jari pada carpometacarpal, metacarpo-phalang, dan inter phalangea
4. ekstensor policis brevis
1/3 distal dari permukaan posterior radius dan membrana interosseus
Aspek dorsal dari phalang proximal I
Nervus radialis Ekstensi ibu jari pada carpometacarpal, metacarpo-phalangea
5. ekstensor indicus 1/3 distal dari permukaan posterior ulna dan membrana interosseus
Ekstensor expansion dari jari II
Nervus radialis Ekstensi telunjuk
* disebut origo bersama tendo otot-otot ekstensor
Nervus pada antebrachium meliputi nervus medianus, ulnaris dan radialis. Arteri dan Vena Arteri brachialis akan bercabang menjadi dua yaitu arteri radialis dan ulnaris. Percabangna mereka terjadi di akhir fossa cubiti berseberangan terhadap letak collum radii. Pulsasi arteri ulnaris dapat teraba lateral dari fleksor carpi ulnaris. Sedangakan arteri radialis dapat teraba pada lengan lateral dan pada tabatiare anatomicum. V. Manus (tangan) Tangan berbentuk cekungan diantara dua tonjolan. Tojolan di medial disebut hypothenar dan di lateral disebut thenar Facia palmaris saling berhubungan dengan fascia antebracii dan fascia dorsum manus. Fascia ini tipis di bagian thenar dan hypothenar dan tebal pada bagian tengah telapak tangan. Bagian yang tebal ini membentuk aponeurosis palmaris dan berlanjut pada jari-jari menjadi sarung jari (vagina digiti). Otot-otot manus (tangan) dibagi menjadi lima kompartemen yaitu:
Kompartemen thenar
Kompartemen hypothenar
Kompartemen adduktor
Kompartemen tengah (central)
Kompartemen interosseus
Nama otot origo insersio inervasi fungsi Otot-otot thenar
1. Oppenent policis Retinaculum musculi fleksoris, scapoideum dan trapezium
Sisi lateral MC I Nervus medianus Kecuali caput profundus fleksor policis brevis: nervus ulnaris
Oposisi ibu jari
2. Abductor policis brevis
Sisi lateral dari basis phalang proksimal I
Abduksi ibu jari
3. Fleksor policis brevis Caput superficialis Caput profunda
Fleksi ibu jari
4. Adductor policis Caput obliquus Caput tranversus
Basis MC II dan III, dan capitatum Permukaan anterior corpus MC III
Sisi medial dari basis phalang proksimal I
Nervus ulnaris Adduksi ibujari
Otot-otot hypothenar
1. Abductor digiti minimi Pisiforme Sisi medial phalang proksimal V
Nervus ulnaris Abduksi kelingking
2. Fleksor digiti minimi brevis
Hamulus osis hamati dan retinaculum musculi fleksoris
Fleksi kelingking
3. Opponent digiti minimi
Sisi medial MC V Oposisi dengan ibu jari
Otot-otot pendek tangan
1. Lumbricalis (4)
I dan II: lateral 2 tendo fleksor digitorum profundus yang medial III dan IV: medial dari 3 tendo fleksor digitorum profundus lateral
Sisi lateral phalang proksimal II s.d V
I dan II: Nervus medianus III dan IV: nervus ulnaris
2. Dorsal interossei (4) Sisi yang berhadapan dari dua MC
Basis phalang proksimal dan ekspansi ekstensor jari II-IV
Nervus ulnaris Abduksi jari II-IV dari sumbu; membantu lumbricalis
3. Palmar interossei (3) Permukaan palmar MC II, IV, dan V
Basis phalang proksimal dan ekspansi ekstensor jari II, IV dan V
Nervus ulnaris Adduksi jari II, IV, dan V dari sumbu; membantu lumbricalis
Arteri dan Vena manus Perdarahan manus di suplai oleh arteri radialis dan ulnaris. Arteri ulnaris masuk ke tangan melalui canalis ulnaris (guyon canal). Arteri ulnaris terbagi menjadi dua yaitu arcus palmaris superficial yang akan beranastomosis dengan cabang superficial arteri radialis dan cabang profunda yang akan bertemu dengan arcus palmaris profunda dari arteri radialis. Persarafan tangan Tangan dipersarafi oleh nervus medianus, ulnaris dan radialis. Nervus medianus memasuki tangan melalui canalis carpalis (carpal tunnel). Canalis carpalis terletak profunda terhadap retinaculum fleksorum, didalamnya terdapat nervus medianus, tendo fleksor digitorum superficialis, tendo digitorum profundus dan pleksor policis longus.Nervus ulnaris masuk ke tangan bersama arteri ulnaris melalui canalis ulnaris. Klinis Carpal Tunnel Syndrom Keadaan dimana ukuran canalis carpalis menyempit atau berambahnya ukuran komponennya seperti vagina sinovialnya pada vaginitis sinovialis. Nervus medianus yang paling sensitif sehingga menimbulkan parasthesia, hypoesthesia, anesthesia terjadi pada jari I, II dan ½ jari III. Gejala lainnya
yaitu hilangnya ketinggian thenar karena otot-ototnya diinervasi oleh nervus medianus dan hilangnya koordinasi ibu jari.