Evaluasi Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Rengasdengklok, Kabupaten Karawang Oleh: M. Sany Armansah/ 11.2012.036 Periode Januari 2013- November 2013
Evaluasi Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Rengasdengklok, Kabupaten Karawang
Oleh: M. Sany Armansah/ 11.2012.036
Periode Januari 2013- November 2013
Latar Belakang(WHO) setiap tahunnya di dunia ini terdapat
1,4 juta bayi lahir mati akibat tidak mendapatkan imunisasi.
Tanpa imunisasi :3/100 kelahiran anak akan meninggal karena
penyakit Campak, 2/100 Kelahiran Anak akan meninggal karena
Batuk Rejan. 1/100 kelahiran anak akan meninggal karena
penyakit Tetanus. 1/200.000 anak akan menderita penyakit Polio.
Latar Belakang
•Menurut Riskesdas tahun 2010 :▫BCG (77,9%)▫DPT –HB 3 (61,9%)▫Polio 3 (66,7%)▫Campak (74,4%)▫Imunisasi lengkap (53,8%)▫Tidak lengkap imunisasi (33,5%)▫Tidak imunisasi (12,7%)
Latar Belakang•Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2012
:▫BCG (99%)▫DPT 3 (94%)▫Polio 3 (94,2%)▫Campak (94,5%)▫Hepatitis B 3 (92,1%)
•Walaupun sudah memenuhi target tetapi masih terdapat beberapa Kecamatan yang belum memenuhi target.
Latar Belakang
•Cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Rengasdengklok (2012):▫BCG (90.7%)▫Campak (94%)▫Polio (91.4%)▫DPT-HB 1 (98.7%)▫DPT-HB 3 (93.7%)▫HB 0 (82.9%)
Latar BelakangBelum diketahuinya tingkat keberhasilan
pelaksanaan Program Imunisai Dasar di Puskesmas Rengasdengklok Kabupaten Karawang periode Januari- November 2013.
Tujuan Umum
•Diketahuinya tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan program Imunisasi Dasar di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang periode Januari 2013 sampai dengan November 2013 dengan pendekatan sistem.
Tujuan Khusus• Diketahuinya cakupan pelayanan Imunisasi
Dasar • Diketahuinya cakupan penyuluhan
perorangan, dan kelompok • Diketahuinya cakupan pemantauan hasil
kegiatan imunisasi dengan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
• Diketahuinya cakupan penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
• Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan
Sasaran
•Bayi yang berusia 0 - 11 bulan di Puskesmas Rengasdengklok, Kabupaten Karawang periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013.
Materi dan Metode• Materi
▫ Pelayanan Imunisasi Dasar di Puskesmas dan Posyandu▫ Penyuluhan dan pembinaan Peran Serta Masyarakat
mengenai Imunisasi Dasar▫ Melakukan monitoring atau Pemantauan Wilayah
Setempat▫ Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)▫ Pencatatan dan pelaporan Program Imunisasi Dasar
• Metode Metode pendekatan sistem
Kerangka Teori
Tolok Ukur Keberhasilan
•Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik, lingkungan dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program Imunisasi Dasar.
Sumber Data
•Laporan bulanan puskesmas Rengasdengklok periode Januari 2013 sampai dengan November 2013.
Data Umum• Puskesmas Rengasdengklok merupakan
puskesmas induk yang berada di wilayah kecamatan Rengasdengklok.
• Batas wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok adalah sebagai berikut:▫Sebelah Utara : Wil.Ker. PKM Jayakerta & Medang
Asem▫Sebelah Selatan: Wil.Ker. PKM Kalangsari ▫Sebelah Barat : Sungai Citarum Kab.Bekasi▫Sebelah Timur : Wil.Ker. PKM Kutamukti &
Kutawaluya
Data Umum• Luas wilayah kerja puskesmas Rengasdengklok
± 1.575 Ha yang terdiri dari 6 desa, 21.340 Kepala keluarga, 157 RT, 32 RW
• Desa di UPTD Puskesmas Rengasdengklok : ▫Desa Dewisari▫Desa Kertasari▫Desa R.Dengklok Utara▫Desa R.Dengklok Selatan▫Desa Amansari▫Desa Dukuh Karya
Data Umum
•Kepadatan penduduk Rengasdengklok : 484 penduduk/km2
•Jumlahpenduduk seluruhnya adalah 76.138
•Jumlah penduduk miskin menurut kepesertaan Jamkesmas dan Jamkesda (2012) : 57.276 penduduk
•Tingkat pendidikan :▫S1 dan sederajat : 0.75%▫Buta Huruf : 03.02%
Data Khusus
input
Tenaga
•Dokter umum : 3 orang•Bidan desa : 10 orang•Kader : 5 orang/Posyandu
Dana
▫APBD : Ada▫APBN : Ada
Sarana (Medis)
• Peralatan suntik▫Disposible syringe (1cc ,2cc,2.5cc,3cc,5cc) :
cukup▫Autodisposible syringe (0,05cc, 0,5cc): cukup▫Alkohol 70 % : cukup▫Cold Chain
Lemari es : 1 buah Mini freezer : 1 buah Vaccine carrier (cold box): 7 buah Termos + 4 buah cold pack : Sejumlah tim
lapangan
Sarana (Medis)Vaksin
BCG + Pelarut (NaCl 0,9%) : cukupDPT-HB : cukupPolio + Pipet : cukupCampak + Pelarut : cukup
Alat dan obat KIPIStetoskop : 1 buahTensimeter : 1 buahInfus set : cukupAlat suntik : cukupCairan infus NaCl 0,9 % : cukupDeksamethason injeksi : cukupAdrenalin : cukupParacetamol : cukup
Sarana (Non-Medis)Gedung Puskesmas
Ruang Pendaftaran : 1 ruangRuang Tunggu : 1 ruangRuang Periksa : 1 ruangKamar Obat : 1 ruang
Posyandu (57 pos) : Sistem lima mejaKMS Balita : adaBuku pencatatan hasil imunisasi: 1 buahBuku pencatatan stok vaksin : 1 buahKartu pencatatan suhu lemari es : 1 lembar/bulanKartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar/bulanKapas dan tempatnya: adaTempat sampah : 1 buah
MetodeBCG : 1x, dosis 0,05 cc, IC, di deltoid lengan atas
kanan Diberikan sedini mungkin, pada usia 0 – 2 bulanDPT-HB : 3x, dosis 0,5 cc, IM/SC dalam, di
anterolateral paha atas Diberikan pada usia 2 – 11 bulan, dengan jarak 4 minggu
Polio : 4x, dosis 2 tetes. Diberikan pada usia 0 – 11 bulan, dengan jarak 4 minggu
Campak : 1x, dosis 0,5 cc, SC, di lengan kiri atas. Diberikan pada usia 9 – 11 bulan
Penyuluhan mengenai imunisasi dasarPerorangan : Dengan tatap muka langsungKelompok : Dengan ceramah dan diskusiMasyarakat : Spanduk, poster, leaflet
Pemantauan
•Dengan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)
Pencatatan dan pelaporan
•Dengan laporan bulanan.•Alat – alat pencatat dasar yang harus
dimiliki puskesmas : Buku register imunisasi Kartu Imunisasi Buku stock vaksin Buku grafik pencatatan suhu Sistem untuk menindak lanjuti drop out
Penatalaksanaan KIPI
•Jika ada kasus.•Penyebab KIPI
Reaksi Vaksin Kesalahan Program Kebetulan Reaksi Suntikan Penyebab tidak diketahui
Data Khusus
proses
PerencanaanBesar sasaran : Ditetapkan oleh Puskesmas
Rengasdengklok sebanyak 2092 orang bayi.Target cakupan :
BCG : 98% Hep B-0 : 90%DPT-HB1 : 98%DPT-HB2 : 95%DPT-HB3 : 93%Polio 1 : 98%Polio 2 : 95%Polio 3 : 93%Polio 4 : 90%Campak : 90%
Perencanaan
•Membuat jadwal pelayanan Imunisasi Dasar:▫Puskesmas : senin-jumat pukul 08.00-12.00
(BCG : senin)▫Posyandu : 1 bulan sekali
•Merencanakan logistik imunisasi dasarKebutuhan vaksin = Jumlah sasaran x target
cakupan IP Vaksin
Kebutuhan alat suntik= jumlah sasaran x target cakupan
PerencanaanBCG= 103 ampulHep B-0 = 1882 kemasanPolio = 789 vialDPT-HB = 598 vialCampak = 189 vialKebutuhan alat suntik = jumlah sasaran x
target cakupan(%)Alat suntik 0,05 cc (untuk BCG) : 2050 buahAlat suntik 0,5 cc (untuk DPT-HB dan Campak) : 7864
buahAlat suntik 5 cc (pelarut untuk BCG & Campak) : 292
buah
Perencanaan
•Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi dasar▫Perorangan : Setiap hari, setiap kali
kunjungan di Posyandu.▫Kelompok : di posyandu setiap bulan sekali
oleh bidan desa▫Masyarakat : Spanduk, poster, leaflet
•Melakukan pemantauan : dengan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) setiap satu bulan sekali.
Perencanaan
•Merencanakan penatalaksanaan KIPI(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi): Jika ada kasus
•Melakukan pencatatan dan pelaporan :▫Pencatatan : dilakukan satu bulan sekali
setelah selesai posyandu.▫Pelaporan : di lakukan satu bulan sekali
melalui rapat bulanan puskesmas.
PengorganisasianKepala Puskesmas: Didi Elya,SKM,MM.Kes
Ka.Sub.Bag. TU: H.Deden Kusnadi
Koordinator Program Imunisasi: Ee Danuarsih, Am.Keb
Pelaksanaan
•Besar sasaran : 2092 bayi•Target cakupan :
▫BCG : 98 % Polio 1 : 98 %▫HB-0 : 90 % Polio 2 : 95%▫ DPT/HB1 : 98 % Polio 3 : 93%▫ DPT/HB2 : 95 % Polio 4
: 90%▫ DPT/HB3 : 93 % Campak
: 90%
Data Khusus
output
Cakupan imunisasi dasar
Sumber : Laporan bulanan hasil imuisasi UPTD Puskesmas DTP Rengasdengklok
Jenis Imunisasi Target Sasaran Pencapaian %
BCG 98% 2092 1795 85.80%
DPT HB 1 98% 2092 1828 87.3%
DPT HB 2 95% 2092 1817 86.85%
DPT HB 3 93% 2092 1841 88 %
Polio 1 98% 2092 1809 86.47%
Polio 2 95% 2092 1802 86.1%
Polio 3 93% 2092 1805 86.28%
Polio 4 90% 2092 1799 85.9%
Campak 90% 2092 1767 84.46%
HB 0 90% 2092 1658 79.25%
Penyuluhan Mengenai Imunisasi Dasar•Perorangan : dilakukan setiap
kunjungan di puskesmas•Kelompok: < 100%
Pemantauan
•Dengan PWS yang di laksanakan setiap 1 bulan ( 12x/tahun)
Penatalaksanaan KIPI(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) •Tidak ada kasus
Pencatatan dan pelaporan
•Ada pencatatan/ pelaporan bulanan
Data Khusus
lingkungan
Lingkungan Fisik
•Lokasi: terdapat beberapa lokasi yang sulit dicapai
•Transportasi: Tersedia sarana transportasi
•Fasilitas kesehatan lain : Ada fasilitas kesehatan lain
Lingkungan Non-Fisik
•Pendidikan : terkadang menjadi faktor
penghambat•Sosial ekonomi: Tidak menjadi faktor
penghambat•Agama : Tidak menjadi faktor
penghambat
Data Khusus
dampak
•Langsung▫ Bayi mendapat kekebalan terhadap 7
macam penyakit menular yaitu TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Mielitis, Hepatitis B dan Campak
•Tidak langsung▫Meningkatkan derajat kesehatan dan
kualitas hidup masyarakat di wilayah kerja.
PembahasanJenis
Imunisasi
Target Pencapaian (%) Masalah (%)
BCG 98% 85.8% +12.2
DPT HB 1 98% 87.3% +10.7
DPT HB 2 95% 86.5% +8.5
DPT HB 3 93% 88% +5
Polio 1 98% 86.47% +11.5
Polio 2 95% 86.1% +8.9
Polio 3 93% 86.28% +6.7
Polio 4 90% 85.9% +4.1
Campak 90% 84.46 +5.4
Hep B 0 90% 79.25 +10.75
Masalah menurut unsur keluaran :
Pembahasan• Masalah menurut variabel proses
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
Penyuluhan Kelompok
12x/tahun1x/bulan
<12x/tahun, hanya 8x/tahun
+
Jadwal Posyandu yang tidak tetap
Satu kali sebulan, dengan jadwal hari yang sudah ditetapkan oleh Puskesmas
Jadwal harinya sering diganti tanpa informasi terlebih dahulu kepada masyarakat
+
Pembahasan• Masalah menurut variabel proses
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
Lokasi (Fisik) Mudah dijangkau
Masih terdapat beberapa lokasi yang sulit dicapai
+
Pendidikan (Non-Fisik)
Tidak menjadi faktor penghambat
Jadwal pelaksanaan sering diganti tanpa informasi terlebih dahulu kepada masyarakat
+
Prioritas MasalahNo Parameter Masalah
BCG DPT-
HB I
DPT-
HB II
DPT-
HB III
polio
I
polio
II
polio
III
polio
IV
Penyuluhan
kelompok
1 Besarnya
masalah
5 4 3 5 4 3 2 2 5
2 Berat
ringannya
akibat yang
ditimbulkan
5 5 5 5 5 5 5 5 4
3. Keuntungan
sosial yang
diperoleh
5 4 4 4 3 3 3 3 5
4 Teknologi
yang tersedia
3 3 3 3 3 3 3 3 5
5. Sumber daya
tersedia
4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total 22 20 19 21 19 18 17 17 23
Prioritas Masalah
•Cakupan imunisasi BCG yang belum mencapai target
•Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi Dasar yang belum mencapai target.
Penyelesaian Masalah
Masalah 1 :
Cakupan imunisasi BCG yang belum mencapai target
Penyebab
•Belum terlaksananya program secara keseluruhan dalam tahun 2013
•Adanya lokasi puskesmas dan beberapa posyandu yang sulit dicapai
•Pendidikan ibu yang rendah mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi
•Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada
Penyelesaian•Melakukan kerjasama lintas sektor agar
dapat meningkatkan kondisi jalan agar mudah dicapai oleh petugas puskesmas yang akan melaksanakan imunisasi di Posyandu.
•Melakukan penyuluhan perorangan dan kelompok oleh para kader atau bidan di daerah setempat.
•Lebih meningkatkan kedisiplinan dari petugas kesehatan, bidan, dan kader dalam melaksanakan kegiatan Posyandu
Penyelesaian Masalah
Masalah 2 :
Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi Dasar yang belum
mencapai target.
Penyebab
•Adanya lokasi posyandu yang sulit dicapai oleh warga. dan transportasi yang kurang memadai
•Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada, dan Kurangnya komunikasi antara ibu dengan petugas kesehatan atau kader mengenai jadwal posyandu.
Penyelesaian
•Meningkatkan kedisiplinan dari petugas penyuluhan, dan membuat jadwal yang jelas tentang pelaksanaan penyuluhan .
Melakukan kerjasama lintas sektor agar dapat meningkatkan kondisi jalan agar mudah dicapai oleh petugas puskesmas yang akan melaksanakan penyuluhan.
Kesimpulan
•Dua hal yang menjadi prioritas masalah, yaitu :▫Cakupan imunisasi DPT-HB3 dan BCG yang
belum mencapai target▫Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi
Dasar yang belum mencapai target.
Kesimpulan
•Belum terlaksananya program imunisasi sampai akhir tahun.
•Adanya lokasi puskesmas dan beberapa posyandu yang sulit dicapai oleh warga.
•Sweeping oleh bidan desa yang kurang aktif, sering bidan menunda-nunda pelaporan sweeping dan hanya memberikan hasil sweeping setelah diminta oleh koordinator program.
Kesimpulan
•Pendidikan ibu yang rendah mempengaruhi pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi dan manfaatnya.
•Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada, dan kurangnya komunikasi antara ibu dengan petugas kesehatan atau kader mengenai jadwal Posyandu.
Saran
•Melakukan kerjasama lintas sektor agar dapat meningkatkan kondisi jalan agar mudah dicapai oleh petugas puskesmas yang akan melaksanakan imunisasi di Posyandu.
•Penggalakan kembali sistem sweeping pasca posyandu, terutama di desa-desa yang cakupan imunisasinya masih belum mencapai target.
Saran
•Melakukan penyuluhan perorangan dan kelompok oleh para kader atau bidan di daerah setempat, yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat mengenai pentingnya imunisasi
•Perlu ditingkatkan komunikasi antara ibu dengan petugas kesehatan maupun kader khususnya mengenai perubahan jadwal imunisasi.
Saran
•Lebih meningkatkan kedisiplinan dari petugas kesehatan, bidan, dan kader dalam melaksanakan kegiatan Posyandu
Terima kasih