Top Banner
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SAMBUNGAN KAYU Kayu Adalah Bahan Kontruksi Yang Banyak Dipakai di Dalam Pembangunan suatu Rumah dan Gedung. Kayu Banyak Dipilih Karena Kayu Mempunyai Bentuk dan Warna Alami yang Lembut dan Artistik. Sebagai Bahan Pelengkap Bangunan, Kayu Banyak Digunakan Untuk Komponen Rangka Atap, Kuda-kuda, Rangka Plafon, Loteng, Pintu dan Jendela. Kayu pun Banyak Dipakai Dalam Pembuatan Perabotan Rumah Tangga. Sekarang, Kebutuhan Akan Rumah Yang Aman Namun Tetap Nyaman Ditempati Makin Dirasakan Sangat Diperlukan Disaat Seringnya Terjadi Bencana Alam Gempa Bumi. Solusi Untuk Itu Tentunya Adalah Rumah Kayu. Rumah Kayu baik Yang Tradisional Maupun Rumah Kayu Modern. Sambungan kayu type Bibir Lurus Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 kelompok : a. Sambungan memanjang b. Sambungan melebar c. Sambungan menyudut. 1
44

Praktek Kayu

Jan 27, 2016

Download

Documents

Litlle Lord

laporan praktikum kayu yang dikerjakan diluar jam mata kuliah.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Praktek Kayu

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM

SAMBUNGAN KAYU

Kayu Adalah Bahan Kontruksi Yang Banyak Dipakai di Dalam

Pembangunan suatu Rumah dan Gedung. Kayu Banyak Dipilih Karena Kayu

Mempunyai Bentuk dan Warna Alami yang Lembut dan Artistik.

Sebagai Bahan Pelengkap Bangunan, Kayu Banyak Digunakan Untuk Komponen

Rangka Atap, Kuda-kuda, Rangka Plafon, Loteng, Pintu dan Jendela. Kayu pun

Banyak Dipakai Dalam Pembuatan Perabotan Rumah Tangga.

Sekarang, Kebutuhan Akan Rumah Yang Aman Namun Tetap Nyaman Ditempati

Makin Dirasakan Sangat Diperlukan Disaat Seringnya Terjadi Bencana Alam

Gempa Bumi. Solusi Untuk Itu Tentunya Adalah Rumah Kayu. Rumah Kayu baik

Yang Tradisional Maupun Rumah Kayu Modern.

Sambungan kayu type Bibir Lurus

Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu

sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.

Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

a. Sambungan memanjang

b. Sambungan melebar

c. Sambungan menyudut.

Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk

penyambungan kayu pada arah memanjang. ( biasanya digunakan untuk kayu

balok pada konstruksi bangunan ).

1

Page 2: Praktek Kayu

  Jenis sambungan kayu ini digunakan untuk penyambungan kayu pada arah

memanjang. ( biasanya digunakan untuk kayu balok pada konstruksi bangunan ).

Sambungan Bibir lurus 2D

2

Page 3: Praktek Kayu

Sambungan Bibir lurus 3D

Type sambungan TAKIKAN LURUS MULUT IKAN

ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang.

Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan takikan lurus mulut ikan berkait 2D

3

Page 4: Praktek Kayu

Sambungan takikan lurus mulut ikan berkait 3D

Sambungan kayu type Bibir Miring

Type sambungan BIBIR MIRING ini biasa digunakan pada balok kayu

dengan arah memanjang.

Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan bibir miring berkait 3D

4

Page 5: Praktek Kayu

Sambungan bibir miring berkait 2D

Sambungan kayu type Bibir Lurus Berkait

Type sambungan BIBIR LURUS BERKAIT ini biasa digunakan pada balok

kayu dengan arah memanjang.

Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.

Sambungan bibir lurus berkait 3D

5

Page 6: Praktek Kayu

Sambungan bibir lurus berkait 2D

Hubungan dan Sambungan Kayu

Penyambungan pada pekerjaan kayu dapat dilakukan dengan

cara sambungan menyudut. sambungan melebar, sambungan memanjang.

Sambungan menyudut dapat dilakukan:

Sambungan takikan lurus

6

Page 7: Praktek Kayu

Sambungan pen dan lubang tertutup

Sambungan pen dan lubang terbuka

Sambungan ekor burung

7

Page 8: Praktek Kayu

Sambungan pen dan lubang dengan spatpen

Sambungan klip dengan satu satu sisi verstek

Sambungan melebar dapat dilakukan dengan

Sambungan alur dan lidah lepas

Sambungan kayu melebar jenis lidah lepas dan alur 2d

8

Page 9: Praktek Kayu

Sambungan kayu melebar jenis lidah lepas dan alur 3d

Sambungan alur dan lidah

Sambungan kayu melebar jenis lidah dan alur 2d

Sambungan kayu melebar jenis lidah dan alur 3d

Sambungan dowel

9

Page 10: Praktek Kayu

Sambungan memanjang dapat dilakukan dengan

Sambungan bibir lurus

Sambungan sudut lidah bersponing dan alur 2D

Sambungan sudut lidah bersponing dan alur 3D

10

Page 11: Praktek Kayu

Sambungan bibir lurus berkait

Sambungan bibir lurus berkait 3D

Sambungan bibir lurus berkait 2D

Sambungan bibir miring

Sambungan lidah miring 2D

11

Page 12: Praktek Kayu

Sambungan lidah miring 3D

Sambungan bibir miring terkait

Sambungan bibir miring berkait 3D

12

Page 13: Praktek Kayu

Sambungan bibir miring berkait 2D

Sambungan bersusun dengan gigi

13

Page 14: Praktek Kayu

Sambungan bersusun dengan schei

Sambungan dengan pengunci atas bawah

14

Page 15: Praktek Kayu

Sambungan dengan pengunci bawah

Sambungan dengan pengunci di samping

Sambungan kayu dengan pengunci di samping 2D

15

Page 16: Praktek Kayu

Sambungan kayu dengan pengunci di samping 3D

Sambungan takik lurus rangkap

Sambungan takikan lurus rangkap 2D

Sambungan takikan lurus rangkap 3D

16

Page 17: Praktek Kayu

FOTO GAMBAR SURVEI

Sambungan Bibir Miring (Digabung) Sambungan Bibir Lurus

Sambungan Bibir Miring Berkait (Dipisah) Sambungan Pena Tegak

17

Page 18: Praktek Kayu

PENGENALAN, PENGGUNAAN, DAN PEMELIHARAAN

PERALATAN BENGKEL KERJA KAYU

TUJUAN.

1. Mahasiswa dapat mengenal alat yang ada di bengker kerja kayu.

2. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat yang ada di bengker kerja kayu.

3. Mahasiswa mengetahui cara memelihara alat-alat yang ada di bengker

kerja kayu.

4. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengamankan alat-alat yang ada di

bengker kerja kayu.

JENIS DAN PENGGUNAAN PERALATAN KAYU

Jenis-jenis peralatan kayu yang ada di bengkel kayu meliputi dua

kelompok besar yaitu kelompok manual dan kelompok mesin. Jenis-jenisnya

adalah sebgai berikut:

1. Gergaji Manual

Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa bentuk

potong yang dikehendaki . Cara menggunakannya adalah dipegang

pangkal kayunya.tegak lurus terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut

45o dari permukaan kayu. Dan harus , selalu menggunakan gigi gergaji

yang tajam.cara perawatannya selalu diperiksa keadaan gigi tajamnya

apakah masih tajam atau tidak.

18

Page 19: Praktek Kayu

2. Gergaji Tangan Mesin

3. Ketam

Ketam ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan

permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam.

Rumah ketam terbuat dari kayu atau besi tuang , lubang mata ketam

bersudut 45o terhadap bidang dasar ketam. Supaya hasil pengetaman

dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam , yang

berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman . Ukuran mata ketam

yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut

penajaman 25o s/d 30o. Cara memelihara mata ketam ialah dengan

membersihkan dan mengasah sesudah dipakai.

Langkah-langkah menyetel ketam :

19

Page 20: Praktek Kayu

Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal)

sehingga pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.

Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8

mm – 1,6 mm untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam

halus, dan baut mur kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap

kedudukanya.

Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia,

sehingga mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut

alur dan teguh (tetap stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan

skrup mur itu hingga cukup kencang.

Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam

berikut bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada

kedudukannya.

Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam,

dan dilihat apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.

Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit

dengan palu setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah

ketam.

Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-

rumah ketam kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke

atas.

Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari

rumah-rumah ketam.

Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu

bekas) apakah hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak

terlalu kasar) apabila masih belum sempurna aturlah seperti langkah-

langkah di atas.

Macam-macam ketam yang sering digunakan :

Ketam pendek kasar (jack plane) s ketam tingkat.

Ketam pendek halus (smoot plane) (spoke shave).

Ketam panjang (jointer plane).

20

Page 21: Praktek Kayu

Ketam spooning (rabbet palne).

Ketam listrk

4. Pahat

Pahat Manual

Adalah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan

pekerjaan pemotongan yang bermacam - macam, maka dibuatlah

bentuk – bentuk pahat yang disesuaikan dengan pekerjaan tersebut.

Antara lain sebagai berikut :

Macam-macam pahat yang sering digunakan :

1) Pahat Tusuk

2) Pahat lubang

3) Pahat lubang tipis

4) Pahat lubang berpunggung

5) Pahat lubang besar

6) Pahat kuku

7) Pahat engsel

8) Pahat listrik (Bor tekan)

21

Page 22: Praktek Kayu

5. Penggaris Siku

Siku di sini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu

pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang

telah diberi tanda paring. Tindakan Pencegahan tindarkan pemakaian dan

penyimpanan yang bersifat ceroboh menimbulkan kerusakan pada siku.

Cara Pemakaian Siku :

1) Letakkan Pegangan siku pada bidang permukaan kayu yang telah

diberi tanda paring, pegangan rapat terhadap bidang ini dilakukan baik

untuk menarik garis siku atau memeriksa siku dari hasil pengamatan.

2) Tarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas bidang permukaan

sesuai dengan rencana pekerjaan.

3) Periksalah dengan cermat dan teliti hasil pengetaman sehingga benar-

benar daun siku dan menutup pada seluruh bidang permukaan yang

telah diketam

Macam-Macam Siku :

1) Siku biasa

2) Siku serong

3) Siku goyang

4) Siku rangka

22

Page 23: Praktek Kayu

6. Meteran

Meteran adalah suatu alat yang sangat penting dalam setiap macam

pekerjaan. Tindakan pencegahan dalam pemakaian meteran ini jangan

sampai terjadi melilit atau menekuk karena pita meternya mudah patah.

Juga waktu menarik pita dari rumah-rumahnya jangan terlalu keras

mencapai maximal panjang sehingga mudah putus dan keluar dari rumah-

rumahnya atau putus dari pegas. Hal ini menyulitkan dalam

memperbaikinya lagi.

Meteran ukuran yang biasa dipakai ada dalam 3 macam :

1) Meteran lurus /plat meter

2) Meteran lipat

3) Meteran gulung /rol meter

7. Potlot (Pensil Kayu)

Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis

biasa. Bentuk penampang potlot ini bulat telur, termasuk dalam golongan

potlot keras. Gunanya untuk menggambarkan /melukis garis konstruksi

23

Page 24: Praktek Kayu

diatas bidang permukaan kayu pekerjaan. Cara meruncingkan potlot ialah

menggunakan pahat atau pisau.

8. Palu

Suatu alat pemukul di dalam pekerjaan kayu termasuk alat yang

sangat diperlukan.Cara pemeliharan dibersihkan dari kotoran hasil praktek.

Palu berdasarkan bahan yang digunakannya terdapat dalam 3 macam,

yaitu:

1) Palu kayu

2) Palu besi

3) Palu karet /plastik

Cara Pemakaian :

1) Jangan memegang tangkai pada bagian ujung dan jangan dekat

lehernya.

2) Pada pemukulnya paku pertama, paku dipegang oleh tangan kiri dan

tangan kanan mengayunkan palu hampir merupakan busur lingkaran

baru setelah stabil posisinya paku dipukul sekaligus dengan tangan

kanan dalam keadaan keras.

3) Paku-paku ukuran kecil dapat dipukul dengan posisi kepala dibagian

atas.

4) Mengeluarkan paku dapat dilakukan dengan memasukkan bagian

kuku palu pada badan paku yang akan dicabut/ dikeluarkan, kadang-

kadang cara ini dirasakan terlalu berat untuk mengungkit tangkainya,

jadi sangat tergantung pada ukuran paku yang akan dicabut/

dikleuarkannya.

24

Page 25: Praktek Kayu

5) Untuk itu pada pekerjaan mencabut/ mengeluarkan paku dalam kayu

yang keras, harus dipergunakan papan sebagai penahan, kemudian

tangkai diungkitkan setelah bagian kuku palu dimasukkan terhadap

badan pakunya.

9. Perusut

Seluruh bagian dari perusut dibuat dari kayu kecuali

penggoresannya terbuat dari kawat baja yang keras dan runcing. Tongkat

berbentuk kayu persegi panjang yang dijepit pada lubang yang terdapat

pada rumah-rumah (blok phone) dengan menggunakan baji.

Cara Pemakaiannya :

1). Memegang tongkat perusut dengan penjepit oleh telunjuk dan jari

tengah, sambil blok plane/ rumah-rumah perusut ditekan rapat

terhadap bidang permukaan kayu yang diberi tanda paring.

2). Tariklah perusut dari ujung muka ke belakang dengan menekan

penggores dalam tekanan yang merata.

25

Page 26: Praktek Kayu

10. Kakak Tua

Seluruh bagian terbuat dari baja , yang terdiri dari dua buah

tangkai, sebuah engsel yang menghubungkan dua gigi menjadi mulut

mengatup, giginya disepuh dan ditajamkam ukuran kakaktua dari 6

sampai dengan 10 inci. Kakaktua digunakan untuk mencabut paku –

paku yang digunakan untuk memotong kawat - kawat asal giginya

dalam keadaan tajam.

Cara Pemakaianya :

1) Letakkan sepotong papan pada kayu pekerjaan sebagai penahan/

pengganjal kakaktua pada waktu mencabut paku.

2) Posisi kakaktua bidang mulut rata dengan papan penahan atau

pengambil dan gigi mengatup badan paku yang akan dicabut, sedang

posisi luar lengkungan mulut yang rata dan tegak lurus bidang

permukaan papan penahan/ mengganjal dan gigi mengatup dengan

tangkai diungkit ke bawah, cara ini paku yang dicabut menjadi

bengkok.

3) Untuk mencabut paku-paku yang besar, dapat memakai cara, mula-

mula paku tersebut dibengkokkan dengan diungkitkan oleh kakaktua

kemudian dicabut sekaligus dengan meletakkan kakaktua dalam posisi

melintang di bawahnya

26

Page 27: Praktek Kayu

11. Obeng

Obeng berfungsi untuk pemutar sekrup.Ukurannya tergolong

dalam besar dan kecil. Cara pemeliharaan Ujung obeng harus selalu diasah

sehingga tidak mudah tergelincir/ meleset dari alur sekerup

Obeng/ pemutar sekerup itu ada bermacam-macam bentuknya, ada 5

macam, yaitu :

1) Obeng tetap.

2) Obeng tangkai penggerak.

3) Obeng derik.

4) Obeng incar/ spiral.

5) Obeng kembang /istimewa.

Cara Pemakaiannya :

1) Peganglah badan dekat mata obeng dengan tangan kiri.

2) Tepatkanlah mata obeng terhadap alur cowakan sekrup.

3) Tekan sambil memutar pegangannya dengan tangan kanan.

4) Tekan dengan berat badan sambil memutarkan tangkai penggerak

dalam posisi tegak lurus bidang.

5) Tekan dengan tangan kanan pegangan dan pegang tabung pengatur

dengan tangan kiri setelah distel alat pengatur arah putaran sama

dengan obeng derik atau obeng spiral.

27

Page 28: Praktek Kayu

12. Kikir Kayu

Di dalam perdagangan ada 2 macam kikir kayu :

1) Kikir parut.

2) Kikir panggung.

Cara pemakaiannya :

1) Tangan kanan memegang tangkai, tangan kiri memegang ujung kikir.

2) Gosokkan kikir merata dengan posisi kikir serang dari bidang

permukaan.

3) Setelah dikikir kasar, dilanjutkan dengan pengikiran halus dalam

posisi yang sama.

4) Alat yang lebih baik lagi dari kikir kayu ialah ketam parut.

Tentang kegunaannya dari kikir parut dan kikir punggung ialah

untuk mengikir benda - benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun

dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat - serat kayu yang bolak –

balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat mata kayu. Cara

perawatannya Pada setiap kali setelah selesai mengerjakan pengikiran

maka dengan seharusnya bidang dan kikir selalu dibersihkan dengan sikat

kawat sebelum disimpan pada tempatnya.

13. Ampelas (penghalus)

Ampelas kertas digunakan untuk penghalusan akhir permukaan

sebelum digunakan lapisan rapih (cat, pernis, milamin, politur, cat

penetrasi dan sebagainya), pengampelasan dilakukan bila tidak digunakan

lapis rapih lagi.

28

Page 29: Praktek Kayu

14. Penjepit Atau Klem

Ada tiga macam jenis penjepit atau klem, yaitu :

1) Penjepit panjang.

2) Penjepit berbentuk huruf F.

3) Penjepit berbentuk huruf C.

Ketiga macam alat penjepit ini seluruh bagian terbuat dari baja.

Kecuali penjepit berbentuk huruf F tangkai pemutar dibuat dari kayu yang

kenyal dan padat.

Cara pemakaiannya :

Tentukan ukuran jarak yang diperlukan dari blok penahan sampai

dengan blok penjepit dengan diganjal oleh dua potongan kayu bekas.

Sebelum pekerjaan dijepit rapat blok penahan telah dipaksa terhadap

lubangnya.

Menjepit kayu pekerjaan menggunakan lem perekat kayu. Dan ada

pula dengan cara jarak jepitan dapat ditentukan langsung diantara blok

penahan tetap dengan blok penjepitnya dengan jalan memutarkan langsung

tangkai pemutarnya.

Panjang pendeknya jarak yang akan dijepit sangat tergantung pada

ukuran besar kecilnya penjepit berbentuk F dan penjepit berbentuk C yang

digunakan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

29

Page 30: Praktek Kayu

MEMBUAT SAMBUNGAN SUDUT

DENGAN LUBANG DAN PEN

DENGAN GIGI TEGAK

Salah satu konstruksi sambungan kayu yang mudah dan sederhana adalah pen

& lubang. Dalam istilah bahasa Inggris disebut Tenon & Mortise. Konstruksi ini

paling sering diterapkan dalam berbagai konstruksi sambungan kayu terutama

kursi dan meja kayu solid.

Selain mudah dibuat, jenis sambungan ini sangat kuat karena bidang kayu

yang diikat dengan lem cukup luas. Lokasi sambungan bisa berada pada ujung

kayu (L), misal: kaki meja dengan rail di bawah meja. Bisa juga berada di tengah

(T), misalnya sambungan kaki meja dengan support kaki di tengah. Terdapat be-

berapa tipe pembuatan pen & lubang yaitu pen tersembunyi, pen tembus, pen mir-

ing dan banyak lagi tergantung posisi konstruksi pada perabot.

Pen

Untuk mendapatkan kekuatan maksimal dari sambungan, pen diharuskan

memenuhi minimal syarat sebagai berikut:

- Ukuran panjang minimal 1/2 lebar kayu dan maksimal panjang sama dengan

lebar kayu.

- Ketebalan pen 1/3 - 1/2 ketebalan kayu. Bisa lebih tebal tergantung komponen

lawan sebagai lubang.

- Lebar pen sama dengan lebar kayu. Jika harus dikurangi karena posisi sambun-

gan, maksimal pengurangan adalah 1/2 dari ketebalan kayu.

- Buatlah chamfered (bevel) pada ujung pen sebesar 2mm untuk memudahkan pen

masuk ke lubang pada waktu proses assembling. Bevel ini juga akan berfungsi un-

tuk tempat berkumpulnya lem pada waktu pressing.

30

Page 31: Praktek Kayu

Lubang

Membuat lubang yang tepat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Lebar lubang maksimal 1/3 dari ketebalan kayu.

- Apabila sambungan pada posisi sudut tanpa kelebihan panjang, lubang harus be-

rada minimal 1/2 ketebalan kayu dari ujung kayu.

- Kedalaman lubang sebaiknya diberi kelebihan sebesar 2mm untuk tempat

penumpukkan lem pada waktu assembling.

- Lubang harus benar-benar bersih pada waktu penyambungan.

Posisi Sambungan

Apabila anda menginginkan sambungan sudut tanpa panjang lebih, sebaiknya di

buat 'Lidah pen' yang akan membantu mengurangi perubahan bentuk sambungan

karena penyusutan kayu. Panjang dan tebal lidah pen sebaiknya 1/3 dari ketebalan

komponen kayu yang berfungsi sebagai lubang! Panjang lidah pen juga perlu

dikurangi sebesar 2 mm untuk tempat lem pada waktu assembling.

A. TUJUAN

Akhir dari kegiatan praktik ini diharapkan mahasiswa mempunyai

kompetensi untuk melakukan:

1. Menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan mem-

buat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak.

2. Menyebutkan langka kerja dalam membuat sambungan sudut dengan

lubang dan pen dengan gigi tegak.

3. Membuat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak.

B. KESELAMATAN KERJA

Untuk menjaga keselamatan kerja praktik, mahasiswa diharapkan

memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Memakai seragam kerja yang telah ditentukan (ketel-pack).

2. Tidak diperkenankan memakai baju lengan panjang pada saat sedang

praktik.

31

Page 32: Praktek Kayu

3. Mempergunakan alat-alat sebagaimana mestinya, jagalah alat jangan

sampai rusak atau hilang.

4. Hati-hati dalam bekerja, konsentrasi pada benda kerja dan jangan bekerja

sambil bergurau.

5. Hati-hati dalam pengukuran.

C. PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktik membuat sambungan

sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak ini adalah:

1. Mistar ukur/meteran

2. Gergaji pemotong tangan

3. Gergaji pembelah tangan

4. Ketam tangan manual

5. Siku besi

6. Obeng

7. Perusut

8. Pensil

9. Palu kayu

10. Palu besi

11. Batu asah

12. Bangku kerja

13. Pahat lubang 1 ¼ “

14. Pahat tusuk 1 ¼ “

15. Pahat lubang ¼ ‘

16. Bor dengan mata bor diameter5/6” dan 3/8”.

Bahan yang digunakan untuk melakukan praktik membuat sambungan

sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak adalah:

Kayu ukuran 5 x 7 x 100, dua batang setiap mahasiswa.

Mur-baut diameter 5/6 ‘dan 3/8 “

32

Page 33: Praktek Kayu

D. LANGKAH KERJA

Langkah kerja yang harus dilakukan mahasiswa dalam melakukan praktik

membuat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak ini

adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat-alat seperti yang telah disebut di atas, letakkan di bangku

kerja yang telah dibersihkan. Letakkan alat dengan rapi.

2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digu-

nakan.

3. Jika peralatan sudah siap mintalah bahan praktik kepada instruktur yang

bertugas.

4. Ketamlah muka I, II, III dan IV seperti pernah saudara lakukan pada job

sebelumnya.

5. Jika kayu sudah siap, perhatikan gambar kerja yang diberikan istruktur.

6. Lukis benda kerja seperti gambar kerja di ujung batang kayu saudara.

7. Buatlah bentuk sambungan dengan menggunakan gergaji pemotong dan

pembelah tangan serta pahat.

8. Bila pekerjaan 7 telah selesai dan memenuhi syarat konstruksi,, po-

tonglah benda kerja guna membuat pasangan sambungannya.

9. Lukis benda kerja sesuai dengan rencana, harus sesuai dengan bentuk

benda kerja yang pertama.

10. Buatlah bentuk sambungan balokpengunci dengan menggunakan gergaji

pembelah, pemotong dan pahat.

11. Rangkailah sambungan tersebut sampai rapat, rata dan halus.

12. Periksakan pekerjaan saudara pada instruktur.

13. Serahkan benda kerja kepada instruktur, untuk dievaluasi.

33

Page 34: Praktek Kayu

E. GAMBAR KERJA

34

Page 35: Praktek Kayu

PENUTUP

Alhamdulillahi Rabbil’ Alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

pertolonganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum

kayu ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran

yang positif dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan

pembuatan laporan ini dan pembuatan laporan berikutnya. Dalam

penulisan laporan ini saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Harapan kami,

semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi,

masyarakat dan lebih luasnya bagi bangsa dan negara. Amin ya robbal

‘alamin. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 20 Mei 2013

JENNI FRANSISCA

35