Page 1
POTENSI MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) BERBANTU GOOGLE APPS PADA MATA
PELAJARAN SEJARAH
(Studi Kasus di SMA Islam Sudirman Ambarawa)
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Peneliti :
Kukuh Dwi Andrian (702011053)
Frederik Samuel Papilaya, S.Kom, M.Cs.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika & Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen SatyaWacana
Salatiga
2016
Page 6
5
POTENSI MODEL PEMBELAJARAN TAI ( TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) BERBANTU GOOGLE APPS PADA MATA
PELAJARAN SEJARAH
Study Kasus di SMA Islam Sudirman Ambarawa
1) Kukuh Dwi Andrian 2)
Frederik Samuel Papilaya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)
[email protected] )
[email protected]
Abstract
Teaching and learning activities in the classroom does not go smoothly, there are various factors that
affect learning problems in class, students only focusing on teacher in front, resulting activity become
passive. This research is applied in the class X MIA 2 in the subjects of history aims to help teachers
and students in achieving the learning objectives with the application of learning methods TAI (Team
Assisted Individualization) assisted google apps. This study used a qualitative approach naturalistic, to
examine the extent of implementation of infrastructure can help students actively in learning activities
and communicate with each other out with friends who had weak capability, by making learning website
will be a learning resource of student so that the learning process students are not only focused on
teachers in the classroom and students can communicate with each other and helped in the task by
using google apps.
Keywords: Learning Model Team Assisted Individualization (TAI), Google Apps.
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas tidak berjalan lancar, ada berbagai faktor masalah yang
mempengaruhi pembelajaran berlangsung di kelas, pembelajar sejarah hanya berfokus pada guru
mengajar didepan mengakibatkan aktifitas siswa bersifat pasif. Penelitian ini diterapkan pada kelas X
MIA 2 dalam mata pelajaran sejarah bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualization)
berbantu google apps. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik, untuk memeriksa
sejauh mana implementasi infrastruktur dapat membantu siswa aktif dalam kegiatan belajar dan
berkomunikasi saling membantu dengan teman yang berkemampuan lemah, dengan membuat website
pembelajaran akan menjadi sumber belajar siswa sehingga proses belajar mengajar siswa tidak hanya
terfokus pada guru di dalam kelas saja dan siswa dapat saling berkomunikasi dan membantu dalam
mengerjakan tugas dengan menggunakan google apps.
Kata kunci: Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), Google Apps.
1.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2.
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Page 7
6
1. Pendahuluan
Model pembelajaran TAI (Team Assisted Individuallization) merupakan model
pembelajaran yang lebih melibatkan peranan siswa karena siswa dituntut untuk berdiskusi,
saling mengajari anggota kelompok dan belajar bertanggung jawab dengan tugas masing-
masing, namun cara pengerjaannya masih menggunakan metode konvensional dan
dilakukan di dalam kelas. Guru menjadi pusat dalam proses belajar mengajar, karena itu
guru harus lebih kreatif memikirkan berbagai cara untuk memilih metode yang sesuai
untuk peserta didiknya dalam proses pembelajaran, yaitu dengan memanfaatkan teknologi
sebagai media pembelajaran.
Aktifitas belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dengan internet mengubah pembelajaran yang fokus pada guru menjadi
pembelajaran yang fokus pada peserta didik sehingga menimbulkan belajar mandiri yang
besar dan peserta didik mudah memperoleh informasi yang dapat dieksploitasi melalui
internet serta mendukung proses belajar-mengajar di sekolah dengan manfasilitasi akses ke
situs web yang bertema pendidikan, meningkatkan keterampilan pemanfaatan TIK
(Teknologi Infomasi dan Komunikasi) dan interaksi di antara sekolah-sekolah, murid dan
guru sehingga meningkatkan kualitas pengajaran [1].
Beberdasarkan hasil data observasi kelas Sejarah di SMA Islam Sudirman
Ambarawa aktifitas kegiatan pembelajaran dalam kelas menunjukkan angka 45 % serta
belum menentukan model pembelajaran kooperatif yang variatif dan masih menggunakan
model pembelajaran konvensional. Pembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan
buku panduan kemudian guru menjelaskan materi dengan hanya membaca didepan dan
murid hanya menjadi pendengar, sehingga aktivitas siswa bersifat pasif karena hanya
mendengar dari guru didalam kelas. Masalah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas
dapat dipengaruhi beberapa faktor yang dirasakan di SMA Islam Sudirman Ambarawa
sehingga penelitian ini didorong oleh kebutuhan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dikelas kurang maksimal
adalah proses belajar mengajar terfokus pada guru di kelas (Teacher-Centered), guru
sangat berperan aktif dan siswa hanya sebagai pendengar yang akan membuat aktivitas
siswa bersifat pasif oleh karena itu guru akan sangat mempengaruhi kepandaian peserta
didiknya. Maka guru di tuntut untuk berfikir kreatif untuk memilih metode yang sesuai
untuk peserta didiknya.
Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian penerapan metode TAI berbantu
Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Berbagai
fitur yang disediakan pada Google Apps memiliki banyak kegunaan dan fungsi, dalam
penelitian ini hanya memfokuskan pada Google Sites, Google Slides, Google Docs, dan
Google Forms, Google Site merupakan aplikasi Google yang berguna untuk membuat
website kemudian Google Docs merupakan aplikasi Google yang berkaitan dengan editing
teks mirip dengan MS Word, selanjutnya Google Slides merupakan aplikasi Google untuk
presentasi penyampaian materi pembelajaran, dan Google Form untuk media kuis. Google
Apps merupakan media yang sesuai untuk mengamati aktifitas kerja kelompok yang
dilakukan diluar kelas.
Page 8
7
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data untuk melihat dan menganalisis
penerapan model TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam
Sudirman Ambarawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode
TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman
Ambarawa. Manfaat dari penelitian ini adalah agar peserta didik menjadi aktif dalam
proses belajar mengajar dan saling bekerjasama. Sebagai batasan penelitian tidak
membahas mengenai hasil belajar.
2. Kajian Pustaka
Berkaitan dengan Google Apps yang memanfaatkan akses internet, penelitian terdahulu
yang dilakukan Ahmad Sultoni tentang pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
sejarah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas XI IPS N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan
[2] menyatakan bahwa semakin tinggi pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sejarah,
semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik. Penelitian menggunakan metode yang serupa
dilakukan Dian Puspita dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII B melalui
penerapan metode kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dalam pembelajaran IPS di
SMP N 2 Mrebet Purbalingga , dalam penelitian tersebut menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assistes Individualization (TAI)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP N 2 Mrebet Purbalingga, yang
dibuktikan dengan hasil observasi motivasi belajar siswa yang meningkat dari tahapan siklus
berhasil karena telah memenuhi kriteria keberhasilan [3].
Berdasarkan penelitan dan jurnal yang berkaitan, penelitian ini berbeda dengan penelitian
Ahmad Sultoni [2] yaitu pemanfaatan internet bahwa peneliti tersebut hanya menyebutkan internet
sebagai sumber belajar tetapi tidak menyebutkan sumber internet untuk belajar dan tidak ditujuan
peserta didik untuk mengakses internet pada situs atau alamat yang ditentukan. Berbeda juga
dengan penelitian metode kerja kelompok yang dilakukan Dian Puspita [3] yang hanya
memfokuskan pada hanya penggunaan metode dan tanpa penggunaan internet sehingga
penyampaian materi masih konvensional.
Berdasarkan uraian yang ada, penelitian ini merupakan pemanfaatan dari media Google
Apps yang diakses dengan menggunakan internet dengan metode TAI dalam proses belajar
mengajar. Pemanfaatan internet difokuskan pada penggunaan Google Apps yang digunakan
sebagai sumber belajar seperti materi pelajaran yang diunggah oleh guru, dan berdiskusi
menggunakan chat yang tersedia, mesin pencari langsung dari Google. Metode TAI diterapkan
dengan memanfaatkan media Google Apps agar peserta didik dapat terbantu dalam mendapatkan
materi. Bagi guru dapat memberikan materi yang dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah,
melihat siapa saja yang mengerjakan tugas dan dapat memberikan masukan secara langsung
dengan peserta didik apabila peserta didik sulit memahami materi. Selain itu Google Apps sebagai
suatu inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah.
Model pembelajaran TAI ini menerapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai
bertanggung jawab memberikan pembelajaran terhadap siswa yang lemah. Proses pembelajaran
seperti ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang
pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, siswa yang lemah dapat terbantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi [4]. Adapun komponen pembelajaran kooperatif TAI
digambarkan pada bagan berikut ini :
Page 9
8
Gambar 1. Komponen pembelajaran kooperatif TAI [4]
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki delapan komponen yang tersusun di
gambar 1, yaitu: (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas empat sampai
enam siswa. (2) Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai
harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu. (3) Students creative,
melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. (4) Teams study, yaitu
tahapan tindakan belajar harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara
individual kepada siswa yang membutuhkannya. (5) Teams scores and teams recognition, yaitu
pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam
menyelesaikan tugas. (6) Teaching group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok. (7) Facts test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan
fakta yang diperoleh siswa. (8) Whole class units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di
akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah [4]. Dalam penelitian ini model
pembelajaran TAI dikombinasikan dengan penggunaan Google Apps.
Google Apps adalah layanan dari google untuk menggunakan nama domain kostum
dengan beberapa produk Google yaitu memiliki beberapa aplikasi web. Dengan fungsional mirip
sebuah paket kantor, yang terdiri dari : Gmail, Gtalk, Dokumen dan Sites, kemudian Google Drive
suatu layanan cloud storage yang digunakan untuk menyimpan file yang berada di cloud yang
dilengkapi dengan kemampuan untuk mengedit beberapa jenis file seperti office maupun gambar
seperti salah satu fitur di Google Drive yaitu Google Slides, Doc, dan Forms [5]. Google Drive
Teams
Teaching Group
Student Creative
Fact test
Team Score
Team Study
Whole class unite
Placement test
Page 10
9
dapat diakses menggunakan komputer atau smartphone. Fungsinya yaitu menyimpan data pada
cloud storage yang berada dipusat data penyimpanan [6].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat naturalistic, yang
memandang bahwa peneliti dan yang diteliti adalah memiliki persamaan peran sebagai
subjek penelitian [7]. Penelitian dilaksanakan di SMA Islam Sudirman Ambarawa tanggal 11-20
november. Sumber penelitian adalah guru sejarah, dan siswa kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman
Ambarawa. Dengan data Primer dari wawancara Guru Sejarah kelas X MIA 2 SMA Islam
Sudirman Ambarawa dan Siswa kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa kemudian data
Sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, seperti buku-
buku, jurnal ilmiah yang terkait dengan pembelajaran model TAI dan Google Apps.
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tahapan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi infrastruktur yang digunakan
dalam penelitian, menganalisa kebutuhan infrastruktur, mendesain sistem yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran, pengembangan dengan menerapkan dan mengembangkan
kekurangan berjalannya sistem infrastruktur yang diterapkan untuk kebutuhan
Persiapan Penelitian
Pengumpulan data
Studi Pustaka
Analisis Infrastruktur
Perancangan
Infrastruktur
Penerapan Infrastruktur
Revisi
Menyusun Laporan
Analisis
Permasalahan
Analisis Kebutuhan
Infrastruktur
Eksperimen Analisis
Pemecahan Masalah
Sesuai Tidak
Ya
Page 11
10
pembelajaran, dan mengevaluasi berjalannya sistem infrastruktur yang diterapkan untuk
kebutuhan pembelajaran. Dengan mengenalkan sistem infrastruktur terlebih dahulu untuk
melihat kesiapan dari guru dalam mengguanakan infrastruktur.
Persiapan awal penelitian adalah membuat proposal penelitian yang dapat diterapkan
diberbagai sekolah sehingga penerapannya dapat dirasakan secara general, sehingga
peneliti harus mengetahui kekurangan yang banyak sekolah rasakan dalam pembelajaran.
Dari pembuatan proposal tersebut diperkuat dengan studi pustaka dimana penelitian
didukung dengan fakta, informasi atau teori-teori dalam menentukan landasan teori,
sehingga peneliti juga dapat mengetahui permasalahan ini pernah diteliti atau belum pernah
dan mengetahui masalah lain yang lebih menarik untuk diteliti.
Selanjutnya yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan mengadakan
wawancara terhadap guru mata pelajaran, serta melakukan observasi pendahuluan keadaan
saat pembelajaran berlangsung sebagai data primer, maka dilakukan identifikasi untuk
mengetahui masalah penelitian. Setelah mengetahui permasalahan pokok yang dapat
dijadikan focus permasalahan dalam penelitian ini, maka masuk ke analisis infrastruktur
untuk membantu dalam membuat perancangan infrastruktur pembelajaran dimana
perancangan tersebut berdasarkan data analisis kebutuhan infrastruktur.
Berdasarkan pada hasil observasi awal dilapangan, selanjutnya perancangan
penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penerapan metode TAI berbantu
Google Apps pada mata pelajaran sejarah, perancangan dimulai dengan pembuatan website
dengan menggunakan Google Sites untuk sarana membagi informasi dan materi
pembelajaran. Kemudian membuat powerpoint menggunakan Google Slides untuk
penyampaian materi kepada siswa kemudian siswa dapat melihat serta mengunduh materi
google slides yang nantinya akan di upload ke Google Sites yang sudah dibuat sebelumnya,
kemudian membuat lembar dokumen kerja kelompok dengan menggunakan Google Docs
untuk sarana diskusi kelompok siswa, namun dengan syarat harus mempunyai akun gmail
siswa untuk membagikan dokumen agar guru dapat turun tangan dalam kerja kelompok
siswa. Sebagai tahap akhir membuat soal online menggunakan google form yang dibagikan
di Google Sites, setelah itu pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan
nilai tertinggi.
Page 12
11
Gambar 4. Perancangan metode TAI berbantu google apps
Perancangan infrastruktur model pembelajaran TAI berbantu Google Apps terdiri
dari beberapa langkah yang ada di gambar 4 sebagai berikut: (1) Placement test ; pada
langkah ini guru memberikan tes awal (pre-test) dengan mengambil nilai harian dari bab
sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswanya.
(2) Teams ; pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen
yang terdiri dari 4-5 siswa (3) Teaching group ; guru memberikan materi secara singkat
sebelum pemberian tugas kelompok menggunakan Google Slides untuk memudahkan
dalam penyampaian materi. Siswa dengan mudah dapat melihat materi yang di ajarkan
pada Google Sites yang sebelumnya sudah di persiapkan, jadi siswa tinggal mengakses
website untuk mendapatkan materi ajar (4) Student creative ; guru perlu menekankan dan
menciptakan persepsi bahwa keberhasilan siswa (individu) ditentukan oleh kerberhasilan
kelompok, dan keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan individu
Selanjutnya (5) Team study ; pada tapan ini guru memberikan tugas kelompok
menggunakan Google Docs yang harus dikerjakan setiap kelompok berupa lembar diskusi
dan berfasilitas chat untuk berdiskusi siswa bekerja secara kelompok, selain itu digunakan
untuk melatih siswa belajar berkomunikasi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok
belajar secara mandiri dan harus memahami materi. Jika ada anggota kelompok yang
belum paham maka siswa yang sudah memahami materi harus memberikan pembelajaran
dan pengarahan kepada anggota yang belum paham. (6) Fact test ; Selanjutnya masing-
masing anggota kelompok diberikan kuis secara individu menggunakan Google Forms dan
hasil dari kuis per individu akan dijumlahkan sebagai nilai kelompok. (7) Team score and
team recognition ; pada hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap
Placement test
Teams
Teaching Group
Student Creative
Fact test
Team Score
Team Study
Slides
Whole class unite
Form
Docs
Sites
Drive
Page 13
12
kelompok yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi sampai ke kelompok yang
mendapatkan nilai terendah akan di upload di website. (8) Whole-class units ; sebagai
langkah akhir guru menyajikan kembali materi diakhir bab dengan strategi pemecahan
masalah untuk seluruh siswa dikelasnya.
Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung seperti yang
dilakukan Sudjana [8] yaitu dengan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan guna
memperoleh data mengenai proses penerapan model pembelajaran TAI berbantu aplikasi
Google Apps. Kemudian di lanjut dengan wawancara untuk memperoleh informasi
mengenai proses pembelajaran sejarah sebelum dan sesudah penerapan metode TAI
berbantu google apps, wawancara terhadap guru pengampu terkait pelaksanaan TAI
berbantu google apps dan siswa-siswi kelas X MIA 2 untuk memperoleh informasi tentang
cara guru menyampaikan materi sejarah hindu budha di indonesia menggunakan model
pembelajaran TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah terkait dengan kesan
dan kesulitan. Setelah itu dokumentasi untuk penelaahan terhadap referensi-referensi yang
berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian, data hasil penerapan metode TAI
berbantu google apps.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan model yang telah dikemukakan oleh
Miles dan Huberman [9] meliputi ; reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau
vertifikasi. Peneliti melakukan reduksi data langsung dilapangan tidak hanya pada saat data
telah terkumpul baik melalui pengamatan atau wawancara di SMA Islam Sudirman
Ambarawa. Guna memperoleh data yang terpilih dan membuang data yang tidak
diperlukan, penyajian data dalam penelitian ini menyajikan data dalam bentuk deskripsi,
uraian narasi, serta dapat juga diselingi gambar hasil dari penerapan metode TAI berbantu
google apps dan data yang terkumpul melalui wawancara dan pengamatan yang dilakukan
di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Pada dasarnya penarikan kesimpulan sudah dilakukan
sejak saat proses pengumpulan data. Hanya saja simpulan yang dilakukan baru bersifat
semenatara. Pada langkah ketiga dalam proses analisis data ini dimulai dengan mencapai
pola, tema, hubungan, hal-hal yang sering timbul, dan yang mengarah pada penerapan
metode pembelajaran TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam
Sudirman Ambarawa. Setelah itu data yang terkumpul akan diperiksa kembali dan diujikan
kebenarannya dengan triangulasi data yang dilakukan adalah dari kepala jurusan pelajaran
dengan guru pengampu dan siswa-siswi kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa
akan dibandingkan dari pendapat-pendapat yang muncul sehingga didapatkan kesimpulan
akhir sesuai dengan rumusan masalah penelitian.
Setelah selesai diterapkan terhapap pembelajaran yang digunakan untuk kelas,
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil yang di dapat dari penerapan
metode TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman
Ambarawa yang telah dilakukan. Sehingga didapatkan hasil pengujian yang telah diujikan
disekolah yang berdasarkan dengan latar belakang masalah yang terjadi disekolah.
Page 14
13
4. Hasil dan Pembahasan
Penerapan model pembelajaran TAI berbantu Google Apps dimulai dari penjelasan
sistem terhadap mata pelajaran dan mendaftarkan user dan password Gmail untuk masuk
kedalam sistem Google Apps. Setelah selesai menyampaikan konsep dan guru
memahaminya maka selanjutnya pembahasan kompetensi dasar yang diterapkan ke dalam
sistem. Dalam pembahasan disepakati untuk menerapkan penelitian pada kompetensi dasar
kerajaan-kerajaan hindu budha di Indonesia, sehingga bisa langsung diterapkan dan di
sosialisasikan ke dalam kelas dengan persetujuan dari guru pengajar.
Gambar 5 Tampilan beranda google sites.
Tampilan halaman Google site pada gambar 5, hak akses administrator untuk guru
karena Google Sites milik guru sehingga akses mengunggah infromasi dan materi untuk
dipelajari oleh siswa dan dapat mengedit tampilan website sesuai situasi yang dibutuhkan,
selanjutnya guru membagi pembahasan pada kompetensi dasar pengalaman kerajaan-
kerajaan hindu budha di Indonesia.
Pertemuan selanjutnya penjelasan tentang konsep pembelajaran dan penjelasan
berbantu Google Apps pada sistem pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya kepada
para siswa. Tahapan Placement Test Guru membagi kelompok dengan melihat rata-rata
nilai harian siswa agar guru mengetahui akan kelebihan dan kekurangan pada siswanya.
Tahapan Teams guru membimbing siswa mendaftarkan diri mereka ke Gmail secara online,
dan membagi mereka ke dalam kelompok yang terdiri 4-5 siswa secara heterogen. Setelah
semua siswa sudah mempunyai akun gmail siswa dapat masuk ke google drive untuk
berbagi dokumen dengan teman satu kelompoknya.
Page 15
14
Gambar 6. Guru mengunggah materi
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pengunggahan materi yang dibuat
menggunakan google slides yang tampilannya hampir sama dengan powerpoint jadi guru
akan mudah dalam memahaminya, setelah itu akan di unggah ke dalam Google Sites
seperti pada gambar 6, sehingga siswa dapat dengan mudah untuk mendapatkan materi
dengan mengakses https://sites.google.com/site/sejarahissuda.
Gambar 7. Tampilan materi pada google sites
Tahapan Teaching Group guru menyampaikan materi menggunakan Google Slides
dan siswa dapat melihat materi yang di sampaikan di Google Sites yang sudah guru unggah
sebelumnya. pada gambar 7 melihatkan tampilan Google Slides yang telah diunggah ke
dalam google sites sehingga peserta didik dapat belajar dan mendapatkan materi dengan
mudah.
Tahapan Student Creative sebelum guru memberikan tugas diskusi, guru harus
memberikan persepsi bahwa keberhasilan nilai individu ditentukan keberhasilan kelompok.
Sehingga siswa disamping mengerjakan tugas diskusi, siswa juga saling mengajari teman
satu timnya. Tahapan Team Study guru memberikan tugas kelompok berupa soal diskusi
kepada masing-masing kelompok setelah melakukan pengamatan pada materi yang sudah
disampaikan oleh guru dengan berbantu google slides. Dalam diskusi ini siswa diberikan
pertanyaan menggunakan Google Docs yang dibuat oleh guru kemudian dibagikan kepada
ketua setiap kelompok dan sebagai ketua kelompok akan membagikan lagi dokumen yang
di dapatkan kepada anggota yang lainnya untuk di diskusikan dengan kelompoknya
Page 16
15
Gambar 8. Lembar diskusi menggunakan google docs.
Pada gambar 8 menunjukkan aktivitas siswa pada lembar diskusi yang diberikan
oleh guru, disamping itu siswa juga dapat menggunakan fasilitas chat dan komentar yang
tersedia dengan syarat online, dalam lembar google docs guru akan melihatkan aktifitas
siswa dalam diskusi yang sedang berlangsung, jika diskusi siswa belum selesai bisa
dilanjutkan di luar kelas sehingga memudahkan siswa untuk mengakasesnya. Setiap
perubahan dalam lembar yang dibagikan, guru akan mengetahui yang dikerjakan setiap
kelompok.
Pada pertemuan selanjutnya guru meminta siswa berkelompok untuk belajar
bersama-sama. Anggota kelompok yang belum paham dan belum bisa mengerjakan tugas
diskusi pada pertemuan sebelumnya dapat bertanya kepada anggota kelompok yang sudah
paham dan anggota kelompok yang sudah paham wajib memberikan pengarahan atau
bimbingan sampai anggota kelompok benar-benar paham.
Tahapan Fact Test dengan memberikan kuis secara individu berbantu Google Form
siswa di minta duduk terpisah dari kelompoknya dan dapat mengerjakan kuis yang sudah
dibuat menggunakan Google Form dan sudah di unggah oleh guru di Goole Sites, siswa
diminta mengerjakan kuis yang telah diberikan dan memberikan arahan setelah selesai
mengerjakan dilembar paling bawah harus di submit agar jawaban siswa dapat terkumpul
pada Google Drive guru. Namun pengerjaan kuis ini diberikan waktu yang singkat,
sehingga siswa tidak bisa membuka untuk mencari materi untuk membantu pengerjaannya.
Jika waktu yang sudah di tentukan sudah habis maka guru akan menutup kuis agar tidak
bisa di akses kembali. Ini akan menanggulangi kecurangan siswa dalam pengerjaan kuis.
Page 17
16
Gambar 10. Tampilan kuis berbantu google form
Tampilan kuisnya seperti pada gambar 10 di atas, di dalam pengerjaan kuis pilihan
ganda ini sangat mudah yaitu siswa tinggal online dan memasukkan nama dan nomer absen
yang sudah disediakan. Tugas guru tinggal mengawasi setiap siswa yang sedang
mengerjakan tugas dan menunggu hasil jawaban setiap siswa.
Gambar 12. Tampilan post pengumuman
Tahapan Team Score and Team Recognition, dari hasil tes individu siswa akan
dijumlahkan dan dibagi jumlah anggota kelompok maka akan menjadi score nilai
kelompok, saatnya memberikan penghargaan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
akan berdiri di tingkat paling atas sampai kelompok yang mendapat nilai terendah akan
berada di tingkat paling bawah, guru akan memposting daftar nama-nama kelompok pada
pengumuman website pada gambar 12. Tahapan Whole-Class Units sebagai langkah akhir
Page 18
17
guru memberikan materi kembali dan mempersilahkan bertanya apakah ada kesulitan
dalam kuis yang diberikan, dan guru memberikan masukkan dan arahan.
Teknik pengumpulan data berdasarkan hasil observasi langsung yaitu dengan
pengamatan dan pencatatan yang dilakukan guna memperoleh data mengenai proses
penerapan model pembelajaran tai berbantu aplikasi google apps menunjukkan nilai 82 %
mengalami penaikan yang sebelumnya hanya 45 %, serta berdasarkan hasil wawancara
terhadap guru mata pelajaran dan siswa kelas X MIA 2, pelajaran sejarah yang
menggunakan buku panduan dan pembelajaran hanya berfokus dengan mengajar guru di
dalam kelas saja. Setelah melakukan penelitian berdasarkan masalah yang terjadi pada
sekolah SMA Islam Sudirman Ambarawa dimana pembelajaran untuk sejarah memiliki
website yang bisa di akses oleh semua siswa mendapatkan materi, kuis dan pengumuman
tentang pelajaran sejarah di luar kelas. Setelah melakukan wawancara terhadap 2 orang
siswa yaitu Anton dan Wahid, mereka tidak tahu bahwa gmail memiliki berbagai fitur dan
kegunaan, yang di kira hanya untuk mengirim dan menerima email saja sekarang mereka
tau bahwa gmail memiliki banyak fungsi, salah satunya Google Docs yang bisa
mengerjakan tugas secara bersama-sama meski mereka tidak bertemu secara langsung dan
saling berkomunikasi untuk saling membantu teman yang belum paham, kata mereka
menjadi tidak bosan karena sebelumnya pembelajaran hanya tertuju pada guru ceramah di
depan kelas, sehingga ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. Awal penjelasan masih
bingung karena tidak penah mengakses Google Drive yang tersediah pada akun gmail
mereka sebelumnya, tetapi setelah mengetahui fungsi dan keguaannya itu akan
mempermudah mereka dalam belajar mengajar, begitu juga kepada guru sangat terbantu
dalam hasil kerja setiap siswa dapat dengan terkumpul dengan mudah di Google Drive
jugai menu yang ada di Google Apps mudah di pahami.
Maka berdasarkan observasi dan wawancara tersebut maka penelitian penerapan
model pembelajaran TAI berbantu google apps membantu guru dalam penyampaian materi
yang sebelumnya penyampaian materi menggunakan metode ceramah menggunakan buku,
menjadi lebih variasi menggunakan google slides serta membantu siswa untuk
mendapatkan materi dengan mudah dan dapat aktif berkomunikasi dengan teman . Dalam
penerapannya siswa aktif saling berinteraksi dalam kelompok untuk membahas soal
kelompok untuk di diskusikan dengan kelompok menggunakan Google Docs, siswa bisa
mengerjakan sebuah lembar dokumen secara bersama-sama dengan anggota kelompok,
guru dapat memantau aktifitas kerja kelompok dari para siswa kemudian setiap perubahan
dalam lembar dokumen kerja kelompok para siswa akan tersimpan secara otomatis pada
Google Drive, siswa juga bisa berbagi pengetahuan kepada anggota kelompok yang belum
paham, menggunakan fitur chating yang tersedia dan bisa menggunakan fitur komentar
untuk bertanya kepada guru. Yang sebelumnya mengerjakan kuis di selembar kertas
sekarang lebih dimudahkan dengan menggunakan Google Forms yang menghemat waktu
juga proses pengumpulan jawaban yang bergitu mudah. Data yang terkumpul akan di
reduksi guna memperoleh data yang terpilih dan membuang data yang tidak diperlukan.
Setelah data terkumpul akan diuji kebenarannya dengan triangulasi data yang yang
dilakukan dengan kepala jurusan dengan guru pengampu dan siswa-siswi kelas X MIA 2
SMA Islam Sudirman Ambarawa akan dibandingkan pendapat-pendapat yang muncul
sehingga didapat kesimpulan akhir yang sesuai dengan rumusan masalah
Page 19
18
Penelitian ini menghasilkan bahwa penerpan metode TAI berbantu Google Apps,
dapat digunakan untuk strategi pembelajaran diluar kelas yang sebelumnya pembelajaran
hanya fokus di dalam kelas, siswa dapat aktif belajar diluar kegiatan belajar mengajar
disekolahan, siswa dituntut untuk lebih aktif mempelajari materi yang diberikan oleh guru
sehingga siswa dapat pembelajaran mandiri dan kelompok untuk belajar bersama saling
membantu antar teman satu kelompok untuk bersaing dengan kelompok lain sehingga
setiap kelompok-kelompok akan ingin untuk menjadi kelompok yang terbaik.
5. Simpulan dan Saran
Berdasarkan dari penerapan infrastruktur dan melalui proses pengumpulan data
infrastruktur yang melalui tiga teknik pengumpulan data maka dihasilkan analisa data
infrastruktur dengan mereduksi data dari hasil penerapan infrastruktur yang berupa data
observasi aktifitas dalam infrastruktur, dokumentasi aktifitas dalam infrastruktur, dan
wawancara guru menghasilkan data akhir triangulasi dari analisa data menghasilkan
kesimpulan yang dihasilkan dari latar belakang masalah yang terjadi guru menjadi pusat
dalam proses belajar mengajar.
Model pembelajaran TAI berbantu google apps merupakan model pembelajaran
yang yang cocok menjadikan siswa menjadi peranan utama dalam pembelajaran karena
siswa dituntut untuk berdiskusi, saling mengajari anggota kelompok dan belajar
bertanggung jawab dengan tugas, masing-masing anggota akan berperan aktif untuk
kelompoknya. Yang sebelumnya pembelajaran hanya berfokus pada pembelajaran guru di
dalam kelas (Teacher Center) dengan dibuatnya website mata pelajaran sejarah
memberikan segala informasi materi tentang pelajaran sejarah dapat lebih dinamis karena
dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja, sehingga siswa dapat belajar mandiri diluar
kelas jam belajar tanpa batasan waktu akses. Namun bukan berarti pembelajaran di luar
lingkungan kelas lepas dari pengawasan guru, sebagai seorang guru juga harus mengawasi
setiap proses belajar siswanya. Dengan berbantu google apps akan menampilkan apa saja
yang dilakukan oleh para siswanya, sehingga guru dengan mudah bisa mengawasi proses
belajar mengajar. Dengan menerapkan sistem pembelajaran terpusat pada website
pendidikan maka akan menjadi sumber belajar mandiri siswa.
Untuk pengembangan lebih lanjut penulis memberikan saran yang dapat membantu
penelitian selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan seluruh aplikasi Google Apps. Bagi
penelitian yang akan melakukan penelitian dengan situasi dan kondisi sekolah yang sama
hendaknya menerapkan metode pembelajaran kooperatif yang lebih bervariasi sehingga
kegunaan Google Apps bisa digunakan di berbagai metode pembelajaran.
Page 20
19
Daftar Pustaka
[1] Patmanthara, S. 2006, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Untuk Pengembangan Pembelajaran Melalui WEB Sekolah, Jurnal Teknodik
No 19. issuu.com/download-bse/docs/jurnal_nodik_19_full
[2] Sultoni, A. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar
Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas XI IPS N 1 Wiradesa
Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang, Semarang-Indonesia.
[3] Dian, P. 2012. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII B Melalui
Penerapan Metode Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
Dalam Pembelajaran IPS di SMP N 2 Mrebet Purbalingga, Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta-Indonesia .
[4] Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Semarang:
UNNES Press.
[5] Sri Astuti, 2014.Pengaruh Media Google Drive Dengan Metode Kerja
Kelompok Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Biologi
Di SMA Negeri 1 Tengaran, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga-
Indonesia.
[6] Alqisyan,N. 2013. Layanan Cloud Storage yang gratis,
http://www.allpcind.com/layanan-cloud-storage-yang-gratis/. Diakses pada 28
November 2013.
[7] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
[8] Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
[9] Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A
Sourcebook of New Methods. California; SAGE publications Inc.