Page 1
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Catu daya (power supply) merupakan salah satu peralatan yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya
power supply mempunyai konstruksi rangkaian yang hampir sama yaitu
terdiri dari trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Dalam
pembuatan rangkaian catu daya selain menggunakan komponen utama
juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian berfungsi
dengan baik menggunakan komponen tersebut antara lain: multimeter
digital dan analog, proto board, kabel jumper, penjepit buaya,
dioda IN4002, kapasitor 0,01 dan 2200μF , trafo CT 1A, resistor
330Ω, IC regulator 7805 dan 7812.Catu daya merupakan suatu
rangkaian elektronik yang menggunakan arus listrik bolak-balik
menjadi arus listrik searah.
Adapun tujuan kami untuk mengikuti praktikum ini adalah untuk
mengetahui prinsip dasar power supply, komponen-komponen yang
terdapat pada power supply dan konsep dasar dari power supply.
Sebagai contoh, power supply dengan variabel tegangan DC 0 sampai
15 V, variabel power supply yang ditunjukkan disini adalah unit
dengan harga murah yang menggunakan beberapa bagian yang mudah
ditemukan. Unit yang akan menghantarkan tegangan DC dari 0 sampai
15 volt dengan arus keluaran maksimum 300 mA. Bagian-bagian dan
papan rangkaian untuk power supply ini tersedia dari Graymark
International, Inc.
Step bawah Transformer T1 tegangan AC 117 V menjadi sekitar 25
V saat dioda D1 dan D2 bertindak sebagai rectifier. Kapasitor C1 dan
Page 2
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARkapasitor C3 bertindak sebagai filter. Power transistor Q1
bertindak sebagai variabel resistor dalam pengaturan tegangan
beban R3 dan keluaran. Potensiometer R1 memberikan tegangan bias di
Q1. Sebagai tegangan yang bertambah, resistansi emitter ke kolektor
menurun, pembaik tegangan beban R3 menurun (tegangan keluaran
meningkat). Tegangan di Q1 menurun berangsur-angsur mati dan
sedikit tegangan beban R3 menurun dan beban paralel disambungkan ke
keluaran. Transistor akan di puncakpanas.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui prinsip kerja catu daya
2. Untuk mengetahui pembuatan power supply dengan regulator
3. Untuk menganalisa tegangan keluaran regulator
4. Untuk mengetahui aplikasi dari rangkaian catu daya dan
regulator
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Power Supply adalah sebuah nama yang menyiratkan, sumber daya pada
sebuah sirkuit listrik. Banyak operator sirkuit elektronik dari DC
yang diproses sinnyal AC atau DC. Kebanyakan power supply biasa
adalah satu yang memasukkan dari dinding luar AC standar yang
menyediakan 120 Volt pada 60 Hz. Tegangan umum ini kemudian
dikonversikan oleh power supply pada satu atau lebih tegangan DC
yang akan dapat mengoperasikan TV, komputer, atau barang
elektronik yang lainnya. Berikut komponen dan sirkuit dari power
supply.
Page 3
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARBaterai. Salah satu power supply yang paling sering digunakan
adalah baterai. Baterai adalah sumber arus DC yang baik untuk
dirinya sendiri, bukan sumber arus AC yang diperlukan. Baterai
merupakan bentuk paling awal dari sumber tegangan untuk sebuah
sirkuit listrik dan masih paling banyak digunakan hingga saat ini.
Apa yang dapat kita lakukan tanpa baterai pada ponsel kita, ipad,
telepon tanpa kawat listrik, laptop, komputer, dan remot kontrol?
Ingat saja bahwa bentuk spesial dari power supply adalah pengisi
baterai yang pada keadaan normal menggunakan AC untuk mengisi
ulang asam timbel, nikel cadmium, nikel metal hibrid, dan ion-ion
baterai litium. Power supply standar. Pada keadaan normal, power
supply terdiri dari transformer yang menerjemahkan 120 Volt
tegangan AC menjadi tegangan tinggi atau rendah yang diperlukan
dengan karakteristik dari step up atau step down. Hingga saat ini,
banyak peralatan menggunakan IC, yang memerlukan tegangan AC
rendah. Tegangan AC yang rendah ini kemudian dikonversikan pada
tegangan DC yang berdenyut menggunakan penyearah. Sebuah penyearah
merupakan satu atau lebih dioda yang bertindak seperti polaritas
sensitif yang dapat mengubah sinus setengah lingkaran dari positif
atau negatif pada nadi DC. Regulator atau dapat disebut pengatur.
Sebuah pengatur merupakan sirkuit yang mempertahankan tegangan
keluaran DC dari nilai yang diinginkan. Tegangan DC yang
diproduksi oleh power supply pada penyaring keluaran akan
bervariasi sebagai garis masukan dari perubahan garis tegangan AC.
Banyak perubahan pada berbagai arus mengambil dari supply dan juga
akan dikarenakan berbagai tegangan keluaran. Terdapat dua tipe
dari regulator, yaitu linier dan switching. Regulator linier
memasukkan sebuah transistor pada seri di antara power supply dan
beban. Jika beban bervariasi, sirkuit pada regulator menyesuaikan
kondisi transistor sehingga dapat mempertahankan tegangan yang
konstan. Tipe atau jenis lain dari regulator yaitu regulator
switching. Pada regulator ini, diletakkan transistor pada seri
Page 4
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARdengan beban namun sirkuit internal mengubah transistor off dan
on pada kecepatan tinggi. Dengan berbagai siklus (perbandingan
waktu dengan satu periode) dari nadi rata-rata DC yang mungkin
bervariasi juga. Kemudian jika banyak tegangan keluaran yang
dirasakan, siklus diubah untuk memastikan bahwa keluaran rata-rata
adalah tetap sama.
Regulator linier bekerja lebih baik namun tidak efesien
karena membuang daya pada seri transistor. Dengan efesiensi 10
hingga 40%. Regulator switching jauh lebih efesien karena off pada
waktu yang lama. Efesiensinya yaitu berkisar 70 hingga 95%.
(Louis E.Frenzel, Jr., 2010)
Sel-sel energi adalah sumber daya listrik yang paling
praktis. Sel-sel energi membangkitkan listrik sebagai hasil dari
reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Dalam pembuatannya,
senyawa-senyawa kimiawi yang siap bereaksi dikemas di dalam sebuah
sel energi. Ketika arus listrik ditarik dari sel suatu reaksi
kimiawi terjadi. Arus dapat diberikan oleh sel hingga senyawa-
senyawa kimiawi aslinya tersisa. Terdapat beberapa jenis sel yang
berbeda, menurut reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel
yang bersangkutan: sel-sel seng-karbon (zinc-carbon) dan sel-sel
alkalin dibuat dalam beberapa ukuran standar yang berbeda.
Sel-sel isi ulang. Untuk pasokan daya listrik yang kontinu,
atau sebaliknya pasokan-pasokan sekejap (burst) dengan ukuran yang
besar, kita menggunakan sel-sel yang dapat diisi-ulang. Ketika sel
semacam ini kehabisan dayanya, kita menyambungkannya ke sebuah
charger (pengisi-ulang) yang mengambil dayanya dari sumber listrik
(listrik PLN). Arus yang diberikan sumber listrik akan memulihkan
senyawa-senyawa kimiawi di dalam sel kembali ke keadaan aslinya.
Sel-sel listrikisi ulang diantaranya adalah:
Baterai. Sebuah baterai dibentuk oleh sejumlah sel listrik
yang disambungkan satu sama lainnya. Sel-sel ini umumnya
Page 5
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARdisambungkan sedemikian rupa sehingga baterai dapat menghasilkan
tegangan output yang lebih besar.
Sebagai contoh, baterai PP3 yang populer digunakan dapat
menghasilkan 9V. Baterai ini terdiri dari enam buah sel yang
masing-masing mampu menghasilkan 1,5V. Baterai ini digunakan pada
jam-jam dinding, alat-alat pengukuran, dan pada perangkat-
perangkat arus-rendah lainnya.
Sebuah baterai dapat dibentuk dari sel-sel listrik yang
berdiri sendiri yang diletakkan di dalam sebuah kotak baterai.
Kotak baterai plastik memiliki kontak-kontak dan kawat-kawat yang
saling menghubungkan sel-sel listrik di dalam baterai. Kotak yang
diperlihatkan pada foto di halaman 5 memiliki empat sel alkalin.
Tiap-tiap sel alkalin menghasilkan 1,5 V sehingga tegangan
keseluruhan baterai adalah 6 V.
Baterai berukuran praktis pada foto di belah kanan ini
memiliki 8 sel alkalin dan ukuran panjang yang hanya 28 mm.
Baterai ini memberikan pasokan 12V. Baterai-baterai kecil semacam
ini digunakan dalam aplikasi-aplikasi dimana kita membutuhkan
tegangan yang relatif tinggi namun kita hanya memiliki ruang yang
kecil. Contoh-contohnya antara lain adalah peralatan fotografi dan
pengontrol jarak jauh key-fob.
Arus listrik. Besaran satuan untuk arus listrik adalah
ampere. Simbol besaran ini adalah A. Hanya sedikit orang yang
digunakan adalah amp. Sebuah lampu listrik yang dipasok dari
sumber listrik (mains) membutuhkan kurang lebih sepertiga amp untuk
menjadikannya bersinar terang. Sebuah pemanas ruangan dua batangan
membutuhkan kurang lebih 8 amp.
Arus listrik dengan jumlah (atau magnitudo) yang lebih kecil
di ukur dengan suatu miliamp. Satu miliamp, yang simbolnya mA,
adalah seperseribu dari satu amp. Sebuah bohlam lampu senter
membutuhkan 60 mA atau kurang. Satuan arus listrik yang lebih
kecil lagi adalah mikroamp yang simbolnya adalah µA. Satu mikroamp
Page 6
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARadalah seperseribu dari satu miliamp, atau sepersejuta dari satu
amp. Jam-jam dinding listrik dan jam-jam tangan listrik hanya
membutuhkan beberapa mokroamp. Itu sebabnya sebuah baterai AAA
tunggal mampu menghidupkan sebuah jam dinding selama berbulan-
bulan.
Arus mengalir di sepanjang jalur rangkaian listrik. Arus
mengalir dari terminal positif baterai melewati lampu dan kembali
memalui termnal negatif. Besarnya arus yang mengalir dari terminal
positif baterai, melewati lampu dan kembali ke baterai melalui
terminal negatif. Besarnya arus yang mengalir di semua bagian
rangkaina listrik sama. Tegangan listrik adalah gaya listrik yang
menggerakkan arus untuk mengalir di sepanjang sebuah rangkaian
listrik. Besaran satuan untuk tegangan listrik adalah volt, dengan
simbol V. Kebanyakan sel listrik menghasilkan tegangan sebesar
kurang-lebih 1,5V. Tegangan sumber listrik PLN adalah 230V.
Di sebuah stasiun pembangkit listrik, tegangan yang
dibangkitkannya lebih besar dan diukur dalam satuan kilovolt, yang
simbolnya adalah kV. Satu kilovolt setara dengan seribu volt. Pada
saluran-saluran transmisi tegangan-tinggi, tegangan yang ada dapat
mencapai 400 kV.
Tegangan-tegangan yang lebih rendah diukur dalam satuan
milivolt adalah seperseribu dari satu volt. Tegangan-tegangan yang
lebih rendah lagi diekspresikan dalam satuan mikrovolt, dengan
simbol µV. Satu mikrovolt adalah seperseribu dari satu milivolt
atau sepersejuta dari satu volt. Sinyal- sinyal listrik yang
datang dari sebuah mikrofon atau perangkat-perangkat sensor lain
pada umumnya terukur dlam bagian milivolt atau mikrovolt. Arus
digerakkan untuk mengalir di sepanjang rangkaian oleh gaya gerak
listrik (tegangan) yang timbul antara terminal positif dan
terminal negatif baterai.
(Owen Bishop, 2002)
Page 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARPenyearah setengah gelombang. Rangkaian penyearah yang paling
sederhana adalah rangkaian gelombang setengah. Masukan ac
menghasilkan ggl bolak-balik di bagian sekunder transformator,
yang berusaha mendorong arus melalui rangkaian sekunder, saat
pertama ke salah satu arah dan kemudian ke arah yang berlawanan
secara bergantian. Tanpa penyearah, ac akan engalir melalui
resistor beban. Dengan penyearah, arus dapat mengalir pada sati
arah saja. Meskipun tegangan sekunder-transformator dapat bolak-
balik, arus yang mengalir melaluinya hanya berlangsung selama
setengah siklus saja. Hal ini akan menghasilkan pulsa dc atau ac
yang berpulsa di dalam rangkaian. Jatuh-tegangan pada titik A dan
B berupa pulsa dan besarnya tegangan sama seperti setengah siklus
ac yang berasal dari sekunder transformator.
Rangkaian gelombang setengah mempunyai beberapa kerugian.
Yang digunakan hanya setiap setengah silus, sehingga arus rata-
rata hanya sama dengan 0,318 (setengah dari 0,636) dari arus
puncak. Dibandingkan dengan penyearahan gelombang-penuh, maka
rangkaian ini lebih sulit melakukan penyaringan agar rata. Dioda
yang digunakan dalam rangkaian penyearah dapat berupa keadaan-
padat (solid-state), hampa, atau upa-air-raksa. Rangkaian dasar
penyearah semuanya serupa,tetapi pada dioda hampa dan dioda air-
raksa diperlukan tambahan lilitan filamenpada transformator catu-
dayanya. Dengan pengecualian pada peralatan yang lebih tua atau
pemancar daya-tinggi, yang dapat menggunakan dioda hampa dan dioda
air-raksa, maka umumnya saat ini catu daya elektronika menggunakan
penyearah silikon keadaan-padat.
Jika pulsa-pulsa dc dengan puncak sebesar 100 V diperlukan,
maka bagian sekunder transformator harus mempunyai keluaran
tegangan ac puncak sebesar 100 V (sebenarnya, penyearah silikon
dengan jatuh-tegangan atau tegangan penghalang (barrier) sebesar
0,6 –V akan memerlukan tegangan puncak sebesar 100,6 V, untuk
germanium memerlukan 100,3 v).
Page 8
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARPenyearah gelombang penuh. Untuk memanfaatkan kedua setengah-
siklus dari gelombang ac frekuensi-daya, maka sebagian besar catu
daya menggunakan sistem penyearah gelombang –penuh. Ada dua macam
rangkaian: yang satu adalah penyearah jembatan, dan yang lainnya,
yang itu digunakan padamasa lalu yaitu dengan dioda hampa dan
dioda air-raksa, berupa penyearah tap-tengah gelombang-penuh.
Rangkaian jembatan memerlukan empat dioda, dihubungkan
seperti pada Gambar 10-2. Bila polaritas trafo daya seperti
tergambar berupa tanda + dan – penuh, maka elektron didorong ke
luar dari ujung negatif trafo, melalui dioda A, ke atas melalui RL.
Melalui dioda B dan ditarik ke dalam terminal atas trafo, yang
pada saat ini positif. Setengah siklus ac ini menghasilkan sebuah
pulsa dc ke atas melalui resistor beban. (hal ini belum merupakan
“catu daya” karena belum ada filternya).
Pada setengah siklus ac berikutnya, polaritas trafo terbalik,
tampak berupa titik-titik. Sekarang elektron didorong keluar dari
bagian atas trafo, melalui dioda C, kembali ke atas melalui RL,
melalui D, dan ditarik ke dalam ujung positif trafo, yang sekarang
berada di terminal bawah. Karenasetengah siklus kedua menghasilkan
pulsa dc kedua melalui resistor, maka daya dibawa ke beban pada
kedua setengah siklus ac. Jika pulsa dc dengan nilai puncak
sebesar 100 V diperlukan, bagian sekunder trafo harus menyediakan
ac puncak sebesar 100 V (sebenarnya 101,2 V dengan dioda silikon).
Rangkaian penyearah tap-tengah (center-tap) gelombang penuh
diperlihatkan pada gambar 10-3. Tampak digunakan tabung hampa
untuk menggambarkan rangkaian filamen, tetapi kerjanya sama dengan
dioda keadaan-padat. Dengan polaritas seperti diperlihatkan oleh
tanda + dan – penuh, elektron didorong keluar dari tap tengah yang
relatif negatif, ke atas melalui RL, melalui dioda A, dan ditarik
ke dalam terminal positif atau bagian atas sekunder tranformator.
Pada setengah siklus berikutnya (tanda titik-titik), elektron
didorong keluar dari tap tengah lagi, ke atas melalui RL lagi,
Page 9
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARmelalui dioda B, dan ditarik ke dalam terminal bawah trafo yang
sekarang positif. Setiap siklus ac saluran daya jadinya berubah
menjadi dua pulsa dc yang berarah-sama di dalam rangkaian beban.
Jika diperlukan dc puncak sebesar 100 V, maka bagian sekunder
trafo harus memberikan dua lilitan puncak 100-V, atau tegangan
sekunder keseluruhan puncak sebesar 200 V. Penyearah ini hanya
memerlukan satu lilitan filamen untuk kedua dioda VT, sedangkan
penyearah jembatan memerlukan tiga lilitan, satu untuk dioda A
dalam gambar 10-2, satu untuk dioda C dan satu untuk kedua B dan
D.
Dioda keadaan-padat (atau air raksa) mempunyai jatuh-tegangan
yang relatif tetap pada waktu melewatkan arus. Dioda tabung
mempunyai jatuh-tegangan yang membesar bila arus beban naik. Pada
banyak catu daya tegangan tinggi niaga (commercial) yang
menggunakan dioda tabung, dipakai transformator tegangan tinggi
dan transformator filamen yang terpisah agar filamen menjadi panas
dulu sebelum memberikan tegangan tinggi pada anoda penyearah.
Filter kapasitif. Tegangan keluar dari suatu penyearah tidak
pernah rata. Karena tegangan yang diperlukan dalam kebanyakan
elektronika harus mempunyai karakteristik yang tidak berubah-ubah,
maka perlu meratakan tegangan yang berbentuk pulsa dengan filter.
Metode yang paling banyak digunakan adalah dengan filter
kapasitif.
Selama setengah siklus ac tersebut pada waktu anoda penyearah
negatif, tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Pada
setengah siklus berikutnya, bagian atas trafo menjadi positif,
menarik elektron-elektron dari atas pelat kapasitor melalui
penyearah, dan mendorong elektron ke bagian bawah pelat kapasitor.
Hal ini akan mengisi kapasitor sampai pada puncak tegangan ac.
Dengan ac 100 V rms, kapasitor terisi sampai 1,414 x 100, atau dc
141 V. Pada setengah siklus berikutnya (anoda negatif), arus tidak
Page 10
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARdapat mendorong kembali melalui penyearah sehingga kapasitor tetap
bermuatan 141 V.
Bila setengah siklus positif berikutnya tiba, kapasitor telah
berisi sebesar nilai puncak, sehingga tidak terjadi apa-apa di
dalam rangkaian. Tegangan pada kapasitor filter tetap tidak
berubah sebesar 141 V dc.
Selama setengah siklus pengisian dalam gambar 10-5a, arus di
dalam sekunder trafo mempunyai dua komponen. Yang satu mengisi
kapasitor, yang lain mengalir melalui resistor beban.
Selama setengah siklus tanpa pengisian, trafo tidak melakukan apa-
apa. Setiap arus beban yang sekrang mengalir harus berasal dari
elektron yang disimpan dalam pelat kapasitor. Kapasitor
mengosongkan muatan melalui resistor, tetap menggerakkan arus ke
atas melalui beban. Bila kapasitor besar, ia dapat mempertahankan
cukup elektron agar arus tetap mengalir melalui resistor selama
setengah siklus tanpa pengisian. Tetapi, pada waktu mengosongkan,
tegangan pada kapasitor dan resistor akan berkurang. Selama
setengah siklus pengisian berikutnya, kapasitor terisi kembali ke
tegangan penuh dan trafo mendorong nilai puncak arus melalui
resistor lagi. Suatu beban resistansi besar akan mengosongkan
kapasitor dengan perlahan. Jika sebuah beban berat (resistansi
kecil) dipasang pada keluaran, maka kapasitor akan dikosongkan
dengan cepat melalui beban, sehingga menyebabkan perubahan
tegangan yang cukup besar antara siklus yang berdekatan. Jenis
filter kapasitif sederhana pada keluaran penyearah jembatan ini,
yang menggunakan kapasitansi sebesar beberapa ribu mikrofarad,
adalah yang diperlukan pada kebanyakan peralatan transistor jika
diikuti oleh suatu rangkaian regulator tegangan. (Robert
L. Shrader, 1991)
BAB III
Page 11
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 PERALATAN
1. Multimeter ( 2 buah )
Fungsi : sebagai indikator dari PSA dan untuk mengukur
tegangan keluaran dari rangkaian regulator.
2. Penjepit buaya ( 2 buah )
Fungsi : untuk menghubungkan rangkaian
3. Transformator CT 3 A ( 1 buah )
Fungsi : untuk menurunkan tegangan
4. Protoboard (2 buah )
Fungsi : sebagai tempat merangkai komponen sementara.
5. PSA
Fungsi : sebagai sumber tegangan listrik DC
6. Jumper
Fungsi : Penghubung antar komponen
3.2 KOMPONEN
1. Kapasitor 10 µF dan 2220 µF
Fungsi : sebagai filter
2. Resistor 330 Ω
Fungsi : sebagai penghambat arus yang masuk ke rangkaian
pencatu daya.
3. Dioda IN4002( 4 buah)
Fungsi : sebagai penyearah arus yang masuk ke rangkaian
pencatu daya / rectifier.
4. IC regulator 7805 ( 1 buah )
Fungsi : untuk membatasi tegangan keluaran tetap 5 volt atau
menstabilkan tegangan.
5. IC regulator 7905 (1 buah)
Page 12
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARFungsi : untuk membatasi tegangan keluaran tetap -5 volt atau
menstabilkan tegangan.
3.3 PROSEDUR PERCOBAAN
3.3.1. Percobaan untuk penyeaarah
A. Penyearah Gelombang Penuh
1. Disiapkan semua peralatan dan komponen yang akan
digunakan
2. Dicek peralatan dan komponen baik atau tidak
3. Dirangkai komponen seperti gambar berikut pada
protoboard.
4. Dihubungkan kutub a ke positif (+) osiloskop dan
dihubungkan titik b ke negatif (-) osiloskop
5. Dihubungkan kutub positif (+) osiloskop ke Positif
sinyal generator dan kutub negatif (-) osiloskop ke
negatif sinyal generator
6. Dipasang 0 dan 220 V dari trafo ke PLN
7. Dihidupkan osiloskop dan sinyal generator
8. Ditentukan bentuk gelombang keluarannya dari sinyal
generator
9. Diatur osiloskop sampai muncul bentuk gelombang yang
jelas
10. Diamati hasil gelombag pada osiloskop
11. Dicatat hasilnya
12. Digambar outputnya pada kertas milimeter.
B. Penyearah Gelombang Setengah Penuh
Page 13
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR1. Disiapkan semua peralatan dan komponen yang akan
digunakan
2. Dicek peralatan dan komponen baik atau tidak
3. Dirangkai komponen seperti gambar berikut pada
protoboard.
4. Dihubungkan kaki resistor yang berhubungan langsung
dengan dioda ke positif osiloskop dan kaki lainnya ke
negatif osiloskop
5. Dihubungkan kutub positif (+) osiloskop ke Positif
sinyal generator dan kutub negatif (-) osiloskop ke
negatif sinyal generator
6. Dipasang 0 dan 220 V dari trafo ke PLN
7. Dihidupkan osiloskop dan sinyal generator
8. Ditentukan bentuk gelombang keluarannya dari sinyal
generator
9. Diatur osiloskop sampai muncul bentuk gelombang yang
jelas
10. Diamati hasil gelombang pada osiloskop
11. Dicatat hasilnya
12. Digambar outputnya pada kertas milimeter.
3.3.2. Percobaan dengan regulator
3.3.2.1. IC Regulator 7805
1. Disiapkan semua peralatan dan komponen yang digunakan
2. Dicek peralatan dan komponen baik atau tidak
3. Dirangkai rangkaian sesuai dengan gambar berikut dengan
IC regulator 7805.
Page 14
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
4. Dihubungkan kaki input IC Regulator 7805 ke positif PSA
dan kaki ground IC Regulator 7805 ke negative PSA
5. Dihubungkan kaki positif Capasitor 2220 µF ke kaki input
IC Regulator 7805
6. Dihubungkan kaki negatif Capasitor 2220 µF ke kaki ground
IC Regulator 7805
7. Dihubungkan kaki positif Capasitor 10 µF ke kaki output
IC Regulator 7805
8. Dihubungkan kaki negatif Capasitor 10 µF ke ground ke
kaki ground IC Regulator 7805
9. Dihubungkan kaki output IC Regulator 7805 ke positif
multimeter dan kaki ground ke negatif multimeter dengan
memakai penjepit buaya
10. Diatur tegangan PSA menjadi 5 volt
11. Diamati hasil outputnya pada multimeter dan
dicatat hasilnya
12. Diulangi percobaan diatas dengan mengubah tegangan
PSA menjadi 9V, 12V, 15V
13. Disimpan semua peralatan
3.3.2.1. IC Regulator 7905
1. Disiapkan semua peralatan dan komponen yang digunakan
2. Dicek peralatan dan komponen baik atau tidak
3. Dirangkai rangkaian sesuai dengan gambar berikut dengan
IC regulator 7905.
Page 15
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
4. Dihubungkan kaki input IC Regulator 7905 ke positif PSA
dan kaki ground IC Regulator 7905 ke negative PSA
5. Dihubungkan kaki positif Capasitor 2200 µF ke kaki input
IC Regulator 7905
6. Dihubungkan kaki negatif Capasitor 2220 µF ke kaki ground
IC Regulator 7905
7. Dihubungkan kaki positif Capasitor 10 µF ke kaki output
IC Regulator 7905
8. Dihubungkan kaki negatif Capasitor 10 µF ke ground ke
kaki ground IC Regulator 7905
9. Dihubungkan kaki output IC Regulator 7905 ke positif
multimeter dan kaki ground ke negatif multimeter dengan
memakai penjepit buaya
10. Diatur tegangan PSA menjadi -5 volt
11. Diamati hasil outputnya pada multimeter dan
dicatat hasilnya
12. Diulangi percobaan diatas dengan mengubah tegangan
PSA menjadi -9V, -12V, -15V
13. Disimpan semua peralatan
Page 16
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 DATA PERCOBAAN
IC Regulator 7805Vin (volt) Vout (volt)
5 2,266 4,467 5,098 5,109 5,1110 5,1011 5,0912 5,1013 5,0914 5,1015 5,10
Page 17
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
Medan, 18 November 2013Asisten Praktikan
(ParasianSimbolon) (Marta Masniary Nainggolan)
4.2 ANALISA DATA
4.2.1Menjelaskan tentang IC regulator.
Regulator tegangan sederhana-nya adalah suatu rangkaian
elektronika yang berfungsi untuk mengatur agar tegangan keluaran-
nya tetap beradapadaposisi yang ditentukanwalauteganganmasukkan-
nyaberubah-ubah.Rangkaian regulator
teganganinikemudiandikemasdalambentuksirkuitterintegrasi(IC).
IC regulator tegangan yang banyakdijumpai di pasaranantara lain IC
regulator keluarga 78xx dan LM317,
sehinggadalamartikeliniakandibahasmengenaibagaimanamasing-masing
IC tersebutdirangkaibesertaperhitungan-nya.
Jenis / TipeDasar IC Regulator Tegangan
Jenis-jenisatautipe IC regulator teganganitudibedakanmenjadi :
Fixed Voltage Regulator (78xx / 79xx Series)
Adjustable Voltage Regulator (LM317 series )
Page 18
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARPrinsip kerja IC regulator adalah apabila diberi masukan tegangan
lebih dari kapasitas regulatornya maka tegangan yang dikeluarkan
hanya tegangan yang bernilai xx. Contohnya 7805 yang digunakan
dalam percobaan ini, apabila diberi tegangan masukan 1 volt, maka
tegangan keluaran adalah 5 volt, namun Jika tegangan masukan
adalah 6 volt maka nilai tegangan keluaran tetap 5 volt. Ada
beberapa alasan yang mungkin diperlukannya sebuah regulator, yaitu
fluktuasi tegangan jala-jala, perubahan tegangan akibat beban,
perlu pembatasan arus dan tegangan untuk keperluan tertentu. Ada 4
jenis regulator, Regulator dengan Zener, Regulator Zener Follower,
Regulator dengan op-amp, Regulator dengan IC. IC Regulator 3
Kaki 78xx Dan 79xx keduanya dapat memberikan supply arus DC out
put hingga maximal 1 ampere. Versi 78xx bekerja dengan input
tegangan (+) dan outputnya juga berupa tegangan (+), sedangkan
yang versi 79xx sebaliknya, yaitu bekerja dengan input (-) dan
outputnya juga (-). Kode xx menunjukkan besarnya tegangan output
pada IC regulator ini. Contoh misalnya saja type 7809, dia akan
mengeluarkan tegangan output sebesar 9 volt (+) dengan input tentu
saja juga tegangan positif (+).
4.2.2 Skema cara kerja PSA
Page 19
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
4.2.3 Perhitungan
4.2.3.1 % Deviasi IC Regulator 7805
- V¿ = 5 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |5–2,265 | x 100% = 54,8 %
- V¿ = 6 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |6–4,466 | x 100% = 25,6 %
- V¿ = 7 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |7–5,097 | x 100% = 27,28 %
- V¿ = 8 Volt
% Deviasi =|V¿−Vout
V¿| x 100%
Page 20
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR=|8–5,108 |x 100%
= 36,25 %
- V¿ = 9 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |9−5,119 | x 100%
= 43,22 %
- V¿= 10 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |10–5,1010 | x 100% = 49 %
- V¿ = 11 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |11–5,0911 | x 100% = 53,72 %
- V¿ = 12 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |12–5,1012 | x 100% = 57,5 %
- V¿ = 13 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
Page 21
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR = |13–5,0913 | x 100%
= 60,84 %
- V¿ = 14 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |14–5,1014 | x 100% = 63,57 %
- V¿ = 15 Volt
% Deviasi = |V¿−Vout
V¿| x 100%
= |15–5,1015 | x 100% = 66 %
4.2.3.2 Rata-rata dari % Deviasi
∑%DeviasiICRegulator7805 =
(54,8+25,6+27,28+36,25+43,22+49+53,72+57,5+60,84+63,57+66)%11
= 537,26%11
= 48,84 %
BAB V
GAMBAR PERCOBAAN
5.1 Rangkaian dengan IC Regulator 7805
Page 22
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
5.2 Rangkaian dengan IC Regulator 7905
5.3 Gambar Percobaan
Page 23
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
Page 24
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui pada dasarnya
fungsi utama dari catu daya adalah mengubah aliran listrik
arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik PLN
menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh
komponen atau peralatan dan membagi arus untuk semua
perangkat yang akan dipakai.
2. Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui pembuatan power
supply dengan regulator dimana urutan komponen jalannya arus
yaitu trafo kemudian dioda lalu kapasitor kemudian IC
regulator. IC regulator di sini memiliki fungsi yaitu untuk
menstabilkan tegangan yang dikeluarkan.
3. Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui tegangan
keluaran yang dihasilkan oleh regulator, sebagai berikut:
IC Regulator : 7805
Vin (volt) Vout (volt)5 2,266 4,467 5,098 5,109 5,1110 5,10
Page 25
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR11 5,0912 5,1013 5,0914 5,1015 5,10
4. Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui karateristik
dan prinsip kerja dioda adalah sebagai penyearah, dioda
menyearahkan arus bolak-balik dari PLN menjadi arus searah
baik dengan menggunakan penyearah gelombang penuh atau
gelombang setengah penuh dan prinsip kerjanya pada saat
menyearahkan arus adalah elektron dari kutub anoda berpindah
ke kutub katoda mengisi lubang-lubang dan elektron akan
terisi kembali lagi ketika arus elektron mencapai kutub
anoda.
6.2 Saran
1. Agar praktikkan selanjutnya lebih teliti dalam mengukur
tegangan dengan menggunakan PSA Adjust
2. Agar praktikkan selanjutnya lebih memahami prosedur
penggunaan peralatan dan bahan percobaan
3. Agar praktikkan selanjutnya lebih memerhatikan rangkaian
percobaan yang dirangkai
4. Agar praktikkan selanjutnya menggunakan waktu praktikum
seefesien mungkin
Page 26
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, O. 2002. DASAR-DASAR ELEKTRONIKA. Jakarta: Erlangga.
Halaman: 10-12
Frenzel, L E. 2010. ELECTRONICS EXPLAINED. Jakarta: Artha Book.
Halaman: 82-85
Shrader, R L.1991.KOMUNIKASI ELEKTRONIKA. Jakarta: Erlangga.
Halaman: 200-203
Page 27
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
Medan, 16 November 2013
Asisten,
Praktikan,
(Parasian Simbolon)
(Marta Masniary Nainggolan)
TUGAS PERSIAPAN
NAMA : Marta Masniary Nainggolan
NIM : 120801034
KELOMPOK : IV/B
JUDUL PERC. : Power Supply
Page 28
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARASISTEN : Parasian Simbolon
1. Jelaskan konsep penyearah arus dengan dioda?
Jawab:
Rectifier/penyearah adalah alat yang digunakan untuk mengubah
sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus
searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus
hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier
banyak menggunakan transformator step down yang digunakan
untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan
transformasi transformator yang digunakan. Penyearah
dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah
gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh
dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan dioda bridge.
a. Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang
paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda.
Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan
dari sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus,
vi = Vm Sin wt. Vm merupakan tegangan puncak atau tegangan
maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO,
sedangkan harga yang tercantum pada sekunder trafo
merupakan tegangan efektif yang dapat diukur dengan
menggunakan volt meter.
b. Penyearah gelombang penuh, agar dapat mengalirkan arus
dalam satu gelombang penuh sehingga tegangan keluaran lebih
mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai konstan,
digunakan penyearah gelombang penuh. Penyearah gelombang-
penuh dapat menggunakan empat dioda yang dihubungkan
seperti jembatan wheatstone, disebut juga penyearah
jembatan.
Page 29
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
2. Prinsip kerja power supply ?
Jawab:
Prinsip kerja power supply adalah menurunkan tegangan ac 220
volt menjadi dc 9 volt kemudian melakukan pengubahan sinyal
bolak balik menjadi sinyal listrik searah (DC). Salah satu
contoh rangkaian power supply yang paling sederhana dan yang
paling sering ditemui dalam dunia elektronika yaitu hanya
dengan menggunakan beberapa kompenen inti dari power supply
yakni satu buah dioda bridge dan satu buah kapasitor. Dioda
bridge digunakan sebagai penyearah gelombang bolak balik yang
dihasilkan oleh trafo step down atau trafo penurun tegangan
dan kapasitor digunakan sebagai penghilang riak gelombang
yang telah disearahkan oleh dioda bridge.
3. Jelaskan prinsip kerja trafo beserta gambar dan rumusnya ?
Jawab:
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai
berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet
yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan
inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual inductance)
Page 30
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan
magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik
yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,
tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat
dinyatakan dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
4. Skema rangkaian PSA ?
Jawab:
Page 31
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
RESPONSI
NAMA : Marta Masniary Nainggolan
NIM : 120801034
KELOMPOK : IV/B
JUDUL PERC. : Power Supply
ASISTEN : Parasian Simbolon
Page 32
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
1. Sebutkan peralatan, komponen dan fungsi!
Jawab:
- Peralatan :
1. Multimeter, Fungsi :sebagai indikator dari PSA dan untuk
mengukur tegangan keluaran dari rangkaian regulator.
2. Penjepit buaya (2 pasang), Fungsi :untuk menghubungkan
transformator ke rangkaian pencatu daya dan menghubungkan PSA
adjust ke regulator.
3. Transformator Step Down, Fungsi : Untuk menurunkan tegangan
pada rangkaian pencatu daya.
4. Protoboard, Fungsi : sebagai tempat untuk merangkai sementara
catu daya dan regulator.
5. PSA Adjust, Fungsi : sebagai sumber tegangan
6. Jumper ,Fungsi : sebagai penghubung antar komponen
- Komponen :
1. Kapasitor ,Fungsi : Untuk menyimpan muatan yang akan diberi
ke IC regulator.
2. Resistor, Fungsi : Untuk menghambat arus yang akan masuk ke
rangkaian pencatu daya gelombang setengah penuh.
3. Dioda ,Fungsi : sebagai penyearah arus yang masuk ke
rangkaian pencatu daya.
4. IC Regulator 7805, Fungsi :untuk membatasi tegangan
keluaranatau menstabilkan tegangan.
2. Jelaskan Ppinsip kerja dari regulator!
Jawab:
Regulator berfungsi sebagai penyearah arus AC – DC.Tegangan
yang teregulasi cukup bagus jika regangan ripplenya kecil. Jika
tegangan PLN naik trun, maka tegangan outputnya akan naik turun
juga. Komponen ini juga berfungsi sebagai pembatas arus yang
masuk dalam suatu rangkaian dan pembatas suhu.Regulator
Page 33
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASARmerupakan komponen yang digunakan untuk membatasi atau
menstabilkan tegangan. Saat regulator diberi tegangan masukan
dengan nilai tertentu, tegangan akan masuk melalui kumparan
primer. Kemudian tegangan akn keluar dari kumparan sekunder
dengan nilai yang lebih kecil.
3. Sebutkan jenis – jenis trafo berdasarkan pembagi tegangan dan
karakteristiknya!
Jawab:
- Trafo Step Up, untuk menaikkan tegangan
- Trafo Step Down, untuk menurunkan tegangan
4. Jelaskan intisari dari isi teori jurnal halaman ke tiga!
Jawab:
Pada jurnal halaman 3 dijelaskan mengenai arus, dimana Arus
mengalir di sepanjang jalur rangkaian listrik. Arus mengalir
dari terminal positif baterai melewati lampu dan kembali memalui
termnal negatif. Selain itu, dijelaskan juga mengenai rangkaian
penyearah yang paling sederhana yaitu rangkaian gelombang
setengah. Masukan ac menghasilkan ggl bolak-balik di bagian
sekunder transformator, yang berusaha mendorong arus melalui
rangkaian sekunder, saat pertama ke salah satu arah dan kemudian
ke arah yang berlawanan secara bergantian. Tanpa penyearah, ac
akan engalir melalui resistor beban. Dengan penyearah, arus
dapat mengalir pada sati arah saja. Meskipun tegangan sekunder-
transformator dapat bolak-balik, arus yang mengalir melaluinya
hanya berlangsung selama setengah siklus saja.