PERARANAN ENZIM KATALASE OLEH : 1.Fiki Okka (06) 2.Lukman Adi (09) 3.Muhammad Iqbal (23) 4. Muhammad Wachid (24) 5.Wahyu Eko P (27) DINAS PENDIDIKANKABUPATEN PROBOLINGGO SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 DRINGU SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Jl. YosSudarso No. 139 – Pabean - Dringu - Probolinggo Telp (0335) 420309 Fax (0335) 432531 Email: [email protected]m
27
Embed
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi. Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein (apoenzim)
dan bagain bukan protein (gugus protetik). Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam
sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik
yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida
(H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah: 2H2O2 –> 2H2O + O2
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi
tubuh. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan
mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C)
dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api t idak menyala.
Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar. Faktor-Faktor yang mempengaruhi EnzimKonsentrasi substrat atau
enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Selain itu, kondisi lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll turut mempengaruhi aktivitas enzim.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami nikmat yang tak
terhitung dan tiada tara. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan
kita nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita di yaumil akhir nanti kita tetap
diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya yaitu berupa syafaatul
Udhmah. Amin Yarobbal Alamin.
Alhamdulillah atas berkah dan rahmat-Nya, Penulisan Laporan Praktikum
Mapel Biologi yang berjudul (Peranan Enzim Katalase), dapat terselesaikan.
Penulisan Laporan Praktikum ini merupakan salah tugas tengah semester 1 mata
pelajaran Biologi kelas XII IPA, SMA Negeri 1 Dringu, Kab.Probolinggo.
Kami harapkan Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat khususnya bagi
Keluarga besar SMA Negeri 1 Dringu, dan umumnya bagi para semua pembaca.
Kami sadari dalam Penulisan Laporan Praktikum ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi teknik penulisan maupun penyajian materi, oleh sebab itu saran dan
kritikan saat kami perlukan, mengingat kemampuan kami masih kurang.
Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih banyak kepada pihak-
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Penulisan Laporan
Praktikum Biologi ini, khususnya kepada:
1. Bapak Ahmad Sudiarto, S.Pd.MM, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Dringu.
iv
2. Bapak Andre Subekti J, selaku guru pengajar mata pelajaran Biologi kelas
XII IPA SMA Negeri 1 Dringu, yang telah membimbing kami dalam
proses Praktikum sampai proses Penulisan Laporannya.
3. Siswa-siswi kelas XII A-4 khususnya, umumnya semua siswa-siswi SMA
Negeri 1 Dringu yang telah mensuport kami dalam menyelesaikan
Penulisan Laporan Praktikum Mapel Biologi..
Dengan kemampuan kami yang terbatas, kami minta maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam Penulisan Laporan Praktikum ini tidak
berkenan dihati anda.
Wassalam,
Dringu, 10 September 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah .......................................................................................... 2
1. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa demikian?
Perlakuan Normal/Netral atau pada tabung reaksi A, ekstrak hati yang
ditetesi dengan H2O2. Karena di dalam hati mangandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekrja optimal pada Suhu dan PH netral. Sedangkan di tabung B dan C yang ditetesi HCL dan NaOH tidak
terbentuk gelembung, karena kedua larutan bersifat asam dan basa.
2. Gelembung gas apakah yang terbentuk? tuliskan reaksi penguraiannya!
Gelembung gas yang terbentuk adalah gelembung hydrogen (O2).Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan
ion negatif mengalami oksidasi.Contoh, pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut. HCl(aq) H+(aq)+Cl-(aq)
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase!
Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah
tabrakan diantara molekul-molekul meningkat. Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi menjadi lambat karena hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim.
Di bawah pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung
terdistorsi, sehingga laju reaksi pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya. Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana
kebanyakan enzim menjadi sangat aktif berada pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja lebih baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.
Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil
dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang
bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat
mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan
enzim dapat sampai benar-benar berhenti berfungsi.
Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan
konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan
memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk
substrat ekstra.
Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya
selama masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.
Aktivator & Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan dengan substrat. Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua
cara berbeda mengganggu fungsi enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor kompetitif dan inhibitor non-kompetitif. Inhibitor
kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat. Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim
yang bukan merupakan sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi
tidak berfungsi dan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.
4. Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang anda lakukan? Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil keputusan bahwa
enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
yang dipengaruhi oleh suhu dan PH netral. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya
gelembung gas dan semakin terang nyala api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat.