MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH : KELOMPOK 4 Nama anggota : 1.Dhea Permata 2.Gita Nurul Azmi 3.H. Khairullah 4.Mona 5.M. Iqbal Susanto A. 6.M. Rayyan
MEDIA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
OLEH : KELOMPOK 4
Nama anggota :
1.Dhea Permata
2.Gita Nurul Azmi
3.H. Khairullah
4.Mona
5.M. Iqbal Susanto A.
6.M. Rayyan
•Menemukan Tema dan Pesan syair yang didengarkan•Pantun•Talibun•Karmina•Gurindam
•Menemukan Tema dan Pesan syair yang didengarkan•Pantun•Talibun•Karmina•Gurindam
1. Syair2. Unsur-unsur syair3. Macam-macam syair4. Ciri-ciri syair5. Contoh syair6. Kesimpulan
Dalam syair terdapat unsur-unsur yang membangun struktur syair itu sendiri. Unsur-unsur itu meliputi
tema, nada, suasana, dan pesan.
• Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Tema merupakan landasan utama dalam mengekspresikan gagasan atau pikiran melalui kata-kata.
• Pesan atau amanat, adalah sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar, tujuannya supaya pembaca dapat memetik hikmah cerita. Tema dan pesan dalam sebuah syair dapat ditemukan dengan membaca, memahami, dan
mendengarkan syair dengan seksama. Tema dan pesan syair terkandung dalam keseluruhan baris dan bait.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.
1. Syair Panji 2. Syair Romantis
3. Syair Kiasan4. Syair Sejarah 5. Syair Agama
Syair Panji Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
Syair Romantis Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantic yakni syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan(saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.
Syair Kiasan Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan “seperti pungguk merindukan bulan”.
Syair Sejarah Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar. Berisi tentang perang antara orang-orang Makasar dengan belanda.
Syair Agama Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu; syair sufi, syair tentang ajaran islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat. Contoh syair agama adalah Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi.
Contoh SyairContoh Syair
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,Tersebutlah pula suatu perkataanAbdul Hamit syah padaku sultan,Duduklah baginda bersuka-sukaan.Abdul Muluk putra baginda,Besarlah sudah bangsawan muda,Cantik majelis usulnya syahdamTiga belas tahun umurnya ada.Paras elok amat sempurna,Petah menjelis bijak laksana,Memberi hati bimbang gulana,Kasih kepadanya mulya dan hina.
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,Tersebutlah pula suatu perkataanAbdul Hamit syah padaku sultan,Duduklah baginda bersuka-sukaan.Abdul Muluk putra baginda,Besarlah sudah bangsawan muda,Cantik majelis usulnya syahdamTiga belas tahun umurnya ada.Paras elok amat sempurna,Petah menjelis bijak laksana,Memberi hati bimbang gulana,Kasih kepadanya mulya dan hina.
Syair Ken Tambuhan. . . . . . . .
Lalulah berjalan Ken TambuhanDiiringkan pelipur dengan tadahanLemah lembut berjalan perlahan-lahanLakunya manis memberi kasihanWajah yang manis pucat berseriLaksana bulan kesiangan hariBerjalan tunduk memikirkan diriTiada memandang kanan dan kiriDiiringkan pelebaya dari belakangLakunya hebat bukan kepalangKeris sempana hadir di pinggangMemberi dahsyat segala segala yang memandangKen Tambuhan pun sampai ke pintu kotaSegala yang tinggal menyapu air mataAkan para puteri jangan dikataRasanya hendak pergi besertaTunduk menangis segala puteriMasing-masing berkata sama sendiriJahatnya perangai permaisuriLakunya seperti jin dan peri
Syair Ken Tambuhan. . . . . . . .
Lalulah berjalan Ken TambuhanDiiringkan pelipur dengan tadahanLemah lembut berjalan perlahan-lahanLakunya manis memberi kasihanWajah yang manis pucat berseriLaksana bulan kesiangan hariBerjalan tunduk memikirkan diriTiada memandang kanan dan kiriDiiringkan pelebaya dari belakangLakunya hebat bukan kepalangKeris sempana hadir di pinggangMemberi dahsyat segala segala yang memandangKen Tambuhan pun sampai ke pintu kotaSegala yang tinggal menyapu air mataAkan para puteri jangan dikataRasanya hendak pergi besertaTunduk menangis segala puteriMasing-masing berkata sama sendiriJahatnya perangai permaisuriLakunya seperti jin dan peri
Kesimpulannya, untuk mengetahui tema dan pesan yang terdapat pada syair, terlebih
dahulu harus membaca atau mendengarkan
keseluruhan baris-baris dalam syair. Barulah
dapat menentukan tema dan pesan yang terdapat
pada syair.
Kesimpulannya, untuk mengetahui tema dan pesan yang terdapat pada syair, terlebih
dahulu harus membaca atau mendengarkan
keseluruhan baris-baris dalam syair. Barulah
dapat menentukan tema dan pesan yang terdapat
pada syair.
Pantun' merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa).
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
1. Terdiri atas empat larik tiap bait.2. Bersajak silang atau a-b-a-b.3. Larik 1 dan 2 disebut sampiran. Seringkali berkaitan dengan
alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak.
4. Larik 3 dan 4 disebut isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
5. Banyaknya suku kata tiap larik biasanya 8-12 suku kata.
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.
Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian
Pantun Adat Pantun AdatMenanam kelapa di pulau BukumTinggi sedepa sudah berbuahAdat bermula dengan hukumHukum bersandar di Kitabullah
Menanam kelapa di pulau BukumTinggi sedepa sudah berbuahAdat bermula dengan hukumHukum bersandar di Kitabullah
Lebat daun bunga tanjungBerbau harum bunga cempakaAdat dijaga pusaka dijunjungBaru terpelihara adat pusaka
Lebat daun bunga tanjungBerbau harum bunga cempakaAdat dijaga pusaka dijunjungBaru terpelihara adat pusaka Pantun Agama Pantun AgamaAsam kandis
asam gelugurKetiga asam si riang-riangMenangis mayat dipintu kuburTeringat badan tidak sembahyang
Asam kandis asam gelugurKetiga asam si riang-riangMenangis mayat dipintu kuburTeringat badan tidak sembahyang
Daun terap di atas dulangAnak udang mati ditubaDalam kitab ada terlarangYang haram jangan dicoba
Daun terap di atas dulangAnak udang mati ditubaDalam kitab ada terlarangYang haram jangan dicoba
Pantun Budi Pantun BudiKalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Biarlah orang bertanam buluhMari kita bertanam padiBiarlah orang bertanam musuhMari kita menanam budi
Biarlah orang bertanam buluhMari kita bertanam padiBiarlah orang bertanam musuhMari kita menanam budi
Orang Sasak pergi ke BaliMembawa
pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Orang Sasak pergi ke BaliMembawa
pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Pantun Jenaka Pantun Jenaka Limau purut di tepi rawa,buah dilanting belum masakSakit perut sebab tertawa,melihat kucing duduk berbedak
Limau purut di tepi rawa,buah dilanting belum masakSakit perut sebab tertawa,melihat kucing duduk berbedak
Pantun Kepahlawanan Pantun KepahlawananRedup bintang hari pun subuhSubuh tiba bintang tak nampakHidup pantang mencari musuhMusuh tiba pantang ditolak
Redup bintang hari pun subuhSubuh tiba bintang tak nampakHidup pantang mencari musuhMusuh tiba pantang ditolak
Hang Jebat Hang KesturiBudak-budak raja MelakaJika hendak
jangan dicuriMari kita
bertentang mata
Hang Jebat Hang KesturiBudak-budak raja MelakaJika hendak
jangan dicuriMari kita
bertentang mataPantun KiasPantun Kias
Disangka nenas di tengah padangRupanya urat jawi-jawiDisangka panas hingga petangKiranya hujan tengah hari
Disangka nenas di tengah padangRupanya urat jawi-jawiDisangka panas hingga petangKiranya hujan tengah hari
Berburu kepadang datarDapatkan rusa belang kakiBerguru kepalang ajarBagaikan bunga kembang tak jadi
Berburu kepadang datarDapatkan rusa belang kakiBerguru kepalang ajarBagaikan bunga kembang tak jadi
Pantun NasihatPantun NasihatJalan-jalan ke kota Blitarjangan lupa beli sukunJika kamu ingin pintarbelajarlah dengan tekun
Jalan-jalan ke kota Blitarjangan lupa beli sukunJika kamu ingin pintarbelajarlah dengan tekun
Kayu cendana di atas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begituBenda yang buruk memang terbuang
Kayu cendana di atas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begituBenda yang buruk memang terbuangPantun PercintaanPantun Percintaan
Coba-coba menanam mumbangMoga-moga tumbuh kelapaCoba-coba bertanam sayangMoga-moga menjadi cinta
Coba-coba menanam mumbangMoga-moga tumbuh kelapaCoba-coba bertanam sayangMoga-moga menjadi cinta
Kalau tuan pergi ke TanjungBelikan sahaya pisau lipatKalau tuan menjadi burungSahaya menjadi benang pengikat
Kalau tuan pergi ke TanjungBelikan sahaya pisau lipatKalau tuan menjadi burungSahaya menjadi benang pengikat
Pantun PeribahasaPantun Peribahasa
Berakit-rakit ke huluBerenang-renang ke tepianBersakit-sakit dahuluBersenang-senang kemudian
Berakit-rakit ke huluBerenang-renang ke tepianBersakit-sakit dahuluBersenang-senang kemudian
Ke hulu memotong pagarJangan terpotong batang durianCari guru tempat belajarJangan jadi sesal kemudian
Ke hulu memotong pagarJangan terpotong batang durianCari guru tempat belajarJangan jadi sesal kemudianPantun PerpisahanPantun PerpisahanPucuk pauh
delima batuAnak sembilang ditapak tanganBiar jauh dinegeri satuHilang dimata dihati jangan
Pucuk pauh delima batuAnak sembilang ditapak tanganBiar jauh dinegeri satuHilang dimata dihati jangan
Kalau ada sumur di ladangBolehlah kita menumpang mandiKalau ada umurku panjangBolehlah kita bertemu lagi
Kalau ada sumur di ladangBolehlah kita menumpang mandiKalau ada umurku panjangBolehlah kita bertemu lagi
Pantun Teka-tekiPantun Teka-tekiKalau tuan bawa keladiBawakan juga si pucuk rebungKalau tuan bijak bestariBinatang apa tanduk dihidung ?
Kalau tuan bawa keladiBawakan juga si pucuk rebungKalau tuan bijak bestariBinatang apa tanduk dihidung ?
Terendak bentan lalu dibeliUntuk pakaian saya turun kesawahKalaulah tuan bijak bestariApa binatang kepala dibawah ?
Terendak bentan lalu dibeliUntuk pakaian saya turun kesawahKalaulah tuan bijak bestariApa binatang kepala dibawah ?
Talibun ialah pantun yang terdiri lebih dari empat larik tiap baitnya. Jika pantun setiap bait terdiri atas empat larik. Talibun, satu bait terdiri atas enam larik atau lebih asalkan genap, misalnya 6,8,10 larik, dan seterusnya.
Ciri-ciri talibun yaitu sebagai berikut:• Jika terdiri atas enam baris, persajakannya a-b-c, a-b-c. • Talibun delapan larik mempunyai rima a-b-c-d, a-b-c-d• Talibun sepuluh larik mempunyai larik a-b-c-d-e, a-b-c-d-e• Talibun dua belas larik mempunyai rima a-b-c-d-e-f, a-b-c-d-e-f• Separuh bait yang pertama sebagai sampiran. Jika talibun tersebut
mempunyai enam larik, larik pertama sampai ketiga merupakan sampiran, sebaliknya larik keempat sampai keenam merupakan isi. Jika talibun mempunyai delapan larik maka larik pertama sampai keempat merupakan sampiran, sebaliknya larik kelima sampai kedelapan merupakan isi.
Contoh: Baik ditanam batang padi a Jauhkan tampang anak pisang b sampiran Halaukan sapi dalam rimba c Adakah penyayang orang sini a Bawa penumpang anak dagang b isi Kalau nanti membalas guna c
Karmina merupakan jenis puisi lama yang berasal dari Indonesia.Karmina disebut juga pantun kilat,karena karmina hanya terdiri atas dua larik.Isinya juga hanya dijelaskan secara sekilas . Sama halnya dengan pantun,karmina juga berisi curahan hati.
Ciri-ciri :1. Terdiri atas dua baris tiap bait.2. Bersajak a-a, atau berirama akhir sama3. 4-5 kata atau 8-12 suku kata per baris/larik.
4. Baris kesatu merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
5. Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh : - Anak kuccing joget dangdut, kepalaku pusing cenat cenut.
- Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula.
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama . Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.
Ciri-ciri gurindam yaitu :• Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan
baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
• Tiap bait terdiri atas dua baris• Bersajak a-a• Isinya berupa nasihat atau sindiran. Contoh: - Kurang pikir kurang siasat,
tentu dirimu kelak tersesat. - Barang siapa tidak sembahyang, ibarat rumah tidak bertiang.
1.Sebutkan ciri-ciri syair minimal 3 macam !
2.Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebutkan minimal 3 macam !
3. Bagaimana cara menemukan tema dan pesan yang terdapat pada syair ?
4.Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti ?
5.Karmina disebut juga dengan pantun apa ?