PRESBIKUSIS Welmin Sorya Leatomu 102009146
SKENARIO
S
eorang bapak berusia 60 tahun, mengeluh
tidak dapat mendengar suara cucunya,
tapi kalau cucunya agak mengeraskan
suaranya maka telinganya terasa sakit.
PEMERIKSAAN FISIK1. Inspeksi telinga (auricula/retroauriculer)
2. Dinding liang telinga
3. Membran timpani
4. Uji pendengaran ( rinne,weber,
schwabach)
PEMERIKSAAN PENUNJANGP
emeriksaan audiometri nada murni menunjukan
tuli saraf nada tinggi, bilateral, dan simetris
P
emeriksaan audiometri tutur menunjukan
gangguan diskriminasi wicara
DIAGNOSIS BANDINGt
uli konduktif : Pada usia lanjut kelenjar
serumen mengalami atrofi sehingga
produksi kelenjar serumen berkurang
dan menyebabkan serumen menjadi
lebih kering, sehingga sering terjadi
serumen prop yang akan
mengakibatkan tuli konduktif.
DIAGNOSIS BANDING
T
uli mendadak: Tuli mendadak adalah
tuli yang terjadi secara tiba-tiba dan
kedaruratan dibidang otologi.
Jenisnya adalah sensorineural.
DIAGNOSIS BANDING
t
uli timbul mendadak atau
menahun secara tidak jelas
kadang sementara atau berulang
dalam serangan.
ETIOLOGI
U
mumnya diketahui bahwa presbikusis merupakan akibat
dari proses degenerasi.
k
ejadian presbikusis mempunyai hubungan dengan faktor-
faktor herediter,bising
B
iasanya terjadi pada usia lebih dari 60 tahun
EPIDEMIOLOGI
• Pada laporan National Institute on Aging
memberikan informasi sepertiga penduduk
Amerika antara usia 65-74 tahun dan
separuh penduduk berusia 85 tahun ke atas
memiliki gangguan pendengaran jenis ini.
Prevalensi tersebut meningkat pada tahun
2003 menjadi 70 juta orang.
J
umlah penduduk di Indonesia dengan usia lebih
dari 60 tahun dari tahun 2005 diperkirakan
mencapai 19,9 juta atau 8,48 % dan tahun 2007
diperkirakan penderita presbikusis akibat usia
lanjut tersebut akan meningkat menjadi 4 kali
lipat dan merupakan jumlah tertinggi didunia
PATOFISIOLOGIP
roses degenerasi perubahan struktur koklea dan Nervus
vestibulocochlearis .
P
ada koklea atrofi dan degenerasi sel-sel rambut
penunjang pada organ korti.
P
roses atrofi disertai dengan perubahan vaskuler juga terjadi
pada stria vaskularis
S
elain itu terdapat pula perubahan, berupa berkurangnya
jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf.
PENGGOLONGAN PRESBIKUSIS
JENIS PATOLOGI
SENSORIK Lesi terbatas pada klokea, atrofi organ corti, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel penunjang berkurang.
NEURAL Sel-sel neuron pada klokea dan jaras auditorik berkurang.
JENIS PATOLOGI
METABOLIK Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun, fungsi sel dan keseimbangan berkurang
MEKANIK Terjadi perubahan gerakan mekanis duktus koklearis. Atrofi ligamentum spiralis, membran basilaris lebih kaku.
GEJALA KLINIKb
erkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan
progresif, simetris pada kedua telinga.(utama)
t
elinga berdenging
B
ila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di
telinga
PENATALAKSANAAN
Rehabilitasi sebagai upaya
mengembalikan fungsi pendengaran
dilakukan dengan pemasangan alat
bantu dengar (hearing aid).
A
dakalanya pemasangan alat bantu
dengar perlu dikombinasikan dengan
latihan membaca ujaran (speech reading)
dan latihan mendengar (audiotory
training)
KOMPLIKASI
T
uli permanent
K
omplikasi akibat pemakaian hearing aid, diantaranya
trauma telinga
G
angguan psikososial
PROGNOSIS
P
rognosisnya buruk dikarenakan
fungsi pendengaran yang kurang
baik (menurun) dan merupakan
proses dari penuaan
KESIMPULAN.
. Presbikusis lebih sering ditemukan pada pria
dibanding dengan wanita yang terjadi pada umur
diatas 65 tahun. Ciri khas presbikusis adalah tuli
sensorial, simetris, bilateral yang bersifat progresif
perlahan. Selain dengan menggunakan alat bantu
dengar para penderita presbikusis juga diperlukan lip
reading dan physiologic counseling.