-
Perkembangan Dalam Pencegehan Dementia dan Penyakit
AlzeimersEksy Andhika WAmanda Yessica Finda KartikaMutiara Rizky
AAryo SenoShelly Lavenia S Clarissa Rayna SRizky SaraswatiRizky
MasahMuhammad AlfianMuhammad FaizalSanda Puspa Rini Daniel Satyo
NHanni WardhaniDien Pradana PDisusun oleh :
-
Pendahuluan Penelitian di bidang peyakit Alzheimer sekarang
semakin maju dan lebih mengedepankan dalam hal pencegahan penyakit
sebagai tujuan utamaDefinisi dan kriteria diagnostik dalam bidang
medis terus mengalami pembaruanDua tren utama yang mendominasi
penelitian pencegahan
-
Pendahuluan Gangguan kognitif yang umum terjadi di usia tua
mungkin memiliki tidak hanya satu etiologi dan proses patologi yang
berbeda beda, hal tersebut menunjukkan bahwa pencegahan multidomain
yang menargetkan beberapa faktor risiko secara bersamaan merupakan
pilihan yang efektif.manifestasi klinis pada masing masing individu
terkadang berbeda
-
Setiap diagnosa akan membutuhkan kelompok pasien yang lebih
heterogenasumsi mengenai keberhasilan proses pencegahan bukan dari
berkurangnya jumlah kasus penyakit Alzheimer, tetapi pada
berkurangnya individu yang mengalami Alzheimer sindromSejauh ini
masih belum jelas faktor risiko apa yang dapat meningkatkan risiko
munculnya atau berkembangnya neuropathologi gejala spesifik
penyakit Alzheimer, atau kondisi komorbid apa yang berkontribusi
terhadap onset terjadinya dan perkembangan gangguan kognitif
-
Faktor risiko perubahan neuropathologi terkait penyakit
Alzheimer tidak selalu sama dengan faktor risiko pada gangguan
kognitif ringan, atau faktor risiko demensia
-
DERAJAT PENCEGAHAN
-
Studi Observasional9 konsiderasi telah di formulasikan oleh
Bradford hill pada awal tahunAD dan gangguan kognitif merupakan
kondisi yang multifactor dengan tingkat kompleksifitas yang
tinggi.
-
Kekuatan AsosiasiKekuatan hubungan untuk mencari pencegahan
terhadap AD sult dicari dikarenakan tingginya resiko dan banyaknya
mortalitas pada pemilik penyakit iniPrevalensi faktor resiko
penyakit kardiovaskuler telah menurun namun obesitas dan diabetes
masih sering ditemukan pada usia pertengahan tahun keatas.
-
KonsistensiDefinisi untuk pemicu dan hasil keluaran AD masih
berbeda-beda sehingga susah untuk membandingkan hasil
studiDiperlukan standarisasi yang lebih baik
-
SpesifitasKriteria spesifitas satu faktor penyebab untuk satu
efek tidak dapat diterapkan pada penyakit multifaktorial seperti
ADStudi pencegahan AD selama ini sudah didukung oleh studi
pencegahan penyakit tidak menular kronis lainnya terutama di bidang
vaskuler
-
TemporalitasTekanan darah, kolesterol total dan indek massa
tubuh kesemuanya berhubungan dengan perkembangan demensia. APOE 4
allele merupakan gen yang masih disangka sebagai penyebab AD dan
mungkin diperlukan untuk perkembangan penyakit ini, Resiko AD
meningkat dengan meningkatnya alel ini
-
PlausibilitasUntuk membuat tindakan nyata dalam pencegahan AD
diperlukan berbagai standar dari banyak ilmuContohnya penggunaan
obat anti amyloid saat asymtomatis pada individu yang beresiko
-
KoherensiBerdasarkan bradforf hill, hubungan causa tidak mutlah
harus berlawanan dengan keilmuan patofisiologi keilmuan yang telah
ada.
-
AnalogiStudi pencegahan dementia telah digaris bawahi memiliki
celah antara teori dan praktikContohnya menambahkan pencegahan
AD/dementia pada pencegahan terhadap kardiovaskuler terkadang masih
dianggap berlebihan
-
EksperimenPenelitian eksperiment alzhaimer telah didominasi
dengan penyederhanaan konsep dari suatu kausa, pemahaman tentang
hubungan antara penyebab dan efekContohnya, berdasarkan hipotesis
amyloid, AD disebabkan oleh timbunan beta amyloid (setelah direvisi
menjadi oligomers beta amyloid)
-
Metode Pada penelitian yang diungkapkan, menggunakan randomized
control trial.Pemilihan sample dan kriteria inklusi akan dijabarkan
melalui tabel
-
MetodeAntara 7 September 2009, dan Nov 24, 2011, kami disaring
2654 individu dan secara acak 1260 untuk kelompok intervensi (n =
631) atau kelompok kontrol (n = 629). 591 (94%) peserta dalam
kelompok intervensi dan 599 (95%) Perubahan berarti di NTB Total Z
skor di 2 tahun adalah 0 20 (SE 0 02 SD 0 51) pada kelompok
intervensi dan 0 16 (0 01, 0 51) pada kelompok kontrol.
-
Interpretasi
Temuan dari jangka panjang ini besar, acak terkontrol
menunjukkan bahwa intervensi multidomain bisa meningkatkan atau
mempertahankan fungsi kognitif di beresiko orang tua dari populasi
umum.
-
Kesimpulan Definisi AD sendiri serta hubungan antara penurunan
kognitif dan perubahan neuropatologis belum sepenuhnya
dipahamiNamun, AD yang pada awalnya tidak dapat dicegah. Setelah
dilakukan penelitian, didapatkan faktor resiko pada AD yang dapat
dimodifikasi. Penggolongan penurunan kognitif menurut kelompok
dengan resiko sangat membantu mencegah terjadinya dementia lebih
dini.