Dosen pembimbing dr. Agus Yuha Ahmadu, Sp. PD STASE ILMU PENYAKIT DALAM RS PANEMBAHAN SENOPATI 2016 Tutorial Klinik Hyperglikemic Hyperosmolar State (HHS)
Dosen pembimbingdr. Agus Yuha Ahmadu, Sp. PD
STASE ILMU PENYAKIT DALAM RS PANEMBAHAN SENOPATI
2016
Tutorial Klinik Hyperglikemic Hyperosmolar State
(HHS)
Problem
Nama : Ny. WJenis Kelamin : WanitaUmur : 64 tahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Karangtalun, Imogiri, BantulAgama : IslamNo. RM : 12-36-08Tanggal Masuk : 14-02-2016Tanggal Keluar : 25-02-2016
Anamnesa
Seorang pasien datang dalam keadaan tidak sadarkan diri ke IGD. Keluarga mengatakan pasien ditemukan sudah terjatuh dari tempat tidur. Demam (+) pasien mengalami kejang 1x ketika di IGD. Kejang + 30 detik, badan kaku.
BAB tadi pagi 1x konsistensi lembek, BAK banyak.
Di bangsal pasien sudah sadarkan diri tetapi sering tidur, positif bila diberi rangsangan.
Riw penyakit: DM (+) HT (+) jantung (-)
Pemeriksaan fisik
Vital Sign
KU = Somnolen
BP = 170/90 mmHg
HR = 115x/menit
RR = 24 x/menit
T = 38,5 derajat C
Status generalis
Kepala : SimetrisMata : CA -/- , SI -/-Thorak :
Pulmo :Simetris, vesikuler +/+
Cor: S1-S2 reguler, bising (-)Abdomen : supel, peristaltic (+), nyeri tekan (-) turgor
kulit <2”Ekstremitas : akral hangat (+) edema (-) CRT <2”
Penatalaksanaan
NRM 3 lpmNGTInf. NaCl 20 tpmInj. Ceftriaxone 2x1grInj. Ranitidine 2x1grNovorapid sesuai GDS/4jam :<200 : lapor IGD200-250 5 UI sc250-300 10 UI sc300-350 15 UI sc>350 20 UI sc
Pemeriksaan penunjang 14/02/2016Hb : 9,9AL : 18.70AE : 3.75AT : 207HMT : 29.8
EUS : 0BAS : 0BAT : 0SEG : 93LIMF : 4MON : 3
SGOT : 51SGPT : 85
Ur : 61Cre : 0,76
GDS : 698
Na : 139.9K : 3.08Cl : 99.3
Ro thorax:Pulmo dan cor dbn
Mekanisme
Hyperglikemic hyperosmolar State (HHS) adalah komplikasi metabolik akut diabetes, biasanya pada penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 yang lebih tua. Pada kondisi ini, terjadi hiperglikemia berat (kadar glukosa serum > 600 mg/dL) yang tanpa atau disertai ketosis, dan terjadi hiperosmolar ( osmolaritas >320 mOsm dan PH >7.30).
Etiologi
Infeksi: Selulitis, Infeksi gigi, Pneumonia, Sepsis, Infeksi saluran kemih
Pengobatan: Obat kemoterapi, Glukokortikoid, Fenitoin, Diuretik tiazid,
Propanolol Noncompliance Diabetes Melitus tidak terdiagnosis. Penyalahgunaan obat, seperti alkohol dan kokain. Penyakit penyerta: Infark miokard akut, Tumor yang
menghasilkan hormone adrenokortikotropin, Kejadian serebrovaskular, Sindrom cushing, Hipertermia,
Hipotermia, dll
Problem definiton
Bagaimana penegakkan diagnosis hiperglikemik hiperosmolar state?
Bagaimana penatalaksanaan pada hiperglikemik hiperosmolar state?
Manifestasi Klinis
Biasanya pada usia tua pada DM tipe 2Nyeri kepalaNyeri perutMual muntahGangguan penglihatanRasa haus sekaliDisorientasiPoliuria, pidipsia, polifagia
Kadang disertai dengan : turgor kulit buruk, mukosa kering, lethargi, penurunan tingkat kesadaran, kejang, koma
Diagnosis
Hiperglikemik berat >600 mg/dLDengan atau tanpa hiperketonemia <3.0 mmol
atau asidosis (pH <7.3, bicarbonat 15 mmol)+
Osmolalitas Plasma >300 mOsmol/kg
(normal : 290 + 5 mOsmol/kg)
Learning Issue Anamnesis1. berusia lanjut2. belum diketahui mempunyai DM, dan atau pasien DM tipe 2 yang mendapat
pengaturan diet dan atau obat hipoglikemi oral. 3. Keluhan pasien HHS ialah rasa lemah, gangguan penglihatan, atau kaki kejang. Dapat
pula ditemukan keluhan mual dan muntah, Kadang, pasien datang dengan disertai keluhan saraf seperti letargi, disorientasi, hemiparesis, kejang atau koma
Pemeriksaan fisik1. tanda-tamda dehidrasi berat seperti turgor yang buruk, mukosa pipi yang kering, mata
cekung, perabaan ekstremitas yang dingin dan denyut nadi yang cepat dan lemah. 2. peningkatan suhu tubuh yang tak terlalu tinggi. 3. Perubahan pada status mental dapat bekisar dari disorientasi sampai koma.
Pemeriksaan penunjang1. Kadar glukosa darah > 600 mg%, aseton negative2. adanya hipertermia, hiperkalemia, azotemia, kadar blood urea nitrogen (BUN):
kreatinin = 30 : 1 (normal 10:1), bikarbonat serum > 17,4 mEq/l. 3. Bila pemeriksaan osmolalitas serum belum dapat dilakukan, maka dapat dipergunakan
formula : 2 x (Na+K) + Glukosa/18 + BUN (ureum)/2.8 dengan nilai normal 290 + 5 mOsm
Osmolalitas efektif plasma = 2 (139.9 -3.08) + 698/18 + 61/2.8 = 2 (142.98) + 38.8 + 21.8 = 286.9 + 38.8 +21.8
= 347.5 mOsmol/kg
2.8
Penatalaksanaan HHS
Medikamentosa- Cairan- Elektrolit- Insulin
Non Medikamentosa- Terapi Gizi- Latihan Jasmani
Problem Solving
Ditegakkan diagnosis HHS1. AnamnesisPasien mengalami penurunan kesadaran hingga koma, terdapat penigkatan suhu tubuh, pasien merupakan penderita DM tipe 2.2. Pemeriksaan fisikFebris dengan T: 38,5 derajat C dan dalam kondisi koma3. Pemeriksaan laboratoriumAL : 18.70GDS : 698 gr/dLOsmolalitas : 347.5 mOsmol/gr
Terimakasih