PERCOBAAN I PENGENALAN PROGRAM MATLAB/SIMULINK 1.1. Tujuan : 1. Mengetahui cara penggunaan dasar Program MATLAB/SIMULINK 2. Mampu mengoperasikan, membangun dan menganalisa Sistem Sederhana : Fungsi Matematis, Analisa Fourier dan Spektrum Gelombang 1.2. Alat-Alat : 1. PC hardware dengan MATLAB 2. Data model 1.3. Landasan toeri Matlab adalah suatu program interaktif untuk menginput data dan perhitungan secara visual. Matlab digunakan secara luas untuk menganalisa dan design. Banyak perbedaan toolboxes yang tersedia dengan menambah fungsi-fungsi dasar dari matlab kedalam area applikasi yang berbeda. Didalam pelajaran ini, kita akan memperluas kegunaan dari toolboxes system control. Simulink adalah suatu uraian secara luas dari matlab untuk modeling dan system simulasi. Didalam simulink ,system digambarkan didalam screen sebagai blok diagram. Banyak elemen dari blok diagram yang tersedia, seperti fungsi-fungsi transfer ,cabang-cabang penjumlahan dll. Sebagus peralatan input dan output yang sebenarnya seperti Generator dan oscilloscope. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERCOBAAN I
PENGENALAN PROGRAM MATLAB/SIMULINK
1.1. Tujuan :1. Mengetahui cara penggunaan dasar Program MATLAB/SIMULINK2. Mampu mengoperasikan, membangun dan menganalisa Sistem
Sederhana : Fungsi Matematis, Analisa Fourier dan Spektrum Gelombang
1.2. Alat-Alat :1. PC hardware dengan MATLAB2. Data model
1.3. Landasan toeri
Matlab adalah suatu program interaktif untuk menginput data dan
perhitungan secara visual. Matlab digunakan secara luas untuk menganalisa dan
design. Banyak perbedaan toolboxes yang tersedia dengan menambah fungsi-
fungsi dasar dari matlab kedalam area applikasi yang berbeda. Didalam pelajaran
ini, kita akan memperluas kegunaan dari toolboxes system control.
Simulink adalah suatu uraian secara luas dari matlab untuk modeling dan
system simulasi. Didalam simulink ,system digambarkan didalam screen sebagai
blok diagram. Banyak elemen dari blok diagram yang tersedia, seperti fungsi-
fungsi transfer ,cabang-cabang penjumlahan dll. Sebagus peralatan input dan
output yang sebenarnya seperti Generator dan oscilloscope. Simulink merupakan
satu kesatuan dengan matlab dan data dapat dengan mudah di transfer antar
program.
Beban Non Linear akibat komponen non linear yang digunakan akan
berpengaruh terhadap kecacatan bentuk gelombang catuan input baik arus
maupun tegangan dan kecacatan gelombang ini akan menimbulkan Harmonisa.
Beban Non Linear menimbulkan perkalian frekuensi dasar (harmonisa) yang
super impose pada gelombang dasarnya.
Beberapa pengertian yang mengemukakan tentang pengertian Harmonisa
diantaranya, sebagai berikut:
1
1. Secara matematis: suatu komponen yang beroder labih dari satu dari suatu
fungsi periodik dengan analisa deret Fourier.
2. Secara listrik: suatu karakteristik komponen yang mengakibatkan perubahan
bentuk gelombang arus/tegangan dari yang serharusnya (membuat cacat
gelombang) atau sesuai teori bahwa Non sinusoidal ac sama dengan jumlah
sinusoidal dasar dengan komponen harmonisanya (perkalian dengan frekuensi
dasarnya).
3. Menurut Kamus (Kamus Teknik listrik, K.G. Jackson 1994 hal 166-167)
a. Harmonisa adalah Salah satu komponen sinus pada sebuah gelombang
periodik komplek yang mempunyai frekuensi sebesar perkalian integral
dari frekuensi dasar gelombang tersebut.
b. Cacat Harmonisa adalah perubahan bentuk gelombang akibat adanya
komponen frekuensi tambahan
4. Menurut FTP-2000 Telkom (hal XV-10) bahwa Harmonisa pada beban Non
Linear akan timbul cacat gelombang yang akan merusak bentuk gelombang
sumber dan menimbulkan harmonisa perkalian bilangan bulat dari frekuensi
dasar yang akan mengganggu sumber.
5. Menurut IEC55-1 dan 55-2: Harmonic (component) “A component of order
greather than 1 of the Fourier series of a periodic quantity”
Beberapa sumber yang dapat menimbulkan Harmonisa diantaranya dari :
1. Dari Sumber/Pembangkit (generator)
2. Dari Beban Non Linear:
a. Gas Discharge Lamp (neon, fluorescent)
b. SCR/thyristor (UPS, Rectifier, Inverter)
2
c. Switch mode sistim konversi
Harm.
#
# of Waves
in String# of Nodes
# of Anti-
nodes
Length-Wavelength
Relationship
1 1/2 2 1Wavelength =
(2/1)*L
2 1 or 2/2 3 2Wavelength =
(2/2)*L
3 3/2 4 3Wavelength =
(2/3)*L
4 2 or 4/2 5 4Wavelength =
(2/4)*L
5 5/2 6 5Wavelength =
(2/5)*L
3
1.4.1. Langkah Mengoperasikan MATLAB/SIMULINK1. Bukalah MATLAB dengan mengklik ICON MATLAB akan didapat
tampilan dibawah :
2. Dari TOOLBAR klik tombol OPEN FILE bukalah data PERCOB_1A.mdl difolder/disk yang tersedia
4
Percobaan 1A
Data Hasil Percobaaan1A
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=0.1
5
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=1
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.1
6
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.3
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.5
7
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.7
Bentuk Gelombang Percobaan_1A Dengan T=00.9
8
3. Pada rangkaian tersedia , aturlah sumber sinyal A (klik ICON dua kali) dan sumber sinyal B sebagai berikut :A JENIS= SINUS AMPLITUDO= 1V FREK= 10HzB JENIS= PERSEGI AMPLITUDO= 1V FREK= 30Hz
4. Atur Setting dengan menekan tombol CTRL+E atau memilih MENUBAR SIMULATION – SIMULATION PARAMETERS , sebagai berikut :
Simulation Time : untuk mengatur rentang waktu simulasi (bukan waktupenyelesaian simulasi) = 1 detikuntuk rentang waktu lebih kecil nilai ini bias diubah
Solver Option : untuk memilih metoda numerik yang dipakai = Variable step dan ode45(=Runge Kutta)
Refine Factor : mengatur kualitas hasil grafik = 10
9
5. Klik ICON SCOPE untuk menampilkan grafik keluaran , atur posisi jendela grafik ini
6. Jalankan dengan mengklik TOMBOL RUN pada TOOLBAR7. Gambarkan pada kertas grafik sinyal-sinyal masukan dan keluaran
10
8. Gambar akan tampil seperti dibawah
9. Untuk merubah range sinyal pilihan pada masing masing sumbu , tekan TOMBOL PARAMETER pada TOOLBAR Scope . Masukkan nilai 0,1s untuk TIME RANGE mengganti AUTO , kemudian tekan TOMBOL APPLY.Grafik baru lansung tampak dari Scope . Gambarkan grafik ini dalam lembar laporanTOMBOL FIND dapat digunakan mencari grafik bila terjadi grafik out of range
Gambarkan bentuk gelombang yang baru , hasil yang diperoleh masukkan hasil
yang diperoleh masukkan nilai pembacaan sinyal di atas sebagai berikut
T=0.01 T=0.03 T=0.05 T=0.07 T=0.09
INPUT1 0.6 1 0 -1 -0.6
INPUT2 -1 1 1 -1 1
OUTPUT -0.4 2 1 -2 0.4
10. hasil diatas carilah persamaan fungsi yang ada didalam blok (kotak) hitam Persamaan fungsi dari blok hitam adalah persamaan perkalian.
T = 0,01 I1 = 0,6 I2= -1 O = I1 x I2 = 0,6 x (-1) = -0,6
T = 0,03 I1 = 0,95 I2= 1 O = I1 x I2 = 0,95 x 1 = 0,95
11
T = 0,05 I1 = 0 I2= 1 O = I1 x I2 = 0 x 1 = 0
T = 0,07 I1 = -0,95 I2= -1 O = I1 x I2 = (-0,95) x (-1) = 0,95
T = 0,09 I1 = -0,6 I2= 1 O = I1 x I2 = (-0,6) x 1 = -0,6
Analisa
Dari percobaan di atas terlihat bahwa sinyal out put tetap dan tidak di
pengaruhi oleh waktu selama sinyal input 1 dan sinyal input 2 tetap. Pada
masukan sinyal input 1 dan sinyal input 2 sama akan menghasilkan gelombang
yang tidak sama.
1.3.2. Langkah Percobaan Sistem Sederhana Kedua1. Ulangi langkah diatas untuk data bernama PERCOB-1B
Percobaan 1B
Hasil dari percobaan 1B
12
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.1
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.3
13
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.5
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.7
14
Bentuk Gelombang Percobaan_1B Dengan T=00.9
1.3.3. Langkah Percobaan Gelombang dan Spektrum1. Bukalah data PERCOB-1C
15
Percobaan 1C
16
Magnitud Percobaan 1C Sinus 1000
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Dengan Sinus=1000
17
Spectrum Scope Percobaan_1C Dengan Sinus=5000
18
Magnitud Percobaan 1C Sinus 5000
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Dengan Sinus=5000
19
Spectrum Scope Percobaan_1C Persegi=1000
20
Magnitud Percobaan 1C Persegi
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Persegi=1000
21
Spectrum Scope Percobaan_1C Gigi Gegaji=1000
22
Magnitud Percobaan 1C Gigi Gergaji
Bentuk Gelombang Percobaan_1C Gigi Gergaji=1000
23
2. Dari TOOLBAR Pilihlah TOMBOL LIBRARY BROWSER. Pilih Library SIMULINK/SINKS/SCOPE. Pindahkan Block SCOPE dengan cara KLIK & SERET ICON SCOPE kedalam jendela file kerja anda
3. Sambungkan sinyal dari SIGNAL GENERATOR mengKLIK&SERET ujung panah kecil dari SIGNAL GENERATOR ke pangkal panah dari SCOPE . Ulangi untuk SPECTRUM SCOPE dengan KLIK&SERET dari pangkal panah SPECTRUM SCOPE kegaris yang sudah diperoleh dari SIGNAL GENERATOR ke SCOPE.
4. Atur generator fungsi (Klik ICON SIGNAL GENERATOR) sebagai berikut :WAVEFORM=SINE AMPL=1V FREQ=1000HzAtur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 1s.Klik dan atur lokasi dan setting PARAMETER SCOPE agar menampilkan hanya 10 gelombang . Tekan TOMBOL RUN . Atur ulang posisi tampilan Jendela SPECTRUM SCOPE . Buat gambar signal dan spektrum
frekuensi
24
5. Klik ICON SPECTRUM SCOPE. Akan terbuka jendela baru untuk rangkaian internal SPECTRUM SCOPE. Klik ICON PERUBAH DISCRETE , ganti SAMPLE TIME menjadi 1/50000 . Ulangi langkah diatas.
6. Ulangi langkah diatas untuk Frekuensi dan Jenis Gelombang seperti tabelberikut. Catat frekuensi dan magnitude harmonisa harmonisa yang ada.
2. Transmisi sinyal melalui udara membutuhkan antenna,padahal ukuran
minimal antena ini 0,1 panjang gelombang. Jadi transmisi sinyal base band
membutuhkan antenna dengan ukuran fisik yang sangat besar.
Karena masalah-masalah diatas , maka untuk transmisi jarak jauh, sinyal base
band ini perlu diproses dulu dalam suatu proses yang disebut modulasi.
Dipesawat pemancar yang disebut juga pemancar ( Tx ) terdapat peralatan yang
disebut modulator. Modulator berfungsi untuk memproses sinyal asli ( base band )
menjadi suatu sinyal modulasi. sebaliknya di pesawat penerima atau penerima
( Rx ) terdapat peralatan yang disebut demodulator atau detector yang bertugas
untuk memproses sinyal modulasi itu, hingga didapat sinyal base band-nya.
Dalam proses modulasi diperlukan sinyal yang disebut gelombang pembawa
( carrier ). Gelombang pembawa ini mempunyai frekuensi yang cukup tinggi
untuk transmisi jarak jauh. Jadi dalam proses modulasi terjadi :
1. Karakteristik dari sinyal informasi atau base band bercampur menjadi satu
dengan karakteristik gelombang pembawa dan disebut gelombang
modulasi.
2. Harus ada suatu cara untuk mengeluarkan sinyal informasi tadi dari
gelombang modulasi.
Salah satu jenis modulasi yang dipergunakan umum seperti broadcasting, radio
CB, amatir, dan banyak lagi. Modulasi amplitudo atau AM (amplitudo
modulation) merupakan jenis modulasi terpenting. Modulasi amplitudo dapat
dibedakan menjadi :
1. Double side band dengan sinyal pembawa (carrier) disingkat DSB yang lebih
sering disebut AM.
2. Double side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier); sering
disebut DSB- SC.
3. Single side band dengan sinyal pembawa ditekan (suppressed carrier) yang lebih
sering dikenal dengan sebutan single side band.
28
4. Modulasi dengan posisi sinyal pembawa atau carrier position modulation
disingkat CPM.
Untuk dapat memahami modulasi amplitudo ini, coba perhatikan formula matematika
berikut :
Misalkan sinyal base band maupun sinyal pembawa mempunyai bentuk sinusoidal.
Sinyal base band = m(t) = Am COS ωmt
Sinyal pembawa = Ac COS (ωct)
Am = amplitudo sinyal base band
Ac = amplitudo sinyal pembawa
‘ωm = 2π Fm (Fm = frekuensi gelombang (base band )
‘ωc = 2π Fc (Fc = frekuensi gelombang pembawa
Proses modulasi akan menghasilkan suatu sinyal modulasi AM :
Vc(t) = ( Ac + Am cos ωmt ) cos ωct
Sinyal base band ini disebut juga sinyal pemodulasi kalau Vc(t) disebut sinyal modulasi.
Rumus sinyal modulasi AM tadi bias juga dituliskan sebagai berikut :
Vc(t) = Ac ( 1 + m cos ωct ) cos ωct
Dengan m = Am /Ac disebut indek modulasi < 100.
Setelah diuraikan secara matematis bisa kita dapatkan :
Vc(t) = Ac cos ωct + ½ m Ac cos (ωc – ωm )t + ½ m Ac cos (ωc + ωm )t
Jadi sinyal AM bias diuraikan menjadi tiga bagian :
1. Ac cos ωct = gelombang pembawa
2. ½ m Ac cos (ωc – ωm )t = lower side band( LSB )
3. ½ m Ac cos (ωc + ωm )t = Upper side band( USB )
DSB-SC DAN SSB
Supaya pengiriman sinyal menghemat daya,maka dapat dilakukan dua cara yaitu :
1. DSBSC(double side band – suppressed carrier) yang dikirimkan hanya LSB dan
USB saja, gelombang pembawa tidak dikirim.
2. SSB( single side band)yang dikirimkan hanya salah satu dari LSB atau USB
tanpa gelombang pembawa.
(Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi, Dr. Ir. Suhana, Shigeki Shoji 2004)
29
2.3 Alat Alat :1. PC hardware dengan MATLAB2. Data model
2.4.1 Langkah Percobaan Modulasi DSB-SC
1. Gunakan file PERCOB-2A
Percobaan 2A
\
30
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-1Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
31
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-2Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 2 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
32
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-3Dengan :Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 10000Amp = 0.5 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
33
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-4Dengan:Signal CarrierFrek = 1000 Frek = 5000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
34
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-5Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SIN
35
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-6Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SQR Gel SIN
36
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2A-7Dengan:Signal CarrierFrek = 2000 Frek = 10000Amp = 1 Amp = 1Gel SIN Gel SQR
37
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikutSignal Frek=1000Hz Amp=1volt SinusoidaCarrier Frek=10000Hz Amp=1volt SinusoidaSample FFT Spektrum=1/50000 Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
3. Ulangi langkah diatas berdasarkan tabel dibawah ini dan lengkapi tabelnya
No. Signal Carrier LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
BW SB
Mag
CarrMag
Frek Amp Gel Frek Amp Gel KHz KHz KHz KHz dB DB
1 1000 1 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 5,1 0
2 1000 2 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 20,5 0
3 1000 0,5 SIN 10000 1 SIN 9 10 11 2 1,24 0
4 1000 1 SIN 5000 1 SIN 4 5 6 2 4,8 0
5 2000 1 SIN 10000 1 SIN 8 10 12 4 4,8 0
6 2000 1 SQR 10000 1 SIN 4 8 12 8 6,5 7,8
7 2000 1 SIN 10000 1 SQR 4 8 12 8 8,2 15,2
4. Bandingkan hasil spektrum ini dengan teori
Analisa
Dari hasil percobaan diatas, kita dapat melihat bahwa Side band magnitude
yang paling tinggi dihasilkan oleh signal dengan amplitudo 2 Volt, hal ini
masuk akal karena pada percobaan yang lain amplitudo signal input hanya 1
volt dan 0,5 volt, jadi pada signal amplitudo yang paling tinggi juga akan
menghasilkan side band magnitude yang paling tinggi pula
Perobahan sinyal tidak mempengaruhi frekwensi center dan cerrier
magnitude
Perubahan sinyal mempengaruhi besare kecilnya LSB frekwensi, USB
frekwensi dan BW frekwensi
Perubahan indek Mod mempengaruhi besar kecilnya site band magnitude.
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-1Dengan:Signal Indeks Mod=1 Frek = 1000Gel SIN
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
40
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-2Dengan:Signal Indeks Mod=0.5 Frek = 1000Gel SIN
41
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-3Dengan:Signal Indeks Mod=2 Frek = 1000Gel SIN
42
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-5
0
5
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-4Dengan:Signal Indeks Mod=1 Frek = 2000Gel SIN
43
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-5Dengan:Signal Indeks Mod=0.5Frek = 2000Gel SIN
44
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-0.5
0
0.5
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
Magnetud dan Bentuk Gelombang Percobaan2B-6Dengan:Signal Indeks Mod=1Frek = 2000Gel SQR
45
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1Signal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-1
0
1
ModulatedSignal
0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 1.002-2
0
2
Time
AM Signal
2. Jalankan model dengan mengatur nilai nilai parameter sebagai berikut:Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks modulasi(m)=1Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt SinusoidaSample FFT Spektrum=1/50000
Gambarkan bentuk gelombang dan spektrumnya
a. Lengkapi tabel berikut dari hasil percobaan.
Signal Indeks
Mod
LSB
Frek
Ctr
Frek
USB
Frek
Band
Width
SB
Mag
Carr
Mag
Frek Gel KHz KHz KHz KHz dB dB
1 1000 SIN 1 9 10 11 2 5 17
2 1000 SIN 0,5 0 10 0 0 0 17,2
2 1000 SIN 2 9 10 11 2 21 17
3 2000 SIN 1 8 10 12 4 5 17,4
4 2000 SIN 0,5 8 10 12 4 1 17,2
5 2000 SQR 1 8 10 12 4 7,8 17,2
3. Dari analisa spektrum bandingkan dengan teori
Analisa
46
Dari hasil tabel diatas ini, kita mendapatkan hasil bahwa carrier magnitude
untuk gelombang AM ini biasanya adalah pada magnitude 17 dB. Dengan
Bandwidth yang paling lebar ada pada signal sinusoidal 2 kHz dengan indeks
modulasi 0,5 serta 1 dan signal kotak 2 kHz dengan indeks modulasi 1.
Sedangkan pada signal sinusoidal 1 kHz dengan indeks modulasi 0,5, kita hanya
mendapatkan satu gambar spektrum. Ini mungkin karena lemahnya daya yang
dipancarkan sehingga tidak sanggup membawa data pada sisi LSB dan USB.
Sedangkan nilai magnitude yang paling tinggi terdapat pada indeks modulasi 2
dengan signal input sinusoidal 2 kHz
2.3.3 Langkah Percobaan Demodulasi AM
Percobaan 2C1. Gunakan file PERCOB-2C
47
Magnetud dan Gelombang 2C_1
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=1volt Sinusoida indeks modulasi(m)=1
Carrier Frek=10000Hz Amp=1volt Sinusoida
Sample FFT Spektrum=1/50000 Filter = 1
48
Magnetud dan Gelombang 2C_2
Atur Simulation Parameter untuk waktu simulasi 0.1s.
Signal Frek=1000Hz Amp=0.5 Sinusoida indeks modulasi(m)=1