Top Banner

of 34

PPT KECELAKAAN

Mar 06, 2016

Download

Documents

Аulfa

critical appraisal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Study of the Effects of Alcohol on Drivers and Driving Performance on Straight Road JURNAL DESAIN EKSPERIMENTAL

Study of the Effects of Alcohol on Drivers and Driving Performance on Straight RoadJURNAL DESAIN EKSPERIMENTALOleh :MARIYAM ULFA SUKORINI101411123074Judul : Study of the Effects of Alcohol on Drivers and Driving Performance on Straight Road

Oleh : Xiaohua Zhao, Xingjian Zhang, dan Jian Rong

Key Lab of Traffic Engineering, Beijing University of Technology, Beijing 100124, China

Published : 23 February 2014

http://www.hindawi.com/journals/mpe/2014/607652/ Latar BelakangPenggunaan alkohol merusak keterampilan mengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Termasuk risiko mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera atau kematian meningkat secara eksponensial.

Di Eropa, pengemudi yang mengkonsumsi alkohol dianggap bertanggung jawab atas 10.000 kematian setiap tahun. Kecelakaan mengemudi akibat gangguan alkohol berkontribusi sekitar 31% dari semua kematian lalu lintas di USA. Di Cina, mengungkapkan bahwa terjadi sekitar 34,1% dari kecelakaan di jalan yang terkait alcohol. Bahkan dengan sejumlah kecil konsumsi alkohol, pengemudi dua kali mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas

PermasalahanWalaupun Telah ada hukum yang melarang, pengemudi yang mengkonsumsi alkohol masih sulit untuk dihilangkan. Konsumsi Alkohol dapat memberi efek kognisi, kewaspadaan, perhatian, penilaian, dan reaksi pengemudi yang berkaitan erat dengan kemampuan mengemudi. Disimpulkan bahwa konsumsi alkohol, bahkan pada dosis rendah, secara signifikan memberi pengaruh pada keterampilan mengemudi terkait seperti tujuan, perilaku pengereman, dan kewaspadaan.

Meskipun telah ada beberapa penelitian tentang penurunan alkohol, sedikit studi menjelaskan karakteristik rinci dari gangguan dan kinerja mengemudi di tingkat BAC berbeda. Tujuan Untuk mengetahui tanda dari perasaan subjektif pengemudi di bawah pengaruh alkoholUntuk mengetahui efek dari pengemudi yang mengkonsumsi alkohol di tingkat BAC berbeda pada kinerja mengemudi Untuk mengetahui analisis tingkat kecelakaan pada tingkat BAC yang berbeda.

Bahan dan metode.Pesertaa. 25 Pengemudi laki-laki muda yang sehat direkrut untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. b. Rata-rata usia mereka adalah 25 (SD = 4,1, kisaran = 20-35 tahun). c. Semua peserta memiliki izin yang sah pengemudi lebih dari 3 tahun (rata-rata = 3,6). d. Semua peserta memiliki kebiasaan rutin mengemudi, waktu tidur teratur, dan tidak ada penggunaan narkoba.e. Setuju dan menandatangani informed consent sebelum berpartisipasi dalam penelitian dan dibayar untuk percobaan.

B. Peralatan. Percobaan dilakukan berdasarkan simulator mengemudi. Simulasi mengemudi dilakukan dengan AutoSim sistem simulator mengemudi. simulator terdiri dari enam komputer jaringan dan beberapa antarmuka hardware operasi, termasuk roda kemudi, pedal tiga, dan gearshit manual.

Skenario jalan ia diproyeksikan ke tiga layar besar di depan memberikan 130 derajat pandang, dengan dua cermin spion di setiap sisi dan satu layar di belakang. lebar kendaraan itu sekitar 1,8 meter. simulator dapat merekam tingkat tindakan pengemudi menginjak pedal tiga (rem, throttle, dan kopling), sudut kemudi, dan gigi.

Selain itu, simulator menyediakan banyak parameter lain yang menggambarkan kondisi perjalanan kendaraan, termasuk kecepatan perjalanan, posisi jalur, perpindahan, dan percepatan. Jenis detektor alkohol digunakan untuk menguji tingkat BAC pengemudi. detektor adalah jenis yang sama dengan yang digunakan oleh polisi lalu lintas di Beijing. Suatu tingkat BAC peserta diukur lima kali setiap pengujian dan tingkat BAC digunakan untuk meminimalkan kesalahan pengukuran.

C. SkenarioSkenario yang dirancang sebagai empat jalur jalan perkotaan dua arah, termasuk 5 segmen jalan lurus perkotaan dan 6 jalan lengkung perkotaan. Lebar jalur jalan itu 3,75 meter. Setiap segmen jalan lurus perkotaan panjang 1000 meter. Menimbang bahwa pengemudi akan mempercepat atau memperlambatdianggap pada tengah 800 meter segmen jalan lurus perkotaan, yang merupakan objek penelitian. Untuk menghindari gangguan dari kendaraan lain, skenario itu dirancang tanpa kendaraan lain. Kemudian peserta dapat berkendara bebas di jalan.

D. Prosedur Untuk menganalisis pengaruh alkohol pada mengemudi kinerja pada tingkat yang berbeda, peserta diminta untuk melakukan percobaan pada tiga tingkatan BAC berbeda.Tingkat BAC rendah ditetapkan sekitar 0,03%Tingkat BAC tengah ditetapkan sekitar 0,06%Tingkat BAC tinggi ditetapkan sekitar 0,09% Pengemudi yang lain adalah keadaan normal, yang dianggap sebagai kontrol.Menurut desain, setiap peserta melakukan percobaan simulasi mengemudi empat kali dalam empat hari yang berbeda. Untuk menghindari efek residual dari dosis alkohol, para peserta melakukan percobaan pada empat tingkat BAC dari 0,00%, 0,03%, 0,06%, dan 0,09% pada interval 3, 5, dan 7 hari, masing-masing. Selama percobaan, dosis alkohol setiap peserta dihitung.

Sekitar 15 menit setelah minum, tingkat BAC peserta diukur setiap 5 menit. Ketika mereka mencapai target tingkat BAC, simulasi mengemudi dimulai. E. Pengumpulan Data dan AnalisisBerdasarkan simulator mengemudi, dari 25 orang dari 22 peserta, kecepatan dan posisi jalur kondisi perjalanan kendaraan dikendalikan oleh tingkat BAC berbeda.

Penyelidikan termasuk 9 aspek perasaan subjektif pengemudi : sikap keselamatan, sikap mengemudi , kewaspadaan, perhatian, kecepatan-akal, arah-akal, kemampuan penilaian, kemampuan mengendalikan arah, dan kapasitas reaksi. Peserta diselidiki setelah pengemudi mabuk dengan tingkat BAC dari 0,09%. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang kontras dengan perasaan mereka mengemudi saat normal. Setiap aspek dari penyelidikan termasuk tiga pilihan, yang berarti buruk, invarian, dan lebih baik, masing-masing, kontras dengan mengemudi normal

Nilai indikator masing-masing peserta adalah mean dari semua bagian mengemudi tidak termasuk bagian kecelakaan. ANOVA dengan tindakan berulang digunakan untuk menganalisis perbedaan masing-masing indikator di empat subyek. Perbandingan berpasangan dianalisis menggunakan post hoc test. Pada akhirnya, metode Fisher dengan indikator kinerja mengemudi yang digunakan untuk mengidentifikasi keadaan mengemudi yang menkonsumsi alkohol dan pengemudi normal.HASILTanda dari Perasaan subyektif pengemudiSembilan aspek perasaan subjektif pengemudi diselidiki dengan kuesioner dalam percobaan. Distribusi tentang sikap keselamatan, misalnya, berarti bahwa 60% dari 25 peserta lebih berani ketika mabuk dan 24% dari mereka lebih berhati-hati. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subyek mengakui bahwa mereka memiliki kecenderungan mencari sensasi dan lebih berani di bawah pengaruh alkohol.

B. Accident Analisis Rate. Ada beberapa kecelakaan dalam simulasi proses mengemudi mereka. Tingkat kecelakaan 1,51%, misalnya, berarti bahwa ada sekitar 200 bagian total dalam percobaan dan kecelakaan terjadi di sekitar 3 bagian. Tingkat BAC yang lebih tinggi juga menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan, yang menunjukkan bahwa kemampuan mengemudi telah rusak di tingkat BAC lebih tinggi.

c. Data Kinerja MengemudiData Kinerja Mengemudi dianalisis untuk mengungkapkan karakteristik efek mengemudi dalam keadaan mabuk pada saat menjalankan kendaraan. Empat indikator kondisi bepergian kendaraan, kecepatan rata-rata (SP_AVG), kecepatan standar deviasi (SP_SD), rata-rata jalur posisi (LP_AVG), dan posisi jalur standar deviasi (LP_SD), yang digunakan untuk menjelaskan tanda dari kinerja mengemudi yang terganggu oleh alkohol.

Perbedaan utama antara pengemudi normal dan pengemudi yang mabuk dianalisis dengan metode ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SP_AVG secara signifikan lebih tinggi di pengemudi mabuk daripada dalam keadaan normal (F(1,86)= 4.321, P < 0,05). Kemudian, ANOVA berulang digunakan untuk menganalisis empat indikator pada tingkat BAC berbeda perbandingan menunjukkan bahwa SP_AVG di tiga tingkat BAC secara signifikan lebih tinggi daripada di tingkat normal, Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tiga tingkat BAC.

d. Perbedaan MengemudiHasil analisis ANOVA di atas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari indikator pada tingkat BAC berbeda di pengemudi yang mabuk. Tapi perbedaan signifikan yang ditemukan untuk beberapa indikator antara pengemudi yang mabuk dengan pengemudi yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa indikator di segmen jalan lurus perkotaan mungkin mendukung perbedaan di dua hal: normal dan mabuk, tapi mereka sulit untuk mendukung klasifikasi tingkat BAC berbeda.

Untuk mengeksplorasi kemampuan diskriminan dari indikator kinerja mengemudi, pertama, data di tiga tingkat BAC yang terintegrasi ke dalam satu kelompok untuk membedakan keadaan normal; kemudian, pengemudi mabuk di tiga tingkat BAC dianggap satu kelompok, masing-masing, untuk mengidentifikasi keadaan normal. Data menggunakan metode diskriminan Fisher berdasarkan hasil statistik. Setiap fungsi digunakan untuk mengklasifikasikan sesuai kelompok mengemudi untuk memvalidasi akurasi. Tingkat akurasi termasuk klasifikasi kelompok asli dan cross-divalidasi, di mana setiap kasus diklasifikasikan oleh fungsi yang berasal dari semua kasus selain kasus ini.

DiskusiHasil statistik dari kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengaku bahwa mereka terpengaruh oleh alkohol pada banyak aspek. Di bawah pengaruh alkohol, pengemudi menunjukkan karakteristik yang impulsif, mencari sensasi, petualang, dan bergerak lebih cepat. Pada saat yang sama, kemampuan penilaian, pengakuan, reaksi, dan operasi yang terganggu. Oleh karena itu, pengemudi yang mabuk akan menghasilkan probabilitas tinggi untuk kecelakaan yang serius.

Analisis tingkat kecelakaan menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan meningkat dengan tingkat BAC dan itu secara signifikan lebih tinggi untuk pengemudi mabuk daripada pengemudi normal. Menimbang bahwa kecelakaan terjadi di segmen jalan lurus perkotaan tanpa gangguan kendaraan lain, kecelakaan hanya terkait dengan pengemudi. Ini menunjukkan bahwa bahkan di lingkungan yang sederhana, pengemudi mabuk memiliki probabilitas tinggi untuk menghasilkan kecelakaan.Hasil perbedaan Fisher memiliki fungsi kemampuan tertentu untuk mengklasifikasikan pengemudi, terutama klasifikasi pengemudi yang mabuk di tingkat BAC lebih tinggi dari pengemudi yang normal. Hal ini juga menunjukkan bahwa tingkat BAC lebih tinggi mengalami gangguan lebih serius pada kinerja mengemudi dan lebih jelas perbedaan kontras dengan mengemudi normal.KesimpulanDi bawah pengaruh alkohol, sebagian besar pengemudi cenderung lebih impulsif dan petualang dan kewaspadaan, pengakuan, reaksi, dan pengendalian yang terganggu jelas.tingkat kecelakaan adalah korelasi positif dengan tingkat BAC. Mengemudi di tingkat BAC lebih tinggi akan lebih berbahaya, bahkan di lingkungan mengemudi sederhana

c. Pada segmen jalan lurus perkotaan, SP AVG, SP SD, dan LP SD semua secara signifikan lebih tinggi ketika pengemudi menkonsumsi alkohol dibandingkan ketika yang normal. d. Di atas tiga indikator pada segmen jalan lurus perkotaan dapat digunakan untuk membedakan pengemudi normal. Semakin tinggi tingkat BAC, semakin terlihat perbedaannya.Kesesuaian Struktur JudulPenulisan judul sudah jelas karena dapat menjelaskan makna dan menggambarkan isis utama penelitian, jurnal pada penulisan jurnal tidak boleh melebihi 17 kata dan pada judul penelitian terdapat 14 kata.AbstrakAbstrak sudah sesuai karena di dalamnya sudah memuat latar belakang, metode, hasil, kesimpulan dan kata kunci yang kesemuanya ditulis secara singkat namun padat dan jelas. Abstrak sudah mencerminkan keseluruhan penelitian yang dikemas secara singkat namun padat. Namun pada jurnal ini tidak ditemukan kata kunci

PendahuluanPendahuluan sudah sesuai karena sudah terdiri dari latar belakang penelitian dan tujuan dari penelitian tersebutSubjek dan MetodePeserta. Walaupun jumlah populasi tidak dicantumkan, dan pengambilan sampel tidak dijelaskan, namun kriteria Sampel dijelaskan secara rinci Peralatan. Karena terdapat risiko mengemudi dengan menkonsumsi alkohol, percobaan dilakukan berdasarkan simulator mengemudi. dijelaskan pula panjang jalan yang digunakan, lebarnya dan tikungan, namun belum dijelaskan tentang lokasi simulasi, apakah menggunakan studio, berapa besar layar yang digunakan, ataukah menggunakan teknologi lainnya yang lebih canggih.

Prosedur. Telah dijelaskan untuk menganalisis pengaruh alkohol pada mengemudi kinerja pada tingkat yang berbeda, peserta diminta untuk melakukan percobaan pada tiga tingkatan BAC berbeda. Namun untuk dampak setelah penelitian untuk menetralisir alkohol tidak di bahas di jurnal.Pengumpulan Data. Memakai ANOVA dengan tindakan berulang digunakan untuk menganalisis perbedaan masing-masing indikator di empat subyek. Perbandingan berpasangan dianalisis menggunakan post hoc test. Pada akhirnya, metode Fisher dengan indikator kinerja mengemudi yang digunakan untuk mengidentifikasi pengemudi mabuk dari pengemudi normal. Tidak dijelaskan secara rinci masing masing metode, ataukah dalam bentuk tabel silang atau yang lainnya.

Hasil Hasil sudah sesuai karena disajikan secara sistematis, keduanya ditulis secara terpisah yaitu pada bab results dan discussion. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, tapi pada hasil pemeriksaan perasaan subyektif tidak di klasifikasikan menurut tiap-tiap tingkat BAC, langsung secara umum, kurang spesifik. Contohnya Distribusi tentang sikap keselamatan, 60% dari 25 peserta lebih berani ketika mabuk dan 24% dari mereka lebih berhati-hati

DiskusiDari analisis tingkat kecelakaan menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan meningkat dengan BAC yang tinggi dan itu secara signifikan lebih tinggi untuk pengemudi mabuk daripada pengemudi normal. Dijelaskan pula masih ada beberapa ketidaksempurnaan untuk penelitian. Pertama, pengukuran kinerja mengemudi dalam penelitian ini tidak komprehensif. Kedua, kami hanya menganalisis data kinerja mengemudi di segmen jalan lurus perkotaan, yang hanya jenis jalan tertentu.

KesimpulanKesimpulan telah sesuai dengan intisari dan terdapat ucapan terima kasih kepada pihak terkait, walaupun pada kesimpulan tidak terdapat saran untuk jurnal ini.Daftar PustakaPada daftar pustaka belum menggunakan Sistematika Harvard Style, sehingga membingungkan. Daftar Pustaka yang digunakan juga ada yang melebihi 10 tahun terakhir, Pustaka sebagian besar merupakan dari buku dan jurnal.