Page 1
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM
SAMBUNGAN KAYU
Kayu Adalah Bahan Kontruksi Yang Banyak Dipakai di Dalam
Pembangunan suatu Rumah dan Gedung. Kayu Banyak Dipilih Karena Kayu
Mempunyai Bentuk dan Warna Alami yang Lembut dan Artistik.
Sebagai Bahan Pelengkap Bangunan, Kayu Banyak Digunakan Untuk Komponen
Rangka Atap, Kuda-kuda, Rangka Plafon, Loteng, Pintu dan Jendela. Kayu pun
Banyak Dipakai Dalam Pembuatan Perabotan Rumah Tangga.
Sekarang, Kebutuhan Akan Rumah Yang Aman Namun Tetap Nyaman Ditempati
Makin Dirasakan Sangat Diperlukan Disaat Seringnya Terjadi Bencana Alam
Gempa Bumi. Solusi Untuk Itu Tentunya Adalah Rumah Kayu. Rumah Kayu baik
Yang Tradisional Maupun Rumah Kayu Modern.
Sambungan kayu type Bibir Lurus
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.
Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
a. Sambungan memanjang
b. Sambungan melebar
c. Sambungan menyudut.
Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk
penyambungan kayu pada arah memanjang. ( biasanya digunakan untuk kayu
balok pada konstruksi bangunan ).
1
Page 2
Jenis sambungan kayu ini digunakan untuk penyambungan kayu pada arah
memanjang. ( biasanya digunakan untuk kayu balok pada konstruksi bangunan ).
Sambungan Bibir lurus 2D
2
Page 3
Sambungan Bibir lurus 3D
Type sambungan TAKIKAN LURUS MULUT IKAN
ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah memanjang.
Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
Sambungan takikan lurus mulut ikan berkait 2D
3
Page 4
Sambungan takikan lurus mulut ikan berkait 3D
Sambungan kayu type Bibir Miring
Type sambungan BIBIR MIRING ini biasa digunakan pada balok kayu
dengan arah memanjang.
Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
Sambungan bibir miring berkait 3D
4
Page 5
Sambungan bibir miring berkait 2D
Sambungan kayu type Bibir Lurus Berkait
Type sambungan BIBIR LURUS BERKAIT ini biasa digunakan pada balok
kayu dengan arah memanjang.
Untuk detailnya silakah lihat gambat berikut.
Sambungan bibir lurus berkait 3D
5
Page 6
Sambungan bibir lurus berkait 2D
Hubungan dan Sambungan Kayu
Penyambungan pada pekerjaan kayu dapat dilakukan dengan
cara sambungan menyudut. sambungan melebar, sambungan memanjang.
Sambungan menyudut dapat dilakukan:
Sambungan takikan lurus
6
Page 7
Sambungan pen dan lubang tertutup
Sambungan pen dan lubang terbuka
Sambungan ekor burung
7
Page 8
Sambungan pen dan lubang dengan spatpen
Sambungan klip dengan satu satu sisi verstek
Sambungan melebar dapat dilakukan dengan
Sambungan alur dan lidah lepas
Sambungan kayu melebar jenis lidah lepas dan alur 2d
8
Page 9
Sambungan kayu melebar jenis lidah lepas dan alur 3d
Sambungan alur dan lidah
Sambungan kayu melebar jenis lidah dan alur 2d
Sambungan kayu melebar jenis lidah dan alur 3d
Sambungan dowel
9
Page 10
Sambungan memanjang dapat dilakukan dengan
Sambungan bibir lurus
Sambungan sudut lidah bersponing dan alur 2D
Sambungan sudut lidah bersponing dan alur 3D
10
Page 11
Sambungan bibir lurus berkait
Sambungan bibir lurus berkait 3D
Sambungan bibir lurus berkait 2D
Sambungan bibir miring
Sambungan lidah miring 2D
11
Page 12
Sambungan lidah miring 3D
Sambungan bibir miring terkait
Sambungan bibir miring berkait 3D
12
Page 13
Sambungan bibir miring berkait 2D
Sambungan bersusun dengan gigi
13
Page 14
Sambungan bersusun dengan schei
Sambungan dengan pengunci atas bawah
14
Page 15
Sambungan dengan pengunci bawah
Sambungan dengan pengunci di samping
Sambungan kayu dengan pengunci di samping 2D
15
Page 16
Sambungan kayu dengan pengunci di samping 3D
Sambungan takik lurus rangkap
Sambungan takikan lurus rangkap 2D
Sambungan takikan lurus rangkap 3D
16
Page 17
FOTO GAMBAR SURVEI
Sambungan Bibir Miring (Digabung) Sambungan Bibir Lurus
Sambungan Bibir Miring Berkait (Dipisah) Sambungan Pena Tegak
17
Page 18
PENGENALAN, PENGGUNAAN, DAN PEMELIHARAAN
PERALATAN BENGKEL KERJA KAYU
TUJUAN.
1. Mahasiswa dapat mengenal alat yang ada di bengker kerja kayu.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat yang ada di bengker kerja kayu.
3. Mahasiswa mengetahui cara memelihara alat-alat yang ada di bengker
kerja kayu.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengamankan alat-alat yang ada di
bengker kerja kayu.
JENIS DAN PENGGUNAAN PERALATAN KAYU
Jenis-jenis peralatan kayu yang ada di bengkel kayu meliputi dua
kelompok besar yaitu kelompok manual dan kelompok mesin. Jenis-jenisnya
adalah sebgai berikut:
1. Gergaji Manual
Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalam beberapa bentuk
potong yang dikehendaki . Cara menggunakannya adalah dipegang
pangkal kayunya.tegak lurus terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut
45o dari permukaan kayu. Dan harus , selalu menggunakan gigi gergaji
yang tajam.cara perawatannya selalu diperiksa keadaan gigi tajamnya
apakah masih tajam atau tidak.
18
Page 19
2. Gergaji Tangan Mesin
3. Ketam
Ketam ialah alat untuk menghaluskan serta meratakan
permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam.
Rumah ketam terbuat dari kayu atau besi tuang , lubang mata ketam
bersudut 45o terhadap bidang dasar ketam. Supaya hasil pengetaman
dapat diatur maka pada mata ketam dipasang lidah ketam , yang
berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman . Ukuran mata ketam
yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut
penajaman 25o s/d 30o. Cara memelihara mata ketam ialah dengan
membersihkan dan mengasah sesudah dipakai.
Langkah-langkah menyetel ketam :
19
Page 20
Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal)
sehingga pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.
Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8
mm – 1,6 mm untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam
halus, dan baut mur kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap
kedudukanya.
Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia,
sehingga mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut
alur dan teguh (tetap stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan
skrup mur itu hingga cukup kencang.
Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam
berikut bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada
kedudukannya.
Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam,
dan dilihat apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.
Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit
dengan palu setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah
ketam.
Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-
rumah ketam kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke
atas.
Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari
rumah-rumah ketam.
Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu
bekas) apakah hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak
terlalu kasar) apabila masih belum sempurna aturlah seperti langkah-
langkah di atas.
Macam-macam ketam yang sering digunakan :
Ketam pendek kasar (jack plane) s ketam tingkat.
Ketam pendek halus (smoot plane) (spoke shave).
Ketam panjang (jointer plane).
20
Page 21
Ketam spooning (rabbet palne).
Ketam listrk
4. Pahat
Pahat Manual
Adalah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan
pekerjaan pemotongan yang bermacam - macam, maka dibuatlah
bentuk – bentuk pahat yang disesuaikan dengan pekerjaan tersebut.
Antara lain sebagai berikut :
Macam-macam pahat yang sering digunakan :
1) Pahat Tusuk
2) Pahat lubang
3) Pahat lubang tipis
4) Pahat lubang berpunggung
5) Pahat lubang besar
6) Pahat kuku
7) Pahat engsel
8) Pahat listrik (Bor tekan)
21
Page 22
5. Penggaris Siku
Siku di sini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu
pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang
telah diberi tanda paring. Tindakan Pencegahan tindarkan pemakaian dan
penyimpanan yang bersifat ceroboh menimbulkan kerusakan pada siku.
Cara Pemakaian Siku :
1) Letakkan Pegangan siku pada bidang permukaan kayu yang telah
diberi tanda paring, pegangan rapat terhadap bidang ini dilakukan baik
untuk menarik garis siku atau memeriksa siku dari hasil pengamatan.
2) Tarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas bidang permukaan
sesuai dengan rencana pekerjaan.
3) Periksalah dengan cermat dan teliti hasil pengetaman sehingga benar-
benar daun siku dan menutup pada seluruh bidang permukaan yang
telah diketam
Macam-Macam Siku :
1) Siku biasa
2) Siku serong
3) Siku goyang
4) Siku rangka
22
Page 23
6. Meteran
Meteran adalah suatu alat yang sangat penting dalam setiap macam
pekerjaan. Tindakan pencegahan dalam pemakaian meteran ini jangan
sampai terjadi melilit atau menekuk karena pita meternya mudah patah.
Juga waktu menarik pita dari rumah-rumahnya jangan terlalu keras
mencapai maximal panjang sehingga mudah putus dan keluar dari rumah-
rumahnya atau putus dari pegas. Hal ini menyulitkan dalam
memperbaikinya lagi.
Meteran ukuran yang biasa dipakai ada dalam 3 macam :
1) Meteran lurus /plat meter
2) Meteran lipat
3) Meteran gulung /rol meter
7. Potlot (Pensil Kayu)
Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis
biasa. Bentuk penampang potlot ini bulat telur, termasuk dalam golongan
potlot keras. Gunanya untuk menggambarkan /melukis garis konstruksi
23
Page 24
diatas bidang permukaan kayu pekerjaan. Cara meruncingkan potlot ialah
menggunakan pahat atau pisau.
8. Palu
Suatu alat pemukul di dalam pekerjaan kayu termasuk alat yang
sangat diperlukan.Cara pemeliharan dibersihkan dari kotoran hasil praktek.
Palu berdasarkan bahan yang digunakannya terdapat dalam 3 macam,
yaitu:
1) Palu kayu
2) Palu besi
3) Palu karet /plastik
Cara Pemakaian :
1) Jangan memegang tangkai pada bagian ujung dan jangan dekat
lehernya.
2) Pada pemukulnya paku pertama, paku dipegang oleh tangan kiri dan
tangan kanan mengayunkan palu hampir merupakan busur lingkaran
baru setelah stabil posisinya paku dipukul sekaligus dengan tangan
kanan dalam keadaan keras.
3) Paku-paku ukuran kecil dapat dipukul dengan posisi kepala dibagian
atas.
4) Mengeluarkan paku dapat dilakukan dengan memasukkan bagian
kuku palu pada badan paku yang akan dicabut/ dikeluarkan, kadang-
kadang cara ini dirasakan terlalu berat untuk mengungkit tangkainya,
jadi sangat tergantung pada ukuran paku yang akan dicabut/
dikleuarkannya.
24
Page 25
5) Untuk itu pada pekerjaan mencabut/ mengeluarkan paku dalam kayu
yang keras, harus dipergunakan papan sebagai penahan, kemudian
tangkai diungkitkan setelah bagian kuku palu dimasukkan terhadap
badan pakunya.
9. Perusut
Seluruh bagian dari perusut dibuat dari kayu kecuali
penggoresannya terbuat dari kawat baja yang keras dan runcing. Tongkat
berbentuk kayu persegi panjang yang dijepit pada lubang yang terdapat
pada rumah-rumah (blok phone) dengan menggunakan baji.
Cara Pemakaiannya :
1). Memegang tongkat perusut dengan penjepit oleh telunjuk dan jari
tengah, sambil blok plane/ rumah-rumah perusut ditekan rapat
terhadap bidang permukaan kayu yang diberi tanda paring.
2). Tariklah perusut dari ujung muka ke belakang dengan menekan
penggores dalam tekanan yang merata.
25
Page 26
10. Kakak Tua
Seluruh bagian terbuat dari baja , yang terdiri dari dua buah
tangkai, sebuah engsel yang menghubungkan dua gigi menjadi mulut
mengatup, giginya disepuh dan ditajamkam ukuran kakaktua dari 6
sampai dengan 10 inci. Kakaktua digunakan untuk mencabut paku –
paku yang digunakan untuk memotong kawat - kawat asal giginya
dalam keadaan tajam.
Cara Pemakaianya :
1) Letakkan sepotong papan pada kayu pekerjaan sebagai penahan/
pengganjal kakaktua pada waktu mencabut paku.
2) Posisi kakaktua bidang mulut rata dengan papan penahan atau
pengambil dan gigi mengatup badan paku yang akan dicabut, sedang
posisi luar lengkungan mulut yang rata dan tegak lurus bidang
permukaan papan penahan/ mengganjal dan gigi mengatup dengan
tangkai diungkit ke bawah, cara ini paku yang dicabut menjadi
bengkok.
3) Untuk mencabut paku-paku yang besar, dapat memakai cara, mula-
mula paku tersebut dibengkokkan dengan diungkitkan oleh kakaktua
kemudian dicabut sekaligus dengan meletakkan kakaktua dalam posisi
melintang di bawahnya
26
Page 27
11. Obeng
Obeng berfungsi untuk pemutar sekrup.Ukurannya tergolong
dalam besar dan kecil. Cara pemeliharaan Ujung obeng harus selalu diasah
sehingga tidak mudah tergelincir/ meleset dari alur sekerup
Obeng/ pemutar sekerup itu ada bermacam-macam bentuknya, ada 5
macam, yaitu :
1) Obeng tetap.
2) Obeng tangkai penggerak.
3) Obeng derik.
4) Obeng incar/ spiral.
5) Obeng kembang /istimewa.
Cara Pemakaiannya :
1) Peganglah badan dekat mata obeng dengan tangan kiri.
2) Tepatkanlah mata obeng terhadap alur cowakan sekrup.
3) Tekan sambil memutar pegangannya dengan tangan kanan.
4) Tekan dengan berat badan sambil memutarkan tangkai penggerak
dalam posisi tegak lurus bidang.
5) Tekan dengan tangan kanan pegangan dan pegang tabung pengatur
dengan tangan kiri setelah distel alat pengatur arah putaran sama
dengan obeng derik atau obeng spiral.
27
Page 28
12. Kikir Kayu
Di dalam perdagangan ada 2 macam kikir kayu :
1) Kikir parut.
2) Kikir panggung.
Cara pemakaiannya :
1) Tangan kanan memegang tangkai, tangan kiri memegang ujung kikir.
2) Gosokkan kikir merata dengan posisi kikir serang dari bidang
permukaan.
3) Setelah dikikir kasar, dilanjutkan dengan pengikiran halus dalam
posisi yang sama.
4) Alat yang lebih baik lagi dari kikir kayu ialah ketam parut.
Tentang kegunaannya dari kikir parut dan kikir punggung ialah
untuk mengikir benda - benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun
dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat - serat kayu yang bolak –
balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat mata kayu. Cara
perawatannya Pada setiap kali setelah selesai mengerjakan pengikiran
maka dengan seharusnya bidang dan kikir selalu dibersihkan dengan sikat
kawat sebelum disimpan pada tempatnya.
13. Ampelas (penghalus)
Ampelas kertas digunakan untuk penghalusan akhir permukaan
sebelum digunakan lapisan rapih (cat, pernis, milamin, politur, cat
penetrasi dan sebagainya), pengampelasan dilakukan bila tidak digunakan
lapis rapih lagi.
28
Page 29
14. Penjepit Atau Klem
Ada tiga macam jenis penjepit atau klem, yaitu :
1) Penjepit panjang.
2) Penjepit berbentuk huruf F.
3) Penjepit berbentuk huruf C.
Ketiga macam alat penjepit ini seluruh bagian terbuat dari baja.
Kecuali penjepit berbentuk huruf F tangkai pemutar dibuat dari kayu yang
kenyal dan padat.
Cara pemakaiannya :
Tentukan ukuran jarak yang diperlukan dari blok penahan sampai
dengan blok penjepit dengan diganjal oleh dua potongan kayu bekas.
Sebelum pekerjaan dijepit rapat blok penahan telah dipaksa terhadap
lubangnya.
Menjepit kayu pekerjaan menggunakan lem perekat kayu. Dan ada
pula dengan cara jarak jepitan dapat ditentukan langsung diantara blok
penahan tetap dengan blok penjepitnya dengan jalan memutarkan langsung
tangkai pemutarnya.
Panjang pendeknya jarak yang akan dijepit sangat tergantung pada
ukuran besar kecilnya penjepit berbentuk F dan penjepit berbentuk C yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
29
Page 30
MEMBUAT SAMBUNGAN SUDUT
DENGAN LUBANG DAN PEN
DENGAN GIGI TEGAK
Salah satu konstruksi sambungan kayu yang mudah dan sederhana adalah pen
& lubang. Dalam istilah bahasa Inggris disebut Tenon & Mortise. Konstruksi ini
paling sering diterapkan dalam berbagai konstruksi sambungan kayu terutama
kursi dan meja kayu solid.
Selain mudah dibuat, jenis sambungan ini sangat kuat karena bidang kayu
yang diikat dengan lem cukup luas. Lokasi sambungan bisa berada pada ujung
kayu (L), misal: kaki meja dengan rail di bawah meja. Bisa juga berada di tengah
(T), misalnya sambungan kaki meja dengan support kaki di tengah. Terdapat be-
berapa tipe pembuatan pen & lubang yaitu pen tersembunyi, pen tembus, pen mir-
ing dan banyak lagi tergantung posisi konstruksi pada perabot.
Pen
Untuk mendapatkan kekuatan maksimal dari sambungan, pen diharuskan
memenuhi minimal syarat sebagai berikut:
- Ukuran panjang minimal 1/2 lebar kayu dan maksimal panjang sama dengan
lebar kayu.
- Ketebalan pen 1/3 - 1/2 ketebalan kayu. Bisa lebih tebal tergantung komponen
lawan sebagai lubang.
- Lebar pen sama dengan lebar kayu. Jika harus dikurangi karena posisi sambun-
gan, maksimal pengurangan adalah 1/2 dari ketebalan kayu.
- Buatlah chamfered (bevel) pada ujung pen sebesar 2mm untuk memudahkan pen
masuk ke lubang pada waktu proses assembling. Bevel ini juga akan berfungsi un-
tuk tempat berkumpulnya lem pada waktu pressing.
30
Page 31
Lubang
Membuat lubang yang tepat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Lebar lubang maksimal 1/3 dari ketebalan kayu.
- Apabila sambungan pada posisi sudut tanpa kelebihan panjang, lubang harus be-
rada minimal 1/2 ketebalan kayu dari ujung kayu.
- Kedalaman lubang sebaiknya diberi kelebihan sebesar 2mm untuk tempat
penumpukkan lem pada waktu assembling.
- Lubang harus benar-benar bersih pada waktu penyambungan.
Posisi Sambungan
Apabila anda menginginkan sambungan sudut tanpa panjang lebih, sebaiknya di
buat 'Lidah pen' yang akan membantu mengurangi perubahan bentuk sambungan
karena penyusutan kayu. Panjang dan tebal lidah pen sebaiknya 1/3 dari ketebalan
komponen kayu yang berfungsi sebagai lubang! Panjang lidah pen juga perlu
dikurangi sebesar 2 mm untuk tempat lem pada waktu assembling.
A. TUJUAN
Akhir dari kegiatan praktik ini diharapkan mahasiswa mempunyai
kompetensi untuk melakukan:
1. Menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan mem-
buat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak.
2. Menyebutkan langka kerja dalam membuat sambungan sudut dengan
lubang dan pen dengan gigi tegak.
3. Membuat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak.
B. KESELAMATAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan kerja praktik, mahasiswa diharapkan
memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Memakai seragam kerja yang telah ditentukan (ketel-pack).
2. Tidak diperkenankan memakai baju lengan panjang pada saat sedang
praktik.
31
Page 32
3. Mempergunakan alat-alat sebagaimana mestinya, jagalah alat jangan
sampai rusak atau hilang.
4. Hati-hati dalam bekerja, konsentrasi pada benda kerja dan jangan bekerja
sambil bergurau.
5. Hati-hati dalam pengukuran.
C. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam melakukan praktik membuat sambungan
sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak ini adalah:
1. Mistar ukur/meteran
2. Gergaji pemotong tangan
3. Gergaji pembelah tangan
4. Ketam tangan manual
5. Siku besi
6. Obeng
7. Perusut
8. Pensil
9. Palu kayu
10. Palu besi
11. Batu asah
12. Bangku kerja
13. Pahat lubang 1 ¼ “
14. Pahat tusuk 1 ¼ “
15. Pahat lubang ¼ ‘
16. Bor dengan mata bor diameter5/6” dan 3/8”.
Bahan yang digunakan untuk melakukan praktik membuat sambungan
sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak adalah:
Kayu ukuran 5 x 7 x 100, dua batang setiap mahasiswa.
Mur-baut diameter 5/6 ‘dan 3/8 “
32
Page 33
D. LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang harus dilakukan mahasiswa dalam melakukan praktik
membuat sambungan sudut dengan lubang dan pen dengan gigi tegak ini
adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat-alat seperti yang telah disebut di atas, letakkan di bangku
kerja yang telah dibersihkan. Letakkan alat dengan rapi.
2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digu-
nakan.
3. Jika peralatan sudah siap mintalah bahan praktik kepada instruktur yang
bertugas.
4. Ketamlah muka I, II, III dan IV seperti pernah saudara lakukan pada job
sebelumnya.
5. Jika kayu sudah siap, perhatikan gambar kerja yang diberikan istruktur.
6. Lukis benda kerja seperti gambar kerja di ujung batang kayu saudara.
7. Buatlah bentuk sambungan dengan menggunakan gergaji pemotong dan
pembelah tangan serta pahat.
8. Bila pekerjaan 7 telah selesai dan memenuhi syarat konstruksi,, po-
tonglah benda kerja guna membuat pasangan sambungannya.
9. Lukis benda kerja sesuai dengan rencana, harus sesuai dengan bentuk
benda kerja yang pertama.
10. Buatlah bentuk sambungan balokpengunci dengan menggunakan gergaji
pembelah, pemotong dan pahat.
11. Rangkailah sambungan tersebut sampai rapat, rata dan halus.
12. Periksakan pekerjaan saudara pada instruktur.
13. Serahkan benda kerja kepada instruktur, untuk dievaluasi.
33
Page 34
E. GAMBAR KERJA
34
Page 35
PENUTUP
Alhamdulillahi Rabbil’ Alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
pertolonganNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
kayu ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
yang positif dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini dan pembuatan laporan berikutnya. Dalam
penulisan laporan ini saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Harapan kami,
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya pribadi,
masyarakat dan lebih luasnya bagi bangsa dan negara. Amin ya robbal
‘alamin. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Surabaya, 20 Mei 2013
JENNI FRANSISCA
35