-
i
Potensi Dan Tantangan Guru Bahasa Inggris Dalam Mengadopsi
Penggunaan Teknologi Di Dalam Kelas
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
Samuel Brenstein Sokoi (702011161)
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2015
-
ii
Potensi Dan Tantangan Guru Bahasa Inggris Dalam Mengadopsi
Penggunaan Teknologi Di Dalam Kelas
1) Samuel Brenstein Sokoi, 2) Krismiyati, S.Pd., M.A
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya
Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email : 1)
[email protected], 2) [email protected]
Abstract
Teachers potential in adopting the use of technology is very
important to support students' learning effectively. With the ICT
teachers are able to make variations that are difficult learning be
easily understood by their students, so that creates a comfortable
learning atmosphere, happy for the students, and the learning
material presented by the teacher easily understood by students
with the help of information technology. This article aims to
analyze the potential and challenges of English teachers in
adopting the use of technology in the classroom. Subjects in this
study were junior and senior high school teachers in schools are
addressed in the city of Salatiga, Central Java province, the
population in this study were 20 schools and samples taken as many
as 64 teachers of English. This research approach Method Mix.
Methods of data collection is done by using questionnaires and
interviews. Data were analyzed with descriptive analysis approach
percentage. Results showed that English teachers have the potential
and have challenges in adopting the use of technology in the
classroom.
Keywords: potential and challenges of teachers and the use of
technology.
Abstrak
Potensi guru dalam mengadopsi penggunaan teknologi merupakan hal
yang sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran siswa
secara efektif. Adanya TIK guru dapat mampu membuat variasi-variasi
pembelajaran yang sulit menjadi mudah dipahami oleh siswanya,
sehingga terciptalah suasana belajar yang nyaman, senang bagi
siswa, dan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru mudah
dipahami oleh siswa dengan bantuan teknologi informasi. Artikel ini
bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan guru Bahasa
Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru SMP dan SMA di
sekolah-sekolah yang beralamatkan di kota salatiga propinsi jawa
tengah, populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 sekolah dan
sampel yang diambil sebanyak 64 guru Bahasa Inggris. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Mix Method. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data yang
diperoleh dianalisis dengan pendekatan analisis deskriptif
presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Bahasa
Inggris memiliki potensi dan mempunyai tantangan dalam mengadopsi
penggunaan teknologi di dalam kelas. Kata Kunci: potensi dan
tantangan guru dan penggunaan teknologi.
-
1
-
1. Pendahuluan Ketika guru sudah memahami dan bisa menggunakan
teknologi pada saat memberikan materi pembelajaran di dalam kelas,
guru perlu memikirkan kembali praktek mereka sendiri dan
merenungkan bagaimana guru mengajar dengan cara dan memanfaatkan
metode-metode mengajar tergantung pada bagaimana guru dapat
mempelajari keterampilan baru dalam mengadopsi penggunaan teknologi
di kelas [1]. Guru perlu mengintegrasikan teori dan praktek di
kelas, mereka perlu memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk
menjelajahi pengetahuan tentang bagaimana mereka bisa dapat
menerima potensi dan tantangan saat menggunakan teknologi di dalam
kelas. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi secara luas cepat
dan banyak pengetahuan baru dan informasi masa kini atau di era
sekarang yang sangat bisa cepat di temukan oleh teknologi komputer
dan pertanyaan tentang bagaimana mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan menggunakan komputer di anggap sebagai hal utama di
bidang pendidikan guru [2]. Dalam pendidikan guru Bahasa Inggris
melibatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk
menggunakan aplikasi komputer secara umum yaitu program perangkat
lunak, peralatan internet yang kompeten dan di percaya yang terdiri
dari sejumlah aspek termasuk kesadaran teknologi, kosa kata teknis
atau tolak ukur dari pemahaman suatu keberhasilan, komponen
komputer, program konsep data, cara komputasi, pengoperasian pada
file, dokumen dan gambar, pengoperasian dengan multimedia,
mengevaluasi sumberdaya dan berkomunikasi dengan orang lain [3].
Latar belakang masalah ini lebih mengarah kepada sejauh manakah
potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi
penggunaan teknologi di dalam kelas, dan bagaimanakah tuntutan di
era sekarang yang menuntut guru – guru SMP dan SMA di sekolah –
sekolah di kota salatiga menjadi tenaga pendidik yang professional
dan memiliki penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang kuat. Untuk
itu perlu adanya peninjauan kepada guru – guru SMP dan SMA di kota
salatiga terkait potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam
mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. Berdasarkan
persoalan-persoalan tersebut maka timbul permasalahan yang perlu di
kaji yang berhubungan dengan potensi dan tantangan guru Bahasa
Inggris dan penguasaan teknologi guru seiring dengan berkembangnya
dunia pendidikan teknologi, maka munculah tanggapan tentang apa
artinya penggunaan pemanfaatan teknologi komputer bagi guru Bahasa
Inggris dan pertanyaan tentang bagaimana tantangan guru Bahasa
Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas untuk
mengembangkan potensi dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran di kelas. Salah satu masalah dalam pendidikan yang
kita rasakan atau paling sedikit di pertanyakan adalah seberapa
jauh relevansi pendidikan formal terhadap lingkungan sekolah,
terutama potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi
penggunaan teknologi di dalam kelas. Adapun rumusan masalah yang
diutarakan adalah : (1) Sejauh manakah penguasaan penggunaan
teknologi bagi guru Bahasa Inggris, (2) kendala apa saja yang di
hadapi oleh guru Bahasa Inggris tentang penggunaan teknologi di
dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi
dan tantangan guru dalam
-
2
menguasai penggunaan teknologi di dalam kelas dan mengetahui
peran TIK dalam proses pengajaran Bahasa Inggris di dalam
kelas.
2.Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh Takyudin tentang
pengelolaan pembelajaran dan mutu belajar Bahasa Inggris di SMP
negeri di kota Mataram. Menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas
terdapat standart dan metode – metode yang di jadikan acuan oleh
guru untuk pencapaian kompetensi guru, kaitannya adalah dengan
menjaminan mutu hasil belajar diperlukan kriteria – kriteria yang
dijadikan patokan seperti acuan kompetensi seperti yang dikuasai
oleh guru Bahasa Inggris. Ada banyak faktor yang terlibat dalam
pengembangan mutu pendidikan. Salah satu lingkungan belajar yang
paling dominan menurut Sudjana adalah pengajaran. Ini berarti
pengelolaan pembelajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap mutu
hasil belajar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudjana
kaitannya dengan mutu pengajaran menunjukkan bahwa “76,6% hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh faktor guru”. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor guru dalam pengelolaan pembelajaran memiliki andil
yang besar terhadap mutu hasil belajar siswa. Kompetensi Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi” [4]. Salah
satu kompetensi tersebut, peneliti hanya mengambil kompetensi
pedagogik sebagai pelengkap kajian teoritis. Pedagogik adalah teori
mendidik yang mempersoalkan apa dan bagaimana mendidik itu
sebaik-baiknya. pedagogik yaitu ilmu menuntun anak yang
membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan
kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan,
alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik
dan sebagainya. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran yang mencangkup konsep kesiapan mengajar yang
ditunjukkan oleh penguasan pengetahuan dan keterampilan mengajar
[5]. (a) Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat
pendidikan, (b) Guru memahami potensi dan keberagaman peserta
didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai
keunikan masing-masing peserta didik, (c) Guru mampu mengembangkan
kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi
dalam bentuk pengalaman belajar, (d) Guru mampu menyusun rencana
dan strategi pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, (e) Mampu memanfaatkan tegnologi pembelajaran,
(g) Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur
dan standar yang dipersyaratkan. Jadi, dari pengertian diatas dapat
dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah seperangkat
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai oleh guru dalam mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
-
3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Potensi Dan Tantangan Guru Dalam
Penggunaan Teknologi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan. Fasilitas
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta
alat-alat dan media pengajaran [6]. Hal ini amat selaras ketika
memasuki abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan “learning
to know (belajar untuk mengetahui), Learning to do (belajar
berbuat), Learning to be (belajar untuk mengembangkan kemampuan),
and Learning to give together (belajar memahami dan menghargai
orang lain)”[7]. Artinya bahwa faktor penting potensi dan tantangan
guru dalam penggunaan teknologi adalah ketersediaan fasilitas
pendidikan yang memadai karena ketersediaan fasilitas akan
memberikan dukungan yang kuat terhadap efektivitas pembelajaran.
sebagaimana pada point pertama di atas, “Learning to know”,
bagaimana siswa dapat menambah ilmu sebanyak-banyaknya sedangkan
fasilitasnya saja tidak memadai? Bagaimana mereka bisa mencari
tambahan referensi ilmu sedangkan semua yang mereka dapat sangat
terbatas? Lalu, mengarah ke point kedua, “Learning To Do”, belajar
untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh siswa,
di sini kembali muncul pertanyaan, bagaimana siswa dapat berkarya
sedangkan ilmu mereka sangat minim dikarenakan belajar tanpa adanya
perangkat pendukung pembelajaran dalam hal ini salah satunya
fasilitas pendukung adalah media teknologi. Sebagai kesimpulannya,
fasilitas merupakan sarana yang sangat penting yang mendukung
kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Upaya Meningkatkan
Potensi Guru Salah satu upaya untuk meningkatkan potensi guru dalam
mengajar adalah melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh
pihak sekolah maupun pemerintah, agar setiap guru dapat memperoleh
peningkatan wawasan dalam mengajar dengan metode-metode mengajar
yang berbeda dikuti perubahan jaman. Selama kemampuan guru belum
bisa mencapai tataran ideal, guru bersangkutan harus mendapat
pelatihan yang terus-menerus. Mengingat tugas guru begitu berat
maka perlunya guru untuk selalu memperbaharui pengetahuan, wawasan,
keterampilannya menuju kepada peningkatan potensi yang diharapkan
supaya mutu guru secara konsisten menjadi salah satu bagian
terpenting dari pendidikan [8]. Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa
Inggris seorang guru Bahasa Inggris harus memiliki beberapa
kriteria berikut ini: (1) He must be lover of English, (2) He must
have sound knowledge of English language as well as literature, (3)
He must know different methods of teaching English, (4) He must
have and ability and skill to teach methodically and systematically
[9]. Maka dari penjelasan diatas, kompetensi guru Bahasa Inggris
antara lain : mencintai Bahasa Inggris, memiliki pengetahuan
seputar Bahasa Inggris, mengetahui berbagai metode mengajar Bahasa
Inggris serta memiliki kemampuan untuk mengajar Bahasa Inggris.
Tentunya banyak faktor lain yang mempengaruhi komponen diatas
sehingga menjadikan seseorang guru Bahasa Inggris yang baik.
Kriteria ini kemudian ditambah dengan berbagai keahlian dan
kemampuan lain, antara lain : kemampuan menggunakan berbagai audio
visual, mengetahui bagaimana pengucapan bahasa Inggris yang benar,
mengetahui bagaimana teknik menulis yang benar, memahami kemampuan
para muridnya, dia mengerti kemampuan para
-
4
muridnya. Pengembangan Profesi Guru bila ditinjau dari teknik
yang digunakan, kegiatan pengembangan profesional guru secara garis
besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pengembangan intensif
(intensive development), pengembangan Kooperatif (cooperative
development), dan pengembangan mandiri ( self directed development)
[10]. Namun dalam teori ini hanya membahas pengembangan intensif.
Pengembangan intensif (intensive development) adalah bentuk
pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan
secara intensif berdasarkan kebutuhan guru. Model ini biasanya
dilakukan melalui langkah-langkah yang sistematis, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan pertemuan
balikan atau refleksi.Teknik pengembangan yang digunakan antara
lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan
sejenisnya [11]. Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris Mengapa pembelajaran yang
mengintegrasikan TIK penting? Tantangan pendidikan abad-21, menurut
PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based
society), yang memiliki: 1.keterampilan media dan literasi TIK (ICT
and media literacy skills), 2.keterampilan berpikir kritis
(critical thinking skills), 3.keterampilan memecahkan masalah
(problem-solving sklills), 4.keterampilan berkomunikasi efektif
(effective communication skills), dan yang ke 5.keterampilan
bekerja sama (collaborative skills) [12]. Kelima karakteristik
masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks
pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah alat untuk memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta
menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai
tujuan, bukan tujuan itu sendiri. guru perlu mengintegrasikan TIK
dalam pelajaran Bahasa Inggris karena Bahasa Inggris dipergunakan
sebagai media komunikasi dengan orang lain dari berbagai
Negara.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method, dilakukan di
13 SMP dan 7 SMA, yang beralamatkan di kota salatiga propinsi jawa
tengah, yang berdekatan dengan kabupaten semarang. Dan dilaksanakan
pada tanggal 08 juli – 07 agustus 2015. Adapun yang menjadi
populasi dan sampel dalam penelitian ini, untuk populasi adalah
guru Bahasa Inggris SMP dan SMA di 20 sekolah kota salatiga
propinsi jawa tengah dan Sampel adalah 64 guru Bahasa Inggris.
Tabel 1 penyebaran populasi dan sampel berdasarkan jenis
kelamin
Guru Bahasa Inggris
Jenis Kelamin Jumlah
Laki – laki Perempuan
SMP 14 27 41
SMA 7 16 23 Jumlah Guru Bahasa Inggris SMP SMA
Kota Salatiga 64
Sumber : Angket Penelitian
-
5
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner dan wawancara. Kuesioner dalam penelitian ini mengadopsi
kuesioner penelitian “Computer Literacy and Competency: A Survey of
Indonesian Teachers of English as a Foreign Language” Robb, T. N.
(2006) [13]. Kuesioner ini dibuat dalam pernyataan terbuka dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Alternatif jawaban yang
disediakan adalah Skor untuk alternatif jawaban pertanyaan bagian I
diberi pilihan Ya atau Tidak dengan melingkari jawaban yang
dipilih, kecuali dinyatakan lain. Untuk respon ‘lain’, seperti
dapat memberikan jawaban singkat dari pertanyaan yang diberikan.
Skor untuk alternatif jawaban pertanyaan bagian II diberi tanda (√)
dari setiap pilihan kolom yang disediakan. Kisi – kisi instrument
potensi guru Bahasa Inggris dan penggunaan teknologi dapat dilihat
di lampiran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif presentase dengan
rumus
Tujuan dilaksanakan analisis deskriptif presentase adalah untuk
mengetahui kondisi suatu variabel sehingga data memiliki arti dan
makna. Analisis presentase dilakukan dengan cara mengolah data yang
diperoleh, kemudian disusun dengan cara teratur, agar lebih mudah
dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan menentukan
nilai rata-rata kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu
kurang, cukup, baik. Sedangkan cara menilai jawaban yang sudah
dianalisis adalah setelah angket dikumpulkan yang telah diberi skor
atau nilai, selanjutnya jawaban yang sama di lakukan pendataan
kemudian dimaksukkan kedalam tabel yang sudah dihitung
persentasenya, yang pada akhirnya akan tampak gambaran hasil
penelitian yang diberikan keterangan mengenai makna yang terkandung
di dalam data table [19].
P = F x 100 %
n
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi data
n = Jumlah keseluruhan responden
Tabel 2.2. Frekuensi Potensi Guru dan Penggunaan Teknologi
Interval Kategori
81 – 100 % Sangat Tinggi
61 – 80 % Tinggi
41 – 60 % Sedang
21 – 40 % Kurang
0 – 20 % Sangat Kurang
-
6
4.Hasil dan Pembahasan
Penggunaan Teknologi Komputer sebagai alat yang dapat membantu
tugas-tugas para pendidik untuk mempercepat atau memperdalam
kemampuannya dalam menggunakan perangkat teknologi. Sama halnya
juga dengan literasi komputer yang digunakan oleh pengguna untuk
mengetahui bagaimana komputer bekerja dan beroperasi. Untuk
mengetahui kemampuan literasi komputer yang dimiliki guru Bahasa
Inggris, berdasarkan hasil data kuesioner dari setiap responden
tentang penggunaan literasi komputer dibagi menjadi empat kategori
yaitu dari yang kurang mahir, cukup mahir, mahir, sampai yang
sangat mahir. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut dapat
disajikan sebagai berikut:
Gambar 2 diagram batang keterampilan komputer.
Keterampilan komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan komputer dan teknologi informasi. Keterampilan komputer
juga dapat merujuk kepada tingkat kenyamanan seseorang yang
terbiasa menggunakan program komputer atau keterampilan menggunakan
komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer. Hal
ini sejalan dengan pernyataan PBB yang menyatakan bahwa, membangun
masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society), yang memiliki:
1.keterampilan media dan literasi TIK (ICT and media literacy
skills), 2.keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills),
3.keterampilan memecahkan masalah (problem-solving sklills),
4.keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication
skills), dan yang ke 5.keterampilan bekerja sama (collaborative
skills). Berdasarkan kategori data
62 3
83 5
0
9
39
17
8
2825
2
22
3034
44
19
42 44
9
39
45
20
38
70
22
28
84
34
16
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
inte
rval
%
Keterampilan Komputer sangat mahir
mahir
cukup mahir
kurang mahir
-
7
grafik keterampilan komputer yaitu: kurang mahir, cukup mahir,
mahir, sangat mahir. Grafik menunjukan 44-84 % guru kurang mahir
dalam penggunaan aplikasi spreadsheet, aplikasi database, aplikasi
desain web, aplikasi multimedia, dan mesin pencari web dikarenakan
mereka tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan aplikasi
tersebut. Kemudian 2-42% guru menganggap diri mereka bahwa mereka
memiliki keterampilan dasar atau menengah untuk menggunakan
aplikasi komputer seperti aplikasi pengolah kata, aplikasi
presentasi, dan aplikasi komunikasi.
Untuk mengetahui kemampuan aplikasi komputer yang dimiliki guru
Bahasa Inggris, berdasarkan hasil data kuesioner dari setiap
responden tentang penggunaan aplikasi komputer. Dari data hasil
analisis maka komponen-komponen jawaban yang diperoleh dari setiap
responden yang berjumlah 64 orang adalah sebagai berikut:
Gambar 3 diagram lingkaran aplikasi komputer.
Aplikasi komputer merupakan suatu perangkat lunak komputer yang
memiliki fungsi tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
si pengguna. Aplikasi komputer biasanya diciptakan untuk
mempermudah manusia dalam mengerjakan suatu tugas didalam sebuah
komputer, seperti untuk mengolah data, akses informasi, pemanfaatan
pengajaran di kelas, maupun untuk keperluan lainnya. Aplikasi dapat
dimanfaatkan dalam berbagai pola pembelajaran, yaitu: a).pola
pemanfaatan di laboratorium computer; b).pola pemanfaatan dikelas;
c).pola penugasan; dan d).pola pemanfaatan individual [18].
Berdasarkan jawaban dari beberapa responden tentang kemampuan
Pengolah kata20%
E-mail9%
World Wide Web19%
Database4%
Spreadsheet6%
Multimedia12%
Software bahasa (CD-
ROM)1%
Bloging1%
Wiki2%
Kelompok diskusi online
5%
Obrolan teks15%
Obrolan suara6%
Aplikasi Komputer
-
8
menggunakan aplikasi komputer, mereka mengatakan bahwa mereka
bisa menggunakan aplikasi komputer. berikut kutipan beberapa
responden:
“CD, flash, powerpoint,word 2007, video editing.” (G9) “bisa
menggunakan aplikasi powerpoint, aplikasi yang lainnya belum
bisa.”(G56) “exel, aplikasi vocabulary, multimedia.”(G14) “animasi,
aplikasi akses internet (google).” (G11) “video dari
internet,email, pemutar lagu, percakapan.” (G12)
Berdasarkan kategori data grafik keterampilan komputer yaitu:
hampir setiap hari, 3-4 kali per minggu, 1-2 kali per minggu, 1-2
kali per bulan, jarang, tidak penah digunakan/ tidak tahu. Dalam
penggunaan aplikasi komputer, grafik menunjukan 9-20% hampir setiap
hari sampai 1-2 bulan banyak guru cenderung menggunakan program
aplikasi seperti pengolah kata, world wide web, email, multimedia,
dan obrolan teks. Sedangkan 1-6% mereka jarang atau belum pernah
menggunakan jenis lain dari aplikasi seperti bloging, database,
spreadsheet, software bahasa, wiki, kelompok diskusi online, dan
obrolan suara.
Potensi Guru Mengembangkan profesi guru dengan memiliki potensi
dalam mengajar dibutuhkan kesiapan mengajar seperti teori mendidik
dalam kompetensi pedagogik yang membicarakan masalah atau
persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik
antara lain seperti melaksanakan pendidikan dan alat pendukung
pendidikan. Secara keseluruhan ada usaha-usaha yang dilakukan oleh
guru bahasa inggris untuk mengembangkan potensi dan menghadapi
tantangan di era global terkait penggunaan teknologi. Berdasarkan
jawaban-jawaban yang diperoleh dari beberapa responden dari setiap
pertanyaan yang diberikan tentang hal yang akan dilakukan oleh
seorang guru ketika guru di era sekarang dituntut harus menguasai
penggunaan teknologi di dalam kelas. Berikut kutipan dari beberapa
responden:
“harus mau ikut maju, belajar teknologi, update diri dengan
kemajuan teknologi, jangan abaikan teknologi, pahami teknologi.”
(G36) “merupakan keharusan untuk menguasai teknologi.” (G22)
“sangat setuju, guru harus bisa TIK karena perkembangan TIK
semakin
maju.” (G1) “sebuah tuntutan sehingga harus mau belajar hal-hal
baru.” (G3)
Berdasarkan jawaban diatas dapat dijelaskan bahwa di era
sekarang guru dituntut harus bisa menguasai penggunaan teknologi
bahwa masyarakat milenium ketiga nanti mempunyai karakteristik
masyarakat teknologi yang secara keseluruhan akan berpengaruh pada
visi, misi dan tujuan pendidikan. Pertumbuhan teknologi akan
mengubah bentuk dan cara hidup manusia yang sama sekali akan
berlainan dengan kehidupan manusia dewasa ini [14]. Untuk memenuhi
tuntutan di era sekarang tentang penguasaan penggunaan teknologi di
dalam kelas, ada upaya-upaya yang dilakukan untuk memenuhi
-
9
tuntuntan tersebut yaitu dengan meningkatkan potensi guru.
Berikut kutipan dari beberapa responden:
“pihak sekolah atau dinas harusnya mengembangkan pelatihan
kepada guru sesering mungkin.” (G4) “belajar dengan guru komputer
(teman).” (G13) “mencari bahan materi di google, melihat tutorial
penggunaan teknologi.”
(G41)
Berdasarkan jawaban diatas belajar hal baru tentang teknologi
dan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan merupakan upaya yang baik
dalam meningkatkan potensi guru. Salah satu upaya untuk
meningkatkan potensi guru dalam mengajar adalah melalui
pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak sekolah maupun
pemerintah, agar setiap guru dapat memperoleh peningkatan wawasan
dalam mengajar dengan metode-metode mengajar yang berbeda dikuti
perubahan jaman [15]. Jika ditinjau dari potensi dan tantangan guru
Bahasa Inggris, terdapat beberapa faktor-faktor dan kendala yang
mempengaruhi potensi dan tantangan guru dalam penggunaan teknologi.
Berikut kutipan dari beberapa responden:
“penyediaan sarana prasarana belum begitu baik.” (G10)
“penguasaan teknologi dalam mengajar masih terkendala (belum
menguasai TIK dengan baik).” (G54) “keterbatasan waktu dan
kemampuan guru dalam penerapan TIK.” (G16) “penguasaan siswa sudah
pintar menggunakan teknologi jadi merupakan suatu tantangan untuk
guru agar lebih lagi meningkatkan potensi dalam penggunaan
teknologi.” (G28)
Berdasarkan jawaban diatas kesuksesan penerapan teknologi
pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat kompleks
dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terdapat empat fakor yaitu
keterbukaan terhadap teknologi, sikap guru, pengetahuan dan
keterampilan, waktu dan beban kerja guru untuk mendukung pengajaran
juga dibutuhkan fasilitas pendidikan [16]. Untuk melengkapi
pernyataan tersebut diatas bahwa yang dimaksud dengan fasilitas
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta
alat-alat dan media pengajaran [6].
Data grafik potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris, dibagi
menjadi dua kategori yaitu pengembangan profesi guru dan
pengembangan intensif. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut
dapat disajikan sebagai berikut:
-
10
Gambar1 diagram batang potensi dan tantangan guru Bahasa
Inggris.
Potensi guru Bahasa Inggris dinilai baik karena guru memiliki
potensi yang disalurkan dari beberapa sumber yang berbeda yang bisa
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan profesinya dalam mengajar,
seperti: (1) bertanya teman, (2) melalui MGMP, (3) fasilitas cukup,
(4) guru harus up to date, (5) ikut pelatihan, (6) internet sebagai
sumber belajar.
Tantangan guru Bahasa Inggris lebih dominan dibanding potensi
guru jika dilihat dalam grafik. Hal ini perlu diketahui bahwa masih
terdapat kekurangan-kekurangan seperti fasilitas ataupun material
dalam pembelajaran yang perlu dibenahi oleh sekolah ataupun guru,
agar proses belajar mengajar dapat terlaksanan dengan baik. Yang
termasuk tantangan guru Bahasa Inggris adalah: (1) fasilitas
kurang, (2) waktu terbatas, (3) siswa pintar teknologi, (4) belum
ikut pelatihan, (5) penerapan TIK.
Berikut penjelasan mengenai potensi dan tantangan guru Bahasa
Inggris yang telah dibagi menjadi dua kategori yaitu pengembangan
profesi guru dan pengembangan intensif supaya lebih jelas lagi
dapat diketahui penyebab guru dalam mengembangangkan
profesinya.
Pengembangan Profesi Guru: Pengembangan profesi guru adalah
untuk meningkatkan kompetensi guru agar guru lebih profesional
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai tuntutan jaman
[17]. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab guru dalam
mengembangkan profesinya sebagai tenaga pendidik yang professional
jika dilihat dari kondisi sekolah, siswa, material, sarana dan
prasarana, kesiapan mengajar dan juga pemanfaatan waktu, semuanya
membutuhkan strategi dalam ilmu terapan yang dikuasai guru sebagai
pendidik yang professional. Berdasarkan kategori data grafik
pengembangan profesi guru yaitu: siswa pintar teknologi,waktu
terbatas,guru harus up to date, bertanya teman, penerapan TIK.
Grafik menunjukan bahwa 70% kemampuan siswa sudah pandai
4250
15
65
50
25
48
80
27
6270
0102030405060708090
100
Inte
rval
%
Jawaban responden
Potensi dan Tantangan Guru Bahasa Inggris
persentase
-
11
menguasai teknologi seperti menggunakan tablet di dalam kelas,
menggunakan media presentasi untuk tugas kelas, membuat animasi
pembelajaran, dll. kemudian grafik menunjukan 27% masih terdapat
kendala dalam penerapan TIK di dalam kelas seperti gangguan dan
kerusakan LCD poyektor, gangguan kabel VGA yang terhubung ke layar
monitor, kecepatan koneksi internet kurang. Maka perlu diketahui
bahwa pengetahuan siswa itu terus meningkat dengan cepat sesuai
perkembangan jaman, dan untuk mengatasi kendala dalam penerapan TIK
ada upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan profesi yaitu
dengan mengupdate informasi terbaru, bertanya kepada teman yang
mahir teknologi dan terkadang karena faktor penggunaan waktu yang
terbatas.
Pengembangan Intensif: Berkualitas tidaknya proses pendidikan
sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dilakukan guru.
Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator
pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subyek yang
terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Guru dikatakan sebagai tenaga pendidik profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan. Berdasarkan kategori data grafik
pengembangan intensif yaitu: fasilitas kurang, internet sebagai
sumber belajar, ikut pelatihan, fasilitas cukup, belum ikut
pelatihan, melalui MGMP. Grafik menunjukan bahwa 80% guru mengalami
kendala fasilitas pendukung pengajaran seperti kekurangan dan
kerusakan perangkat TIK (unit komputer, LCD proyektor), jaringan
internet (belum tersedia, kurang kecepatan koneksi, gangguan
jaringan), dan grafik menunjukan hanya 15% guru bertanya melalui
MGMP dikarenakan guru lebih senang bertanya kepada teman sejawat
dan mengakses informasi melalui internet. Fasilitas merupakan
sarana pendukung yang paling penting dalam pendidikan dan mempunyai
pengaruh yang sangat tinggi bagi suksesnya pendidikan itu sendiri.
Masih banyak guru yang belum bisa mengembangkan kompetensi mereka
melalui pelatihan-pelatihan meskipun sebagian besar sudah
mengikutinya, dan juga sangat sedikit yang berpartisipasi dalam
MGMP tetapi data grafik menunjukan 65% guru sudah menggunakan akses
internet sebagai sumber belajar untuk membantu guru dalam
mengembangkan potensinya dalam mengadopsi penggunaan teknologi di
dalam kelas.
5.Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan variable
potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dan variable penggunaan
teknologi bahwa, ada usaha-usaha yang dilakukan oleh guru bahasa
inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas. Hal ini
ditunjukan dari hasil data yang diperoleh. Jadi dapat disimpulkan
bahwa guru Bahasa Inggris memiliki potensi dan mempunyai tantangan
dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini belum mendukung
terhadap teori yang ada, dalam hal ini penulis meyakini adanya
faktor-faktor lain yang mempengaruhi, misalnya: kurangnya
ketersediaan fasilitas pendukung pengajaran (perangkat TIK),
kurangnya pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh pihak sekolah
atau lembaga terkait, managemen waktu (keterbatasan waktu untuk
berlatih), faktor usia (dekat
-
12
masa pensiun), penguasaan aplikasi pengajaran, dll. Tetapi
secara garis besar guru bahasa inggris telah menerapkan teknologi
dalam mengajar mata pelajaran bahasa inggris di dalam kelas dan
juga telah mengadopsi TIK sebagai sumber mengajar untuk
meningkatkan potensi guru bahasa inggris.
6.Saran
Peneliti bermaksud memberikan saran dari hasil penelitian yang
dilakukan. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut: a). pihak
sekolah seharusnya lebih memperhatikan fasilitas perangkat
pendukung pengajaran, walaupun sekolah sudah menyediakan fasilitas
tersebut tetapi belum tentu semua fasilitas itu digunakan dengan
baik karena ada beberapa perangkat yang tidak bisa digunakan oleh
guru karena faktor kerusakan misalkan: gangguan LCD Proyektor,
gangguan koneksi internet, peralatan lab.bahasa. b). Dinas
Pendidikan pemuda dan olahraga hendaknya meningkatkan kualitas guru
dengan memberikan banyak pelatihan-pelatihan mengenai penggunaan
media teknologi, karena hanya pada sekolah-sekolah unggulan saja,
guru dapat mengikuti pelatihan, penataran, studi banding tentang
ICT atau mengenai kompetensi guru bahasa inggris. namun pada
sekolah lain belum mendapatkan bagian yang sama seperti sekolah
unggulan tersebut. Saran penting dari beberapa guru di salah satu
sekolah menengah kepada dinas pendidikan kota salatiga, guru-guru
tersebut mengatakan bahwa: “kami guru-guru mempunyai harapan besar
kepada pemerintah kota salatiga agar pemerintah memberikan kepada
kami pelatihan-pelatihan ke guru-guru terkait penggunaan dan
pemanfaatan media teknologi dalam pengajaran”. c). Bagi mahasiswa
yang ingin melakukan penelitian serupa dengan penelitian ini,
hendaknya menambahkan faktor-faktor lain di luar model persamaan
penelitian ini tentang potensi dan tantangan guru bahasa inggris
dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas, mempertimbangkan
waktu penelitian yang tepat akan memperkuat hasil penelitian, serta
melakukan penelitian dengan instrument yang lebih lengkap.
Saran Bagi Guru Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan potensi dalam penggunaan teknologi untuk pengajaran
bahasa inggris, bisa melalui bantuan teman yang sudah mahir dengan
teknologi, ataupun meminta bantuan dari anak sendiri yang sudah
duduk di bangku kuliah atau sudah kerja (jika ada), dan dengan
mengikuti kursus ICT. Namun semuanya dibatasi oleh waktu oleh
karena itu sebagai guru kita harus pintar-pintar mengatur waktu
sebaik mungkin supaya kesuksesan mengajar menjadi miliki kita.
Saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini memberikan
informasi bahwa potensi dan tantangan guru bahasa inggris dalam
mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas memberikan pengaruh
sebesar 41%. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi potensi dan tantangan guru dalam
penggunaan teknologi karena tidak hanya dipengaruhi oleh tantangan
tntutan jaman tetapi masih banyak faktor lain sebesar 59% yang
belum diteliti
-
13
7.Daftar Pustaka
[1] Reinking D. (1994). Electronic literacy. Retrieved june 13,
2015, from:
http://curry.edschool.virginia.edu/go/clic/nrrc/reinking.html
[2] Son, J.-B. (2004). Teacher development in e-learning
environments. In J.-B. Son
(Ed.), Computer-assisted language learning: Concepts, contexts
and practices (pp.
107-122). Lincoln, NE: iUniverse.
[3] Baron, Georges-Louis. (2006) ICT competencies, for students
and teachers:
dilemmas, paradoxes and perspectives: The French case.
[4] UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Jakarta
[5] Buchari Alma. 2009, Guru Profesional, Menguasai Metode dan
Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta
[6] Pranitya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi
Berprestasi Terhadap
Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko
Kabupaten
Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
[7] Soedijarto. 2000. Pendidikan Nasional sebagai Wahana
Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membangun Peradaban Negara dan bangsa, Jakarta:
Cinaps.
[8] Suryanto. 2001. Calon Guru dan Guru Profesional. Yogayakarta
: Multi
Pressindo.
[9] Patel, F., M. & Jain, M., P. (2008). English Language
Teaching. Methods, Tools,
&Techniques. Jaipur: Sunrise.
[10] Glatthorm, A.A. 1990. SupervisoryLeadership: Introduction
to Instructional
Supervision. New York: Harper Collins Publishers.
[11] Reimas and Villages, E. (2003). Teacher Professional
Development: an
International Review of The Literature. Paris: UNESCO:
International Institute
For Educational Planning.
[12] UNESCO (2002), ” Information and Communication Technologies
in Teacher
Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.
[13] Robb, T. N. (2006). Helping teachers to help themselves. In
Hubbard, P. & Levy,
M. (Eds.), Teacher education in CALL (pp. 335-347). Amsterdam:
John
Benjamins.
[14] Tilaar, H .A. R., Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan
Nasional dalam
Perspektif Abad XXI, Magelang: Tera Indonesia, 1998.
http://curry.edschool.virginia.edu/go/clic/nrrc/reinking.html
-
14
[15] Ace suryadi dan H. A.R. Tilaar, analisis kebijakan
pendidikan suatu
pengantar, Bandung: PT.Remaja Roesda Karya, 1994
[16] Marwan, A. and Sweeney, T. (2010). Teachers perception of
educal technology
integration in an Indonesian poly technic Asia pacific jurnal
education, (Vol.3,
no.44), Pp.463-476
[17] Syafaruddin. (2010). Educational leadership. Jakarta:
Ciputat Press.
[18] Supriyanto Aji. (2005). Pengantar teknologi informasi.
Jakarta : Salemba infotek
[19] Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan.
Bandung: Angkasa
8.Lampiran
Kisi-kisi instrument penggunaan teknologi dan potensi dan
tantangan guru Bahasa Inggris
Bagian 1
Penilaian keterampilan literasi komputer. Bapak/Ibu dapat
mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang pada kotak yang
sesuai : ' Kurang Mahir', 'Cukup Mahir', 'Mahir', 'Sangat
Mahir'.
No Aplikasi yang Digunakan
Kurang Mahir Cukup Mahir Mahir Sangat Mahir
1. Aplikasi pengolah kata
2. Aplikasi spreadsheet
3. Aplikasi database
4. Aplikasi presentasi
5. Aplikasi multimedia
6. Aplikasi desain web
7. Aplikasi komunikasi
8. Mesin Pencari Web
-
15
Penilaian ketrampilan literasi komputer. Bapak/Ibu dapat mengisi
jawaban dengan memberikan tanda centang pada kotak yang sesuai :
‘Hampir setiap hari’, ‘3-4 kali per minggu’, ‘1-2 kali per minggu‘
, ’1-2 kali per bulan‘, ’Jarang‘ atau ’Tidak pernah digunakan‘.
Jika ada item yang Anda tidak tahu, dapat diasumsikan bahwa Anda
tidak punya pengalaman dengan item tersebut.
Hampir setiap hari
3-4 kali per minggu
1-2 kali per minggu
1-2 kali per
bulan
Jarang Tidak pernah digunakan / Tidak tahu
9. Pengolah kata
10. E-mail
11. World Wide Web
12. Database
13. Spreadsheet
14. Multimedia (audio & video)
15. Software bahasa (CD-ROM)
16. Blogging
17. Wiki
18. Kelompok diskusi online
19. Obrolan teks
20. Obrolan suara
Diadaptasi dari: Robb, (2006)
-
16
BAGIAN 2 kompetensi guru
21. Apakah Bapak/Ibu memilih standar kompetensi yang tepat untuk
memanfaatkan media berbasis teknologi yang digunakan dalam proses
pembelajaran ? a. Ya b. Tidak 22. Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti
pelatihan yang diadakan oleh pihak sekolah atau lembaga pendidikan
terkait ? a. Ya b. Tidak 23. Apakah Bapak/Ibu melakukan evaluasi
terhadap media pembalajaran berbasis teknologi terhadap prestasi
siswa ? a. Ya b. Tidak 24. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media
teknologi yang bervariasi untuk membangkitkan perhatian siswa pada
materi bahasa Inggris ? a. Ya b. Tidak 25. Apakah Bapak/Ibu
menggunakan media teknologi sebagai sumber belajar untuk
membangkitkan minat siswa agar lebih aktif berpikir dan mencari
serta menemukan pengetahuan bahasa Inggris secara individu ? a. Ya
b. Tidak 26. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran
berbasis teknologi dalam menjelaskan materi pembelajaran bahasa
Inggris ? (Misalnya melalui video, gambar, dll). a. Ya b. Tidak 27.
Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan media pembelajaran berbasis
teknologi untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran bahasa Inggris ? (misalnya melalui video,gambar,
dll) a. Ya b. Tidak 28. Menurut Bapak/Ibu fasilitas yang telah
disediakan oleh sekolah cukup mendukung pembelajaran dengan
memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi? a. Ya b. Tidak
29. Apakah dengan menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa? a. Ya b. Tidak 30. Apakah
Bapak/Ibu memiliki akses internet di rumah ? a. Ya b. Tidak 31.
Apakah di sekolah Bapak/Ibu terhubung internet ?
-
17
a. Ya b. Tidak Jika YA, Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan
komputer yang terhubung internet di sekolah ? a. Ya b. Tidak Apa
yang Bapak/Ibu akses melalui internet untuk tujuan pengajaran ?
…………………………………………………………………………………………………..
Pertanyaan Wawancara
1.Bagi seorang guru, hal apakah yang akan dilakukan ketika guru
di era sekarang dituntut harus menguasai penggunaan teknologi di
dalam kelas?
2.Apa potensi dan tantangan yang anda dapatkan ketika memasuki
era global yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi?
3.Bagaimanakah tantangan guru dalam penggunaan teknologi dengan
menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran di dalam kelas?
4. Kendala apa sajakah yang dihadapi guru bahasa inggris dalam
mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas?
5.Adakah faktor-faktor yang menjadi penyebab potensi dan
tantangan guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi
di kelas?
6.Untuk upaya meningkatkan potensi guru apakah sekolah
memberikan fasilitas yang cukup untuk pengajaran pembelajaran dalam
hal ini mengenai peralatan teknologi? Kalau boleh peralatan
teknologi apa saja yang di fasilitasi oleh sekolah !
7.Salah satu aspek penting kriteria guru bahasa inggris adalah
kemampuan menggunakan audio visual. Bolehkah anda sebutkan
teknologi audio visual apa sajakah yang dikuasai dan digunakan
dalam pembelajaran bahasa inggris di kelas?
Niarsa, A. (2013). “ Studi Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di SD Negeri 01 Ledok Kecamatan Sambong Kabuoaten Blora”.
Journal of Curriculum and Educational Techonology Studies. (Volume
02), No. 1,
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp/article/view/2076, 20
Juni 2015.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp/article/view/2076