OBSERVASI DAN WAWANCARA SLB.A YKAB SURAKARTA
OBSERVASI DAN WAWANCARA SLB.A YKAB SURAKARTA
ANGGOTA KELOMPOK :
DELANI DALI K3108014HAWINDA WIDYA K3109037NIKEN RITHMAYANTI. K3109055SARAH SABARANINGSIH K3109072WACHID AHMAD. F. K3109079ZAFIRAH FARIS K3109084LATIFATUN SAB’AH. K3110038
BIMBINGAN KONSELINGFKIP UNS
IDENTITAS SEKOLAH• Nama Sekolah : Sekolah Luar Biasa Bagian Tuna Netra (SLB A
– YKAB)• Alamat Sekolah : Jl. HOS Cokroaminoto No. 43 Kota Surakarta• Nomor Telp & Fax Sekolah : (0271) 655 254• Website : www.slbaykab.blogspot.com• Email Sekolah : [email protected]• Status Sekolah : Swasta• NSS : 814036104007• NIS : 100570• Akreditasi Sekolah : Jenjang SDLB A YKAB (B)• Jenjang SMPLB A YKAB (B)• Jenjang SMALB A YKAB • Tahun Akreditasi : SDLB 2007, SMPLB 2007• Tahun Berdiri : 1967
VISI SLB-A YKAB SURAKARTA
“Melangkah mandiri, maju, berprestasi,
berbekal pengetahuan dan keimanan”
MISI SLB-A YKAB SURAKARTAMelaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga tiap siswa mengenal potensi dirinya dan dapat berkembang secara optimal.
Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjadikan pengetahuan sebagai jendela menguak kegelapan serta mewujudkan ketrampilan sebagai sarana untuk bekal kehidupan.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut sehingga menjadi sumber keimanan agar bijak dan bersahaja dan besikap dan bertindak.
Menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa agar tumbuh semangat persatuan.
SASARAN PENDIDIKAN
Tunanetra
Tunagrahita
Tunagand
a ( Tunanetra dan Tunagrahita )
Pelaksanaan Identifikasi dan Asasmen
Penjaringan ( Screning )
•peserta didik langsung masuk ke SLB di daftarkan oleh orang tua•peserta didik semula sekolah di sekolah regular kemudian sekolah regular merujuk ke SLB.A YKAB untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pengalihtanganan ( Referal )
•bekerjasama dengan dokter untuk dapat menangani masalah fisik yang dialami oleh peserta didik
Klasifikasi
•Tunanetra•Tunagrahita•Tunaganda ( Tunanetra dan Tunagrahita )
Perencanaan Pembelajaran
•disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang digunakan dalam penyusunan dan pengambangan kurikulum, pembelajaran, penyediaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, penilaian dan pembiayaan sekolah.
Pemantauan Kemajuan Belajar
•memantau kemajuan belajar peserta didik untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil belajar mengajar dengan mengadakan ujian tiap semesternya.
FASILITAS YANG DISEDIAKAN SLB.A YKAB SURAKARTA
Penyediaan ruang belajar yang cukup baik
Tape recorder yang berguna untuk melatih dan menguji daya tangkap si tunanetra
Penyediaan alat musik untuk menyalurkan bakat bermusik dan bernyanyi
Di setiap kelas tersedia berbagai buku pelajaran Braille.
Tempat tinggal/Asrama
KetenagaanKepala sekolahTenaga guru berjumlah 28 terdiri
dari 21 pegawai negri dan 7 wiyata bakti.
Terdapat dua tenaga sebagai penjaga asrama yaitu penjaga asrama putra dan penjaga asrama putri dan satu pelayan serta juru masak.
KURIKULUM
Jenis kurikulum
• kurikulum regular
Tujuan Pengembangan
Kurikulum•Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dan mengatasi hambatan belajar
•Membantu guru dan orangtua dalam mengembangkan program pendidikan bagi peserta didik
•Menjadi pedoman bagi sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan, menilai dan menyempurnakan program pendidikan di sekolah.
Kurikulujm SDLB-A YKAB Surakarta
•Program Umum: pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kerajian Tangan dan Kesenian, pendidikan Jasmani dan Kesehatan.•Program Khusus: Orientasi dan Mobilitas, dan Braille•Program Muatan Lokal antara lain: bahasa Daerah, bahasa Inggris, Kesenian Daerah seperti karawitan.
HASIL WAWANCARAIdentitas Siswa Nama : Desi Handayani Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo,5 Oktober 1998 Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Status anak : Kandung Anak ke dari jumlah saudara : 4 dari 4 saudara Nama sekolah : SLB/A YKAB Jl.Cokroaminoto Tinggal di Asrama Sekolah
kurang melihat (kabur)
Mata sangat sipit
tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter,
kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
tidak dapat menulis mengikuti garis lurus
sering meraba dan tersandung waktu berjalan
mata Desi bergoyang terus saat berbicara.
Ciri – ciri fisik
Kepribadian
Awalnya malu-malu, tapi mulai terbuka dan senang di ajak bicara.
Desi anak yang rajin dan selalu mendengarkan saat guruya menerangkan.
Desi juga suka usil dan bergurau dengan teman-teman sekelasnya.
Kemampuan Akademik/Intelektual
Menulis •sudah pandai dan lancar baik itu menulis huruf Braille dari kelas 4 SD.
Membaca•Awalnya Desi lancar membaca huruf alphabet,tetapi setelah matanya makin sipit, yaitu sekitar Desi berusia 12 tahun, dia belajar membaca dan menulis dengan huruf Braille. Dan sekarang Desi lancar membaca dengan huruf Braille.
Berhitung
•Desi dapat dikatakan ia sudah mampu meskipun untuk beberapa rumus matematika yang rumit dia mengaku kesulitan dalam bab skala.
Identitas Siswa Nama : Eko Novianto Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta, 10 November
1987 Usia : 24 Tahun Agama : Islam Alamat Rumah : Pasar Kliwon RT
04/X, Solo Kelas : V SD Tidak tinggal di asrama
CIRI-CIRI FISIKGangguan penglihatan low vision atau lemah penglihatan.
Kurang mampu melihat (kabur).
Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
Dalam berjalan, dia tidak terlalu sering meraba.
Bola mata yang hitam berwarna keruh dan kering, matanya bergoyang terus.
Keadaan fisik baik secara keseluruhan.
Dapat mengendalikan emosi dengan baik.
Dapat berjalan dengan lancar tanpa menggunakan alat bantu.
Belum mampu membaca dengan huruf Braille.
KepribadianBerani berbicara
Berani bertanya
Emosi labil
Rajin
Ingin tahu tinggi
Mampu bekerjasama
Bijaksana
Hati – hati
Mandiri
Kemampuan komunikasi baik
Mampu bersikap dewasa
Kemampuan Intelektual / Akademik
Menulis•Eko belum bisa menulis , maka alat bantu yang digunakan berupa sabak.
Membaca•Eko belum bisa membaca menggunakan huruf Braille, maka alat bantu yang digunakan adalah sabak.
Berhitung•termasuk anak yang pintar, dia mampu mengikuti pelajaran matematika dan berhitung dengan baik.
Identitas Siswa Nama : Uria Dwi Anugrah Jaya Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta 8 Oktober 1997 Usia : 13 Tahun Agama : Kristen Alamat Rumah : Sumber RT 04/RW 05
Banjarsari Solo Kelas : VI SD Tidak tinggal di asrama
Ciri – ciri fisik
Kurang melihat ( kabur )
Kesulitan mengambil
benda kecil di sekitarnya
Tidak dapat menulis
mengikuti garis lurus
Bagian bola mata yang
hitam berwarna keruh
Mata bergoyang
terus
Membaca dengan bantuan kaca pembesar dan huruf Braile
Dapat berjalan
dengan lancar
Fisik sehat
Dapat mengendalikan emosi dengan
baik
KEMAMPUAN AKADEMIK/INTELEKTUAL
Menulis •sudah pandai dan lancar baik itu menulis huruf maupun angka dengan menggunakan huruf Braille
Membaca
•sudah bisa walaupun tidak begitu lancar
Berhitung•sudah mampu meskipun untuk beberapa rumus matematika yang rumit dia mengaku kesulitan.
Identitas siswa • Nama siswa : M. Arifin • TTL/umur : Sragen, 19 Nopember 1990• Jenis kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Status anak : Kandung• Anak ke dari jumlah saudara : 1 dari 3 saudara• Nama sekolah : SLB-A YKAB Surakarta• Tinggal di asrama
CIRI-CIRI FISIK Keterbatasan penglihatan berat atau Blind.
Tidak mampu melihat.
Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
Dalam berjalan, dia terlalu sering meraba dan kadang menggunakan tongkat.
Bola mata yang hitam berwarna keruh dan kering, matanya bergoyang terus.
Keadaan fisik baik secara keseluruhan.
Dapat mengendalikan emosi dengan baik
Sudah mampu membaca dengan huruf Braille.
Kemampuan akademik intelektual
Menulis
•sudah pandai dan lancar baik itu menulis huruf maupun angka dengan menggunakan huruf Braille.
Membaca
•sudah bisa walaupun tidak begitu lancar.
Berhitung
•Dalam hal berhitung, Arifin dapat dikatakan ia sudah mampu.
Wawancara dengan Guru di SLB.A YKAB• Nama : Slamet Widodo• Usia : 47 Tahun Bapak Slamet mengajar anak tunenetra dan anak lamban belajar.
Dalam mengajar anak tunanetra beliau tidak memiliki hambatan, beliau mengatakan anak – anak tunanetra sudah dilengkapi dengan modul atau buku pelajaran dengan huruf Braile sehingga mudah untuk memahami, anak tunanetra juga harus memaksimalkan pendengarannya dan daya ingat di dalam belajar. Sedangkan kesulitan saat mengajar anak lamban belajar adalah tingkat kesabaran yang tinggi, mereka harus diajar secara individual dan memerlukan waktu yang lebih lama dan sabar dalam mengajar karena lamban dalam menguasai materi pelajaran.
Layanan Bimbingan dan Konseling
Di SLB tidak ada layanan bimbingan dan konseling karena memang tidak ada konselor. Tetapi sentuhan bimbingan dan konseling itu diberikan oleh guru ketika mengajar, jadi guru harus kreatif dan telaten dalam proses pembelajaran. Bahkan guru kelas menerima siswa yang ingin curhat atau sharing kepadanya.
Pembinaan Akhlaq Dan Perilaku
• Pembinaan akhlaq dan perilaku dimasukkan dalam kurikulum. Siswa diberi pengetahuan agamanya masing – masing. Tidak ada hari khusus atau jam khusus untuk kegiatan keagamaan. Tapi jika ada waktu – waktu tertentu, semisal ada pengajian ketika Maulid Nabi, pengajian ketika Lailatul Qadar. Untuk anak – anak yang tinggal di asrama, diberi waktu untuk beribadah ke gereja.
Kesulitan dalam Proses Pembelajaran
Secara umum anak – anak berkebutuhan khusus tidak memiliki kesulitan dalam proses pembelajaran, hanya saja kesulitan dialami oleh anak yang baru masuk ke SLB untuk menyesuaikan diri.
Kesulitan yang dialami oleh guru saat proses pengajaran adalah menghadapi anak –anak berkebutuhan khusus yang memiliki suasana hati yang tidak stabil, jadi guru harus peka dan sabar.
Peran Orang Tua
• Orang tua selalu mendukung pendidikan yang ditempuh oleh anaknya. Anaknya yang masih kecil dan masih sekolah awal ditemani oleh orang tuanya, supaya tidak terlalu kesulitan dalam pembelajarannya. Orang tua berkomunikasi dengan guru SLB untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan anaknya.
Permasalahan ABK
Dari Pihak Sekolah
•Belum tersedianya Guru BK•Sarana dan prasarana sekolah yang belum lengkap
Dari Pihak Siswa
•Siswa sering bosan dan mengantuk di kelas•Siswa yang nakal di kelas•Siswa terlihat kurang sehat saat menerima pelajaran di kelas •Kesulitan belajar siswa yang berbeda – beda satu sama lain•Siswa jenuh berada di dalam kelas
Strategi Layanan
Layanan orientasi
• layanan orientasi ini perlu ditekankan, agar mereka bisa mengenal tempat – tempat yang ada di sekolah dan tahu berapa langkah menuju tempat tertentu.
Bimbingan kelompok
• Role playing• Karyawisata
Konseling individual
• Perlu di perlukan pada ABK, karena juga mempunyai masalah seperti anak normal• teknik pemberian layanan konseling individual ini disesuaikan dengan keadaan anak berkebutuhan khusus.
Home visit
• Dilakukan untuk siswa yang tidak tinggal di asrama• Karena bisa saja masalah yang dialami anak di sekolah disebabkan latar belakang kehidupannya di rumah atau untuk mengumpulkan data
tentang siswa tersebut
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH