1. Persebaran Makhluk Hidup Faktor-faktor yang menentukan
adanya variabilitas geografik makhluk hidup yang menyebar di atas permukaan bumi ini adalah sebagai berikut.
Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di tempat itu. Lingkungan biotik adalah lingkungan antara makhluk-makhluk hidup itu sendiri.
Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari satu benua dan satu samudra. Kemudian retak dan bergeser secara sangat perlahan dan membentuk benua-benua, samudra dan lautan.
Faktor hambatan penyebaran.
Hambatan itu terdiri antara lain
daratan untuk makhluk penghuni lautan
yaitu daratan atau benua dan daratan
yang menyempit seperti Amerika Tengah
(Costa Rica). Bagi makhluk daratan,
hambatannya adalah lautan dan selat.
2. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Teori EvolusiEvolusi artinya perubahan-perubahan
dalam bentuk dan tingkah laku organisme antara generasi ke generasi. Bentuk-bentuk organisme, pada semua level dari rantai DNA sampai bentuk morfologi yang makroskopik dan tingkah laku sosial yang termodifikasi dari nenek moyang selama proses evolusi. Meskipun demikian, tidak semua perubahan dapat didefenisikan sebagai evolusi.
Idea yang mudah dimengerti dan sederhana dari evolusi adalah seleksi alam (natural selection), karena dapat diuji secara ilmiah dalam semua lingkungan. Idea seleksi alam ini merupakan idea -
yang mampu diterima semua ilmu, dan hanya teori ini yang diklaim bisa mempersatukan pendapat-pendapat berbeda dalam biologi. Dengan teori ini berbagai temuan fakta yang ada di hutan hujan tropik, perubahan dan macam-macam warna yang terdapat di kebun botani, serta sekawanan hewan yang sementara bermain di daerah peternakan, dapat dijelaskan. Teori ini juga dapat digunakan untuk memahami asal mula kehidupan melalui kimia-bumi (geochemistry) dan proporsi gas yang ada di atmosfer. Sebagaimana dinyatakan oleh Theodosius Dobzhansky seorang ahli evolusi di abad dua puluh, bahwa: ‘nothing in biology makes sense expect in the light of evolution’.
TIGA TEORI MENGENAI EVOLUSI MAKHLUK HIDUP
1. Teori Evolusi Sebelum Darwin.
2. Teori Evolusi Masa Darwin
3. Teori Evolusi Genetika
1. Teori Evolusi Sebelum Darwin Sejarah munculnya teori-teori
evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku On the Origin of Species, meskipun kebanyakan idea-idea Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau. Kenyataan bahwa bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan mengalami perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin. Parmenides menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat adalah suatu ilusi.
Berbeda dengan apa yang dikemukakan Parmenides, Heraclitus menyatakan bahwa dalam perjalanan hidupnya makhluk hidup selama mengalami proses yang tetap Teori ini dikenal dengan teori Fixise. Berasal dari kata ‘Fixed’., artinya ‘unchanging’ atau tetap, tidak berubah. Teori ini muncul satu atau dua abad sebelum teori Darwin. Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antar satu organisme dengan organisme lain.
Semua kegiatan biologis dianggap tetap seperti apa adanya, tidak ada perubahan. Namun para Naturalis dan Philosohpy sering berspekulasi bahwa ada terjadi transfomasi spesies. Para ahli yang mempertanyakan kebenaran teori ‘Fixed’ misalnya: Maupertuis ilmuwan dari Prancis, kakek Charles Darwin yaitu Erasmus Darwin. Walaupun tidak ada pemikir-pemikir khusus yang mempersoalkan teori Fixed dengan penjelasan yang ilmiah bahwa spesies berubah, namun sebenarnya terdapat perhatian dan minat yang kuat berdasarkan kenyataan bahwa dapat saja satu spesies berubah menjadi spesies kedua.
Ada beberapa penganut paham lain yang
mengelak terhadap adanya pengaturan atau
tuntunan khusus seperti pada vitalisme Para
penganut paham lain ini berpegang pada teori
Orthogenesis, Nomogenesis, dan
Aristogenesis.
Orthogenesis menitikberatkan perkembangan
makhluk hidup pada garis lurus artinya terjadi
perkembangan yang semakin besar, semakin
bervariasi, namun semuanya bertolak dari yang
sudah ada.
Nomogenesis menyatakan bahwa
perkembangan hanya berlangsung sesuai
dengan aturan tertentu. Untuk setiap
makhluk ada aturan tertentu yang
mengikat.
Aristogenesis menyatakan bahwa
perkembangan yang terjadi adalah
perubahan menuju ke yang lebih baik.
2. Teori Evolusi Masa Darwin Teori evolusi Darwin merupakan
teori yang didasar atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya. Fakta tersebut adalah bahwa evolusi terjadi di lingkungan makhluk hidup. Darwin merumuskan wawasannya tentang seleksi alam, dengan mengemukakan 2 makna wawasan yaitu adanya evolusi organik dan evolusi organik terjadi karena peristiwa seleksi alam.
1. Fakta yang menjadi dasar Teori Seleksi Alam Darwin yang dikenal sebagai prinsip-prisip seleksi alam Darwin adalah :
a. Fertilitas makhluk hidup yang tinggi
b. Jumlah individu secara keseluruhan
yang hampir tidak berubah
c. Perjuangan untuk hidup
d. Keanekaragaman dan hereditas
e. Seleksi alam
f. Lingkungan yang terus berubah
2. Evolusi Organik terjadi karena peristiwa seleksi alam
Makna utama wawasan Darwin dalam teori ini adalah bahwa evolusi organik memang terjdi, dan bahwa evolusi organik tersebut terjadi karena peristiwa seleksi alam. Dalam hubungannya dengan teori seleksi alam Darwin, terdapat kesan yang cukup kuat bahwa peristiwa seleksi alam adalah sebab utama terjadinya evolusi (G.G. Simpson, Life: An Introduction to Biology, 1957); disamping itu peristiwa seleksi alam diartikan sebagai suatu perjuangan langsung antar individu sespesies ataupun antar spesies (direct combat: C.A. Villec, General Zoology, 1978).
3. Teori Evolusi Genetika
Teori ini dipelopori oleh George
Mendel. Ia mengemukakan teori genetika
yang menyangkut adanya sejumlah sifat
yang dikode oleh satu macam gen.
1. Hukum Pertama Mendel
2. Hukum Kedua Mendel
3. Pentingnya Karya Mendel dalam
Evolusi