PowerPoint Presentation
FENOMENA INTERAKSI LETHAL DOMINAN PADA PERSILANGAN Drosophila
melanogaster PADA STRAIN Pm (MATA UNGU) DAN N (MATA MERAH) (N
>< Pm, DAN N >< Pm BESERTA DENGAN RESIPROKNYA)
Kelompok 14/G : Dwi Anggun Putri S. (120342422482)Niken Eka
Agustina (120342400170)
15 April 2014
Latar BelakangInteraksi antara faktor-faktor (sepasang) dapat
berpengaruh terhadap viabilitas tiap individu yang memilikinya.
Efek atas viabilitas itu bahkan dapat menyebabkan matinya individu
bersangkutan secara cepat atau lambat. Interaksi antara
faktor-faktor tersebut mengakibatkan matinya individu yang
bersangkutan atau bersifat letal. Interaksi antara faktor-faktor
(sepasang) dapat bersifat lethal yang dominan, tetapi dapat juga
bersifat lethal yang resesif. Interaksi yang bersifat lethal
dominan berlangsung antara faktor yang sama-sama dominan. Interaksi
yang bersifat lethal resesif berlangsung antara faktor yang
sama-sama resesif. Faktor-Faktor (sepasang) yang interaksinya
bersifat lethal dikenal sebagai faktor lethal ( Corebima,
1997).
Pada penelitian ini dilakukan dengan menyilangkan antara strain
N dan Pm beserta resiproknya sehingga dapat diketahui rasio
perbandingan fenotip yang muncul pada F1 dan F2, serta mendapatkan
fenomena yang terjadi berdasarkan hasil persilangan tersebut, yaitu
penyimpangan terhadap Hukum Mendel terutama tentang gen letal yang
menyebabkan ratio fenotip yang diturunkan bukan 3:1 tetapi 2:1.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami melakukan penelitian
yang berjudul Interaksi Gen Lethal Pada Persilangan Drosophila
melanogaster strain N dan Pm (N>< Pm, dan N >< Pm
beserta dengan resiproknya)?Bagaimana rasio F1 dan F2 D.
melanogaster dari persilangan (N >< Pm, dan N >< Pm
beserta dengan resiproknya)?Bagaimana fenomena D. melanogaster dari
persilangan pada Pm >< Pm?
Rumusan masalahMengetahui fenotip F1 dan F2 D. melanogaster dari
persilangan (N >< Pm, dan N >< Pm beserta dengan
resiproknya)Mengetahui rasio F1 dan F2 D. melanogaster dari
persilangan (N >< Pm, dan N >< Pm beserta dengan
resiproknya)Mengetahui fenomena D. melanogaster dari persilangan
pada Pm >< Pm
TujuanMemberikan informasi mengenai gen letal dominan, serta
mengatahui interaksi gen letal pada mata ungu yang dapat
berpengaruh pada kematian D. melanogaster,Menggugah penelitian
berikutnya untuk melanjutkan dan menyepurnakan penelitian
ini,Membantu penelitian lain yang masih terkait dengan masalah gen
letal, dengan membagikan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Kegunaan PenelitianWaktu yang digunakan selama penelitian dalam
mengembangbiakkan D. melanogaster dianggap sama.Dalam pembuatan
medium, bahan yang digunakan dalam pembuatan medium ini dianggap
sama. Selama penelitian ini faktor lingkungan seperti tempat
pengembangbiakan, cahaya atau sinar, suhu maupun kelembapan
dianggap sama.
Asumsi PenelitianPada penelitian ini memiliki batasan masalah
sebagai berikut,Menggunakan lalat buah D. melanogaster dengan
strain N dan starin Pm. Hanya mengamati berdasarkan fenotip
perbedaan mata antara starain N dan starain Pm.Penelitian ini
mencari fenomena yang terjadi pada persilangan F1 dan F2 pada
persilangan strain N dan Pm (N >< Pm, dan N >< Pm
beserta dengan resiproknya).
Ruang Lingkup dan Batasan Persilangan Drosophilla melanogaster
strain N dan PmPengamatan dan perhitungan jumlah fenotip F1 dan
F2J.G Mendel menyatakan pada generasi F1, satu ciri induk
mengalahkan yang lain. Ciri yang mengalahkan itu sebagai sifat
dominan dan yang dikalahkan itu sifat resesifJ.G Mendel menyatakan
pada generasi F1, satu ciri induk mengalahkan yang lain. Ciri yang
mengalahkan itu sebagai sifat dominan dan yang dikalahkan itu sifat
resesifMengamati fenomena yang terjadi. Pada persilangan N X N
semua F1 memiliki strain N sedangkan persilangan Pm X Pm pada F1
muncul strain N dan strain PmMenentukan strain yang dominan dan
resesifMelakukan rekonstruksi kromosom dan chi-squareN X N N X Pm
NX Pm Pm X PmKerangka KonseptualPembahasanTerjadi penyimpangan
rasio Hukum Mendel, salah satunya akibat adanya interaksi gen
Membandingkan rasio anakan secara teoritis dengan membandingkan
rasio anakan dalam penelitianTerjadi penyimpangan pada persilangan
Pm X Pm dengan hasil F1 secara teoritis rasio 1 : 2 : 1, namun pada
kenyataannya Pm homozigot dominan tidak ditemukan selama penelitian
maka rasio menjadi Pm : N (2 : 1)
KesimpulanLanjutan...Fenotip F1 dan F2 dari persilangan D.
melanogaster pada persilangan N >< Pm fenotip yang muncul
adalah N dan Pm, dan N >< Pm beserta dengan resiproknya
fenotip yang muncul adalah N. Jumlah keturunan F1 dari persilangan
D. melanogaster pada persilangan N >< Pm menghasilkan jumlah
keturunan F1 Pm : N yang tidak menyimpang dari rasio perbandingan
2:1 , dan N >< Pm beserta dengan resiproknya adalah N: Pm
yang tidak menyimpang dari rasio perbandingan 1:1. Ada fenomena
dari persilangan D. melanogaster pada strain Pm >< Pm yaitu
fenomena lethal dominan yang terjadi pada Pm homozigot
dominanHipotesis
Teknik pengumpulan data yakni dengan cara melakukan pengamatan
fenotip yaitu mengamati warna mata pada strain Pm dan strain N
kemudian menghitungnya dan mencatat data hasil pengamatan pada
tabel pengamatan.
Teknik Pengumpulan Data Strain PmWarna mata : unguWarna tubuh
coklat kekuninganSayap : menutupi tubuh dengan sempurna.
Fenotip
Strain NWarna mata : merahWarna tubuh : coklat kekuninganSayap :
menutupi tubuh dengan sempurna.
Lanjutan...Persilangan N >< PmP1: Pm x PmG: Pm + X Pm+ Pm
PmGamet: Pm+ , Pm x Pm+ , PmF2: Pm (homozigot dominan letal), Pm
(heterozigot), Pm (heterozigot), N (homozigot resesif).Rasio: 1 : 2
: 1, dengan adanya gen dominan letal maka rasio menjadi Pm : N (2 :
1)
Rekonstruksi KromosomPersilangan Pm dan N beserta resiproknya
P1: N x Pm G : Pm X Pm+ Pm PmGamet : Pm, Pm+ PmF1: (Pm heterozigot)
(N homozigot)Rasio: 1 : 1Pm : N = 1:1Lanjutan...Kesimpulan: 2hitung
lebih besar dari 2tabel (0,05). Jadi, Ho ditolak dan Hi penelitian
diterima. Persilangan D. melanogester pada P1 N >< Pm
menghasilkan F1 dengan fenotip N dengan rasio 1 : 1 dengan kata
lain rasio F1 tidak menyimpang.
Uji 2 (Chi-Square) Rasio Hukum Mendel I
Dari data hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan
dengan rekontruksi data, dapat diketahui bahwa D. melanogaster
strain N berada dalam keadaan homozigot resesif, sedangkan D.
melanogaster strain Pm berada dalam keadaan heterozigot. Strain Pm
dominan terhadap strain N. Dari hasil pengamatan dan analisis
rekonstruksi kromosom tubuh, dapat diketahui persilangan N><
Pm beserta resiproknya, Rasio: 1 : 1
Hasil Rekonstruksi Persilangan P1 KesimpulanBerdasarkan hasil
analisis dan pembahasan maka dapat kami simpulkan bahwa: Fenotip
yang muncul pada F1 dan F2 dari persilangan D. melanogaster pada
strain N >< Pm adalah Pm (heterozigot dominan) dan N
(homozigot resesif) dan N >< Pm beserta dengan resiproknya
adalah Pm (heterozigot dominan) dan N (homozigot resesif).Rasio F1
dan F2 dari persilangan D. melanogaster pada strain N >< Pm
adalah Pm: N (2: 1), dan N >< Pm beserta dengan resiproknya
adalah N: Pm (1:1).Fenomena dari persilangan D. melanogaster pada
strain Pm >< Pm adalah fenomena lethal dimana yang lethal
adalah Pm homozigot dominan yang merupakan lethal dominan.