Top Banner

of 15

prakp3_acara4_bab4

Jun 04, 2018

Download

Documents

Riska Dian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    1/15

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Tabel 4.1. Hasil Perhitungan

    Line Balancing Solution for Keseimbangan Lintasan

    05-29-2012 Line Number of Task Task Task Time %

    15:59:50 Station Operators Assigned Name Time Unassigned Idleness

    1 1 1 3Perakitan motor

    penggerak 3,25 0,95 22,62%

    2 2 1 1 Perakitan Kerangka 2 2,2 52,38%

    3 4

    Pemasangan motor

    penggerak ke dalam

    kerangka 1,2 1 23,81%

    4 2 Pemasangan tombol 1 0 0,00%

    5 3 1 7 Pemasangan kabel 1 3,2 76,19%

    6 5Pemasangan baling-

    baling 0,5 2,7 64,29%

    7 6Pemasangan pelindung

    baling-baling 1 1,7 40,48%

    8 8 Pengujian 1,4 0,3 7,14%

    Solved by Heuristic Method

    Tabel 4.2. Hasil Summary

    Line Balancing Summary for Keseimbangan Lintasan

    05-29-2012 Item Result

    1 Desired Cycle Time in Minute 4,2

    2 Number of Line Stations 3

    3 Number of Required Operators 3

    4 Total Available Time in Minute 12,6

    5 Total Task Time in Minute 11,35

    6 Total Idle Time in Minute 1,25

    7 Balance Delay (%) 9,92%

    Optimal Solution has been obtained by

    Primary Heuristic: Longest Task Time

    Tie Breaker: Random

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    2/15

    Gambar 4.1.Line Sequencing

    B. PembahasanPraktikum kali adalah praktikum yang berjudul keseimbangan lini atau

    line balancing. Tujuan dari praktikum ini untuk mengajarkan mahasiswa

    melakukan penyeimbangan lintasan produksi dengan bantuan komputer. Selain

    itu, bertujuan pula untuk mengajarkan mahasiswa agar dapat menganalisis

    dampak penyeimbangan lintasan produksi terhadap pengelompokan stasiun kerja

    dan efisiensi lintasan produksi.Praktikum ini juga bermanfaat agar mahasiswa dapat menggunakan

    metode keseimbangan lini dengan menggunakan software WinQsb. Melalui

    praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui konsep keseimbangan lini dan faktor-

    faktor yang mempengaruhinya. Di samping itu, mahasiswa dapat mengetahui cara

    penerapan metode keseimbangan lini di dalam industri.

    Keseimbangan lini atau line balancingmerupakan sekelompok orang atau

    mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk yang

    diberikan kepada masing-masing sumber daya secara seimbang dalam setiap

    lintasan produksi, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun

    kerja. Line balancing adalah suatu penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam

    stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi.

    Stasiun kerja tersebut memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan

    stasiun kerja. Fungsi dari Line balancing adalah membuat suatu lintasan yang

    seimbang. Tujuan pokok dari penyeimbangan lintasan adalah meminimumkan

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    3/15

    waktu menganggur (idle time) pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang

    paling lambat.

    Keseimbangan lini sangat penting karena akan menentukan aspek-aspek

    lain dalam sistem produksi dalam jangka waktu yang cukup lama. Beberapa aspek

    yang terpengaruh antara lain biaya, keuntungan, tenaga kerja, peralatan, dan

    sebagainya. Keseimbangan lini ini digunakan untuk mendapatkan lintasan

    perakitan yang memenuhi tingkat produksi tertentu. Demikian penyeimbangan

    lini harus dilakukan dengan metode yang tepat sehingga menghasilkan keluaran

    berupa keseimbangan lini yang terbaik. Tujuan akhir pada line balancing adalah

    memaksimasi kecepatan di tiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang

    tinggi di tiap stasiun.Ada beberapa istilah yang lazim digunakan dalam line balancing. Berikut

    adalah istilah-istilah yang dimaksud :

    1. Precedence diagramPrecedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian

    menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagram

    sebenarnya merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi

    kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya

    untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang

    terkait di dalamnya, adapun tanda yang dipakai dalam precedence

    diagram adalah sebagai berikut:

    Gambar 5.1. Precedence diagram

    a. Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untukmempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi.

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    4/15

    b. Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan prosesoperasi. Hal ini operasi yang ada di pangkal panah berarti

    mendahului operasi kerja yang ada pada ujung anak panah.

    c. Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yangdiperlukan untuk menyelesaikan setiap proses operasi.

    2. Assemble ProductAssemble Product adalah produk yang melewati urutan work station

    dimana, setiap work station memberkan proses tertentu hingga selesai

    menjadi produk akhir pada perakitan akhir.

    3. Waktu menunggu (Idle Time)Dimana operator atau pekerja menunggu untuk melakukan proses kerja

    ataupun kegiatan operasi yang selanjutnya akandikerjakan. Selisih atau

    perbedaan antara Cycle time (CT) dan Stasiun Time (ST), atau CT

    dikurangi Stasiun Time (ST).

    Keterangan:

    N = Jumlah stasiun kerja.

    Ws = Waktu stasiun kerja terbesar.

    Wi = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja.

    I = 1,2,3,,n.

    4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang

    dihasilkan dari waktu mengganggur sebenarnya yang disebabkan

    karena pengalokasian yang kurang sempurna diantara stasiun-stasiun

    kerja. Balance delay dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Keterangan:

    D = Balance delay (%).

    C = Waktu siklus.

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    5/15

    N = Jumlah stasiun kerja.

    ti= Jumlah semua waktu operasi.

    Ti = Waktu operasi.

    5. Efisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi tiapstasiun kerja (Wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (Ws).

    Efisiensi stasiun kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

    6. Line efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi

    dengan siklus dikalikan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi

    stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja. Line efficiency dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    Keterangan:

    Sti = Waktu stasiun kerja dari ke-i.

    K = Jumlah stasiun kerja.CT = Waktu siklus.

    7. Work Station merupakan tempat pada lini perakitan dimana prosesperakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, maka

    jumlah stasiun kerja yang efisien dapat ditetapkan dengan rumus:

    Keterangan:

    ti = Waktu operasi (elemen).

    C = Waktu siklus stasiun kerja.

    Kmin = Jumlah stasiun kerja minimal.

    8. Smoothes index (SI) adalah suatu indeks yang menunjukkankelancaran relatif dari penyeimbangan lini perakitan tertentu.

    2

    Keterangan:

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    6/15

    STmaks = Maksimum waktu di stasiun

    Sti = Waktu sta

    Waktu siklus atau cycle time adalah waktu maksimum yang boleh

    digunakan untuk masing-masing stasiun kerja untuk menyelesaikan

    sekelompok/rangkaian pekerjaan pada satu unit produk. Waktu siklus diperlukan

    untuk menghasilkan satu unit produk oleh masing-masing stasiun agar lini

    produksi dapat berjalan seimbang.

    Penentuan waktu siklus dapat dilakukan apabila waktu produksi dan

    target produksi telah diketahui. Waktu siklus diperoleh dari hasil bagi waktu

    produksi dan target produksi. Dalam mendesain keseimbangan lintasan produksi

    untuk sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar dari

    waktu operasi terbesar yang merupakan penyebab terjadinya bottleneck

    (kemacetan). Waktu siklus juga harus sama atau lebih kecil dari jam kerja efektif

    per hari dibagi dari jumlah produksi per hari. Secara matematis dapat dinyatakan

    sebagai berikut:

    Di mana:

    ti max : waktu operasi terbesar pada lintasan

    CT : waktu siklus (cycle time)

    P : jam kerja efektif per hari

    Q : jumlah produksi per hari

    Praktikum perencanaan kebutuhan bahan ini menggunakan program

    WinQsb yang dapat dijalankan pada sistem operasi baik Windows ataupun Linux.

    Program WinQsb cukup simpel sehingga dapat memudahkan user dalam

    pengolahan data karena user cukup memasukkan data-data dan memilih metode

    yang diperlukan dalam software WinQsb.

    Kasus yang akan dianalisis dalam praktikum ini adalah keseimbangan

    lintasan produksi perusahaan mainan anak yang memproduksi mainan kipas angin

    dari kayu. Analisis penyeimbangan lintasan produksi dilakukan menggunakan

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    7/15

    software WinQsb. Untuk memulai analisis dengan WinQsb ini disiapkan terlebih

    dahulu perlengkapan (alat dan bahan) yang dibutuhkan seperti seperangkat

    komputer dan juga program WinQsb yang telah terinstal. Data yang dipakai untuk

    analisis kasus ini adalah data operasi perakitan sesuai dengan Tabel 3.1 yang

    tertulis pada metode praktikum sebelumnya.

    Tujuan analisis data ditentukan terlebih dahulu untuk memulai input data

    keseimbangan lini ini. Jalankan program WinQsb dengan memilih pilihan

    Facility Location dan Layout. Pada menu File klik pilihan New Problem

    dan pilihProblem Type yaituLine Balancing. Problem Titlediketik dengan judul

    Keseimbangan Lintasan denganNumber of Operational Taskssebanyak 8 buah

    yang menunjukkan banyaknya operasi kerja. Time Unit diisi dengan Minute

    karena satuan yang digunakan adalah dalam menit. Jika telah diisi lengkap, lalu

    klik OK.

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    8/15

    Lalu dilakukan input data deskripsi operasi perakitan perusahaan mainan

    anak sesuai dengan Tabel 3.1. Data dimasukkan pada tabel Task Information

    mengenai task number, task name, task time in minute, task isolated (Y/N)danjuga immediate successor :

    a. Task number : Merupakan urutan penomoran input data.b. Task name : Nama dan deskripsi operasi.c. Task time in minute : Lamanya operasi/waktu kerja.d. Task isolated (y/n) : Jenis hubungan dengan operasi lain.e. Immediate successor : Operasi yang mengikuti operasi tersebut.

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    9/15

    Apabila telah dilakukan input data, selanjutnya pilih menu Solve and

    Analyse klik Solve the Problem. Pada Solution Method dipilih Heuristic

    Procedure. Pada Cycle timein Minute tidak perlu diisi. Pada Time Length in

    Minutediisi dengan 420 yang berarti 7 jam x 60 menit. Pada Desired

    Production Quantity diisi dengan 100 yang berarti 100 unit produk per hari. Pada

    Primary Heuristic dipilih Longest Task Time dan pada Tie Breaker dipilih

    Random. Kemudian klik OK.

    Akan muncul hasil analisis data :

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    10/15

    Line Balancing Solution

    Line Balancing Summary

    Line Layout in Graph

    Data tersebut disimpan dalam folder yang diinginkan. Hasil analisis dapat

    dilihat dalam Show Line Balancing Solution, Show Line Balancing Summary

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    11/15

    dan Show Line Layout in Graph seperti gambar di atas. Agar lebih mengenal

    metode lain dalam keseimbangan lini, dapat dilakukan modifikasi pengisian data

    dengan waktu siklus (cycle time) yang berbeda dan metode Primary Heuristic

    yang berbeda pula. Selanjutnya, diakukan analisis efisiensi lini produksi, balance

    delayserta kebutuhan operator pada masing-masing metode analisis.

    Perakitan perusahaan mainan anak ini pada awalnya memiliki 8 operasi,

    yaitu perakitan kerangka, pemasangan tombol, perakitan motor penggerak,

    pemasangan motor penggerak ke dalam kerangka, pemasangan baling-baling,

    pemasangan kabel, dan pengujian. Laju produksi perusahaan ini adalah 100 unit

    produk per hari. Waktu yang tersedia adalah 7 jam. Maka, waktu siklus produksi

    mainan anak dalam kasus ini adalah 4,2 menit yang didapat dari jam kerja total

    (420 menit) dibagi dengan jumlah produk yang harus diproduksi (100 unit).

    Melalui software WinQsb diketahui bahwa stasiun kerja yang tercipta

    melalui keseimbangan lini ada 3 stasiun kerja. 8 operasi tersebut diringkas

    menjadi 3 stasiun kerja. Stasiun kerja 1 adalah operasi 3 (perakitan motor

    penggerak) yang terdiri dari 1 orang operator. Waktu operasi 3 adalah 3,25 menit

    sehingga masih tersisa 0,95 menit (time unassignment) dari waktu siklus yang

    dinyatakan dalam % idlenessyaitu 22,62%.

    Stasiun kerja 2 memerlukan 1 operator dan merupakan penggabungan dari

    operasi 1 (perakitan kerangka), 4 (pemasangan motor penggerak ke dalam

    kerangka), dan 2 (pemasangan tombol). Operasi 1 memerlukan waktu 2 menit

    sehingga terdapat 2,2 menit waktu tersisa (time unassignment) dari waktu siklus

    yang dinyatakan dalam % idlenessyaitu 52,38 %. Operasi 4 memerlukan waktu

    1,2 menit sehingga masih tersisa waktu selama 1 menit atau dengan % idleness

    yaitu 23,81%. Waktu 1 menit tersebut digunakan untuk operasi 2 yaitu selama 1

    menit pula. Dengan demikian % idleness menjadi 0% karena penggabungan

    ketiga stasiun kerja tersebut telah menghasilkan waktu 4,2 menit yang sama

    dengan waktu siklus.

    Stasiun kerja 3 merupakan penggabungan dari operasi 7 (pemasangan

    kabel), 5 (pemasangan baling-baling), 6 (pemasangan pelindung baling-baling),

    dan operasi 8 (pengujian). Operasi 7 memerlukan waktu selama 1 menit sehingga

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    12/15

    masih tersisa waktu (time unassignment)selama 3,2 menit dari total waktu siklus

    atau dengan % idleness 76,19%. Operasi 5 memerlukan waktu 0,5 menit dan

    waktu yang tersisa adalah 2,7 menit atau dengan % idleness 64,29%. Operasi 6

    memerlukan waktu 1 menit dan waktu yang tersisa adalah 1,7 menit atau dengan

    % idleness 40,48%. Operasi 8 memerlukan waktu 1,4 menit dan waktu yang

    tersisa adalah 0,3 menit atau dengan % idleness 7,14%.

    Dari tabel line balancing solution dapat diketahui ringkasan tabel line

    balancing summary. Melalui penggabungan operasi-operasi kerja tersebut

    menjadi 3 stasiun kerja masih terdapat sisa waktu selama 1,25 menit yang terdiri

    dari sisa waktu 0,95 menit dari stasiun kerja 1 ditambah dengan 0,3 menit dari

    stasiun kerja 3 :

    Total idle time in minute = time unassigment line station 1 +time unassigment

    line station 2 +time unassigment line station 3

    = 0,95 menit + 0 menit + 0,3 menit

    = 1,25 menit

    atau

    Total idle time in minute = Total available time in minnuteTotal task time in minute

    = 12,60 menit11,35 menit

    = 1,25 menit

    Melalui penggabungan 8 operasi menjadi 3 stasiun kerja maka diketahui

    ringkasan dari tabel line balancing summary yaitu waktu siklus yang digunakan

    adalah 4,2 menit, stasiun kerja yang dibutuhkan adalah 3 buah, operator yang

    dibutuhkan sebanyak 3 orang, total waktu yang tersedia selama 12,60 menit (3

    stasiun kerja x 4,2 menit), jumlah waktu jam kerja adalah 11,35 menit, total idle

    timeatau waktu menganggur adalah 1,25 menit, dan balanced delayselama 9,92

    menit.

    Balanced delayadalah persentase waktu menganggur dalam lintasan yang

    merupakan ukuran ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    13/15

    menganggur. Melalui tabel line balancing summary dapat diketahui bahwa

    balanced delaydinyatakan dengan nilai 9,92 %. Nilai ini diperoleh dari :

    Balanced delay =

    dengan, Na : Jumlah aktual stasiun kerja

    C : Waktu siklus

    T : Jumlah waktu pekerjaan

    Maka, balanced delay =

    x`100%

    =

    x 100% = 9,92 %

    atau,

    Balanced delay =

    x 100%

    =

    x 100% = 9,92 %

    Efisiensi lini produksi merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja

    dibagi dengan waktu siklus dikalikan jumlah stasiun kerja :

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    14/15

    Efisiensi =

    x 100%

    = x 100% = 90,079 %

    Melalui penggabungan 8 operasi menjadi 3 stasiun kerja perusahaan

    memperoleh efisiensi kerja yang lebih tinggi. Waktu kerja setiap operasi dapat

    diatur dan disesuaikan dengan waktu siklus sehingga memiliki waktu maksimal

    setiap stasiun kerja selama 4,2 menit. Melalui pengaturan waktu ini maka setiap

    operasi mengalami pengaturan ulang dan menyebabkan adanya operasi kerja yang

    didahulukan ataupun diletakkan di akhir. Penempatan operasi kerja ini

    berdasarkan :

    a. Keterkaitannya dengan operasi kerja lain dalam posisinya menjadipredecessor(operasi pendahulu) ataupunsuccessor(operasi pengikut).

    b. Penyesuaian dengan efisiensi waktu siklus.c. Metode yang digunakan dalam WinQsb

    Sebagai contoh dalam kasus produksi perusahaan mainan anak yang

    memproduksi mainan kipas angin dari kayu ini terdapat dua operasi pengikut

    setelah operasi kerja 1, yaitu operasi kerja 2 dengan waktu 1 menit dan operasi

    kerja 4 dengan waktu 1,2 menit. Operasi kerja 4 didahulukan daripada operasi

    kerja 2 karena metode yang digunakan adalah metode longest task time. Artinya

    bahwa operasi kerja dengan waktu kerja lebih lama akan didahulukan. Karena

    operasi kerja 4 memiliki waktu lebih lama daripada operasi kerja 2, maka operasi

    kerja 4 akan didahulukan. Metode longest task time dipilih karena hasil analisis

    dengan menggunakan metode ini memberikan solusi yang optimal dibandingkan

    dengan metode yang lainnya. Longest task timemenunjukkan bahwa pengurutan

    stasiun kerja dilakukan berdasar penjumlahan beberapa stasiun dengan waktu total

    yang mendekati waktu siklus.

    Terdapat 3 metode (solution method) yang dapat digunakan dalam

    WinQsb yaitu :

  • 8/13/2019 prakp3_acara4_bab4

    15/15

    a. Heuristic procedure, metode ini mencari waktu minimal pertahapanoperasi dengan kombinasi sehingga diperoleh penyelesaian masalah

    yang paling optimal.

    b. Optimizing best bud search, metode ini secara otomatis akan mencaripenyelesaian terbaik masalah keseimbangan lini yang paling sesuai

    untuk diterapkan pada kasus input data.

    c. COMSOAL type random generation, metode ini akan mencobabeberapa metode secara acak dan akan mencari metode yang paling

    optimal.

    Setelah dipilihsolution method, apabila dipilih metode heuristic procedure

    maka akan dapat ditentukan primary heuristic-nya dan tie breaker. Primary

    heuristic adalah metode yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan user,

    misalnya penentuan line balancing berdasarkan operasi kerja dengan waktu

    terpendek atau waktu terpanjang. Tie breaker adalah pemecahan masalah dan

    pemilihan metode terbaik jika terdapat 2 atau lebih kemungkinan yang

    mempunyai peluang sama.