Top Banner

of 37

PPT SK 1 A 4.pptx

Jan 17, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

SKENARIO 1AIR KENCING KEMERAHAN

KELOMPOK A-4KETUA: Dita Evita Hersafitri1102012069SEKRETARIS: Dimas Adriyono W1102012067Anggota : Ajeng Dwi Restiantie 1102012013 Akbar Palmaesaza1102012014 Alif Caesar Rizqi P1102012015 Alifa Umami1102012016 Dewi Prasetyawati1102010071 Dian Putri Bungsu 1102010073 Dila Putri Kristiyanti 1102012066 Dio Arif Pratama1102012068

SKENARIO 1

AIR KENCING KEMERAHANSeorang anak laki-laki, usia 8 tahun, dibawa ibunya ke dokter karena air kencingnya berwarna kemerahan. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Penderita mengalami radang tenggorokan 2 minggu yang lalu, sudah berobat ke dokter dan dinyatakan sembuh. Pada pemeriksaan didapatkan bengkak pada kelopak mata dan didapatkan tekana darah 130/90 mmHg. Pemeriksaan urinalisis didapatkan proteinuria dan hematuria.

SASARAN BELAJAR

LI.1Memahami dan Menjelaskan Anatomi GINJALLO 1.1 Anatomi MakroskopisLO 1.2 Anatomi Mikroskopis LI 2Memahami dan Menjelaskan Fisiologi GINJALLO 2.1 MeNJELASKAN FUNGSI FISIOLOGISLO 2.2 MENJELASKAN PROSES PEMBENTUKAN URINLO 2.3 MENJELASKAN KESEIMBANGAN ASAM BASA LI 3Memahami dan Menjelaskan GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.1 Menjelaskan Definisi GLOMERULONEFRITIS AKUTLo 3.2 MENJELASKAN EPIDEMIOLOGI GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.3 Menjelaskan Etiologi GLOMERULONEFRITIS AKUT

LO 3.4 Menjelaskan Klasifikasi GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.5 Menjelaskan Patofisiologi GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.6 Menjelaskan Manifestasi Klinis GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.7 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.8 MENJELASKAN PENATALAKSANAAN GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.9 Menjelaskan Komplikasi GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.10 Menjelaskan Prognosis GLOMERULONEFRITIS AKUTLO 3.11 Menjelaskan Pencegahan GLOMERULONEFRITIS AKUTLI 4Memahami dan Menjelaskan kenajisan urin dalam pandangan islam

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi GINJAL

LO 1.1 Anatomi Makroskopis

Kandung kemih

LO 1.2 Anatomi MikroskopisGlomerulus

Apparatus juxta glomerulusSel juxta glomerulusSel mesangial/sel polkisenMacula densa

Tubulus kontortus proksimalTubulus kontortus distal

Duktus koligens

LI 2. Memahami dan Menjelaskan fisiologi GINJAlLO 2.1 fungsi fisiologis

Mengatur komposisi ion darahMengatur pH darahMengatur volume darahMengatur tekanan darahPemeliharaan osmolaritas darahMemproduksi hormoneMengatur tingkat gula darahPengeluaran zat asing dan sampahFungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma darah dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal. Substansi yang paling penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain.

2.2 Proses pembentukan urinFiltrasiabsorbsireabsorbsiAugmentasi

Lo 2.3 Keseimbangan asam basa1) Sistem Renal2) Regenerasi Bikarbonat3) Sekresi Ion Hidrogen4) Produksi dan Eksresi NH4+

LI 3. Memahami & Menjelaskan glomerulonephritis akut

LO 3.1 definisi

Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel glomerulus. Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut adalah pasca infeksi, paling sering infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptokokus dapat terjadi secara epidemik atau sporadik, paling sering pada anak usia sekolah yang lebih muda, antara 5-8 tahun. Perbandingan anak laki-laki dan anakperempuan 2 : 1.

Lo 3.2 epidemiologiIndonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut di Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%). Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2 : 1 dan terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%).3GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi. Referensi lain menyebutkan paling sering ditemukan pada anak usia 6-10 tahun.

Lo 3.3 etiologiPenyebab yang paling sering ditemukan disebabkan karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain diantaranya:1. Bakteri : streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans, Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi dll2. Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis epidemika dl3. Parasit : malaria dan toksoplasma S. pyogenes -hemolitik golongan A mengeluarkan dua hemolisin, yaitu:a. Sterptolisin OB. Streptolisin S

Lo 3.4 klasifikasiCongenital (herediter)Sindrom Alport Sindrom nefrotik Glomerulonefritis Primer Penyakitnya berasal dari ginjalnya sendiri Glomerulonefritis membranoproliferatifGlomerulonefritis membranosa Nefropati IgAGlomerulonefritis Sekunder Penyakit sistemik lain

Lo 3.5 patofisiologi

Lo 3.6 manifestasi klinisKerusakan pada rumbai kapiler gromelurus mengakibatkan hematuria/kencing berwarna merah daging dan albuminuria, Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi. Kadang-kadang disertai edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh. Edema yang terjadi berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga berperan pada retensi air dan natrium.

Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan darah akan tetap tinggi selama beberapa minggu dan menjadi permanen bila keadaan penyakitnya menjadi kronis. Hipertensi selalu terjadi meskipun peningkatan tekanan darah mungkin hanya sedang. Hipertensi terjadi akibat ekspansi volume cairan ekstrasel (ECF) atau akibat vasospasme masih belum diketahui dengna jelas.

Lo 3.7 diagnosis dan diagnosis bandingAnamnesisPemeriksaan FisikPada pasien glomerulonefritis akut sangat dianjurkan untuk melakukan pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan darah, adanya sembab atau asites. Selama fase akut terdapat vasokonstriksi arteriola glomerulus yang mengakibatkan tekanan filtrasi menjadi kurang dan karena hal ini kecepatan filtrasi glomerulus juga berkurang. Filtrasi air, garam, ureum dan zat-zat lainnya berkurang dan sebagai akibatnya kadar ureum dan kreatinin dalam darah meningkatPemeriksaan LaboratoriumImunologiKomplomen hemolitik total serum (Penurunan C3 sangat mencolok

Fungsi GinjalKadang-kadang kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal ginjal seperti hiperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia dan hipokalsemia. Kadang-kadang tampak adanya proteinuria masif dengan gejala sindroma nefrotik. Tes serologiBeberapa uji serologis terhadap antigen sterptokokus dapat dipakai untuk membuktikan adanya infeksi, antara lain antisterptozim, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B. Pemeriksaan Patologi AnatomiMakroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-titik perdarahan pada korteks. Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut glomerulonefritis difus.

URINALISISTingkatan dipstickKonsentrasi protein(mg/dl)00-5Samar5-201+302+1003+3004+1000

URINALISIS (MENGGUNAKAN URINE 24 JAM)PROTEINURIA (